Rabu, 03 April 2013

[daarut-tauhiid] Orang yang Takut Miskin justru akan Menjadi Miskin Hakiki

Orang yang Takut Miskin justru akan Menjadi Miskin Hakiki

<http://img.eramuslim.com/media/2013/04/2ba9c672-a14d-4758-8aef-5a1f4b352a6a.jpg>Dalam
kehidupan di zaman modern penuh fitnah dewasa ini, kita jumpai banyak
sekali manusia yang hidup dipenuhi kegelisahan berkepanjangan. Dan salah
satu kegelisahan tersebut bersumber dari kekhawatirannya akan jatuh miskin.
Inilah fenomena nyata yang membuktikan betapa faham materialisme telah
mendominasi mayoritas penduduk planet bumi. Kebanyakan orang saat ini jauh
lebih takut akan kehilangan harta daripada kehilangan iman dan keyakinannya
akan Allah Sang Pencipta jagat raya. Banyak orang telah menjadikan
kesuksesan dalam kehidupan dunia sebagai tujuan utamanya. Padahal Nabi
Muhammad shollallahu 'alaih wa sallam memperingatkan kita bahwa jika dunia
telah menjadi fokus perhatian utama, maka hidup seseorang bakal berantakan
dan kemiskinan bakal menghantui dirinya terus-menerus.

"Barangsiapa yang menjadikan dunia ambisinya, niscaya Allah cerai-beraikan
urusannya dan dijadikan kefakiran (kemiskinan) menghantui kedua matanya dan
Allah tidak memberinya harta dunia kecuali apa yang telah ditetapkan
untuknya." (HR Ibnu Majah 4095)
Dan sebaliknya, Nabi Muhammad shollallahu 'alaih wa sallam menegaskan bahwa
hanya orang yang niat utamanya ialah kehidupan akhirat, maka hidupnya bakal
berada dalam penataan yang rapih dan hidupnya akan dihiasi dengan kekayaan
hakiki, yakni kekayaan hati. Bahkan Nabi Muhammad shollallahu 'alaih wa
sallam menjamin orang tersebut bakal memperoleh dunia dengan jalan dunia
yang datang kepada dirnya secara tunduk bahkan hina, bukan sebaliknya, ia
yang harus mengejar dunia dengan hina sehingga merendahkan martabat diri.

"Dan barangsiapa menjadikan akhirat keinginan (utamanya), niscaya Allah
kumpulkan baginya urusan hidupnya dan dijadikan kekayaan di dalam hatinya
dan didatangkan kepadanya dunia bagaimanapun keadaannya (dengan tunduk)."
(HR Ibnu Majah 4095)

Apa yang dapat kita simpulkan dari hadits Nabi Muhammad shollallahu 'alaih
wa sallam di atas? Kesimpulannya ialah jika seorang hamba hidup dengan
senantiasa sadar dan yakin bahwa Allah adalah Pemberi Rezeki sesungguhnya
dan bahwa tugasnya sebagai orang beriman ialah terus-menerus mengokohkan
keyakinan akan hidup yang sesungguhnya ialah di kampung akhirat nan kekal,
bukan di negeri dunia nan fana ini, maka dengan sendirinya Allah-pun akan
membalas keyakinannya yang mulia dan benar itu dengan balasan yang
selayaknya sebagaimana Allah sendiri janjikan di dalam KitabNya:

"Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS
An-Nahl ayat 97)

Barangsiapa ber'amal sholeh, maka Allah jamin kehidupannya bakal baik di
dunia dan Allah bakal balas dengan yang jauh lebih baik dari 'amal
sholehnya di akhirat kelak. Namun, saudaraku, itu semua dengan syarat yang
sangat fundamental, yaitu "dalam keadaan beriman." Dan iman yang paling
pokok ialah ber-tauhid. Termasuk di dalamnya ialah hanya bergantung kepada
Allah Yang Maha Ahad (Esa), tidak bergantung kepada apapun atau siapapun
selain Allah.

Oleh karenanya, Nabi Muhammad shollallahu 'alaih wa sallam memberikan kabar
gembira kepada setiap muwahhid (ahli tauhid). Bahwa hidup mereka bakal
dijauhkan dari kemiskinan. Dan untuk memperoleh jaminan tersebut ternyata
cukup dengan setiap kali pulang ke rumah membaca ayat pertama surah
Al-Ikhlas sebelum masuk ke dalam rumah. Tentunya itu semua dilakukan bukan
sekedar sebagai mantera berupa komat-kamit di bibir belaka. Namun ia
mestilah diiringi dengan keyakinan penuh akan makna dari ucapan kalimat
tersebut: "Qul huw-Allahu Ahad" (Katakanlah: Allah itu Maha Esa). Artinya,
ucapkanlah sambil meyakini sedalam mungkin di dalam hati bahwa tidak ada
tempat selain Allah untuk memohon dan mengharapkan datangnya rezeki berkah
yang bakal mencukupi hidup kita plus hidup anak-istri plus biaya kita untuk
beribadah, ber'amal, berda'wah dan berjihad di jalan Allah Ta'aala.

Rasulullah shollallahu 'alaih wa sallam bersabda: "Barangsiapa membaca "Qul
huw-Allahu Ahad" (surah Al-Iklash ayat pertama) ketika masuk ke dalam
rumahnya, maka kefakiran (kemiskinan) bakal tertolak dari penghuni rumah
tersebut dan kedua tetangganya." (HR Thabrani)

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan
sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung
kepada Engkau dari sifat pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada
Engkau dari tekanan hutang dan kesewenang-wenangan manusia ."

- Pencinta Quran -

http://www.eramuslim.com/hikmah/bisnis-jihad/orang-yang-takut-miskin-justru-akan-menjadi-miskin-hakiki.htm#.UVv9mDfjaSo


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: