Rabu, 28 September 2011

[daarut-tauhiid] Nazaruddin, Pengkondisian Media, dan Cara Kerja Sistem Dajjal

Nazaruddin, Pengkondisian Media, dan Cara Kerja Sistem Dajjal


<http://www.eramuslim.com/berita/analisa/cetak/nazaruddin-pengkondisian-media-dan-cara-kerja-sistem-dajjal>

"Akibat cara kerja sistem Dajjal, sudah pasti banyak orang yang
menderita dan diperbudak olehnya, tetapi mereka tidak menyadari apa penyebab
penderitaan ataupun bagaimana hakikat penjara yang mengungkung mereka.
Sebagai hasil dari pengkondisian, mereka terus berperan aktif dan terkadang
berperang penting dalam menjalankan sistem yang tanpa mereka sadari
merupakan sumber kesakitan dan dinding penjara maya bagi diri mereka
sendiri"

Ucapan diatas diambil dari tulisan Syekh Ahmad Thompson, dalam buku
fenomenalnya berjudul Dajjal The Anti Christ. Buku tersebut menjelaskan
secara baik lagi rinci mengenai konspirasi Freemason dalam menaklukan dunia
lewat hal-hal yang tidak kita fikirkan sama sekali. Bisa dikata, inilah
curhatan Syekh Ahmad Thompson yang memang hidup di negeri masonik, Inggris,
dan melihat ketelanjangan begitu rupa mengenai bobroknya sistem sekular.

Dalam bukunya itu, ia menjelaskan bahwa sejak hampir satu abad yang lalu
dunia makin hari makin membentuk dirinya menjadi sebuah Sistem Kafir yang
lebih cocok disebut sebagai Sistem Dajjal. Syekh Ahmad Thomson berkeyakinan
bahwa dewasa ini Dajjal sebagai gejala sosial budaya global dan kekuatan
gaib yang tidak tampak kasat mata sudah mewujud. Tinggal Dajjal sang
individu atau oknum yang belum muncul. Seluruh nilai-nilai yang berlaku
dalam sistem Dajjal secara diameteral pun bertentangan dengan nilai-nilai
Sistem Kenabian. Sebab sistem Dajjal mutlak berisi nilai-nilai kekafiran
sedangkan sistem Kenabian mengandung nilai-nilai keimanan.

Media Kafir dan Cara Kerja Sistem Dajjal

Salah satu yang menjadi isu penting dalam buku yang sudah itu adalah media.
Kata Syekh Ahmad Thompson pada dasarnya para pengusung sistem Dajjal adalah
orang-orang yang mengendalikan media untuk bisa terus menciptakan ilusi
apapun sekehendak mereka. Maka siapapun yang mempercayai peristiwa di
media-media massa, sejatinya kata Syekh Ahmad Thompson justru mereka tidak
mengetahui masalah yang sebenarnya.

Jika kita flash back ke bangsa kita, maka akan kita dapatkan bahwa secara
bertubi-tubi Indonesia ditimpa "bencana" dan kasus yang datang silih
berganti. Mata kita pun diajak untuk tidak dari lepas layar kaca mulai
Skandal Bank Century, Mafia Pajak Gayus, Bom Utan Kayu, PSSI, Skandal
MK-Andi Nurpatti, Kasus Suap Nazzaruddin, dan serentetan kasus lainnya tidak
putus-putus. Jadi, judul artikel ini yang mengambil nama mantan bendahara
partai itu hanyalah sebuah representasi dari kisruh bangsa. Ya, representasi
dari sebuah ilusi yang diciptakan sebuah tata kelola sekuler.

Dengan memunculkan serangkaian kasus ini, sebenarnya kita sedang digiring
untuk berlelah mata dan pikiran hingga melupakan esensi utama dalam
permasalahan ini. Kita diajak untuk hanya –sekali lagi hanya-
memperbincangkan kasus, namun dijauhkan pada aksi dan tindakan nyata meretas
masalah.

Ketika kita, sebagai umat Islam melontaran wacana untuk kembali ke hukum
Allah sebagai pintu keluar dari drama problematika ini. Maka pada saat itu
pula, cara kerja Sistem Dajjal akan beraksi, dimana sebisa mungkin peluang
perbincangan itu akan ditutup. (Pembicara) Islam hanya akan ditampilkan
seorang diri, sedangkan pembicara yang mengusung ide Sistem Dajjal berupa
sekularisme akan dihadirkan sebanyak-banyaknya untuk menenggelamkan suara
Islam.

Pada gilirannya, untuk mengalihkan masyarakat dari isu kembali kepada Islam
sebagai jalan solusi, maka perangkat Sistem Dajjal pun akan memunculkan
masalah baru, kasus baru, dan isu baru. Maka tak aneh kita lihat belum saja
kasus Bank Century usai, sudah muncul kasus Gayus. Kini, kasus Andi Nurpatti
belum juga beres, hadir pula Nazaruddin.

Kita memang sekarang sedang digiring untuk mengikuti pola pikir mereka, dan
di saat bersamaan mereka sedang melakukan aksi-aksi lain mengantar kita
kepada pola pikir yang murni demokratis.

Selain itu menggilir berbagai kasus secara beruntutan akan menyuburkan para
analis-analis sekular dari Australia dan Amerika untuk mendekatkan
masyarakat dengan sistem anti Tuhan. Kita digiring hanya untuk
memperbicangkan masalah, menjadi pembicara, analis, pengamat, dan pencermat
tapi minus solusi, terlebih solusi Islami.

Dua buah mata pun sehari-harinya diisi oleh perdebatan, chaos, konflik,
tanpa diinisiasi mencari jalan keluar persoalan. Maka itu, kita dapat
melihat bahwa pada sistem media saat ini semakin banyak acara-acara diskusi
dari mulai pagi, siang, sore hingga ketemu pagi kembali. Bahkan melibatkan
begitu banyak manusia. Semuanya serempak berbicara rumus-rumus dunia dan
kita lupa apa yang sedang terjadi.

"Siapapun yang mempercayai peristiwa-peristiwa menurut media massa kafir,
mustahil bisa mengetahui masalah yang sebenarnya," kata Syekh Ahmad
Thompson.

Yang kedua, hadirnya kasus ini seakan-akan lahir untuk mempertebal keyakinan
masyarakat kepada demokrasi. Apa hubungannya? Bukankah citra demokrasi akan
semakin bobrok dengan banyak kejadian ini? Pada kenyataannya sebaliknya,
justru warna demokrasi semakin terang menyala. Masyarakat digiring untuk
semakin yakin bahwa Negara kita belum sepenuhnya demokratis.

Akhirnya dari akumulasi dari itu semua, maka Sistem Dajjal akan melahirkan
berbagai lapisan untuk mengerahkan keyakinan masyarakat tentang demokrasi.
Muncullah KPK, Satgas Mafia Hukum, sampai Satgas Tenaga Kerja Indonesia.
Semua elemen ini diciptakan untuk menarik kembali minat masyarakat kepada
ide bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat itu.

Padahal cara kerja lembaga-lembaga ini sangat dikontrol oleh penampuk
kebijakan. Ia tidak serta merta akan menjamin perubahan. Lihatlah nasib KPK
saat ini. Apa yang bisa kita harapkan dari lembaga yang tebang pilih dalam
menyelesaikan kasus itu? Lihatlah pula Mahkamah Konstitusi yang bertikai
dengan salah satu kader partai penguasa.

Maka bagi Sistem Dajjal, mudah saja untuk menarik harapan masyarakat kembali
tentang ilusinya tentang demokrasi, yakni menguatkan lembaga-lembaga
tersebut ketika kondisi negara mulai genting hingga kemudian ada pemikiran
bahwa di zaman reformasi ini, ide Demokrasi pun masih lebih baik ketimbang
orde baru.

"Salah satu dalih yang sering dikemukakan politisi kafir, jika sistem kafir
yaitu Sistem Dajjal dihujat adalah bahwa sistem ini mungkin tidak sempurna
tapi masih lebih baik dari anarkI," kata Syekh Ahmad Thompson.

Kasus ini sama dengan kejadian agar para pekerja setia pada kapitalisme
perusahaan. Untuk menutupi ketakutan para perkerjanya, maka perusahaan dalam
basis sistem Dajjal akan memback-up pekerjanya dengan segala fasilitas agar
mereka tetap bertahan disana, atau minimal terus loyal kepada kapitalisme
dan materialisme.

"Sekecil apapun rasa aman pada pekerjaan, akan diluluhkan oleh pemberlakukan
tawaran kontrak kerja jangka pendek dan ancaman PHK, dan ketakutan ini
dijadikan sarana untuk menumbuhkan semangat kerja," ujar Syekh Ahmad
Thompson.

Ironisnya, umat Islam kini berbondong-bondong terperangkap pada jaring ini.
Terperangkap cara kerja Sistem Dajjal yang berjalan dengan baik dan
sempurna. Sebagian umat Islam meminta umat Islam lainnya untuk tidak berdiam
diri (baca: ikut di parlemen). Bagi mereka diam adalah mati dan ramai-ramai
menduduki kursi kuasa gengsi adalah keniscayaan. Padahal inilah yang memang
diinginkan The New World Order dimana Umat Islam akan bertarung di panggung
yang memang mereka ciptakan. Sebab bermain di kandang akan semakin mudah
untuk menaklukkan sembari merekayasa lawan. Tak jarang kita lihat
terkikisnya iman beberapa petinggi muslim yang masuk karena politik parlemen
lewat kasus-kasus korupsi dan amoral.

"Kenyataan yang langgeng ini menandakan tidak saja tingginya kesangkilan
para freemason, tapi juga menandakan betapa tingginya derajat pengendalian
mereka atas rakyat banyak. Mungkin big brother tidak sedang mengawasi anda,
tapi yang pasti dia sedang memprogram dan mengkondisikan anda." tandas Syekh
Ahmad Thompson.

Menyulap Penjahat Menjadi Malaikat

Selain itu, salah satu trik ampuh yang juga dilakukan sistem Dajjal adalah
mengubah penjahat menjadi "malaikat" lewat jalur media. Mereka dengan begitu
mudah merekayasa empedu menjadi madu. Trik inilah diperkenalkan oleh
founding father dunia marketing, Edward Bernays. Ya tokoh Yahudi sekaligus
kemenakan langsung Sigmund Freud.

Ia menunjukkan (lebih tepatnya mengajari) bagaimana caranya perusahaan bisa
membuat orang-orang ingin hal-hal yang sebenarnya mereka tidak perlu dengan
cara sistematis lewat keinginan sadar mereka. Persis seperti saat kita
gajian dan kita seakan terhipnotis untuk membeli produk yang sebenarnya
tidak kita perlukan.

Bukti keberhasilan mind control Bernays adalah kampanye rokok perempuan di
tahun 1920-an. Saat itu, Bernays berhasil membantu industri mengatasi salah
satu tabu sosial terbesar masyarakat Amerika kala itu, yakni larangan
perempuan merokok di depan publik. Dengan "cantiknya", Bernays menampilkan
seorang wanita muda sedang memegang rokok. Leawat teknik pemintalan
kata-kata dan gambar film tentang ratusan wanita yang sedang merokok, maka
sontak saja penjualan rokok di Amerika melambung tinggi dan para wanita pun
seolah tersihir untuk merokok.

Maka itu Bernays pernah berkata dalam bukunya 'Propaganda', yakni "Kalau
kita mengerti mekanisme dan motif-motif pikiran kelompok tertentu, kini
mungkinlah untuk mengontrol dan mengarahkan massa menurut keinginan kita
tanpa mereka mengetahuinya,''

Bernays memang memiliki track record mengendalikan opini politik publik.
Peningkatan pesat Partai Nazi di Jerman tidak lain adalah hasil dari
cara-cara marketing "brilian" Bernays. Ketika tokoh Nazi Joseph Goebbels
meninggal, para aparat menemukan buku Propaganda karya Bernays di kamarnya.
Bernays sendiri mendadak kaya raya. Berkat temuannya itu ia naik daun
menjadi konsultan berbagai perusahaan besar Amerika.

Dalam negeri ini, kita masih ingat bagaimana SBY pernah naik daun setelah
dipecat sebagai tampuk Menteri di rezim Mega. Keran simpati masyarakat pun
mulai mengalir dan sedikit banyak mengantarkannya ke kursi Presiden RI tahun
2004.

Hal ini pula yang pernah terjadi pada naiknya Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
sebagai Presiden tahun 1999. Dilihat dari berbagai sisi, sebenarnya tokoh
ini tidak terlalu istimewa. Bahkan, Gus Dur pernah menjadi anggota MPR dari
Golkar, ketika Soeharto masih dekat dengan Moerdani CS. Masih banyak tokoh
yang lebih baik dari Gus Dur. Namun kepentingan asing yang sangat bertumpu
kepada Gus Dur, mengingat Gus Dur terbuka pad aide liberalisasi, membawanya
dapat melenggang mengungguli rival lainnya.

Begitu juga rekayasa citra Obama di Indonesia, yang hanya mengucapkan "nasi
goreng dan bakso" publik pun tersihir. Obama pun diundang bicara tentang
masa kecilnya, dan segenap pandangan kita terhadap aktor Zionis itu ikut
memudar meski Invasi Obama terhadap negeri-negeri muslim masih berlangsung
hingga kini.

Dan jangan aneh bisa jadi nanti Nazaruddin, Andi Nurpatti, Robert Tantular,
yang kini dihujat bisa sekejap mata menjadi pahlawan. Hanya dengan satu
cara: membuka aib-aib kawan-kawannya, dan kita kembali terjebak pada
diskusi-diskusi.

Terapkan Islam Seluruhnya Atau Tidak Sama Sekali

Maka itu, salah satu cara untuk mengenyahkan Sistem Dajjal adalah sebuah
komitmen dalam diri umat muslim untuk menerima Islam sepenuhnya atau tidak
sama sekali. Sebab komitmen ini akan sangat menakutkan bagi penampuk Sistem
Dajjal. Inilah yang pernah terjadi kepada Sayyid Quthb. 'Pembunuhan' Sayyid
Quthb adalah cara terakhir yang dilakukan Barat karena tidak juga berhasil
merobah pola pikir Asy Syahid meski sudah digoda berkali-kali, dengan jalan
kekuasaan, pendidikan, sampai wanita. Namun apa dampak dari itu semua?
Semangat militansi untuk kembali kepada Islam yang sesungguhnya menjadi
sangat besar pasca buku-buku Sayyid Quthb diterbitkan seusai kematiannya.

Oleh karenanya, benturan Islam vis a vis Sistem Dajjal belum akan usai.
Islam akan terus dirongrong oleh media sistem Dajjal lewat berbagai arah.
Pertama, Islam akan disudutkan sebagai agama teroris dan bukan bagian dari
solusi. Kedua, Islam akan dilihat dari tindak-tanduk keburukan akhlak yang
diciptakan oleh oknum-oknum Islam itu sendiri.

Hal ini lah yang pernah disinggung Sayyid Quthb, ketika Barat tidak fair
dalam melihat Islam. Ketika Islam diperintahkan oleh Barat menyelesaikan
masalah-masalah yang justru diciptakan oleh Demokrasi, Sosialisme, dan
Kapitalisme. Oleh karenanya, dalam Bab Ambil Islam Seluruhnya atau tidak
sama sekali dalam buku Dirosah Islamiyah-nya, Sayyid Quthb menulis,

"Tetapi yang aneh setelah itu, adalah bahwa Islam banyak sekali diminta
pendapatnya mengenai persoalan-persoalan itu. Islam diminta untuk
mengemukakan penyelesaiannya. Jadi tidak logis dan juga tidak adil, kalau
dari suatu sistem tertentu diminta menyelesaikan dari masalah-masalah yang
tidak ditimbulkannya sendiri, tetapi ditimbulkan oleh sistem lain yang
berbeda watak dan metodenya dari sistem itu."

Atas tantangan Barat itu, dengan pintarnya Sayyid Quthb membalas,

"Laksanakan Islam sebagai suatu keseluruhan dalam sistem hukum pemerintahan,
dalam dasar perundang-undangan, dan dalam prinsip-prinsip pendidikan. Baru
setelah itu kita dapat melihat apakah masalah-masalah yang ditanyakan itu
masih ada dalam masyarakat atau hilang dengan sendirinya."


Akhirnya semua ini seperti lagu masonik The Beatles yang berjudul Across the
Universe, dimana John Lennon berkata, "Nothing Gonna Changes My Wolrd." Ya
tidak ada yang boleh merubah Sistem Dajjal dan media mereka akan terus
bergerak sesuai tata kerjanya: penuh rekayasa dan manipulasi.

"Kita harus berusaha agar opini umum tidak mengetahui permasalahan
sebenarnya. Kita harus menghambat segala yang mengetengahkan buah pikiran
yang benar. Hal itu bisa dilakukan dengan memuat berita lain yang menarik di
surat kabar. Agen-agen kita yang menangani sektor penerbitan akan mampu
mengumpulkan berita semacam itu." Protokol of Zion ke 13.

Allahua'lam. (pz)


http://www.eramuslim.com/berita/analisa/nazaruddin-pengkondisian-media-dan-cara-kerja-sistem-dajjal.htm


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: