Senin, 03 Januari 2011

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3288

Messages In This Digest (3 Messages)

Messages

1a.

Re: Mengapa Harus Menunggu Tahun Baru untuk Membuat Resolusi?

Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com   hadian.kasep

Sun Jan 2, 2011 6:15 am (PST)



Karena MOMEN...

Dengan momen Tahun Baru lebih mudah mensyiarkan untuk bermuhasabah dan
dengan berlebaran untuk memudahkan berkomunikasi (mungkin karena lebih
meluangkan waktu untuk bermaafan) dan menyambung silaturahim yang hampir
terputus...

Tetapi saya setuju... tidak perlu menunggu MOMEN... oleh karena itu saya
mengucapkan MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN...

2011/1/2 Avizena Zen <raneehabiba@yahoo.com>

>
>
> Mengapa menunggu tahun baru untuk membuat resolusi? Mengapa harus menunggu
> lebaran untuk meminta maaf?
> Sebaiknya kita mengevaluasi tindakan dan meminta maaf setiap hari...
>
> Avizena Zen
>
>
>

--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. PHH Musthofa no.39
Surapati Core Blok K-7 Bandung
Ph: (+6222) 8724 1434
Fax: (+6222) 8724 1435
2.

[Puisi] 200 KM

Posted by: "airin nisa" jurnalcahaya@yahoo.com   jurnalcahaya

Sun Jan 2, 2011 7:18 am (PST)



Mengawali 2011, untuk para ibu diluar sana...

***

Di jalan 200 km ini,
Ummi pernah menggendongmu semalaman
Menahan kepalamu di lengan kiri, dan menahan kakimu di lengan kanan
Awalnya wajahmu masih bernyanyi
Ttg dunia tanpa dosa
Namun lelah tak bisa mengingkari
Ttg lelap yang mau ambil tahta

Ummi mimpi kala nanti kau besar
Jadi orang pintar
Ummi mohon pd Tuhan semoga kau jg pemaaf
Atas pikiran Ummi yg ketinggalan zaman,
Ilmu yg mgkin sdh tak terasah,
Atau atas butuhnya cinta darimu sampai begitu resah

Ummi berdoa,
Semoga Tuhan mau bantu kaki ummi yg lambat
Menajamkan otak yg pikun
Memperjelas mata yg rabun
Menghaluskan lidah yg tajam
Melembutkan hati yg sudah kapalan karena berumur,
Agar bisa terus menitahmu jalan
Melepaskan tangan kirimu
Dan tangan kananmu
Memandang punggungmu yang menjauh
Mengejar kau yg mulai berlari
Berharap, Ummi tak kau tinggal pergi



Airin Nisa
Tweet me at @aforain
FB: ain nisa oktarinda
Powered by HaloWhiteBerry®
3.

Fwd: Wajah TV Indonesia 2011

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Sun Jan 2, 2011 7:30 pm (PST)



Di hari baru,tahun baru,moga terusan dari milis tetangga ini bermanfaat...

Tabik,

Nursalam AR

---------- Forwarded message ----------
From: TVJunkiest <naratamatv@yahoo.com>
Date: 2011/1/2
Subject: [jurnalisme] Wajah TV Indonesia 2011
To: jurnalisme@yahoogroups.com

Hello all,

Biasanya, di hari-hari akhir dipenghujung tahun, ada semangat untuk mengkaji
"flash back" acara2x televisi tahun itu ditambah dengan prediksi acara
televisi yang bakal mendominasi mata pemirsa ditahun berikutnya. Tapi entah
kenapa, dipenghujung 2010 ini, rasanya otak tua ini tidak mau lagi diajak
berpikir, ber-analisa, ber-cengkerama dengan angka2x Rating Nielsen
Televisi. Apalagi mencari jawaban: "kira2x acara televisi apa yang bakal
sukses di 2011?", kok tidak mampu ya. Menebak saja tidak berani. Ada apa
ini?

Tepat pas 12 malam 2010, tepat pas "drop ball" di kota New York menyentuh
lantai, tiba2x mata ini lagi2x sontak, "ada apa dengan televisi Indonesia?".
ANTV tampil dengan regular program, Trans TV dan RCTI memutar film
Hollywood, Trans 7 ada ramalan ala Dedy dan Ki Joko, MNC dan Global TV
hampir seragam. Hanya SCTV, Metro TV dan TV One yang masih mempunyai
semangat memberikan acara dan liputan tahun baru dengan meriah. Dan sontak
pula, tangan ini memencet remote control: MTV ada special show dgn setting
clubbing, sementara CNN, ABC
dan NBC heboh "live show" dari New York dan kota2x dunia lain. FOX TV,
melenggang sendirian, "live show" dari Las Vegas. Walau kali ini hanya duduk
berpesta keluarga depan televisi, nafas dan dentuman tahun baru merasuk
lewat speaker layar televisi. Satu jam kemudian, mata iseng ini kembali
melirik acara2x televisi Indonesia, mmmm... kurang menarik. Hanya Metro TV
saja yang berhasil mencuri perhatian, memutar film "Help" The Beatles. Lalu,
kalau begini, "kira2x format acara televisi apa yang bakal sukses di
2011?"...

Kalau kita menengok sebentar ke 2010, tanpa berhitung pada akurasi peringkat
Rating Nielsen, format acara televisi kita kembali menampilkan format
"Serupa Tapi Tak Sama". Dari sisi inovasi format dan kreatifitas desain
produksi, Trans TV dan Trans 7 cukup berhasil mempertahankan posisi sebagai
trend-setter televisi Indonesia yang dulu dimiliki oleh Indosiar. Lepas dari
menurunnya Extravaganza, dua stasiun bersaudara ini justru tampil dengan
Reality, Game dan Variety Show yang semakin mendominasi penampilan. Bahkan
dua program "Jika Aku
Menjadi" dan "Opera Van Java" bisa disebut sebagai "out of the box" format
televisi 2010. Walau, muncul kekhawatiran, bila dikocok terus setiap hari
maka penonton bisa bosan dan pergi tanpa kesan. Tapi disinilah tantangan
mereka, toh kreatifitas itu harus dibangun dari kejemuan dan pelanggaran
batas. Satu catatan lagi, ditengah arus Soap Opera yang menjadi bintang di
tv2x lain, Trans TV justru tampil dengan Bioskop Trans TV yang memutar
film2x papan atas Hollywood.
Teknik programming "stealing the remote" berhasil diterapkan dan merobek
tatanan monoestik sinetronisme Indonesia.

Tapi Trans Grup harus terus berjibaku dengan pesaing utama, RCTI. Goyangan
Dahsyat Olga dan Rafi dipagi hari, walau terasa agak kedodoran tetapi masih
tetap mendominasi ibu2x dan mahasiswi bangun pagi. Di sore hari,
Kabar-Kabari dan Cek-Ricek punya penonton tetap dan setia pada ke-Gosipan
Artis. Dan yang menarik, ditengah perjalanan tahun 2010, tiba2x RCTI sempat
terasa hambar, tidak ada tenaga bahkan cenderung "loss of translation".
Sinetron kurang menggigigit, Indonesia Idol menjadi rutin show biasa dan
kurang program komedi.Mungkin ini adalah dampak dari berpindahnya para
Punggawa dan Sosok RCTI ke Kerajaan lain. Tapi, tiga bulan sebelum layar
2010 ditutup, tiba2x RCTI kembali menggebrak dan menjadi juara peringkat
Rating Nielsen. Awalnya adalah stripping "Si Doel Anak Sekolahan" dipagi
hari! Kekuatan betawi saba kota dan adu mulut Mandra versus (alm) Basuki
berhasil merobek rutinitas tontonan televisi pagi hari. Lalu muncul "Mama
Udah Bobo" dan terakhir Semi Final dan Final Sepak Bola Piala AFF Suzuki Cup
2010. RCTIpun kembali menjadi Oke di bulan Desember 2010. Thanks to Gonzales
dan Irfan...

Tapi gemerlap RCTI tidak diikuti oleh dua sanak keluarganya yaitu MNC dan
Global TV. Sebagai pengganti raja dangdut TPI, MNC masih terus mencari
bentuk terbaik untuk menunjukkan "positioning"nya. Belting program anak2x
dari Disney Club hingga Upin-Ipin memang strategi jitu untuk meraup
perhatian produk2x anak2x tetapi disisi lain, program2x ini justru harus
bersaing dengan saudara sendiri Global TV. Upin-Ipin berhadapan dengan
Penguins of Madagaskar, sementara Tom and Jerry bersaing dengan Sponge Bob.
Agak heran juga, bagaimana strategi keluarga bila justru bersaing sesama
mereka? Atau bisa jadi ini adalah strategi mengepung target penonton anak2x
untuk penjualan paket marketing bersama. Walau secara tema, Global TV lebih
punya posisi yang selalu setia, meraup anak2x muda lewat MTV dan serial
Glee. Global berhasil bersaing dengan lawan utama mereka yaitu ANTV yang
belakangan justru masuk ke pasar keluarga dan melebarkan pasar anak muda ke
profesional. ANTV, justru menarik, tampil dengan warna-warni baru, live
Show, game show dan program andalan Penghuni Terakhir. ANTV bisa dibilang
stabil dan bisa bertahan diposisi rating ke 6 atau 7. Pesaing ANTV bukan
Global atau MNC, tapi Trans 7. Dan inilah yang memacu ANTV untuk terus
berkreatifitas karena Trans 7 mampu mempersembahkan karya2x yang lagi2x "out
of the box". Kekuatan
ANTV masih pada tayangan Liga Sepakbola lokal, Seleb Ngamen dan program
klasik, Lensor atau Lensa Olah Raga.

Bagaimana dengan SCTV? Stasiun televisi yang gemar memberikan Award pada
acara2xnya sendiri ini (SCTV AWARD), tahun 2010 adalah tahun SCTV dilanda
Cinta. Dan Cinta memang ada dimana-mana, lihat saja, ada "Cinta Fitri", ada
"Cinta Kita", "Cinta Gang", "Cinta Milik Siapa" dan yang paling heboh "Atas
Nama Cinta". Lewat nada-nada Cinta inilah SCTV masih terus merajai Soap
Opera Indonesia. Kalaupun berjudul lain seperti "Juragan Jengkol", "Islam
KTP" atau "Janji Juki", tetap saja ada Cinta didalam hati. Tema Cinta ini
pula yang dipakai SCTV untuk mengangkat "Uya memang Kuya" dan "Cinta Juga
Kuya". Dengan modal sulap dan teknik Ilusi, Uya berhasil memberikan pilihan
bagi penonton yang bosan dengan politik dan gosip artis. Sementara, Liputan
6 masih tetap solid dan diminati, walau sudah ada Metro TV dan TV One. Ini
menarik, artinya, kredibilitas Liputan 6 sangat kuat dan hanya bisa disaingi
oleh program berita klasik di RCTI, Seputar Indonesia.

TV One VS Metro TV? belum ada pemenangnya. TV One memang terus menghadirkan
program2x ter-aktual dengan berita2x Gress lewat Apa Kabar Indonesia yang
mampu menghadirkan narasumber2x dari topik2x yang sedang hangat. TV One juga
mempunyai koresponden yang kuat dilapangan, yang siap menyajikan berita
secara faktual dan aktual. Tapi, Metro TV justru menghadirkan gaya berita
yang berbeda. Hadirnya
"8Eleven", program majalah berita yang disajikan dengan santai dan mempunyai
rubrikasi rutin justru menjadi alternatif bagi penonton yang bosan dengan
aktualisasi, gosip dan program anak2x. Metro juga banyak mengandalkan
Talk-Show modern lewat Oprah Winfrey Show, Just Alvin dan Kick Andy. Metro
menjadi lebih personal, sementara TV One menjadi lebih "hard news" tv.

Dan di tahun 2010, televisi yang kehilangan daya cengkram kreatifitas adalah
Indosiar. Walau masih berada diantara lima peringkat utama televisi,
Indosiar terlihat goyah dan ter-antuk-antuk. Hampir semua format televisi
yang digelar, cenderung menjadi "serupa tapi tak sama" dengan stasiun tv
lain. Dilayar sinetron, Indosiar seperti kehilangan arah, apalagi sempat
menampilkan sinetron Superboy yang jauh diluar logika manusia. Tapi,
Indosiar ini pemain senior, gebrakan pertama yang dilakukan di tahun 2011?
Cinta Fitri sesi 7 ada di Indosiar. Sementara kuis 1 lawan 100 yang sukses
di Amerika, pasti akan menaikkan kembali pamor Indosiar.

Wah... tidak terasam panjang juga menulis diatas, tapi itu semua adalah
Flashback di 2010. Saat otak tua ini kembali berpikir analisa televisi di
2011? tiba2x "blank"! Bablas! Kenapa begitu sulit? ternyata jawabannya cuma
satu. Tahun 2011 ini kelihatannya acara2x televisi masih saja "serupa tapi
tak sama". Apalagi, para bintang, host, musisi, artis, selebriti yang tampil
ya itu2x saja. Sulit untuk mencari diferensiasi dalam "Brand", karena
pembawa dan pengisi acara
ya dari itu ke itu saja. Dan ini yang membedakan ratusan channel televisi di
Amerika, walau format "serupa tapi tak sama", namun Brand acara dibangun
lewat personality dari bintang pembawa acaranya. Itulah mengapa nama2x
seperti Oprah Winfrey, David Letterman, Jay Leno, Larry King, Barbara
Walters, Howie Mandel dan Ryan Seacrest tetap menjadi idola sepanjang masa
(bukan musiman). Itulah mengapa Bob Baker bisa menjadi Host acara "The Price
is Right" selama lebih dari 30 tahun, karena Bob hanya menjadi Host diacara
ini. Bila ada acara lain, Bob hanya menjadi bintang tamu atau special Host.
Inilah yang dilakukan oleh Dirk Clark yang selalu menjadi host di acara New
Year Eve special. Belakangan Dirk kenal Stroke dan posisinya digantikan oleh
Ryan Seacrest. Ryan sendiri hanya menjadi host di American Idol dan E
Entertainment....

Jadi 2011? Wajah acara televisi kita masih getuk tular. Masih "serupa tapi
tak sama". Hanya saja ada televisi yang serupa tapi berwajah rupawan dan
cantik, yang lain serupa tapi berwajah lucu dan menyeramkan... ah tinggal
pilih saja, wajah mana yang suka...

Salam

Naratama
Pengamat Televisi

--
*"Do your best, God will do the rest."*
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: