Jumat, 12 Agustus 2011

[daarut-tauhiid] Regenerasi di Dunia Barat Stagnan

 

*Regenerasi di Dunia Barat Stagnan*

Bunyi dentang Gereja terdengar. Tetapi, tak ada sambutan jemaah. Seakan
semuanya diam. Tak ada lagi yang tertarik pergi ke Gereja. Gereja menjadi
kosong. Tak ada lagi yang berminat pergi ke Gereja. Minggu bukan lagi yang
dinanti. Anak-anak muda melewatkan Minggu, tanpa harus bertemu dengan
Rohaniawan mereka. Inilah fenomena di Barat.

Sejatinya masyarakat Barat sekuler dan materialis, tak lagi butuh agama.
Agama menjadi masa lalu. Kehidupan mereka tak lagi membutuhkan agama.
Kehidupan mereka terbebas dari agama. Agama hanya di Gereja-Gereja. Di luar
Gereja tak ada lagi agama. Karena itu, di Barat terjadi pemisahan antara
agama dengan kehidupan secara ketat. Semuanya terpisah. Agama tidak memiliki
relasi dan otoritas apapun dengan kehidupan sehari-hari.

Mengapa sekarang menyeruak ke seluruh dunia Barat, dentang yang begitu
keras, seperti dentang Gereja, yang mengajak phobia dan paranoid (takut)
terhadap Islam dan Umat Islam?

Sekarang muncul gerakan yang begitu massif, meneriakkan jargon phobia
terhadap Islam? Islam dan umat Islam didifinisikan menjadi ancaman masa
depan mereka. Islam sangat menakutkan. Islam dan umat Islam menjadi sosok,
yang sangat menakutkan, seperti ketika "Era Perang Dingin", seperti Barat
menghadapi ancaman Komunisme. Bahkan Presiden George Bush, menyebutkan Islam
dan umat Islam sebagai "Evil" (setan).

Di seluruh Uni Eropa muncul kelompok "Sayap Kanan", yang dimulai dari
Belanda, dan digerakkan oleh politisi "Sayap Kanan" Geerd Wilders. Di
Perancis, lebih ekstrim lagi, tokoh "Sayap Kanan", yang terkemuka Le Pen,
dan menginginkan agar seluruh Perancis, dibersihkan dari kotoran yang
"najis", yaitu imigran Muslim.

Gerakan "Sayap Kanan" di seluruh Uni Eropa meningkat dengan sangat pesat,
dan menjadi kekuatan politik baru, yang sangat kuat. Seluruh kekuatan
politik "Sayap Kanan" di Eropa masuk parlemen, dan mempunyai nilai tawar
(bargaining) yang kuat dengan partai-partai yang berkuasa. Karena itu,
kelompok "Sayap Kanan" menjadi penentu dalam semua koalisi partai-partai
yang menang pemilu.

Di Amerika kekuatan "Sayap kanan" sekarang menjadi sosok, yang menjelma
sebagai sebuah sosok, yang sangat puritan, dan menolak setiap pendekatan
kepada Islam dan umat Islam. Sosok Partai Republik, yang konservatif itu,
digantikan dengan kekuatan politik baru, yang lebih ekstrim, yaitu "Tea
Party".

"Tea Party" menolak setiap pendekatan dan kompromi dengan Islam dan umat
Islam. Pandangan-pandangannya sangat konservatif terhadap Islam dan umat
Islam dalam pengertian yang negatif. Karena itu, para pemimpin "Tea Party"
terus mendorong kebijakan luar negeri Amerika Serikat dengan pendekatan yang
bersifat "konfrontatif" terhadap dunia Islam, yaitu perang.

Peristiwa yang terjadi di Oslo (Norwegia), "massacre" (pembantaian) oleh
Andres Breivik, buka sesuatu yang mengejutkan. Andres Breiviek hanya
merefleksikan phobia dan paranoid (ketakutan) Barat terhadap Islam dan umat
Islam. Semua tindakan yang dilakukan Andres Breivik, seperti tidak dapat
dicerna oleh "commonsense" akal sehat, bagaimana masyarakat Barat yang
rasional, bisa melakukan sesuatu yang tidak rasional?

Realitas masyarakat di dunia Barat telah mengalami stagnan (mandeg) dalam
regenerasi. Pertumbuhan penduduknya (growth population) mengalami "zero"
(nol). Bahkan di beberapa negara mengalami "minus". Karena itu, tingkat
populasi mereka terus menyusut.

Negara-negara di kawasan Skandinavia pertumbuhan penduduknya mengalami
"minus". Italia, Perancis, Jerman, Belanda, Inggris, dan Belgia,
pertumbuhan penduduknya stagnan, dan sebagian "minus". Hanya Portugal yang
masih mengalami pertumbuhan penduduk, tetapi sangat kecil hanya, 0,5 persen.
Di Jerman, setiap keluarga yang mau melahirkan anak, pemerintah memberikan
insentif.

Sama halnya dengan Rusia, dan negara-negara di kawasan Baltik, yang
mengalami penyusutan, dan "minus" pertumbuhan penduduknya. Di Rusia
pertumbuhan penduduknya mengalami penyusutan, dan sekarang penduduknya hanya
tinggal 90 juta jiwa. Karena itu, prediksi-prediksi dalam waktu lima puluh
tahun mendatang, Rusia akan menjadi negara yang mayoritas penduduknya
beragama Islam.

Fenomena di Rusia ini, berlaku pula di seluruh zona Eropa, di mana
pertumbuhan penduduknya seluruh kawasan itu, terus mengalami penyusutan,
secara drastis. Sekarang hampir di seluruh Uni Eropa, jumlah orang-orang tua
(gerentologi) mengalami kenaikan yang tajam, setiap tahunnya. Di daratan
Eropa jumlah orang yang berusia di atas 55 tahun, mencapai 60 persen. Sama
halnya di Amerika Serikat jumlah orang-orang tua, diatas usia 65 tahun, dan
terus meningkat, generasinya Bill Clinton, bertambah banyak, mencapai 70
persen.

Di Amerika Serikat dana jaminan sosial yang digunakan untuk orang-orang
lanjut usia, jumlahnya mencapai $ 3 triliun dollar. Ini hanya menjadi
indkator betapa besarnya tanggungan negara bagi orang-orang yang lanjut
usia.

Di negara-negara Barat, Eropa dan Amerika, nantinya akan dipenuhi manusia
yang lanjut usia, yang sudah tidak lagi produktif. Inilah salah satu
faktor, mengapa ekonomi di negara-negara Barat terus melambat. Karena
mayoritas penduduk, adalah orang-orang tua yang sudah tidak produktif lagi.
Proses penuaan penduduk dan pertumbuhan penduduk yang "zero" dan "minus",
yang menjadi ancaman mendasar masyarakat Kapitalis Barat.

Masyarakat Barat yang sekuler dan materialis, dan mempunyai sikap
individualis, "credo"nya (aqidahnya), adalah kenikmatan dunia (hedonis).
Karena itu, tujuan mereka hanyalah mendapatkan kenikmatan duniawi semata.
Tanpa ada tanggung jawab. Inilah esensi yang sebenarnya, yang menjadi
ancaman bagi masa depan mereka, bukan Islam dan umat Islam.

Mereka melakukan sek bebas. Mereka mau melakukan hubungan sek, tetapi mereka
menolak mempunyai anak. Mereka hidup bersama (kumpul kebo), tanpa ada
tanggung jawab, karena itu pasangan-pasangan di Barat, menolak mempunyai
anak. Anak menjadi beban bagi mereka.

Di Rusia, Perdana Menteri Vladimir Putin, membuat kebijakan, bagi siapa saja
yang bersedia melahirkan anak, anak pertama akan mendapat isentif 5000
rubel. Tetapi, tak ada perempuan Rusia yang menanggapi kebijakan Putin itu.
Di Jerman, pemerintahnya juga memberikan insentif bagi perempuan yang mau
melahirkan anak, tetap tak banyak yang menanggapinya.

Banyak "single parent", wanita mempunyai anak, tanpa bapak, dan banyak bapak
yang mempunyai anak, tanpa ibu. Inilah fenomena di masyarakat Barat.
Melakukan sek bebas dan kumpul kebo itu, sudah menjadi kelaziman. Tak ada
sanksi agama dan sosial. Semuanya berjalan dengan biasa.

Sementara itu, populasi Muslim di Barat terus tumbuh dengan pesat, dan
jumlahnya terus meningkat. Populasi penduduknya rata-rata mengalami
peningkatan 2,5 - 4 persen setiap tahunnya. Sekurang-kurangnya keluarga
Muslim mempunyai 3-5 orang anak. Maka, di Barat masyarakatnya mengalami
kecemasan melihat adanya Muslim "baby booming", yang terus terjadi setiap
tahunnya.

Prediksi-prediksi yang dibuat berbagai lembaga survey, di masa depan, pasti
akan mengalami pergeseran populasi penduduk di Barat, dan populasi Muslim
akan menjadi mayoritas. Di kalangan Muslim tidak ada yang disebut "birth
control". Semuanya berlangsung secara alamiah.

Karena itu, Barat mengalami phobia dan paranoit, yang sangat berlebihan
terhadap Islam dan umat Islam. Padahal, semuanya ancaman masa depan mereka
itu, berasal dari dalam diri mereka sendiri. Bukan dari Islam dan umat
Islam. Wallahu'alam.

http://www.eramuslim.com/editorial/regenerasi-di-dunia-barat-stagnan.htm

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: