Selasa, 02 April 2013

[daarut-tauhiid] Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu’anhu

Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu'anhu<http://muslim.or.id/biografi/biografi-abu-bakar-ash-shiddiq.html>

Kategori: Biografi<http://muslim.or.id/category/biografi>



Penulis: Syaikh 'Abdurrahman bin 'Abdillah As Suhaim hafizhahullah

Nama

Nama beliau -menurut pendapat yang shahih- adalah Abdullah bin 'Utsman bin 'Amir bin 'Amr bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taiym bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay Al Qurasyi At Taimi.

Kun-yah

Beliau memiliki kun-yah: Abu Bakar

Laqb (Julukan)

Beliau dijuluki dengan 'Atiq (ÚÊíÞ) dan Ash Shiddiq (ÇáÕÏöøíÞ).

Sebagian ulama berpendapat bahwa alasan beliau dijuluki 'Atiq karena beliau tampan. Sebagian mengatakan karena beliau berwajah cerah. Pendapat lain mengatakan karena beliau selalu terdepan dalam kebaikan. Sebagian juga mengatakan bahwa ibu beliau awalnya tidak kunjung hamil, ketika ia hamil maka ibunya berdoa,

Çááåã Åä åÐÇ ÚÊíÞß ãä ÇáãæÊ ¡ ÝåÈå áí

"Ya Allah, jika anak ini engkau bebaskan dari maut, maka hadiahkanlah kepadaku"

Dan ada beberapa pendapat lain.

Sedangkan julukan Ash Shiddiq didapatkan karena beliau membenarkan kabar dari Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam dengan kepercayaan yang sangat tinggi. Sebagaimana ketika pagi hari setelah malam Isra Mi'raj, orang-orang kafir berkata kepadanya: 'Teman kamu itu (Muhammad) mengaku-ngaku telah pergi ke Baitul Maqdis dalam semalam'. Beliau menjawab:

Åä ßÇä ÞÇá ÝÞÏ ÕÏÞ

"Jika ia berkata demikian, maka itu benar"

Allah Ta'ala pun menyebut beliau sebagai Ash Shiddiq:

æóÇáóøÐöí ÌóÇÁ ÈöÇáÕöøÏúÞö æóÕóÏóøÞó Èöåö ÃõæúáóÆößó åõãõ ÇáúãõÊóøÞõæäó

"Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan yang membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa" (QS. Az Zumar: 33)

Tafsiran para ulama tentang ayat ini, yang dimaksud 'orang yang datang membawa kebenaran' (ÌóÇÁ ÈöÇáÕöøÏúÞö) adalah Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam dan yang dimaksud 'orang yang membenarkannya' (ÕóÏóøÞó Èöåö) adalah Abu Bakar Radhiallahu'anhu.

Beliau juga dijuluki Ash Shiddiq karena beliau adalah lelaki pertama yang membenarkan dan beriman kepada Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam. Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam telah menamai beliau dengan Ash Shiddiq sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari:

Úä ÃäÓ Èä ãÇáß ÑÖí Çááå Úäå Ãä ÇáäÈí Õáì Çááå Úáíå æÓáã ÕÚÏ ÃõÍÏÇð æÃÈæ ÈßÑ æÚãÑ æÚËãÇä ¡ ÝÑÌÝ Èåã ÝÞÇá : ÇËÈÊ ÃõÍÏ ¡ ÝÅäãÇ Úáíß äÈí æÕÏíÞ æÔåíÏÇä

"Dari Anas bin Malik Radhiallahu'anhu bahwa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam menaiki gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan 'Utsman. Gunung Uhud pun berguncang. Nabi lalu bersabda: 'Diamlah Uhud, di atasmu ada Nabi, Ash Shiddiq (yaitu Abu Bakr) dan dua orang Syuhada' ('Umar dan 'Utsman)"

Kelahiran

Beliau dilahirkan 2 tahun 6 bulan setelah tahun gajah.

Ciri Fisik

Beliau berkulit putih, bertubuh kurus, berambut lebat, tampak kurus wajahnya, dahinya muncul, dan ia sering memakai hinaa dan katm.

Jasa-jasa

* Jasanya yang paling besar adalah masuknya ia ke dalam Islam paling pertama.
* Hijrahnya beliau bersama Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam
* Ketegaran beliau ketika hari wafatnya Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam
* Sebelum terjadi hijrah, beliau telah membebaskan 70 orang yang disiksa orang kafir karena alasan bertauhid kepada Allah. Di antara mereka adalah Bilal bin Rabbaah, 'Amir bin Fahirah, Zunairah, Al Hindiyyah dan anaknya, budaknya Bani Mu'ammal, Ummu 'Ubais
* Salah satu jasanya yang terbesar ialah ketika menjadi khalifah beliau memerangi orang-orang murtad

Abu Bakar adalah lelaki yang lemah lembut, namun dalam hal memerangi orang yang murtad, beliau memiliki pendirian yang kokoh. Bahkan lebih tegas dan keras daripada Umar bin Khattab yang terkenal akan keras dan tegasnya beliau dalam pembelaan terhadap Allah. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits Abu Hurairah Radhiallahu'anhu:

áãÇ ÊæÝì ÇáäÈí Õáì Çááå Úáíå æÓáã æÇÓÊõÎáÝ ÃÈæ ÈßÑ æßÝÑ ãä ßÝÑ ãä ÇáÚÑÈ ÞÇá ÚãÑ : íÇ ÃÈÇ ÈßÑ ßíÝ ÊÞÇÊá ÇáäÇÓ æÞÏ ÞÇá ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã : ÃãöÑÊ Ãä ÃÞÇÊá ÇáäÇÓ ÍÊì íÞæáæÇ áÇ Åáå ÅáÇ Çááå ¡ Ýãä ÞÇá áÇ Åáå ÅáÇ Çááå ÚÕã ãäí ãÇáå æäÝÓå ÅáÇ ÈÍÞå æÍÓÇÈå Úáì Çááå ¿ ÞÇá ÃÈæ ÈßÑ : æÇááå áÃÞÇÊáä ãä ÝÑÞ Èíä ÇáÕáÇÉ æÇáÒßÇÉ ¡ ÝÅä ÇáÒßÇÉ ÍÞ ÇáãÇá ¡ æÇááå áæ ãäÚæäí ÚäÇÞÇ ßÇäæÇ íÄÏæäåÇ Åáì ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã áÞÇÊáÊåã Úáì ãäÚåÇ . ÞÇá ÚãÑ : Ýæ Çááå ãÇ åæ ÅáÇ Ãä ÑÃíÊ Ãä ÞÏ ÔÑÍ Çááå ÕÏÑ ÃÈí ÈßÑ ááÞÊÇá ÝÚÑÝÊ Ãäå ÇáÍÞ

"Ketika Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam wafat, dan Abu Bakar menggantikannya, banyak orang yang kafir dari bangsa Arab. Umar berkata: 'Wahai Abu Bakar, bisa-bisanya engkau memerangi manusia padahal Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda, aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan Laa ilaaha illallah, barangsiapa yang mengucapkannya telah haram darah dan jiwanya, kecuali dengan hak (jalan yang benar). Adapun hisabnya diserahkan kepada Allah?' Abu Bakar berkata: 'Demi Allah akan kuperangi orang yang membedakan antara shalat dengan zakat. Karena zakat adalah hak Allah atas harta. Demi Allah jika ada orang yang enggan membayar zakat di masaku, padahal mereka menunaikannya di masa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam, akan ku perangi dia'. Umar berkata: 'Demi Allah, setelah itu tidaklah aku melihat kecuali Allah telah melapangkan dadanya untuk memerangi orang-orang tersebut, dan aku yakin ia di atas kebenaran'"

Begitu tegas dan kerasnya sikap beliau sampai-sampai para ulama berkata:

äÕÑ Çááå ÇáÅÓáÇã ÈÃÈí ÈßÑ íæã ÇáÑÏøÉ ¡ æÈÃÍãÏ íæã ÇáÝÊäÉ

"Allah menolong Islam melalui Abu Bakar di hari ketika banyak orang murtad, dan melalui Ahmad (bin Hambal) di hari ketika terjadi fitnah (khalqul Qur'an)"

Abu Bakar pun memerangi orang-orang yang murtad dan orang-orang yang enggan membayar zakat<http://muslim.or.id/tag/zakat> ketika itu

* Musailamah Al Kadzab dibunuh di masa pemerintahan beliau
* Beliau mengerahkan pasukan untuk menaklukan Syam, sebagaimana keinginan Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam. Dan akhirnya Syam pun di taklukan, demikian juga Iraq.
* Di masa pemerintahan beliau, Al Qur'an dikumpulkan. Beliau memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkannya.
* Abu Bakar adalah orang yang bijaksana. Ketika ia tidak ridha dengan dilepaskannya Khalid bin Walid, ia berkata:

æÇááå áÇ ÃÔíã ÓíÝÇ Óáå Çááå Úáì ÚÏæå ÍÊì íßæä Çááå åæ íÔíãå

"Demi Allah, aku tidak akan menghunus pedang yang Allah tujukan kepada musuhnya sampai Allah yang menghunusnya" (HR. Ahmad dan lainnya)

Ketika masa pemerintahan beliau, terjadi peperangan. Beliau pun bertekad untuk pergi sendiri memimpin perang, namun Ali bin Abi Thalib memegang tali kekangnya dan berkata: 'Mau kemana engkau wahai khalifah? Akan kukatakan kepadamu perkataan Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam ketika perang Uhud:

ÔöÜãú ÓíÝß æáÇ ÊÝÌÚäÇ ÈäÝÓß . æÇÑÌÚ Åáì ÇáãÏíäÉ ¡ Ýæ Çááå áÆä ÝõÌÚäÇ Èß áÇ íßæä ááÅÓáÇã äÙÇã ÃÈÏÇ

'Simpanlah pedangmu dan janganlah bersedih atas keadaan kami. Kembalilah ke Madinah. Demi Allah, jika keadaan kami membuatmu sedih Islam tidak akan tegak selamanya'. Lalu Abu Bakar Radhiallahu'anhu pun kembali dan mengutus pasukan.

* Beliau juga sangat mengetahui nasab-nasab bangsa arab

Keutamaan

Tidak ada lelaki yang memiliki keutaman sebanyak keutamaan Abu Bakar Radhiallahu'anhu

1. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah manusia terbaik setelah Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam dari golongan umat beliau

Ibnu 'Umar Radhiallahu'anhu berkata:

ßäÇ äÎíøÑ Èíä ÇáäÇÓ Ýí Òãä ÇáäÈí Õáì Çááå Úáíå æÓáã ¡ ÝäÎíøÑ ÃÈÇ ÈßÑ ¡ Ëã ÚãÑ Èä ÇáÎØÇÈ ¡ Ëã ÚËãÇä Èä ÚÝÇä ÑÖí Çááå Úäåã

"Kami pernah memilih orang terbaik di masa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam. Kami pun memilih Abu Bakar, setelah itu Umar bin Khattab, lalu 'Utsman bin Affan Radhiallahu'anhu" (HR. Bukhari)

Dari Abu Darda Radhiallahu'anhu, ia berkata:

ßäÊ ÌÇáÓÇ ÚäÏ ÇáäÈí Õáì Çááå Úáíå æÓáã ÅÐ ÃÞÈá ÃÈæ ÈßÑ ÂÎÐÇ ÈØÑÝ ËæÈå ÍÊì ÃÈÏì Úä ÑßÈÊå ÝÞÇá ÇáäÈí Õáì Çááå Úáíå æÓáã : ÃãÇ ÕÇÍÈßã ÝÞÏ ÛÇãÑ . æÞÇá : Åäí ßÇä Èíäí æÈíä ÇÈä ÇáÎØÇÈ ÔíÁ ¡ ÝÃÓÑÚÊ Åáíå Ëã äÏãÊ ÝÓÃáÊå Ãä íÛÝÑ áí ÝÃÈì Úáíø ¡ ÝÃÞÈáÊ Åáíß ÝÞÇá : íÛÝÑ Çááå áß íÇ ÃÈÇ ÈßÑ – ËáÇËÇ – Ëã Åä ÚãÑ äÏã ÝÃÊì ãäÒá ÃÈí ÈßÑ ÝÓÃá : ÃËóÜãø ÃÈæ ÈßÑ ¿ ÝÞÇáæÇ : áÇ ¡ ÝÃÊì Åáì ÇáäÈí ÝÌÚá æÌå ÇáäÈí Õáì Çááå Úáíå æÓáã íÊãÚøÑ ¡ ÍÊì ÃÔÝÞ ÃÈæ ÈßÑ ÝÌËÇ Úáì ÑßÈÊíå ÝÞÇá : íÇ ÑÓæá Çááå æÇááå ÃäÇ ßäÊ ÃÙáã – ãÑÊíä – ÝÞÇá ÇáäÈí Õáì Çááå Úáíå æÓáã : Åä Çááå ÈÚËäí Åáíßã ÝÞáÊã : ßÐÈÊ ¡ æÞÇá ÃÈæ ÈßÑ : ÕóÏóÞ ¡ ææÇÓÇäí ÈäÝÓå æãÇáå ¡ Ýåá ÃäÊã ÊÇÑßæ áí ÕÇÍÈí – ãÑÊíä – ÝãÇ ÃæÐí ÈÚÏåÇ

"Aku pernah duduk di sebelah Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam. Tiba-tiba datanglah Abu Bakar menghadap Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam sambil menjinjing ujung pakaiannya hingga terlihat lututnya. Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam berkata: 'Sesungguhnya teman kalian ini sedang gundah'. Lalu Abu Bakar berkata, "Wahai Rasulullah, antara aku dan Ibnul Khattab terjadi perselisihan, aku pun segera mendatanginya untuk meminta maaf, kumohon padanya agar memaafkan aku namun dia enggan memaafkanku, karena itu aku datang menghadapmu sekarang'. Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam lalu berkata: '"Semoga Allah mengampunimu wahai Abu Bakar'. Sebanyak tiga kali, tak lama setelah itu Umar menyesal atas perbuatannya, dan mendatangi rumah Abu Bakar sambil bertanya, "Apakah di dalam ada Abu Bakar?" Namun keluarganya menjawab, tidak. Umar segera mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam. Sementara wajah Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam terlihat memerah karena marah, hingga Abu Bakar merasa kasihan kepada Umar dan memohon sambil duduk di atas kedua lututnya, "Wahai Rasulullah Demi Allah sebenarnya akulah yang bersalah", sebanyak dua kali. Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda, 'Sesungguhnya ketika aku diutus Allah kepada kalian, ketika itu kalian mengatakan, "Engkau pendusta wahai Muhammad", Sementara Abu Bakar berkata, "Engkau benar wahai Muhammad". Setelah itu dia membelaku dengan seluruh jiwa dan hartanya. Lalu apakah kalian tidak jera menyakiti sahabatku?' sebanyak dua kali. Setelah itu Abu Bakar tidak pernah disakiti" (HR. Bukhari)

Beliau juga orang yang paling pertama beriman kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam, menemani Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam dan membenarkan perkataannya. Hal ini terus berlanjut selama Rasulullah tinggal di Mekkah, walaupun banyak gangguan yang datang. Abu Bakar juga menemani Rasulullah ketika hijrah.

2. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang yang menemani Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam di gua ketika dikejar kaum Quraisy

Allah Ta'ala berfirman,

ËóÇäöíó ÇËúäóíúäö ÅöÐú åõãóÇ Ýöí ÇáúÛóÇÑö ÅöÐú íóÞõæáõ áöÕóÇÍöÈöåö áÇó ÊóÍúÒóäú Åöäóø Çááøåó ãóÚóäóÇ

"Salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita"" (QS. At Taubah: 40)

As Suhaili berkata: "Perhatikanlah baik-baik di sini Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam berkata 'janganlah kamu bersedih' namun tidak berkata 'janganlah kamu takut' karena ketika itu rasa sedih Abu Bakar terhadap keselamatan Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam sangat mendalam sampai-sampai rasa takutnya terkalahkan".

Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, dari hadits Anas bin Malik Radhiallahu'anhu, Abu Bakar berkata kepadanya:

äÙÑÊ Åáì ÃÞÏÇã ÇáãÔÑßíä Úáì ÑÄæÓäÇ æäÍä Ýí ÇáÛÇÑ ÝÞáÊ : íÇ ÑÓæá Çááå áæ Ãä ÃÍÏåã äÙÑ Åáì ÞÏãíå ÃÈÕÑäÇ ÊÍÊ ÞÏãíå . ÝÞÇá : íÇ ÃÈÇ ÈßÑ ãÇ Ùäß ÈÇËäíä Çááå ËÇáËåãÇ

"Ketika berada di dalam gua, aku melihat kaki orang-orang musyrik berada dekat dengan kepala kami. Aku pun berkata kepada Rasulullah: 'Wahai Rasulullah, kalau di antara mereka ada yang melihat kakinya, mereka akan melihat kita di bawah kaki mereka'. Rasulullah berkata: 'Wahai Abu Bakar, engkau tidak tahu bahwa bersama kita berdua yang ketiga adalah Allah'"

Ketika hendak memasuki gua pun, Abu Bakar masuk terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada hal yang dapat membahayakan Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam. Juga ketika dalam perjalanan hijrah, Abu Bakar terkadang berjalan di depan Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam, terkadang di belakangnya, terkadang di kanannya, terkadang di kirinya.

Oleh karena itu ketika masa pemerintahan Umar bin Khattab Radhiallahu'anhu ada sebagian orang yang menganggap Umar lebih utama dari Abu Bakar, maka Umar Radhiallahu'anhu pun berkata:

æÇááå ááíáÉ ãä ÃÈí ÈßÑ ÎíÑ ãä Âá ÚãÑ ¡ æáíæã ãä ÃÈí ÈßÑ ÎíÑ ãä Âá ÚãÑ ¡ áÞÏ ÎÑÌ ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã áíäØáÞ Åáì ÇáÛÇÑ æãÚå ÃÈæ ÈßÑ ¡ ÝÌÚá íãÔí ÓÇÚÉ Èíä íÏíå æÓÇÚÉ ÎáÝå ¡ ÍÊì ÝØä áå ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã ÝÞÇá : íÇ ÃÈÇ ÈßÑ ãÇáß ÊãÔí ÓÇÚÉ Èíä íÏí æÓÇÚÉ ÎáÝí ¿ ÝÞÇá : íÇ ÑÓæá Çááå ÃÐßÑ ÇáØáÈ ÝÃãÔí ÎáÝß ¡ Ëã ÃÐßÑ ÇáÑÕÏ ÝÃãÔí Èíä íÏíß . ÝÞÇá :íÇ ÃÈÇ ÈßÑ áæ ßÇä ÔíÁ ÃÍÈÈÊ Ãä íßæä Èß Ïæäí ¿ ÞÇá : äÚã æÇáÐí ÈÚËß ÈÇáÍÞ ãÇ ßÇäÊ áÊßæä ãä ãõáãøÉ ÅáÇ Ãä Êßæä Èí Ïæäß ¡ ÝáãÇ ÇäÊåíÇ Åáì ÇáÛÇÑ ÞÇá ÃÈæ ÈßÑ : ãßÇäß íÇ ÑÓæá Çááå ÍÊì ÇÓÊÈÑÆ ÇáÌÍÑÉ ¡ ÝÏÎá æÇÓÊÈÑà ¡ Þã ÞÇá : ÇäÒá íÇ ÑÓæá Çááå ¡ ÝäÒá . ÝÞÇá ÚãÑ : æÇáÐí äÝÓí ÈíÏå áÊáß ÇááíáÉ ÎíÑ ãä Âá ÚãÑ

"Demi Allah, satu malamnya Abu Bakar lebih baik dari satu malamnya keluarga Umar, satu harinya Abu Bakar masih lebih baik dari seharinya keluarga Umar. Abu Bakar bersama Rasulullah pergi ke dalam gua. Ketika berjalan, dia terkadang berada di depan Rasulullah dan terkadang di belakangnya. Sampai-sampai Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam heran dan berkata: 'Wahai Abu Bakar mengapa engkau berjalan terkadang di depan dan terkadang di belakang?'. Abu Bakar berkata: 'Ya Rasulullah, ketika saya sadar kita sedang dikejar, saya berjalan di belakang. Ketika saya sadar bahwa kita sedang mengintai, maka saya berjalan di depan'. Rasulullah lalu berkata: 'Wahai Abu Bakar, kalau ada sesuatu yang aku suka engkau saja yang melakukannya tanpa aku?' Abu Bakar berkata: 'Demi Allah, tidak ada yang lebih tepat melainkan hal itu aku saja yang melakukan tanpa dirimu'. Ketika mereka berdua sampai di gua, Abu Bakar berkata: 'Ya Rasulullah aku akan berada di tempatmu sampai memasuki gua. Kemudian mereka masuk, Abu Bakar berkata: Turunlah wahai Rasulullah. Kemudian mereka turun. Umar berkata: 'Demi Allah, satu malamnya Abu Bakar lebih baik dari satu malamnya keluarga Umar''" (HR. Al Hakim, Al Baihaqi dalam Dalail An Nubuwwah)

3. Ketika kaum muslimin hendak berhijrah, Abu Bakar Ash Shiddiq menyumbangkan seluruh hartanya. (Dalilnya disebutkan pada poin 8, pent.)

4. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalifah pertama

Dan kita diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam untuk meneladani khulafa ar rasyidin, sebagaimana sabda beliau:

Úáíßã ÈÓäÊí æÓäÉ ÇáÎáÝÇÁ ÇáÑÇÔÏíä ÇáãåÏííä ãä ÈÚÏí ÚÖæÇ ÚáíåÇ ÈÇáäæÇÌÐ

"Hendaknya kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah<http://muslim.or.id/tag/sunnah> khulafa ar rasyidin setelahku. Gigitlah dengan gigi geraham kalian" (HR. Ahmad, At Tirmidzi dan lainnya. Hadits ini shahih dengan seluruh jalannya)

5. Abu Bakar Ash Shiddiq dipilih sebagai khalifah berdasarkan nash

Ketika Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam sakit keras, beliau memerintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam shalat berjama'ah. Dalam Shahihain, dari 'Aisyah Radhiallahu'anha ia berkata:

áãÇ ãóÑöÖó ÇáäÈíø Õáì Çááå Úáíå æÓáã ãÑóÖóåõ ÇáÐí ãÇÊó Ýíå ÃóÊÇåõ ÈáÇáñ íõÄúÐöäåõ ÈÇáÕáÇÉö ÝÞÇá : ãõÑæÇ ÃóÈÇ ÈßÑò ÝáúíõÕóáø . ÞáÊõ : Åäø ÃÈÇ ÈßÑò ÑÌáñ ÃóÓöíÝñ [ æÝí ÑæÇíÉ : ÑÌá ÑÞíÞ ] Åä íóÞõãú ãóÞÇãóßó íÈßí ÝáÇ íÞÏöÑõ Úóáóì ÇáÞöÑÇÁóÉö . ÞÇá : ãõÑæÇ ÃóÈÇ ÈßÑò ÝáúíõÕáø . ÝÞáÊõ ãËáóåõ : ÝÞÇá Ýí ÇáËÇáËÉö – Ãóæö ÇáÑÇÈÚÉö – : Åöäøßäø ÕóæÇÍÈõ íæÓÝó ! ãõÑæÇ ÃóÈÇ ÈßÑò ÝáúíõÕáø ¡ ÝÕáøì

"Ketika Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam sakit menjelang wafat, Bilal datang meminta idzin untuk memulai shalat. Rasulullah bersabda: 'Perintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam dan shalatlah'. 'Aisyah berkata: 'Abu Bakar itu orang yang terlalu lembut, kalau ia mengimami shalat, ia mudah menangis. Jika ia menggantikan posisimu, ia akan mudah menangis sehingga sulit menyelesaikan bacaan Qur'an. Nabi tetap berkata: 'Perintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam dan shalatlah'. 'Aisyah lalu berkata hal yang sama, Rasulullah pun mengatakan hal yang sama lagi, sampai ketiga atau keempat kalinya Rasulullah berkata: 'Sesungguhnya kalian itu (wanita) seperti para wanita<http://muslim.or.id/tag/wanita> pada kisah Yusuf, perintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam dan shalatlah'"

Oleh karena itu Umar bin Khattab Radhiallahu'anhu berkata:

ÃÝáÇ äÑÖì áÏäíÇäÇ ãä ÑÖíå ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã áÏíääÇ

"Apakah kalian tidak ridha kepada Abu Bakar dalam masalah dunia, padahal Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam telah ridha kepadanya dalam masalah agama?"

Juga diriwayatkan dari 'Aisyah Radhiallahu'anha, ia berkata:

ÞÇá áí ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã Ýí ãÑÖå : ÇÏÚí áí ÃÈÇ ÈßÑ æÃÎÇß ÍÊì ÇßÊÈ ßÊÇÈÇ ¡ ÝÅäí ÃÎÇÝ Ãä íÊãäì ãÊãäòø æíÞæá ÞÇÆá : ÃäÇ Ãæáì ¡ æíÃÈì Çááå æÇáãÄãäæä ÅáÇ ÃÈÇ ÈßÑ æÌÇÁÊ ÇãÑÃÉ Åáì ÇáäÈí Õáì Çááå Úáíå æÓáã ÝßáãÊå Ýí ÔíÁ ÝÃãÑåÇ ÈÃãÑ ¡ ÝÞÇáÊ : ÃÑÃíÊ íÇ ÑÓæá Çááå Åä áã ÃÌÏß ¿ ÞÇá : Åä áã ÊÌÏíäí ÝÃÊí ÃÈÇ ÈßÑ

"Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam berkata kepadaku ketika beliau sakit, panggilah Abu Bakar dan saudaramu agar aku dapat menulis surat. Karena aku khawatir akan ada orang yang berkeinginan lain (dalam masalah khilafah) sehingga ia berkata: 'Aku lebih berhak'. Padahal Allah dan kaum mu'minin menginginkan Abu Bakar (yang menjadi khalifah). Kemudian datang seorang perempuan kepada Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam mengatakan sesuatu, lalu Nabi memerintahkan sesuatu kepadanya. Apa pendapatmu wahai Rasulullah kalau aku tidak menemuimu? Nabi menjawab: 'Kalau kau tidak menemuiku, Abu Bakar akan datang'" (HR. Bukhari-Muslim)

6. Umat Muhammad diperintahkan untuk meneladani Abu Bakar Ash Shiddiq

Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda,

ÇÞÊÏæÇ ÈÇááÐíä ãä ÈÚÏí ÃÈí ÈßÑ æÚãÑ

"Ikutilah jalan orang-orang sepeninggalku yaitu Abu Bakar dan Umar" (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Maajah, hadits ini shahih)

7. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah salah seorang mufti di masa Nabi Muhammad

Oleh karena itu Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam menugasi beliau sebagai Amirul Hajj pada haji sebelum haji<http://muslim.or.id/tag/haji> Wada'. Diriwayatkan Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu'anhu:

ÈÚËäí ÃÈæ ÈßÑ ÇáÕÏíÞ Ýí ÇáÍÌÉ ÇáÊí ÃãÑå ÚáíåÇ ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã ÞÈá ÍÌÉ ÇáæÏÇÚ Ýí ÑåØ íÄÐäæä Ýí ÇáäÇÓ íæã ÇáäÍÑ : áÇ íÍÌ ÈÚÏ ÇáÚÇã ãÔÑß ¡ æáÇ íØæÝ ÈÇáÈíÊ ÚÑíÇä

"Abu Bakar Ash Shiddiq mengutusku untuk dalam sebuah ibadah haji yang terjadi sebelum haji Wada', dimana beliau ditugaskan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam untuk menjadi Amirul Hajj. Ia mengutusku untuk mengumumkan kepada sekelompok orang di hari raya idul adha bahwa tidak boleh berhaji setelah tahunnya orang musyrik dan tidak boleh ber-thawaf di ka'bah dengan telanjang"

Abu Bakar juga sebagai pemegang bendera Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam ketika perang Tabuk.

8. Abu Bakar Ash Shiddiq menginfaqkan seluruh hartanya ketika Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam menganjurkan sedekah

Umar bin Khattab Radhiallahu'anhu berkata:

ÃãÑäÇ ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã Ãä äÊÕÏÞ ¡ ÝæÇÝÞ Ðáß ãÇáÇð ÝÞáÊ : Çáíæã ÃÓÈÞ ÃÈÇ ÈßÑ Åä ÓÈÞÊå íæãÇ . ÞÇá : ÝÌÆÊ ÈäÕÝ ãÇáí ¡ ÝÞÇá ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã : ãÇ ÃÈÞíÊ áÃåáß ¿ ÞáÊ : ãËáå ¡ æÃÊì ÃÈæ ÈßÑ Èßá ãÇ ÚäÏå ÝÞÇá : íÇ ÃÈÇ ÈßÑ ãÇ ÃÈÞíÊ áÃåáß ¿ ÝÞÇá : ÃÈÞíÊ áåã Çááå æÑÓæáå ! ÞÇá ÚãÑ ÞáÊ : æÇááå áÇ ÃÓÈÞå Åáì ÔíÁ ÃÈÏÇ

"Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam memerintahkan kami untuk bersedekah, maka kami pun melaksanakannya. Umar berkata: 'Semoga hari ini aku bisa mengalahkan Abu Bakar'. Aku pun membawa setengah dari seluruh hartaku. Sampai Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bertanya: 'Wahai Umar, apa yang kau sisakan untuk keluargamu?'. Kujawab: 'Semisal dengan ini'. Lalu Abu Bakar datang membawa seluruh hartanya. Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam lalu bertanya: 'Wahai Abu Bakar, apa yang kau sisakan untuk keluargamu?'. Abu Bakar menjawab: 'Ku tinggalkan bagi mereka, Allah dan Rasul-Nya'. Umar berkata: 'Demi Allah, aku tidak akan bisa mengalahkan Abu Bakar selamanya'" (HR. Tirmidzi)

9. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang yang paling dicintai Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam

'Amr bin Al Ash Radhiallahu'anhu bertanya kepada Nabi Shallallahu'alahi Wasallam:

Ãí ÇáäÇÓ ÃÍÈ Åáíß ¿ ÞÇá : ÚÇÆÔÉ . ÞÇá : ÞáÊ : ãä ÇáÑÌÇá ¿ ÞÇá : ÃÈæåÇ

"Siapa orang yang kau cintai?. Rasulullah menjawab: 'Aisyah'. Aku bertanya lagi: 'Kalau laki-laki?'. Beliau menjawab: 'Ayahnya Aisyah' (yaitu Abu Bakar)" (HR. Muslim)

10. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalil bagi Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam

Imam Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Sa'id Al Khudri Radhiallahu'anhu, ia berkata:

ÎØÈ ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã ÇáäÇÓ æÞÇá : Åä Çááå ÎíÑ ÚÈÏÇ Èíä ÇáÏäíÇ æÈíä ãÇ ÚäÏå ÝÇÎÊÇÑ Ðáß ÇáÚÈÏ ãÇ ÚäÏ Çááå . ÞÇá : ÝÈßì ÃÈæ ÈßÑ ¡ ÝÚÌÈäÇ áÈßÇÆå Ãä íÎÈÑ ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã Úä ÚÈÏ ÎíÑ ¡ ÝßÇä ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã åæ ÇáãÎíÑ ¡ æßÇä ÃÈæ ÈßÑ ÃÚáãäÇ . ÝÞÇá ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã : Åä ãöä Ããóäø ÇáäÇÓ Úáíø Ýí ÕÍÈÊå æãÇáå ÃÈÇ ÈßÑ ¡ æáæ ßäÊ ãÊÎÐÇð ÎáíáÇð ÛíÑ ÑÈí áÇÊÎÐÊ ÃÈÇ ÈßÑ ¡ æáßä ÃÎæÉ ÇáÅÓáÇã æãæÏÊå ¡ áÇ íÈÞíä Ýí ÇáãÓÌÏ ÈÇÈ ÅáÇ ÓõÜÏø ÅáÇ ÈÇÈ ÃÈí ÈßÑ

"Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam berkhutbah kepada manusia, beliau berkata: 'Sesungguhnya Allah Ta'ala memilih hamba di antara dunia dan apa yang ada di dalamnya. Namun hamba tersebut hanya dapat memilih apa yang Allah tentukan'. Lalu Abu Bakar menangis. Kami pun heran dengan tangisan beliau itu, hanya karena Rasulullah mengabarkan tentang hamba pilihan. Padahal Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam lah orangnya, dan Abu Bakar lebih paham dari kami. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: 'Sesungguhnya orang yang sangat besar jasanya padaku dalam kedekatan dan kerelaan mengeluarkan harta, ialah Abu Bakar. Andai saja aku diperbolehkan mengangkat seorang kekasihku selain Rabbku pastilah aku akan memilih Abu Bakar, namun cukuplah persaudaraan se-Islam dan kecintaan karenanya. Maka jangan ditinggalkan pintu kecil di masjid selain pintu Abu Bakar saja'"

11. Allah Ta'ala mensucikan Abu Bakar Ash Shiddiq

Allah Ta'ala berfirman:

æóÓóíõÌóäóøÈõåóÇ ÇáÃóÊúÞóì * ÇáóøÐöí íõÄúÊöí ãóÇáóåõ íóÊóÒóßóøì * æóãóÇ áÃóÍóÏò ÚöäÏóåõ ãöä äöøÚúãóÉò ÊõÌúÒóì * ÅöáÇ ÇÈúÊöÛóÇÁ æóÌúåö ÑóÈöøåö ÇáÃóÚúáóì * æóáóÓóæúÝó íóÑúÖóì

"Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, Padahal tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan" (QS. Al Lail: 17-21)

Ayat ini turun berkenaan dengan Abu Bakar Ash Shiddiq. Selain itu beliau juga termasuk as sabiquunal awwalun, dan Allah Ta'ala berfirman:

æóÇáÓóøÇÈöÞõæäó ÇáÃóæóøáõæäó ãöäó ÇáúãõåóÇÌöÑöíäó æóÇáÃóäÕóÇÑö æóÇáóøÐöíäó ÇÊóøÈóÚõæåõã ÈöÅöÍúÓóÇäò ÑóøÖöíó Çááøåõ Úóäúåõãú æóÑóÖõæÇú Úóäúåõ æóÃóÚóÏóø áóåõãú ÌóäóøÇÊò ÊóÌúÑöí ÊóÍúÊóåóÇ ÇáÃóäúåóÇÑõ ÎóÇáöÏöíäó ÝöíåóÇ ÃóÈóÏðÇ Ðóáößó ÇáúÝóæúÒõ ÇáúÚóÙöíãõ

"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar." (QS. At Taubah: 100)

12. Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam memberi tazkiyah kepada Abu Bakar

Ketika Abu Bakar bertanya kepada Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam:

ãä ÌÑø ËæÈå ÎíáÇÁ áã íäÙÑ Çááå Åáíå íæã ÇáÞíÇãÉ . ÞÇá ÃÈæ ÈßÑ : Åä ÃÍÏ ÔÞí ËæÈí íÓÊÑÎí ÅáÇ Ãä ÃÊÚÇåÏ Ðáß ãäå ÝÞÇá ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã : Åäß áÓÊ ÊÕäÚ Ðáß ÎíáÇÁ

"Barangsiapa yang membiarkan kainnya terjulur karena sombong, tidak akan dilihat oleh Allah pada hari kiamat. Abu Bakar berkata: 'Sesungguhnya salah satu sisi sarungku melorot kecuali jika aku ikat dengan baik. Rasulullah lalu berkata: 'Engkau tidak melakukannya karena sombong"" (HR. Bukhari dalam Fadhail Abu Bakar Radhiallahu'anhu)

13. Abu Bakar Ash Shiddiq didoakan oleh Nabi untuk memasuki semua pintu surga

ãä ÃäÝÞ ÒæÌíä ãä ÔíÁ ãä ÇáÃÔíÇÁ Ýí ÓÈíá Çááå ÏõÚí ãä ÃÈæÇÈ ÇáÌäÉ : íÇ ÚÈÏ Çááå åÐÇ ÎíÑ º Ýãä ßÇä ãä Ãåá ÇáÕáÇÉ ÏÚí ãä ÈÇÈ ÇáÕáÇÉ ¡ æãä ßÇä ãä Ãåá ÇáÌåÇÏ ÏõÚí ãä ÈÇÈ ÇáÌåÇÏ ¡ æãä ßÇä ãä Ãåá ÇáÕÏÞÉ ÏõÚí ãä ÈÇÈ ÇáÕÏÞÉ ¡ æãä ßÇä ãä Ãåá ÇáÕíÇã ÏõÚí ãä ÈÇÈ ÇáÕíÇã æÈÇÈ ÇáÑíÇä . ÝÞÇá ÃÈæ ÈßÑ : ãÇ Úáì åÐÇ ÇáÐí íÏÚì ãä Êáß ÇáÃÈæÇÈ ãä ÖÑæÑÉ ¡ Ýåá íõÏÚì ãäåÇ ßáåÇ ÃÍÏ íÇ ÑÓæá Çááå ¿ ÞÇá : äÚã ¡ æÃÑÌæ Ãä Êßæä ãäåã íÇ ÃÈÇ ÈßÑ

"Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: "Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan". Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat<http://muslim.or.id/tag/shalat>, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad<http://muslim.or.id/tag/jihad>, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah" (HR. Al Bukhari – Muslim)

14. Abu Bakar Ash Shiddiq melakukan banyak perbuatan agung dalam sehari

Imam Muslim meriwayatkan hadits<http://muslim.or.id/tag/hadits> dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

: ãä ÃÕÈÍ ãäßã Çáíæã ÕÇÆãÇ ¿ ÞÇá ÃÈæ ÈßÑ ÑÖí Çááå Úäå : ÃäÇ . ÞÇá : Ýãä ÊÈÚ ãäßã Çáíæã ÌäÇÒÉ ¿ ÞÇá ÃÈæ ÈßÑ ÑÖí Çááå Úäå : ÃäÇ . ÞÇá : Ýãä ÃØÚã ãäßã Çáíæã ãÓßíäÇ ¿ ÞÇá ÃÈæ ÈßÑ ÑÖí Çááå Úäå : ÃäÇ . ÞÇá : Ýãä ÚÇÏ ãäßã Çáíæã ãÑíÖÇ ¿ ÞÇá ÃÈæ ÈßÑ ÑÖí Çááå Úäå : ÃäÇ . ÝÞÇá ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã : ãÇ ÇÌÊãÚä Ýí ÇãÑìÁ ÅáÇ ÏÎá ÇáÌäÉ

"Siapa yang hari ini berpuasa? Abu Bakar menjawab: 'Saya'"

"Siapa yang hari ini ikut mengantar jenazah? Abu Bakar menjawab: 'Saya'"

"Siapa yang hari ini memberi makan orang miskin? Abu Bakar menjawab: 'Saya'"

"Siapa yang hari ini menjenguk orang sakit? Abu Bakar menjawab: 'Saya'"

"Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam lalu bersabda: 'Tidaklah semua ini dilakukan oleh seseorang kecuali dia akan masuk surga'"

15. Orang musyrik mensifati Abu Bakar Ash Shiddiq sebagaimana Khadijah mensifati Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam

Mereka berkata tentang Abu Bakar:

ÃóÊõÎúÑöÌõæäó ÑóÌõáðÇ íõßúÓöÈõ ÇáúãóÚúÏõæãó æóíóÕöáõ ÇáÑóøÍöãó æóíóÍúãöáõ Çáúßóáóø æóíóÞúÑöí ÇáÖóøíúÝó æóíõÚöíäõ Úóáóì äóæóÇÆöÈö ÇáúÍóÞöø

"Apakah kalian mengusir orang yang suka bekerja untuk mereka yang tidak berpunya, menyambung silaturahim, menanggung orang-orang yang lemah, menjamu tamu dan selalu menolong di jalan kebenaran?" (HR. Bukhari)

16. Ali Radhiallahu'anhu mengenal keutamaan Abu Bakar Ash Shiddiq

Muhammad bin Al Hanafiyyah berkata, aku bertanya kepada ayahku, yaitu Ali bin Abi Thalib:

Ãí ÇáäÇÓ ÎíÑ ÈÚÏ ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã ¿ ÞÇá : ÃÈæ ÈßÑ . ÞáÊ : Ëã ãä ¿ ÞÇá : Ëã ÚãÑ ¡ æÎÔíÊ Ãä íÞæá ÚËãÇä ÞáÊ : Ëã ÃäÊ ¿ ÞÇá : ãÇ ÃäÇ ÅáÇ ÑÌá ãä ÇáãÓáãíä

"Manusia mana yang terbaik sepeninggal Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam? Ali menjawab: Abu Bakar. Aku berkata: 'Kemudian siapa lagi?'. Ali berkata: 'Lalu Umar'. Aku lalu khawatir yang selanjutnya adalah Utsman, maka aku berkata: 'Selanjutnya engkau?'. Ali berkata: 'Aku ini hanyalah orang muslim biasa'" (HR. Bukhari)

Sikap Zuhud

Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu'anhu meninggal tanpa meninggalkan sepeserpun dirham atau dinar. Diriwayatkan dari Al Hasan bin Ali Radhiallahu'anhu:

áãÇ ÇÍÊÖÑ ÃÈæ ÈßÑ ÑÖí Çááå Úäå ÞÇá : íÇ ÚÇÆÔÉ ÃäÙÑí ÇááÞÍÉ ÇáÊí ßäÇ äÔÑÈ ãä áÈäåÇ æÇáÌÝäÉ ÇáÊí ßäÇ äÕØÈÍ ÝíåÇ æÇáÞØíÝÉ ÇáÊí ßäÇ äáÈÓåÇ ÝÅäÇ ßäÇ ääÊÝÚ ÈÐáß Ííä ßäÇ Ýí ÃãÑ ÇáãÓáãíä ¡ ÝÅÐÇ ãÊ ÝÇÑÏÏíå Åáì ÚãÑ ¡ ÝáãÇ ãÇÊ ÃÈæ ÈßÑ ÑÖí Çááå Úäå ÃÑÓáÊ Èå Åáì ÚãÑ ÑÖí Çááå Úäå ÝÞÇá ÚãÑ ÑÖí Çááå Úäå : ÑÖí Çááå Úäß íÇ ÃÈÇ ÈßÑ áÞÏ ÃÊÚÈÊ ãä ÌÇÁ ÈÚÏß

"Ketika Al Hasan sedang bersama Abu Bakar Radhiallahu'anhu, Abu Bakar berkata, wahai 'Aisyah tolong perhatikan unta perahan yang biasa kita ambil susunya, dan mangkuk besar yang sering kita pakai untuk tempat penerangan, dan kain beludru yang biasa kita pakai. Sesungguhnya kita mengambil manfaat dari itu semua saat aku mengurusi urusan kaum muslimin. Jika aku mati, kembalikanlah semuanya kepada Umar. Maka ketika Abu Bakar wafat, 'Aisyah mengirim semua itu kepada Umar Radhiallahu'anhu. Umar pun berkata: 'Semoga Allah meridhaimu wahai Abu Bakar, sungguh lelah orang yang datang setelahmu'"

Sikap Wara'

Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu'anhu adalah orang yang wara' dan zuhud terhadap dunia sampai-sampai ketika ia menjadi khalifah, ia pun tetap pergi bekerja mencari nafkah. Umar bin Khattab pun Radhiallahu'anhu melarangnya dan menganjurkan ia untuk mengambil upah dari baitul maal, menimbang betapa beratnya tugas seorang khalifah.

Dikisahkan pula dari 'Aisyah Radhiallahu'anha, ia berkata:

ßÇä áÃÈí ÈßÑ ÛáÇã íÎÑÌ áå ÇáÎÑÇÌ ¡ æßÇä ÃÈæ ÈßÑ íÃßá ãä ÎÑÇÌå ¡ ÝÌÇÁ íæãÇð ÈÔíÁ ¡ ÝÃßá ãäå ÃÈæ ÈßÑ ¡ ÝÞÇá áå ÇáÛáÇã : ÊÏÑí ãÇ åÐÇ ¿ ÝÞÇá ÃÈæ ÈßÑ : æãÇ åæ ¿ ÞÇá : ßäÊ ÊßåøäÊ áÅäÓÇä Ýí ÇáÌÇåáíÉ æãÇ ÃÍÓä ÇáßåÇäÉ ÅáÇ Ãäí ÎÏÚÊå ¡ ÝáÞíäí ÝÃÚØÇäí ÈÐáß ÝåÐÇ ÇáÐí ÃßáÊ ãäå ¡ ÝÃÏÎá ÃÈæ ÈßÑ íÏå ÝÞÇÁ ßá ÔíÁ Ýí ÈØäå . ÑæÇå ÇáÈÎÇÑí

"Abu Bakar Ash Shiddiq memiliki budak laki-laki yang senantiasa mengeluarkan kharraj (setoran untuk majikan) padanya. Abu Bakar biasa makan dari kharraj itu. Pada suatu hari ia datang dengan sesuatu, yang akhirnya Abu Bakar makan darinya. Tiba-tiba sang budak berkata: 'Apakah anda tahu dari mana makanan ini?'. Abu Bakar bertanya : 'Dari mana?' Ia menjawab : 'Dulu pada masa jahiliyah aku pernah menjadi dukun yang menyembuhkan orang. Padahal bukannya aku pandai berdukun, namun aku hanya menipunya. Lalu si pasien itu menemuiku dan memberi imbalan buatku. Nah, yang anda makan saat ini adalah hasil dari upah itu. Akhirnya Abu Bakar memasukkan tangannya ke dalam mulutnya hingga keluarlah semua yang ia makan" (HR. Bukhari)

Wafat beliau

Beliau wafat pada hari Senin di bulan Jumadil Awwal tahun 13 H ketika beliau berusia 63 tahun.

Semoga Allah meridhainya dan mengumpulkan kita bersamanya di surga kelak.

[Diterjemahkan dari http://www.saaid.net/Doat/assuhaim/126.htm dengan beberapa peringkasan, takhrij dan tash-hih hadits<http://muslim.or.id/hadits> dari penulis]



Penerjemah: Yulian Purnama
<http://kangaswad.wordpress.com>Artikel Muslim.Or.Id<http://muslim.or.id>

Dari artikel 'Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu'anhu — Muslim.Or.Id<http://muslim.or.id/biografi/biografi-abu-bakar-ash-shiddiq.html>'

***** This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *****


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: