Selasa, 27 September 2011

[daarut-tauhiid] Pemberitaan Media Sekuler Terkait Ledakan Solo Dituding Menyesatkan

NB:

Menurut pengamat marketing, media cetak nasional (sekuler) beroplah
tertinggi di Indonesia itu sebenarnya mampu untuk menggratiskan korannya.
Hanya mengandalkan pemasang iklan. Namun karena masih ada kesempatan
memperbesar profit & media pesaing blm dianggap membahayakan maka tidak
digratiskan. Bagi umat muslim, hendaknya memboikot media sekuler agar oplah
atau ratingnya turun. Dan berusaha membuat media massa sendiri.

-----

*Pemberitaan Media Sekuler Terkait Ledakan Solo Dituding Menyesatkan*

Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Begitulah peribahasa yang pas
disandingkan dengan umat muslim saat ini. Hak mereka untuk mendapatkan
berita yang sebenar-benarnya, sedikit sekali dapat mereka rasakan. Yang
terjadi media kerap membesar-besarkan opini dan menunggangi
peristiwa-peristiwa terorisme demi kepentingan menyudutkan umat muslim.

Timpangnya pemberitaan antara kasus Ambon dan ledakan gereja di Solo itulah
yang mengundang reaksi keras dari Ustadz Bernard Abdul Jabbar, tokoh Anti
Pemurtadan yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI). Ia dengan tegas
menyebut berita-berita yang beredar di media sekular saat ini terkait
ledakan di Solo sebagai berita yang menyesatkan.

"Media-media sekular sangat menyesatkan. Berita mereka subyektif," katanya
kepada Eramuslim.com, senin, 26/9.

Ia mencontohkan kredibilitas pemberitaan media terhadap tragedi Ambon,
minggu 11/9 yang sepi dari peliputan. Tidak satupun media televisi nasional
melaporkan berita secara all-out untuk menyajika fakta sesungguhnya. "Tapi
kalau ledakan gereja (di Solo) media langsung meliput secara besar-besaran."
sambung pria yang juga menjadi Ketua DPP Hizbud Dakwah Islam ini.

Ketika ditanyakan apakah media-media sekular tersebut memiliki misi
tertentu, Pembina Gerakan Pelajar Anti Pemurtadan Bekasi ini membenarkan
hipotesis itu, "Oh itu jelas, mereka punya kepentingan pastinya."

Dalam kejadian kemarin, dua televisi berita nasional, terlihat menyiarkan
berita secara langsung dari tempat kejadian. Mereka juga mengabarkan kondisi
Solo secara up to date dari Siang hingga malam, termasuk pagi ini. Bahkan
salah satu televisi swasta, memiliki wartawan "Khusus" yang diterjunkan
untuk kasus-kasus terorisme.

Namun sebaliknya, ketika kejadian di Ambom dimana umat muslim bergelimangan
darah dibunuh oleh kaum Kristiani, seolah-seolah "kekhususan" wartawan
tersebut tumpul.Pihak televisi pun tidak menyiarkan secara 'provokatif' apa
yang menimpa muslim Ambon. Berbeda dengan kasus Solo.

Oleh karena itu, Ustadz Bernard Abdul Jabbar meminta umat untuk memilah
fakta yang disajikan media. Ia juga berpesan agar media Islam mampu menjadi
garda terdepan untuk melawan pemberitaan yang menyesatkan dari media
sekuler. "Media Islam harus mampu mengimbangi pemberitaan media-media
sekuler. Media Islam harus berani menampilkan fakta yang sebenar-benarnya."
Pesannya kepada Eramuslim.com.

Kalau begini bisakah media-media sekular disebut sebagai "bom" itu sendiri,
yang banyak mengaburkan dan mengabaikan fakta yang sejatinya menjadi hak
untuk dikonsumsi masyarakat? (pz)

http://www.eramuslim.com/berita/nasional/pemberitaan-media-sekuler-terkait-ledakan-solo-dituding-menyesatkan.htm


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: