Kamis, 14 Agustus 2008

[daarut-tauhiid] Tegakah Kita?

Tegakah Kita?

Sumber, http://agussyafii.blogspot.com

Setiap kali Hana sakit, istri saya suka takut. saya bilang padanya,
kenapa mesti takut? Sakit atau sehat, sedih atau bahagia, suka atau
duka, kesuksesan atau kegagalan, semua itu adalah kesatuan yang utuh
dalam hidup kita senantiasa patut kita syukuri. Namun seringkali kita
menghindari yang disebut dengan kegagalan, kesedihan, dan sakit.

Bahkan saya pernah berbincang dengan seorang kepala sekolah yang
selalu sukses meluluskan para siswanya pada ujian nasional hampir
mencapai angka sembilan puluh sembilan koma sembilan persen siswanya
lulus. Ketika saya tanya apa resepnya. Sang kepala sekolah dengan
bangga bercerita bahwa dirinya menganjurkan semua siswa jika tidak
bisa mengisi soal ujiannya dikosongi aja lembar jawabannya dan nanti
para gurulah yang mengisi jawaban soal-soalnya.

Saya katakan kepada kepala sekolah tersebut bahwa esensi pendidikan
adalah membangun karakter anak didik. Bagaimana mungkin membangun
anak didik jika para guru dan kepala sekolahnya tidak memiliki
karakter. Sang kepala sekolah menjawab, jika hal itu tidak dilakukan
maka lima puluh persen siswa mungkin bisa tidak lulus.

kenapa mesti takut? Jika siswa tidak lulus karena dia sudah belajar
dengan sungguh-sungguh berarti menanamkan pada siswa tanggung jawab
dan kelulusan itu hanya tolok ukur. Namun jika anak didik sudah dari
sejak dini mereka mengerti bahwa kelulusan berarti menghalalkan
segala cara maka akan berapa banyak anak kita yang akan menjadi
srigala?

hidup ini sungguh indah, jika kita menggunakan cara-cara yang indah
sekalipun cara-cara yang indah ini menghasilkan yang pahit. hanya
orang-orang yang kuatlah yang akan mengunakan cara-cara yang indah
untuk bisa mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Dan bagi
orang-orang yang lemah imannya maka apapun caranya dihalalkan
sehingga langitpun semakin kelam karena banyak orang tidak peduli lagi
dengan cara yang halal.

Dalam kesedirian saya tertegun menatap wajah sang kepala sekolah
sambil berbisik, "Tegakah kita menjadikan anak-anak kita menjadi
srigala? ataukah kita sudah menjadi srigala?"

Sumber, http://agussyafii.blogspot.com

Salam cinta,
agussyafii

=======
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye "Andalah Sang Cahaya, sudah
saatnya menerangi kehidupan" silahkan kirimkan dukungan dan komentar
anda di http://agussyafii.blogspot.com atau sms 0888 176 48 72

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

Check out the

Y! Groups blog

Stay up to speed

on all things Groups!

All-Bran

Day 10 Club

on Yahoo! Groups

Feel better with fiber.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: