Kamis, 29 September 2011

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3488

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (10 Messages)

Messages

1.

Telah Terbit Buku Kumpulan Puisi "Matikan Aku Saja, Tuhan�

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Wed Sep 28, 2011 10:51 pm (PDT)





Bismillahirahmanirrahim

Dengan menyebut nama Tuhan, Sang Khalik, Sang Maha Pencipta, saya Fiyan
Arjun sebagai penulis buku ini meminta doa restunya atas terbitnya
buku kumpulan puisi saya yang berjudul "Matikan Aku Saja, Tuhan".
Semoga bermanfaat dan berguna bagi yang membacanya. Amin

Matikan Aku Saja, Tuhan!

Penulis: Fiyan Arjun,

Kategori: Kumpulan Puisi

ISBN: 978-602-225-100-2

Terbit: September 2011

Tebal: 108 halaman

Harga: Rp. 28.800,00

Deskripsi:

Membaca puisi-puisi di sini seperti mengarungi panorama penuh bukit
batu. Ada jejak goresan luka pejalan yang terekam, dan dikirimkan dalam
gaung rintih dan asa. Citraan kesendirian memantulkan pendar-pendar
pertanyaan kepada pembaca tentang bagaimana hakikat napas dan
kehidupan. Dengan gaya ungkapnya, torehan kata yang terhampar
memberikan keindahan tersendiri, yang memang sering menjadi sangat
subyektif, sebagaimana perasaan itu sendiri. Sebagai penyair muda,
Fiyan Arjun (dan semua penyair) tentunya akan memasuki beragam
suasana, yang menurut saya akan lebih baik jika berasumsi bahwa setiap
puisi yang tercipta barulah merupakan awal dari sebuah pencarian.
Penanaman anggapan seperti ini akan menantang penyair untuk memasuki
alam petualangan karya yang lebih dalam, sarat nuansa berbeda dan
baru, serta lebih mendebarkan, sehingga akan membantu terjaganya
sebuah proses kreatif yang berkelanjutan. (Budhi Setyawan, Penyair)

SILAKAN YANG INGIN PESAN/ORDER BUKU PUISI KUMPULAN PUISI
"MATIKAN AKU SAJA, TUHAN!" KARYA FIYAN ARJUN. PESAN/ORDER TERLEBIH
DAHULU KE INBOX SAYA YA. TERIMA KASIH.
2a.

Re: pengalaman LUCU di libur puuanjang kemarin..

Posted by: "rumahmaryam" rumahmaryam@yahoo.com   rumahmaryam

Wed Sep 28, 2011 10:56 pm (PDT)



huahahahaha...aseli ngakak baca kisah ini.... [:))]

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "+ Made Teddy Artiana +"
<made.t.artiana@...> wrote:
>
> *Dear All,*
>
> **
>
>
>
> Sekedar membagikan pengalaman unik ketika libur Lebaran. Siapa tahu
bisa
> menjadi sedikit vitamin dalam memulai aktifitas ;)
>
>
>
> Beberapa hari yang lalu, aku berkunjung ke Gramedia Matraman, untuk
mencari
> sebuah buku, yang menurut referensi teman, cukup unik. Hitung-hitung
mengisi
> waktu libur.
>
>
>
> "Apa judul bukunya Mas?", tanya si mbak, lantaran kasihan melihatku
yang
> rada kebingungan di rak buku.
>
> "Bukunya Djenar Maesa Ayu, Mbak", jawabku datar tak menoleh.
>
> "Judulnya...", tanyanya ulang, sambil berjalan mendekatiku.
>
> "Itu..yang kumpulan cerpen. Cover bukunya warna merah".
>
> Aku masih berusaha tak menyebutkannya.
>
> "Iyaaa..judulnya Massss ?", kejar si mbak penasaran.
>
> Rupanya tidak ada jalan lain. Akupun tersenyum iseng. Ok kalau itu
yang kau
> mau.
>
> Sambil menatapnya lekat-lekat, sengaja dengan perlahan aku bilang :
"JANGAN
> MAIN-MAIN DENGAN KELAMINMU".
>
> Wajah si mbak langsung bersemu merah...
>
>
>
>
>
> Keesokan harinya kejadian kemarin berulang. Temanku baru bilang, ada
satu
> buku lagi karangan Djenar Maesa Ayu, yang harus kubaca. Kenapa gak
sekalian,
> ujarku sedikit kesal. Dan akupun kembali ke tempat yang sama,
kebetulan pada
> jam yag sama.
>
>
>
> "Eh, Si Mas yg kemarin", sapa Si Mbak itu malu.
>
> Astagaaa…dia lagi, bathinku dalam hati. Sejujurnya aku berharap
tidak
> bertemu dengannya kali ini.
>
> "Nyari bukunya Djenar lagi ya?", tanya wanita berwajah manis itu
ramah.
>
> Walau ingin menggeleng, tidak sadar kepala ini mengangguk.
>
> "Judulnya beda dong dari yang kemarin ?".
>
> Aku ngangguk pasrah.
>
> "Judulnya Mas?"
>
> Aku berkilah,"Biar saya cari sendiri".
>
> Tapi dia keukeh.
>
> "Sini Dewi bantu..", ujarnya sambil memperkenalkan diri,
"..judulnya?".
>
> Ya Tuhan, apa tidak ada orang lain di tempat ini.
>
> "Massss….".
>
> Pengen kabur rasanya.
>
> "Mas, judulnya?".
>
> Sambil menggaruk-garuk kepala terpaksa kusebutkan judul buku itu.
>
> "MEREKA BILANG SAYA MONYET"
>
>
>
>
>
>
>
> have a great day,
>
> Made Teddy Artiana
>
>
>
> **
>
> *Kunjungi....Corat...Coret...Inspirasi....*
>
> **
>
> "Odol" dari Surga
>
>
*http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com/2010/01/odol-dari-surga.htm\
l*
<http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com/2010/01/odol-dari-surga.h\
tml
>
>
>
>
> "Aku harus bayar berapa sih untuk tidur sama kamu !?"
>
>
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com/2011/08/aku-harus-bayar-bera\
pa-sih-untuk-tidur.html

>
>
>
> Letakkan Sejenak Gelas di Tanganmu
>
> *
>
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com/2011/08/letakkan-sejenak-gel\
as-di-tanganmu_27.html

> *
>
> **
>
> *I "Still" Believe I Can Fly !!*
>
> *
>
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com/2011/08/i-still-believe-i-ca\
n-fly.html

> *
>
> **
>
> Sebuah "Tapa Bratha Nyepi" yang Tak Disengaja
>
>
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com/2011/08/sebuah-tapa-bratha-n\
yepi-yang-tak.html

>
>
>
> Kosong Adalah Isi..Isi Adalah Kosong
>
>
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com/2011/08/kosong-adalah-isiisi\
-adalah-kosong.html

>
>
>
> Pandangan Pertama..Awal Aku Berjumpa....teroret..teroret !
>
>
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com/2011/08/pandangan-pertamaawa\
l-aku.html

>
>
>
> Plisss, Jangan `Lebay' dengan Otak Anda !
>
>
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com/2010/09/plisss-jangan-lebay-\
dengan-otak-anda.html

>
> * *
>
> Tiga Orang Kuli Bangunan
>
> *
>
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com/2010/09/tiga-orang-kuli-bang\
unan.html

> *
>
> **
>
> **
>
> **
>
> **
>
> **
>
> kunjungi galery foto terbaru saya di*
http://myindonesiaraya.multiply.com*
>
>
> **
>
> *[ My Photography PORTFOLIO ] *
>
> # Commercial Photography #
> http://companyprofile.multiply.com
> http://withbobsadino.multiply.com
>
>
>
> # Wedding Special Photography #
> Pernikahan Agung Puteri Sri Sultan Hamengku Buwono X
> GRAJ Nurkamnari Dewi & Jun Prasetyo MBA
> http://nurkamnaridewi.multiply.com
>
> # Prewedding Photography #
>
> http://theanonymouslove.multiply.com/
>
> http://loveforallseasons.multiply.com/
> http://outdoorprewedding.multiply.com
>
> http://prewedding.multiply.com
>
> http://prewedding1.multiply.com
> http://prewedding2.multiply.com
>
> http://prewedding3.multiply.com
>
> # Wedding Photography #
> http://candidwedding.multiply.com
>
> http://weddingcandid.multiply.com
>
>
>
>
> *Galery & Stock Photo
>
*http://theBeautyofBelitung.multiply.com<http://thebeautyofbelitung.mult\
iply.com/
>
> http://fromBaliWithLove.multiply.com
<http://frombaliwithlove.multiply.com/>
>
http://LawangSewuKotaTua.multiply.com<http://lawangsewukotatua.multiply.\
com/
>
>
http://TriptoPulauPramuka.multiply.com<http://triptopulaupramuka.multipl\
y.com/
>
>
http://HongkongMacauShenzen.multiply.com<http://hongkongmacaushenzen.mul\
tiply.com/
>
>

3.

Artikel: Ikut Campur Atau Kontrol Sosial?

Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Wed Sep 28, 2011 11:14 pm (PDT)



Artikel: Ikut Campur Atau Kontrol Sosial?
 
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
                                                                                              
Mencampuri urusan orang lain bukanlah perilaku yang baik. Tetapi, membiarkan orang lain melakukan sesuatu sesuka hati juga tidak membuat keadaan menjadi lebih baik.  Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa orang bisa memusuhi orang lain hanya gara-gara merasa urusannya dicampuri. Dan, tidak sedikit peristiwa buruk terjadi karena orang tidak saling peduli. Di kantor, ada orang yang marah kepada temannya hanya karena dia ditegur;"ingat, itu telepon kantor…jangan dipake pacaran melulu..". Ada juga orang yang akhirnya dipecat setelah teman-temannya tidak mau peduli meski mereka tahu dia suka melakukan tindakan keliru. Maka dari itu, kita mesti bisa menjalankan fungsi sosial tanpa harus ikut campur urusan orang lain.
 
Saya baru kembali dari luar kota ketika mendapati meja kerja saya sudah terlihat rapi dan bersih. Meski menyukai kerapian dan kebersihan, tetapi saya tidak suka pada apa yang terjadi dengan meja kerja itu. Selama berhari-hari saya masih harus mencari kertas dan catatan-catatan kecil berisi memo penting. Menyusun ulang buku-buku, dan mengembalikan folder dan binder pada tempatnya. Pembantu rumah tangga (PRT) kami baru bekerja satu hari. Dan pada hari pertama kerjanya itulah dia melihat ada yang 'salah' dengan meja kerja saya. Maka dengan inisiatif dan niat baik, dia 'merapikan' meja kerja saya seperti yang 'semestinya'. Karena saya dan istri tidak tahu, maka dia melakukannya dengan sempurna. Saya sungguh tidak menyukai hal itu, tetapi sadar jika dia melakukannya dengan tujuan yang baik. Sebagai imbalannya, saya mendapatkan sebuah penyadaran diri. Ternyata, selama ini kita sering mengira hidup orang lain berantakan sehingga perlu kita
'rapikan'. PRT baru kami menyadarkan saya bahwa ternyata, hal itu tidak selamanya benar. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar memandang meja orang lain secara lebih baik, saya ajak memulainya dengan menerapkan 5 kesadaran Natural Intellligence berikut ini:
 
1.      Setiap orang memiliki sudut pandang masing-masing. Meja kerja merupakan wilayah yang sangat pribadi dan nyaris merupakan duplikasi jiwa seseorang. Coba tanyakan kepada teman-teman lain; "Apakah Anda lebih suka membereskan meja kerja sendiri, atau orang lain yang melakukannya untuk Anda?". Mengejutkan sekali. Sebagian besar orang yang saya tanya, ternyata tidak suka ada orang yang membereskan meja kerjanya. Bahkan ada yang berprinsip; 'Never, never, never touch my desk!' Darah bisa naik ke ubun-ubun jika seseorang nekat melakukannya. Ini adalah gambaran nyata bahwa setiap orang memiliki history dan story masing-masing dengan wilayah pribadinya. Maka belajar memahami sudut pandang orang lain menjadi kebutuhan yang tidak terhindarkan. Coba ingat kembali tindakan-tindakan yang sudah Anda lakukan dengan benar namun dinilai aneh oleh orang lain. Bagi Anda, itu bukan hal yang aneh karena memang itulah yang seharusnya Anda lakukan. Sama
halnya ketika orang lain melakukan sesuatu yang Anda anggap 'aneh'. Kita hanya akan menilainya aneh ketika kita tidak melihat dari sudut pandang yang sama. Namun, jika kita memahaminya, maka kita akan berkata;"Ooh, begitu toh...." Makanya, kita perlu memiliki kesadaran bahwa setiap orang memiliki sudut pandang masing-masing.
 
2.      Perbedaan persepsi bisa dijembatani dengan komunikasi.  Sebagai konsekuensi dari kesadaran bahwa setiap orang memiliki sudut pandangnya masing-masing, maka kita membutuhkan jembatan untuk menghubungkannya. Nama jembatan itu adalah 'komunikasi'. Kita tidak lagi bisa membereskan 'meja' orang lain menurut apa yang kita kira seharusnya meja itu seperti apa tanpa memahami latar belakangnya. Di kantor-kantor banyak kejadian dimana atasan langsung menghukum anak buahnya yang melakukan kesalahan, tanpa memahami latar belakangnya. Atau sebaliknya, banyak bawahan tidak memahami mengapa atasannya menuntut mereka segera menyelesaikan tugas-tugasnya. Walhasil, atasan menilai anak buahnya tidak kompeten dan lemah disiplin. Sedangkan bawahan menilai atasannya sebagai seorang penuntut dan otoriter. Saat menjadi bawahan, saya tidak pernah melakukan kesalahan yang memang sengaja saya buat untuk menyia-nyiakan amanah. Ketika menjadi atasan, saya tidak
pernah menyalahgunakan wewenang untuk menindas bawahan. Apakah itu karena atasan saya sering tidak memahami bawahannya? Bukan. Atau, bawahan saya sering tidak mengerti atasannya? Tidak juga. Masalah sesungguhnya adalah; "Saya tidak benar-benar 'saling' memahami dengan atasan dan bawahan saya."  Dan itu, pasti disebabkan oleh lemahnya kualitas komunikasi.
 
3.      Rapikan mejamu terlebih dahulu. Mudah melihat meja orang lain, tapi tidak segampang itu saat kita melihat meja kita sendiri. Ada kejadian menarik. Seseorang mendatangi meja orang lain, lalu menyampaikan 'petuah' tentang bagaimana seharusnya sebuah meja ditampilkan. Pada saat kejadian itu berlangsung, mejanya sendiri memang 'sedang bersih'. Tetapi, pada kesempatan lain, meja beliau sendiri yang ditinggalkan berantakan. Sedangkan meja orang yang pernah dikritiknya sudah terbiasa bersih seperti yang dulu pernah diajarkan oleh beliau. Orang yang pernah dikritiknya bertanya; 'Apakah meja saya sudah seperti yang Bapak nasihatkan?". Dia menjawab; "Oh ya. Nah seperti itu kan bagus..." Beliau berkata sambil tetap membiarkan mejanya sendiri berantakan. Apakah ini kisah rekaan belaka? Silakan timbang-timbang sendiri saja. Faktanya, kita sering tergoda menyarankan orang lain untuk membenahi hidupnya. Namun, lupa untuk membereskan hidup
kita sendiri. Padahal, memang meja itu tidak bisa selamanya rapi. Dia pasti berantakan saat kita tengah bekerja keras. Hidup kita juga tidak selamanya beres. Ada kalanya semerawut juga. Tetapi, jika kita terus berusaha tanpa henti untuk membereskannya, maka paling tidak; orang juga tahu kalau kita terus berusaha untuk merapikan meja kita sendiri.
 
4.      Estetika itu penting, dan fungsi lebih penting. Silakan tanya kepada orang yang Anda nilai mejanya berantakan; 'Apakah Anda tidak menyukai kerapian?' Tak seorang pun yang tidak menyukai kerapian. Tetapi, bagi sebagian orang hal itu bukanlah prioritas. Yang terbaik memang ketika kita bisa memiliki kerapihan dengan tetap menjaga fungsi pentingnya tetap berjalan. Tapi, kita tidak selamanya berada pada kondisi ideal seperti itu. Makanya, ada orang yang penampilannya sangat menawan, namun keterampilan kerjanya sekedar biasa-biasa saja. Atau sebaliknya. Dan, ada juga orang yang baik penampilan maupun keterampilannya sungguh sangat mengagumkan. Namun, jika Anda baru bisa memenuhi salah satu kriterianya, mana yang akan Anda dahulukan? Penampilan? Ataukah peran yang bisa Anda mainkan? Pilihan Anda bisa jadi berbeda dengan orang lain. Tapi apapun itu, kita perlu ingat bahwa dalam kebanyakan situasi; fungsi sering lebih penting dari penampilan.
Setelah itu penampilan bisa menyusul kemudian. Sebagian besar jenis pekerjaan menuntut kita untuk mendahulukan fungsi atau peran daripada penampilan. Meskipun mungkin ada case-case tertentu yang sebaliknya, namun begitulah lazimnya. Maka, ada baiknya jika kita memulai dengan mendahulukan kemampuan kita dalam memainkan peran atau fungsi yang signifikan. Setelah itu perlahan-lahan memperbaiki penampilan. Supaya kita bisa menjadi pribadi yang benar-benar komplit.
 
5.      Sama-sama mengindahkan norma umum. Kita boleh saja menerapkan standar nilai pribadi. Kita juga bisa saja menghormati satandar nilai orang lain. Tetapi, jika segala hal harus dipandang dengan cara seperti itu, ada kecenderungan manusia bertindak semaunya saja. Hilang system kontrol sosial jika demikian. Dan kondisi seperti itu bisa sangat membahayakan. Bayangkan, jika dengan dalih saling menghargai kita membebaskan orang lain melakukan apapun, atau menuntut orang lain untuk tidak usil pada apa yang kita lakukan. Pasti dunia ini hancur lebih cepat dari seharusnya. Maka dari itu, kita perlu mengindahkan etika dan norma umum. Betapapun berantakannya meja kita, tidak boleh sampai merusak pemandangan sekantor. Betapapun suka-suka kita dengan perilaku bebas, tidak boleh melanggar etika dan norma umum. Karena kita tidak selamanya menyadari jika telah melakukan hal-hal secara berlebihan, maka kita butuh orang lain untuk mengingatkan. Sebaliknya,
orang lain juga butuh kita untuk selalu memastikan segalanya berjalan seperti semestinya. Walhasil, kita bisa menjadi pribadi-pribadi yang saling mengingatkan dalam kebaikan, dan mencegah dari keburukan.
 
Jika kita hanya hidup sendirian, maka kita bisa melakukan apapun yang kita inginkan. Silakan. Kenyataannya, kita berada dalam dunia yang membutuhkan kesediaan untuk berbagi ruang dengan orang lain. Meski kita merdeka untuk berbuat dan berekspresi sesuka hati, tapi kita juga bertanggungjawab untuk memastikan apa yang kita lakukan tetap mengindahkan kepentingan orang lain. Jika kita menyadari dan berkomitmen dengan itu, maka barulah kita bisa menciptakan hubungan dalam harmoni. Ini berlaku dalam kehidupan kita di kantor, di rumah, dan komunitas manapun juga. So, mari kita sama-sama belajar untuk merapikan meja kehidupan kita sendiri, dan saling mengingatkan dengan orang lain.
 
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman – 16 September 2011
Penulis buku "Natural Intelligence Leadership"(jadwal terbit Oktober 2011)
Training for Everyone! ™   & http://www.dadangkadarusman.com
 
Catatan Kaki:
Karena tidak ada manusia yang sempurna, maka kita semua membutuhkan kehadiran orang lain untuk mencapai kesempurnaan.
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahalanya Anda dapat secara penuh.
 
Jika pertanyaan-pertanyaan Anda belum mendapatkan jawaban dari saya, silakan untuk mengeceknya di  Frequently Asked Question (FAQ) dalam website kami.

Follow DK on Twitter @dangkadarusman
4.

(tanya) siapa yg kenal polisi?

Posted by: "Nabilah Fisabilillah" nabilahmilenium@yahoo.co.id   nabilahmilenium

Thu Sep 29, 2011 12:15 am (PDT)



Assalamualaikum,,,

teman-teman di sini, adakah yang punya pengalaman yang bagus tentang polisi? entah itu polisi lalulintas atau polisi sekitar.

soalnya selama ini saya selalu mendengar pengalaman buruk ttg polisi dari teman-teman saya. terus ngga pernah denger yg baik2nya.

jadi aya pengen cari contoh teladan dari polisi... :D

 
Salam,

-Nabilah Fisabilillah-
FB: Nabil Bilah
5.

Artikel': Tidak Melakukan Apapun – Bisakah Anda?     

Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Thu Sep 29, 2011 12:46 am (PDT)



Artikel': Tidak Melakukan Apapun – Bisakah Anda?       
 
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
 
Today is Monday. And I swear I am not going to do anything. Why? Because people says that Monday is hari malas sedunia katanya ya kan? Males banget mau pergi kekantor hari senin. Makanya we don't like Monday. Biasanya kita disarankan untuk mengubah kalimat itu menjadi I like Monday!. Memang, kalimat-kalimat positif bisa membantu kita untuk menaikkan kadar energi positif juga. Namun, apa salahnya sih jika sesekali kita males-malesan juga?Kalau saya mau tidak melakukan apapun, so what? Sebentar dulu, masalahnya…; apakah benar saya bisa tidak melakukan apapun juga?
 
Ketiga ABG kami sangat menggemari lagunya Bruno Mars, The Lazy Song. Kalau ada lagu itu, mereka ikut menyanyikannya juga. Saya? Secara kita kan mantan vocalis paduan suara SMA, gitu loh. Nyanyi juga dong. Kan lagunya asyik banget. Anehnya, setiap kali saya mendengar lagu itu, sama sekali tidak ada rasa malas. Saya malah menjadi lebih bersemangat, meneruskan apa yang sedang saya lakukan sambil ikut bersenandung. Ternyata, motivasi bisa didapatkan dimana saja. Bahkan ketika kita sedang menyanyikan lagu tentang kemalasan. Jangan-jangan, dengan berperilaku malas pun kita bisa bersemangat, kali ya? Soal ini saya serius. Marilah sesekali kita melihat 'kemalasan' dari sisi positifnya. Pasti ada pelajaran yang bisa kita petik.  Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar males-malesan (bukan males beneran), saya ajak memulainya dengan menerapkan 5 prinsip Natural Intellligence berikut ini:
 
1.      Kita tidak bisa tidak melakukan apapun. Today, I don't feel like doing anything. Sungguh, saya sudah mencoba melakukannya. Tapi, ternyata saya tidak tahu bagaimana cara 'tidak melakukan apapun' itu. Saat saya diam, saya 'sedang melakukan sesuatu'. Waktu melamun, saat luntang-lantung, sebut saja apa. Semua itu adalah 'doing thing', melakukan sesuatu. Jadi bagaimana sih 'tidak melakukan apapun' itu? Kasih tahu saya jika Anda berhasil menemukannya. Saya ingin mencoba 'tidak melakukan apapun'. Karena sampai sekarang saya percaya bahwa kita, tidak bisa tidak melakukan apapun.
 
2.      Penuhi komitmen kepada orang lain.  Apapun yang kita lakukan atau tidak kita lakukan adalah hak kita. Terserah kita dong. Yang penting, kita kan tidak mengganggu atau merugikan orang lain. Betul tidak? Iya, kan. Kita sepakat soal itu. Nah, kalau kita sepakat, berarti kita juga setuju untuk mencegah jangan sampai orang lain terganggu ketika kita sedang 'tidak melakukan apapun'. Makanya, sebelum mulai 'tidak melakukan apapun' itu, mari kita tunaikan dulu kewajiban kita kepada orang lain. Mungkin atasan kita. Mungkin bawahan kita. Mungkin kolega kita. Mungkin pelanggan kita. Siapapun. Pokoknya, mari tuntaskan dulu tanggungjawab kita kepada orang lain, sebelum kita memulai program 'not doing anything' itu. Why? Kan kita sudah sependapat untuk memenuhi komitmen kita kepada orang lain.    
 
3.      Berbaring tidak berarti tidak melakukan apapun. Sudah ditunaikan semua komitmen pada orang lain. What next? I just wanna lay in my bed. Yuhuuu, itu adalah lirik terfavorit saya. Kayaknya asyik banget deh kalau cuma berbaring ditempat tidur. Tapi, berbaring di tempat tidur tidak berarti tidak melakukan apapun. You can bring your botebook along. Dan melakukan sesuatu yang memberi nilai pada hidup. Meskipun Anda bukan penyair, sesekali boleh juga menorehkan sebait puisi yang bisa menginspirasi. Malas membawa desktop PC ke tempat tidur? Wajarlah. Berat, Bok! Ambil pensil dan kertas kosong. Goreskan  gagasan apapun meski masih samar-samar. Lagi gak bisa mikir! Tak apa juga. Tidak usah mikir deh, kalo gitu. Mendingan merenung aja. Melihat kedalam diri. Berkata jujur pada nurani. Lalu bikin komitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Semuanya itu, bisa kita lakukan sambil 'I just wanna lay in my bed...."
 
4.      Putus hubungan dengan dunia luar. Terlalu banyak interupsi yang kita alami sepanjang hari-hari yang kita lalui. Meski tidak bertemu dengan orangnya. Don't like picking up your phone!. Bukan sekedar telepon, tetapi semua alat komunikasi yang memberi celah kepada orang lain untuk memasuki ruang pribadi kita. Coba saja, cek sekali lagi; berapa kali pekerjaan yang sedang Anda lakukan terkena interupsi oleh bunyi 'beeep…' dari blackberry Anda? Berbahaya lho itu. Pekerjaan Anda berkali-kali tertunda. Lalu kita menyalahkan pekerjaan yang terlalu banyak, atau gaji kecil, atau atasan yang kurang membimbing sebagai biang keladi kegagalan kita menyelesaikan tugas itu. Saat kita ingin sendiripun begitu. Tidak akan berhasil, jika ditengah kesendirian yang kita bangun itu, kita masih membiarkan pesan-pesan tak penting dari orang lain menembus dinding kamar kita. So, putuskan hubungan dengan dunia luar. Sampai Anda benar-benar siap untuk
membangunnya kembali.
 
5.      Anda boleh melakukan apapun. No body's gon' tell me I can't. Oh, yes I said it 'cause I can. Tak seorang pun bisa melarang kita untuk melakukan apapun yang kita inginkan. Toh sebagai orang dewasa kita memiliki tanggungjawab penuh atas semua tindakan yang kita lakukan. Hal positif maupun negatif. Terserah deh, pokoknya. Asal sanggup saja menanggung konsekuensi dari semua pilihan dan tindakan yang kita ambil. Bahkan Ayah dan Ibu kita pun tidak lagi berhak untuk melarang. Namun, mereka juga tidak akan dimintai pertanggunjawaban atas semua yang kita lakukan. Semuanya sudah menjadi tanggungan kita sendiri. Ketika menyadari hal ini, maka Anda boleh melakukan apapun.
 
Jangan terlalu percaya pada orang yang mengatakan tidak pernah kehilangan semangat. Bisa jadi dia tidak mengatakan yang sebenarnya. Atau derajat orang itu sudah terlalu tinggi untuk bisa kita teladani. Maqamnya sudah sulit dijangkau manusia biasa seperti kita. Mending kita jalani hidup layaknya manusia saja. Jangan takut untuk menjadi orang malas. Karena tidak semua kemalasan bernilai buruk. Malas meniru perilaku negatif. Malas ikut-ikutan mereka yang tidak produktif. Malas terlibat dalam urusan yang tidak bernilai. Dan begitu banyak lagi kemalasan yang kita butuhkan lainnya. Bahkan, kemalasan untuk melakukan apapun; ternyata memiliki nilai positif jika kita bisa memberinya makna yang berguna untuk menjadikan hidup kita lebih baik.  
 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman – 19 September 2011
TRAINER & PUBLIC SPEAKER
Penulis buku "Natural Intelligence Leadership"(jadwal terbit Oktober 2011)
 
Catatan Kaki:
Jika Anda sedang ingin malas-masalan, ikuti saja kemalasan itu. Lalu arahkan dia menuju ke jalur positif.
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahalanya Anda dapat secara penuh.
 
Jika pertanyaan-pertanyaan Anda belum mendapatkan jawaban dari saya, silakan untuk mengeceknya di  Frequently Asked Question (FAQ) dalam website kami.

Follow DK on Twitter @dangkadarusman
6.

Artikel': Bermasalah Dengan Bawahan      

Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Thu Sep 29, 2011 12:51 am (PDT)



Artikel': Bermasalah Dengan Bawahan       
 
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
 
Kita semua tahu bahwa hubungan antara atasan dengan bawahan sangat menentukan keutuhan unit kerja dan efektivitas kepemimpinan. Maka membangun hubungan yang baik dengan bawahan atau atasan merupakan kondisi yang tidak bisa ditawar lagi. Masalahnya, ego sering mengungguli semua pertimbangan akal sehat. Jadi, meski mengerti, kita sering tetap terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Bagaimana seandainya Anda mengalami hal ini?
 
Chatting di blackberry sering berisikan topik tentang ketidakpuasan bawahan kepada atasannya. Atau kekesalan atasan kepada bawahannya. Bisa dibayangkan jika atasan merasa tidak cocok dengan bawahannya, dan sebaliknya. Hampir bisa dipastikan jika hubungan mereka cepat atau lambat akan berakibat pada memburuknya kinerja yang dihasilkan. Itu jika hubungan yang buruk tidak segera diperbaiki. Makanya, penting untuk segera mengupayakan perbaikan hubungan. Khususnya jika Anda berperan sebagai atasan. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar memperbaiki hubungan dengan bawahan, saya ajak memulainya dengan menerapkan 5 prinsip Natural Intellligence berikut ini:
 
1.      Yang butuh harus lebih proaktif. Jika kita berada pada posisi 'membutuhkan', maka kitalah yang harus lebih gigih mengusahakan pemulihan hubungan. Lho, kalau saya tidak butuh, bagaimana? That's your call. Tapi, apakah iya Anda tidak membutuhkan orang lain? Sebagai atasan, Andalah yang lebih membutuhkan baiknya hubungan dengan bawahan. Kalau Anda tidak bisa membangun hubungan yang baik dengan bawahan, kinerja mereka bisa berantakan. Bukankah kinerja Anda sangat dipengaruhi kinerja bawahan? Lantas, kalau saya bawahan, bagaimana? Its your call juga. Tapi, sebagai bawahan, Andalah yang lebih membutuhkan terjalin baiknya hubungan dengan atasan. Kalau Anda tidak bisa membangun hubungan yang baik dengan atasan, penilaian dan masa depan karir Anda dipertaruhkan. Bukankah atasan Anda mempunyai kewenangan yang lebih besar dari Anda? Makanya, fokus saja pada usaha memperbaiki hubungan. Tanpa mempermasalahkan posisi dan jabatan.  
 
2.      Mawas diri atas semua tindakan.  Tidak mudah untuk mengaku salah kepada orang lain. Meski hati kecil menyadarinya kita sering merasa berat untuk menyatakannya. Apalagi jika kita sendiri pun tidak menyadari telah melakukan kesalahan. Makanya, dibutuhkan kebesaran hati untuk mawas diri atau mengevaluasi jangan-jangan tindakan atau perlakuan kita kepada orang lain memang belum tepat. Sama seperti halnya Anda yang sebal kepada orang yang ngotot dengan kebenarannya sendiri, maka orang lain juga sebal jika kita tidak mau mawas diri. Jadi, biasakanlah untuk mawas diri supaya bisa memastikan bahwa kita sudah bersikap dan bertindak secara tepat dalam hubungan yang sedang bermasalah itu.  
 
3.      Meminta maaf jika memang kita salah. Menyadari kesalahan adalah sebuah tindakan yang besar. Namun, belum cukup besar jika tidak didukung oleh kesediaan untuk meminta maaf. Kesadaran itu baru akarnya, sedangkan keberanian untuk meminta maaf adalah batangnya. Perdamaian adalah daunnya. Ketentraman adalah salah satu buahnya. Tanpa permintaan maaf, kita tidak bisa mendapatkan kebaikan yang kita harapkan. Bukan mohon maaf ketupat lebaran maksud saya, melainkan maaf yang memang Anda lakukan secara khusus tepat pada saat Anda menyadarinya. Jangan menyepelekan kesalahan kepada bawahan, karena boleh jadi apa yang kita lakukan 10 tahun lalu masih terasa segar dalam ingatannya. Apalagi jika sekarang Anda masih bersama sang bawahan. Maka meminta maaf bisa menjadi sarana untuk mencairkan suasana yang kaku. Dan boleh jadi, kinerja team segera pulih kembali.
 
4.      Terus berinisiatif berbuat baik. "Saya sudah berusaha memperbaiki hubungan, tapi bawahan saya tidak menunjukkan itikad untuk memperbaiki dirinya juga." Seperti halnya unconditioned love, usaha memperbaiki hubungan dengan bawahan juga membutuhkan ketulusan. Jika Anda melakukannya dengan harapan bawahan Anda akan melakukan hal yang sama, maka Anda tidak berlebihan. Tapi, jika Anda berhenti bersikap atau berbuat baik hanya karena bawahan Anda tidak merespon balik dengan perilaku baik yang Anda harapkan, mungkin Anda belum benar-benar tulus.  Tugas kita bukanlah untuk menjadikan orang lain baik, melakinkan menghimbau dan memberi keteladanan kepada mereka. Jika kita berhenti baik karena mereka buruk, maka mereka tidak melihat alasan yang kuat untuk mengikuti ajakan kita. Tapi, kalaupun mereka ngotot dengan keburukannya, maka minimal; kita tidak terpancing untuk menjadi pribadi yang buruk juga. So? Teruslah berinisiatif untuk berbuat baik.
 
5.      Berfokus kepada kinerja. Hubungan dengan bawahan berbeda dengan hubungan yang terjalin dengan orang yang tidak memiliki ikatan kerja. Maka apapun yang terjadi, sikap profesional harus terus dijaga. Sekalipun bawahan Anda tidak merespon pesan dan perilaku baik Anda selama ini, maka soal kinerja Anda tidak bisa memberinya toleransi. Jika memang hubungan pribadi Anda sudah menjadi sedemikian buruknya dengan bawahan, sudah tidak usah dipikirkan terlalu panjang. Asal Anda bisa pastikan bahwa biang keburukan hubungan itu bukan dari Anda sambil tetap membuka diri untuk berdamai. Tapi soal kinerja? Maaf, itu tidak boleh terganggu oleh masalah antara Anda dan bawahan Anda. Ada SOP dan ada tuntutan kerja sesuai dengan kesepakatan dengan perusahaan.
 
Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak bisa dibangun hanya satu arah. Dua-duanya harus memiliki komitmen. Tetapi bagaimanapun juga, Anda harus menjadi orang yang teguh memegang komitmen untuk membangun hubungan baik itu. Jika Anda tetap gagal mengajaknya untuk membangun komitmen yang sama, tugas Anda sudah tuntas. Dan kewajiban Anda, sudah ditunaikan hingga lunas.
 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman –  20 September 2011
Trainer "Natural Intelligence Leadership Training"  
Penulis buku "Natural Intelligence Leadership"(jadwal terbit Oktober 2011)
 
Catatan Kaki:
Memimpin bukan sekedar mencapai hasil, tetapi juga soal membangun hubungan. Jika Anda memiliki kesediaan untuk selalu memperbaiki hubungan dengan orang lain, maka Anda memang layak untuk menjadi seorang pemimpin.
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahalanya Anda dapat secara penuh.
 
Jika pertanyaan-pertanyaan Anda belum mendapatkan jawaban dari saya, silakan untuk mengeceknya di  Frequently Asked Question (FAQ) dalam website kami.

Follow DK on Twitter @dangkadarusman
7.

(OOT) Punya pengalaman unik diseputar Pembantu Rumah Tangga?

Posted by: "+ Made Teddy Artiana +" made.t.artiana@gmail.com

Thu Sep 29, 2011 1:05 am (PDT)



Dear All,

Terima kasih atas masukan dan sharing kawan-kawan semua,
dan bagi yang ingin berpartisipasi,
sharing pengalaman uniknya-nya ke 13pembantu@gmail.com
akan kami tampilkan di blog ;)
siapa tahu akan jadi manfaat buat yang lain. ;)

warm regards,
*
Made Teddy Artiana, S. Kom
*
fotografer, penulis & event organizer
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com

*Galery & Stock Photo
*http://theBeautyofBelitung.multiply.com<http://thebeautyofbelitung.multiply.com/>
http://fromBaliWithLove.multiply.com <http://frombaliwithlove.multiply.com/>
http://LawangSewuKotaTua.multiply.com<http://lawangsewukotatua.multiply.com/>
http://TriptoPulauPramuka.multiply.com<http://triptopulaupramuka.multiply.com/>

http://HongkongMacauShenzen.multiply.com<http://hongkongmacaushenzen.multiply.com/>
8.

Artikel': Teknik Mengkritik Yang Simpatik      

Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Thu Sep 29, 2011 1:06 am (PDT)



Artikel': Teknik Mengkritik Yang Simpatik       
 
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
 
Tidak seorangpun suka dikritik. Termasuk seseorang yang secara terbuka mengatakan;'silakan kritik saya!' Percayalah. Orang hanya suka dikritik jika kritikan itu tidak menyinggung perasaan dan harga dirinya, tidak memojokkannya, dan tidak menelenjangi ketidakmampuannya. Masalahnya adalah, kita sering tergoda untuk menyampaikan kritik bukan dengan cara yang disukai oleh orang yang dikritik, malah lebih sering disertai dengan dorongan emosi kita sendiri. Walhasil, kita hanya berteriak-teriak tanpa bisa mengharapkan penerimaan dan kelapangan dada orang yang kita kritik. Hasil akhirnya? Anda sebal kepada orang yang tidak mau dikritik. Sebaliknya, orang yang Anda kritik semakin tidak menyukai Anda. Bukan kondisi seperti ini yang Anda inginkan, iya kan?
 
Mengapa teknik mengkritik yang simpatik itu penting? Karena sebaik apapun isi kritik Anda, jika disampaikan tidak dengan simpatik akan sia-sia saja, Bung! Kecuali jika kita memang ingin mengajak seseorang bertengkar, kita harus belajar mengkritik dengan cara yang baik. "Serulah mereka dengan cara yang baik dan simpatik," begitu pesan guru kehidupan saya. Sebagai seorang yang berpikiran logis, saya termasuk orang yangto the point jika menyampaikan kritikan. Khususnya dulu ketika masih belum memahami psikologi komunikasi. Sekarang pun saya belum benar-benar terampil, namun sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar teknik mengkritik yang simpatik, saya ajak memulainya dengan mempraktekkan 5 prinsip Natural Intellligence berikut ini:
 
1.      Bercerminlah terlebih dahulu. Seperti halnya saya, Anda bukanlah manusia yang sempurna. Jadi, kalau menemukan kesalahan atau kelemahan pada diri orang lain, tidak usah langsung ingin mengkritik. Tengoklah kedalam diri sendiri, sebelum menyampaikan kritik kepada orang lain. Saya teringat pada seseorang yang mengkritik saya tentang sesuatu. Menurut hemat saya, beliau benar soal kritikan itu sehingga saya mengikutinya. Lagipula, kritikannya itu baik untuk menjadi sarana saya meningkatkan diri saya sendiri. Beberapa tahun kemudian, saya bertemu dengan orang itu. Saya mengucapkan terimakasih atas kritik yang dulu pernah disampaikannya, karena saya benar-benar mendapatkan manfaatnya. Sayangnya, ternyata beliau menerapkan apa yang dulu saya lakukan yang menjadi pokok kritikannya kepada saya. Rasa hormat saya kepada beliau tidak berkurang. Tetapi, kejanggalan itu terasa didalam hati. Maka sebelum mengkritik orang lain, lebih baik jika Anda bercermin
terlebih dahulu.
 
2.      Abaikanlah hal-hal yang kecil. "Don't sweat the small stuff," kata Richard Carlson. Kita ini sering usil dengan hal-hal kecil. Padahal banyak hal kecil yang tidak terlalu prinsipil. Mengapa? Karena jika Anda terjebak dengan hal-hal atau kesalahan kecil yang orang lain lakukan, maka Anda bisa kehilangan penglihatan terhadap hal-hal besar yang orang itu kontribusikan. Masak sih gara-gara kesalahan kecil yang tidak berpengaruh banyak lalu kita mau menihilkan jasa-jasa baik seseorang? "Hey, hal-hal kecil kalau dibiarkan bisa jadi besar!" Anda benar soal itu. Tapi apakah semua hal kecil seberbahaya itu. Justru orang-orang baik perlu melakukan kesalahan kecil. Mengapa? Karena kesalahan kecil itu menghindarkan dia dari sikap sombong dan menyadarkannya pada kenyataan bahwa dia adalah mahluk yang tidak sempurna. Dengan begitu dia bisa terus menjaga sikap rendah hati. Lagipula, bukankah kita sendiri juga banyak melakukan kesalahan kecil?
Jadi, kalau orang lain melakukan kesalahan kecil yang  tidak merugikan Anda – maka sebaiknya Anda abaikan sajalah. Tidak usah usil.
 
3.      Nilailah tingkat urgensinya. Banyak kelemahan orang lain yang bisa kita kritik. Cara berbicaranya. Cara berkirim emailnya. Cara berpakaiannya. Cara berjalannya. Cara bekerjanya. Cara makannya. Percayalah, tidak terhitung banyaknya. Anda tidak akan pernah sanggup untuk sekedar menginventarisirnya. Bayangkan jika setiap kelemahan orang lain itu harus Anda kritik? Bisa-bisa, Anda kehabisan waktu untuk membenahi diri Anda sendiri. Belajarlah untuk menilai tingkat urgensinya. Jika hal itu tidak penting-penting amat, sebaiknya Anda abaikan saja. Bukan berarti Anda menjadi apatis, melainkan menggunakan energy yang Anda punya untuk mengkritik hanya hal-hal yang memang penting. Menjadi pribadi yang impulsif itu melelahkan lho.  Makanya, Anda perlu belajar menilai tingkat urgensi sesuatu yang menyentak tombol 'spesialis kritik' dalam ubun-ubun Anda.
 
4.      Tinggalkanlah emosi dilemari besi. Coba perhatikan baik-baik bagaimana cara Anda mengkritik. Adakah emosi menyertainya? Tanpa disadari kita berbicara dalam suatu forum hingga memojokkan seseorang. Serius, dulu saya begitu. Lalu saya sadar bahwa itu bukanlah teknik simpatik dalam mengkritik. Alih-alih menerima kritikan, orang malah menjauhi kita. Contoh lain, seseorang mengkritik saya tentang isi artikel yang menurutnya 'terlalu panjang' sehingga beliau malas membacanya. Katanya, artikel saya harus ditulis singkat dan padat supaya tidak membuang-buang waktu pembacanya. Beliau benar. Namun kebenaran  tidak hanya ada di satu sisi. Karena ada argument lain yang juga tepat. Artikel saya, hanya diperuntukkan bagi mereka yang ingin membacanya. Sedangkan bagi mereka yang sibuk, saya menyediakan tulisan singkat padat berbobot di twitter @dangkadarusman karena saya percaya segala sesuatu ada target audiensnya masing-masing. Anehnya lagi, kritikan
untuk menulis singkat itu justru ditulis dengan panjang lebar termasuk beribu argumen; mengapa sebuah pesan email harus singkat. So, tidak perlu membawa-bawa emosi saat mengkritik. Jika ada emosi itu, maka tinggalkanlah di lemari besi Anda.
 
5.      Sampaikanlah kritik dengan santun. Kesantunan bukan hanya milik orang timur. Orang barat pun sangat santun lho. Mengapa sih, kita perlu belajar santun? Karena kesantunan itu menunjukkan 'kelas' seseorang. Ini tidak selalu berkorelasi dengan pendidikan, karena banyak juga orang yang berpendidikan tinggi namun kalah santun dengan orang yang sekolahnya biasa-biasa saja. Oleh sebab itu, kesantunan menjadi elemen penting dalam mengkritik. Contoh aktualnya, seseorang mengkritik saya tentang sopan santun dalam berkirim email melalui milist umum. Tetapi saat menyampaikan kritik tentang sopan santun itu, beliau lupa untuk sekedar menulis salam pembuka. Bahkan ada juga orang yang menggunakan kosa kata yang hanya digunakan dijalanan Bronx. Kritik tentang kesantunan yang disampaikan secara tidak santun bisa kehilangan makna. Mengapa? Bisa jadi orang yang dikritik menjadi lebih baik, sementara orang yang mengkritik tetap menjadi pribadi yang picik.
Lebih dari itu, bukankah kita tahu bahwa Tuhan sangat tidak menyukai orang-orang yang mengatakan sesuatu yang dia sendiri tidak melakukannya? Jika Tuhan Yang Maha Bijak saja tidak suka, apalagi sesama manusia. So, belajarlah untuk menyampaikan kritik secara santun.
 
Mengkritik itu adalah wujud dari kepedulian sosial. Kita tidak perlu alergi untuk dikritik karena saat seseorang mengkritik adalah saat dimana kita dipedulikan. Dan itu adalah saatnya kita untuk memperbaiki diri – jika isi kritikannya memang valid. Kita juga tidak perlu takut untuk mengkritik, karena tanpa kritik dunia kita bisa lebih cepat hancur. Banyak perilaku buruk disekitar kita bukan? Tugas kitalah untuk mencegahnya. Apalagi jika kita sadar bahwa mengkritik untuk hal-hal baik adalah tugas yang diberikan Tuhan kepada setiap pribadi yang menyukai kebaikan. Dalam bahasa guru kehidupan saya; "saling menyeru untuk berbuat kebaikan, dan saling mencegah dari kemungkaran". Mengkritik? Hayu. Tapi, lakukanlah dengan teknik yang simpatik.
 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman –  22 September 2011
Trainer"Natural Intelligence Leadership Training" 
Penulis buku "Natural Intelligence Leadership"(jadwal terbit Oktober 2011)
 
Catatan Kaki:
Masalah terbesar bagi tukang kritik seperti kita adalah sering tidak menyadari jika kritik yang kita sampaikan itu sebenarnya lebih cocok untuk diri kita sendiri
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahalanya Anda dapat secara penuh.
 
Jika pertanyaan-pertanyaan Anda belum mendapatkan jawaban dari saya, silakan untuk mengeceknya di  Frequently Asked Question (FAQ) dalam website kami.

Follow DK on Twitter @dangkadarusman
9a.

Re: [catcil] Hati-hati, ya ^_^

Posted by: "muchheru@yahoo.co.id" muchheru@yahoo.co.id   muchheru

Thu Sep 29, 2011 1:17 am (PDT)



Tengkyu.. Ceritanya menarik n manfaat juga tips-nya.. Ijin share tipsnya ya..
Dikirim pake siitemungil :::. Disponsori pencerahanhati.com, online terusss...

-----Original Message-----
From: novi khansa' <novi_ningsih@yahoo.com>
Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Thu, 22 Sep 2011 12:41:37
To: sekolah kehidupan<sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>; <pembacaasmanadia@yahoogroups.com>
Reply-To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Subject: [sekolah-kehidupan] [catcil] Hati-hati, ya ^_^


Sebuah SMS masuk,
................................................
jgn ketiduran klo di angkot

Maraknya
berita kriminal di angkutan kota tak urung membuat khawatir orang-orang
di sekitarku. Di antara teman-teman, keluarga, dan lain-lain, aku punya
kebiasaan tidur di angkot. Pembelaanku satu, perjalanan menggunakan
angkot itu lama, bisa 30 menit sampai 1 jam, bahkan lebih. Aku pernah
tidur dan bangun berkali-kali, tapi belum sampai juga ~_~,� alamatnya
aja di Ujung Harapan (ini beneran ada di daerah Bekasi, lho).

Jadi kalau nggak baca buku di angkot ,ya tidur, masa bengong :P Sayang kan waktunya, hehe.

Sudah sejak lama, Ummi di Depok, kalau aku pamit pulang ke rumah, selain membekali makanan untuk perjalanan, berpesan agar aku nggak tidur di angkot. Yaelah, Mi, kayak aku mau ke mana aja, aku kan pulang ke rumah, pakai dibekalin lagi, dan nggak boleh tidur di angkot, hehe...

Angkot?
Angkutan kota yang aku sebut di sini bisa berupa KWK, mikrolet, dan
sejenisnya. Mobil kijang yang berisi 12 orang di dalam, dan 2 orang di
samping sopir. Kendaraan ini sudah akrab denganku sejak SMP. Sesekali
menggunakannya dan lebih sering ya saat kuliah di Jaksel dan Depok. Mau
nggak mau, rumahku yang di ujung sana (Bekasi bukan, Jakarta minggir :p)
harus mau menaiki berbagai kendaraan umum berkali-kali untuk mencapai
tujuan. Kenapa nggak pakai motor? Hmm, alasan utama, aku nggak punya
motor, ada punya abangku, dan aku agak tegang kalau bawa motor sendiri,
kecuali diboncengin, hehe.

Aku pernah sangat menikmati duduk di
sebuah angkot ketika kuliah D3 dulu. Membaca Harpot 1 yang dulu belum
ngetren, menikmati susu ultra, sedikit tidur, dan kemudian sampai ke
rumah. Ketiduran di angkot? Sering :P Malah emang sengaja niat tidur,
hehe. Jadi, selain baca doa dalam perjalanan dan naik kendaraan, aku
juga baca doa mau tidur :D
Banyak, deh cerita di angkot yang seru-seru, halah. Tapi, cerita seru ini jauh dari yang bau-bau kriminal. :(

Selama
ngangkot, efek tidur di angkot, biasa aja, sih :P Walau pernah
mengalami lensa lepas dari kacamata, tangkai kacamata yang patah, dan
yang standar itu kebablasan :D Tapi, sekarang? Aku harus lebih
berhati-hati. ~_~

Yah, cerita kriminal di angkot juga pernah
kudengar, sebel, miris, gregetan. Aku sendiri pernah kecopetan HP.
Padahal, tu HP baru lunas T_T Aku menyadari ketika sudah kejadian.
Penumpang di depanku juga ngeh setelah kejadian... Fuuuh. Aku pernah
melihat langsung ada seorang ibu yang melabrak copet di sebelahnya,
nggak ngaku, tapi kemudian menjatuhkan dompet si ibu dan nggak lama
turun dari angkot. Eeeeh, nggak lama si copet turun, 3 teman lainnya
yang posisinya seperti diatur pun ikut turun. Eeeh, pas di jalan, aku
melihat tu copet satu lagi naik angkot lain. Hadeuh.

Pernah
juga, aku bertemu orang yang mencurigakan di angkot. Dia berkali-kali
pindah tempat duduk. Dia sempat melirik aku yang lagi pegang HP (kalau
nggak penting-penting banget, sebaiknya jangan pegang HP, deh ~_~ *jitak
diri sendiri). Terus, lucunya, pas pulang aku ketemu orang itu lagi.
Ajaibnya, tu angkot udah mau abis, dan lebih lucunya lagi, dia duduk
mojok tepat di depanku, padahal masih banyak tempat duduk dan
menyorongkan tubuhnya kayak mau ngambil tasku..... Huaaaaa. Aku langsung
waspada dan bergeser. Dia? Tanpa ekspresi aja gitu... Grrr

Abang
iparku pernah nekat turun dari angkot yang sedang berjalan ketika
sebuah pisau menempel di lehernya. Alhasil, dia terguling-guling. Soal
penjambret kalung, perhiasan rombongan ibu-ibu juga pernah aku dengar.
Aku juga pernah dipalak sama preman bertato ketika di angkot. Ketemu
berbagai pengamen yang kalau biasa aja sih gapapa, tapi kalau pakai
ngancam-ngancam itu yang nyebelin.

Nggak aman bener, sih angkutan kota di Jakarta T_T

Jujur aja, sekarang aku nggak niat tidur lagi di angkot sesuai amanah ibu....
Aku juga mulai pilih-pilih, lebih waspada, dan tentunya selalu ingat pesan ibu untuk selalu berzikir dan berzikir.

Buat teman-teman sesama angkoters, hati-hati ya
Berikut tips yang dikumpulkan dari berbagai sumber dan dari pengalaman pribadi, silakan ditambahkan ^_^
1. Pilih angkot dengan kaca� jendela yang bening
2.
Pilih yang jumlah penumpangnya agak banyak, tapi hati-hati kalau di
dalam angkot hanya ada 3-4 cowok. Ups, bukan gender, eh, tapi ati-ati
aja, piss :P
Aku belakangan agak parno kalau ada 3-4 cowok naik
angkot, selain nggak lazim dan wajah mereka mencurigakan. Pokoknya
waspada aja.
3. Perhatikan tangan orang yang duduk di sebelah Anda.
Kalau nggak pada tempatnya, curigalah, kali aja lagi jalan-jalan merogoh
tas Anda.
4. Jangan bengong
5. Jangan juga gampang teralih, ada aja orang yang berusaha mengalihkan kita dengan tiba-tiba muntah, dll
6.
Waspada ketika ada orang baca koran di angkot, angkot sempit, bukanya
lebar-lebar lagi. Pernah kejadian tu orang sedang usaha nyopet.
7.
Kalau ada yang tiba-tiba minta tolong buka jendela, padahal dia di
tengah. Curigai itu... Bukain aja jendelanya, tapi tetap waspada sama
barang bawaan Anda. Atau bisa aja dia yang buka jendela, dan otomatis
mata Anda teralih, sekali lagi, jaga barang bawaan Anda. (ini modus pas
aku kecopetan T_T).
8. Perhatikan jalan dari tempat naik angkot sampai tujuan, jangan sampai nggak sadar kalau dibawa muter-muter.
9. Yang pastinya baca doa sebelum naik dan zikir selama dalam perjalanan.
10. Hati-hati kalau tidur di angkot. ^_^ *jujur aja, aku juga kadang masih tidur, tapi sekarang udah berusaha untuk nggak.
11. Hati-hati menggunakan HP di angkot...
12. Intinya WASPADA WASPADAAAAA...

Hati-hati, ya ^_^


***

"Anda adalah cermin dari pikiran-pikiran Anda Sendiri"
(Syekh Muhammad Al Ghazali)

***



novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply.com
http://novikhansa.wordpress.com/


10a.

Re: (Info) Berita Gembira SK Jatim

Posted by: "t.wfarida" t.wfarida@yahoo.com   t.wfarida

Thu Sep 29, 2011 1:46 am (PDT)



Barokallahu ya, terhatur untuk mempelai berdua

salam

yang lagi hamil

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, suhadi hadi <abinyajundi@...> wrote:
>
> Assalamu'alaykum Warahmatullah Wabarakatuh
>
> Dear member Sk sekalian,
> mohon maaf kalo mendahului pemilik hajat :), terpaksa ini saya posting karena sampai saat ini saya belum lihat postingan dari yang bersangkutan.
>
> Dear member sekalian , insya Allah dalam waktu dekat , salah satu member Sk Jatim Sdr. Aprilia Eka Sari (april) akan menngenapkan separuh diennya (menikah)dengan Sdr. Ilham Perdana (jakarta) , dimana resepsinya insya Allah akan dilaksanakan Pada
>
> Hari       : Minggu, 25 September 2011
> tempat  : aula SMPN 21, Jl Jambangan IV Surabaya
>
> jam        : 10.30 wib-12.30 wib
>
>
> Demikian informasi in Kami sampaikan, Jika ada yang berkenan hadir silahkan meluncur kelokasi acara, jika tidak bisa cukup setangkai doa bisa disampaikan kepada kedua calon mempelai :)
> Wassalamu'alaykum Wr Wb
>
> Suhadi
> SK Jatim
>

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Small Business Group

Improve your business

by community exchange

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Biz Resources

Y! Small Business

Articles, tools,

forms, and more.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

Tidak ada komentar: