Senin, 30 Maret 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2582

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (18 Messages)

Messages

1a.

(catatan kecil) DIMUAT DI MEDIA ONLINE, KOK BANGGA SIH?

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Sun Mar 29, 2009 6:25 am (PDT)

DIMUAT DI MEDIA ONLINE, KOK BANGGA SIH?Fiyan Arjunhttp://sebuahrisalah.multiply.comid ym:paman_sam2fb:bujangkumbang@yahoo.co.id

 
Seringkali hal ini saya lakukan, jika tulisan-tulisan saya masuk di media online tersebut.

  "Alhamdulillah, tulisan saya masuk lagi nih…!"  

Selintas mungkin ketika membaca sebuah pengumumam tersebut di berbagai millis—dan saya aktiviser di berbagai millis tentunya akan merasa suatu kebanggaan bila tulisan saya dimuat dan dipublish di media tersebut. Yang menurut saya hal itu saya lakukan setiap kali tulisan saya dimuat. Atau, bagi saya menyebutnya cuap-cuap.
Atau, juga bisa woro-woro menurut saya katakan! Tapi dibalik itu semua
tak semua orang yang membacanya menanggapi dengan apa yang saya
inginkan. Entah, baik ucapan selamat atau ucapan penyemangat saja.
Atau, malah sebaliknya?

 
Namun sayang hal itu hanya segelintir orang yang memandangnya. Dan yang membuat saya down ketika banyak ucapan-ucapan yang miris jika saya mendengarnya. Terlebih ketika tulisan saya dimuat di media online (lagi) tersebut.  

"Dimuat di media online, kok bangga banget sih! Nggak dibayar lagi!"  

"Ngapain menulis di media tersebut. Dibayar juga nggak!"  

Terkadang hal itu juga saya alami. Ketika ada sebuah ucapan-ucapan yang begitu satir bila saya mendengarnya. Tapi hal itu saya terima dengan lapang dada. Legowo. Memang saya akui hal itu—yang saya lakukan memang terlalu naif (kalau bagi yang membacanya). Atau, terlalu pede.
Lalu tak menyadarkan diri bahwa hal yang saya lakukan dengan memakai
metode tersebut dengan cara mengembar-gemborkan memakai sebait
pengumuman tak semua khalayak menenanggapi antusiasme. Bahkan seperti hal diatas saya mendapat ucapan tersebut.

Entahlah,
lagi-lagi saya menyanyangkan saja bila ada seseorang yang—melakukan
menurut saya patut untuk dijadikan sebuah masukan dan sebuah generator
dalam diri. Ternyata hal itu sia-sia ketika ada sebuah ucapan tersebut!  

Ya,
lagi-lagi saya hanya mengurut dada! Jika ada hal yang amat membuat saya
terbelenggu dengan ucapan-ucapan semacam itu. Apakah saya harus menulis
tersebut di media online tersebut atau tidak! Itulah yang sampai
membuat saya jadi dilema. Menulis lagi atau tidak!

  Saya
akui memang setiap apa yang—lakukan seperti hal itu semacam saya tak
peduli. Apakah dalam menulis dan dimuat dimedia tersebut lalu dipublish
kemudian mendapatkan honororium. Satu hal saya tak memikirkan hal
tersebut! Tapi saya juga tahu diri. Kalau nanti saya akan dapat lagi
ucapan-ucapan yang membuat gendang telinga saya menari-nari. Bimbang.
Terlebih apakah saya layak mendapatkan hal itu? Mendapatkan suatu
imbalan (honor) ketika sebuah tulisan saya dimuat. Tapi saya rasa semua
apapun yang saya lakukan tak selalu saya memandang bahwa saya harus
merima dengan materi. Memang saya akui materi merupakan suatu tolak
ukur untuk disandang apakah kita layak mendapatkan reward. Sebuah penghargaan atau tidak! Apakah pantas menerimanya atau hanya ucapan terima kasih. Atau, hanya mengucapkan alhamdulillah ketika tulisan saya dimuat dan dilayak tanpa ada jerih payah? Entahlah!  

  Lagi-lagi
hal ini saya tak bisa berbicara lebih lanjut. Karena masing-masing
invidu berbeda cara sudut pandang menilai sesuatu. Terlebih itu
ideliasme seseorang. Entah. Mau memilih yang bagi saya itu bukan
jaminan seseorang membuat bahagia. Jika sesuatu dibayar dengan materi.
Saya tak perlu pula menjawab sendiri. Dan tentu materi juga memang
diperlukan. Kalau begitu bagaiamana cara menyikapinya? Itulah yang saya
perlukan untuk menyamakan persepsi-presepsi masing-masing diri. Bukan
perbedaan itu biasa? Wallahu'alam!  

Ulujami, 29 Maret 2009 Lagi belajar untuk menghargai perbedaan!

__________________________________________________________
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
http://id.yahoo.com/
1b.

Bls: [sekolah-kehidupan] (catatan kecil) DIMUAT DI MEDIA ONLINE, KOK

Posted by: "reikha lila" reikhalila@yahoo.co.id   reikhalila

Sun Mar 29, 2009 4:17 pm (PDT)

haloo
mas/uda bujang kumbang, salam kenal
lila

________________________________
Dari: bujang kumbang <bujangkumbang@yahoo.co.id>
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Terkirim: Minggu, 29 Maret, 2009 20:25:44
Topik: [sekolah-kehidupan] (catatan kecil) DIMUAT DI MEDIA ONLINE, KOK BANGGA SIH?

DIMUAT DI MEDIA ONLINE, KOK BANGGA SIH?
Fiyan Arjun
http://sebuahrisala h.multiply. com
id ym:paman_sam2
fb:bujangkumbang@ yahoo.co. id

Seringkali hal ini saya lakukan, jika tulisan-tulisan saya masuk di media online tersebut.

"Alhamdulillah, tulisan saya masuk lagi nih…!"


Selintas mungkin ketika membaca sebuah pengumumam tersebut di berbagai millis—dan saya aktiviser di berbagai millis tentunya akan merasa suatu kebanggaan bila tulisan saya dimuat dan dipublish di media tersebut. Yang menurut saya hal itu saya lakukan setiap kali tulisan saya dimuat. Atau, bagi saya menyebutnya cuap-cuap.
Atau, juga bisa woro-woro menurut saya katakan! Tapi dibalik itu semua
tak semua orang yang membacanya menanggapi dengan apa yang saya
inginkan. Entah, baik ucapan selamat atau ucapan penyemangat saja.
Atau, malah sebaliknya?

Namun sayang hal itu hanya segelintir orang yang memandangnya. Dan yang membuat saya down ketika banyak ucapan-ucapan yang miris jika saya mendengarnya. Terlebih ketika tulisan saya dimuat di media online (lagi) tersebut.


"Dimuat di media online, kok bangga banget sih! Nggak dibayar lagi!"


"Ngapain menulis di media tersebut. Dibayar juga nggak!"


Terkadang hal itu juga saya alami. Ketika ada sebuah ucapan-ucapan yang begitu satir bila saya mendengarnya. Tapi hal itu saya terima dengan lapang dada. Legowo. Memang saya akui hal itu—yang saya lakukan memang terlalu naif (kalau bagi yang membacanya). Atau, terlalu pede.
Lalu tak menyadarkan diri bahwa hal yang saya lakukan dengan memakai
metode tersebut dengan cara mengembar-gemborkan memakai sebait
pengumuman tak semua khalayak menenanggapi antusiasme. Bahkan seperti hal diatas saya mendapat ucapan tersebut.

Entahlah,
lagi-lagi saya menyanyangkan saja bila ada seseorang yang—melakukan
menurut saya patut untuk dijadikan sebuah masukan dan sebuah generator
dalam diri. Ternyata hal itu sia-sia ketika ada sebuah ucapan tersebut!


Ya,
lagi-lagi saya hanya mengurut dada! Jika ada hal yang amat membuat saya
terbelenggu dengan ucapan-ucapan semacam itu. Apakah saya harus menulis
tersebut di media online tersebut atau tidak! Itulah yang sampai
membuat saya jadi dilema. Menulis lagi atau tidak!

Saya
akui memang setiap apa yang—lakukan seperti hal itu semacam saya tak
peduli. Apakah dalam menulis dan dimuat dimedia tersebut lalu dipublish
kemudian mendapatkan honororium. Satu hal saya tak memikirkan hal
tersebut! Tapi saya juga tahu diri. Kalau nanti saya akan dapat lagi
ucapan-ucapan yang membuat gendang telinga saya menari-nari. Bimbang.
Terlebih apakah saya layak mendapatkan hal itu? Mendapatkan suatu
imbalan (honor) ketika sebuah tulisan saya dimuat. Tapi saya rasa semua
apapun yang saya lakukan tak selalu saya memandang bahwa saya harus
merima dengan materi. Memang saya akui materi merupakan suatu tolak
ukur untuk disandang apakah kita layak mendapatkan reward. Sebuah penghargaan atau tidak! Apakah pantas menerimanya atau hanya ucapan terima kasih. Atau, hanya mengucapkan alhamdulillah ketika tulisan saya dimuat dan dilayak tanpa ada jerih payah? Entahlah!


Lagi-lagi
hal ini saya tak bisa berbicara lebih lanjut. Karena masing-masing
invidu berbeda cara sudut pandang menilai sesuatu. Terlebih itu
ideliasme seseorang. Entah. Mau memilih yang bagi saya itu bukan
jaminan seseorang membuat bahagia.. Jika sesuatu dibayar dengan materi.
Saya tak perlu pula menjawab sendiri. Dan tentu materi juga memang
diperlukan. Kalau begitu bagaiamana cara menyikapinya? Itulah yang saya
perlukan untuk menyamakan persepsi-presepsi masing-masing diri. Bukan
perbedaan itu biasa? Wallahu'alam!


Ulujami, 29 Maret 2009
Lagi belajar untuk menghargai perbedaan!

________________________________
Warnai pesan status dengan Emoticon.
Sekarang bisa dengan Yahoo! Messenger baru.


Yahoo! Toolbar kini dilengkapi Anti-Virus dan Anti-Adware gratis.
Download Yahoo! Toolbar sekarang.
http://id.toolbar.yahoo.com
1c.

Re: (catatan kecil) DIMUAT DI MEDIA ONLINE, KOK BANGGA SIH?

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Mon Mar 30, 2009 12:09 am (PDT)

Bagi saya, media online adalah salah satu dari sekian banyak media yang
tersedia untuk menuliskan karya-karya kita agar dibaca oleh orang lain
karena penghargaan yang terbesar bagi seorang penulis adalah tulisannya
dibaca orang, bermanfaat bagi orang lain, dan membawa kebaikan serta manfaat
bagi orang lain.

Dan bagi penulis yang mengejar kebahagiaan surgawi di hari akhir nanti,
harta dan kesenangan duniawi bukanlah sesuatu yang patut dibangga-banggakan.
Terlebih, semua ilham, ide tulisan, serta kemampuan menuliskannya berasal
dari Allah semata.
^_^

Thanks for sharing, Mas Fiyan

Salam
Lia

2009/3/29 bujang kumbang <bujangkumbang@yahoo.co.id>

> *DIMUAT DI MEDIA ONLINE, KOK BANGGA SIH?*
>
> *Fiyan Arjun*
>
> *http://sebuahrisalah.multiply.com*
>
> *id ym:paman_sam2*
>
> *fb:bujangkumbang@yahoo.co.id <fb%3Abujangkumbang@yahoo.co.id>*
>
> *
> *
>
>
> **
>
>
> **
>
>
> **
>
> *
> *
>
>
>
>
> Seringkali hal ini saya lakukan, jika tulisan-tulisan saya masuk di media
> *online *tersebut.
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> �*Alhamdulillah, tulisan saya masuk lagi nih�!�*
>
> * *
>
>
>
>
>
> **
>
> *
> *
>
> Selintas mungkin ketika membaca sebuah pengumumam tersebut di berbagai
> millis�dan saya *aktiviser* di berbagai millis tentunya akan merasa suatu
> kebanggaan bila tulisan saya dimuat dan di*publish* di media tersebut.
> Yang menurut saya hal itu saya lakukan setiap kali tulisan saya dimuat.
> Atau, bagi saya menyebutnya *cuap-cuap*. Atau, juga bisa woro-woro menurut
> saya katakan! Tapi dibalik itu semua tak semua orang yang membacanya
> menanggapi dengan apa yang saya inginkan. Entah, baik ucapan selamat atau
> ucapan penyemangat saja. Atau, malah sebaliknya?
>
>
>
>
>
>
>
>
> Namun sayang hal itu hanya segelintir orang yang memandangnya. Dan yang
> membuat saya *down* ketika banyak ucapan-ucapan yang miris jika saya
> mendengarnya. Terlebih ketika tulisan saya dimuat di media *online (*lagi)
> tersebut.
>
>
>
>
>
>
>
>
> �Dimuat di media online, kok bangga banget sih! Nggak dibayar lagi!�
>
>
>
>
>
>
>
>
> �Ngapain menulis di media tersebut. Dibayar juga nggak!�
>
>
>
>
>
>
>
>
> Terkadang hal itu juga saya alami. Ketika ada sebuah ucapan-ucapan yang
> begitu *satir* bila saya mendengarnya. Tapi hal itu saya terima dengan
> lapang dada. *Legowo*. Memang saya akui hal itu�yang saya lakukan memang
> terlalu *naif (*kalau bagi yang membacanya*)*. Atau, terlalu *pede*. Lalu
> tak menyadarkan diri bahwa hal yang saya lakukan dengan memakai metode
> tersebut dengan cara mengembar-gemborkan memakai sebait pengumuman tak semua
> khalayak menenanggapi *antusiasme*. Bahkan seperti hal diatas saya
> mendapat ucapan tersebut.
>
>
>
>
>
>
>
> Entahlah, lagi-lagi saya menyanyangkan saja bila ada seseorang
> yang�melakukan menurut saya patut untuk dijadikan sebuah masukan dan sebuah
> generator dalam diri. Ternyata hal itu sia-sia ketika ada sebuah ucapan
> tersebut!
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Ya, lagi-lagi saya hanya mengurut dada! Jika ada hal yang amat membuat saya
> terbelenggu dengan ucapan-ucapan semacam itu. Apakah saya harus menulis
> tersebut di media online tersebut atau tidak! Itulah yang sampai membuat
> saya jadi dilema. Menulis lagi atau tidak!
>
>
>
>
>
>
> Saya akui memang setiap apa yang�lakukan seperti hal itu semacam saya tak
> peduli. Apakah dalam menulis dan dimuat dimedia tersebut lalu dipublish
> kemudian mendapatkan honororium. Satu hal saya tak memikirkan hal tersebut!
> Tapi saya juga tahu diri. Kalau nanti saya akan dapat lagi ucapan-ucapan
> yang membuat gendang telinga saya menari-nari. Bimbang. Terlebih apakah saya
> layak mendapatkan hal itu? Mendapatkan suatu imbalan (honor) ketika sebuah
> tulisan saya dimuat. Tapi saya rasa semua apapun yang saya lakukan tak
> selalu saya memandang bahwa saya harus merima dengan materi. Memang saya
> akui materi merupakan suatu tolak ukur untuk disandang apakah kita layak
> mendapatkan *reward*. Sebuah penghargaan atau tidak! Apakah pantas
> menerimanya atau hanya ucapan terima kasih. Atau, hanya mengucapkan *alhamdulillah
> *ketika tulisan saya dimuat dan dilayak tanpa ada jerih payah? Entahlah!
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Lagi-lagi hal ini saya tak bisa berbicara lebih lanjut. Karena
> masing-masing invidu berbeda cara sudut pandang menilai sesuatu. Terlebih
> itu ideliasme seseorang. Entah. Mau memilih yang bagi saya itu bukan jaminan
> seseorang membuat bahagia. Jika sesuatu dibayar dengan materi. Saya tak
> perlu pula menjawab sendiri. Dan tentu materi juga memang diperlukan. Kalau
> begitu bagaiamana cara menyikapinya? Itulah yang saya perlukan untuk
> menyamakan persepsi-presepsi masing-masing diri. Bukan perbedaan itu biasa?
> *Wallahu�alam! *
>
> *
> *
>
>
> **
>
> *
> *
>
>
> **
>
> *
> *
>
> *Ulujami, 29 Maret 2009*
>
> *Lagi belajar untuk menghargai perbedaan!*
>
> ------------------------------
> Warnai pesan status dengan Emoticon.
> Sekarang bisa dengan Yahoo! Messenger baru.
> <http://sg.rd.yahoo.com/id/messenger/maxwell/*http://id.messenger.yahoo.com/>
>
>
2.

(Karyaku) Senyuman

Posted by: "radinal88" radinal88@yahoo.co.id   radinal88

Sun Mar 29, 2009 4:16 pm (PDT)

Senyuman
Negeri sedih kini bertambah sedih. Bencana alam kini kembali terjadi di negeri berpenduduk 200 juta lebih ini. Sebuah tanggul yang menahan aliran air jebol dan menghantam beberapa rumah penduduk. Puluhan jiwa meninggal dunia. Ada yang mengatakan bahwa peristiwa tersebut adalah tsunami kecil-kecilan seperti di Negara tetangga yaitu Indonesia.
Hebatnya, peristiwa itu terjadi pada saat negeri sedih mempersiapkan pesta demokrasi, yaitu ajang untuk memilih para pejabat negara yang akan mengurusi negeri sedih empat tahun ke depan. Bayangkan, betapa para calon pejabat itu dengan giat langsung mendatangi tempat kejadian agar dilihat penduduk yang ditimpa musibah dan dipilih pada saat pemilihan berlangsung dengan alasan sederhana, calon itu adalah yang telah menolongku ketika ditimpa bencana.
Ya, di negeri mimpi cara untuk merayu para masyarakat agar dirinya dipilih untuk menjadi pejabat negeri ini memang beragam. Mulai dari cara yang telah diceritakan diatas, yaitu dengan membantu masyarakat miskin, baik terang-terangan dengan terjun kelapangan, mendirikan stand-stand partai, memberikan bantuan sembako, pakaian, dan kata-kata bijak, sampai pada cara basi yaitu dengan memasang foto-foto mereka di tepi-tepi jalan, di tiang listrik, dipagar rumah tetangga, dan dimanapun yang memungkinkan, akan dipasang. Sampai-sampai, ada yang memasang di sepanjang kabel arus listrik. Perjuangan yang benar-benar hebat.
Pertanyaannya, apakah mereka kelak akan dipilih? Belum tentu, karena orang seperti itu jumlahnya bukan satu dua saja. Sebagaimana penerimaan calon pegawai negeri di negara tetangga Indonesia, pemilihan pejabat di negeri sedih jumlahnya berkali-kali lipat dari yang akan dipilih dan mendapatkan tempat. Jika yang terpilih hanya seratus orang, yang mendaftar untuk menjadi pejabat negeri sedih bisa mencapai lima ribu orang. Luar biasa bukan? Tapi itulah yang disebut pesta demokrasi, pesta kebebasan untuk menjabat, pesta ya benar-benar pesta.
Karena itulah, semua calon pejabat harus kreatif dalam memperkenalkan dirinya kepada masyarakat. Karena mereka tahu bahwa masyarakat telah termakan isu jangan membeli kucing didalam karung, mereka, yang merasa diibaratkan kucing tersebut, keluar untuk memperkenalkan dirinya. Tidak berdiam diri didalam karung sampai ada pembeli yang mau membelinya. Tidak. Mereka keluar memperkenalkan diri.
Ada yang door to door, seperti para sales sebuah barang elektronik yang sering mengganggu ketenangan orang lain. Saat jam-jam istirahat, biasanya setelah zuhur, para calon pejabat itu dengan ramah tamahnya, sembari diiringi dengan senyuman manis dan sapaan hangat, mereka mengetuk satu rumah dan perbindah kerumah yang lain. Alasan mereka juga klasik, bersilaturrahmi mempererat persaudaraan. Diakhir silaturrahmi, mereka menyisipkan satu atau beberapa stiker tempelan yang bergambarkan wajah mereka yang sedang senyum. "Mohon Do'a dan Dukungannya" begitulah kira-kira isi kata-kata yang tertera di stiker itu.
Respon masyarakatpun bermacam-macam. Ada masyarakat yang senangnya bukan main ketika didatangi oleh para calon pejabat tersebut. Mereka mengatakan bahwa calon pejabat yang mendatangi rumah warga negara sedih ini adalah calon pejabat yang bekerja keras, lain daripada yang lainnya. Mereka adalah calon-calon pejabat yang menyemangati warga negeri sedih untuk tidak bersedih lagi, ini dapat dibuktikan dengan foto-foto mereka yang tersenyum disamping sebuah semboyan klasik, "Pilih Saya".
Tetapi, ada juga yang tidak senang bahkan muak dengan semua itu. Mereka mengatakan bahwa calon pejabat adalah manusia-manusia munafik yang mampu tersenyum ditengah-tengah kesedihan negeri sedih. Mereka berbuat baik bukan berdasarkan hati ataupu jiwa social yang ada dalam diri, tetapi agar terpilih menjadi pejabat negeri, mendapat gaji yang besar dengan fasilitas yang luar biasa mewah.
Terlepas dari itu semua, negeri sedih kini semakin sedih. Bencana terjadi dimana-mana
Hari ini, pesta demokrasi negeri sedih dilaksanakan. Hari ini pula hasilnya diumumkan. Para calon pejabat negeri sedih tak sabar menunggu hasil pilihan masyarakat. Terbayang dibenak para calon pejabat itu, gaji besar, rumah mewah lengkap dengan perlengkapan dan fasilitas kantor yang memanjakan. Begitu indah. Tidak heran jika banyak dari warga negeri miskin yang mencalonkan diri untuk menjadi pejabat negeri ini.
Tik… tik… tik…
Detik jam terus berlalu. Membawa perubahan. Pengumuman hasil pemilihan calon pejabat negeri. Hasilnya, tentulah ada yang dipilih dan ada yang tidak. Tetapi, semua calon pejabat itu tetap tersenyum, sebagaimana ketika pemilihan ini belum berlangsung. Seperti di stiker dan baliho-baliho besar yang berada di tepi-tepi jalan. Mereka tetap tersenyum
Masyarakat, dalam memahami senyum tersebut, terbagi dua. Masyarakat yang pertama mengartikan senyum bagi yang terpilih adalah senyum optimisme, senyum percaya pada diri sendiri untuk membangun negeri sedih ini agar tidak sedih lagi. Senyum kebahagiaan. Namun bagi mereka yang tidak terpilih, itu adalah kekuatan mental mereka sebagai calon pejabat. Mereka adalah orang-orang yang kuat, yang walaupun tidak terpilih, mereka tetap senyum, sebagaimana ketika bencana berlangsung, mereka tetap senyum saat masyarakat bersedih.
Masyarakat kedua, mengartikan senyum mereka yang dipilih adalah senyum menertawakan. Kenapa para masyarakan negeri sedih begitu bodoh mau memilih mereka seraya berniat untuk memperkaya diri dan mengambil keuntungan sebesar-besarnya. Mereka juga tersenyum, karena mampu mengalahkan lawan-lawan politik mereka yang mungkin lebih baik dari mereka. Mereka tersenyum, modal yang telah dikeluarkan untuk merayu masyarakat dalam waktu dekat akan kembali dengan ketenaran, fasilitas, dan gaji tinggi.
Bagi mereka yang tidak terpilih, senyum mereka bagai senyuman orang gila yang stress. Modal yang begitu banyak sia-sia dan berujung pada kekalahan. Stress, karena begitu banyaknya warga negeri sedih yang memilih para bajingan tengik negeri sedih sebagai pejabat.

komentari juga di http://kumpulan-q.blogspot.com

3.

Diskusi Kartini di Kamisan FLP Bandung

Posted by: "Wildan Nugraha" wildanugraha@yahoo.com   wildanugraha

Sun Mar 29, 2009 4:17 pm (PDT)

Kamisan Forum Lingkar Pena Bandung
Diskusi Buku Habis Gelap Terbitlah Terang RA Kartini
Kamis, 2 April 2009, Pkl 16.00-18.00 WIB, Selasar Timur Masjid Salman ITB
Jalan Ganeca 7, Bandung. Pembicara: Sri Al Hidayati (Mahasiswi Teknologi Pendidikan, UPI)

Kartini. Ia lahir di Mayong, Jepara, 21 April 1879. Di hati dan kepalanya tersimpan kegelisahan tentang kehidupan rakyat yang terbelakang dan minimnya pengajaran bagi para perempuan. Habis Gelap Terbitlah Terang merekam sebagian surat-suratnya kepada beberapa sahabatnya. 'Panggil aku Kartini saja,' tulis Raden Ajeng Kartini kepada Steila M Zeehandelaar, sahabat pena pertamanya. 'Pendidikan mutlak perlu untuk mengangkat derajat perempuan Indonesia,' cetusnya kepada Rosa Manuela Abendanon. Kartini. Hidupnya singkat---meninggal dalam usia 25 pada 17 September 1904---tapi pemikiran-pemikirannya progresif menjangkau masa depan.

Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
4.

Re: [penulislepas] DIMUAT DI MEDIA ONLINE, KOK BANGGA SIH?

Posted by: "Jonru" jonrusaja@gmail.com   j0nru

Sun Mar 29, 2009 7:06 pm (PDT)

Halo Fiyan, tulisan yang sangat bagus :)

Saya kira, pemuatan tulisan di media online tidak bisa kita samakan
konteksnya dengan media cetak. Pada media cetak, pemuatan tulisan biasanya
berkonsekuensi pada besarnya honor.

Sementara di media online, kita harus memiliki pola pikir yang berbeda.

Internet adalah gudangnya gratisan. Kita bisa mendapatkan banyak sekali
data, informasi dst secara gratis.

Ini artinya, bila kita menulis di internet pun, kita juga "digratisi" alias
tidak dibayar.

Memang, ada sejumlah situs yang menyediakan bayaran untuk tulisan yang
dimuat. Dan bila tujuan kita menulis di internet memang untuk mencari uang,
saya kira situs-situs seperti ini bisa kita jajaki.

Salah satu contoh situs yang berbayar seperti ini adalah
http://www.reviewme.com . Situs ini akan membayar bila kita me-review produk
atau software tertentu.

Namun secara umum, menulis di internet tidak selalu berorientasi seperti
itu.

Teman-teman bisa melihat situs seperti http://www.goarticles.com

Di situs ini, kita bisa mendapatkan banyak artikel dari berbagai macam
kategori secara gratis. Bila kita memuat tulisan di sana pun, caranya sangat
mudah, dan tak dibayar.

Lalu, apa untungnya bila kita menulis di situs seperti goarticles.com ini?
Biasanya, di bagian bawah tulisan kita tercantum link ke blog atau website
bisnis kita. Nah, inilah poin pentingnya.

Menulis di internet bisa digunakan sebagai media untuk mempromosikan bisnis
kita, atau apapun yang kita inginkan.

Atau, coba lihat pula blog pribadi http://www.budiputra.com

Secara rutin pemiliknya menulis di blog ini. Tentu tak ada yang membayar
karena itu blog dia sendiri.

Tapi dari pengalamannya, Budi Putra justru sering mendapat order menulis dan
hal2 lain yang terkait. Ini semua sejak dia rajin ngeblog.

Dengan kata lain, menulis di internet bisa membangun personal branding,
meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik. Dari segi bisnis, ini
tentu bisa berdampak yang sangat positif.

Saya sendiri pun, alhamdulillah merasakan hal yang lebih kurang sama.

Sejak tahun 2001, saya rajin menulis di internet. Sama sekali tak dibayar
oleh siapapun.

Tapi alhamdulillah, kini saya merasakan dampak positifnya. Tulisan-tulisan
saya yang dimuat di internet, akhirnya menjadi intangible asset bagi saya.
Dia akhirnya menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan saya di
bidang-bidang lain, termasuk bisnis.

Kesimpulan:
Dalam menulis di internet, kita sebaiknya memiliki mindset yang berbeda
dengan menulis di media cetak. Sama seperti bermain biliar. Kita membidik
bola A. Lalu bola A menyentuh bola B. Lalu bola B menghantam bola C. Dan
bola C-lah yang masuk ke dalam lubang.

Kita menulis di internet secara gratis. Tapi insya Allah kita akan mendapat
"keuntungan" dari hal-hal lain yang tak terduga.

Keuntungan ini tidak hanya dalam bentuk materi, tapi juga dalam
bentuk-bentuk lain.

--
Thanks dan wassalam

Jonru
Penulis Buku "Menerbitkan Buku Itu Gampang!" (MBIG)
http://www.MenerbitkanBukuItuGampang.com/

Founder PenulisLepas.com & BelajarMenulis.com
http://www.penulislepas.com/v2
http://www.belajarmenulis.com/

Telp: 0852-1701-4194 / 021-9829-3326
YM: jonrusaja

Belajar Menulis Jarak Jauh, Kapan Saja di Mana Saja, Berlaku Internasional
=====>>> http://www.SekolahMenulisOnline.com

Personal blog:
http://www.jonru.net
http://jonru.multiply.com

2009/3/29 bujang kumbang <bujangkumbang@yahoo.co.id>

>
>
>
>
>
> DIMUAT DI MEDIA ONLINE, KOK BANGGA SIH?
>
>
>
> Fiyan Arjunhttp:// sebuahrisalah. multiply. comid ym:paman_sam2
> fb:bujangkumbang@ yahoo.co. id
>
>
>
>
>
>
> Seringkali hal ini saya lakukan, jika tulisan-tulisan saya masuk di media
> online tersebut.
>
>
>
> �Alhamdulillah, tulisan saya masuk lagi nih�!�
>
>
>
>
>
> Selintas mungkin ketika membaca sebuah pengumumam tersebut di berbagai
> millis�dan saya aktiviser di berbagai millis tentunya akan merasa suatu
> kebanggaan bila tulisan saya
>
> dimuat dan dipublish di media tersebut. Yang menurut saya hal itu saya
> lakukan setiap kali tulisan saya dimuat. Atau, bagi saya menyebutnya
> cuap-cuap.
>
> Atau, juga bisa woro-woro menurut saya katakan! Tapi dibalik itu semua
>
> tak semua orang yang membacanya menanggapi dengan apa yang saya
>
> inginkan. Entah, baik ucapan selamat atau ucapan penyemangat saja.
>
> Atau, malah sebaliknya?
>
>
>
>
>
> Namun sayang hal itu hanya segelintir orang yang memandangnya. Dan yang
> membuat saya down ketika banyak ucapan-ucapan yang miris jika saya
> mendengarnya. Terlebih ketika tulisan saya dimuat di media online (lagi)
> tersebut.
>
>
>
> �Dimuat di media online, kok bangga banget sih! Nggak dibayar lagi!�
>
>
>
> �Ngapain menulis di media tersebut. Dibayar juga nggak!�
>
>
>
> Terkadang hal itu juga saya alami. Ketika ada sebuah ucapan-ucapan yang
> begitu satir bila saya mendengarnya. Tapi hal itu saya terima dengan lapang
> dada. Legowo. Memang saya akui hal itu�yang saya lakukan memang terlalu naif
>
> (kalau bagi yang membacanya). Atau, terlalu pede.
>
> Lalu tak menyadarkan diri bahwa hal yang saya lakukan dengan memakai
>
> metode tersebut dengan cara mengembar-gemborkan memakai sebait
>
> pengumuman tak semua khalayak menenanggapi antusiasme. Bahkan seperti hal
> diatas saya mendapat ucapan tersebut.
>
>
>
> Entahlah,
>
> lagi-lagi saya menyanyangkan saja bila ada seseorang yang�melakukan
>
> menurut saya patut untuk dijadikan sebuah masukan dan sebuah generator
>
> dalam diri. Ternyata hal itu sia-sia ketika ada sebuah ucapan tersebut!
>
>
>
> Ya,
>
> lagi-lagi saya hanya mengurut dada! Jika ada hal yang amat membuat saya
>
> terbelenggu dengan ucapan-ucapan semacam itu. Apakah saya harus menulis
>
> tersebut di media online tersebut atau tidak! Itulah yang sampai
>
> membuat saya jadi dilema. Menulis lagi atau tidak!
>
>
>
> Saya
>
> akui memang setiap apa yang�lakukan seperti hal itu semacam saya tak
>
> peduli. Apakah dalam menulis dan dimuat dimedia tersebut lalu dipublish
>
> kemudian mendapatkan honororium. Satu hal saya tak memikirkan hal
>
> tersebut! Tapi saya juga tahu diri. Kalau nanti saya akan dapat lagi
>
> ucapan-ucapan yang membuat gendang telinga saya menari-nari. Bimbang.
>
> Terlebih apakah saya layak mendapatkan hal itu? Mendapatkan suatu
>
> imbalan (honor) ketika sebuah tulisan saya dimuat. Tapi saya rasa semua
>
> apapun yang saya lakukan tak selalu saya memandang bahwa saya harus
>
> merima dengan materi. Memang saya akui materi merupakan suatu tolak
>
> ukur untuk disandang apakah kita layak mendapatkan reward. Sebuah
> penghargaan atau tidak! Apakah pantas menerimanya atau hanya ucapan terima
> kasih. Atau, hanya mengucapkan alhamdulillah ketika tulisan saya dimuat dan
> dilayak tanpa ada jerih payah? Entahlah!
>
>
>
> Lagi-lagi
>
> hal ini saya tak bisa berbicara lebih lanjut. Karena masing-masing
>
> invidu berbeda cara sudut pandang menilai sesuatu. Terlebih itu
>
> ideliasme seseorang. Entah. Mau memilih yang bagi saya itu bukan
>
> jaminan seseorang membuat bahagia. Jika sesuatu dibayar dengan materi.
>
> Saya tak perlu pula menjawab sendiri. Dan tentu materi juga memang
>
> diperlukan. Kalau begitu bagaiamana cara menyikapinya? Itulah yang saya
>
> perlukan untuk menyamakan persepsi-presepsi masing-masing diri. Bukankah
>
> perbedaan itu biasa? Wallahu�alam!
>
>
>
> Ulujami, 29 Maret 2009 Lagi belajar untuk menghargai perbedaan!
>
>
5.

Segera Terbit : Buku Sayur Katuk Untuk Ibu Menyusui!

Posted by: "d r" dedew_cheesecake@yahoo.com   dedew_cheesecake

Sun Mar 29, 2009 7:17 pm (PDT)


Coming Soon On April 2009...

Segera Terbit!

Buku Sayur Katuk Untuk Ibu Menyusui
Karya Dewi Rieka dan Syasya Azisya (Mbak Syafaatus Syarifah)

Buku Yang Berisi Kisah-Kisah Inspiratif Untuk Menambah Semangat Juang Para Ibu dan Calon Ibu untuk menyusui dan mendidik sang buah hati..
Berisi kisah lucu, mengharukan, sedih, hepi dan nano-nano para ibu selama masa menyusui..
Insya Allah menyemangati para ibu yang sedang jadi pemerah susu, hehe..
Cocok banget untuk para perempuan, para breastfeeding father, calon bapak, calon pengantin, calon ibu, ibu hamil, atau sekedar ingin memberikan kado cantik untuk sahabat..*beuhh promonya dahsyat hihihi...

Penasaran? Tunggu Tanggal Terbitnya Yaa...
Intip dulu komentar para pembacanya yaaa...

A Must Have Book!
Buku ini berisi pengalaman sejati para ibu
Membaca pengalaman mereka membuat saya terharu, tertawa dan bangga akan niat suci mereka.
Buku ini wajib dimiliki oleh semua wanita yg mengandung, menyusui atau sekedar ingin memberikan buku ini sebagai hadiah kepada rekannya.
Two Tumbs Up!

(Monica Oemardi, Founder WRM Indonesia dan ibu 3 anak, Jakarta)

Buku luar biasa dari bunda-bunda luar biasa.
Bunda-bunda pejuang ASI yang telah membuktikan bahwa cinta seorang ibu terlalu besar untuk sekedar dituliskan. Membaca buku ini kita diajak merasakan bagaimana para ibu memperjuangkan sebuah kualitas kehidupan yang lebih baik bagi buah hati.
Salam cinta saya bagi para bunda pejuang.

(Ifa Avianty, penulis dan ibu 2 putra ganteng, Jakarta)

Bacaan ringan, segar dan juga lucu. Namun isinya tak seringan gaya bahasanya, berbobot! Sungguh salut membaca kegigihan para ibu mengejar gelar Sarjana ASI Eksklusif untuk buah hatinya. Sebuah usaha yang tak ringan tapi mereka bisa. Semoga semangat ini menular kepada semua ibu di Indonesia

(Aan Wulandari Usman, Penulis dan ibu dua anak, Semarang)

Menjadi seorang bunda yang mampu menyusui adalah tergantung dari apa yang kita pikirkan. Kita semua bangkit dengan pikiran. Maka dengan pikiran kita membuat dunia. Berbahagialah menjadi seorang ibu, lebih berbahagia apabila kita memiliki kesempatan menyusui buah hati tercinta. Tatap matanya pada saat kita menyusui, lakukan komunikasi dengan mereka. Berikanlah air susu yang bagaikan air surga untuk anak-anak kita.
Air susu ibu bagaikan kapal yang dapat membawa anak-anak kita dari pantai kegelapan menjadi pantai keselamatan. Jika kita mampu memberikan air kehidupan itu kepada mereka, ada sebuah surga dan ini merupakan tanggung jawab bunda. Selamat menjadi bunda yang berbahagia karena menghasilkan anak-anak tangguh!

(Ir. Shahnaz Haque-Ramadhan, penyiar radio dan pembawa acara dan ibu tiga anak, Jakarta)

Buku yang wajib dibaca semua kalangan; remaja, calon pengantin, suami-istri hingga kakek-nenek. Penuh informasi berguna agar bayi anda sehat dan keluarga bahagia.

(Hartati Nurwijaya, Penulis Buku Perkawinan Antar Bangsa; Love and Shock, Hidangan Favorit Ala Mediterania dan Jilbab Traveler, Yunani)

Cerita-cerita di buku ini menjadi inspirasi para ibu untuk tetap berjuang dan bertahan dalam memberikan ASI.

(Meidya Derni, Penulis Buku Serba-Serbi Menyusui, Kanada)

Saya sangat menganjurkan para perempuan untuk membaca buku yang berisi serba-serbi menyusui diambil dari pengalaman nyata para ibu ini. Semoga semakin banyak anak Indonesia yang dapat menikmati indahnya masa menyusui bersama ibu hingga tercipta ikatan batin kuat diantara keduanya serta terbina generasi sehat di masa depan.

(Elsa A. Sigit, Moderator Milis ASI dan ibu Bagas dan Cahyo, Jakarta)

Wow, takjub deh membaca perjuangan para ibu memberikan ASI eksklusif untuk buah hatinya dalam buku ini. Kita jadi terinspirasi untuk menyusui tanpa merasa digurui. Rasanya ingin punya bayi lagi agar bisa mempraktekkan ilmu yang ada di dalam buku ini. Maklum, saya termasuk ibu yang kurang sukses program ASI eksklusif, hiks. Ayo ibu-ibu, tetap semangat menyusui ya!

(dr. Hikmahyanti, dokter umum, Mama Imam dan Azhar, Bekasi)

Sekarang saya mengerti kenapa istri saya menangis ketika bayi kami sakit. Saya paham kalimat ini sekarang: 'Mana yang sakit, Nak? Sini biar Bunda saja yang sakit,"
Hmm, love. This book has talked so much bout love. Buku ini tidak hanya sekedar memberikan pemahaman betapa pentingnya ASI tapi juga menumbuhkan kepekaan seorang suami dan ayah untuk mendukung istrinya setiap saat. Another recommended book. Have a nice breastfeeding, Moms.

(Dani Ardiansyah, Ketua Komunitas Sekolah Kehidupan, Jakarta)

So, Don't Miss It!

Dewi Rieka
www.dedew80.multiply.com
www.anakkosdodol.multiply.com

6a.

Foto-Foto Acara di LAPAS

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Sun Mar 29, 2009 8:57 pm (PDT)

Assalamu'alaykum

Walau jauh di Yogya pas hari H, tapi tetep ga ketinggalan info acara LAPAS, malah dapat titipan untuk upload foto-foto acara LAPAS dari sang fotografer, mbak Sisca Lahur ;)

Silakan dilihat :)

Kayaknya seru, nih...
sedih ga bisa ikutan, tapi semoga bermanfaat dan bisa ngadain acara serupa, aamiin...

http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan/photos/album/1374134061/pic/list

Silakan...

Wassalam

Novi
(salah satu) moderator
milis ESKA

6b.

Re: Foto-Foto Acara di LAPAS

Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com

Sun Mar 29, 2009 10:16 pm (PDT)

wa'alaykumussalam
cihuy! kenyang abis koment foto2 sk di yahoogroups hehe..
buat semuanyah! senang bekerjasama dengan kalian:)

miss u all (lagih)

nihaw a.k.a nia robie'

Pada 30 Maret 2009 10:57, novi_ningsih <novi_ningsih@yahoo.com> menulis:

> Assalamu'alaykum
>
> Walau jauh di Yogya pas hari H, tapi tetep ga ketinggalan info acara LAPAS,
> malah dapat titipan untuk upload foto-foto acara LAPAS dari sang fotografer,
> mbak Sisca Lahur ;)
>
> Silakan dilihat :)
>
> Kayaknya seru, nih...
> sedih ga bisa ikutan, tapi semoga bermanfaat dan bisa ngadain acara serupa,
> aamiin...
>
>
> http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan/photos/album/1374134061/pic/list
>
> Silakan...
>
> Wassalam
>
> Novi
> (salah satu) moderator
> milis ESKA
>
>
>
6c.

Re: Foto-Foto Acara di LAPAS

Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com   asma_h_1999

Sun Mar 29, 2009 10:17 pm (PDT)

Mba sisca...fotonya seru2.... aku suka pose aku yang mba ambil (hihii, jadi narsis gitu deeeh). Buat nopi, oleh2 kelapa mudanya mana? hehehe

Wassalam
asma

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "novi_ningsih" <novi_ningsih@...> wrote:
>
> Assalamu'alaykum
>
> Walau jauh di Yogya pas hari H, tapi tetep ga ketinggalan info acara LAPAS, malah dapat titipan untuk upload foto-foto acara LAPAS dari sang fotografer, mbak Sisca Lahur ;)
>
> Silakan dilihat :)
>
> Kayaknya seru, nih...
> sedih ga bisa ikutan, tapi semoga bermanfaat dan bisa ngadain acara serupa, aamiin...
>
>
> http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan/photos/album/1374134061/pic/list
>
>
>
> Silakan...
>
> Wassalam
>
>
> Novi
> (salah satu) moderator
> milis ESKA
>

6d.

Re: Foto-Foto Acara di LAPAS

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Mon Mar 30, 2009 1:04 am (PDT)

Waalaikumsalam wrwb

Terima kasih banyak, Mbak Novi dan Mbak Sisca. ^_^

Foto-foto yang lain sudah diupload di *
http://sekolahkehidupan.multiply.com/photos/album/12*

Saya mewakili panitia baksos dan pengurus SK menghaturkan banyak terima
kasih kepada seluruh keluarga besar dan pengurus SK, Pak Sinang Bulawan,
panitia yang diketuai oleh Wiwiek Sulistyowati, para donatur, sponsor acara
(Daai TV, Annida, LPPH, Pustaka Lebah, Garudafood, Indosiar,
Praktisimaya.com), Pak Haru Tamtomo (Kepala Lapas), Pak Bagus (Pembina
Lapas), Pak Pujo (Pembina Lapas), Punk Muslim, Arul Khan, RW Dodo, Amelia
Naim, beserta seluruh andikpas (anak didik lapas), dan berbagai pihak yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Semoga Allah membalas semua kebaikannya dengan rahmat dan kebaikan yang
berlimpah. Amin.

Salam
Lia

2009/3/30 novi_ningsih <novi_ningsih@yahoo.com>

> Assalamu'alaykum
>
> Walau jauh di Yogya pas hari H, tapi tetep ga ketinggalan info acara LAPAS,
> malah dapat titipan untuk upload foto-foto acara LAPAS dari sang fotografer,
> mbak Sisca Lahur ;)
>
> Silakan dilihat :)
>
> Kayaknya seru, nih...
> sedih ga bisa ikutan, tapi semoga bermanfaat dan bisa ngadain acara serupa,
> aamiin...
>
>
> http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan/photos/album/1374134061/pic/list
>
> Silakan...
>
> Wassalam
>
> Novi
> (salah satu) moderator
> milis ESKA
>
>
>
7a.

Re: [penting] saya merasa dirugikan...tulisan saya diambil orang tan

Posted by: "Diaz Rossano" dizzman@yahoo.com   Dizzman

Sun Mar 29, 2009 9:06 pm (PDT)

coba baca tulisan bang Jonru hari ini deh... semoga gak menyesal lho mbak
 
memang yg namanya menulis di internet, resiko terbesar adalah 'dicuri' atau 'dibajak' idenya. tapi jangan lihat sisi negatifnya saja. coba lihat sisi positifnya, berarti tulisan Anda itu sangat berharga sehingga orang berlomba utk copas tulisan itu. berarti bahwa kita punya potensi besar sebagai penulis. sebagai perbandingan, tesis saya sendiri yg dimuat di internet, ternyata juga dipakai sebagai tulisan ilmiah orang lain, ada yg menyebut sumber, dan mungkin lebih banyak lagi yg tidak menyebutkan sumbernya. tapi saya ikhlaskan aja, paling tidak kalo kita berpikir positif, nama kita semakin dikenal di dunia maya.
jadi, tetaplah menulis, jangan menyerah..... dan jangan berharap sesuatu dulu dari tulisan kita. Alloh tidak buta dan tuli, Insya Alloh akan ada balasannya di kemudian hari, yang tidak akan pernah diduga oleh kita. kalo Anda sudah punya nama, rezeki bakal mengalir kayak air koq, bahkan Anda bisa menolak rezeki saking banyaknya, he3x.....
mengutip ungkapan pak Mario Teguh di Metro TV, ada satu fase dimana kita tetap berkarya tanpa berharap apapun, kemudian pada fase kedua kita mulai mendapat tawaran yg menjanjikan, dan fase terakhir kita sendiri yang bisa memilih rezekinya. tunggu aja mbak....
saya sendiri baru merasakan nikmatnya menulis setelah 5 tahun, orang2 baru menawari saya utk menulis, sekarang alhamdulillah sudah mulai bisa menolak, walau baru sedikit, he3x........
 
 
wassalam,
 
diaz

--- On Fri, 3/27/09, MIAU IMA <yory_2008@yahoo.com> wrote:

From: MIAU IMA <yory_2008@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] [penting] saya merasa dirugikan...tulisan saya diambil orang tanpa sumber
To: WritingTips@yahoogroups.com, "nenek alih" <ale_ale_mbud@yahoo.co.id>, artikel_indo@yahoo.com, Bengkel-Cerpen-Nida@yahoogroups.com, bicarabebas@yahoogroups.com, bijaksana@yahoogroups.com, bukukita@yahoogroups.com, bukukukekasihku@yahoogroups.com, "Wulan Cahyani" <cwulan26@yahoo.com>, dapur_serambi@yahoogroups.com, dastanbooks@yahoogroups.com, dea_rika@yahoo.com, eranovfis@yahoogroups.com, "ery" <eriee2@yahoo.com>, EscaevaBookClub@yahoogroups.com, "Syaikhul Fanani" <luphidodol@yahoo.co.id>, Fantasy_Writing@yahoogroups.com, flp_bekasi@yahoogroups.com, Forum_LingkarPena@yahoogroups.com, forum_penulis_kota_malang@yahoogroups.com, forum-intermedia@yahoogroups.com, freelancewritingjobs@yahoogroups.com, "pretty himmatunnisa" <etena_redblue@yahoo.com>, "isnaini indah" <isnaini_indah97@yahoo.com>, indo-ebook@yahoogroups.com, IndoProgress@yahoogroups.com, indrastiindahdini@yahoo.com, iphiem_02@yahoo.co.id, kawanpustaka@yahoogroups.com, kisgroup@yahoogroups.com,
KlabSantri@yahoogroups.com, KLUBBUKU-INDONESIA@yahoogroups.com, kolbu@yahoogroups.com, kutubuku-id@yahoogroups.com, LaskarPenulis@yahoogroups.com, LayarKata-Network@yahoogroups.com, "luly" <crispee_bubble@yahoo.com>, miqra_indonesia@yahoogroups.com, momwriters@yahoogroups.com, "Fariz Muzakki" <farizmuzakki@yahoo.com>, pencinta_novel@yahoogroups.com, penerbit@yahoogroups.com, penerbitbukuislam@yahoogroups.com, penulis-bacaan-anak@yahoogroups.com, penulisankreatif@yahoogroups.com, penulisbestseller@yahoogroups.com, penulisbuku@yahoogroups.com, penyalur_buku_nalar@yahoogroups.com, redaksi@gagasmedia.net, redaksigagas@gmail.com, rumah-skenario@yahoogroups.com, rumahilmu@yahoogroups.com, santri-3in1@yahoogroups.com, sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Sutera@yahoogroups.com, Talenta_Indonesia@yahoogroups.com, ufukpress@yahoogroups.com, ukhuwah_sehati@yahoogroups.com, "dewi super woman" <dewik_mail@yahoo.com>, wordsmartcenter@yahoogroups.com,
writerpreneurship@yahoogroups.com, writerstavern@yahoogroups.com
Date: Friday, March 27, 2009, 6:46 AM

maaf sebelumnya.. ....

baru saja saya melihat cerita saya yang judulnya PERGILAH LALU KEMBALILAH ada di sebuah situs http://ahlistatisti ka.wordpress. com/2009/ 03/27/pergilah- lagu-kembalilah/,

yang menjadi masalah saya, mengapa kok nggak diberi sumber...padahal bila saya posting n ada referensinya, selalu saya beri sumber..bisa di lihat di http://mioariefians yah.wordpress. com/

sebenarnya nggap apa2 bila diberi sumber dan memang itu tulisan saya, (saya yang menulisnya/ ngarang pagi2), saya jadi merasa gimana gitu ya....bisa dilihat yang asli http://mioariefians yah.wordpress. com/2009/ 03/17/entahapaju dulnya/

biar Allah yang membalas, yang penting sekarang saya lebih berhati-hati. .., saya agak trauma nulis di blog (jujur aja) bagaimanapun juga kebaikan akan mengalahkan kejahatan

apa jadinya bila ada seseorang yang udah susah payah nulis dengan pikirannya sendiri (misal skripsi), trus ada orang lain yang dengan enaknya nyatut gitu aja tanpa rasa berdosa..??

hanya hati kita yang tahu....

Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!

7b.

Re: [penting] saya merasa dirugikan...tulisan saya diambil orang tan

Posted by: "MIAU IMA" yory_2008@yahoo.com   yory_2008

Sun Mar 29, 2009 9:33 pm (PDT)

amin amin amin

arigato sensei

goodluck

--- On Mon, 30/3/09, Diaz Rossano <dizzman@yahoo.com> wrote:

From: Diaz Rossano <dizzman@yahoo.com>
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] [penting] saya merasa dirugikan...tulisan saya diambil orang tanpa sumber
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Monday, 30 March, 2009, 10:40 AM

coba baca tulisan bang Jonru hari ini deh... semoga gak menyesal lho mbak
 
memang yg namanya menulis di internet, resiko terbesar adalah 'dicuri' atau 'dibajak' idenya. tapi jangan lihat sisi negatifnya saja. coba lihat sisi positifnya, berarti tulisan Anda itu sangat berharga sehingga orang berlomba utk copas tulisan itu. berarti bahwa kita punya potensi besar sebagai penulis. sebagai perbandingan, tesis saya sendiri yg dimuat di internet, ternyata juga dipakai sebagai tulisan ilmiah orang lain, ada yg menyebut sumber, dan mungkin lebih banyak lagi yg tidak menyebutkan sumbernya. tapi saya ikhlaskan aja, paling tidak kalo kita berpikir positif, nama kita semakin dikenal di dunia maya.
jadi, tetaplah menulis, jangan menyerah.... . dan jangan berharap sesuatu dulu dari tulisan kita. Alloh tidak buta dan tuli, Insya Alloh akan ada balasannya di kemudian hari, yang tidak akan pernah diduga oleh kita. kalo Anda sudah punya nama, rezeki bakal mengalir kayak air koq, bahkan Anda bisa menolak rezeki saking banyaknya, he3x.....
mengutip ungkapan pak Mario Teguh di Metro TV, ada satu fase dimana kita tetap berkarya tanpa berharap apapun, kemudian pada fase kedua kita mulai mendapat tawaran yg menjanjikan, dan fase terakhir kita sendiri yang bisa memilih rezekinya. tunggu aja mbak....
saya sendiri baru merasakan nikmatnya menulis setelah 5 tahun, orang2 baru menawari saya utk menulis, sekarang alhamdulillah sudah mulai bisa menolak, walau baru sedikit, he3x........
 
 
wassalam,
 
diaz

--- On Fri, 3/27/09, MIAU IMA <yory_2008@yahoo. com> wrote:

From: MIAU IMA <yory_2008@yahoo. com>
Subject: [sekolah-kehidupan] [penting] saya merasa dirugikan... tulisan saya diambil orang tanpa sumber
To: WritingTips@ yahoogroups. com, "nenek alih" <ale_ale_mbud@ yahoo.co. id>, artikel_indo@ yahoo.com, Bengkel-Cerpen- Nida@yahoogroups .com, bicarabebas@ yahoogroups. com, bijaksana@yahoogrou ps.com, bukukita@yahoogroup s.com, bukukukekasihku@ yahoogroups. com, "Wulan Cahyani" <cwulan26@yahoo. com>, dapur_serambi@ yahoogroups. com, dastanbooks@ yahoogroups. com, dea_rika@yahoo. com, eranovfis@yahoogrou ps.com, "ery" <eriee2@yahoo. com>, EscaevaBookClub@ yahoogroups. com, "Syaikhul Fanani" <luphidodol@yahoo. co.id>, Fantasy_Writing@ yahoogroups. com, flp_bekasi@yahoogro ups.com, Forum_LingkarPena@ yahoogroups. com, forum_penulis_ kota_malang@ yahoogroups. com, forum-intermedia@ yahoogroups. com,
freelancewritingjob s@yahoogroups. com, "pretty himmatunnisa" <etena_redblue@ yahoo.com>, "isnaini indah" <isnaini_indah97@ yahoo.com>, indo-ebook@yahoogro ups.com, IndoProgress@ yahoogroups. com, indrastiindahdini@ yahoo.com, iphiem_02@yahoo. co.id, kawanpustaka@ yahoogroups. com, kisgroup@yahoogroup s.com, KlabSantri@yahoogro ups.com, KLUBBUKU-INDONESIA@ yahoogroups. com, kolbu@yahoogroups. com, kutubuku-id@ yahoogroups. com, LaskarPenulis@ yahoogroups. com, LayarKata-Network@ yahoogroups. com, "luly" <crispee_bubble@ yahoo.com>, miqra_indonesia@ yahoogroups. com, momwriters@yahoogro ups.com, "Fariz Muzakki" <farizmuzakki@ yahoo.com>, pencinta_novel@ yahoogroups. com, penerbit@yahoogroup s.com, penerbitbukuislam@ yahoogroups. com, penulis-bacaan- anak@yahoogroups .com, penulisankreatif@ yahoogroups. com, penulisbestseller@ yahoogroups. com, penulisbuku@ yahoogroups. com, penyalur_buku_ nalar@yahoogroup s.com, redaksi@gagasmedia. net, redaksigagas@
gmail.com,
rumah-skenario@ yahoogroups. com, rumahilmu@yahoogrou ps.com, santri-3in1@ yahoogroups. com, sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Sutera@yahoogroups. com, Talenta_Indonesia@ yahoogroups. com, ufukpress@yahoogrou ps.com, ukhuwah_sehati@ yahoogroups. com, "dewi super woman" <dewik_mail@yahoo. com>, wordsmartcenter@ yahoogroups. com, writerpreneurship@ yahoogroups. com, writerstavern@ yahoogroups. com
Date: Friday, March 27, 2009, 6:46 AM

maaf sebelumnya.. ....

baru saja saya melihat cerita saya yang judulnya PERGILAH LALU KEMBALILAH ada di sebuah situs http://ahlistatisti ka.wordpress. com/2009/ 03/27/pergilah- lagu-kembalilah/,

yang menjadi masalah saya, mengapa kok nggak diberi sumber...padahal bila saya posting n ada referensinya, selalu saya beri sumber..bisa di lihat di http://mioariefians yah.wordpress. com/

sebenarnya nggap apa2 bila diberi sumber dan memang itu tulisan saya, (saya yang menulisnya/ ngarang pagi2), saya jadi merasa gimana gitu ya....bisa dilihat yang asli http://mioariefians yah.wordpress. com/2009/ 03/17/entahapaju
dulnya/

biar Allah yang membalas, yang penting sekarang saya lebih berhati-hati. .., saya agak trauma nulis di blog (jujur aja) bagaimanapun juga kebaikan akan mengalahkan kejahatan

apa jadinya bila ada seseorang yang udah susah payah nulis dengan pikirannya sendiri (misal skripsi), trus ada orang lain yang dengan enaknya nyatut gitu aja tanpa rasa berdosa..??

hanya hati kita yang tahu....

Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!











New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
8.

(Catatan Kaki) Lomba membuat endorser/komentar

Posted by: "CaturCatriks" akil_catur@yahoo.co.id   akil_catur

Sun Mar 29, 2009 9:22 pm (PDT)

Lomba membuat endorser/komentar

Semua Bisa Jadi endorser!

Kata siapa endorser harus artis, akademisi, penulis hebat, atau orang terkenal? 
Di lomba membuat endorsement atau komentar untuk buku Let's Talk About: Friendship, Love&Marriage, Ordinary Miracles ini semua orang bisa jadi endorser.

Caranya:
1. Cari buku Let's Talk About: Friendship, Love&Marriage, Ordinary Miracles di toko-toko buku Gramedia, Gunung Agung, dan Togamas, di kotamu (psst, harganya Rp 32 ribu aja. Dijamin nggak bakal bikin kantong bolong!)
2. Baca buku itu sampai halaman terakhir, ulang-ulang sampai nglotok, hehehe.
3. Terus, tulis deh endorsementmu yang mencerminkan ciri khas buku itu. Minimal terdiri atas 1 paragraf, dan maksimal berupa 1 halaman A4. 
4. Ketik endorsementmu dalam font TNR 12, spasi 1,5.
5. Lalu, kirim endorsementmu via e-mail dengan attachment ke : halamanmoeka@gmail.com dan cc ke: punya_retno@yahoo.com, akil_catur@yahoo.co.id
Cantumkan "LOMBA ENDORSEMENT BUKU LTA" di subjek e-mailmu!
6. Jangan lupa sertakan juga biodata singkatmu (nama, TTL, alamat, no hp, no rekening).
7. 5 endorser terbaik akan mendapat hadiah Rp75.000,- plus sebuah kaos Lets Talk About. Dan akan diambil juga 5 endorser pilihan/kebijakan penerbit yang akan mendapat masing-masing sebuah kaos Lets Talk About. (Nah, lumayan kan?).
8. Lomba dibuka mulai hari Senin, 1 April 2009 dan ditutup tanggal 30 Mei 2009 dan pengumuman 20 Juni 2009.

So, dapatkan manfaat isi buku Let's Talk About: Friendship, Love&Marriage, Ordinary Miracles dan jadilah endorser tarbaik!

Klik http//:letstalkabout.co.cc

A.n. Halaman Moeka Publishing

-Catur n Retno-
CP. 081325494096/081210698852

http://letstalkabout.co.cc

 

__________________________________________________________
Nama baru untuk Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
9.

(+- Resensi) Apa Untuk Siapa ?

Posted by: "ahmad ade" ahmadade@rocketmail.com   ade_ya

Sun Mar 29, 2009 9:32 pm (PDT)


"Anggota dewan, dokter gigi, supir, makelar rumah, agen KTP, dan
tukang jilid proposal," seru lelaki muda itu dengan mata menyipit
karena tawa.

Aku ikut tertawa.

Di tangan lelaki itu bertumpuk proposal dari masyarakat konstituennya
yang akan diajukannya. Belum ada proposal itu yang dijilid. Dia yang
akan membawanya ke tukang foto kopi.

Sejak pagi dia berkeliling kecamatan, menemui calon proyek kebajikan.
Berdiskusi, menemukan titik temu, mencari solusi, dan memberikan
motivasi. Dia tidak mau hanya duduk di rumah, menunggu masyarakat
mengajukan permintaan.

Hasilnya belasan rencana kerja pelayanan masyarakat. Tangannya
memasukkan proposal itu ke dalam tas besarnya. Sepeda motor usang
menunggu. Di bawah terik matahari, lelaki itu melaju membawa selaut
harapan.

Rahmat Juliadi, anggota legislatif DPRD Sumedang, ke manapun dia datang,
riang dan tawa menjadi warna harinya. Tidak ada masalah yang susah jika
disampaikan kepadanya. Seberat apapun, dia memiliki cara meringankan
beban.

Warga kesulitan mendapatkan KTP karena tidak memiliki surat pindah dari
kedutaan besar luar negeri, telah berupaya ini dan itu tetapi kendala
administrasi selalu menghalang. Rahmat lalu membawa formulir KTP itu ke
Kepala Desa, menjelaskan masalah dan meminta saran pemecahannya. Dia
bahkan menjadikan dirinya jaminan saat aparat desa khawatir warga yang
bersangkutan bukan orang yang baik-baik.

Berkali-kali masyarakat membutuhkan mobil dan supir untuk membawa ibu
hamil atau warga ke rumah sakit. Rahmat menyediakan waktu dan dirinya.

"Satu-satunya mobil yang berani kita pinjem dan hampir selalu ada,
ya, mobil Pak Rahmat, teh," kata ibu komplek.

Sepagi Sabtu itu, dia mengantarkan satu keluarga ke rumah sakit. Siang
minggu dia menjemput salah seorang ibu dari rumah sakit Al-Islam sehabis
melahirkan. Pada sore Sabtu yang lain, dia mengantarkan keluarga yang
lain ke rumah sakit yang lain. Baru pekan lalu dia menawarkan diri dan
mobilnya untuk mengantarkan seorang nenek warga Citali yang sakit parah
ke RS Sumedang.

"Kata anak-anak, abi, mah, sibuk wae," Amie, istri Rahmat,
berujar sambil tersenyum.

Di tengah kesibukan yang berjibun, dia masih menyempatkan diri
mencarikan informasi rumah kosong bagi yang membutuhkan. Karena dia
anggota legislatif, orang berharap dia juga pusat informasi. Termasuk
informasi rumah kosong dan calon penghuni rumah.

"Nggak ada masalah, lah, itu." dia mengibaskan tangan, menolak
anggapan bahwa dia telah meringankan kehidupan banyak orang.

karena dia dokter gigi, Rahmat teramat sering kedatangan warga yang
sakit gigi dan minta dirawat. Walaupun tidak membuka praktek di
rumahnya, dia melakukan pertolongan perawatan gigi darurat di sana.

"Baru dari pak dokter, nih," kata Ummu Nizar sembari menggendong
anaknya malam itu.

"Ada apa, ummi?"

"Nizar sakit gigi. Karena sudah malam, menelepon pak dokter saja.
Sama pak dokter disuruh bawa ke rumah. Barusan pak dokter mencabut gigi
dik Nizar."

"Pak dokter, ada, ya?" pikiranku ingat dengan kesibukannya yang
luar biasa.

"Nggak ada, sih, tadinya. Tapi pas ditelpon, pak dokter bilang akan
pulang dan meminta kita menunggu jika saat datang beliau belum ada."

Aku mengangguk-angguk. Berapa biaya perawatan supercepat dan personal
ini?

"Gratis. Wah, pak dokter nggak mau dibayar. Malah dik Nizar yang
dikasih hadiah."

Ummu Nizar lalu menceritakan pengalamannya yang lain berobat gigi dengan
pak dokter Rahmat.

"Beliau nggak pernah mau dibayar," tekan Ummu Nizar bersemangat.

Hatiku terasa ringan. Ah, luar biasa.

Baru kemarin istri Rahmat cerita. Rahmat mengajari istrinya bahwa
pekerjaan dewan bukan "pekerjaan". Waktu di dewan adalah masa
melayani masyarakat. Uang yang didapat dari dewan tidak dijadikan sumber
kehidupan. Rahmat menjatah dana keluarga, dan Amie diminta mengaturnya
supaya cukup. Mereka berdua sepakat uang yang didapat dari pekerjaan
sebagai anggota legislatif dikembalikan kepada masyarakat dalam berbagai
bentuk.

"Pak Rahmat nggak pernah tega mengambil uang dari masyarakat. Begitu
banyak yang membutuhkannya," terang Amie.

Rumah Rahmat memang dikenal masyarakat sebagai tempat mencari bantuan.
Ada yang kehabisan uang di jalan, singgah, dan minta tolong. Banyak yang
meminjam uang dan tidak mampu mengembalikannya. Ada yang memerlukan uang
untuk membayar sekolah. dari berbagai daerah, orang menemukan dirinya di
depan pintu Rahmat.

"Pokoknya, mah, jika ada yang minta-minta bantuan, kita suruh ke
rumah pak Rahmat saja," cetus seorang kader PKS.

Rumah Rahmat banyak pengunjung.

"Bagi kita, Mun, posisi aleg bukan untuk cari maisyah (penghasilan).
Sedapat mungkin uang dari dewan bukan untuk kepentingan keluarga. Pak
Rahmat memberikan uang belanja kepada saya. Plus gaji saya.
Alhamdulillah berlebih." Binar mata Amie seperti bintang.

Mata saya berembun.

Sepeda motor itu… sudah sedemikian tua dan jelek… apalagi untuk
seorang aleg yang dokter gigi.

Detail di :
http://bukan-di-republik-mimpi.blogspot.com/
<http://bukan-di-republik-mimpi.blogspot.com/>

10a.

Re: Mari kita bersyukur atas indahnya hidup..

Posted by: "jilaany@gmail.com" jilaany@gmail.com

Sun Mar 29, 2009 10:54 pm (PDT)

Tuhan terimakasih krn menunjukkan kesadaran melalui hambaMU

-original message-
Subject: [sekolah-kehidupan] Mari kita bersyukur atas indahnya hidup..
From: Imam Suyudi <pekalian@yahoo.com>
Date: 29/03/2009 14:25

Kita tak pernah tahu esok ada apa, bagaimana, dan kenapa bisa terjadi.
Kita tak pernah tahu apakah DIA merencanakan untuk memberi kita kebahagiaan atau justru memberi kita penderitaan,
Maka marilah bersyukur atas indah hidup yang telah diberikan


<<Untuk.jpeg>>

11a.

[Catcil] reportase baksos SK di lapas anak tangerang oleh azzura day

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Mon Mar 30, 2009 1:40 am (PDT)

Teman-teman, berikut reportase kegiatan baksos di lapas Sabtu lalu yg
ditulis oleh Mbak Azzura Dayana.

Aku copas dari facebook beliau. Semoga dapat mengobati sedikit kerinduan
bagi teman-teman yang tidak hadir saat itu.

Salam
Lia

*
http://www.facebook.com/home.php?#/album.php?aid=2009152&id=1350739036&ref=nf
*

Kegiatan bakti sosial komunitas Sekolah Kehidupan (SK) kali ini dimulai
sekitar pukul sepuluh pagi dan berakhir menjelang pukul setengah lima sore.
Ini adalah untuk yang kedua kalinya aku mengikuti kegiatan yang diadakan
oleh SK. Teman-teman panitia yang hadir ada sekitar dua puluh tiga orang.
Acara ini sendiri sempat pula diliput oleh teman-teman jurnalis dari DAAI
TV.

Melibatkan lima puluh orang peserta dari kalangan anak-anak lapas tersebut,
satu per satu dari rangkaian acara berlangsung hangat, ramai, dan seru.
Mulai dari pembukaan dan beberapa sambutan, pelatihan menulis dengan tema
�Asyiknya Curhat Lewat Tulisan� yang digawangi oleh Kang Arul Khan dengan
penuh semangat, penampilan Punk Muslim, band anak lapas, hingga Pelatihan
Motivasi yang dibawakan oleh sang motivator, Ibu Amelia Naim.

LET'S BUILD UP YOUR DREAM

Siapa yang tak ingin bersemangat dalam hidup? Aku yakin, tak ada. Sebanyak
apapun permasalahan seseorang, se-stres apapun mereka menghadapi hidup,
seduka dan sekejam apapun anggapan mereka terhadap banyak hal, pasti ada
sebersit keinginan untuk sebenarnya memiliki kembali semangat dalam hidup
mereka, meraup kepercayaan lagi dari banyak pihak, berdiri lagi di atas kaki
sendiri dan menatap dunia sembari membangun mimpi-mimpi. Inilah yang sedang
dicoba bagi dan tanamkan oleh teman-teman SK�dengan mengusung tema Let�s
Build up Your Dream�kepada adik-adik peserta kegiatan ini, para belia yang
terhalang mata dan kakinya dari menatap dan menapak dunia di balik dinding
rumah tahanan. Siapapun berhak merancang dan memiliki mimpi, dan juga
mempunyai kesempatan yang sama dengan siapa pun juga untuk mewujudkan
mimpi-mimpi itu.

FAKTA-FAKTA

1. Selama berada di lingkungan lapas, semua tamu�termasuk kami, tidak
diperkenankan masuk dengan membawa handphone. �Jika nanti kami mendengar
bunyi handphone di dalam, kami terpaksa menyitanya,� tegas petugas penerima
tamu. Well well well� kami pun menurut.

2. Saat acara berlangsung, aku sempat berjalan keluar aula, menelusur
koridor dan bertemu seorang anak bernama Hadi. Anak yang ramah, sopan, dan
terbuka itu sekarang duduk di kelas tiga SMP. Aku menanyakan banyak hal
padanya, termasuk berapa jumlah anak yang ada di lapas itu. Ada 223 orang,
katanya. Dan yang boleh mengikuti acara yang sedang kami adakan di aula itu
hanyalah 50 orang dari jumlah itu. �Kamu pengen ikut?�tanyaku. �Pengen sih,
Kak, tapi saya tidak terpilih,� jawabnya. Kami berbincang tentang
�sekolahnya� di sini, pergaulannya dengan teman-teman sesama tahanan,
cita-citanya, hingga penyebab hingga ia masuk ke lapas ini. Rupanya karena
narkotik.

3. Well, jumlah tahanan yang cukup banyak (223 orang) dari berbagai wilayah
(kebanyakan dari Jakarta, Banten, dan Bandung) tentu menyisipkan miris. Apa
saja salah mereka, kejahatan apa yang kiranya mereka lakukan sehingga kini
menjadi tahanan, pikirku. Dan kuamati, tak hanya mereka yang �masih� tampak
berandalan saja yang terlihat dari tampang mereka, tetapi mereka yang
berwajah manis, terawatt, serta berperilaku sopan pun bertebaran. Ya, anak
semuda mereka, dunia yang begitu kejam atau mereka yang salah mengambil
langkah? Adakah mereka hidup di zamann yang salah? Berdasarkan
bincang-bincang teman-teman dan saya sendiri, rupanya �kejahatan� para napi
muda itu sebagian besarnya adalah karena narkoba (memakai atau menjadi
pengedar), kasus-kasus �pasar� seperti penipuan atau pencurian, dan yang
paling miris: pelecehan seksual.

4. Komplek lapas itu cukup besar dan memiliki fasilitas yang lumayan
lengkap. Untuk fasiltas peribadatan, bukan hanya masjid yang tersedia,
gereja pun ternyata ada. Mereka juga disedikan internet center, sekadar
media untuk mengenal dunia luar tanpa harus melangkahkan kaki keluar. Dan si
Hadi yang tadi, berdasarkan komentar teman-temannya, adalah anak yang jago
komputer. Setelah tahu aku bekerja di penerbitan, ia pun berceloteh, �Kalau
begitu, kalau saya sudah keluar nanti, bolehlah Kak saya bantu bikin lay
outan.� Aku tersenyum mendengarnya.

5. Beberapa anak lapas yang kreatif lainnya, bahkan pernah berhasil membuat
sebuah film indi dan menembus sebuah festival film indi di Korea. Namun
status mereka sebagai napi terpaksa menghalangi terbang dan memeluk mimpi.
Tetaplah semangat, Andi dkk!

6. Sementara acara kami berlangsung di dalam lapas, persis di halaman luar
sana, sebuah panggung berdiri, dan ratusan kepala mengelilingi: sebuah
kampanye PKB sekaligus konser Dewa. Dari sayup hingga kencang, terkadang,
lagu-lagu mereka sampai ke telinga kami.

TERIMA KASIH

Terima kasih kepada para sponsor tercinta. Tanpa bantuan kalian, kekurangan
kami mungkin akan menjadi terlampau banyak.
1. Majalah ANNIDA, inspirasi tak bertepi
2. Lingkar Pena Publishing House (hemm hemm hemm�)
3. Produksi aneka ragam tas, praktisimaya.multiply.com
4. Okky Koko Drink & Okky Jelly Drink
5. Garuda Food
6. Pustaka Lebah
7. Indosiar

Dedicated to:
- Adik-adik di lapas anak pria Tangerang, Banten: Siapapun boleh bermimpi.
Dunia di luar dinding menanti kalian.
- Teman-teman SK, terima kasih sudah mengizinkan aku bergabung ^_^
- Lia Octavia, untuk semua kebaikannya. Ingat �sesuatu yang tertinggal� di
lapas itu kan, Mbak? Hehehe, aku termehek-mehek menuliskannya. Sttttt�.

**
Location: Lapas Anak,Tangerang, Banten
11b.

Re: [Catcil] reportase baksos SK di lapas anak tangerang oleh azzura

Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com   anty_th

Mon Mar 30, 2009 2:10 am (PDT)

Selamat buat teman2 panitia yg dah sukses menggelar acara dengan RUAR BIASA ^_^

Kapan yah diriku bisa ikutan acara SK ....
Hiks hiks

salam
anty

Recent Activity
Visit Your Group
Drive Traffic

Sponsored Search

can help increase

your site traffic.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Yahoo! Groups

w/ John McEnroe

Join the All-Bran

Day 10 Club.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: