Jumat, 23 September 2011

[daarut-tauhiid] Ini Alasan Kolumnis Mengapa 'New York' Pantas Sebut Obama Presiden Yahudi Amerika Pertama

 

Ini Alasan Kolumnis Mengapa 'New York' Pantas Sebut Obama Presiden Yahudi
Amerika Pertama
Jumat, 23 September 2011 13:51 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, Obama adalah "Presiden Yahudi Pertama". Itulah judul dari
laporan utama majalah N*ew York* yang ditulis John Heilemann yang juga
mengulas penggalang dana utama Obama.

Mendengarkan Obama berpidato di PBB pada Rabu (21/9 lalu) banyak orang yang
akan mengangguk setuju, tak kurang Palestina dan Dunia Arab.

Presiden AS dinilai telah menerima posisi Israel yang gamblang menolak
pengakuan internasional terhadap negara Palestina merdeka. Pasalnya itu
bukanlah posisi Yahudi, melainkan keinginan radikal Zionist, demikian tulis
kolumnis Al Jazeera, Marwan Bishara, mantan guru besar Hubungan
Internasional di Universitas Amerika, Paris.

Satu yang perlu dicatata, tulis Marwan, Banyak orang Yahudi, termasuk AS dan
Yahudi Israel tidak menerima pandangan ekstrimis macam itu. Namun faktnya,
Obama justru melakukan langkah lebih jauh ketimbang pendahulunya.

George W Bush, pendukung Israel paling radikal di antara presiden AS,
meninggalkan siapapun di Israel dalam situasi buntu. Namun presiden AS saat
ini, Obama, masih menurut Marwan, terdengar seperti pendiri negara Israel
itu sendiri.

Tidak pernah sebelumnya, seperti yang dilakukan Obama, terdengar Presiden AS
membaca langsung naskah pidato dari pemerintah Israel.

Masih belum lama Obama melontarkan kata-katanya di Kairo, satu setengah tahu
lalu mengenai perlunya Israel menghentikan pembangunan pemukiman ilegal di
Palestina. Banyak orang menunggu bahwa ia akan menggaris bawahi dan
menekankan itu, tidak melemahkan ucapannya.

Obama pula, tulis Marwan, yang memproyeksikan (Marwan memandang sebagai
janji) pada akhir September tahun lalu bahwa negara Palestina akan terbentuk
dalam hitungan setahun, yang berarti pekan ini. Ironisnya pernyataan itu ia
lontarkan di podium yang sama di mana ia memastikan akan memveto langkah
Palestina di Dewan Keamanan PBB.

Orang berharap bahwa ia akan menggaris bawahi--sekali lagi tidak
melemahkan--retorikanya tentang kebebasan di wilayah Arab. Alih-alih, tulis
Marwan, Obama menyepelekan dan menyabotase sendiri seluru slogan yang ia
usung saat kampanye presiden 'change we can believe in".

Yang terburuk, narasinya saat berpidato diinspirasi oleh propaganda resmi
Israel. Bahkan sebagian besar dari itu di salin dari naskah-naskah mereka
(Yahudi)

Obama, tulis Marwan, berbicara berdasar 'fakta' sejarah yang sebagian telah
ditolak bahkan oleh sejarawan Israel dan kebenaran yang telah lama diakui
sebagai intepretasi sepihak.

Obama, lanjut Marwan, mengklaim bahwa Arab meluncurkan perang terhadap
Israel. Padahal, fakta aktual mencatat Israel adalah si agresor yang
meluncurka perang pada 1956, 1967, 1982, 2006 dan 2008. Hanya pada 1973
perang diluncurkan dari pihak Arab, namun untuk merebut kembali wilayah yang
dijajar setelah AS dan Israel menolak skema damai yang disodorkan Anwar
Sadat.

Ia menggarisbawahi bahwa kerja Israel dalam menempa sebuah negara yang
sukses sebagai 'tanah kelahiran bersejarah' harus dihormati. Bila demikian,
tulis Marwan, apa beda dengan Serbia yang meyakini bahwa Kosowo adalah tanah
kelahiran sekaligus bangs mereka. Apakah itu berarti Serbia dibolehkan untuk
membentuk negara mereka, negara Serbia yang eksklusif di atas teritori itu?

Pertanyaan retoris disodorkan oleh Marwan, "Haruskan setiap orang yang
ditindas, negara yang dijajah mencari akomodasi dari penjajahnya dengan
komunitas internsional. Haruskan seluruh orang yang tinggal dalam penindasan
hidup dalam penjajahan hingga si penjajah puas dengan kondisi penyerahan
mereka?"
*
Itu politik bodoh*

Setiap komentator, tulis Marwan, pasti sudah mengingatkan untuk tak terlalu
berharap banyak dari AS dan Israel dalam tahun-tahun pemilu.

Heilemann dari New York, mengilustrasikan karir Obama dalam artikelnya,
dibangun atas hubungan dengan kontributor Yahudi yang dermawan di Chicago.
Karena dia pulalah banyak uang mengalir ke kantong Partai Demokrat selama
beberapa dekade yang mengantarkan Obama menjadi Presiden.

Pria itu pun, Rahm Emmanuel, sempat menjadi Kepala Staff di Gedung Putih.
Kini ia menjadi walikota Chicago. Satu catatan, Ayah Rahm adalah tokoh
pendiri IDF (Pasukan Pertahanan Israel) di Israel

Bukan hanya uang, tetapi juga dukungan krusial di Kongres. Lobi-lobi Israel
dan juga AIPAC, bisa membuat hidup presiden menderita dalam beberapa tahun
ke depan.

"Semua itu bisa dimengerti. Namun yang saya tak habis pikir, mengapa AS
dengan bodoh menerima nya sebagai fait accompli," tulisnya di Al Jazeera.
"Semua itu alami dalam politik! yang anda lakukan ambil atau tinggalkan!"

"Dalam kasus ini, paling tidak sebut jantung hitam adalah jantung hitam,
diluar pemerintahan AS, itu bukan lagi Zionis atau Yahudi, melainkan
munafik," tulis Marwan.

Di akhir kolom Marwan menegaskan, "Mereka berbicara keadilan tetapi mengejar
kebijakan tak adil, berbicara penindasan tapi mengutamakan kepentingan
dengan cara apa pun. Mereka mengotbahkan kebebasan tetapi mendukung
penindasan, menyoal hak asasi manusia namun bersikeras mempercayai srigala,
dan srigala itu ditempatkan di kandang ayam."
*Redaktur:* Ajeng Ritzki Pitakasari

http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/11/09/23/lryr1h-ini-alasan-kolumnis-mengapa-new-york-pantas-sebut-obama-presiden-yahudi-amerika-pertama<http://i.republika.co.id/www/delivery/ck.php?oaparams=2__bannerid=203__zoneid=197__cb=42a0217e9f__oadest=http%3A%2F%2Fwww.amikom.ac.id>

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: