Jumat, 12 Maret 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3003

Messages In This Digest (11 Messages)

Messages

1.

[OOT] Kursus Menulis Narasi

Posted by: "Siti Nurrofiqoh" fiqohpantau@yahoo.co.id   fiqohpantau

Thu Mar 11, 2010 3:53 am (PST)



Moderator, maaf numpang posting...

Kursus Narasi - Pantau
Angkatan IX
Mei – September 2010

KURSUS
ini dirancang untuk orang yang ingin belajar menulis panjang, memikat
sekaligus mendalam. Ia juga diperuntukkan bagi mereka yang berminat
menulis esai atau narasi.

Ia mengedepankan dasar-dasar etika
jurnalisme serta belajar memahami mekanisme verifikasi, teknik
wawancara, riset, menganalisis struktur bacaan, bahasa, penelusuran
data serta editing. Ia menjadi landasan penting dalam belajar menulis
yang baik, mulai tulisan feature hingga narasi.

Pantau mulai menawarkan pengajaran genre ini pada media tahun 2001, setiap semester sekali, selama dua minggu.
Total, Pantau sudah mengadakan 16 kali kursus ini.

Pada 2006, Pantau mulai membuka paket empat bulan (lima bulan bila terpotong hari libur nasional). Kursus ini berlangsung di Jakarta,
mulai setiap Mei dan November. Pantau telah menyelenggarakan enam kali
kursus dengan total peserta 108 orang. Kursus juga terkadang diadakan
di luar Jakarta berdasarkan permintaan. Di Jakarta, kursus ini diikuti
berbagai kalangan. Baik itu aktivis, pengacara, dokter, dosen,
mahasiswa, arsitek, pekerja pertambangan, NGO dan lain-lain.
Harapannya, merangsang peserta membuat tulisan yang dalam, memikat dan
analitis, enak dibaca dan mengalir. Cerita yang analitis dibutuhkan
masyarakat untuk mengambil sikap terhadap pokok masalah.

Kursus
diadakan sebanyak 18 sesi dengan frekuensi pertemuan mingguan, setiap
Rabu malam pukul 19.00-21.00. Ini sengaja dibuat agar peserta punya
waktu mengendapkan materi belajar, membaca dan mengerjakan tugas. 
Kelas ditekankan pada banyak latihan. Kelas ini juga akan membicarakan
karya-karya klasik nonfiksi Joseph Mitchell, Truman Capote, John
Hersey, Gay Talese dan Ryszard Kapuscinski serta Pham Xuan An dari Saigon.

Tugas akhir setiap peserta menulis sebuah narasi sekitar 5.000 kata.

Kursus ini juga telah menghadirkan banyak tokoh penulis sebagai pembicara tamu. Mereka adalah Arief Budiman,
Bre Redana, Daoed Joesoef, Donald K Emmerson, Fadjroel Rahman, Jean
Jacques Kusni, Julia Suryakusuma, Putu Oka Sukanta, Riri Riza, Samuel
Mulia, Martin Aleida, Arswendo Atmowiloto, Ayu Utami dan Maria
Hartiningsih.

INSTRUKTUR

Andreas
Harsono -- Wartawan Jakarta, anggota International Consortium of
Investigative Journalists. Pada 1999 mendapatkan Nieman Fellowship di
Universitas Harvard. Menyunting buku "Jurnalisme Sastrawi: Antologi
Liputan Mendalam dan Memikat." Kini menyelesaikan buku "From Sabang
to Merauke: Debunking the Myth of Indonesian Nationalism," yang
membahas hubungan media dengan kekerasan etnik, agama dan nasionalisme
di Indonesia dan Timor Lorosae.

Budi Setiyono -- wartawan Jakarta , pernah bekerja untuk Suara Merdeka (Semarang ) dan majalah Pantau ( Jakarta ). Dia co-editor buku "Revolusi
Belum Selesai" yang berisi kumpulan pidato politik Presiden Soekarno
serta "Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat."
Kini menyelesaikan buku soal penyair A.S. Dharta dari Lembaga
Kebudayaan Rakyat.

INSTRUKTUR TAMU

Fira Basuki – Pemimpin Redaksi Cosmoplitan Indonesia. Ia menulis sebuah novel trilogi Jendela-Jendela, Pintu dan Atap. Fira juga menjadi kontributor pada beberapa media asing seperti Sunflower, Collegio, dan Morning Sun yang semuanya di Kansas Amerika Serikat, dan pernah menjadi produser serta presenter pada Radio Singapura International. Fira juga salah seorang pengasuh
redaktur majalah BAZAAR.

Sitok Srengenge -- Seorang sastrawan dan Seniman Teater, seorang dari 20 exceptional peoples
di Asia yang dinobatkan majalah Asiaweek sebagai Leaders for the
Millennium in Society & Culture. Selain aktif bermain teater, Sitok
juga pernah menjadi dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ), pendiri
komunitas Gorong-gorong Budaya, pendiri Teater Matahari dan salah satu pendiri Komunitas Utan Kayu, serta mengelola penerbitan KATAKI. Sebagai penyair, ia sudah menerbitkan empat buku puisi Kelenjar Bekisar Jantan, Persetubuhan Liar, Anak Jadah, Nonsens,
Ambrosia, Nonsens, serta satu novel Menggarami Burung Terbang.

SYARAT DAN BIAYA

Peserta
bisa dari berbagai latar belakang disiplin ilmu, minat atau profesi.
Kursus ini banyak diikuti oleh kalangan aktivis, wartawan, dokter,
pengacara, mahasiswa, dosen, peneliti, manajer dan sebagainya. Biaya
kursus 4 juta rupiah dan bisa diangsur selama kursus.

PESERTA

Peserta
dibatasi 18 orang untuk memudahkan lalu-lintas ide dalam kelas. Peserta
diharapkan mengirim biodata dan contoh tulisan agar instruktur bisa
mengenal background dan kebutuhan masing-masing peserta. Peserta juga
diminta mengerjakan tugas membaca, latihan meliput, serta menulis
pekerjaan rumah.

Informasi hubungi:

Siti Nurrofiqoh

Program Officer

P a n t a u
Jl. Raya Kebayoran Lama
No 18 CD Jakarta Selatan 12220
Telp/Fax. 021 722-1031/021- 7221055
Website. www.pantau.or. id
Mobile. 0813 82 460 455 – 0817 644 8477

Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/
2a.

Re: [catcil] Cerita Tentang Ibu

Posted by: "yudhi mulianto" yudhi_sipdeh@yahoo.com   yudhi_sipdeh

Thu Mar 11, 2010 4:06 am (PST)



Wah ceritanya mengharukan nih mba NOVI.

"Hmm, ibu, maafkan aku... aku belum bisa benar-benar
membahagiakanmu ketika aku lagi-lagi mengecewakan untuk hal yang satu
itu. Moga perlahan, tapi pasti dengan aktivitas yang aku jalani saat
ini aku bisa menata ulang semua ini... dan memberi kabar bahagia
untukmu... suatu saat nanti :-) "

• ngomong-ngomong apakah yang mba maksud keinginan ibu itu soal jodoh mba ya?

Soalnya wanita dewasa suka dapat pertanyaan yang sudah biasa dan umum.

Kayak yang di iklan di TV itu ya  " kapan kamu nikah?" , "kapan kamu punya anak?"

tapi ibu nanyanya beda dengan iklan itu kan?

...semoga mba enteng jodoh ya :-)

salam

--- On Wed, 3/10/10, novi khansa' <novi_ningsih@yahoo.com> wrote:

From: novi khansa' <novi_ningsih@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] [catcil] Cerita Tentang Ibu
To: "sekolah kehidupan" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>, "milis pembacaanadia" <pembacaanadia@yahoogroups.com>
Date: Wednesday, March 10, 2010, 7:05 PM

 

Pada sebuah kesempatan saat kuliah, salah satu dosen kami bercerita.
Hal yang biasa sebagai selingan dari materi yang beliau sampaikan. Ada
beberapa cerita yang sempat terulang, misalnya kisah Rabi'ah Al
Adawiyah. Kali ini, ceritanya tentang seorang ulama yang sudah banyak
menghasilkan karya.

Ulama yang satu ini, aku agak lupa
persisnya nama ulama tersebut, saking rajinnya mencari ilmu dan menulis
sehingga tidak sempat makan. Ibunya yang melihat hal itu tidak tega dan
menyuapi makanan kepada anaknya tersebut. Hmm, saking konsentrasinya
dengan apa yang dikerjakan (menulis) anak tersebut sampai tak sadar
kalau makanannya sudah habis. Setelah aktivitasnya selesai, dia kembali
meminta makan kepada sang ibu, hehe.

Di sini, aku bukannya
menyorot keseriusan ulama tersebut karena saking seriusnya belajar
sampai tidak sadar makanannya sudah habis, tapi kemuliaan seorang ibu.

Ketika
sang dosen bercerita hal tersebut, aku langsung ingat ibuku. Seringkali
ketika aku sibuk di depan komputer, ibu menyodorkan makanan siap saji,
hehe bukan junk food, tapi nasi yang sudah beserta lauk dan sayur,
kalau perlu plus buah. Tak jarang, ketika disodorkan makanan tersebut,
aku menaruh kembali di meja dan ibu menyuruh aku segera memakannya.
Berhenti sejenak dari aktivitas yang ibu tahu konsekuensinya.

Suatu
kali, ketika aku sibuk bermain dengan 3 keponakanku di depan laptop.
Merekam kegiatan mereka dari menyanyi, bercanda dan lain-lain, ibu pun
kembali menyodorkan makan malam. Hehehe, aku sampai lupa kalau belum
makan karena sedang seru-seruan dengan mereka. Akhirnya, aku dan kedua
keponakanku yang masih bertahan di depan laptop menikmati makanan dari
ibu.

Tidak hanya pada aku ibu berbuat seperti itu, kepada
kedua kakakku juga sama. Pokoknya harus makan, harus sehat. Kalau susah
diingatkan ya langsung disodorkan.

Itu hanya salah satu contoh
kebaikan yang ibu berikan kepada kami, masih banyak hal lain yang kalau
mengingatnya membuatku menangis. Di usia tuanya, ibu masih terus
memberikan segalanya kepada kami dengan melimpahnya pengertian yang
beliau miliki. Padahal ibu juga punya impian untuk mengurus mbah yang
usianya makin tua di kampung.

Kini,
ibu lebih sering tinggal di rumah kakak yang masih repot-repotnya
mengurus 4 anak yang masih kecil. Sesekali, ibu pulang ke rumah kami di
sini yang sekarang dihuni aku dan kakak laki-lakiku yang sudah menikah.

Dari dulu, kalau bisa aku lihat dengan matahati ibu dan bapak
benar-benar seimbang mendidik kami. Bapak dengan ketegasan dan
kemandirian dan ibu dengan kelembutan dan kasih sayang. Ibu juga
menjadi 'jembatan' antara kami semua. Ibu titik sentral keluarga kami.
Ibu tempat curhat segala-galanya, bahkan ibu juga bagai teman bagiku.
Ibu jarang menentangku, hampir selalu menuruti keinginanku.

Dengan
argumen yang kuat dan kesungguhanku untuk membuktikan serta kecintaan
pada sesuatu, ibu akan mendukung hal tersebut. Ketika aku ingin kuliah
lagi, ketika aku tidak mau kerja kantoran, ketika aku ingin kursus,
ketika aku lebih memilih tinggal sendiri saat itu, ketika banyak hal
yang terjadi dalam hidupku, beliau selalu dan selalu mendukung.

Ibu
juga tak jarang mengkritik dan menasehatiku. Ibu tak pernah menuntutku
macam-macam. Ibu tahu benar, keinginanku banyak, aktivitasku juga
banyak, aku ingin ini dan itu, dan di sana ibu selalu menjadi tempat
mengadu dan manajer yang selalu mengingatkan.

Ibu juga suka
bercerita tentang masa lalu, masa kecil, ketika baru menikah, ketika
menjalani masa-masa berat pindah ke Jakarta, dan banyak lagi. Aku
selalu senang mendengar cerita ibu. Aku jadi tahu kalau ibu pernah
menempuh jalan yang cukup jauh untuk jualan bakwan dan makanan kecil
lainnya sambil menggendong aku yang masih bayi.

Aku jadi
ingat, ibu pula yang mengajarkanku jualan es, tidak hanya mengajarkan,
tetapi membuatkan ketika malam-malam. Ibu meracik susu coklat dan sirup
dan kemudian kami akan membungkusnya. Hasil penjualan es bisa untuk
membayar listrik saat itu.

Aku merasa mendapat begitu banyak dari sosoknya, tetapi makin hari merasa kurang memberi kepadanya... .

Menyadari
sekali belakangan ini, aku terlalu sibuk dengan aktivitasku, belakangan
malah ibu kembali menurutiku untuk menjalani aktivitas baru yang insya
Allah akan dimulai bulan April.
Aku tahu aku sudah cukup dewasa
dalam mengambil keputusan, tetapi aku merasa perlu melaporkan segala
hal yang aku lakukan kepada ibu, apalagi hal itu berkenan dengan
pekerjaan, pendidikan dan aktivitas lainnya.

Dari kecil,
secara langsung atau tidak langsung, kami diajakarkan untuk berterus
terang. Kami juga dibebaskan, tapi bertanggung jawab. Kami semua
merasakan tinggal terpisah dengan orangtua dengan modal kepercayaan
dari mereka.

Akan tetapi, aku lupa kalau ibu pasti punya
keinginan kepada diriku. Aku lupa, ada binar ibu ketika aku pernah
menyampaikan sesuatu hal dan raut kecewa ketika aku membatalkan. Aku
juga pernah melihat wajah kecewa ibu saat aku memutuskan sesuatu hal.
Seperti yang aku bilang, ibu tak banyak menuntut, ibu tak banyak
maunya.

Hmm, ibu, maafkan aku... aku belum bisa benar-benar
membahagiakanmu ketika aku lagi-lagi mengecewakan untuk hal yang satu
itu. Moga perlahan, tapi pasti dengan aktivitas yang aku jalani saat
ini aku bisa menata ulang semua ini... dan memberi kabar bahagia
untukmu... suatu saat nanti :)

***

"Anda adalah cermin dari pikiran-pikiran Anda Sendiri"
(Syekh Muhammad Al Ghazali)

***

novi_khansa' kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi. multiply. com
http://novikhansa. wordpress. com/

3a.

[Catcil] 3 Bulan kemudian

Posted by: "Kang Dani" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Thu Mar 11, 2010 10:54 am (PST)



~DA

Tanggal 6 Maret kemarin, menggenapkan 3 bulan usia Irhamna. Bayi ke-2 kami yang belianya sudah sedemikian warna-warni. Tak pernah menyangka flu ringan bisa menjadi sedemikian hebat untuknya. 13 hari yang mendung, di langit dan di hati kami. Adrenalin hidup kami yang teramat, mungkin saat itu. Semoga tak lagi ada.

Lepas sudah slang penopang hidup dari tubuh mungilnya, oksigen tak lagi bertabung, langsung dihirupnya seketika lepas dari daun yang memasak. Asi tak lagi mengalir lewat slang kecil tak nyaman di kerongkongannya, tapi dari ranum bunda yang senatiasa ada.

13 hari yang menyesakkan. Seakan kami lah orang yang paling merana di dunia ini. Malu nian ketika menyadari ternyata masih banyak yang lebih menderita dari kami di luar sana. Tapi saat itu, menyaksikan Irhamna sesak menyesap udara di pangkuan Endah, adalah pemandangan paling memilukan yang pernah saya lihat dan tak pernah ingin saya lihat kembali.

Tiga hari pertama menjadi orang tua pasien adalah saat-saat terberat bagi kami. Belum lagi memikirkan biaya, kami harus menerima tekanan --yang mereka sebut motivasi-- pihak RS untuk segera memindahkan Irhamna ke RS lain yang fasilitas NICU nya tersedia. Bayangan terburuk --yang seharusnya tak perlu-- menambah berat beban kami. Sungguh, mahluk terkutuk itu senantiasa meniupkan was-was dalam setiap langkah kami. Beruntung, begitu banyak sahabat yang menjadi energi  melewati saat-saat itu. Pesan-pesan singkat tak putus yang membantu kami tetap tegar menghadapinya.

Belum sepenuhnya percaya jika bayi seusianya mendapatkan tindakan medis yang begitu "mengerikan". Kedua lengan, dan kakinya menerima suntikan jarum tak kurang dari 20 kali selama 13 hari. Sebagian besar untuk pengambilan sample darah, dan sebagian lagi untuk infus. Bohong jika saya katakan saya bisa merasakan apa yang dirasakan Irhamna, secara harfiah saya belum pernah sekalipun diinfus dan diambil sample darah. Semoga tak pernah. Salah seorang sahabat di FB mengatakan bahwa sebenarnya Irhmana tidak merasakan sakit atas semua tindakan itu. Pun ia menangis adalah insting seorang bayi, selebihnya adalah sugesti orang-orang terdekatnyalah yang menyimpulkan bahwa Irhamna menderita. Semoga saja benar adanya. Cukup kami saja yang merasakan perihnya.

Tiga hari berikutnya, kami merasa Kondisi si kecil tak kunjung membaik. Nafasnya tak juga stabil, ruam merah di sekjur tubuhnya merata. Lagi-lagi, yang ada dalam benak adalah betapa Irhamna tengah menderita. Lembab sudah hati kami. Sebagai ibu, berada dekat dengan buah hati adalah obat tersendiri bagi Endah. Sayangnya tembok tebal ruang perawatan dengan wajah-wajah suster yang (tak) bersahabat, membuat kami segan untuk sekedar bertanya tentang kabar Irhamna. Seakan kami bertanya bukan tentang anak kami sendiri. Tapi semua tentu untuk kebiakannya. Silih berganti sahabat berdatangan menjenguk, pun tak melihat wajah Irhamna, kehadiran mereka membuat kami merasa bahwa kami banyak memiliki saudara di sini. Sungguh berarti.

Pekan kedua perawatan, Irhamna menunjukkan kemajuan. Tangisnya mulai mengusik para suster, dan itu berita baik. Asi mulai diberikan padanya meski harus lewat slang langsung ke kerongkongan. Betapa tak nyaman  pastinya. Ada sumeringah halus di wajah Endah, menyaksikan bayi kami membaik. Semoga terus membaik. Hari ke-12, adalah kengerian yang lain. Sebelum dinyatakan boleh pulang, Irhmana harus ditransfusi darah sebanyak 40 cc karena HB nya tak kunjung naik.Bagi saya, untuk bayi sekecil itu, transfusi darah adalah hal yang mengerikan.

Dan tarraa.. Alhamdulillah, bahagia mendengar keputusan dokter yang merawatnya. Irhamna boleh pulang dengan begitu banyak testimony. Term and condition, dan disclaimer dari dokter tentang what should we do, selama Irhamna ada di rumah. Mirip Emak saya yang memberikan segudang petuah ketika melepas saya pergi berkemah untuk pertama kalinya. Wellcome home, Son. Sesap kembali ketiak bundamu! The most comfortable place in the world. Selamat datang kembali di kontrakan mungil kita, tempat dimana kita --mungkin-- akan menghabiskan sebagian besar waktu tumbuh kembangmu.

Lagi, kami akan mengulanginya untukmu tentang banyak hal yang sebelumnya pernah ditanyakan Nibras pada kami. Mengenalkanmu dengan ini, dengan itu, apa ini, apa itu. dan lagi, aku akan melarangnya untukmu, tentang banyak hal yang pernah dilakukan Nibras sebelumnya. Melarangmu untuk menggigit-gigit sarung tangan, melarangmu untuk tidak menggigit-gigit piring beling dan hasrat gigit menggigitmu yang lain. Kusebut saat itu dengan masa penggigit segala :)

PS: per 1 January 2010, bertepatan dengan masuknya Irhamna ke UGD RS Fatmawati, saya tidak lagi bekerja di Kantor. Otomatis waktu berselancar saya di dunia mayapun ikut tersendat. So, maafkan jika jarang hadir di milist ini.

Dan berikut adalah daftar nama penerima terimakasih award dari kami, atas bantuan, doa, dukungan, sms dan banyak lagi hal yang tak akan pernah terganti.
1. ...
2. ...
3. ...
4. dst

Saya yakin, sahabat semua adalah salahsatu dalam deretan nama-nama tersebut.

Pangkalan Jati, 12 Maret 2010; 02.00 wib

Dani Ardiansyah

http://JasaPenerbitan.com
http://CatatanKecil.multiply.com
http://Bloggaul.com/catatankecil
http://KangDani.wordpress.com
http://facebook.com/catatankecil
http://CatatanKecil.blogdetik.com

3b.

Re: [pembacaasmanadia] [Catcil] 3 Bulan kemudian

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Mar 11, 2010 11:07 am (PST)



Alhamdulillah, senang mendengar kabar gembira ini:). Tak terasa sudah
3 purnama ya *kho ping hoo mode; ON*:). Dan selama itu pula saya belum
pernah lihat langsung wajah tampan Irhamna. Maaf, belum sempat
berkunjung ke rumah, Bro. Waktu jengok di RS pun cuma bisa berada di
luar ruangan ya. Di senja dingin, gerimis pula. Gerimis mengundang,
kata Saleem Iklim,hehe..

Semoga semuanya akan baik-baik saja dan akan lebih baik dari yang
sebelumnya ada. Amin, allahumma amin!

salam dari kami sekeluarga (Salam-Yuni-Alham):D

Tabik,

Nursalam AR

On 3/12/10, Kang Dani <fil_ardy@yahoo.com> wrote:
> ~DA
>
> Tanggal 6 Maret kemarin, menggenapkan 3 bulan usia Irhamna. Bayi ke-2 kami
> yang belianya sudah sedemikian warna-warni. Tak pernah menyangka flu ringan
> bisa menjadi sedemikian hebat untuknya. 13 hari yang mendung, di langit dan
> di hati kami. Adrenalin hidup kami yang teramat, mungkin saat itu. Semoga
> tak lagi ada.
>
> Lepas sudah slang penopang hidup dari tubuh mungilnya, oksigen tak lagi
> bertabung, langsung dihirupnya seketika lepas dari daun yang memasak. Asi
> tak lagi mengalir lewat slang kecil tak nyaman di kerongkongannya, tapi dari
> ranum bunda yang senatiasa ada.
>
> 13 hari yang menyesakkan. Seakan kami lah orang yang paling merana di dunia
> ini. Malu nian ketika menyadari ternyata masih banyak yang lebih menderita
> dari kami di luar sana. Tapi saat itu, menyaksikan Irhamna sesak menyesap
> udara di pangkuan Endah, adalah pemandangan paling memilukan yang pernah
> saya lihat dan tak pernah ingin saya lihat kembali.
>
> Tiga hari pertama menjadi orang tua pasien adalah saat-saat terberat bagi
> kami. Belum lagi memikirkan biaya, kami harus menerima tekanan --yang mereka
> sebut motivasi-- pihak RS untuk segera memindahkan Irhamna ke RS lain yang
> fasilitas NICU nya tersedia. Bayangan terburuk --yang seharusnya tak perlu--
> menambah berat beban kami. Sungguh, mahluk terkutuk itu senantiasa meniupkan
> was-was dalam setiap langkah kami. Beruntung, begitu banyak sahabat yang
> menjadi energi  melewati saat-saat itu. Pesan-pesan singkat tak putus yang
> membantu kami tetap tegar menghadapinya.
>
> Belum sepenuhnya percaya jika bayi seusianya mendapatkan tindakan medis yang
> begitu "mengerikan". Kedua lengan, dan kakinya menerima suntikan jarum tak
> kurang dari 20 kali selama 13 hari. Sebagian besar untuk pengambilan sample
> darah, dan sebagian lagi untuk infus. Bohong jika saya katakan saya bisa
> merasakan apa yang dirasakan Irhamna, secara harfiah saya belum pernah
> sekalipun diinfus dan diambil sample darah. Semoga tak pernah. Salah seorang
> sahabat di FB mengatakan bahwa sebenarnya Irhmana tidak merasakan sakit atas
> semua tindakan itu. Pun ia menangis adalah insting seorang bayi, selebihnya
> adalah sugesti orang-orang terdekatnyalah yang menyimpulkan bahwa Irhamna
> menderita. Semoga saja benar adanya. Cukup kami saja yang merasakan
> perihnya.
>
> Tiga hari berikutnya, kami merasa Kondisi si kecil tak kunjung membaik.
> Nafasnya tak juga stabil, ruam merah di sekjur tubuhnya merata. Lagi-lagi,
> yang ada dalam benak adalah betapa Irhamna tengah menderita. Lembab sudah
> hati kami. Sebagai ibu, berada dekat dengan buah hati adalah obat tersendiri
> bagi Endah. Sayangnya tembok tebal ruang perawatan dengan wajah-wajah suster
> yang (tak) bersahabat, membuat kami segan untuk sekedar bertanya tentang
> kabar Irhamna. Seakan kami bertanya bukan tentang anak kami sendiri. Tapi
> semua tentu untuk kebiakannya. Silih berganti sahabat berdatangan menjenguk,
> pun tak melihat wajah Irhamna, kehadiran mereka membuat kami merasa bahwa
> kami banyak memiliki saudara di sini. Sungguh berarti.
>
> Pekan kedua perawatan, Irhamna menunjukkan kemajuan. Tangisnya mulai
> mengusik para suster, dan itu berita baik. Asi mulai diberikan padanya meski
> harus lewat slang langsung ke kerongkongan. Betapa tak nyaman  pastinya. Ada
> sumeringah halus di wajah Endah, menyaksikan bayi kami membaik. Semoga terus
> membaik. Hari ke-12, adalah kengerian yang lain. Sebelum dinyatakan boleh
> pulang, Irhmana harus ditransfusi darah sebanyak 40 cc karena HB nya tak
> kunjung naik.Bagi saya, untuk bayi sekecil itu, transfusi darah adalah hal
> yang mengerikan.
>
> Dan tarraa.. Alhamdulillah, bahagia mendengar keputusan dokter yang
> merawatnya. Irhamna boleh pulang dengan begitu banyak testimony. Term and
> condition, dan disclaimer dari dokter tentang what should we do, selama
> Irhamna ada di rumah. Mirip Emak saya yang memberikan segudang petuah ketika
> melepas saya pergi berkemah untuk pertama kalinya. Wellcome home, Son. Sesap
> kembali ketiak bundamu! The most comfortable place in the world. Selamat
> datang kembali di kontrakan mungil kita, tempat dimana kita --mungkin-- akan
> menghabiskan sebagian besar waktu tumbuh kembangmu.
>
> Lagi, kami akan mengulanginya untukmu tentang banyak hal yang sebelumnya
> pernah ditanyakan Nibras pada kami. Mengenalkanmu dengan ini, dengan itu,
> apa ini, apa itu. dan lagi, aku akan melarangnya untukmu, tentang banyak hal
> yang pernah dilakukan Nibras sebelumnya. Melarangmu untuk menggigit-gigit
> sarung tangan, melarangmu untuk tidak menggigit-gigit piring beling dan
> hasrat gigit menggigitmu yang lain. Kusebut saat itu dengan masa penggigit
> segala :)
>
>
> PS: per 1 January 2010, bertepatan dengan masuknya Irhamna ke UGD RS
> Fatmawati, saya tidak lagi bekerja di Kantor. Otomatis waktu berselancar
> saya di dunia mayapun ikut tersendat. So, maafkan jika jarang hadir di
> milist ini.
>
> Dan berikut adalah daftar nama penerima terimakasih award dari kami, atas
> bantuan, doa, dukungan, sms dan banyak lagi hal yang tak akan pernah
> terganti.
> 1. ...
> 2. ...
> 3. ...
> 4. dst
>
> Saya yakin, sahabat semua adalah salahsatu dalam deretan nama-nama tersebut.
>
> Pangkalan Jati, 12 Maret 2010; 02.00 wib
>
>
> Dani Ardiansyah
>
> http://JasaPenerbitan.com
> http://CatatanKecil.multiply.com
> http://Bloggaul.com/catatankecil
> http://KangDani.wordpress.com
> http://facebook.com/catatankecil
> http://CatatanKecil.blogdetik.com
>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>

--
"Going extra miles!"
Nursalam AR
Translator - Writer
0813-10040723
021-92727391
Facebook: www.facebook.com/nursalam.ar
Blog: www.nursalam.multiply.com

3c.

Re: [Catcil] 3 Bulan kemudian

Posted by: "siril_wafa" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Thu Mar 11, 2010 6:05 pm (PST)




Alhamdulillah, Irhamna sehat kembali...
semoga menjadi pengalamannya yang pertama dan sekaligus yang terakhir ...

SIs

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Kang Dani <fil_ardy@...> wrote:
>
> ~DA
>
> Tanggal 6 Maret kemarin, menggenapkan 3 bulan usia Irhamna. Bayi ke-2 kami yang belianya sudah sedemikian warna-warni. Tak pernah menyangka flu ringan bisa menjadi sedemikian hebat untuknya. 13 hari yang mendung, di langit dan di hati kami. Adrenalin hidup kami yang teramat, mungkin saat itu. Semoga tak lagi ada.
>
> Lepas sudah slang penopang hidup dari tubuh mungilnya, oksigen tak lagi bertabung, langsung dihirupnya seketika lepas dari daun yang

3d.

Re: [Catcil] 3 Bulan kemudian

Posted by: "wahyu dwinoto" wahyuaktual@yahoo.com   wahyuaktual

Thu Mar 11, 2010 11:19 pm (PST)



duh..kang Dani..kenapa ga kbr2i??slm syg ya sm irhamna...kl ada yg perlu di share...kbri saya ya

wahyu dwinoto
--pernah ktmu saat launching buku Antologi Puisi Jogja..msh inget??

--- On Thu, 3/11/10, Kang Dani <fil_ardy@yahoo.com> wrote:

From: Kang Dani <fil_ardy@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] [Catcil] 3 Bulan kemudian
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Pembaca Asma Nadia" <pembacaasmanadia@yahoogroups.com>
Date: Thursday, March 11, 2010, 10:54 AM

 

~DA

Tanggal 6 Maret kemarin, menggenapkan 3 bulan usia Irhamna. Bayi ke-2 kami yang belianya sudah sedemikian warna-warni. Tak pernah menyangka flu ringan bisa menjadi sedemikian hebat untuknya. 13 hari yang mendung, di langit dan di hati kami. Adrenalin hidup kami yang teramat, mungkin saat itu. Semoga tak lagi ada.

Lepas sudah slang penopang hidup dari tubuh mungilnya, oksigen tak lagi bertabung, langsung dihirupnya seketika lepas dari daun yang memasak. Asi tak lagi mengalir lewat slang kecil tak
nyaman di kerongkongannya, tapi dari ranum bunda yang senatiasa ada.

13 hari yang menyesakkan. Seakan kami lah orang yang paling merana di dunia ini. Malu nian ketika menyadari ternyata masih banyak yang lebih menderita dari kami di luar sana. Tapi saat itu, menyaksikan Irhamna sesak menyesap udara di pangkuan Endah, adalah pemandangan paling memilukan yang pernah saya lihat dan tak pernah ingin saya lihat kembali.

Tiga hari pertama menjadi orang tua pasien adalah saat-saat terberat bagi kami. Belum lagi memikirkan biaya, kami harus menerima tekanan --yang mereka sebut motivasi-- pihak RS untuk segera memindahkan
Irhamna ke RS lain yang fasilitas NICU nya tersedia. Bayangan terburuk --yang seharusnya tak perlu-- menambah berat beban kami. Sungguh, mahluk terkutuk itu senantiasa meniupkan was-was dalam setiap langkah kami. Beruntung, begitu banyak sahabat yang menjadi energi  melewati saat-saat itu. Pesan-pesan singkat tak putus yang membantu kami tetap tegar menghadapinya.

Belum sepenuhnya percaya jika bayi seusianya mendapatkan tindakan medis yang begitu "mengerikan" . Kedua lengan, dan kakinya menerima suntikan jarum tak kurang dari 20 kali selama 13 hari. Sebagian besar untuk pengambilan sample darah, dan sebagian lagi untuk infus. Bohong jika saya katakan saya bisa merasakan apa yang dirasakan Irhamna, secara harfiah saya belum pernah sekalipun diinfus dan diambil sample darah. Semoga
tak pernah. Salah seorang sahabat di FB mengatakan bahwa sebenarnya Irhmana tidak merasakan sakit atas semua tindakan itu. Pun ia menangis adalah insting seorang bayi, selebihnya adalah sugesti orang-orang terdekatnyalah yang menyimpulkan bahwa Irhamna menderita. Semoga saja benar adanya. Cukup kami saja yang merasakan perihnya.

Tiga hari berikutnya, kami merasa Kondisi si kecil tak kunjung membaik. Nafasnya tak juga stabil, ruam merah di sekjur tubuhnya merata. Lagi-lagi, yang ada dalam benak adalah betapa Irhamna tengah menderita. Lembab sudah hati kami. Sebagai ibu, berada dekat dengan buah hati adalah obat tersendiri bagi Endah. Sayangnya tembok tebal ruang perawatan dengan wajah-wajah suster yang (tak) bersahabat, membuat kami segan untuk sekedar bertanya tentang kabar Irhamna.
Seakan kami bertanya bukan tentang anak kami sendiri. Tapi semua tentu untuk kebiakannya. Silih berganti sahabat berdatangan menjenguk, pun tak melihat wajah Irhamna, kehadiran mereka membuat kami merasa bahwa kami banyak memiliki saudara di sini. Sungguh berarti.

Pekan kedua perawatan, Irhamna menunjukkan kemajuan. Tangisnya mulai mengusik para suster, dan itu berita baik. Asi mulai diberikan padanya meski harus lewat slang langsung ke kerongkongan. Betapa tak nyaman  pastinya. Ada sumeringah halus di wajah Endah, menyaksikan bayi kami membaik. Semoga terus membaik. Hari ke-12, adalah kengerian yang lain. Sebelum dinyatakan boleh pulang, Irhmana harus ditransfusi darah sebanyak 40 cc karena HB nya tak kunjung naik.Bagi saya, untuk bayi sekecil itu, transfusi darah adalah hal yang
mengerikan.

Dan tarraa.. Alhamdulillah, bahagia mendengar keputusan dokter yang merawatnya. Irhamna boleh pulang dengan begitu banyak testimony. Term and condition, dan disclaimer dari dokter tentang what should we do, selama Irhamna ada di rumah. Mirip Emak saya yang memberikan segudang petuah ketika melepas saya pergi berkemah untuk pertama kalinya. Wellcome home, Son. Sesap kembali ketiak bundamu! The most comfortable place in the world. Selamat datang kembali di kontrakan mungil kita, tempat dimana kita --mungkin-- akan menghabiskan sebagian besar waktu tumbuh kembangmu.

Lagi, kami akan mengulanginya untukmu tentang
banyak hal yang sebelumnya pernah ditanyakan Nibras pada kami. Mengenalkanmu dengan ini, dengan itu, apa ini, apa itu. dan lagi, aku akan melarangnya untukmu, tentang banyak hal yang pernah dilakukan Nibras sebelumnya. Melarangmu untuk menggigit-gigit sarung tangan, melarangmu untuk tidak menggigit-gigit piring beling dan hasrat gigit menggigitmu yang lain. Kusebut saat itu dengan masa penggigit segala :)

PS: per 1 January 2010, bertepatan dengan masuknya Irhamna ke UGD RS Fatmawati, saya tidak lagi bekerja di Kantor. Otomatis waktu berselancar saya di dunia mayapun ikut tersendat. So, maafkan jika jarang hadir di milist ini.

Dan berikut adalah daftar nama penerima terimakasih award dari kami, atas bantuan, doa, dukungan, sms dan banyak lagi hal yang tak akan pernah terganti.
1. ...
2. ...
3. ...
4. dst

Saya yakin, sahabat semua adalah salahsatu dalam deretan nama-nama tersebut.


Pangkalan Jati, 12 Maret 2010; 02.00 wib

Dani Ardiansyah

http://JasaPenerbit an.com
http://CatatanKecil .multiply. com
http://Bloggaul. com/catatankecil
http://KangDani. wordpress. com
http://facebook. com/catatankecil
http://CatatanKecil .blogdetik. com

4a.

(Dicari) Editor untuk visual novel fiksi 5 Bidadari

Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com

Thu Mar 11, 2010 3:05 pm (PST)



Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Akhirnya, setelah menulis kurang lebih satu setengah tahun (dibantu
oleh seorang teman), saya telah berhasil menyelesaikan buku pertama
dari calon visual novel fiksi berjudul "5 Bidadari" (Judul tentatif).

Sebagai informasi, 5 bidadari adalah representasi dari sifat dan
karakteristik yang ada dalam diri saya, yang kemudian dibuatkan kisah
fiksinya (plot sama sekali tidak berhubungan dengan saya).

Nah, bagi yang belum kenal dan ingin mengenal mereka silahkan lihat
link di bawah ini.

http://ramaditya.multiply.com/journal/item/128

Rencananya visual novel ini akan dibuat hingga 5 buku. Tapi untuk saat
ini saya ingin publish buku pertamanya dulu. Untuk itu, saya
membutuhkan seorang editor yang dapat membantu saya untuk hal-hal
berikut.

- Memperbaiki kesalahan ketik. Maklum kalau menulis bak kereta api
yang melaju dari Jakarta ke Surabaya.
- Memperbaiki susunan kata/kalimat menurut faedah bahasa Indonesia
yang baik dan benar (kecuali untuk area-area yang memang disengaja
menggunakan bahasa tidak baku). Bahasa Inggris boleh diabaikan, biar
saya yang mengerjakan.
- Meminimalisir hal-hal yang berhubungan dengan pornografi yang
sifatnya terlalu vulgar (Maklum, penulisnya membebaskan diri saat
menulis naskah dan sama sekali tidak membatasi imajinasi). Untuk yang
satu ini harap benar-benar teliti mengingat perubahan akan menentukan
plot cerita. Jadi, hal-hal yang sekiranya "nyerempet" tapi masih bisa
ditolerir boleh diabaikan.
- Memperbaiki plot cerita yang sepertinya "tidak/kurang nyambung." Nah
yang satu ini butuh konsultasi.
- Mencarikan publisher *akan sangat berterima kasih sekali*!

Sebenarnya tujuan saya mencari editor ini adalah untuk mempercepat
publikasi buku ini. Nah, mengingat editor yang saya cari bekerja di
luar publisher, dan ini merupakan proyek sukarela, mungkin untuk
honornya saya baru dapat memberikan sekitar Rp 1.000.000 di muka.
Memang tidak banyak jumlahnya, oleh karenanya saya mengharapkan
kemurahan hati salah seorang teman disini untuk dapat membantu.

Bersama e-mail ini saya sertakan kopi draft 5 bidadari. Ada pun status
draft ini adalah 90% selesai. Versi utuh baru akan diberikan pada
siapa yang bersedia menjadi editor dan telah sepakat untuk
bekerjasama. Versi 100% akan sangat berbeda dengan versi draft ini,
jadi mohon untuk tidak langsung meng-edit versi draft ini.

Silahkan download versi draftnya disini.

http://www.fileden.com/files/2008/6/4/1945085/draft_5_bidadari.docx

Proses pengerjaan akan dimulai kira-kira 2 s/d 3 bulan dari sekarang.
Bagi yang ingin langsung menghubungi saya, silahkan kontak di
081316584313.

Terima kasih, dan selamat membaca!

--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"

- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com

4b.

Re: (Dicari) Editor untuk visual novel fiksi 5 Bidadari

Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com

Thu Mar 11, 2010 10:39 pm (PST)



alhamdulillah, dalam waktu yang relatif singkat akhirnya saya sudah
mendapatkan editor. Mbak Jenny Jusuf yang pernah review draft ini
sebelumnya.

Terima kasih atas kesediaan teman-teman yang telah menghubungi saya.
Meski tidak semua bisa jadi editor tapi sumbangsih dalam bentuk apapun
akan sangat saya hargai.

Terima kasih dan mohon doanya.

On 3/12/10, Ramaditya Skywalker <ramavgm@gmail.com> wrote:
> Assalamu'alaikum Wr.Wb.
>
> Akhirnya, setelah menulis kurang lebih satu setengah tahun (dibantu
> oleh seorang teman), saya telah berhasil menyelesaikan buku pertama
> dari calon visual novel fiksi berjudul "5 Bidadari" (Judul tentatif).
>
> Sebagai informasi, 5 bidadari adalah representasi dari sifat dan
> karakteristik yang ada dalam diri saya, yang kemudian dibuatkan kisah
> fiksinya (plot sama sekali tidak berhubungan dengan saya).
>
> Nah, bagi yang belum kenal dan ingin mengenal mereka silahkan lihat
> link di bawah ini.
>
> http://ramaditya.multiply.com/journal/item/128
>
> Rencananya visual novel ini akan dibuat hingga 5 buku. Tapi untuk saat
> ini saya ingin publish buku pertamanya dulu. Untuk itu, saya
> membutuhkan seorang editor yang dapat membantu saya untuk hal-hal
> berikut.
>
> - Memperbaiki kesalahan ketik. Maklum kalau menulis bak kereta api
> yang melaju dari Jakarta ke Surabaya.
> - Memperbaiki susunan kata/kalimat menurut faedah bahasa Indonesia
> yang baik dan benar (kecuali untuk area-area yang memang disengaja
> menggunakan bahasa tidak baku). Bahasa Inggris boleh diabaikan, biar
> saya yang mengerjakan.
> - Meminimalisir hal-hal yang berhubungan dengan pornografi yang
> sifatnya terlalu vulgar (Maklum, penulisnya membebaskan diri saat
> menulis naskah dan sama sekali tidak membatasi imajinasi). Untuk yang
> satu ini harap benar-benar teliti mengingat perubahan akan menentukan
> plot cerita. Jadi, hal-hal yang sekiranya "nyerempet" tapi masih bisa
> ditolerir boleh diabaikan.
> - Memperbaiki plot cerita yang sepertinya "tidak/kurang nyambung." Nah
> yang satu ini butuh konsultasi.
> - Mencarikan publisher *akan sangat berterima kasih sekali*!
>
> Sebenarnya tujuan saya mencari editor ini adalah untuk mempercepat
> publikasi buku ini. Nah, mengingat editor yang saya cari bekerja di
> luar publisher, dan ini merupakan proyek sukarela, mungkin untuk
> honornya saya baru dapat memberikan sekitar Rp 1.000.000 di muka.
> Memang tidak banyak jumlahnya, oleh karenanya saya mengharapkan
> kemurahan hati salah seorang teman disini untuk dapat membantu.
>
> Bersama e-mail ini saya sertakan kopi draft 5 bidadari. Ada pun status
> draft ini adalah 90% selesai. Versi utuh baru akan diberikan pada
> siapa yang bersedia menjadi editor dan telah sepakat untuk
> bekerjasama. Versi 100% akan sangat berbeda dengan versi draft ini,
> jadi mohon untuk tidak langsung meng-edit versi draft ini.
>
> Silahkan download versi draftnya disini.
>
> http://www.fileden.com/files/2008/6/4/1945085/draft_5_bidadari.docx
>
> Proses pengerjaan akan dimulai kira-kira 2 s/d 3 bulan dari sekarang.
> Bagi yang ingin langsung menghubungi saya, silahkan kontak di
> 081316584313.
>
> Terima kasih, dan selamat membaca!
>
>
>
>
> --
> "Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
>
> - Eko Ramaditya Adikara
> http://www.ramaditya.com
>

--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"

- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com

4c.

Re: (Dicari) Editor untuk visual novel fiksi 5 Bidadari

Posted by: "j3nnyjusuf@yahoo.com" j3nnyjusuf@yahoo.com   j3nnyjusuf

Thu Mar 11, 2010 10:43 pm (PST)



Terima kasih atas kepercayaannya, Rama. Much appreciated. Am so happy to be able to work with you. It's an honor. :-)

Mohon doanya ya, teman-teman...


- Jenny Jusuf -

- JJ -

-----Original Message-----
From: Ramaditya Skywalker <ramavgm@gmail.com>
Date: Fri, 12 Mar 2010 13:39:02
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: (Dicari) Editor untuk visual novel fiksi 5 Bidadari

alhamdulillah, dalam waktu yang relatif singkat akhirnya saya sudah
mendapatkan editor. Mbak Jenny Jusuf yang pernah review draft ini
sebelumnya.

Terima kasih atas kesediaan teman-teman yang telah menghubungi saya.
Meski tidak semua bisa jadi editor tapi sumbangsih dalam bentuk apapun
akan sangat saya hargai.

Terima kasih dan mohon doanya.

On 3/12/10, Ramaditya Skywalker <ramavgm@gmail.com> wrote:
> Assalamu'alaikum Wr.Wb.
>
> Akhirnya, setelah menulis kurang lebih satu setengah tahun (dibantu
> oleh seorang teman), saya telah berhasil menyelesaikan buku pertama
> dari calon visual novel fiksi berjudul "5 Bidadari" (Judul tentatif).
>
> Sebagai informasi, 5 bidadari adalah representasi dari sifat dan
> karakteristik yang ada dalam diri saya, yang kemudian dibuatkan kisah
> fiksinya (plot sama sekali tidak berhubungan dengan saya).
>
> Nah, bagi yang belum kenal dan ingin mengenal mereka silahkan lihat
> link di bawah ini.
>
> http://ramaditya.multiply.com/journal/item/128
>
> Rencananya visual novel ini akan dibuat hingga 5 buku. Tapi untuk saat
> ini saya ingin publish buku pertamanya dulu. Untuk itu, saya
> membutuhkan seorang editor yang dapat membantu saya untuk hal-hal
> berikut.
>
> - Memperbaiki kesalahan ketik. Maklum kalau menulis bak kereta api
> yang melaju dari Jakarta ke Surabaya.
> - Memperbaiki susunan kata/kalimat menurut faedah bahasa Indonesia
> yang baik dan benar (kecuali untuk area-area yang memang disengaja
> menggunakan bahasa tidak baku). Bahasa Inggris boleh diabaikan, biar
> saya yang mengerjakan.
> - Meminimalisir hal-hal yang berhubungan dengan pornografi yang
> sifatnya terlalu vulgar (Maklum, penulisnya membebaskan diri saat
> menulis naskah dan sama sekali tidak membatasi imajinasi). Untuk yang
> satu ini harap benar-benar teliti mengingat perubahan akan menentukan
> plot cerita. Jadi, hal-hal yang sekiranya "nyerempet" tapi masih bisa
> ditolerir boleh diabaikan.
> - Memperbaiki plot cerita yang sepertinya "tidak/kurang nyambung." Nah
> yang satu ini butuh konsultasi.
> - Mencarikan publisher *akan sangat berterima kasih sekali*!
>
> Sebenarnya tujuan saya mencari editor ini adalah untuk mempercepat
> publikasi buku ini. Nah, mengingat editor yang saya cari bekerja di
> luar publisher, dan ini merupakan proyek sukarela, mungkin untuk
> honornya saya baru dapat memberikan sekitar Rp 1.000.000 di muka.
> Memang tidak banyak jumlahnya, oleh karenanya saya mengharapkan
> kemurahan hati salah seorang teman disini untuk dapat membantu.
>
> Bersama e-mail ini saya sertakan kopi draft 5 bidadari. Ada pun status
> draft ini adalah 90% selesai. Versi utuh baru akan diberikan pada
> siapa yang bersedia menjadi editor dan telah sepakat untuk
> bekerjasama. Versi 100% akan sangat berbeda dengan versi draft ini,
> jadi mohon untuk tidak langsung meng-edit versi draft ini.
>
> Silahkan download versi draftnya disini.
>
> http://www.fileden.com/files/2008/6/4/1945085/draft_5_bidadari.docx
>
> Proses pengerjaan akan dimulai kira-kira 2 s/d 3 bulan dari sekarang.
> Bagi yang ingin langsung menghubungi saya, silahkan kontak di
> 081316584313.
>
> Terima kasih, dan selamat membaca!
>
>
>
>
> --
> "Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
>
> - Eko Ramaditya Adikara
> http://www.ramaditya.com
>


--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"

- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com

5a.

Re: Artikel: Biarkan Aku Cemburu

Posted by: "bunda.zahwan@gmail.com" bunda.zahwan@gmail.com

Thu Mar 11, 2010 3:31 pm (PST)



Hik hik....sediiiih...
Terima kasih atas artikelnya yah.....
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: wahyu dwinoto <wahyuaktual@yahoo.com>
Date: Wed, 10 Mar 2010 19:36:57
To: <komunitas_keluarga_bahagia@yahoogroups.com>
Cc: <intifadah85@yahoo.com>; <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Artikel: Biarkan Aku Cemburu

Biarkan Aku Cemburu

Monday, 1 March 2010 | Jendela Hati


"Biarkan
aku cemburu mas, karena aku mencintaimu." Hal itu tidak mudah untuk
diabaikan. Tentu saja aku cemburu dan perih melihat dirimu melirik
perempuan lain. Kau memuji masakan wanita lain sementara tidak ada
sedikitpun kata pujian darimu untukku, bahkan melihatku dengan kagum
saja hampir tak pernah, padahal aku pulang cepat-cepat agar mampu
memberikan yang terbaik untukmu. Rumah telah ku tata dengan baik,
makanan telah kusiapkan dengan teratur, kamar pun telah ku bersihkan,
kuletakaan bunga diatas meja dan tak kubiarkan anak-anak meletakkan
mainan sembarangan sampai kau datang. Namun kau datang tanpa senyum
sedikitpun, hanya mengatakan kau lelah dan kau letakan semua dompet,
pulpen, dasi kecuali handphone yang kau bawa masuk sampai kedalam kamar
mandi, dan lagi-lagi tanpa senyum dan tanpa banyak tanya kau katakan
bahwa kau lelah dan ingin cepat-cepat tidur saja.

Kau tak sanggup berkata-kata dan tak sanggup makan apapun walaupun
aku menawarkan diri untuk menyuapimu mas, seperti dulu ketika kita baru
menikah dimana kau dengan manjanya meletakan wajahmu dilenganku dan
meminta aku menyuapimu sampai anak kita lahir satu persatu. Kemesraan
itu tidak ada lagi sekarang namun aku tetap setia. Aku memandang lembut
padamu namun kau balas tanpa lambaian, bahkan dengan desahan yang
menunjukkan kalau kau lelah yang amat sangat. Perlahan-lahan ku tutup
pintu dan kembali ke dapur agar air mata meleleh. Ku bereskan satu
persatu semua perabot masak yang sengaja kubiarkan tanpa ku cuci agar
aku siap bila kau memerlukan diriku setelah kembali dari perjalanan
dinasmu yang memakan waktu 2 minggu.

Aku rindu padamu mas, juga anak-anak dan dalam diam hanya terdengar
gemericik air dan denting piring kotor, aku mendengarkan ketiga anakku
yang perlahan menghampiriku dan membantuku membersihkan dapur yang
sudah hampir bersih. Perlahan aku menangis dan rasa sesal mulai timbul,
mengapa aku menyingkirkan anak-anak hanya untuk mendapatkan cinta
suamiku yang tak kunjung ku dapat, padahal cinta anak-anak kulihat
lebih tulus dan mereka selalu menemaniku tanpa pernah selingkuh dan
ketika kami, aku dan anak-anakku menunggu suami dan ayah kami terbangun
dari tidurnya yang lelap, maka semua yang kami lakukan nampak tak
berarti karena esok hari subuh. Setelah bangun dan shalat subuh dengan
cepat, suamiku yang merupakan ayah dari anak-anakku harus pergi
meninggalkan kami setelah menyerahkan amplop berisi uang belanja
bulanan dengan tanpa sempat berkata apapun, hanya melambaikan tangan
dari balik mobilnya. Kami kembali termangu serta air mata kami kembali
meleleh dan menembus tirai sutra penutup jendela.

Dalam pilu dan sedihku ada rasa perih yang menyayat lambung hatiku
dan kurasakan perih itu sepertinya kusimpulkan itu ada rasa cemburu, ya
aku menyimpan cemburu pada pekerjaan dan kesibukan suamiku. Dengan
tegar aku hanya mampu berbisik, "Biarkan aku cemburu dan tetap cemburu
padamu mas, agar aku masih punya rasa bahwa aku adalah istrimu", agar
tidak ada kata cerai dari mulutku karena kesibukanmu pada pekerjaanmu
menimbulkan ketidakpedulianmu pada istri dan anak-anakmu. Demi
anak-anak, biarlah mereka tetap menyimpan rindu dan hormat serta
kagumnya padamu dan biarlah aku terus cemburu agar aku mampu untuk
menjagamu dalam hatiku dan tetap menyimpan sisa cintaku padamu agar
sekali lagi tak terbesit keinginan cerai dihatiku karena
ketidakpedulianmu pada aku dan anak-anakmu."
Sumber: http://jisc.eramuslim.com/jendela_hati/display/287-cemburu

Informasi Agenda Book Fair:
IBF Wujudkan Cita-cita Bangsa     Jum'at 10.00 - 12.00 Panggung Bedah Buku "Membongkar Rencana Israel Raya" Ust. Herry Nurdi 12 Maret '10 10.00 - 12.00 Anggrek Workshop Parenting  Anak Ustd. Nani dan Hj. Rina Gunawan   13.00 - 15.00 Panggung Talkshow Keluarga 'Dari Hati ke Hati dengan Mamah Dedeh' Mamah Dedeh   13.00 - 15.00 Anggrek Bedah Buku "Matematika Islam 3 " KH. Fahmi Basya   16.00 - 18.00 Panggung Bedah Buku Rame         Dalam Dekapan Ukhuwah Salim A Fillah       Jiwa-jiwa Gagah yang Pantang Menyerah Solikhin Abu Izzuddin       Cinta Sang Penjaga Telaga
Azzura Dayana       Happy Ending Full barokah     16.00 - 18.00 Anggrek Workshop Parenting Remaja Ustd. Nani dan Hj. Rina Gunawan   18.30 - 19.30 Panggung Bedah Buku "Fiqih Imam Syafi'i" Prof. Dr. Wahbah Azzuhaili   19.30 - 21.00 Panggung Talkshow "Mujarabnya Thibun Nabawi, Kupas Tuntas Kedokteran Nabi" Tuan H. Ismail bin Ahmad (Pemilik HPA)         dr. Moh. Ali Toha Assegaf (Ketua HIPSY)   19.00 - 21.00 Anggrek Bedah Buku "Saat Bahagia Untuk Anak Kita" M. Fauzil Adhim
IBF Bangkitkan Kekuatan Bangsa     Sabtu 10.00 - 12.00 Panggung Bedah Buku "Nafas-Nafas Cinta; Rabiah Al-Adawiyah" Marissa Haque, Rudiyanto Swai 13 Maret '10 10.00 - 12.00 Anggrek Workshop "Menumbuhkan Semangat Berprestasi Para Sahabat Nabi Dalam Keluarga" Eka Wardhana   13.00 - 15.00 Panggung Jumpa Artis Rosyid & Delia the MOVIE Reza Rahadian, Laura Basuki, Arumi Bachsin   13.00 - 15.00 Anggrek Bedah Buku "Management Gerakan Dakwah Ibroh Perang Khandak" Drg. Sukri Wahid   16.00 - 18.00 Panggung PROMO BSM Tim Bank Syariah Mandiri   16.00 - 18.00 Anggrek Coming soon Film 'Dalam Mihrab Cinta' Habiburahman Elshirazy   19.00 - 21.00
Panggung Talkshow "Like Mother Like Daughter" Asma Nadia   19.00 - 21.00 Anggrek Bedah Buku "Gerakan Theosofi di Indonesia, Menelusuri Jejak Aliran Artawijaya, Dr. Adian Husaini       Kebatinan Yahudi Sejak Masa Hindia Belanda Hingga Era Reformasi"  
IBF Wujudkan Bangsa Cerdas & Mandiri   Ahad 10.00 - 12.00 Panggung Konser "Persembahan Hati Untuk Generasi" Snada 14 Maret '10 10.00 - 12.00 Anggrek Launching "Al-Qur'an Anak" Ust. Attabik Lutfi, MA.   13.00 - 15.00 Panggung Temu artis film "Hafalan Sholat Delisa" Darwis Tere-Liye, artis pendukung film   13.00 - 15.00 Anggrek Seminar "Mukjizat Ilmiah Hadits Nabi" dan Launching Buku Ust. Dr. Daud Rasyid Ph.D (Ahli Hadits)       "Ensiklopedia Mukjizat Ilmiah Hadits Nabi" Dr. Tauhid Nur Azhar (Ilmuwan Kedokteran)           Dr. Ir. Bogie Soedjatmiko Eko Tjahjono, ME (Ilmuwan Geologi & Fisika LIPI)   16.00 - 18.00
Panggung Konser dan Jumpa Artis Rina Gunawan, Rita Efendy, Nurul Hidayat, Dkk   16.00 - 18.00 Anggrek Diskusi Publik "Membendung Pemikiran Kiyai Liberal" Ust. Hartono Ahmad Jaiz, Abu Muhammad Waskito   19.00 - 21.00 Panggung Tausyiah, Interaktif & Do'a




6.

Fwd: [Info] Program Magang Balegda 2010

Posted by: "beni jusuf" kangbeni@gmail.com

Thu Mar 11, 2010 8:36 pm (PST)



mungkin berguna buat kawan yang membutuhkan

---------- Forwarded message ----------
From: Beni Jusuf - Balegda <beni@balegdaindonesia.org>
Date: 2010/3/12
Subject: [Info] Program Magang Balegda 2010

PROGRAM MAGANG BALEGDA 2010

Untuk memberikan pengalaman terlibat langsung dalam proses kebijakan
publik kepada mahasiswa semester terakhir di wilayah Jadebotabek,
Perhimpunan Badan Legislasi Daerah (BALEGDA) Indonesia meluncurkan
Program Magang Balegda 2010

Perhimpunan Badan Legislasi Daerah (BALEGDA) Indonesia adalah
organisasi yang memiliki konstituen para ketua dan anggota Badan
Legislasi Daerah DPRD seluruh Indonesia

Program Magang Balegda diberikan setiap saat menyesuaikan dengan
program Perhimpunan Balegda Indonesia seperti Debat Publik, Seminar,
Lokakarya Nasional, Workshop, riset, dan kegiatan lain yang berkaitan
dengan bidang kebijakan Publik.

Untuk mendapatkan formulir dan info lebih lanjut mengenai Program
Magang Balegda 2010 silakan mengirimkan email permohonan informasi
kepada Panitia Seleksi Program Magang Balegda 2010 melalui email:
info@balegdaindonesia.org

Beni Jusuf

Kordinator Program Magang Balegda 2010

Perhimpunan Badan Legislasi Daerah (Balegda) Indonesia

Menara ICB Bumiputera

Jl. Probolinggo 18 -  Menteng Office Park

Jakarta Pusat 10350

Tel: 021- 80201488

Fax: 021-29938553

Email: info@balegdaindonesia.org

Recent Activity
Visit Your Group
Biz Resources

Y! Small Business

Articles, tools,

forms, and more.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Mental Health Zone

Mental Health

Learn More

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: