Minggu, 02 Januari 2011

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3287

Messages In This Digest (3 Messages)

Messages

1.

(catcil) Mengakrapi usia

Posted by: "Yons Achmad" kolumnis@gmail.com   freelance_corp

Sat Jan 1, 2011 6:04 am (PST)



Mengakrapi Usia
:yons achmad*

*Manusia dibentuk oleh keyakinannya,
apa yang Ia yakini, itulah Dia*

(Bhagawad Gita)

Usia. Ia adalah rahasia yang kita tak pernah bisa menangkapnya. Ia bisa
datang dan pergi sesuka hati, semacam permainan hujan yang tiba-tiba datang
ketika panas masih menyengat. Ia mengejutkan siapa saja. Tak peduli tua
muda.

Pergantian tahun masehi telah datang. Tahun 2011 telah tiba. Usia siapapun
juga bertambah menyertai setiap diri. Hanya saja, setiap orang berbeda
kesadarannya tentang usia yang semakin tua, tentang usia yang semakin renta,
tentang usia yang semakin senja. Usia, sejatinya Ia semacam pohon yang
bergantung di akar yang rapuh, mudah tersapu angin, apalagi badai.

Apa yang tersisa dari usia kita?

Barangkali, satu-satunya yang tersisa hanyalah harapan. Ya, selagi kita
masih punya usia, masih bisa menikmati usia, saat nafas masih menyertai diri
kita, harapan itu masih tersisa. Harapan, ya, harapan itu masih ada.

Tentang harapan ini, saya teringat tentang kisah seorang nelayan yang
tersapu badai di tengah samudera luas.

Ia terapung, hanya bersandarkan kayu-kayu bekas kapal yang hancur.
Terombang-ambing, pasrah kemana mereka akan terbawa. Saat nafasnya masih
tersisa, saat usia masih ada, satu-satunya yang ada hanyalah harapan, agar
Tuhan menyelamatkan.

Kita, Anda, begitu juga saya, sepertinya tak jauh beda dengan nelayan itu.
Kita, sejatinya sedang terombang-ambing juga di tengah dunia yang sulit
diprediksi dan tak tentu arah ini. Yang kadang menjadikan kita pasrah. Tentu
setelah rencana dan usaha dicanangkan. Akhir sebuah kisah sesuai harapan,
tidak benar-benar bisa kita dapatkan.

Ada kesedihan, ada kegembiraaan dan keriangan. Suka, duka. Mereka sepertinya
datang sesuka hart mereka. Sedangkan kita hanya bisa menerima begitu saja.
Inilah hidup, kita sejatinya tidak bisa mengubah apapun semua yang datang.
Yang bisa kita lakukan hanyalah mengubah pandangan. Kesedihan bisa kita
pandang dengan kegembiraan ketika hati kita membacanya dengan cara yang
berbeda. Itulah satu-satunya siasat yang bisa kita lakukan.

Begitu juga ketika kita bicara tentang masa depan. Ya, masa depan. Apa itu
masa depan?

Konon, masa depan sejatinya adalah harapan. Lagi-lagi Ia tidak serta merta
kita wujudkan sesuka hati kita. Lihat saja, banyak sekali orang-orang yang
membuat resolusi. Semacam tekad dan sesuatu yang ingin diwujudkan pada tahun
berikutnya. Tapi, apa daya, tak banyak yang benar-benar bisa mewujudkan.

Masa depan sejatinya memang tak pernah ada. Ia sejatinya adalah rangkaian
kisah dan sebab yang kita buat hari ini. Ya, hasil keringat dari semuanya
yang kita lakukan hari ini. Sekali lagi hasil keringat dari semuanya yang
kita lakukan hari ini.

Layaknya sikap Ia dimulai dari pikiran. Makanya, dengan segala keterbatasan
diri. Setelah saya pikir dan renungkan, di tahun baru ini saya hanya ingin
mengubah pikiran, mengubah pandangan. Tahun baru dimulai dengan cara pandang
baru, diikuti dengan sikap yang baru.

Itulah cara saya mengakrapi usia yang semakin senja. Saya tidak benar-benar
tahu, saya tidak benar-benar mengerti apakah semua ini tepat. Yang saya
tahu hari ini saya telah mengambil keputusan untuk mengubah pandang,
mengubah sikap terhadap dunia. Sikap ini diam-diam mulai saya gerakkan.

Seperti kata Novelis Pram "Anak muda harus berani mengambil sikap, kalau
tidak Ia tidak akan menjadi apa-apa"

Begitulah, bagaimana denganmu kawan?

Halim Perdana Kusuma : 1 Januari 2011

*Penulislepas, tinggal di Jakarta.
2a.

Re: (catper Halmahera Utara bag3) Dodola, Zum-zum, Kekaguman vs Keke

Posted by: "zahra al humairah" zahra_alhumairah@yahoo.co.id   zahra_alhumairah

Sat Jan 1, 2011 6:18 am (PST)



wah keren...
setelah ini mau kemana lagi mbak?

2b.

Mengapa Harus Menunggu Tahun Baru untuk Membuat Resolusi?

Posted by: "Avizena Zen" raneehabiba@yahoo.com   raneehabiba

Sat Jan 1, 2011 7:51 pm (PST)



Mengapa menunggu tahun baru untuk membuat resolusi? Mengapa harus menunggu
lebaran untuk meminta maaf?

Sebaiknya kita mengevaluasi tindakan dan meminta maaf setiap hari...

Avizena Zen

Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: