Rabu, 10 Agustus 2011

[daarut-tauhiid] Bersakit-sakit Dahulu diSiksa Kemudian

Bersakit-sakit Dahulu diSiksa Kemudian
Oleh Abu Umar Abdillah
<http://www.arrisalah.net/kolom/2011/07/bersakit-sakit-dahulu-disiksa-kemudian.html#comments>


Selalu ada orang yang menjadi budak dari berbagai jenis kenikmatan, berlaku
kufur terhadap Pemberi nikmat, lalu menggunakan nikmat untuk mendurhakai
Sang Pemberi. Begitulah waktu abadi orang yang ingkar kepada Rabbnya. Dan
karena ingkarnya, Allah pun telah menimpakan berbagai adzab di dunia kepada
mereka, sebelum nantinya ada adzab yang lebih dahsyat di akhirat.

*Yang Durhaka Kemudian Binasa*

Seperti yang dialami kaum 'Aad. Mereka adalah kaum yang dianugerahi oleh
Allah berupa kekuatan jasad, umur yang panjang dan kekayaan yang melimpah.
Akan tetapi nikmat yang semestinya dimanfaatkan untuk mengabdi kepada Allah,
justru dipergunakan untuk memusuhi-Nya,

"Dan itulah (kisah) kaum 'Ad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Rabb
mereka, dan mendurhakai Rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua
Penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang (kebenaran)." (QS. Huud: 59)

Diutusnya Huud atas mereka tidak disambut, melainkan dengan permusuhan. Ibnu
Katsier menyebutkan riwayat dari Ibnu Ishaq, bahwa tatkala mereka berlaku
kufur, maka Allah menahan turunnya hujan selama tiga tahun atas mereka.
Hingga pada saat mereka melihat awan hitam yang menggelayut di langit,
mereka bergembira dan menyangka bahwa itu pertanda hujan akan segera turun.
Mereka bersorak kegirangan, "Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada
kami". Akan tetapi, Allah berfirman,

"(Bukan!) bahkan Itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera
(yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih. Yang menghancurkan segala
sesuatu dengan perintah Rabbnya." (QS. al-Ahqaaf: 24-25)

Maka Allah tidak menyisakan mereka,

"Adapun kaum 'Aad Maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat
dingin lagi amat kencang. Yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka
selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; Maka kamu Lihat kaum 'Aad
pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma
yang telah kosong (lapuk)." (QS. al-Haaqah 6-7)

Kisah yang serupa juga dialami oleh kaum Tsamud, kaum Luth, Fir'aun dan bala
tentaranya, juga Qarun yang ditenggelamkan ke perut bumi beserta seluruh
hartanya. Ini membuka mata manusia sepanjang masa, bahwa pada akhirnya nasib
tragis di dunia akan menimpa orang yang ingkar dan durhaka kepada
Penciptanya.

*Janji Siksa di Neraka*

Selain mereka, ada pula kaum atau personal yang telah dijanjikan siksa di
neraka lantaran ingkar dan durhaka. Seperti al-'Ash bin Wa'il. Ibnu Abbas
bercerita, "suatu kali ia mengambil tulang dari sebidang tanah, lalu dia
tenteng dengan tangannya. Ia menemui Rasulullah *shallallahu alaihi wasallam
* sembari berkata dengan sinis, "Apakah Allah akan menghidupkan orang ini
setelah menjadi tulang belulang seperti ini?" Maka Nabi menjawab, "Ya,
benar, Allah akan mematikan kamu, dan kelak Dia akan menghidupkan kamu lalu
memasukkanmu ke dalam jahannam." (HR al-Hakim)

Allah juga menjanjikan Abu Lahab dengan neraka lantaran kesombongan dan
kekafirannya. Tatkala Nabi mengumpulkan orang-orang Quraisy untuk mendakwahi
mereka, Abu Lahab memandang urusan itu terlalu sepele hingga para tokoh
sekaliber dirinya diundang. Dengan sombongnya ia berkata, "tabban laka (yaa
Muhammad), alihadza jama'tana?" Celakalah kamu wahai Muhammad, hanya untuk
inikah kamu mengumpulkan kami?" (HR Bukhari)

Sebagai balasan atas kecongkakan dan celaan Abu Jahal tersebut, turunlah
firman Allah, "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan
binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia
usahakan. Kelak Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak"…dan seterusnya.

Ini sebagai balasan yang setimpal atas perbuatannya. Sebagaimana kaidah,
"fakaifa tadiinu tudaanu", Sebagaimana kamu berbuat, maka seperti itu pula
kamu akan diperlakukan. Orang yang berlaku zhalim dan fajir akan merasakan
pedihnya balasan siksa atas mereka.

*Tersiksa Meski Bergelimang dengan Dunia*

Yang seringkali luput dari pengetahuan dan penghayatan kaum muslimin adalah
siksa dunia atas para pendurhaka. Hakikatnya, siksa yang menimpa orang yang
fajir itu tak sebatas nasib tragis mereka di akhir hayat, atau sebatas siksa
di akhirat saja. Jauh sebelum itu, tatkala mereka mengikuti selera nafsunya,
ingkar dan membangkang kepada Penciptanya, sebenarnya siksa telah mereka
rasakan pedihnya. Ibnu Qayyim al-Jauziyah berkata tatkala menafsirkan firman
Allah,

"Dan Sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam 'jahim."
(QS. al-Infithar: 14)

"Jangan Anda sangka bahwa bahwa balasan ini hanya berlaku untuk penderitaan
(jahim) di akhirat saja, bahkan di tiga alam; di alam dunia, alam barzakh
dan alam akhirat."

Sekilas, mungkin tampak sulit dipahami, bagaimana mereka dikatakan sengsara
dan menderita sementara kita menyaksikan sebagian mereka bergelimang dengan
harta dan memperturutkan hawa nafsunya?

Namun, hakikatnya tidaklah sulit untuk dipahami, sebagaimana pula kita
meyakini kebenaran firman Allah Ta'ala,

"Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu.
Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak
itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia," (QS. at-Taubah: 99)

Ibnul Qayyim al-Jauziyah mengatakan, "Siksa atas mereka itu adalah sesuatu
yang bisa disaksikan. Siksa bagi para pemburu dunia, yang menggandrunginya
dan lebih mengutamakan dunia dibanding akhirat adalah ambisi mereka untuk
mendapatkan dunia, jerih payah mereka untuk mengumpulkannya, dan mereka
didera oleh berbagai kesulitan untuk itu. Maka Anda tidak akan mendapatkan
orang yang lebih lelah dari orang yang menjadikan dunia sebagai obsesi
terbesarnya."

Keadaan mereka seperti yang digambarkan sebagaian salaf, "Barangsiapa yang
menggandrungi dunia, maka tiga musibah akan menimpanya; kegelisahan yang
sudah pasti, kelelahan tanpa henti dan penyesalan tak terperi."

Gelisah untuk bersegara mendapatkan keinginannya dan gelisah karena sesuatu
yang diinginkan menjadi milik orang lain. Tak ada orang yang lebih parah
sifat dengkinya dari orang yang hanya mengutamakan dunia. Makin kuat
ambisinya, makin kronis kedengkian yang menyengsarakan hatinya. Karena dia
ingin memiliki segalanya, hal yang mustahil untuk diraihnya. Allah
menjadikan bayang-bayang kefakiran selalu di pelupuk mata mereka, tidak
pernah rasa puas menyapa mereka. Besarnya ambisi untuk memburu kenikmatan
yang belum diraih melupakan mereka untuk menikmati hasil yang telah
didapatnya. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,

æóãóäú ßóÇäóÊö ÇáÏøõäúíóÇ åóãøóåõ ÌóÚóáó Çááøóåõ ÝóÞúÑóåõ Èóíúäó Úóíúäóíúåö

"Dan barangsiapa menjadikan dunia sebagai obsesinya, maka Allah akan
menjadikan (bayang-bayang) kefakiran berada di pelupuk matanya." (HR
Tirmidzi)

Adapun siksa berupa kelelahan dan keletihan sudah pasti. Seluruh raga, hati
dan pikiran akan terforsir hanya untuk memperebutkan kenikmatan dunia
semata. Sesekali merancang intrik, membuat makar dan bersiasat untuk
menjatuhkan dunia orang lain, atau merebutnya dari tangan mereka. Sesekali
juga harus mengorbankan segalanya untuk sebuah kehormatan duniawi yang semu.

*Bersusah dahulu di Dunia, Lalu Tersiksa di Neraka*

Setelah bersusah payah dan lelah dalam memburu dunia, ada yang kemudian
berhasil meraih impiannya, ada pula yang gagal mendapatkannya. Namun
keduanya sama saja bagi orang yang durhaka, semua berpotensi derita bagi
mereka. Ibnul Qayyim RHM berkata, "Barangsiapa yang mencintai sesuatu selain
Allah, maka ia akan merasakan pedihnya derita. Baik dia mendapatkan apa yang
ia cintai ataupun tidak. Jika ia tidak bisa meraihnya, maka dia tersiksa
lantaran tak bisa memilikinya, penderitaannnya sesuai dengan kadar
ketergantungan hati terhadapnya. Dan jika apa yang dia inginkan tercapai,
maka dia merasakan deritanya pada saat bersusah payah sebelum
mendapatkannya, kekhawatiran setelah mendapatkannya, dan penyesalan setelah
sesuatu itu hilang darinya."

Ini seperti yang diungkapkan penyair Arab, "Siapakah yang lebih tersiksa
dari orang yang mencintai (dunia). Meski nafsu mendapatkan manisnya rasa,
kau lihat dirinya selalu menyeka air mata. Karena takut akan berpisah
darinya, atau karena rindu ingin segera bersua."

Tidak disangkal, orang mukmin juga mengalami sebagian yang mereka rasakan,
berupa keletihan dan kesusahan. Bedanya, setiap kelelahan yang menimpa
seorang mukmin bersamaan dengan bergugurannya beban dosa di pundaknya, ia
pun menjadi lega. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,

ãóÇ íõÕöíÈõ ÇáúãõÓúáöãó ãöäú äóÕóÈò æóáÇó æóÕóÈò æóáÇó åóãøò æóáÇó ÍõÒúäò
æóáÇó ÃóÐðì æóáÇó Ûóãøò ÍóÊøóì ÇáÔøóæúßóÉö íõÔóÇßõåóÇ ¡ ÅöáÇøó ßóÝøóÑó
Çááøóåõ ÈöåóÇ ãöäú ÎóØóÇíóÇåõ

"Tiada sesuatupun yang menimpa seorang muslim berupa kelelahan, rasa sakit,
kegelisahan, kesedihan dan kesusahan, hingga duri yang mengenai dirinya,
melainkan dengannya Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya." (HR
Bukhari)

Berbeda dengan orang kafir yang tidak memiliki pengharapan kepada Allah,
keletihannya adalah siksa, 'titik'. Kalaupun masih ada 'koma', maka kalimat
berikut berisi keletihan dan kepayahan yang lebih berat di neraka.
Bersakit-sakit di dunia, disiksa kemudian di neraka. *Nas'alullahal 'aafiyah
*. (Abu Umar Abdillah)

http://www.arrisalah.net/kolom/2011/07/bersakit-sakit-dahulu-disiksa-kemudian.html


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: