Berteduh
By: agussyafii
Setiap kali hujan turun, semua orang juga termasuk anak-anak disibukkan untuk berteduh. Bahkan seorang ibu sempat mengatakan, 'heran deh sama anak-anak sekarang, sama ibunya berani giliran sama air hujan pada takut.' Sebenarnya takut sama air hujan bukan hanya terjadi sama anak-anak sekarang namun juga sudah terjadi sejak dulu.
Air hujan selalu saja ditakuti bukan hanya sama anak-anak namun juga orang dewasa sebab air hujan bisa menyebabkan orang menjadi sakit batuk dan pilek. Air hujan juga diidentikkan dengan duka cita. Seringkali kita juga teramat takut mencari tempat berteduh bila bertemu dengan duka cita. duka cita seringkali dianggap sebagai hukuman, azab, dosa dan juga kesalahan. Begitu tubuh mulai terasa sakit, salah satu keluarga yang kita cintai
meninggal dunia, perceraian terjadi, organisasi dibubarkan, perusahaan bangkrut, masa depan seolah menakutkan, duka cita terlihat menyeramkan.
Kadangkala bila kita jernih melihat duka cita bukanlah sesuatu yang menyeramkan, juga bukan kesalahan ataupun azab yang datangnya dari Alloh SWT melainkan cahaya yang mengantarkan kita kepada keindahaan. Jika hidup kita hanya dipenuhi dengan suka cita dan kebahagiaan seringkali kita menjadi lupa diri. Namun berpisah dengan kesenangan memeluk penderitaan pertanda cahaya menuntun perjalanan hidup kita menuju tempat yang indah.
Kanjeng Nabi menganjurkan kepada kita agar kita tidak menghindari penderitaan, malah mengajarkan kepada kita agar menyelami semua yang berbentuk duka cita sebab ada keindahan dibalik duka cita. Keindahan yang muncul melekat pada diri kita dengan sifat cinta kasih pada sesama. Makian sudah bukan lagi sebagai sesuatu yang menyakitkan tetapi mempersubur cinta kasih kepada yang
memakinya.
Siapapun orang yang pernah menyelami samudra duka cita atau samudra penderitaan hal itu pertanda bahwa dirinya sudah dibebankan tugas suci pada dirinya. Tugas suci itu adalah menyebarkan salam dan cinta kasih untuk sesama. Sebagaimana sabda Nabi Muhamad SAW, ''Afsyus salaama bainakum tahaabbuu' 'Tebarkanlah salam diantara kalian niscaya kalian saling menyayangi. (HR. Hakim).
Sungguh indah hidup ini jika didalam hati kita penuh cinta kasih. Menerima suka cita dengan gembira, menerima duka cita juga dengan gembira. Semoga semua makhluk dimuka bumi berbahagia selalu!
Wassalam,
agussyafii
---
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)'. Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui http://agussyafii.
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar