Rabu, 24 Maret 2010

[daarut-tauhiid] Berinfaqlah! Allah akan berinfaq kepadamu

 






BERINFAQLAH ! ALLAH AKAN BERINFAQ KEPADAMU
oleh : Uti Konsen UM (diambil dari harian APPost)

Orang-orang
yang membelanjakan harta mereka karena keridhaan Allah dan untuk
keteguhan jiwa ibarat kebun di dataran tinggi yang disirami oleh hujan
lebat sehingga menghasilkan buah dua kali lebih banyak. Jika hujan
lebat  tidak ada, maka hujan gerimis pun memadai  .Dan Allah mengetahui
apa yang kamu perbuat" (Al Baqarah 265).

Rasullullah SAW berkata kepada Bilal, "Bersedekahlah wahai Bilal!
Jangan takut kekurangan dari pemilik 'Arsy' (HR.Bazzar dan Thabrani).
Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya aku memiliki emas sebanyak bukit
Uhud, aku sungguh senang jika tidak berlalu lebih dari tiga hari,
sedangkan aku masih menyisakan sebagian emas tersebut, kecuali sedikit
yang aku sisakan untuk membayar hutang". Pada hakekatnya harta adalah
milik Allah dan manusia adalah hamba-Nya .Manusia hanyalah penjaga dan
pengelola harta dari Allah SWT. Allah selalu menyeru hamba-Nya dengan
kata-kata yang indah untuk mendermakan hartanya. Kata-kata itulah
tergambar dalam sebuah ayat yang mengatakan bahwa Allah akan membeli
harta orang mukmin untuk diganti dengan sesuatu yang lebih besar dan
lebih mahal yaitu surga, seperti firman-Nya "Allah akan membeli harta
dan jiwa kaum Mukmin dengan kepastian bahwa mereka akan mendapatkan
surga" (Taubah 111). Dalam hadis qudsi Allah SWT berfirman, "Wahai anak
Adam, kosongkanlah gudangmu untuk memenuhi apa yang ada di sisi-Ku.
Engkau akan selamat dari kebakaran, kebanjiran, pencurian dan
kejahatan. Itu semua lebih engkau butuhkan." (HR.Thabrani dan Baihaqi).

Kesuksesan hidup bukan ditentukan oleh seberapa banyak yang sudah kita
raih, tapi seberapa banyak yang telah kita berikan. "We make a living
by what we get, we make a life by what we give, - Keindahan hidup dapat
kita rasakan, man kala kita lebih banyak memberi daripada menerima,"
ujar mantan Perdana Menteri Inggeris, Churchil. Sekelompok psikologi
Eropa melakukan penelitian tentang manfaat berbagi. Hasilnya
menakjubkan. Ternyata orang yang senang memberi dengan ikhlas memiliki
daya tahan mental yang bagus, mampu menghadapi cobaan hidup dan
terhindar dari stress. Kenyataan menunjukkan bagaimanapun hebatnya kita
beribadah, tetap saja kita tidak akan dianggap sebagai orang baik oleh
masyarakat sekitar kita, kalau kita pelit . "Doi sih emang rajin
ibadah. Tapi sayangnya super pelit," kilah seseorang.

Abu Hazim memberi nasehat kepada para muridnya. "Berinfaklah kalian
semua. Engkau jangan menghawatirkan anak-anakmu setelah ditinggal mati.
Sebab jika mereka orang-orang beriman, Allah akan memberikan banyak
rezeki kepada mereka. Sebaliknya jika mereka orang-orang yang fasik,
harta peninggalanmu hanya akan menambah kefasikan mereka. Bertakwalah
kepada-Nya dan serahkanlah urusan masa depan anak-anakmu kepada Allah.
Dialah yang menjamin rezeki mereka". Sedangkan Syaikh Abdul Qadir
Jailani, sufi berkata "Apa saja yang berada dalam tangan kita atau yang
kita miliki pada hakekatnya adalah milik Allah. Jadi sementara ia masih
berada di tangan kita, gunakanlah dengan baik dan pada jalan Allah.
Infakkanlah ia pada jalan Allah, karena apa yang kita infakkan pada
jalan ini adalah harta yang hakiki". Kemudian Syaikh Asy-Sya'rani, juga
seorang sufi abad ke 9 H berkata, "Engkau jangan menghawatirkan anakmu
ditimpa oleh kemiskinan. Akan tetapi, takutlah engkau jika anakmu
ditimpa oleh kemiskinan ilmu dan keimanan. Harta yang engkau kumpulkan
tidak akan menjamin mereka terbebas dari kefakiran. Yang akan menjamin
mereka dari kefakiran adalah tekad yang kuat, iman yang kukuh dan niat
yang baik. Jika mereka memiliki perihal dimaksud, walaupun engkau tidak
meninggalkan harta, mereka akan menjadi orang yang lebih kaya daripada
dirimu. Namun jika mereka lemah tekad, dan iman, sebanyak apapun harta
yang engkau tinggalkan, mereka akan menjadi orang yang lebih miskin
daripada dirimu".

Karena itu Hakim bin Hazam, ulama salaf (generasi awal) bertutur, "Jika
pada pagi hari di depan pintu rumahku tidak ada orang yang
meminta-minta, maka aku pun tahu bahwa itu adalah salah satu musibah,
karena aku kehilangan kesempatan melakukan perbuatan yang dengannya
kuharap ampunan dari Allah". Menurut Ibrahim Fathi Abdul Muqtadar,
"Sedekah perbuatan yang paling utama untuk mendekatkan diri kepada
Allah. Ia bisa dilaksanakan kapan dan dimana saja, baik ketika dalam
kondisi berkecukupan atau saat dalam kondisi berkekurangan, bahkan
sedekah lebih utama dari pada haji sunat .Karena sedekah itu sifatnya
tidak terbatas, sedangkan haji sunat  itu terbatas".

Berdasarkan pengalaman, "Siapa yang banyak memberi, ia akan banyak
menerima. Itulah kekuatan hukum ajaib manajemen sedekah. Benarlah janji
Allah dalam Al Quran dan sabda Rasul SAW dalam as sunnah, bahwa Allah
akan melipatgandakan rezeki orang-orang yang senang menginfakkan atau
mensedekahkan hartanya di jalan Allah  (Al Baqarah 261)." Hasan Toha,
Direktur P.T. Karya Toha Putra Semarang mempunyai keyakinan "Semakin
besar zakat, sedekah yang dikeluarkan, semakin besar pula keuntungan
yang didapatkan perusahaannya". Dasarnya firman Tuhan, "Barangsiapa
menafkahkan hartanya, maka Dia akan menggantinya dengan yang lebih
baik." (Saba 29).Imam Al Qayyim berkata, "Sesungguhnya sedekah memiliki
khasiat yang menakjubkan dalam menangkal bahaya sekalipun orang yang
bersedekah adalah orang yang berbuat dosa, zalim atau bahkan kafir".
"Maka dari itu dengan sedekah, sungguh Allah menahan bagi penderma
berbagai macam bahaya. Hal ini sudah diketahui seluruh penduduk bumi,
mereka telah memahami kebaikan yang luar biasa dari sedekah, karena
mereka telah mencobanya" (Buku Rahasia Di Balik Sedekah oleh Ibrahim
Fathi Abdul Muqtadar). Wallahualam

Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: