Senin, 01 April 2013

[daarut-tauhiid] Trs: Ustaz Yusuf Mansur Menangis, Imam Masjidil Haram Baca Alquran di GBK

 

Ustaz Yusuf Mansur Menangis, Imam Masjidil Haram Baca Alquran di GBK
 
Minggu, 31 Maret 2013, 12:16 WIB

ustaz yusuf mansur pimpinan pppa menyetir (kanan) mendampingi imam masjidil haram syaikh saad al ghamidi di belora bung karno senayan
A+ | Reset | A-
REPUBLIKA.CO.ID. JAKARTA -- ''Subhanallah...Saya menangis menyaksikan acara hari ini. Sungguh sangat berkesan,'' ungkap Ustaz Yusuf Mansur usai mendengarkan Imam Masjidil Haram Syaikh Saad Al Ghamidi membacakan surat Al Fatihah yang diikuti puluhan ribu umat Islam yang memadati Gelora Bung Karno Senayan Sabtu (30/3).

Acara Wisuda Akbar Indonesia Menghafal Alquran (IMQ) ke-4 terasa sangat istimewa. Selain dihadiri Syaikh Saad al Ghamidi, juga dihadiri Syekh Faishal Al Hazimi (sejawat Syekh Al-Ghomidi), Dr Abdullah Ali Bashfar (Saudi Arabia),  Syekh Abdurrahman Yusuf Jamal (Gaza, Palestina).

Hadir pula, Dr Amin Kurdi (Lebanon), Syekh Ghiyats As-Syuraiqi,  Syekh Thoriq Muhammad Khidr (Ahli Qiroat dari Kementrian Agama dan Wakaf Qatar), Syekh Hasan Bugis dan Syekh Mahmoud Salthut dari Universitas Al-Azhar Cairo serta Duta Besar Tunisia, Libya, dan Saudi Arabia.
 
Abdullah Ali Bashfar, qari terkenal dan imam dari Arab Saudi. Saat ini ia menjadi Presiden Organisasi Tahsin Qur'an Internasional. Syekh Ghiyats As-Syuraiqi adalah Perwakilan Organisasi Tahfidz Internasional untuk Indonesia.

Sedangkan Syekh Amin Kurdi adalah Imam Besar Masjid Al-Amin Beirut yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Darul Fatwa (Kementerian Agama). Ulama ini sehari-hari aktif mengajar di Universitas Darul Fatwa, Lebanon.

Syekh Abdurrahman Yusuf Jamal adalah Direktur Lembaga Daarul Qur'anul Karim wal Sunnah Gaza, Palestina. Kepada para peserta wisuda ia menyatakan, ''Kalian adalah para pejuang pembebas Palestina.''

Selain guru dan santri Rumah Tahfidz, wisuda juga diikuti masyarakat umum. Mereka menyetor hafalan (muraja'ah) Surah Al Baqarah ayat 1-50 dan An Nabaa' (1-40). Jika lancar hafalan dan tahsinnya, peserta mendapat Sertifikat Wisuda.

Bertindak sebagai tuan rumah, Ustadz Yusuf Mansur didampingi Ketua Yayasan Daarul Qur'an Nusantara (YDQN) Ustadz Anwar Sani, Bendahara YDQN Ustadz Ahmad Jameel, Direktur Eksekutif PPPA Daqu Ustadz Tarmizi Ashidiq, Syekh Ali Jabir dan Syekh Muhammad Jabir dari Kampung Qur'an.

Syekh Saad Al-Ghomidi menyampaikan kekagumannya pada semangat masyarakat Indonesia menghafal Al Qur'an.  ''Kalian semua orang yang beruntung. Di saat orang lain menyibukkan diri dengan urusan dunia, kalian menyibukkan diri dengan Al Qur'anul Karim,'' kata pelantun murottal Qur'an populer di dunia ini.

Al Ghamidi merasa sangat terkesan dengan penampilan parade yang diikuti 200 Rumah Tahfidz dari seluruh Indonesia. Beberapa kali Syekh berdiri di panggung untuk melihat lebih seksama dan memberikan apresiasi kepada kafilah Rumah Tahfidz yang melintasi panggung utama Gelora Bung Karno Senayan.

Seisi Gelora Bung Karno hening senyap tatkala Syekh Al-Ghomidi melantunkan Surah Al Fatihah, dilanjutkan dengan An Nabaa'. Ustadz Yusuf Mansur yang berdiri di sampingnya, tak kuasa menahan tangis menyimak alunan suara emas Syekh Al-Ghomidi yang biasa mengimami Masjidil Haram. Peserta wisuda pun banyak yang berurai airmata.

Dalam sambutannya, Abdullah Ali Bashfar juga terkesima oleh betapa antusiasnya masyarakat Indonesia, laki-laki-perempuan segala usia, mengikuti wisuda hafalan Qur'an. ''Luar biasa, ini membuktikan kebenaran firman Allah SWT bahwa Al Qur'an itu mudah dibaca dan dihafal oleh siapa saja meskipun bukan orang Arab,'' tandasnya.

Ia mengungkapkan pengalamannya bertemu para penghafal Alquran cilik di berbagai negara. Misalnya Rabiah, bocah Pakistan berusia 7 tahun yang sudah hafal 30 juz Qur'an. Juga M Ayub dari Tajakistan yang baru berusia 5 tahun. Bahkan juga Tabarok dari Mesir, penghafal Qur'an tercilik di dunia yang umurnya masih 3 tahun.

Baik Syekh Al-Ghomidi, Dr Bashfar, maupun Syekh Yusuf Jamal, sepakat berpesan gerakan Qur'an yang dimotori Ustadz Yusuf Mansur dan PPPA Daqu ini baru permulaan. Harus diikuti dengan gerakan pengamalan kandungan Al Qur'an, sehingga agama Islam benar-benar terwujud sebagai rahmatan lil 'alamin.

Wassalamu'alaikum
Jagalah Hati Selalu
Wisnu

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: