Kamis, 22 September 2011

[daarut-tauhiid] Ambon, Temanggung dan Kebusukan Media Sekuler

Ambon, Temanggung dan Kebusukan Media Sekuler


*Oleh : Kaab as-Sidani*

Pada sekitaran awal tahun 2011 umat Islam disibukkan dengan isu yang
menghantam "citra" dienullah. Kasus itu adalah penyerangan gereja di
temanggung oleh beberapa ormas Islam akibat pembelaan mereka terhadap izzah
Islam ini yang diinjak-injak oleh sekelompok umat Nasrani yang terlalu
berani. Walhasil, terjadi kerusakan yang cukup parah dan oleh beberapa pihak
dianggap sebagai pemcorengan terhadap nama baik Islam.

Media-media sekuler saat itu beramai-ramai memberitakan muharrik-muharrik
yang terkait kasus ini. Mungkin bisa dikatakan bahwa media-media sekuler ini
menjadikan kasus ini sebagai bahan olok-olok dan pencitraan yang buruk bagi
harakah-harakah Islam seperti FPI, JAT dan lain sebagainya. Dan olok-olok
ini menjadi sajian utama dalam barang jualan mereka. Pemutaran pita video
yang berulang-ulang menjadi ajang cuci otak bagi masyarakat untuk
menciptakan indoktrinasi bahwa harakah-harakah Islam adalah radikalis,
fundamentalis yang tidak mendapat tempat di bumi nusantara ini.

Hingga akhirnya tiba pada tanggal 11 September 2011, tepat pada momentum 10
tahun serangan penuh berkah WTC. Pada hari itu sebagian umat Islam di tanah
manise Ambon diserang ketenangannya oleh kaum obet. Ada masjid yang terbakar
dan tidak sedikit korban meninggal dari kalangan kaum muslimin. Namun
anehnya, media sekuler kurang tertarik untuk memberitakan isu ini. Bahkan
siapa pelakunya, dan siapa korbannya, nampak tidak jelas jika menilik pada
pemberitaan media-media sekuler.

*Harga Sebuah Masjid*

Masjid yang dimaksud di sini adalah masjid umat Islam, bukan masjid milik
jemaat Ahmadiyah. Sebab lain akibatnya jika rumah ibadah kaum macam ini atau
gereja-gereja. Belum dibakar, baru disegel saja teriakan media akan
penyegelan gereja seolah-olah menggema ke seluruh seantero nusantara.
Perusakan kuil-kuil Ahmadiyah karena kejengkelan warga pastilah akibatnya
akan berujung pada *ijma'* opini umat media sekuler bahwa FPI, JAT, HTI, FUI
dan segala kroninya adalah pelaku dari semua aksi ini.

Sudah pasti jika penyegelan gereja saja seolah-olah pancasila dan
pluralisme tersakiti, maka jelas akibatnya jika dua gereja di Temanggung
dibakar massa yang membela akidahnya. Mereka dituduh sebagai pemecah
kesatuan bangsa, provokator, atau tuduhan-tuduhan jelek lainnya. Menariknya
orang-orang yang mengaku Islam ikut-ikutan menuduh para muharrik dengan
tuduhan mencemarkan nama baik Islam, bertindak isti'jal dan lain sebagainya.

Lain halnya jika lima masjid di Sumatera Utara raib tak jelas nasibnya.
Bahkan jika pembaca mencari data di Internet, ternyata sulit mencari media
mainstream berakses luas (yang nota bene kebanyakan adalah media sekuler)
yang menyiarkan berita ini. Yang ada hanyalah media-media Islam berakses
terbatas yang memberitakan kejadian ini. Itupun dengan informasi yang
terbatas karena perbedaan suplai kapital antara media mainstream sekuler
dengan media liliput islami ini.

Apalagi jika menengok kasus Ambon akhir-akhir ini. Sebuah masjid di kampung
Waringin yang terbakar, plus korban jiwa dari minoritas lokal (yang
merupakan umat Islam), maka yang ada adalah propaganda bahwa Ambon aman-aman
saja dan semakin kondusif. Hampir tidak ada gaung dari pemberitaan tentang
balita yang meninggal di tempat pengungsian, apalagi dari media mainstream
sekuler. Sungguh harga umat Islam adalah sangat rendah.

*Media, Corong Thoghut*

Allah berfirman dalam surat al-Fajr ayat 10 :

æóÝöÑúÚóæúäó Ðöí ÇáúÃóæúÊóÇÏö

*dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak). (QS. Al
Fajr : 10)*

Allah mengatakan: Apakah kamu tidak melihat apa yang Allah lakukan kepada
Fir'aun yang memiliki pasak-pasak. Para ahli ta'wil berselisih pendapat
tentang makna firman Allah yang berbunyi: Ðöí ÇáúÃóæúÊóÇÏö"*Yang mempunyai
pasak-pasak" *dan kenapa Dia katakan begitu?, sebagian mereka mengatakan:
Artinya adalah yang mempunyai tentara-tentara yang memperkuat kekuasaannya,
dan mereka mengatakan pasak-pasak dalam permasalahan ini maksudnya adalah
tentara-tentara." (*Tafsiif Ath **Tha**bariy**, *XXX / 179).

Dr. Abdul Qodir bin Abdul Aziz menyebutkan bahwa jurnalis dan penyiar berita
termasuk dari pasak-pasak Fir'aun yang membela thoghut dengan
ucapannya :"*Orang-orang
yang membela dengan ucapan mereka, golongan ini dipimpin oleh sebagian ulama
suu' (ulama jahat) yang sok tahu,yang memberikan pengesahan dalam syariat
Islam terhadap para penguasa kafir dan membela para penguasa tersebut dari
tuduhan kekafiran dan membodoh-bodohkan kaum muslimin yang berjihad melawan
mereka dan menuduh mereka telah keluar dari Islam dan menyesatkan mereka,
mereka menipu para penguasa tersebut dengan kaum muslimin yang berjihad, juga
masuk dalam pengertian para pendukung thoghut dengan ucapan, sebagian para
penulis, jurnalis, para penyiar berita yang melakukan perbuatan yang sama"**
. *( Seri al-Jami' : Status Pendukung Thoghut)

Dalam kasus-kasus yang seringkali merugikan umat Islam, media mainstream
sekuler lebih banyak bungkam. Seolah-olah umat Islam itu adalah mayoritas
yang wajar-wajar saja jika terzalimi. Berbeda dengan ketika gereja tersegel,
seolah-olah para muharrik adalah biang kerok kerusuhan dan wajib dimusuhi
oleh masyarakat. Dari pola-pola pemberitaan semacam ini, media mainstream
sekuler telah menjelma sebagai pelindung orang-orang kafir, pelindung
kezaliman sekaligus penyebar "keburukan" pejuang Islam dengan kedok
melindungi minoritas. Padahal Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat
257 :

*æóÇáøóÐöíäó ßóÝóÑõæÇ ÃóæúáöíóÇÄõåõãõ ÇáØøóÇÛõæÊõ*

*Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya (auliya/wali-wali) ** ialah
thoghut**…* (QS. Al Baqoroh : 257)

* *

*Lawan Kezaliman *

Telah lazim bahwa kebatilan dengan segenap pendukung, penolong dan
pelindungnya akan eksis dari zaman ke zaman. Jihad melawannya pun sudah
dijamin oleh Allah akan terus ada hingga akhir masa. Sudah pasti thaifah
al-manshurah lah yang istiqomah membabat habis kezaliman dengan darah dan
nyawa mereka. Namun apakah* qoidun*/orang yang duduk-duduk saja tidak bisa
dan tidak perlu berbuat apa-apa ?

Adanya penolong-penolong/*anshor* thoghut dari kalangan jurnalis, penyiar
berita dan media massa merupakan lahan amal bagi kalangan yang belum mampu
berjihad secara utuh. Untuk mengurangi keburukan amal dengan tidak berjihad
di masa fardhu ain ini bisa dilakukan dengan beberapa hal. Salah satunya
adalah berjihad dengan lisan. Sabda Rasulullah *shallallahu alaihi wa sallam
* yang termaktub dalam shahihain menyebutkan : *Makilah orang-orang Quraisy,
karena makian itu lebih menyakitkan mereka daripada tusukan tombak. *
(al-Hadits)

Ustadz Yusuf al-Uyairi *rahimahullah * menyebutkan bahwa jihad dengan lisan
adalah salah satu sarana jihad pokok, dengan cabang-cabangnya sebagai
berikut :

1. Dan di antara cabang dari jihad dengan lisan adalah memberikan
penjelasan tetang hakekat serangan kaum salib yang dilancarkan terhadap
Islam, membela mujahidin dan mempertahankan kehormatan mereka.

2. Dan di antara cabang jihad dengan lisan adalah menulis dan
menyebarkan produk yang mengandung materi yang dapat memotifasi jihad dalam
semua bentuknya, baik buku, kaset, bulletin dan lainya.

(Idha'at ala Darbil Jihad)

Allah berfirman dalam surat an-Nisa' :

*Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang
kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan
itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.*

(QS an-Nisaa : 76)


http://www.muslimdaily.net/jurnalis/8145/ambontemanggung-dan-kebusukan-media-sekuler


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: