Minggu, 01 April 2012

[daarut-tauhiid] Rumus Melibatkan Allah Dalam Berbisnis (1)

Rumus Melibatkan Allah Dalam Berbisnis (1)

Kamis, 31/03/2011 22:10
WIB<http://www.eramuslim.com/hikmah/bisnis-jihad/cetak/rumus-melibatkan-allah-dalam-berbisnis-1>

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

*Barangsiapa yang membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari
sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika didunia maka Allah akan
menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan
dirinya pada hari kiamat kelak.*

*Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang
kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya didunia dan di
akhirat.*

*Dan barangsiapa yang menutup aib orang muslim , niscaya Allah akan menutup
aibnya dunia dan akhirat.*

*Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar
menolong saudaranya.* (HR. Muslim)

Di tengah acara sebuah komunitas wirausaha Muslim terjadi sebuah dialog
untuk membangun dan mencari solusi ekonomi ummat, banyak hal yang dibahas
tentang bagaimana membuka peluang usaha dan perlunya bersaing secara
profesional dengan para pengusaha 'non Muslim' yang saat ini begitu
menguasai perekonomian negeri ini, diskusi lama lama terkesan sangat
teoritis, dan beberapa dari mereka terjebak kearah materialistik cara
pandangnya, padahal semua yang hadir adalah kaum muslimin juga, tapi
ternyata kami semua lupa, bahwa yang hadir tersebut memiliki warisan yang
tak ternilai harganya. Ternyata umat Islam sudah memiliki rumusan dan
standar usaha yang telah di bimbing oleh Rasul SAW dan dicontohkan oleh
para sahabatnya ra, bimbingan yang sederhana, bimbingan yang sangat
mendarat dan manusiawi, penuh fitrah, penuh *sunnatullah*, dan
di-*support*dengan janji Allah. Allah melibatkan diriNYa atas
janjiNya.

Berdasarkan hadis shahih di atas, mari kita urai dan tinjau agar
mendapatkan makna dan rumusan agar urusan ujian manusia maupun bisnis
muslim ini dapat melibatkan dan tertolong oleh bantuan Allah, sebagai
berikut :

*"Barangsiapa yang membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari
sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika didunia maka Allah akan
menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan
dirinya pada hari kiamat kelak"*

Siapa sih manusia yang tidak mengalami ujian dan cobaan dalam kehidupannya.
Apalagi dalam menjalankan bisnis, ujian naik turun itu menjadi suatu hal
yang berulang terjadinya. Ketahuilah setiap hamba Allah pasti mengalami
masalah, mengalami kedukaan maupun kesukacitaan , tidak ada satupun yang
terlepas dari seleksi Allah. Ujian dan cobaan kepada hamba Allah tersebut
untuk menguji siapa yang lebih baik amalnya.

Justru menurut hadist di atas, dan itu adalah sunnah Allah, dikala kita
mengalami kesulitan dan kesusahan dalam menghadapi ujian kehidupan, dan
kita berharap sekali untuk diangkat kesulitan oleh Allah, justru salah satu
solusinya adalah dengan membantu dan menyelesaikan kesusahan hamba yang
lain. konsep ini sangat sulit dipahami dengan ilmu keduniaan, apalagi ilmu
matematis. tapi inilah hukum Allah, inilah *sunnatuLlah*. inilah cara agar
Allah terlibat! Mulailah dengan cara ini, niscaya permasalahan perekonomian
umat akan tuntas.

Ingatlah sebuah contoh nyata yang pernah diabadikan dalam kisah sahabat
Abdurrahman bin Auf ra dengan dipersaudarakan Saad bin Rabi ra dari Madinah.

Berkatalah Saad kepada Abdurrahman, Wahai saudaraku, aku adalah penduduk
madinah yang kaya raya. Silahkan pilih separuh hartaku dan ambillah, dan
aku mempunyai dua isteri, pilihlah salah satu yang menurut anda lebih
menarik,dan akan aku ceraikan dia supaya anda bisa memperisterinya.

Jawab Abdurrahman bin Auf, "Semoga Allah memberkati anda, isteri anda dan
harta anda. Tunjukkanlah jalan menuju pasar."

Kemudian abdurrahman menuju pasar, membeli, berdagang dan mendapat untung
besar, ketahuilah Allah terlibat! Allah berkahi saling tolong menolong
tersebut, saling mendahulukan kepentingan saudaranya.

Pada suatu hari ia mendengar Rasulullah SAW, "Wahai Ibnu Auf, anda termasuk
golongan orang kaya, dan anda akan masuk surga secara perlahan lahan.
Pinjamkanlah kekayaan itu kepada Allah, pasti Allah mempermudah jalan
anda," semenjak ia mendengar nasehat Rasulullah Saw tersebut, ia mengadakan
pinjaman yang baik, maka Allah pun memberi ganjaran padanya dengan
berlipatganda.

Ibnu Auf adalah seorang pemimpin yang mengendalikan hartanya, bukan seorang
budak yang dikendalikan oleh hartanya. Sebagai buktinya, ia tidak mau
celaka dengan menyimpannya. Ia mengumpulkannya dengan santai dan dari jalan
yang halal, tetapi ia tidak menikmati sendirian, keluarga, kerabat saudara
dan masyarakat pun ikut menikmatinya. Karena begitu luas pemberian serta
pertolongannya, orang orang madinah pernah berkata: "seluruh penduduk
madinah berserikat (menjalin usaha) dengan Abdurrahman bin Auf pada
hartanya. Sepertiga dipinjamkannya kepada mereka, sepertiganya digunakan
untuk membayar hutang hutang mereka, dan sepertiga sisanya diberikan dan
dibagi bagikan kepada mereka."

Mereka saling mendahulukan kepentingan saudaranya, Allah bukakan
keberkahan, Allah bukakan peluang menguasai ekonomi ummat, Pasar Madinah
yang tadinya dikuasai yahudi berpindah ke tangan muslimin, berawal dari
sikap tolong-menolong (ta'awun) sesama muslimin, bermula dari saling
memecahkan masalah saudaranya, menjadi penguasa ekonomi saat itu, inilah
hukum Allah, inilah *sunnatullah*.

Inilah cara melibatkan Allah... bukan dengan cara bersaing dengan pebisnis
non-muslim melalui sistem yang dibuat oleh non-muslim juga, MUSTAHIL akan
tampil. Bila ingin ummat ini kembali lagi menuju kejayaannya tidak pernah
terjadi dan unggul melalui sistem buatan manusia. Kalau mau tampil harus
kembali bersandarkan kepada *SunnatuLLah* dan Sunnah RasulNya.

Pembahasan ini membuat terhenyak para wirausaha yang hadir, diskusi
terhenti dan terhenyak diam, ...semoga para peserta diskusi berfikir ulang
dan mulai menapak tilas sunnah yang pernah dilakukan untuk membenahi
kekuatan ekonomi ummat... Tolonglah sudaramu yang sedang kesulitan.... ini
adalah langkah awal menuju kejayaan. (MM)

semoga....

bersambung.....

http://www.eramuslim.com/hikmah/bisnis-jihad/rumus-melibatkan-allah-dalam-berbisnis-1.htm


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: