Yang Disembunyikan Sejarah: Kisah Heroik Muslim Albania Selamatkan Yahudi
REPUBLIKA.CO.ID, MISSOURI--"Siapa yang pernah mendengar kisah tentang
Muslim menyelamatkan Yahudi?" tanya fotografer Norman Gershman, suatu
ketika. Ia membongkar banyak literatur, dan hasilnya nihil. Ia mencoba
mengoreknya dari Yahudi tua yang tersisa. Ketemulah kisah heroik itu:
komunitas Muslim Albania melindungi 2.000 "tamu" Yahudi mereka, bahkan
dengan ancaman nyawa mereka sendiri bakal melayang.
Setelah mendengar cerita itu, ia memutuskan untuk mengunjungi Albania,
bertemu keluarga yang masih hidup, yang sempat menggadaikan jiwa
mereka untuk melindungi orang Yahudi. "Saya ingin pergi ke Albania
pertama kali menemukan sendiri siapa orang-orang ini."
Selama enam tahun terakhir, Gershman, seorang fotografer karya seni
rupa yang biasanya ditampilkan dalam museum, melakukan perjalanan ke
seluruh Albania dan Kosovo. Dia memotret sebagian besar subyek di
rumah-rumah warga hingga ke pedesaan, juga benda-benda yang signifikan
terhadap orang yang karena mereka menjadi merasa terlindungi.
Kini foto-fotonya dipamerkan di sebuah sinagog di St Louis, Missouri.
Ini adalah pameran fotografi terlengkap, menampilkan potret Muslim
Albania yang kini memasuki usia senja, mereka yang membantu
menyelamatkan hampir 2.000 orang Yahudi yang melarikan diri ke Albania
selama Perang Dunia II.
Dalam satu foto, seorang pria berdiri dengan tiga buku doa Yahudi yang
ditinggalkan setelah perang.
"Saya tidak akan melupakan ini - ketika kami berada di rumah orang ini
dan dia melihat kami semacam seperti marah dan dia berkata 'Apa yang
kau lakukan di sini'," ujar Gershman. "Kami berkata, 'Keluarga Anda
menyelamatkan Yahudi' dan dia memandang kami dan berkata, 'So What?
Semua Muslim Albania melakukan ini. Apa yang aku lakukan bukan sesuatu
yang spesial. Kewajiban Muslim adalah menghormati tamunya'. Dan ia
bersungguh-sungguh dengan ucapannya," kata Gershman.
***
Muslim Albania memiliki kata untuk hal ini: besa. Ini diterjemahkan
sebagai 'kehormatan', dan merupakan ajaran budaya yang unik di
Albania. "Kata besa di Albania adalah jenis perlindungan saat mereka
menjamu tamu, itu aturan, dan mereka melindungi para tahunya bahkan
dengan kehidupan mereka sendiri," kata Alberto Colonomos, seorang
Yahudi yang lahir pada tahun 1933, dan terakhir menetap di Yugoslavia.
Ia berusia 10 tahun ketika keluarganya melarikan diri ke Albania.
"Ada sekitar 7.200 orang Yahudi yang tinggal di daerah itu sebelum
mereka dideportasi ke kamp-kamp konsentrasi di Treblinka, atau
dibunuh. Mereka semua, tidak ada yang kembali. Tapi sekitar 50
keluarga melarikan diri seminggu atau dua minggu sebelum deportasi."
Seorang pria kaya yang bekerja di sebuah pabrik tembakau membawanya
pada keluarga Colonomos. Tidak seperti banyak orang Yahudi di bagian
lain Eropa yang selamat dari perang di ruang bawah tanah dan loteng,
orang-orang Yahudi di Albania diberi nama Muslim dan diperlakukan
sebagai tamu terhormat. Colonomos menjelaskan bahwa di bawah besa,
Albania menempatkan tamu-tamu mereka sebelum keluarga mereka sendiri.
"Mereka benar-benar menyembunyikan kami dengan kehidupan mereka.
Mereka tahu bahwa konsekuensi jika mereka ketahuan. Tetapi ketika
mereka memiliki besa, mereka tidak akan mencelakai tamu-tamu mereka.
Sungguh mereka adalah orang-orang yang menakjubkan," katanya,
berkaca-kaca.
Potret Gershman yang hitam dan putih telah dipajang di lebih dari 70
pameran di seluruh dunia.
***
"Kami sangat senang untuk memilikinya dan sangat bersemangat untuk
melihat semua 'keindahan' itu," kata Rabi Justin Kerber, yang telah
memimpin jemaat selama satu setengah tahun. Ia berharap pameran akan
membantu memulai dialog antaragama dalam masyarakat dan akan menyebar
ke bagian lain negara.
"Pada saat ini ada begitu banyak ketegangan di dunia dan begitu banyak
perhatian dicurahkan untuk konflik Yahudi-Islam atau konflik
Israel-Arab, itu benar-benar penting bagi semua orang untuk mengerti
bahwa bukan persahabatan Muslim-Yahudi bukan hanya dongeng," kata
Kerber.
Harapan yang sama dikemukakan oleh Mufti Minhajuddin Ahmed, imam dan
direktur Religious Services of the Greater Islamic Foundation of St.
Louis, yang bermitra dengan Temple Emanuel dalam diskusi kerukunan
umat beragama sebelum pameran dibuka.
"Saya pikir pada saat hubungan Yahudi-Muslim sangat asam untuk banyak
peristiwa yang terjadi di Timur Tengah, ini adalah pameran yang sangat
tepat waktu dan sangat dibutuhkan yang menyoroti bagaimana Muslim
telah menyelamatkan orang-orang Yahudi dan ini adalah ajaran yang
benar dari Islam," kata Ahmed. "Ini adalah kesempatan bagi orang lain
untuk mengetahui bahwa agama ini tidak tidak lahir dari kekerasan.
Islam adalah agama yang mengajarkan kebaikan dan kasih sayang,"
ujarnya.
Red: Siwi Tri Puji B
Sumber: AP/Canadian Press/ksdk.com
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/10/12/11/151703-yang-disembunyikan-sejarah-kisah-heroik-muslim-albania-selamatkan-yahudi
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar