Selasa, 11 Oktober 2011

[daarut-tauhiid] Siapakah (Rabb) Penguasa Kita?

Siapakah (Rabb) Penguasa Kita?

Alhamdulillahi nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nastaghfiruhu, wa naudzu billahi
min syururi anfusina wa min sayyiati a'malina, man yahdillahu fala
mudhillalahu, wa man yudhlilhu fala hadiya lahu.

Asyhadu an laa ilaha illallahu, wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa
rasuluhu.

Ya ayyuha alladziina amanuu ittaquullaha haqqa tuqatihi wala tamuutunna illa
waantum muslimuuna

Ya ayyuhannasu ittaqu rabbakum al-ladzi khalaqakum min nafsin wahidatin wa
khalaqa minha zaujaha, wa batsta minhuma rijalan katsiran wa nisa'an,
wattaqullaha al-ladzi tasa'aluna bihi wal arham innallaha kana 'alaikum
raqiban.

Ya ayyuhalladzina amanu ittaqullaha wa qulu qaulan sadidan yashluh lakum
a'malakum wa yaghfir lakum dzunubakum wa man yuthi'illaha wa rasulahu faqad
faza fauzan'adziman.

Amma ba'du:

Bahwa sesungguhnya nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang dilimpahkan kepada
hamba-Nya baik manusia, jin dan lainnya sungguh tiada terhingga banyaknya
dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga mencukupi semua kebutuhan hamba-hambanya,
sehingga tidak mungkin manusia maupun jin mampu menghitungnya meskipun
memakai alat yang tercanggih teknologinya.

IBADAH 500 TAHUN Hanya Sebanding dengan Satu Kenikmatan

Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu 'anhu berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam keluar menuju kami, lalu bersabda, 'Baru saja kekasihku
Malaikat Jibril keluar dariku dia memberitahu, 'Wahai Muhammad, Demi Dzat
yang mengutusmu dengan kebenaran.

Sesungguhnya Allah memiliki seorang hamba di antara sekian banyak hambaNya
yang melakukan ibadah kepadaNya selama 500 tahun, ia hidup di puncak gunung
yang berada di tengah laut. Lebarnya 30 hasta dan panjangnya 30 hasta juga.
Sedangkan jarak lautan tersebut dari masing-masing arah mata angin sepanjang
4000 farsakh. Allah mengeluarkan mata air di puncak gunung itu hanya
seukuran jari, airnya sangat segar mengalir sedikit demi sedikit, hingga
menggenang di bawah kaki gunung.

Allah juga menumbuhkan pohon delima, yang setiap malam mengeluarkan satu
buah delima matang untuk dimakan pada siang hari. Jika hari menjelang
petang, hamba itu turun ke bawah mengambil air wudhu' sambil memetik buah
delima untuk dimakan. Kemudian mengerjakan shalat. Ia berdoa kepada Allah
Ta'ala jika waktu ajal tiba agar ia diwafatkan dalam keadaan bersujud, dan
mohon agar jangan sampai jasadnya rusak dimakan tanah atau lainnya sehingga
ia dibangkitkan dalam keadaan bersujud juga. Demikianlah kami dapati, jika
kami lewat dihadapannya ketika kami menuruni dan mendaki gunung tersebut.

Selanjutnya, ketika dia dibangkitkan pada hari kiamat ia dihadapkan di depan
Allah Ta'ala, lalu Allah berfirman, 'Masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga
karena rahmatKu.'

Hamba itu membantah, 'Ya Rabbi, aku masuk Surga karena perbuatanku.'

Allah Ta'ala berfirman, 'Masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga karena
rahmatKu.' Hamba tersebut membantah lagi, 'Ya Rabbi, masukkan aku ke surga
karena amalku.'

Kemudian Allah Ta'ala memerintah para malaikat, 'Cobalah kalian timbang,
lebih berat mana antara kenikmatan yang Aku berikan kepadanya dengan amal
perbuatannya.'

Maka ia dapati bahwa kenikmatan penglihatan yang dimilikinya lebih berat
dibanding dengan ibadahnya selama 500 tahun, belum lagi kenikmatan anggota
tubuh yang lain. Allah Ta'ala berfirman, 'Sekarang masukkanlah hambaKu ini
ke Neraka!'

Kemudian ia diseret ke dalam api Neraka.

Hamba itu lalu berkata, 'Ya Rabbi, benar aku masuk Surga hanya karena
rahmat-Mu, masukkanlah aku ke dalam SurgaMu.'

Allah Ta'ala berfirman, 'Kembalikanlah ia.'

Kemudian ia dihadapkan lagi di depan Allah Ta'ala, Allah Ta'ala bertanya
kepadanya, 'Wahai hambaKu, Siapakah yang menciptakanmu ketika kamu belum
menjadi apa-apa?'

Hamba tersebut menjawab, 'Engkau, wahai Tuhanku.'

Allah bertanya lagi, 'Yang demikian itu karena keinginanmu sendiri atau
berkat rahmatKu?'

Dia menjawab, 'Semata-mata karena rahmatMu.'

Allah bertanya, 'Siapakah yang memberi kekuatan kepadamu sehingga kamu mampu
mengerjakan ibadah selama 500 tahun?'

Dia menjawab, 'Engkau Ya Rabbi.'

Allah bertanya, 'Siapakah yang menempatkanmu berada di gunung dikelilingi
ombak laut, kemudian mengalirkan untukmu air segar di tengah-tengah laut
yang airnya asin, lalu setiap malam memberimu buah delima yang seharusnya
berbuah hanya satu tahun sekali? Di samping itu semua, kamu mohon kepadaKu
agar Aku mencabut nyawamu ketika kamu bersujud, dan aku telah memenuhi
permintaanmu!?'

Hamba itu menjawab, 'Engkau ya Rabbi.'

Allah Ta'ala berfirman, 'Itu semua berkat rahmatKu. Dan hanya dengan
rahmatKu pula Aku memasukkanmu ke dalam Surga. Sekarang masukkanlah hambaKu
ini ke dalam Surga! HambaKu yang paling banyak memperoleh kenikmatan adalah
kamu wahai hambaKu.' Kemudian Allah Ta'ala memasukkanya ke dalam Surga."

Jibril 'Alaihis Salam melanjutkan, "Wahai Muhammad, sesungguhnya segala
sesuatu itu terjadi hanya berkat Rahmat Allah Ta'ala." (HR. Al-Hakim,
4/250.)

Diantara nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang tiada terhingga ini, ada satu
nikmat yang tertinggi nilainya karena nikmat ini dengan izin dari Allah
Subhanahu Wa Ta'ala akan membawa hamba-Nya baik manusia maupun jin ke pintu
gerbang keselamatan dunia akherat. Nikmat yang tertinggi itu ialah nikmat
Dienul Islam.

Dinul Islam Wajib Diamalkan Secara Bersih Yang Meliputi :

1. Aqidahnya wajib bersih dari kemusyrikan

2. Ibadah Mahdlohnya (ritualnya) harus bersih dari bid'ah

3. Muamalahnya wajib bersih dari adat jahiliyah.

4. Kepemimpinannya wajib bersih dari kepemimpinan Kafir dan Sekuler.

Firman Allah dalam al-Quran:

óÝóáæúóáÇ Åöä õ ßäÊõãú ó ÛíúÑó ãóÏöíäöíäó ÊóÑúÌöÚõæäóåóÇ Åöä õ ßäÊõãú
ÕóÇÏöÞöíäó

Jika benar Allah tidak BERKUASA atasmu. Pertahankanlah nyawamu atau
kembalikan kepada jasadmu jika kamu benar! QS.56: 86-87.

I. Pencipta, Penguasa dan Pemilik Alam Semesta

Al-Quran menjelaskan di dalam pemerintahan bertum-pu atas konsep mendasar
terhadap alam semesta, yaitu konsep yang harus diberi perhatian
sedalam-dalamnya agar kita dapat memahaminya dengan pemahaman yang tepat.
Sungguh alam semesta yang demikian luas ini tidaklah diciptakan dengan
sia-sia. Betapa kecilnya diri kita dihadapan ciptaan-Nya yang lain.

Dan sekiranya konsep ini dipelajari dengan mentadaburi alam dan menundukkan
diri di hadapan KEKUASAAN-Nya, niscaya akan tampak bagi kita po-kok-pokok
yang berikut:

a. Bahwasanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah Pencipta alam semesta ini,
Pencipta manusia dan Pencipta segala sesuatu yang dapat digunakan oleh
manusia di alam ini.

Dan Dia-lah Yang menciptakan langit dan bumi dengan benar ... (Q.S. 6: 73)

Þõáú ãóä ÑøóÈøõ ÇáÓøóãóÇæóÇÊö æóÇáÃóÑúÖö Þõáö Çááøåõ

Katakanlah: "Siapakah RABB (PENGUASA) langit dan bumi?" Jawabnya:
"Allah". (Q.S.
13: 16)

ú ÃóÝóÇÊøóÎóÐúÊõã ãøöä Ïõæäöåö ÃóæúáöíóÇÁ áÇó íóãúáößõæäó áöÃóäÝõÓöåöãú
äóÝúÚðÇ æóáÇó ÖóÑøðÇ

Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain
Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula)
kemudharatan bagi diri mereka sendiri?" (Q.S. 13: 16)

... Katakanlah : "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dialah Tuhan Yang
Maha Esa lagi Maha Perkasa." (Q.S. 13: 16)

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada RABB-mu yang telah menciptakanmu
dari satu nafs (jiwa), dan daripadanya Allah menciptakan pasangannya dan
dari-pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak ... (Q.S. 4 :1)

Dia-lah Allah menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu ... (Q.S.2:29)

... Adakah Pencipta selain Allah Yang memberimu rizki dari langit dan bumi?
... (Q.S. 35:3)

Maka terangkanlah tentang nuthfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang
men-ciptakannya atau Kamikah yang menciptakannya? ... Maka terangkanlah
kepada-Ku tentang yang kamu tanam. Kamukah yang menumbuhkannya atau Kami
yang menumbuhkannya? ... Terangkanlah kepada-Ku tentang air yang kamu minum.
Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang me-nurunkannya? ...
Terangkanlah kepada-Ku tentang api yang Kamu nyalakan (dari gosokan-gosokan
kayu). Kamukah yang menjadikan kayu itu ataukah Kami yang
menjadikannya?(Q.S. 56: 58-72)

b. Bahwasanya Allah adalah Pemilik makhluk ini, Pengu-asanya dan Yang
mengurusi segala urusannya. Jadi inilah penguasa kita sebenarnya. Penguasa
kita yang asli bukan para politisi yang menuhankan dirinya dengan membuat
syariat-syariat yang bertentangan dengan syariat-Nya itu.

Kepunyaan-Nyalah semua yang ada di langit, semua yang ada di bumi, semua
yang ada di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. (Q.S. 20:6)

Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada di langit dan di bumi, semuanya
tunduk hanya kepada-Nya. (Q.S. 30:26)

....matahari, bulan dan bintang-bintang, masing-masing tunduk kepada
perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah.
Maha Suci Allah, RABB (PENGUASA) semesta alam. (Q.S. 7: 54)

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, ... (Q.S. 32:5)

c. Al-hakimiyah (KEKUASAAN jurisdiksi dan kedaulatan hu-kum tertinggi di
alam semesta ini) hanya bagi Allah, tidak mungkin akan menjadi hak siapa pun
selain Dia dan tidak ada seorang pun yang memiliki suatu bagian daripadanya.

Tidakkah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan
Allah ... (Q.S. 2:107)

... dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam KEKUASAAN-Nya, ... (Q.S. 25: 2)

... bagi-Nya-lah segala puji di dunia dan di akhirat dan bagi-Nyalah segala
al-hukmu (hukum) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (Q.S. 28:70)

... Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah ... (Q.S. 6: 57)

...tak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain daripada-Nya; dan Dia
tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan hukmi
(keputus-an)." (Q.S. 18: 26)

...Mereka berkata : "Apakah ada bagi kita sesuatu hak campur tangan dalam
ini?" Katakanlah : "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah."...
(Q.S. 3 :154)

...Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah itu ... (QS. 30:4)

Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allahlah dikembalikan
segala urusan. (Q.S. 57:5)

Maka apakah (Allah) Yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat
men-ciptakan apa-apa? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (Q.S.
16:17)

... apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat
mencipta-kan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut
pandangan mereka?"...(Q.S. 13:16)

Katakanlah : "Terangkanlah kepadaku tentang sekutu-sekutumu yang kamu seru
selain Allah. Perlihatkanlah kepadaku bagian manakah dari bumi ini yang
mereka ciptakan? Ataukah mereka mempunyai saham dalam penciptaan langit?"
... Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan
sungguh jika keduanya lenyap, tidak ada seorang pun yang dapat menahan
keduanya selain Allah.. (Q.S. 35: 40, 41)

ÇÊøóÎóÐõæÇú ÃóÍúÈóÇÑóåõãú æóÑõåúÈóÇäóåõãú ÃóÑúÈóÇÈðÇ ãøöä Ïõæäö Çááøåö ...

Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai
RABB (PENGUASA
TERTINGGI) selain Allah...(Q.S. 9 : 31)

d. Secara keseluruhan, sifat-sifat al-hakimiyah dan semua kekuasaannya
terkumpul di tangan-Nya Subhanahu Wa Ta'ala dan tidak seorangan pun di alam
semesta ini menyandang sifat--sifat atau memperoleh kekuasaan-kekuasaan ini.
Maka Ia Subhanahu Wa Ta'ala adalah PENGUASA segala-galanya, Yang
menun-dukkan segala-galanya, Yang mengetahui segala-gala-nya, Yang
tersucikan dari segala cela dan kesalahan, Yang Maha Suci, Yang Maha
Melindungi, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Memberi pengayoman bagi se-luruh
makhluk-Nya, Yang Hidup dan selalu Menjaga, Yang Kuasa (Mampu) atas
segala-galanya, di tangan-Nya terletak segenap kekuasaan segala-galanya
tun-duk kepada perintah-Nya secara sukarela maupun terpaksa, di tangan-Nya
terletak segala manfaat dan mudharat, tidak se-orang pun mampu memberi
manfaat kepada seseorang atau menimpakan mudharat kepadanya kecuali dengan
izin-Nya. Dan tidak seorang pun memiliki syafaat di hadapan-Nya kecuali
seizin-Nya, mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menghukum siapa yang
di-kehendaki-Nya, tidak seorang pun dapat menolak hu-kum-Nya. Ia tiada
ditanya tentang apa yang dilakukan-Nya dan Ia menanyakan siapa saja tentang
apa yang mereka lakukan. Hukum-Nya berlaku selalu dan tidak seorang
makhluk-Nya pun mampu menolaknya, menundanya atau mengulur-ulurkan waktunya.
Sifat--sifat ini -- yaitu sifat-sifat al-hakimiyah - hanya khu-sus bagi-Nya
Subhanahu Wa Ta'ala, tidak ada sekutu bagi-Nya untuk selama-lamanya.

Dan Dia-lah Yang BERKUASA atas sekalian hamba-Nya dan Dia-lah Yang
Maha Bijaksana
lagi Maha Mengetahui. (Q.S. 6 :18)

Yang mengetahui semua yang gaib dan yang tampak; Yang Maha Besar lagi Maha
Tinggi. (Q.S. 13:9)

Dia-lah Allah Yang tiada tuhan selain Dia, Raja Yang Maha Suci, Yang Maha.
Sejahtera, Yang mengaruniakan ketenteraman, Yang Maha Memelihara, Yang Maha
Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang memiliki segala keagungan, ... (Q.S. 59 :23)

Dialah Tuhan Yang Hidup Kekal terus-menerus mengurus makhluk-Nya, tidak
mengantuk dan tidak tidur; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi.
Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah
mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, ... (Q.S.
2 :255)

Maha Suci Allah Yang ditangan-Nyalah segala kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu. (Q.S. 67 :1)

... di tangan-Nya KEKUASAAN atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu
dikem-balikan. (Q.S. 36:83)

... kepada-Nyalah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi,
baik dengan suka maupun terpaksa ... (Q.S. 3:83)

... Sesungguhnya KEKUASAAN itu seluruhnya adalah kepunyaan Allah. Dia-lah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. 10 :65)

... Katakanlah : "Siapa gerangan yang dapat menghalang-halangi kehendak
Allah jika Dia menghendaki kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki
manfaat bagimu..."(Q.S. 48:11)

Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang
dapat menghilangkannya kecuali Dia; dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi
kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya; Dia memberikan kebaikan
itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. 10 :107)

... Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu
menyem-bunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu
tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya
dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu. (Q.S. 2:284)

... Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak
ada seorang pelindung pun bagi mereka selain daripada-Nya. Dan Dia tidak
mengambil seseorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan hukmih
(keputusan). (Q.S. 18 : 26)

Katakanlah "Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorang pun yang dapat
me-lindungiku dari adzab Allah dan sekali-kali aku tidak akan memperoleh
tempat berlindung selain daripada-Nya." (Q.S. 72:22)

... Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari
azab-Nya(Q.S. 23:88)

Sesungguhnya Dia-lah Yang menciptakan makhluk dari permulaan dan meng-
hidupkannya kembali. Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih. Yang
mempunyai Arsy lagi Maha Mulia. Maha Kuasa berbuat apa yang
dike-hendaki-Nya. (Q.S. 85:13-16)

... Sesungguhnya Allah menetapkan HUKUM-HUKUM menurut yang
dikehendaki--Nya.(Q.S. 5:1)

... Dan Allah menetapkan HUKUM (menurut kehendak-Nya) dan tidak ada yang
dapat menolak ketetapan-Nya ... (Q.S. 13:41)

Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan
ditanyai. (QS. 21:23)

... Tidak ada seorang pun yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya dan kamu
tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain daripada-Nya. (Q.S.
18:27)

Bukankah Allah HAKIM yang seadil-adilnya? (Q.S. 95:8)

Katakanlah : "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan keraja-an
kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang
Engkau kehendaki: Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau
hinakan orang yang Engkau kehendaki; di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Q.S. 3:26)

... sesungguhnya bumi ini kepunyaan Allah, dipusakakan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya..." (QS. 7:12ts)

II. Al-Hakimiyah Al-Ilahiyah

Berdasarkan konsep ini, Al-Quran menyatakan bahwa Sang PENGUASA yang hakiki
atas manusia, Dia-lah pula PENGUASA alam semesta ini. Hak hakimiyah dalam
segala urusan manusia adalah milik-Nya sendiri dan tidak suatu kekuatan pun
selain-Nya, baik yang berhubungan dengan manusia atau bukan manusia,
memiliki KEKUASAAN untuk menetapkan HUKUM atau menjatuhkan hukumnya sendiri.
Dan sudah ba-rang tentu terdapat perbedaan yang esensial, yaitu bahwa
KEKUASAAN Allah yang tertinggi dalam tatanan alam ini ber-diri dengan
kekuatan-Nya yang tidak membutuhkan penga-kuan seseorang sehingga manusia,
dalam bagian bawah sa-dar kehidupannya, menaati HUKUM Allah sebagaimana alam
seluruhnya taat kepada-Nya; dari bagian yang sekecil-kecil-nya, yaitu
dzarrah atau atom, sampai tatanan angkasa dan kumpulan-kumpulannya. Adapun
bagian kehidupan manu-sia yang sadar, maka Allah tidak melaksanakan
hukum-Nya padanya dengan kekuatan dan paksaan, tetapi Ia menyeru kepada
manusia melalui kitab-kitab yang diwahyukan dari sisi-Nya, yang diakhiri
oleh kitab Al-Quran, agar mereka tunduk kepada kekuasaan tertinggi-Nya dan
taat kepada-Nya dengan sukarela serta atas kehendak mereka sendiri. Makna
ini jelas tercantum di dalam Al-Quran dengan berba-gai seginya secara
sempurna:

a. Bahwasanya Tuhan RABB (PENGUASA) alam semesta ini, pada hakikatnya adalah
RABB (PENGUASA) manusia, dan ti-dak ada jalan lain baginya kecuali patuh dan
tunduk kepada sifat ketuhanan-Nya Yang Maha Esa.

Katakanlah "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah
untuk Allah, RABB (PENGUASA) semesta alam. Katakanlah : "Apakah aku akan
mencari RABB selain Allah, padahal Dia adalah RABB bagi segala sesuatu...
(Q.S.6:162 dan 164)

Sesungguhnya RABB (PENGUASA) kamu ialah Allah Yang telah menciptakan langit
dan bumi (Q.S. 7:54)

Katakanlah : "Aku berlindung kepada RABB (PENGUASA) manusia, Raja manusia.
Sembah-an (Yang Diibadahi, Yang Ditaati) manusia ... (QS. 114:1-3)

Katakanlah "Siapakah yang memberi rizki kepadamu dari langit dan bumi, atau
siapakah yang kuasa menciptakan pendengaran dan penglihatan, dan siapa-kah
yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati
dari yang
hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab
: "Allah." Maka katakanlah : "Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?" la
adalah Allah, RABB (Penguasa) kamu yang sebenarnya. Maka tidak ada sesudah
kebenaran itu melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipaling-kan dari
kebenaran? (QS. 10:31 dan 32)

b. Bahwasanya hak untuk menghakimi dan mengadili ti-dak dimiliki oleh siapa
pun kecuali Allah, karenanya manusia wajib taat kepada-Nya dan beribadat
kepada-Nya, dan inilah jalan yang benar dan perilaku yang lu-rus.

Tentang apa pun kamu berselisih, maka putusannya di tangan Allah..." (Q.S.
42:10)

... Keputusan HUKUM itu hanyalah kepunyaan Allah, Dia telah memerintahkan
agar kamu tidak menyembah (mengibadahi) selain Dia. Itulah dien (aturan
hidup) yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Q.S. 12:40)

... Mereka berkata "Apakah ada bagi kita suatu hak campur-tangan dalam
urusan ini?" Katakanlah : "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan
Allah." ... (Q.S. 3:154)

c. Bahwasanya hanya Allah sendiri yang memiliki hak
mengeluarkan hukum, sebab Dia-lah satu-satunya Pen-cipta.

... Ingatlah, menciptakan dan MEMERINTAH hanyalah hak Allah. Maha Suci
Allah, RABB (PENGUASA) semesta alam. (Q.S. 7:54)

d. Bahwasanya. hanya Allah sendiri yang memiliki hak
mengeluarkan peraturan-peraturan, sebab Dia-lah satu--satunya Pemilik.

Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan
kedua-nya sebagai pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan..." Tidakkah kamu
tahu sesungguhnya Allah-lah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi?
...(Q.S. 5:38
dan 40)

e. Bahwasanya hukum Allah adalah sesuatu yang haq, se-bab
hanya Dia sendiri Yang Mengetahui hakikat segala sesuatu, di tangan-Nyalah
penentuan hidayah yang be-nar dan penentuan jalan yang sehat dan yang lurus.

...Ada kalanya kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu; dan ada
kalanya pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (Q.S. 2:216)

... dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan
perbaikan ... (Q.S. 2:220)

... Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka
dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya ... (Q.S. 2:255)

Allah memesankan (mensyariatkan) bagimu tentang pembagian pusaka untuk
anak-anakmu ... Mengenai orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui
siapa di antara mereka yang lebih banyak manfaatnya bagimu. Ini adalah
ketetapan dari Allah; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana
... (Q.S. 4: 11)

Apabila kamu menceraikan istri-istrimu lalu habis iddahnya, maka janganlah
kamu, para wali, menghalangi mereka kawin lagi dengan bakal suaminya ...
Demikian itu lebih baik bagimu dan lebih suci. Allah mengetahui sedang kamu
tidak mengetahui. (Q.S. 2:232)

Mereka meminta fatwa kepadamu tentang "kalalah" (seseorang mati yang tidak
meninggalkan ayah dan anak) ... Allah menerangkan hukum ini kepadamu supaya
kamu tidak sesat dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S.4:176)

...Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak
terhadap sesama daripada yang bukan kerabat di dalam Kitab Allah.
Sesungguh-nya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. 8:75)

Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, ... sebagai
suatu ketetapan yang diwajibkan oleh Allah, dan Allah Maha Mengetahui Maha
Bijaksana. (Q.S. 9:60)

Hai orang-orang yang beriman, hendaknya meminta izin dari kamu, budak--budak
lelaki dan wanita yang kamu miliki ... Demikianlah Allah menjelaskan
ayat-ayat bagi kamu dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Q.S.
24:58)

Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu
perempuan--perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji keimanan mereka
... Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya di antara kamu. Dan Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Q.S. 60:10)

III. Kekuasaan Tertinggi Allah di Bidang Perundang-un-dangan

Al-Quran al-Karim menetapkan bahwa ketaatan ha-rus --atau tidak boleh tidak--
hanya kepada Allah semata--mata dan wajib mengikuti undang-undang-Nya serta
haram atas seseorang meninggalkan peraturan ini dan mengikuti undang-undang
buatan manusia-manusia lainnya, perun-dang-undangan yang dibuatnya sendiri,
atau kecenderungan-kecenderungan hawa nafsunya.

Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab Al-Quran dengan membawa
kebenaran. Maka sembahlah (ibadahilah / taatilah) Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah dien (aturan hidup
/ agama) yang bersih ... (QS. 39 :2 dan 3)

Katakanlah "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan dien (Aturan hidup /
agama). Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama
berserah diri." (Q.S. 39:11 dan 12)

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat untuk
menyerukan "Sembahlah Allah saja dan jauhilah thaghut itu," ... (Q.S. 16:36)

Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurni-kan
ketaatan kepadanya dalam menjalankan dien (aturan hidup) dengan lurus,
...(Q.S. 98:5)

Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari RABB (PENGUASA)-mu dan janganlah
kamu mengikuti pemimpin-pemimpin SELAIN-Nya ... (Q.S. 7:3)

... Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang
pengeta-huan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara
bagimu terhadap siksa Allah. (Q.S. 13:37)

Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syari'at (peraturan) dari
urusan dien (aturan hidup / agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan
janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. (Q.S.
45:18)

... Itulah HUKUM-HUKUM Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa
melanggar HUKUM-HUKUM Allah, mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS.2 :
229)

... Dan itulah HUKUM-HUKUM Allah; barangsiapa melanggar HUKUM-HUKUM Allah,
maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri ... (Q.S.
65:1)

... Dan itulah HUKUM-HUKUM Allah; dan bagi orang kafir ada siksaan yang
pedih. (Q.S. 58:4)

Demikian pula Al-Quran menyatakan bahwa setiap hu-kum yang berlawanan dengan
hukum Allah, bukan saja salah atau haram, tetapi ia adalah kekufuran,
kesesatan, ke-zaliman dan kefasikan. Dan bahwasanya setiap hukum se-perti
ini adalah hukum jahiliyah yang seseorang tidak bisa disebut beriman kecuali
dia harus mengingkarinya.

... Dan barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang
diturun-kan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (Q.S.
5:44)

... Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah,
maka mereka itu adalah orang-orang zalim. (Q.S. 5:45)

... Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah,
maka mereka itu adalah orang-orang yang fasiq. (Q.S. 5:47)

Apakah HUKUM jahiliyah yang mereka kehendaki? HUKUM siapakah yang lebih baik
daripada HUKUM Allah bagi orang-orang yang yakin? (Q.S. 5:50)

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah
beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturun-kan
sebelum kamu, mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah
diperintah mengingkari thaghut itu, dan setan bermaksud menyesatkan mereka
dengan penyesatan yang sejauh-jauhnya. (Q.S. 4:60)

IV. Kedudukan Rasul

Perundang-undangan ini, yang di dalam ayat-ayat ter-dahulu telah
diperintahkan oleh Allah agar kita mengikuti-nya dan berjalan di atasnya,
tidak seorang pun dapat me-nyampaikannya kepada manusia kecuali seorang
Rasul (utusan) Allah. Dia sendirilah yang menyampaikan hukum--hukum Allah
dan syari'at-syari'at-Nya kepada manusia, dan ia sendirilah yang menafsirkan
dan menguraikannya dengan ucapan dan perbuatannya. Maka Rasul adalah yang
mewa-kili kekuasaan tertinggi Allah di bidang perundang-undang-an dalam
kehidupan manusia. Berdasarkan ini, maka ketaat-an kepadanya adalah sama
dengan ketaatan kepada Allah. Dan Allah sendiri telah memerintahkan agar
manusia me-nerima perintah-perintah Rasul dan larangan-larangannya, tunduk
kepadanya tanpa perdebatan dan Dia berfirman bah-wa manusia tidak beriman
kecuali mereka menjadikan Rasul sebagai hakim dalam segala perselisihan yang
terjadi di anta-ra mereka, dan setelah itu mereka tidak merasakan suatu
ke-beratan akan apa yang ditetapkannya dan kemudian meneri-manya dengan
penerimaan sepenuhnya.

Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin
Allah ... (Q.S. 4:64)

Barangsiapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati
Allah ...(Q.S. 4:80)

Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan
mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, akan Kami biarkan
mereka bergelimang dalam kesesatan yang telah mereka datangi, dan Kami
masukkan ia ke dalam jahannam, dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.
(Q.S. 4:115)

... Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah ia, dan apa yang
dila-rangnya bagimu, maka tinggalkanlah, dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguh-nya Allah sangat keras hukuman-Nya. (Q.S. 59:7)

Maka demi Tuhanmu, mereka pada hakikatnya tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian
mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan
yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (Q.S. 4:65)

V. Undang-undang Tertinggi,

Hukum Allah dan Rasul-Nya, menurut Al-Quran, ada-lah undang-undang tertinggi
yang bagi orang-orang mukmin tidak ada pilihan lain kecuali patuh dan taat
kepadanya. Tidak seorang Muslim pun berhak mengeluarkan suatu hu-kum dalam
suatu perkara yang hukumnya telah dikeluar-kan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Menyimpang dari hukum Allah dan Rasul-Nya adalah kebalikan dari iman dan
lawan baginya.

Dan tidaklah patut bagi laki-laki mukmin dan tidak pula bagi perempuan
mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, ada
lagi bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka; dan barang-siapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah ia telah sesat dalam
kesesatan yang nyata. (Q.S. 33:36)

Dan mereka telah berkata : "kami telah beriman kepada Allah dan Rasul dan
kami menaati keduanya." Kemudian sebagian dari mereka berpaling sesudah itu.
Sekali-kali mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman! dan apabila mereka
dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di
antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang. (Q.S.
24:47 dan 48)

Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin bila mereka dipanggil kepada Allah
dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah
ucap-an : "Kami mendengar dan kami patuh," dan mereka itulah orang-orang
yang beruntung. (Q.S. 24;51)

Wallahu a'lam bishawab

Diolah dari berbagai sumber


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: