Selasa, 07 April 2009

[daarut-tauhiid] Pengaruh Lingkungan Pada Perilaku Anak

Pengaruh Lingkungan Pada Perilaku Anak

By: agussyafii

Bagi kami untuk anak-anak Amalia yang paling penting adalah membangun lingkungan yang kondusif. Lingkungan yang kondusif dalam pola pembelajaran akan mendorong anak-anak lebih menghayati nilai-nilai kebaikan.

Nilai-nilai kebaikan dalam tindakan yang sepele seperti saling berbagi, saling menjelaskan untuk teman-temannya akan lebih mudah bagi anak-anak itu menciptakan pengaruh lingkungan yang positif.

seperti yang dikatakan oleh Dr. Ramadlan al-Qadzdzafi adalah menempati posisi lingkungan. Lingkungan adalah ruang di mana seseorang hidup, baik ruangan fisik, mental maupun spiritual. Lingkungan itu sendiri sebenarnya netral, tidak mempengaruhi apa-apa jika hanya dilalui sepintas kilas. Ia baru mempengaruhi manusia ketika menstimuli manusia secara berulang-ulang, terus menerus dalam waktu yang lama. Pengaruh lingkungan terhadap manusia bisa berupa membentuk atau mengubah tingkah laku, bisa positif bisa  juga negatif bergantung kepada faktor-faktor apa yang relevan dengan kegiatan atau dengan perhatian manusia.

Manusia adalah makhluk sosial yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial di mana ia berada. Seringkali pengaruh lingkungan itu sangat besar sehingga bukan hanya mengubah atau meluruskan, tetapi sampai mengalahkan tabiat asal seseorang. Hadits Nabi yang berbicara tentang fitrah manusia sejalan dengan pandangan tersebut. Sabda Baginda Rasul.
    
Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang menyebabkan anak itu menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi.

Meskipun demikian, jika seseorang dalam merespons lingkungan itu tetap berpegang teguh kepada tuntutan agama dan taat kepada Allah SWT, maka orientasinya itu akan mengarahkan tingkah lakunya ke arah kebaikan dirinya, baik kebaikan di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya jika dalam merespons lingkungan itu ia mengikuti dorongan syahwat dan pikiran rendahnya, maka ia akan terbawa kepada tingkah laku yang mncelakakan dirinya, terutama jika dilihat dari ukuran orang beragama.

Jadi lingkungan tertentu mempersubur motif yang sudah ada dalam nafs manusia untuk memperoleh pemuasannya. Seseorang yang memiliki motif kepada kebaikan akan mudah terangsang untuk melakukan perbuatan baik jika lingkungan di mana ia hidup memberikan situasi yang kondusif untuk melakukannya. Jika lingkungan tidak kondusif untuk itu, maka motif kepada kebaikan itu mengendur atau tertekan. Selanjutnya motif baik yang sudah menguat mudah menggerakkan manusia untuk melaksanakan kebaikan.

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU) Minggu, tanggal 17 Mei 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG. Program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU)' mengajak. 'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, bawalah kantong belanja sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik sulit terurai- Bila dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- Proses produksinya menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12431

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Auto Enthusiast Zone

Passionate about cars?

Check out the Auto Enthusiast Zone.

Yahoo! Groups

Join people over 40

who are finding ways

to stay in shape.

All-Bran

10 Day Challenge

Join the club and

feel the benefits.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: