Kau Tak Sebebas Merpati
Penulis : Aini Mardiyah
===========
Segala puji padaMu, Ya Rabbi
Atas rahmat hari ini
Terlabuh sudah cinta suci sejati dari hati
Janji telah terucap, akad telah terkhitbah
Tuk bersama jalani hari
Ya Allahu Rabbi, bimbinglah kami dalam menempuh hidup ini
(Terlabuhkan – Seismic)
Bagaimana pun, pernikahan adalah sesuatu yang sakral, sebuah amanah
dari Illahi. Dipertemukannya antara laki–laki dan perempuan dalam satu
ikatan bukanlah hal yang main–main, melainkan ikatan tersebut harus
dijaga kekokohannya hingga Ia kembali memisahkannya di antara keduanya.
Ikatan yang harus senantiasa terpelihara atas dasar kecintaan kepada
Pencipta, ikatan yang tak sekedar sebagai penghalal hubungan antara
keduanya semata, melainkan sebuah usaha untuk lebih mendekatkan diri
kepadaNya, Sang Pemilik Cinta. Sebuah ikatan yang terjalin dan
diharapkan dapat bernilai ibadah.
Bernilai ibadah berarti segala sesuatu yang dilakukan berada dalam
aturan Allah, bernilai ibadah berarti apa–apa yang dihasilkan
daripadanya adalah semata–mata hanya untuk Allah, tak ada alasan selain
itu. Maka, apa–apa yang dilakukan dan dihasilkan tersebut harus
senantiasa terjaga dan terpelihara. Hal ini erat kaitannya sikap–sikap
yang dimiliki oleh para pasangan setelah menikah. Menikah berarti
masing–masing telah siap untuk lebih menjaga diri, menjaga perasaan
pasangannya meski ia telah mengetahui sejauh mana batasannya.
***
Jagalah Istrimu, Jaga Hatinya
Ketika itu, ada sepasang suami–istri yang tengah jalan–jalan sore di
sepanjang jalan pertokoan di sebuah kota, sang suami menggandeng tangan
sang istri sebagai bentuk penjagaan. Tak lama kemudian, keduanya tak
sengaja bertemu teman perempuan si suami, yang diselidiki ternyata
mereka sempat dekat dulu. Sang istri tak menampakkan wajah yang buruk
di depan teman suaminya tersebut kala itu, dengan ramah sang istri
menyalaminya. Melihat sang istri tak menampakkan sebuah respon negatif
terhadap pertemuannya dengan "kawan lamanya" itu, sang suami pun tidak
risih membuka obrolan ini dan itu.
Selang beberapa waktu, timbulah shock dalam hati sang
istri, betapa ia lihat suaminya tadi dengan akrab ngobrol tanpa
memikirkan perasaannya, terlebih yang diajak ngobrol adalah "kawan
lamanya". Lalu, apa yang dilakukan sang suami? Sang suami hanya
menganggap hal itu biasa–biasa saja, tak ada yang istimewa, sebab sikap
sang istri tidak berubah kepadanya. Tapi, pernahkah ia memikirkan apa
yang dirasakan oleh istrinya? Ya, semoga kita dapat mengambil ibrah
dari peristiwa tersebut. Dalam peristiwa lain, ada seorang istri yang
kerap kali mendapati suaminya ber–SMS ria dengan sang "kawan lama".
Astaghfirullah.
Akhi, bukankah istrimu juga manusia layaknya dirimu? Yang memiliki
kecenderungan untuk berbuat salah dan besar kemungkinan untuk berburuk
sangka? Maka, jagalah istrimu, jagalah hatinya! Jangan biarkan ia
berburuk sangka atas kelalaianmu dalam menjaganya, jangan biarkan ia
menempuh dosa.
***
Dan Kau Tak Sebebas Merpati
Menjaga istri berarti menjaga tingkah laku agar tak menyakiti hati si
dia. Jadi, jangan sekali–kali menempatkan dirimu pada posisi ketika
dirimu sebelum menikah. Hal ini yang kemudian terkadang dilupakan oleh
sebagian pasangan muda, mengingat usia masih sangat muda sehingga
sah–sah saja.
Bagi mereka yang masih lajang, persiapkanlah dirimu sebaik–baiknya!
Mumpung masih lajang, raihlah ilmu sebanyak–banyaknya! Matangkanlah
usiamu ketika berani untuk menginjak ke marhalah cinta selanjutnya.
Bukannya tidak setuju dengan nikah dini, bagi yang siap silahkan. Hanya
ingin menegaskan, bahwa kau tak akan sebebas merpati lagi jika sudah
menikah nanti.
Sebelum menikah, ada kebutuhan–kebutuhan dalam rangka meningkatkan
kualitas diri yang akan leluasa didapatkan oleh mereka yang masih
lajang, hingga seorang guru pun menegaskan ketika sang binaan
mengajukan "proposal" kepadanya, bahwa bisa jadi amalan–amalan yang
selama ini kita giatkan akan berkurang intensitasnya ketika kita sudah
menuju ke sana karena yang menjadi konsentrasinya adalah urusan
domestik yang sangat membutuhkan perhatian.
Jika sudah menikah nanti, maka kita tidak akan sebebas merpati. Tak
sebebas merpati berarti kudu jaga sikap, jaga perasaan pasangan, dan
kudu jaga segalanya, agar bahtera rumah tangga yang kita bangun menjadi
keluarga yang sakinah, mawadah, dan rahmah.
-----------sumber : kotasantri.com
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar