Kamis, 31 Januari 2013

[daarut-tauhiid] ANAK YATIM YANG MEMBERKAHI

 

ANAK YATIM YANG MEMBERKAHI

Bukanlah kebetulan jika Muhammad SAW lahir dalam keadaan yatim, sebab
keyatimannya merupakan salah satu tanda kenabian. Justru dengan kondisi
yatim tersebut terkandung berbagai maksud dan hikmah yang terdapat di
dalamnya. Para ahli sirah nabawiyah mengungkapkan beberapa maksud dan
hikmah keyatiman Muhammad SAW, di antaranya:

Pertama, agar Muhammad memiliki kaitan langsung dengan Allah SWT sebagai
pencipta. Dialah yang mendidik, melindungi, mengajar dan mempengaruhi
Muhammad secara langsung, berbeda dengan manusia pada umumnya yang
keberagamaan dan kehidupannya dipengaruhi oleh kedua orang tua dan
lingkungannya.

Allah SWT berfirman: "Bukanlah Dia (Allah) mendapatimu sebagai anak yatim,
lalu Dia melindungi(mu). Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung,
lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai orang yang
kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan." (QS. Ad-Duha: 6-8).

Kedua, agar Muhammad SAW mengalami langsung kehidupan sebagai anak yatim
dalam suka maupun duka, sehingga pada saat Allah memerintahkan santunan
kepada ayat yatim, beliau memiliki pengalaman dan tahu betul apa serta
bagaimana susahnya menjadi anak yatim tanpa harus bertanya pada pengalaman
pihak lain. Allah SWT berfirman: "Maka terhadap anak yatim, janganlah
engkau berlaku sewenang-wenang." (QS. Ad-Duha: 9)

Ketiga, agar Muhammad SAW memiliki pengalaman sebagai orang miskin, sebab
keyatiman identik dengan kemiskinan jika kedua orang tuanya tidak memiliki
banyak harta warisan. Dengan demikian beliau juga menjadi orang pertama
yang mengasihi kaum fakir miskin pada saat Allah SWT memerintahkan untuk
mengasihi kaum fakir miskin.

Allah SWT berfirman: "Dan kepada orang yang meminta-minta, janganlah engkau
menghardik(nya)." (QS. Ad-Duha: 10).

Keempat, agar Muhammad SAW menjadi contoh ideal bagi semua anak manusia
yang dilahirkan dalam keadaan yatim, yaitu seorang anak yatim yang
memberkahi, mencukupkan diri dengan keterbatasannya, tidak nakal atau
mengambil hak orang lain, serta menjadi rahmat bagi manusia di
sekelilingnya.

Lihatlah bagaimana Muhammad SAW menjadi pribadi yang memberkahi bagi
kehidupan ibu yang menyusuinya, Halimah Al-Sa'diyah dengan menggembala
kambing dan membantunya pada saat ibunya tersebut mengalami masa paceklik.
Lihat lah pula betapa anak yatim ini mampu menempatkan diri dengan baik di
rumah pamannya yang miskin dengan tidak mengambil hak sedikit pun dari
anak-anak pamannya.

Kelima, agar Muhammad menjadi profil yang menarik sebagai motivator bagi
kehidupan anak-anak yatim, yaitu seorang anak yatim atau yatim piatu tidak
harus cengeng dan terpuruk serta menjadi alasan pembenaran untuk tidak
mendapatkan akses dalam banyak hal.

Sebaliknya dari kondisi yang lemah itulah beliau bangkit dengan ikut
berdagang bersama pamannya, membantu kehidupan pamannya, kemudian menjadi
manager yang jujur, menjadi owner yang penuh kasih, menjadi investor yang
cerdas, lalu dai konsisten sepanjang zaman.

Tidak tercatat dalam kitab-kitab sirah berapa banyak kekayaan Muhammad SAW,
namun jika dilihat dari mahar yang diberikan kepada Khadijah dengan 20 ekor
unta muda dan 12 gram emas pada saat itu, sudah terlihat betapa beliau
menjadi pribadi yang sukses dalam berdagang dan pernah mengalami hidup kaya
raya.

Kekayaan beliau melimpah pada saat berada di Madinah dalam bentuk Fa'i
(harta ingkar perdamaian), Al-Shafi (harta pilihan sebelum Ghanimah
dibagi), Al-Sahm (bagian di luar 1/5 yang menjadi hak rasul) dan hadiah.
Namun beliau tetap dermawan dan hidup bersahaja, sampai-sampai seorang
lelaki musyrik yang meminta kekayaan kepadanya menyeru kepada kaumnya
dengan mengatakan: "Masuk Islamlah kalian, sebab Muhammad jika memberi
sesuatu tidak takut miskin."

Demikianlah seharusnya kondisi yatim tidak menjadi alasan terbatasnya akses
pendidikan, pemicu kemalasan, kerendahan diri, dan keterpurukan dalam
kemiskinan, melainkan sebaliknya harus menjadi motivasi dalam meraih
kehidupan yang lebih baik dengan tetap menekankan sikap jujur, amanah, dan
memfungsikan kecerdasan akal serta pendekatan diri kepada Allah SWT sebab
hanya dengan cara itu anak-anak yatim yang ada di sekitar kita dapat
menjadi anak yatim yang memberkahi sebagaimana pribadi Rasulullah SAW.
Wallahu A'lam.

Sumber: www.republika.co.id

Foto : http://www.flexmedia.co.id

Zisco Online Contact:

HP : 0813 2375 4407
Pin BB : 224c45ec

YM : fonny_rumahzakat

email : fonny.rumahzakat@gmail.com

fb : fonny rumah zakat

Berbagi Itu Lebih Menyenangkan

bersama Rumah Zakat, Mari Merangkai Senyum Indonesia

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: