Senin, 16 Maret 2009

[daarut-tauhiid] Urgensi Menjaga Sebuah Persahabatan

Urgensi Menjaga Sebuah Persahabatan
Written by Rahmat Arafah Al-Madany
Sunday, 15 March 2009
www.nurulyaqin.org

Semenjak manusia dilahirkan ke muka bumi, tidak akan pernah terlepas dari bantuan pihak kedua. Maka selama hayat masih dikandung badan, manusia tidak akan pernah terlepas dari interaksi dengan orang lain. Dalam buku psikologi karangan Dr. Umar Muhammad At-Taumi Asy-Syaibani, beliau menyebutkan selama manusia menjalani roda kehidupan akan selalu berinteraksi dengan lingkungan, dimana dan kapanpun itu. Sehingga setiap manusia mempunyai aspek mempengaruhi dan dipengaruhi terhadap lingkungan dimanapun ia berada. Dampaknya, manusia bisa menjadi baik karena lingkungan, dan bisa menjadi rusak juga dikarenakan factor lingkungan.

Salah satu unsur dalam menjaga agar manusia mampu berinteraksi baik dengan lingkungan, adalah persahabat. Dalam banyak hal, sahabat yang menjadi teman kita mempunyai peranan dalam membentuk pola kehidupan dan berpikir kita. Maka, oleh karena itu, kita harus dapat mencari dan menjaga persahabatan yang baik sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an As-Sunnah.

Akan tetapi, kita sering salah dalam memahami makna kata sahabat. Terkadang dalam memahami sahabat, kita lebih banyak memandangnya dari kaca mata duniawi atau materi. Namun seandainya terdapat kekuatan yang dapat menggabungkan antara hubungan duniawi yang menjadi perantara menuju kehidupan abadi di akherat, maka persahabatan tersebut akan menjadi begitu indah dalam menghiasi catatan perjalanan kehidupan kita. Karena dengan persahabatan yang indah, kita dapat saling nasehat dan menasehati. Jadi dengan adanya budaya saling nasehat menasehati, Insya Allah kehidupan kita akan senantiasa selalu dalam naungan dan Ridha Allah Subhanahu Wata'ala.

Dalam syair arab dikatakan, bahwa sahabat yang sejati adalah sahabat yang mampu membuat kita menangis, bukan sahabat yang membuat kita tertawa.

Dalam ungkapan tersebut ada dua hal yang perlu kita pahami maknanya, sehingga tidak terjebak oleh distorsi bahasa dalam aplikasi kehidupan bersosialisasi dengan lingkungan tempat kita berada.

Pertama adalah sahabat yang sejati adalah sahabat yang mampu membuat kita menangis. Dalam hal ini yang perlu digaris bawahi adalah kata menangis. Menangis disini bukan berarti mengeluarkan air mata. Namun makna menangis disini adalah, bagaimana seorang sahabat dapat dan mampu memberikan kesadaran kepada kita bahwa kehidupan didunia ini hanyalah sementara. Sehingga dikala kita lalai pentingnya menjalankan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari, sahabat tersebut dapat memberikan nasehat untuk mengingatkan. Dalam hal ini yang perlu kita perhatikan adalah, lihatlah apa yang dikatakan (nasehat yang baik), tapi jangan melihat kepada siapa yang mengatakan. Maksudnya adalah, siapapun yang memberikan nasehat yang baik, kita harus menerimanya dengan lapang dada. Kita jangan terlalu mempermasalahkan siapa yang memberikan nasehat tersebut. Karena yang memberikan nasehat tersebut bisa jadi orangnya lebih kecil dari yang meneriama nasehat tersebut.

Kedua, adalah . bukan sahabat yang membuat kita tertawa. Pemahaman kata tertawa disini bukanlah tertawa seperti layaknya kita tertawa. Namun kandungan maknanya adalah ketika kita sedang ditimpa penyakit cinta dunia sehingga membuat kita lalai dengan godaan hawa nafsu duniawi, ketika itu teman yang ada di sekitar kita tidak dapat memberikan sebuah penyadaran. Namun justru ikut terbuai bersama dengan adanya godaan duniawi yang melalaikan tersebut.

Dalam realita kehidupan, banyak sekali kita dapati ketika seseorang memberikan sebuah nasehat atau ajakan terhadap sebuah kebaikan dalam panduan syariat agama Islam (Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah Shalallhu 'Alaihi Wasallam ) ia anggap itu sebuah angin lalu, atau bahkan ia anggap itu tidak penting dalam kehidupannya. Bahkan kita menyikapinya dengan dingin akan nasehat dan ajakan kebaikan teman tersebut. Karena ia merasa tidak akan mendapatkan kepuasan duniawi. Dalam hal ini kita telah terjebak akan kepuasan hawa nafsu duniawi. Namun sebaliknya, jikalau ada seorang teman yang mengajaknya kepada hal-hal yang dilarang oleh syariat islam, atau memberikan kepuasan hawa nafsu dengan bermacam godaan duniawi, tanpa pikir panjang, hal ini langsung ditanggapin, dan untuk kelompok terakhir ini lebih banyak dan lebih cepat untuk mendapatkan pengikutnya. Karena ia merasa mendapatkan kepuasan yang dirasakan dalam kehidupan duniawi.

Hal ini banyak sekali kita dapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh yang paling gampang adalah dalam kehidupan sehari-hari kita. Sebagai pemeluk agama Islam, kita diwajibkan untuk mendirikan sholat lima kali dalam sehari. Namun dalam mendirikan shalat tersebut terkadang kita sering menyepelekan atau menganggap remeh. Kita lebih mendahulukan kehidupan duniawi dikala datangnya waktu sholat. Sehingga betapa banyak diantara kita yang tanpa sengaja telah melalaikan shalat. Oleh karena itu, marilah kita lihat kembali apa yang telah difirmankan oleh Allah dalam surat Al-Ma'un ayat 4-5 yang artinya "Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,". Dalam Qur'an terjemahan terbitan Al-Huda (Kelompok Gema Insani) kata lalai berarti orang-orang yang tidak menghargai serta melalaikan pelaksanaan waktu-waktu sholat. Coba apa yang kita lakukan dikala waktu sholat datang ? Ketika itu terdapat sebuah tayangan bagus yang ada di layar televisi?, atau pada waktu yang bersamaan, kita diasyikkan dengan jual beli di pasar atau swalayan atau mall ?, atau pada waktu yang bersamaan kita sedang dipanggil oleh atasan kerja kita?

Dalam menjaga persahabatan dengan siapapun, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, sehingga tidak merusak hubungan persahabatan atau persaudaraan. Karena dalam Al-Qur'an surat Al-Hujurat ayat 10 yang artinya "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat Rahmat."

Perkara-perkara yang dapat merusak hubungan persaudaraan diantaranya adalah:

1. Tamak dan rakus terhadap kepuasana duniawi.

Dalam hal ini, Rasulullah -Shalallahu 'Alaihi Wasallam- bersabda yang diriwayatkan oleh Ibnu Majjah, yang artinya " Zuhudlah terhadap dunia, maka Allah akan mencintai kamu. Zuhudlah terhadap apa yang dimiliki oleh manusia, maka mereka akan mencintai kamu".

Betapa banyak kita dapati dalam realita kehidupan, bahwa dua orang atau lebih dapat bertikai dikarenakan harta duniawi, bahkan sampai merenggut nyawa. Kenapa hal itu dapat terjadi? Pertama, karena satu sama lain saling merasa tidak puas dengan harta yang telah dimilikinya. Kedua, karena manusia telah menjadi budak hawa nafsu yang dimotori oleh syaitan.

Ibnu Qayyim mengatakan bahwa apabila kamu tertimpa musibah, maka mintalah musyawarah kepada saudaramu dan jangan meminta apa yang engkau perlukan. Sebab jika saudara atau temanmu itu memahami keadaanmu, ia akan terketuk dan terbuka hatinya untuk menolongmu, tanpa harus meminta atau meneteskan airmata. Hal serupa juga diungkapakan oleh Dr. Abdussalam Abdullah Jaqandi dalam bukunya Mursyid Ad-Du'at Wal-Mu'allimin fi At-Tarbiyati wa 'Ilmi An-Nafsi, bahwa setiap manusia dikatakan sukses dalam melakukan hubungan interkasi social ketika ia dapat memahami akan keluhan yang dialami oleh saudaranya dan ia berusaha mencarikan jalan keluarnya.

Sebuah syair arab menjelaskan bahwa dalam masalah kepuasan duniawi maka lihatlah kepada orang ada dibawah kita taraf ekonominya, sehingga dengan demikian dalam diri kita akan timbul rasa kepuasan terhadap apa yang telah dimiliki. Apabila telah memilki rasa kepuasan, maka kita akan dapat mensyukuri nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepada kita. Akan tetapi untuk masalah kebaikan (ibadah, pendidikan), yang harus dijadikan barometer adalah orang yang lebih bagus dari kita kwalitasnya. Karena dengan demikian, kita akan terus berlomba-lomba agar menjadi lebih baik dari hari ke hari.

2. Maksiat Dan Meremehkan Ketaatan.

Apabila dalam menjalani kehidupan dihiasi dengan zikir dan ibadah serta membudayakan nuansa saling nasehat menasehati, maka betapa indahnya kehidupan yang kita jalani. Hal ini dapat kita lihat Firman Allah dalam Surat Al-'Ashr ayat 2-3 yang artinya "Sungguh manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati untuk kesabaran".

Akan tetapi jika yang terjadi adalah sebaliknya, berarti pergaualan yang kita bangun tersebut menjadi gersang. Hal ini terjadi karena hati telah menjadi keras sehingga membuka pintu kejahatan dan kelalaian.

Ibnu Al-Qayyim dalam bukunya Al-Jawaabul Kafii, mengatakan bahwasanya perbuatan maksiat yang diperbuat oleh manusia akan mengakibatkan rasa gelisah pada dirinya, sehingga menimbulkan rasa takut dan sedih. Sehingga ia akan merasa takut dan gelisah untuk atau ketika bertemu dengan saudara-saudaranya.

Kalau kita mau memperhatikan sejenak, kebanyakan diantara para pelaku kemaksiatan dan kemungkaran dalam menjalani persahabatan yang mereka bangun bukanlah atas dasar ketakwaan. Akan tetapi landasan yang mereka bangun adalah atas dasar kepuasan dan materi yang terlihat secara kasat mata dalam kaca mata duniawi, sehingga akibtnya adalah kacamata yang mereka bangun tersebut alkan mudah retka dan pecah. Itulah pangkal dan penyebab dari segala macam pertikaian dan permusuhan. Namun tanpa disadari, sesungguhnya hal tersebut akan menjadi beban yang akan dipikulnya pada hari Pembalasan yang maha adil.

Dalam surat Az-Zukhruf ayat 67 Allah berfirman yang artinya :" Pada hari itu sahabat-sahabat karib: Setengahnya akan menjadi musuh kepada setengahnya yang lain, kecuali orang-orang yang persahabatannya berdasarkan takwa ( iman dan amal soleh )."

Sedangkan persahabatan yang dibangun karena Allah, persahabatan tersebut akan terus berkelanjutan sampai di syurga, dalam hal ini Allah berfirman dalam Surat Al-Hijir ayat 45 yang artinya " Dan Kami cabut akan apa yang ada di hati mereka dari perasaan hasad dan dengki sehingga menjadilah mereka bersaudara ( dalam suasana kasih mesra ), serta mereka duduk berhadap-hadapan di atas pelamin masing-masing. "

3. Tidak menggunakan tata krama yang baik dalam berbicara.

Ketika berbicara dengan orang lain haruslah menggunakan tata krama yang baik dan sopan, serta juga harus mengenal karakteristik lawan bicara. Karena suatu permasalahan bermula karena salah dalam bertutur kata dan menyakitkan hati lawan bicara. Sehingga ada sebuah ungkapan bahwa lidah itu lebih tajam dibanding dengan sebilah pedang. Al-Qur'an telah mengajarkan kepada kita agar menggunakan tata karma yang baik dalam berbicara sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Isra ayat 53 yang artinya: " Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu: Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."

Dalam berbicara dengan orang lain, maka hindarilah melakukan bisik-bisik dihadapan muka umum. Karena berbisik-bisik dimana orang lain banyak menyaksikan akan dapat menimbulkan fitnah. Sehingga banyak sekali orang yang menganggap bahwa berbisik itu merupakan hal remeh, namun justru hal itulah yang menyebabkan orang bisa bertikai dan berburuk sangka terhadap yang berbisik-bisik. Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang artinya: "Jika kalian bertiga, maka janganlah dua orang diantaranya berbisik-bisik tanpa mengajak orang yang ketiga karena itu akan dapat menyebabkannya bersedih.". dalam hal ini para ulama telah menyepakati bahwa hendaklah kita menghindari dari perbuatan berbisik-bisik, karena hal itu akan membuka pintu bagi syetan untuk menghasut satu diantar yang lainnya.

Allah wa Rasuluh A'lam Bi Ash-Shawab.


[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Weight Management Group

on Yahoo! Groups

Join the challenge

and lose weight.

Group Charity

California Pet

Rescue: Furry

Friends Rescue

Yahoo! Groups

Auto Enthusiast Zone

Auto Enthusiast Zone

Discover auto groups

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: