Rabu, 26 Desember 2012

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3675

1 New Message

Digest #3675
1

Message

Wed Dec 26, 2012 12:44 am (PST) . Posted by:

"Yons Achmad" freelance_corp

IBOEKOE: Pojok Literasi di Alun-alun Kidul Jogja
*Ditulis Oleh :Yons Achmad, Pada Tanggal : 26 - 12 - 2012 | 15:42:25*

Musim liburan seperti ini, Alun-Alun Selatan atau masyarakat Jogja
menyebutnya Alun-Alun Kidul yang disingkat Alkid menjadi sangat ramai.
Banyak wisatawan tidak ingin melewatkan suasana Alkid dengan segala macam
pesonanya. Macet menjadi pemandangan biasa di musim liburan seperti
sekarang ini. Anda bisa putar-putar Alkid dengan becak hias atau sepeda
tanggem. Atau kalau hanya ingin duduk-duduk menikmati suasana ditemani
wedang ronde dan aneka camilan juga bisa.

Tapi untuk Anda yang tidak suka keramaian, tapi terjebak di Alkid ada satu
tempat yang adem, sepi, nyaman dan tentu saja menyenangkan. Tepatnya di
pojok Barat Daya Alkid yang penuh sesak itu. Temboknya terlihat dari
Alkid, namun untuk menujunya Anda harus berjalan sekitar 10 meteran. Anda
jalan sedikit ke arah barat lewat Jl Patehan, dikit aja. Lalu ada jalan ke
selatan. Nah satu rumah di belakang itu Anda akan menemukan tempat itu. Ada
papan kecil bertuliskan "Gelaran Iboekoe" dan ada gazebo tempat duduk di
bawah pohon Talok atau Kresen sebagian orang menyebut pohon itu.

*Tempat Nongkrong Para ABG*

Iboekoe sendiri adalah singkatan dari Indonesia Buku, sebuah komunitas
literasi yang sudah ada di situ sejak 2006-an silam. Pengagasnya adalah
seorang satrawan dan sejarawan Muhidin M Dahlan. Iboekoe menjadi lebih
ramai sejak beberapa tahun belakangan, tepatnya sekitaran tahun 2010.
Sebelumnya Iboekoe adalah tempat periset muda sejarah berkumpul dan
berkarya. Beberapa karya fenomenal lahir dari anak-anak muda berusia
belasan dan dua puluhan. Kebanyakan karyanya bergenre sejarah dan sastra
seperti Kronik Se-Abad Kebangkitan Indonesia yang tebalnya lebih dari 2,5
meter, Tanah Air Bahasa, Seabad Pers Perempuan, dan banyak lagi buku-buku
seri sejarah.

Kini selain periset-periset muda Iboekoe juga seringkali di penuhi para ABG
yang berusia belasan yang belum juga lulus SMU. Mereka inilah calon-calon
periset muda anak-anak asli sekitaran Alkid. Riset Kampung ini menjadi
program mengumpulkan para ABG ini. Anak-anak ini dibimbing untuk melakukan
riset terhadap tempat tinggalnya sendiri. Alasanya kini banyak anak-anak
muda yang tidak tahu dengan tempat tinggalnya sendiri. Padahal lingkungan
mereka tinggal mempunyai sejarah dan cerita yang unik dan layak untuk di
riset dan hasilnya dibukukan.

Tidak hanya itu, kegiatan-kegitan di perpustakaan yang tergolong lengkap
untuk bidang sastra dan sejarah ini sangat mecing dengan anak muda gaul.
Mereka yang gemar ngopi, di Iboekoe juga menyediakan kopi-kopi yang tak
kalah dari coffee shop. Mulai dari kopi Bali, Lampung, Medan, Robusta,
Arabica dan berbagai kopi enak lainya. Menu angkringan juga tersedia di
Angkringan Buku. Soal harga tak usah kawatir semua harga mahasiswa dan yang
pasti enteng di kantong. Berbagai minuman kemasan dingin juga tersedia di
dalam ruang perpustakaan. Wifi untuk berselancar sambil ngopi dan ngobrol
bareng teman dijamin tidak lelet.

Setiap harinya juga sering diadakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
literasi. Seperti setiap malam minggu diadakan nonton film bareng yang
dilanjutkan dengan ngobrol film. Ada pula kegiatan sastra yang menampilkan
beberapa karya untuk dibedah dan dikritisi oleh peserta lain. Iboekoe juga
sangat welcome dengan komunitas-komunitas lain dengan menyediakan tempat
untuk berkegiatan di beranda mereka, asal tidak bertabrakan dengan jadwal
yang sudah ada. Menjadi menarik ketika Anda kegerahan dengan suasana Alkid,
Gelaran Iboekoe bisa menjadi pilihan.

Inilah Jogja yang benar-benar istimewa, selain menyediakan ruang-ruang
rekreasi dan wisata namun juga menyediakan ruang kreasi yang siap menerima
siapa saja. Merenungi sudut-sudut sepi perpustakaan adalah wisata yang
sangat menyenangkan bagi para pecinta literasi. Selamat berwisata. (Yons
Achmad/Wasathon.com)

Tidak ada komentar: