Kamis, 18 April 2013

[daarut-tauhiid] Agar Pernikahan Berlimpah Barakah

Agar Pernikahan Berlimpah Barakah


Rabu, 03 April 2013

Oleh: *Mohammad Fauzil Adhim
*

*TAK *ada yang lebih berharga dalam rumah-tangga kecuali pernikahan yang
penuh barakah. Tak ada yang lebih patut kita harapkan dalam pernikahan
melebihi barakah. Inilah yang Rasulullah shallaLlahu 'alaihi wa sallam
tuntunkan kepada kita. Sesungguhnya, barakah adalah kebaikan yang sangat
banyak, kebaikan yang berlimpah, kebaikan yang bertambah-tambah. Jika
pernikahan kita berlimpah barakah, maka bahagia pasti akan menyertai.
Sebaliknya, pernikahan yang bahagia, belum tentu ada barakah di dalamnya.

Jika Allah Ta'ala berikan barakah, maka apa yang tampaknya merupakan
kesulitan, maka ia akan menjadi jalan kebaikan. Apa yang tampaknya berat,
mendatangkan kebaikan. Sebaliknya, jika Allah Ta'ala mencabut barakah dari
pernikahan, maka apa yang saat ini mendatangkan kesenangan dan kebahagiaan
akan menjadi jalan datangnya keburukan di kemudian hari. Itu sebabnya, kita
harus senantiasa mengharap barakah Allah 'Azza wa Jalla dan berusaha untuk
menempuh jalan yang penuh barakah.

Semoga Allah Ta'ala berikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Kita
memohon petunjuk dan kekuatan kepada Allah subhanahu wa ta'ala untuk mampu
melaksanakan apa yang telah ditunjukkan-Nya.

Sesungguhnya nilai setiap amal sangat tergantung kepada niatnya. Jika niat
kita benar dan mulia, maka hal-hal mubah yang kita kerjakan dalam rangka
meraih kemuliaan tersebut, akan terhitung sebagai kemuliaan juga.
Sebaliknya, apa-apa yang diwajibkan maupun disunnahkan dalam agama ini,
jika melakukannya bukan karena niat yang benar, maka kebaikan tersebut tak
berharga di hadapan Allah subhanahu wa ta'ala.

Nikah merupakan salah satu sunnah Nabi shallaLlahu 'alaihi wa sallam. Yang
dimaksud sunnah dalam hal ini adalah sesuatu yang dicontohkan dan sekaligus
diperintahkan dengan perintah yang jelas dari Rasulullah shallaLlahu
'alaihi wa sallam. Jika kita menikah karena ingin memuliakan sunnah, maka
Allah Ta'ala akan limpahi barakah dalam pernikahan kita. Karena itu, kita
perlu membenahi niat, terutama saat menjelang nikah agar niat kita lurus.
Kita menikah karena ingin mengikuti sunnah Nabi shallaLlahu 'alaihi wa
sallam. Bukan sekedar karena sudah sangat ingin menikah.

Mari kita ingat sejenak sabda Nabi shallaLlahu 'alaihi wa sallam:

ÇóáäöøßóÇÍõ ãöäú ÓõäøóÊöí Ýóãóäú áóãú íóÚúãóáú ÈöÓõäøóÊöí ÝóáóíúÓó ãöäöøí¡
æóÊóÒóæøóÌõæúÇ¡ ÝóÅöäöøí ãõßóÇËöÑñ Èößõãõ ÇúáÃõãóãó¡ æóãóäú ßóÇäó ÐóÇ
Øóæúáò ÝóáúíóäúßöÍú¡ æóãóäú áóãú íóÌöÏú ÝóÚóáóíúåö ÈöÇáÕöøíóÇãö ÝóÅöäøó
ÇáÕøóæúãó áóåõ æöÌóÇÁñ

*"Menikah adalah sunnahku. Barangsiapa yang enggan melaksanakan sunnahku,
maka ia bukan dari golonganku. Menikahlah kalian! Karena sesungguhnya aku
berbangga dengan banyaknya jumlah kalian di hadapan seluruh ummat.
Barangsiapa memiliki kemampuan (untuk menikah), maka menikahlah. Dan
barangsiapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa karena puasa itu adalah
perisai baginya (dari berbagai syahwat)*." (HR. Ibnu Majah).

Maka, niat perlu ditata, tujuan perlu dibenahi. Selebihnya, kita perhatikan
apa-apa yang dituntunkan oleh Rasulullah shallaLlahu 'alaihi wa sallam
terkait dengan nikah, utamanya pada masa pengantin baru. Saya hanya
membahas apa-apa yang jarang dibahas, tetapi sangat penting bagi
kebarakahan pernikahan. Artinya, ada banyak hal lain yang perlu dipelajari
dan tidak saya sampaikan pada kesempatan kali ini mengingat sempitnya waktu
serta mempertimbangkan apa yang paling penting berkait dengan barakahnya
pernikahan.

Yang pertama, disunnahkan bagi kedua mempelai berdo'a memohon barakah bagi
pernikahannya serta meminta do'a kebaikan dan kebarakahan kepada kaum
muslimin. Sesungguhnya selain untuk mengumumkan kepada masyarakat dan
berbagi kegembiraan, walimah juga merupakan sarana untuk meminta do'a
kepada kaum muslimin. Dan tidak ada do'a yang lebih utama untuk orang yang
baru menikah, melebihi do'a barakah sebagaimana yang dituntunkan oleh
Rasulullah shallaLlahu 'alaihi wa sallam:

ÈóÇÑóßó Çááåõ áóßó¡ æóÈóÇÑóßó Úóáóíúßó¡ æóÌóãóÚó ÈóíúäóßõãóÇ Ýöí ÇáúÎóíúÑö

*"Semoga Allah memberkahimu, dan semoga memberkahi atasmu, serta
mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.*" (HR. At-Tirmidzi).

Inilah do'a yang dituntunkan oleh Rasulullah shallaLlahu 'alaihi wa sallam:
ringkas, padat dan mencakup semua yang terbaik dalam pernikahan. Sebagian
orang menyusun do'a yang lebih panjang, tetapi kurang tepat dari segi
kesiapan kita untuk menjalani andaikata dikabulkan sepenuhnya, disamping
kurang mencakup segala kebaikan yang kita harapkan. Ini misalnya dapat kita
temukan pada do'a yang mulai kerap diucapkan dalam beberapa perhelatan
pernikahan belakangan ini. Sepanjang pemahaman saya, do'a yang dituntunkan
Nabi shallaLlahu 'alaihi wa sallam merupakan contoh terbaik. Bukan
terlarang berdo'a dengan kalimat sendiri, tetapi hendaknya tidak sampai
berlebihan dalam berdo'a.

Tentang berlebihan dalam berdo'a, berkenanlah untuk membaca catatan lain
bertajuk Bahkan Ia Masuk Ke Jantung Kita di *Facebook page *ini juga.

Yang kedua, kita mendapati dalam hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam
Malik, Ath-Thabrani dan Ibnu Majah bahwa ketika Ali bin Abi Thalib
radhiyallahu 'anhu menikah dengan Fathimah radhiyallahu 'anha (putri Nabi),
maka pada malam pengantin baru sebelum kedua mempelai dukhul (bermalam
bersama), Rasulullah shallaLlahu 'alaihi wa sallam meminta air wudhu
(beliau berwudhu), menuangkannya pada 'Ali, lalu mendo'akan keduanya:

Çóááøóåõãøó ÈóÜÇÑößú ÝöíúåöãóÇ¡ æóÈóÇÑößú áóåõãóÇ Ýöíú ÈöäóÜÇÆöåöãóÇ

*Ya Allah, barakahilah keduanya dan berkahilah keduanya dalam percampuran
keduanya.

*Sekali lagi, ini memberi pelajaran berharga bagi kita betapa yang paling
patut diharapkan, dimohonkan dengan penuh kesungguhan dan diupayakan oleh
orangtua yang menikahkan anak pun adalah barakah bagi pernikahan tersebut
serta percampuran yang terjadi di antara keduanya. Semoga tidaklah lahir
dari pernikahan tersebut kecuali keturunan yang memberi bobot kepada bumi
dengan kalimat laa ilaaha illaLlah.

Yang ketiga, sunnah bagi mempelai laki-laki sebelum bermalam pertama untuk
berdo'a dengan memegang ubun-ubun istrinya dengan do'a:

Çóááøóåõãøó Åöäøöíú ÃóÓúÃóáõßó ãöäú ÎóíúÑöåóÇ æóÎóíúÑöãóÜÇ ÌóÈóáúÊóåóÇ
Úóáóíúåö¡ æóÃóÚõæúÐõ Èößó ãöäú ÔóÑøöåóÇ æóÔóÑøöãóÇ ÌóÈóáúÊóåóÇ Úóáóíúåö

*"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikannya dan
kebaikan watak yang telah Engkau jadikan padanya, serta aku berlindung
kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan watak yang telah Engkau jadikan
padanya." *(HR. Abu Dawud & Ibnu Majah).

*Merawat Cinta

*Ada dua hal yang harus kita tumbuhkan dalam rumah-tangga, yakni *qaulan
ma'rufah *(cara komunikasi yang penuh perhatian) da *mu'asyarah bil
ma'ruf *(mempergauli
dengan baik). Di luar dua hal yang sangat penting tersebut, ada hal lain
yang perlu kita perhatikan. Saya memilih untuk lebih menjelaskan tentang
dua hal berikut ini, karena pembahasan tentang *qaulan ma'rufan *dan
*mu'asyarah
bil ma'ruf *sudah banyak terdapat dalam berbagai buku.

Dua hal tersebut adalah tentang keselarasan ruhiyah kita dan kebarakahan
rezeki.

Renungilah sejenak sabda Nabi shallaLlahu 'alaihi wa sallam:

"ÇáúÃóÑúæóÇÍõ ÌõäõæÏñ ãõÌóäóøÏóÉñ ÝóãóÇ ÊóÚóÇÑóÝó ãöäúåóÇ ÇÆúÊóáóÝó æóãóÇ
ÊóäóÇßóÑó ãöäúåóÇ ÇÎúÊóáóÝó"

*"Ruh-ruh adalah seperti tentara yang berbaris-baris, maka yang saling
mengenal akan bersatu & yang saling mengingkari akan berselisih."* (HR.
Bukhari & Muslim).

Ruh kita sangat dipengaruhi oleh niat kita, orientasi hidup kita, 'ibadah
kita dan tujuan hidup kita. Boleh jadi kita sering bersama-sama melakukan
amalan yang baik, tetapi jika niat masing-masing dari kita berbeda, maka
akan berbeda pula ruhiyah kita. Maka, hendaknya kita saling mengingatkan,
saling menasehati dan saling menjaga iman agar tak terjatuh pada
kemaksiatan yang sangat besar.

Mari sejenak kita renungi ucapan Rasulullah shallaLlahu 'alaihi wa 'alaa
`alihi wa shahbihi wa sallam:

"ãóÇ ÊóæóÇÏóø ÇËúäóÇäö Ýöí Çááå Ìá æÚÒ Ãæ Ýí ÇáÅöÓúáÇãö , ÝóíõÝóÑóøÞõ
ÈóíúäóåõãóÇ ÅöáÇ ÈöÐóäúÈò íõÍúÏöËõåõ ÃóÍóÏõåõãóÇ"

*"Tak akan berpisah dua orang yang saling berkasih sayang karena Allah
Jalla wa 'Azza atau karena Islam, kecuali disebabkan oleh dosa yang
dilakukan oleh salah seorang di antara keduanya."* (HR. Bukhari dalam
Adabul Mufrad).

Ini bukanlah hadis tentang suami-istri. Ini adalah hadis tentang dua orang
yang saling berkasih-sayang karena Allah Jalla wa 'Azza atau karena Islam,
sehingga cakupannya lebih umum. Akan tetapi kita juga dapat mengambil
pelajaran penting bahwa suami-istri yang menikah karena Allah Ta'ala demi
menegakkan dakwah, dapat berpisah (bahkan dalam keadaan bermusuhan) tanpa
terelakkan oleh keduanya manakala salah satu di antara mereka terjatuh pada
dosa-dosa besar yang berlarut-larut. Maka, betapa perlu kita saling
mengingatkan agar tak ada yang terjatuh pada keburukan yang besar, berbuat
zalim atau --apalagi-- melakukan kesyirikan.

Ketika seseorang terjatuh pada dosa besar yang berlarut, boleh jadi
rumah-tangga mereka tidak pecah dan keduanya tak saling berpisah. Mereka
senantiasa bersama-sama karena keduanya sama-sama saling membantu dalam
dosa besar tersebut. Na'udzubillahi min dzaalik. Semoga Allah Ta'ala
selamatkan kita dari hal-hal yang demikian.

Adapun berkait dengan rezeki, maka yang senantiasa perlu kita minta dan
usahakan adalah rezeki yang barakah. Jika rezeki barakah, sedikitnya
membawa kebaikan, berlimpahnya juga melapangkan hati dan membawa kebaikan.
Itu bukan berarti kita tidak boleh meminta rezeki yang berlimpah. Tetapi
jangan pernah memisahkannya dengan memohon barakah.

Kita dapat berdo'a dengan ini, misalnya:

Çááøóåõãóø ÃßúËöÑú ãóÇáöí¡ æóæóáóÏöí¡ æóÈóÇÑößú áöí ÝöíãóÇ ÃÚúØóíúÊóäöí
æóÃØöáú ÍóíóÇÊöí Úóáóì ØóÇÚóÊößó¡ æóÃÍúÓöäú Úóãóáöí æóÇÛúÝöÑú áöí

*"Allahumma ak-tsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a'thoitanii wa
athil hayaatii 'ala tho'atik wa ahsin 'amalii wagh-fir lii"

"Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta barakahilah karunia yang
Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah
amalku serta ampunilah dosa-dosaku."

*Kita memohon rezeki yang berlimpah barakah dan anak banyak yang juga penuh
barakah dengan bercermin pada do'a Nabi shallaLlahu 'alaihi wa sallam
kepada Anas radhiyallahu 'anhu tatkala Ummu Sulaim radhiyallahu 'anha (ibu
dari Anas) mengantarkannya ke hadapan Rasulullah shallaLlahu 'alaihi wa
sallam untuk menjadi pelayan beliau. Maka Rasulullah shallaLahu 'alai wa
sallam mendo'akan:

Çááøóåõãøó ÃóßúËöÑú ãóÇáóåõ æóæóáóÏóåõ ¡ æóÈóÇÑößú áóåõ ÝöíãóÇ ÃóÚúØóíúÊóåõ

*"Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, serta barakahilah apa yang
engkau karuniakan padanya."* (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah shallaLlahu 'alaihi wa sallam
mendo'akan dengan:

Çááøóåõãøó ÇÑúÒõÞúåõ ãóÇáðÇ¡ æóæóáóÏðÇ¡ æóÈóÇÑößú áóåõ

*"Ya Allah, tambahkanlah rezeki padanya berupa harta dan anak serta
barakahilah dia dengan nikmat tersebut.*" (HR. Bukhari dan Muslim).

Semoga catatan ini bermanfaat. Kepada Allah Ta'ala saya memohon ampun. Dan
kepada-Nya kita memohon perlindungan dan penjagaan dari keburukan kita
sendiri, dari hidup yang tidak barakah, dari hilangnya barakah pernikahan
dan dari terhapusnya barakah rezeki.*

*Penulis buku-buku parenting, kolumnis Majalah Suara Hidayatullah. FB: Mohammad
Fauzil Adhim<http://www.facebook.com/pages/Mohammad-Fauzil-Adhim/183316298384173?ref=ts&fref=ts>,
twitter: @kupinang <https://twitter.com/kupinang>*

http://hidayatullah.com/read/27973/03/04/2013/agar-pernikahan-berlimpah-barakah.html
**


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: