Rabu, 16 Januari 2013

[daarut-tauhiid] Mujahidin Mali: Penjajah Prancis Melarikan Diri, Mujahidin Berhasil Bebaskan Koulikoro

Mujahidin Mali: Penjajah Prancis Melarikan Diri, Mujahidin Berhasil
Bebaskan Koulikoro

Publikasi: Rabu, 4 Rabiul Awwal 1434 H / 16 Januari 2013 16:26

[image: koulikoro]<http://www.an-najah.net/berita/mujahidin-mali-penjajah-prancis-melarikan-diri-mujahidin-berhasil-bebaskan-koulikoro/attachment/koulikoro/>Sebagai
bentuk perlawanan terhadap laporan palsu yang diberitakan oleh media Barat
tentang " Suksesnya pengepungan terhadap Mujahidin di Mali tengah",
Mujahidin dari Koalisi Islam menyatakan kejadian sesungguhnya.

Kantor Pers Mujahidin Ansaruddin melaporkan bahwa Mujahidin pada tanggal 15
Januari 2013 kberhasil membebaskan Kota Koulikoro – salah satu dari kota
yang terbesar di selatan Mali. Koulikoro terletak hanya 59 km dari ibukota
Bamako.
Dengan demikian, Mujahidin telah mendekati pusat rezim pemerintahan boneka
dan memasukkan teritorial musuh-terjajah. Rupanya, penjajah kolonial
Perancis dan antek-antek mereka akan dipaksa untuk meninggalkan posisi di
kota Sevare, di mana mereka sekarang mencoba untuk mempertahankan bandara,
dan lari ke Bamako, demikian lapor UmmaNews.

Pertempuran untuk merebut wilayah Koulikoro berlangsung 3 hari, terjadi
bentrokan yang sengit. Akibatnya, militer pemerintah boneka lari
terbirit-birit meninggalkan kota akibat terus menerus berada di bawah
tekanan dari unit Mujahidin. Seperti biasa dalam kasus-kasus yang di
lapangan faktanya mujahidin memenangkan pertempuran, media Barat memilih
diam.

Selain itu, Komando Ansaruddin membantah rumor bahwa Kota Konna, yang telah
dibebaskan oleh Mujahidin pada Kamis lalu, jatuh di bawah serangan militer
terbaru penjajah Prancis. Para pejuang Islam yang heroik masih terus
mengontrol wilayah tersebut.

Sumber-sumber media Islam melaporkan bahwa para pejuang Al-Qaeda di Maghreb
Islam (AQIM) mampu menewaskan 100 boneka militer dan menangkap 300 tentara
boneka sebagai akibat dari pertempuran-pertempuran baru-baru ini di timur
pegunungan negara itu (ternyata, ini adalah pegunungan dekat Konna).

Ansaruddin juga melaporkan bahwa tentara boneka Niger membom kota Menaka ,
dekat perbatasan dengan Niger. Sebuah masjid kota menjadi sasaran pemboman,
menggugurkan seorang wanita Muslim. Aksi Mujahidin yang heroik membalas
serangan itu dengan menggunakan *anti-aircraft gun (*senjata anti-pesawat).

Bersamaan dengan itu, serangan penjajah Prancis dan negara-negara boneka
membombardir kota-kota lain, yang telah dibebaskan oleh Koalisi Islam,
secara terus-menerus. Para korban serangan udara teroris Perancis adalah
perempuan muslim, anak-anak, dan orang tua. Kantor berita AP mengutip
seorang penduduk Diabaly yang mengatakan, "Mereka mengebom kota sepanjang
malam. Saya bersembunyi di dalam rumah. Mereka hanya berhenti pada pagi
hari sekitar pukul 6.00."

Diabaly ini dekat dengan pusat administrasi – kota Segou. Paris mengatakan
telah mengevakuasi 60 warga negara Perancis dari itu.

Menteri Pertahanan Prancis Le Drian mengatakan serbuan penjajah Prancis
akan meningkatkan kontingen pekerjaan mereka hingga 2.500 tentara bayonet.
Sebelumnya, presiden Perancis, Hollande, membual bahwa 750 prajurit
kolonial terlibat dalam operasi militer melawan Mujahidin Azawad.

Pada Selasa malam (14/01), sebuah konvoi kendaraan lapis baja Perancis
(sekitar 40 unit) tiba ke ibukota Mali, Bamako, dari Pantai Gading.

Hollande yang bertemu para pemimpin boneka di UAE. Di pangkalan militer
Perancis di Abu Dhabi, Menteri luar negeri Prancis, Fabius mengatakan,
"Kami berharap negara-negara Arab Teluk membantu Ekspedisi Afrika kami di
Mali, baik berupa material atau finansial".

Pemberontak Tuareg sekuler, yang sebelumnya mengadakan pembicaraan damai
dengan Ansar al-Din dan berjanji untuk melepaskan segala bentuk kekerasan,
mengumumkan dukungan mereka kepada tentara salib Prancis dalam perang
terhadap Islam.

"Kami siap untuk membantu, kita sudah terlibat dalam perang melawan
terorisme," kata seorang wakil dari Gerakan Pembebasan Nasional Azawad
(MNLA).

"Kita bisa melakukan pekerjaan di lapangan. Kami memiliki kekuatan
personel, senjata, dan di atas semua itu, keinginan untuk mendapatkan
Azawad yang bebas dari terorisme ", ia menambahkan.

Tentara salib Perancis ingin secepat mungkin untuk menggantikan unit tempur
mereka dengan formasi pribumi kolonial dari kelompok regional "ECOWAS".
Pemimpin kelompok yang terdiri dari Senegal, Burkina Faso, Niger, Nigeria
dan Guinea berjanji untuk mengerahkan tentara boneka mereka di Mali secepat
mungkin.

Amerika mengumumkan bahwa mereka mulai mendukung ekspedisi Perancis di Mali.

"Semuanya berantakan," ungkap seorang pejabat senior pemerintah boneka
Nigeria. "Kami [ECOWAS] tidak memiliki pasukan dengan pengalaman berada
dalam kondisi ekstrim, kita bahkan tidak tahu bagaimana cara untuk
mengantisipasi pasir yang bisa merusak peralatan. Dan kita sedang
menghadapi pertempuran-keras terhadap orang-orang yang tinggal di
bukit-bukit pasir tersebut ".

"Saya akan menyarankan Perancis tidak menyanyikan lagu kemenangan mereka
terlalu cepat, kata Ould Oumar Hamaha, seorang komandan Gerakan untuk
Kesatuan dan Jihad di Afrika Barat (MOJWA).

"Mereka (penjajah Barat) entah bagaimana berhasil meninggalkan Afghanistan
hidup-hidup. Mereka tidak akan pernah bisa mengulanginya di Mali.
Keuntungan bagi kita bahwa mereka mengirim pasukan Prancis berjalan kaki.
Kami menunggu mereka. Dan apa yang harus mereka ketahui adalah bahwa setiap
prajurit Prancis yang datang ke wilayah kita harus memastikan untuk
mempersiapkan niatnya terlebih dahulu, karena ia tidak akan meninggalkan
negara ini hidup-hidup," tegas Oumar Hamaha.

Laporan dari AP bahwa kamp militer besar milik musuh yang berbasis di
Diabaly, berhasil dibebaskan oleh Mujahidin pada Senin (13/01). Tentara
boneka menggugurkan 16 da'i muslim, yang sedang berangkat ke konferensi di
Bamako ibukota Mali, beberapa bulan yang lalu di Diabaly.

AP mengacu terhadap laporan dari Ould Hamaha bahwa setelah menguasai kamp
basis militer musuh di Diabaly, tentara boneka yang selamat melarikan diri
keluar dari kotamenuju ke kota terdekat, Dogofri, yang terletak di utara.

Dilaporkan juga bahwa Emir Oumar Ould Hamaha tinggal di Perancis sekitar 10
tahun yang lalu, dan ia menyeru kepada Islam dan berdakwah dari masjid ke
masjid di Perancis. [fajar/kavkaz]

http://www.an-najah.net/berita/mujahidin-mali-penjajah-prancis-melarikan-diri-mujahidin-berhasil-bebaskan-koulikoro/


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: