Jumat, 30 September 2011

[daarut-tauhiid] Bersyukurlah kita ada di dunia ini setelah Nabi Muhammad saw tiada

 

"Dan tidaklah kami mengutus engkau Muhammad, kecuali menjadi rahmat
bagiseluruh alam."(Q.S. Al-Anbiya: 107)

Assalaamu 'alaikum wr wbBismillahirrahmaanirrahiim,Mendengar judul di
atas mungkin yang membaca ada yang heran, kenapa kita mesti bersyukur?
Bukankah akan terasa lebih nikmat apabila kita bisa hidup semasa dengan
baginda Rasul Muhammad saw? Dimana kita ada kesempatan bertemu beliau,
melihat kebenaran ajaran yang dibawa beliau, mengadu pada beliau, bahkan
mungkin berjuang, berjihad langsung bersama beliau?
Tulisan di bawah ini hanyalah sebuah petikan kecil dari buku berjudul
"Rindu Rasul" yang ditulis oleh bpk Jalaludin Rahmat (semoga
beliau mendapat berkah atas tulisannya, amin). Sebagian sari dari buku
itu cukup membuat hati saya terenyuh. Diriwayatkan oleh Jalaludin
al-Suyuthi dalamTafsir al-Durr al-Mantsur, sebuah dialog antara Nabi
besar Muhammad saw sebagai imam dan para sahabatnya sebagai makmum
setelah melaksanakan sholat berjama'ah yang haditsnya telah digubah
menjadi bentuk puisi:
----------------------------------
Usai salat kau pandangi kamiMasih dengan senyum yang sejuk ituCahayamu,
ya Rasul Allah, tak mungkin kulupakanIngin kubenamkan setetes diriku
dalam samudra dirimuIngin kujatuhkan sebutir debuku dalam sahara tak
terhinggamu
Kudengar kau berkata lirih:Ayyul khalqi a'jabu ilaikum imanan?Siapa
mahluk yang imannya paling mempesona?Malaikat, Ya Rasul AllahBagaimana
malaikat tak beriman, bukankah mereka berada di samping Tuhan?Para nabi,
Ya Rasul AllahBagaimana nabi tak beriman, bukankah kepada mereka turun
wahyu Tuhan?Kami, para sahabatmu, Ya Rasul AllahBagaimana kalian tidak
beriman, bukankah aku ditengah-tengah kalian?Telah kalian saksikan apa
yang kalian saksikan
Kalau begitu , siapakah mereka Ya Rasul Allah?
....Langit Madinah beningBumi Madinah heningKami termangu
Siapa gerangan mereka yang imannya paling mempesona?
Kutahan napasku, kuhentikan detak jantungku, kudengar sabdamuYang paling
menakjubkan imannyaMereka yang datang sesudahku beriman padaku,Padahal
tidak pernah melihatku dan berjumpa dengankuYang paling mempesona
imannyaMereka yang tiba setelah aku tiada yang membenarkankuTanpa pernah
melihatku
Bukankah kami ini saudaramu juga, Ya Rasul Allah?
Kalian sahabat-sahabatkuSaudaraku adalah mereka yang tidak pernah
berjumpa dengankuMereka beriman pada yang ghaib, mendirikan
salatMenginfakkan sebagian rezeki yang Kami beriman kepada mereka
Kami terpakuLangit madinah beningBumi madinah heningKudengar lagi engkau
berkata:Alangkah bahagianya aku memenuhi merekaSuaramu parau,
butir-butir air matamu tergenangKau rindukan mereka, Ya Rasul AllahKau
dambakan pertemuan dengan mereka ya Nabi AllahAssalamu'alaika
ayyuhan Nabi wa rahmatullahi wa barakatuh
----------------------------------
Dari hadits di atas secara logika kita bisa menilai bahwa apabila kita
beriman pada Nabi Muhammad saw dengan sebenar-benarnya maka insya Allah
akan ada penilaian tersendiri dari Allah, sebuah kelas tersendiri yang
membedakan kita (umat yang ada di dunia ini sesudah Nabi tiada) terhadap
sahabat nabi, nabi-nabi yang sebelumnya, bahkan malaikat sekalipun,
sebuah kelas yang spesial di mata Allah. Subhanallah…
Rasulullah saw bersabda: "Ada 3 hal yang bila ada semuanya pada diri
seseorang, ia akan merasakan manisnya iman: pertama, Allah dan Rasul-Nya
lebih ia cintai dari apapun selain keduanya; kedua, ia mencintai orang
semata-mata karena Allah; dan ketiga, ia benci untuk kembali kepada
kekafiran setelah Allah menyelamatkannya seperti ia benci untuk
dilemparkan kedalam api neraka"(Shahih al-Bukhari)
Adapun bagi para pencinta Rasulullah saw, Allah akan menganugerahkan:
1. Digabungkan bersamanyaSecara ruhaniyah di dunia dan secara hakiki di
akhirat. Prinsipnya sama seperti bila kita mencintai sesuatu, yaitu:
akan ada pembenaran atas apa yang diajarkan oleh yang kita
cintai,perilaku, pikiran, perasaan dan tindakan juga sangat dipengaruhi
oleh apa dan siapa yang kita cintai.
"Dan barangsiapa yang menta'ati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan
bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni'mat Allah, yaitu:
Nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang
shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya" (Q.S: An-Nisa 69)
2. Kelezatan imanLezatnya iman mungkin bisa digambarkan dari kisah sbb.
Terkisah segera setelah Rasulullah saw wafat, Bilal tidak mau lagi
menyampaikan azan. Beberapa hari angkasa Madinah tidak mendengar suara
Bilal. Atas desakan Fatimah, putri Nabi saw, Bilal mengumandangkan azan
Subuh. Seluruh Madinah terguncang. Bilal mulai dengan Allahu Akbar, lalu
kalimah syahadat yang pertama. Begitu ia ingin menyebutkan kalimat
syahadat kedua, suaranya tersekat dalam tenggorokan. Ia berhenti pada
"Muhammad" dan setelah itu tangisannya meledak, diikuti oleh
tangisan Fatimah dan seluruh penduduk Madinah al-Munawarrah. Ikrar iman
dalam ucapan syahadat membuat rasa rindu semakin terasa lezat.
3. Kecintaan Allah swtKarena Nabi saw adalah mahluk yang paling dicintai
Allah swt. Siapapun yang mencintai Nabi, menyayangi, merindui kekasih
Allah, tentu akan mendapat pula kecintaan dari Allah swt. 'Umar Ibn
al-Khattab r.a berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Ratusan tahun
Adam a.s diturunkan ke bumi setelah berbuat dosa, hingga pada suatu
ketika ia berdoa, 'Ya Allah, aku memohon kepadamu demi Muhammad untuk
mengampuniku.' Allah berfirman padanya, 'Bagaimana dirimu tahu akan
Muhammad padahal Aku belum menciptakannya?'. Adam pun menjawab, 'Karena
ketika Engkau, Ya Tuhanku, menciptakanku dengan Tangan-Mu, dan meniupkan
padaku dari Ruh-Mu, aku memandang ke atas dan melihat tertulis di
kaki-kaki 'Arasy, Laa ilaaha illallah, Muhammadun Rasuulullah. Aku tahu
bahwa Engkau tidak akan menaruh suatu nama di samping Nama-Mu, melainkan
pastilah itu adalah nama seseorang yang paling Kau-cintai dari
makhluk-Mu.' Allah berfirman, 'Oh, Adam, kau telah mengatakan kebenaran:
dialah yang paling Kucintai di antara makhluk ciptaan-Ku. Dan karena
engkau telah memohon pada-Ku demi dirinya, engkau kuampuni. Seandainya
tidak untuk Muhammad, Aku tak akan menciptakanmu.
4. Balasan cinta Rasulullah sawTidak ada pencinta Nabi saw yang bertepuk
sebelah tangan. Dalam riwayat yang telah diceritakan sebelumnya, betapa
Rasulullah saw merindukan pertemuan dengan umat yang mencintainya.
Terkisah pula pada detik-detik Nabi menjelang wafat, sahabat Ali r.a
mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku?". Betapa
cintanya beliau pada umatnya. Akankah kita membalas cintanya dengan
menyebut nama beliau disisi Allah swt menjelang ajal kita sebagaimana
Nabi saw memanggil kita menjelang kematiannya?
5. Mendapatkan syafaat (pembelaan)-nya yang agungYaitu bantuan Nabi saw
dengan izin Allah untuk meringankan dan bahkan menghapuskan hukuman bagi
para pendosa, bukannya tidak mungkin seseorang bisa masuk surga tanpa
dihisab bila pembelaan Rasulullah saw diterima oleh sang Khalik.
Mungkin kita masih ingat akan kejadian-kejadian masa lalu ketika tabloid
Monitor menulis tentang orang di dunia yang paling dikagumi sementara
Nabi Muhammad saw ditulis di urutan ke-sebelas. Bukankah semestinya kita
menempatkannya di urutan pertama di hati kita? Apa yang bisa kita petik
dari kejadian ini? Masuk golongan mana kita? golongan yang menyalahkan
media tersebut? Atau golongan yang justru menyalahkan diri sendiri telah
melupakan Nabi saw selama ini? Atau ketika Salman Rushdie mencemooh Nabi
saw sebagai sumber permainan dengan berlindung atas nama dunia seni
kesastraan. Begitu pula Kurt Westergaard seorang kartunis dari surat
kabar Jyllands-Posten yang menggambarkan karikatur Nabi saw dengan
segala cemoohannya. Apa hati kita terusik? apa kita merasa kalau mereka
sudah mencemoohi, meludah aqidah kita? Atau kita merasa bahwa hal itu
biasa saja. Atau mungkin kita merasa biar saja karena kita jauh dari
tempat kejadian dan saat ini Nabi pun sudah tidak ada?
"Astaghfirullah".Ketika Maulid Nabi. Apa kita akan merasa santai
seakan-akan sama saja seperti hari yang lain? Apa kita bersikap lebih
pasif atau diam diri saja dalam menyambutnya dibanding umat nasrani yang
begitu antusias menyambut Natal sebagai kelahiran Nabi Isa a.s? Betapa
mereka menyambutnya dengan kidung Natal menggema di mana-mana di gereja
gereja hingga artis-artis mancanegara, ucapan "selamat Natal"
dalam berbagai bentuk dari mulai kartu, email, poster, billboard, hingga
acara radio, tv, bioskop, internet, hiasan-hiasan pohon natal, dan
lampu-lampu yang meriah, promosi dan diskoun besar-besaran toko dan
hypermarket yang saling berlomba-lomba, kembang api, lonceng
berdentang-dentang, acara-acara yang semarak baik di pertokoan,
restoran, perkantoran hingga ke pelosok rumah rumah kecil di berbagai
belahan dunia? Apa kita tidak tergerak untuk lebih bersuka cita pada
hari mulia Maulid Nabi? Hari kelahiran Junjungan kita yang begitu mulia,
Baginda besar kita, Nabi besar Rasulullah Muhammad saw. Lahirnya seorang
utusan Allah swt ke dunia yang membawa perubahan besar yang sangat
fenomenal dalam tatanan hidup kita, sebuah ajaran yang akan membawa kita
untuk ditempatkan di tingkat yang tinggi dan dicintai oleh Khaliknya!!
Awal dari revolusi akhlak yang teramat benar!! Sebuah hari yang sungguh
teramat penting, hari yang begitu luar biasa terang benderangnya bagi
alam semesta!! Walaupun tak ada sunnahnya untuk merayakan Maulid Nabi
dengan perayaan besar-besaran, namun alangkah indahnya bila di hari yang
mulia itu, kita "rayakan" dengan bermuhasabah, berintrospeksi atau
meneliti diri apakah setiap langkah, setiap tindakan, setiap keputusan,
setiap pemikiran kita sudah mencerminkan kehidupan Nabi saw?
Semoga petikan ayat Al-Qur'an surat Al-Anbiya 107 di awal tulisan
ini bisa membuka hati kita semua, betapa pentingnya kita mencintai dan
bersuka cita atas Nabi saw.
Bila kita kaji lagi apa yang bisa kita peroleh jika kita menempatkan
Nabi saw pada urutan pertama di hati, maka kita akan mendapatkan "iman
yang begitu indah mempesona".
Walaupun Nabi saw sudah tiada, mungkin justru karena itulah kita perlu
bersyukur akan keberadaan kita sekarang dengan beriman kepadanya dan
menjalankan sunnah-sunnah yang telah beliau contohkan.
Sebuah tantangan, perjuangan berat, teramat berat, insya Allah kita
termasuk insan yang dinanti dan dijemput sendiri oleh baginda Nabi saw
kelak di akhirat, insya Allah keluarga kita akan dimohonkan syafaat oleh
baginda Nabi saw, insya Allah kita mendapat tempat spesial di mata Allah
swt, tempat yang indah tanpa dihisab, amin.

Sebagai sebuah renungan, mungkin kita sering mengucapkan dan mendengar
arti shalawat yang diperuntukkan bagi baginda Nabi saw dan keluarganya.
Nah! kalau kita termasuk orang yang beriman pada Rasulullah saw padahal
kita sendiri tidak pernah berjumpa beliau, bukankah kita telah menjadi
saudara Nabiyallah saw?? Keluarga Rasulullah saw juga?? (mari dikaji
kembali petikan dialog Nabi saw dan sahabat-sahabatnya di bagian awal
tulisan ini). Saya pribadi berfikir bukannya tak mungkin kalau ucapan
shalawat itu juga mengandung makna ucapan shalawat bagi kita-kita yang
beriman padanya. Sebuah berita gembira bila jika dalam makna shalawat
atas Nabi saw, kita akhirnya bisa juga bersanding dengan nama Muhammad
saw, kekasih Allah Subhanahu wa Ta `ala.
Allahumma sholli wa baarik `ala sayyidina Muhammad wa `ala aali
wa shohbihi wasallam.(Ucapkanlah sesering mungkin dan bila kita
mendengar nama beliau disebut, terutama sekali di hari Jum'at)
Ya Allah yang Maha Besar, tanamkan aqidah iman sedalam-dalamnya pada
diriku untuk senantiasa mencintai-Mu dan Nabi Muhammad saw, lebih dari
apapun di alam semesta ini, amin ya rabbal `alamiin

Wassalam wr wb

Mohon maaf bila dalam tulisan di atas ada kesalahan-kesalahan. Pasti
yang semua yang benar datangnya dari Allah, dan kalau ada yang salah
pastinya karena kebodohan penulis sendiri.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: