Senin, 13 Desember 2010

[daarut-tauhiid] Keutamaan Puasa di Hari Asyura (10 Muharram)

 

Keutamaan Puasa di Hari Asyura (10 Muharram)
Oleh: Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin

Alhamdulillah, saat ini kita telah berada di bulan Muharram. Mungkin masih
banyak yang belum tahu amalan apa saja yang dianjurkan di bulan ini, terutama
mengenai amalan puasa. Insya Allah kita akan membahasnya pada tulisan kali ini.
Semoga bermanfaat...

[Di dalam kitab beliau Riyadhus Shalihin, Al-Imam An-Nawawi -rahimahullah-
membawakan tiga buah hadits yang berkenaan dengan puasa sunnah pada bulan
Muharram, yaitu puasa hari Asyura / Asyuro (10 Muharram) dan Tasu'a (9
Muharram)]

Hadits yang Pertama

عن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ
وَسَلَّم صام يوم عاشوراء وأمر بصيامه. مُتَّفّقٌ عَلَيهِ

Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu 'anhuma-, "Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berpuasa pada hari 'Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa padanya".
(Muttafaqun 'Alaihi).

Hadits yang Kedua

عن أبي قتادة رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ
وَسَلَّم سئل عن صيام يوم عاشوراء فقال: ((يكفر السنة الماضية)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.

Dari Abu Qatadah -radhiyallahu 'anhu-, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ditanya tentang puasa hari 'Asyura. Beliau menjawab, "(Puasa tersebut)
Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu". (HR. Muslim)

Hadits yang Ketiga

وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.

Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu 'anhuma- beliau berkata: "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, "Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan
berpuasa pada (hari) kesembilan" (HR. Muslim)

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang puasa pada hari
'Asyura, beliau menjawab, 'Menghapuskan dosa setahun yang lalu', ini pahalanya
lebih sedikit daripada puasa Arafah (yakni menghapuskan dosa setahun sebelum
serta sesudahnya –pent). Bersamaan dengan hal tersebut, selayaknya seorang
berpuasa 'Asyura (10 Muharram) disertai dengan (sebelumnya, ed.) Tasu'a (9
Muharram). Hal ini karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Apabila
(usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada yang kesembilan',
maksudnya berpuasa pula pada hari Tasu'a.

Penjelasan

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk berpuasa pada hari
sebelum maupun setelah 'Asyura [1] dalam rangka menyelisihi orang-orang Yahudi
karena hari 'Asyura –yaitu 10 Muharram- adalah hari di mana Allah selamatkan
Musa dan kaumnya, dan menenggelamkan Fir'aun dan para pengikutnya. Dahulu
orang-orang Yahudi berpuasa pada hari tersebut sebagai syukur mereka kepada
Allah atas nikmat yang agung tersebut. Allah telah memenangkan
tentara-tentaranya dan mengalahkan tentara-tentara syaithan, menyelamatkan Musa
dan kaumnya serta membinasakan Fir'aun dan para pengikutnya. Ini merupakan
nikmat yang besar.

Oleh karena itu, setelah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tinggal di Madinah,
beliau melihat bahwa orang-orang Yahudi berpuasa pada hari 'Asyura [2]. Beliau
pun bertanya kepada mereka tentang hal tersebut. Maka orang-orang Yahudi
tersebut menjawab, "Hari ini adalah hari di mana Allah telah menyelamatkan Musa
dan kaumnya, serta celakanya Fir'aun serta pengikutnya. Maka dari itu kami
berpuasa sebagai rasa syukur kepada Allah". Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata, "Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian".

Kenapa Rasulullah mengucapkan hal tersebut? Karena Nabi dan orang–orang yang
bersama beliau adalah orang-orang yang lebih berhak terhadap para nabi yang
terdahulu. Allah berfirman,

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ
وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ

"Sesungguhnya orang yang paling berhak dengan Ibrahim adalah orang-orang yang
mengikutinya dan nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman, dan
Allah-lah pelindung semua orang-orang yang beriman". (Ali Imran: 68)

Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling berhak
terhadap Nabi Musa daripada orang-orang Yahudi tersebut, dikarenakan mereka
kafir terhadap Nabi Musa, Nabi Isa dan Muhammad. Maka beliau shallallahu 'alaihi
wasallam berpuasa 'Asyura dan memerintahkan manusia untuk berpuasa pula pada
hari tersebut. Beliau juga memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi yang hanya
berpuasa pada hari 'Asyura, dengan berpuasa pada hari kesembilan atau hari
kesebelas beriringan dengan puasa pada hari kesepuluh ('Asyura), atau
ketiga-tiganya. [3]

Oleh karena itu sebagian ulama seperti Ibnul Qayyim dan yang selain beliau
menyebutkan bahwa puasa 'Asyura terbagi menjadi tiga keadaan:

1. Berpuasa pada hari 'Asyura dan Tasu'ah (9 Muharram), ini yang paling afdhal.

2. Berpuasa pada hari 'Asyura dan tanggal 11 Muharram, ini kurang pahalanya
daripada yang pertama. [4]

3. Berpuasa pada hari 'Asyura saja, sebagian ulama memakruhkannya karena Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi, namun
sebagian ulama yang lain memberi keringanan (tidak menganggapnya makhruh). [5]

CATATAN KAKI:

[1] Adapun hadits yang menyebutkan perintah untuk berpuasa setelahnya (11
Asyura') adalah dha'if (lemah). Hadits tersebut berbunyi:

صوموا يوم عاشوراء و خالفوا فيه اليهود صوموا قبله يوما و بعده يوما . -

"Puasalah kalian hari 'Asyura dan selisihilah orang-orang yahudi padanya (maka)
puasalah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya. (HR. Ahmad dan Al Baihaqy.
Didhaifkan oleh As Syaikh Al-Albany di Dha'iful Jami' hadits no. 3506)

Dan berkata As Syaikh Al Albany – Rahimahullah- di Silsilah Ad Dha'ifah Wal
Maudhu'ah IX/288 No. Hadits 4297: Penyebutan sehari setelahnya (hari ke sebelas.
pent) adalah mungkar, menyelisihi hadits Ibnu Abbas yang shahih dengan lafadz:

"لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع" .

"Jika aku hidup sampai tahun depan tentu aku akan puasa hari kesembilan"

Lihat juga kitab Zaadul Ma'ad 2/66 cet. Muassasah Ar-Risalah Th. 1423 H. dengan
tahqiq Syu'aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arna'uth.

لئن بقيت لآمرن بصيام يوم قبله أو يوم بعده . يوم عاشوراء) .-

"Kalau aku masih hidup niscaya aku perintahkan puasa sehari sebelumnya (hari
Asyura) atau sehari sesudahnya" ((HR. Al Baihaqy, Berkata Al Albany di
As-Silsilah Ad-Dha'ifah Wal Maudhu'ah IX/288 No. Hadits 4297: Ini adalah hadits
mungkar dengan lafadz lengkap tersebut.))

[2] Padanya terdapat dalil yang menunjukkan bahwa penetapan waktu pada umat
terdahulu pun menggunakan bulan-bulan qamariyyah (Muharram s/d Dzulhijjah,
Pent.) bukan dengan bulan-bulan ala Eropa (Jan s/d Des). Karena Rasulullah
shalallahu 'alaihi wasallam mengabarkan bahwa hari ke sepuluh dari Muharram
adalah hari di mana Allah membinasakan Fir'aun dan pengikutnya dan menyelamatkan
Musa dan pengikutnya. (Syarhul Mumthi' VI.)

[3] Untuk puasa di hari kesebelas haditsnya adalah dha'if (lihat no. 1) maka –
Wallaahu a'lam – cukup puasa hari ke 9 bersama hari ke 10 (ini yang afdhal) atau
ke 10 saja.

Asy-Syaikh Salim Bin Ied Al Hilaly mengatakan bahwa, "Sebagian ahlu ilmu
berpendapat bahwa menyelisihi orang Yahudi terjadi dengan puasa sebelumnya atau
sesudahnya. Mereka berdalil dengan hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah
Shalallahu'alaihi Wasallam,

صوموا يوم عاشوراء و خالفوا فيه اليهود صوموا قبله يوما أو بعده يوما

"Puasalah kalian hari 'Asyura dan selisihilah orang-orang Yahudi padanya (maka)
puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya".

Ini adalah pendapat yang lemah, karena bersandar dengan hadits yang lemah
tersebut yang pada sanadnya terdapat Ibnu Abi Laila dan ia adalah jelek
hafalannya." (Bahjatun Nadhirin Syarah Riyadhus Shalihin II/385. cet. IV. Th.
1423 H Dar Ibnu Jauzi)

[4] (lihat no. 3)

[5] Asy-Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan,

والراجح أنه لا يكره إفراد عاشوراء.

Dan yang rajih adalah bahwa tidak dimakruhkan berpuasa 'Asyura saja. (Syarhul
Mumthi' VI)

Wallahu a'lam bish shawab.

(Sumber: Syarh Riyadhis Shalihin karya Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih
Al-Utsaimin terbitan Darus Salam – Mesir, diterjemahkan Abu Umar Al Bankawy,
muraja'ah dan catatan kaki: Al Ustadz Abu Abdillah Muhammad Rifai).

Dimas Teguh - Mutiara Hati
Sms center : 0896 3680 4953

Sent from my Laptop Intel® Core™2 Duo Processor, Quick and easy...

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: