Jumat, 03 Juni 2011

[daarut-tauhiid] Keanehan di Langit Jepang Jelang Gempa Besar

 

Atmosfer di atas wilayah episentrum mengalami perubahan tak biasa.



Elin Yunita Kristanti



Gempa Jepang (AP Photo/ Kyodo News)


BERITA TERKAIT





VIVAnews - Jumat siang, 11 Maret 2011, gempa
dahsyat dengan kekuatan 8,8 skala Richter mengguncang Jepang. Lindu
memicu tsunami yang menggulung bangunan, manusia, apapun yang ada di
wilayah pesisir timur laut. Jepang, yang tersohor sebagai negara paling
siap menghadapi bencana gempa, porak poranda.

Namun, sejatinya
alam sudah memberi peringatan. Apakah itu? Menurut profesor ilmu bumi di
Chapman University di California, Dimitar Ouzounov,  atmosfer di atas
episentrum gempa Jepang mengalami perubahan tak biasa -- dalam beberapa
hari menjelang bencana.

Penelitian ini masih data awal, belum
dipublikasikan di jurnal akademis dan direview oleh ilmuwan lain, namun
menawarkan sesuatu yang menarik, bahwa mungkin gempa bisa diprediksi.
"Meski, potensi ilmuwan memperkirakan terjadinya gempa masih 'jauh',"
kata Ouzounov seperti dimuat LiveScience, Kamis 19 Mei 2011.

Menatap langit untuk melihat pertanda bencana, khususnya gempa, sebenarnya bukan ide baru. Ada teori yang dikenal sebagai "Lithosphere-Atmosphere-Ionosphere Coupling mechanism"  atau "Mekanisme kaitan Litosfer-Atmosfer-Ionosfer".

Seperti
ini penjelasannya: sebelum gempa bumi terjadi, patahan yang tertekan
akan mengeluarkan lebih banyak gas, khususnya gas radon yang tidak
berwarna dan tak berbau.
Setelah berada di ionosfer, gas radon melepaskan molekul udara
elektronnya, memisahkan partikel bermuatan negatif (elektron bebas) dan
partikel bermuatan positif. Partikel-partikel bermuatan yang juga
disebut ion, lantas menarik air dalam proses melepaskan panas. Dan, para
ilmuwan bisa mendeteksi panas ini dalam bentuk radiasi inframerah.

Menggunakan
data satelit, Ouzounov dan para koleganya mengawasi perubahan atmosfer
yang terjadi beberapa hari sebelum gempa Jepang. Mereka menemukan,
konsentrasi elektron dalam ionosfer meningkat, demikian juga dengan
radiasi inframerah. Pada 8 Maret 2011, tiga hari sebelum gempa, adalah
saat yang paling anomali.

Para peneliti juga telah mengumpulkan
data lebih dari 100 gempa di Asia dan Taiwan. Menurut Ouzounov, mereka
menemukan korelasi yang sama untuk gempa yang magnitudenya lebih besar
dari 5,5 skala Richter dengan kedalaman kurang dari 50 kilometer. Tim
saat ini sedang berusaha melibatkan para ahli gempa Jepang dan seluruh
dunia dalam sebuah misi ambisius: pemantauan atmosfer internasional
sebagai upaya mitigasi gempa.

Meski demikian, kesuksesan ramalan
gempa masih belum terjamin. Belum ada satu pun orang yang memprediksi
gempa berdasar data atmosfer. Terkadang pertanda gempa bisa dilihat dari
tingkah aneh binatang atau air tanah yang berubah aliran.

Apakah
ada peluang gempa bisa diprediksi lewat data atmosfer? "Ini sangat
menarik," kata Henry Pollack, profesor emeritus geofisika di University
of Michigan, yang tak terlibat dalam penelitian ini. "Namun masih sulit
untuk disebut sebagai sebuah terobosan."

Menruut Pollack,
peneliti harus melihat banyak data atmosfer terkait gempa yang ada untuk
memastikan fenomena menyangkut pecahnya patahan gempa. Juga harus
ditelaah, seberapa sering anomali muncul, namun tak terkait sama sekali
dengan gempa.

Sementara, Terry Tullis, profesor emeritus ilmu
geologi di  Brown University juga sama ragunya. Para ilmuwan ahli gempa
telah banyak belajar di masa lalu, untuk tidak merasa senang setiap
kali  muncul metode prediksi gempa. "Saya tak bermaksud menyingkirkan
optimisme itu, tapi dalam titik ini, orang harus skeptis." (umi)

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Find useful articles and helpful tips on living with Fibromyalgia. Visit the Fibromyalgia Zone today!

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: