Messages In This Digest (7 Messages)
- 1.1.
- File - Moderator Sekolah Kehidupan From: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
- 2.
- Artikel: Sudah Layakkah Kita Untuk Mengenakan Dasi ? From: Dadang Kadarusman
- 3.
- (Buku Baru) MAKIN SEHAT DENGAN BERJILBAB From: muhan
- 4.
- Mengomentari Editan The Ninth From: Anwar Holid
- 5a.
- Re: Bls: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Detik-detik ; Detak-detak From: agus_salims
- 6.
- Seminar : Dari Novel ke Layar Lebar (Sebuah Seni Adaptasi) From: wiwiek sulistyowati
- 7.
- Met Karaokean From: agus_salims
Messages
- 1.1.
-
File - Moderator Sekolah Kehidupan
Posted by: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sun Mar 21, 2010 3:20 am (PDT)
(Moderator) INFO: Cara Mudah Baca Email
Para anggota milis sekolah-kehidupan Yth.,
Dari pengamatan yang kami lakukan, jumlah postingan yang masuk ke milis kita rata-rata 20-30 email sehari baik berupa artikel maupun postingan lainnya. Sehubungan dengan itu maka kami menyarankan bagi semua anggota agar email-box tidak cepat penuh maka disarankan agar mengubah status posting-emailnya dari individual email menjadi digest atau web-only. Tetapi dari pengalaman yang kami lakukan, hal yang terbaik bila kita memilih option web-only. Dengan pilihan ini maka kita hanya bisa membaca seluruh postingan dengan cara membuka mail site, juga untuk membalas postingan, serta mengirim email langsung ke si penulis.
1. Cara mengubah sistem info email dari individual email ke digest atau web-only
Ketik http://groups.yahoo.com/ group/sekolah- kehidupan,
Sign in dulu, kemudian klik Edit Membership
Kemudian di bawah ubah pilihan dari individual email ke pilihan digest atau web-only.
Kemudian akhiri dengan klik tanda SAVE
2. Cara mudah untuk membuka mail-group.
Bila kita sudah ingin memilih dengan web-only, berarti informasi semua postingan harus
dilihat di mail site. Untuk itu ketik http://groups.yahoo.com/ group/sekolah- kehidupan.
Sign in dulu, kemudian klik view all, untuk melihat semua postingan dari dulu yang paling
lama sampai yang terbaru.
Untuk memudahkan membuka mail-site kita di waktu-waktu berikutnya maka alamat mail
tadi yang di awali dengan http://....., sebaiknya di book-mark atau di masukkan dalam
daftar favorite (ada di ujung atas sebelah kiri layar monitor). Klik Favorites, dan add.
Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih.
Salam Hormat,
Moderator Bersama
- 2.
-
Artikel: Sudah Layakkah Kita Untuk Mengenakan Dasi ?
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Sun Mar 21, 2010 8:04 am (PDT)
Artikel: Sudah Layakkah Kita Untuk Mengenakan Dasi ?
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
Apakah selama beraktivitas di kantor anda mengenakan dasi? Atau, mungkin kolega anda ada yang berdasi. Secara tidak langsung kita sering mengkorelasikan dasi dengan posisi dan gaji tinggi. Jadi, jika dikantor ada orang yang berdasi dan yang tidak berdasi, serta merta kita berpikir bahwa orang yang mengenakan dasi memiliki hirarki yang lebih tinggi. Itulah sebabnya, dulu kita ingin sekali mendapatkan pekerjaan yang dekat dengan dasi. Tetapi, apakah sekarang kita sudah layak untuk mengenakan dasi?
Di tahun 1970-an dasi belum menjadi asesoris yang umum dikenakan oleh orang Indonesia. Hanya mereka yang tinggal di perkotaan saja yang memakainya. Itupun jika mereka termasuk kedalam kalangan kelas atas. Atau orang-orang yang berpendidikan tinggi. Tapi, dikampung saya yang terpencil ada sebuah keanehan. Disana ada sebuah lemari pakaian yang menyimpan beraneka dasi, dalam warna yang beragam. Lemari itu ada di sebuah rumah. Dan rumah itu adalah milik Kakek saya. Ketika saya masih SD, Nenek mengenalkan saya kepada dasi. Dan cara saya sekarang mengikat simpul dasi, adalah hasil dari apa yang diajarkan oleh Nenek.
Bagi saya, dasi bukan hanya menarik sebagai pelengkap pakaian. Karena selain memperindah penampilan, dia juga memiliki sensasi yang mengesankan. Beda dengan kalung, dasi itu melingkar dekat sekali dengan leher. Namun, dia sama sekali tidak membuat kita tercekik. Tidak pula kelonggaran. Dengan kata lain, ukuran lingkar dasi menyesuaikan dengan ukuran leher pemakainya. Bukankah ini yang biasa kita sebut sebagai 'different stroke for different folk'? Kita memperlakukan orang lain sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Prinsip ini tidak hanya digunakan dalam bidang HR dan kepemimpinan. Tetapi juga dalam konsep pelayanan kepada pelanggan. Intinya, jika kita mampu melayani atau memperlakukan orang lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing, maka kita bisa memperoleh tempat teristimewa dihatinya.
Dikantor-kantor bergengsi, dasi sudah menjadi identitas yang nyaris tak terpisahkan atas hirarki seseorang di perusahaan. Meskipun tidak selalu benar, namun dasi identik dengan kesuksesan karir seseorang. Jika kita berangkat ke kantor menggunakan dasi, penampilan kita terkesan lebih bonafid. Demikian pula halnya ketika berhadapan dengan pelanggan. Memang ada orang yang memakai dasi, tapi sebenarnya tidak memegang jabatan yang tinggi. Contoh orang yang seperti itu adalah saya beberapa belas tahun yang lalu. Saya mengenakan dasi meskipun status pekerjaan saya adalah tenaga penjualan, alias salesman. Dasi yang saya kenakan sama sekali bukan simbol jabatan saya yang keren. Melainkan karena perusahaan mendorong kami untuk menampilkan diri sebaik-baiknya dihadapan para pelanggan.
Faktanya, memang ada hubungan erat antara keunggulan penampilan seseorang dengan citra dirinya. Sedangkan citra diri yang positif melahirkan penghargaan kepada diri sendiri yang lebih tinggi. Misalnya, anda lebih percaya diri untuk memasuki gedung tinggi tempat para elit bisnis berkantor ketika mengenakan pakaian yang rapi dibandingkan dengan saat mengenakan seragam kumal. Citra diri yang tinggi juga meningkatkan penerimaan orang lain terhadap diri kita. Tidak mengherankan jika mereka yang berpenampilan menarik lebih diterima, dibandingkan yang lusuh tak terawat. Ini berlaku secara universal. Dan dasi, sedikit banyak memberikan andil untuk membentuk citra diri itu.
Ketika Presiden Direktur kami dulu menganjurkan para salesman mengggunakan dasi, sebenarnya beliau menginginkan agar kami mampu meningkatkan citra diri. Sehingga penghargaan kepada diri sendiri semakin tinggi. Karena, pekerjaan 'salesman' juga sama mulia dan terhormatnya dengan pekerjaan lain. Jika kita menjalaninya secara professional seperti penampilan kita itu, maka tentu kita akan mendapatkan hasil yang sepadan.
Sekarang, mari kita perhatikan apa yang dibutuhkan oleh seorang pekerja seperti kita untuk merajut kesuksesan dalam karir. Jika kita ingin berhasil dalam karir, sekurang-kurangnya kita mesti memiliki empat aspek penting berikut ini. Yaitu;
Dedication, atau dedikasi. Tidak ada pekerjaan yang bisa diselesaikan dengan baik tanpa dedikasi tinggi. Sehingga orang-orang yang kurang berdedikasi saat bekerja tentu tidak akan mampu menjadi karyawan yang layak dibanggakan. Sebaliknya, mereka yang memiliki dedikasi yang tinggi kepada pekerjaannya sudah pasti akan bersedia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memastikan hasil pekerjaan yang terbaik. Karena mereka yang berdedikasi tinggi menghargai makna pekerjaannya. Sedangkan karyawan yang memberikan hasil terbaik sangat disukai oleh perusahaan.
Attitude, atau sikap. Adakah sesuatu yang bisa menggantikan sikap? Jika kita lulusan sekolah luar negeri. Atau berpengalaman belasan tahun. Atau memiliki posisi yang tinggi. Namun attitude alias sikap kita buruk, apakah kita bisa menjadi karyawan yang baik? Pasti tidak. Mengapa, karena dengan sikap yang buruk kita berperilaku buruk. Padahal tak seorangpun menyukai orang-orang yang sikapnya buruk. Sebaliknya, orang-orang yang memiliki sikap yang baik pasti berperilaku baik. Dan kepada orang baik, banyak sekali yang menyukainya. Jadi tidak mengejutkan jika orang-orang yang memiliki sikap baik akan berperilaku baik. Lalu memberikan pencapaian yang baik. Hingga memperoleh imbalan yang juga baik.
Sense of Belonging, atau rasa memiliki. Banyak karyawan yang merasa bahwa keberadaannya diperusahaan tidak lebih dari sekedar mencari nafkah saja. Sehingga, fokus utamanya adalah; bagaimana supaya memperoleh penghasilan setiap bulan. Jika setiap bulan ada jaminan untuk memperoleh pendapatan, mengapa harus susah-susah memikirkan kepentingan perusahaan? Sedangkan orang yang memiliki sense of belonging berbeda. Meskipun mereka bukan pemegang saham, tapi mereka memiliki kesediaan untuk mendahulukan kepentingan perusahaan daripada tuntutan pribadinya. Sehingga, pada saat perusahaan sedang bagus, mereka tidak menuntut melebihi haknya. Sebaliknya, ketika perusahaan berada pada situasi sulit, mereka tidak serta merta mencampakkannya.
Integrity, atau integritas diri. Ini adalah aspek yang paling dicari. Sebab orang-orang yang mempunyai integritas selalu bisa dipercaya. Padahal, bisnis merupakan serangkaian kegiatan yang didasari oleh kepercayaan. Sedangkan orang-orang yang memiliki integritas diri tidak mungkin mengkhianati kepercayaan yang diberikan. Dengan integritas diri, mereka menghindari kecurangan. Mensucikan diri dari perilaku yang menggerogoti kondisi kesehatan keuangan. Dan menjaga diri dari tindakan apapun yang merugikan perusahaan. Sebab, orang-orang yang memiliki integritas diri sadar bahwa seluruh perbuatannya harus dipertanggungjawabkan. Bukan semata-mata kepada atasan. Melainkan kepada Tuhan.
Mari sekali lagi memperhatikan keempat aspek penting itu. Dedication disingkat D. Attitude disingkat A. Sense of belonging disingkat S. Dan Integrity disingkat I. Hey, bukankah jika kita mengurutkan keempat singkatan itu kita akan memperoleh hasil berikut ini: D-A-S-I. Ya, dasi. Ternyata memang dengan dasi kita bisa meraih keberhasilan dalam karir. Bukan semata-mata dasi yang menggantung di leher kita. Melainkan dengan empat elemen penting yang tertanam didalam diri kita itu.
Mungkin saat ini kita belum berkesempatan menduduki posisi yang mematutkan kita untuk mengenakan dasi. Tetapi, percayalah bahwa dasi tidak hanya pelengkap keindahan penampilan fisik belaka. Kerena, ternyata dasi memiliki makna untuk meningkatkan kualitas diri kita. Melalui dedikasi yang tinggi, sikap postif, rasa memiliki, dan integritas diri. Jika keempat unsur itu ada dalam diri kita; maka tidak lagi penting apakah di leher kita melilit dasi atau tidak. Karena, jiwa kita sudah secara otomatis mengenakannya. Sehingga dengan atau tanpa dasi yang necis, kita bisa membentuk diri sendiri untuk memiliki nilai yang lebih tinggi.
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
Learning Facilitator of "Fundamental Leadership Development" Program
http://www.dadangkadarusman. com/
Catatan Kaki:
Kualitas seorang karyawan sama sekali tidak ditentukan oleh apakah dia mengenakan dasi atau tidak. Melainkan oleh dedikasi, sikap, dan rasa memiliki, serta integritas dirinya terhadap pekerjaan.
Melanjutkan tradisi tahun lalu, pada bulan April dan Mei 2010 ini kami akan mengundi/memilih 4 perusahaan untuk memperoleh sesi Pengembangan Diri Gratis kami selama 2 jam. Hanya berlaku di DKI Jakarta. Topiknya; "Kita Ini Mahluk Sempurna, Tapi Tidak Berarti Tanpa Cela." Bagi Anda yang tertarik untuk mengikutsertakan perusahaannya dalam undian/pemilihan ini silakan mendaftarkan nama dan identitas perusahaannya melalui email dengan subjek "Tradisi 2010" lalu kirim ke dkadarusman@yahoo.com . Perusahaan yang tahun lalu sudah terpilih diperbolehkan untuk mendaftar kembali.
Melalui project Mari Berbagi Semangat! (MBS!) sekarang buku saya yang berjudul "Belajar Sukses Kepada Alam" versi Bahasa Indonesia dapat diperoleh secara GRATIS. Jika Anda ingin mendapatkan ebook tersebut secara gratis silakan perkenalkan diri disertai dengan alamat email kantor dan email pribadi (yahoo atau gmail) lalu kirim ke bukudadang@yahoo.com
- 3.
-
(Buku Baru) MAKIN SEHAT DENGAN BERJILBAB
Posted by: "muhan" moehan_88@yahoo.com moehan_88
Sun Mar 21, 2010 9:19 am (PDT)
Assalamu'alaikum wr wb
Mengapa malu berjilbab? Malu karena jilbab membuat ketombe? Atau, malu karena rambut akan menjadi rontok? Mengapa pula berjilbab asal-asalan, sekadar ikut tren mode?
Berpikirlah jernih, sahabat! Ternyata, sudah bukan masanya lagi kita percaya pada mitos menyesatkan di atas. Tak ada satu pun dokter-dokter ahli yang menyebut-nyebut jilbab sebagai penyebab ketombe atau rambut rontok! Berjilbab sesuai syariat justru membuat kepala dan rambut wanita menjadi sehat. Sehat di dunia, selamat di akhirat, insya Allah.
Berjilbab ternyata melindungi kepala dan rambut dari sinar ultraviolet pada siang hari dan perlindungan dari debu yang ada di jalanan ketika kita keluar rumah. Manfaat ini sebagian di antara hikmah-hikmah berjilbab yang dibahas dalam buku praktis sarat manfaat ini.
Dengan bahasa mudah dan ringan, buku ini akan menjelaskan perjalanan hidup rambut serta kiat mengatasi ketombe dan rambut rontok. Tips-tips yang diberikan merupakan hasil yang telah direkomendasikan para ahli dalam bidangnya. Kesaksian dari beberapa wanita profesional yang pada awalnya enggan berjilbab, juga melengkapi buku ini. Selain itu, diberikan pula kiat-kiat merawat kepala dan rambut bagi para jilbaber. Sehingga, tidak ada alasan bagi para Muslimah untuk berkata: "Aku kini makin sehat dengan berjilbab!"
Tak ada satu pun dokter ahli yang menyebut jilbab sebagai penyebab ketombe atau rambut rontok! Berjilbab sesuai syariat justru membuat kepala dan rambut wanita menjadi sehat. Sehat di dunia, selamat di akhirat.
Judul: Makin Sehat Dengan Berjilbab
Penulis: Mh. Hanun Siregar
penerbit : Pro U Media, Yogjakarta
tahun terbit : Januari, 2010
Alhamdulillah, ini buku kedua yang sudah saya terbitkan, bagi teman-teman yang penasaran dengan isinya silahkan dicari di toko buku terdekat di kota Anda. Mudah-mudahan bermanfaat bagi teman-teman, khususnya yang muslimah. Jika ingin mendiskusikannya, silahkan hubungi saya....
wassalam
Mh Hanun Siregar
- 4.
-
Mengomentari Editan The Ninth
Posted by: "Anwar Holid" wartax@yahoo.com wartax
Sun Mar 21, 2010 5:54 pm (PDT)
Mengomentari Editan The Ninth
---Anwar Holid
Beberapa hari sebelum acara publisitas The Ninth (Anak Kesembilan) karya Ferenc Barnás (GPU, 2010, 296 hal.) di Rumah Buku/Kineruku, Bandung, saya menerima email dari Andika, seorang peresensi. Dia bertanya, "Seberapa puas kamu dengan The Ninth edisi bahasa Indonesia? Adakah kesulitan dalam penyuntingannya?"
Saya jawab: Secara pribadi, saya sangat puas dengan proses penerbitan buku ini. Vira (penerjemah) mengerjakan buku ini dengan baik dan luwes. Mbak Katalin B. Nagy menyelaraskan terjemahan itu pada edisi asli berbahasa Hongaria, meski Vira menerjemahkan dari edisi Inggris karya Paul Olchváry. Jadi menurut saya proses editingnya ketat, sungguh-sungguh, dan mestinya memang begitu bila hendak menerbitkan buku dengan baik.
Kepuasan ini nanti bisa dikonfrontasikan dengan komentar awal Ari Jogaiswara, dosen Jurusan Sastra Inggris Universitas Padjadjaran yang mengomentari The Ninth. Ari bilang fungsi Vira mirip Transtool. Saya cukup terkejut dengan pernyataan itu, menyimpan dalam hati, tapi belum bisa mengonfirmasi lebih jauh. Mbak Katalin sendiri menyatakan betapa Ari menyampaikan pendapat yang berbeda sekali soal terjemahan itu waktu dia dan Ferenc bertemu di Rumah Buku.
Selama proses editing, saya, mbak Katalin, dan mbak Anastasia (pihak GPU) cukup intens berdiskusi, mulai dari soal diksi, struktur penulisan, sampai pilihan terhadap kemasan buku. Pekerjaan utama saya ialah berusaha membuat kalimat agar lebih efektif dan mudah dipahami. Misal mengurangi kata 'yang' karena penggunaannya terlalu ekstensif, juga penggunaan 'tidak' untuk menyatakan negasi. Contoh:
tak berperasaan --> keterlaluan
Sebagian besar penggunaan 'tidak' untuk menyatakan negasi saya ubah. Yang saya biarkan ialah untuk menegaskan atau bila padanan lebih kuatnya terlalu sulit saya temukan.
Karena berpihak pada kemudahan pembacaan (readability), saya sempat mengganti beberapa diksi yang tampak cukup asing dan sulit, meski kalau digunakan berpeluang mengayakan kosakata buat pembaca.
Contoh diksi pilihan mbak Katalin, 'hoskut.' Kata ini terdengar sulit dan asing; saya agak yakin pembaca harus buka kamus untuk memastikan artinya. Saya tanya istri, apa dia tahu 'hoskut' (baju yang dipakai perempuan), ternyata tidak. Saya usul agar diganti dengan 'daster' atau 'jubah.' Akhirnya kami sepakat memilih 'jubah', dengan komentar mbak Katalin sebagai berikut: 'Jubah' dalam (seluruh) teks dipakai untuk menyebut pakaian pastor, maka mudah-mudahan jelas bahwa yang dipakai Mama adalah 'jubah' lain. Sebenarnya pakaian Mama berbentuk seperti mantel tanpa lengan. Pokoknya pakaian wanita yang biasa dipakai di dalam rumah. (Di internet saya temukan hoskut n: a loose hoskut bagi perempuan [syn: pakaian rumah untuk wanita], gaun tidur atas). Tetapi jelas, kalau istilah ini tak dipakai dalam bahasa sehari-hari, sebaiknya dibatalkan.
Awalnya saya juga sengaja cukup sering memecah paragraf terlalu panjang dan mengubah struktur penuturan yang menurut saya sulit dipahami. Tujuannya betul-betul untuk memudahkan pembaca.
Perubahan drastik misalnya saya lakukan di bagian akhir bab sembilan, yaitu di bagian percakapan waktu anak ke sembilan diinterogasi. Saya membuat percakapan itu ke bawah (jadi paragraf baru), padahal teks aslinya terus bersambung tanpa paragraf. Pertimbangannya, selain demi memudahkan pembacaan, saya kira tindakan itu akan bisa menguatkan situasi. Sebaliknya, mbak Katalin ingin mempertahankan teks sebagaimana aslinya. Setelah mendapat masukan dari mbak Anas, kami memecah bagian itu hanya jadi tiga paragraf---jadi bentuk aslinya hanya berubah sedikit, namun keinginan memudahkan pembaca juga tercapai. Pada akhirnya struktur edisi Indonesia lebih setia pada edisi Hongaria.
Salah satu kesulitan yang saya hadapi waktu menyunting naskah ini justru di detail. Misal soal istilah bangunan dan soal "rasa bahasa." Bisa jadi ini karena jam terbang penyuntingan saya masih sedikit.
Ejaan juga begitu. Di buku ini kami memilih Moskow dengan pertimbangan GPU, Tempo, dan Kompas lebih memilih itu daripada Moskva ataupun Moscow (b. Hongaria: Moszkva). Menurut kami, pilihan itu lebih banyak disepakati umum.
Walhasil, pembaca bebas menanggapi dan menerima upaya penerbitan The Ninth dari segala aspek, terlebih-lebih dari sisi penyuntingan. Secara keseluruhan saya ingin sekali lagi menegaskan betapa edisi Indonesia ini berutang banyak pada kerja keras mbak Katalin. Kita pantas memberikan kredit kepadanya. Saya sendiri sering merasa rewel (bawel) terhadap buku yang jelek penyuntingannya. Sekarang giliran saya menerima kritik, apa buku yang ikut saya kerjakan ini memuaskan atau mengecewakan.[]3/19/2010
Anwar Holid, editor, penulis, dan publisis. Blogger @ http://halamanganjil.blogspot. com.
KONTAK: wartax@yahoo.com | HP: 085721511193 | Panorama II No. 26 B Bandung 40141.
Link terkait:
http://www.gramedia.com
http://www.ferencbarnas.com
- 5a.
-
Re: Bls: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Detik-detik ; Detak-detak
Posted by: "agus_salims" agus_salims@yahoo.com agus_salims
Sun Mar 21, 2010 9:57 pm (PDT)
Hallo Pak Teha Pa kabar? deg...deg..deg..plas? moga ga terlalu
bergejolak ya Pak, riap-riap air aja lahhh targetnya publik. Hemat
waktu, ya iyalah tinggi-rendah gejolak berbanding dengan jarak. mangsude
jangan diulur-ulur. Musti cepet
Dunia ini panggung sandiwara
Cerita yang mudah berubah
Kisah Mahabarata atau tragedi dari Yunani
Setiap kita dapat satu peranan
Yang harus kita mainkan
Ada peran wajar ada peran berpura pura
Mengapa kita bersandiwara
Mengapa kita bersandiwara
Peran yang kocak bikin kita terbahak bahak
Peran bercinta bikin orang mabuk kepayang
Dunia ini penuh peranan
Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan
Mengapa kita bersandiwara
Mengapa kita bersandiwara
Dunia ini penuh peranan
Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan
Mengapa kita bersandiwara
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , teha sugiyocom
<sinarning_rat@...> wrote:
>
> deg...deg...deg.... plas..... hwuuuuaaah.. . lega rasanya iso unjal
ambegan.... yo pril...
> lain kali kalo mo keluar mobil, lewat pintu sebelah kiri yo nduk....
hwehwehwehwe.....
>
> --- Pada Rab, 10/3/10, Aprillia Ekasari april_reto@... menulis:
> Meski begitu, sebagai manusia biasa aku juga agak-agak nelongso, "Ya
Allah, masa toh ya Aku mati ketabrak bus gini sih? Apa tak ada kematian
yang lebih elegan buatku?" Yeah, begitulah. Akhirnya, yang bisa
kulakukan cuma satu. Berdiri tegak, mepet dengan body mobil. Bus pun,
tak mengurangi kecepatan akhirnya lewat di persis di hadapanku. "Ya
Allah!" teriakku dalam diam. Aku tidak tahu, apa sopir dan penumpang bus
sadar aku ada di sana. Sementara teman-temanku mungkin sedang asyik
memilih oleh-oleh, mereka tidak menyadari aku hampir tertabrak karena
aku memang kembali ke mobil sendiri untuk mengambil dompet saat
> itu.
>
> Jika diukur dengan penggaris, mungkin jarak hidungku dengan badan bus
cuma sekitar 10 cm-an. Entahlah, yang pasti hidungku bisa merasakan
hampir mencium badan bus. Alhamdulillah, Tuhan sayang padaku, aku tak
pingsan. Entah, apa jadinya kalau aku pingsan saat itu. Bus, dalam
hitungan detik sudah kabur begitu saja. Detik-detik aku merasa (mau)
mati sudah lewat, tapi hingga sekarang masih menyisakan pelajaran
berharga. Bahwa segala hal memang berada di dalam kehendak-Nya. Sekali
lagi, semua berjalan atas kehendak-Nya. Kematian adalah kehendak-nya
pula. Entah kapan datangnya, semoga aku, kita semua, selalu siap.
>
> Â ___
>
>
>
>
>
>
>
> Reply to sender |
>
> Reply to group |
> Reply via web post |
> Start a New Topic
>
>
> Messages in this topic
> (1)
>
>
>
>
>
>
>
> Recent Activity:
>
>
>
> New Members
> 15
>
>
>
>
> Visit Your Group
>
>
>
>
> MARKETPLACE
>
>
> Hobbies & Activities Zone: Find others who share your
passions! Explore new interests.
>
>
>
>
>
> Switch to: Text-Only, Daily Digest ⢠Unsubscribe ⢠Terms
of Use
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> .
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> _____________________ _________ _________ _________ _________ _
> Coba Yahoo! Messenger 10 Beta yang baru. Kini dengan update real-time,
panggilan video, dan banyak lagi! Kunjungi
http://id.messenger.yahoo.com/
>
- 6.
-
Seminar : Dari Novel ke Layar Lebar (Sebuah Seni Adaptasi)
Posted by: "wiwiek sulistyowati" winiez15@yahoo.com winiez15
Sun Mar 21, 2010 11:46 pm (PDT)
Pasti sudah baca novel Ayat-ayat Cinta, Laskar Pelangi, Ketika Cinta Bertasbih dunks? Sudah nonton filmnya juga kan? Penasaran dengan proses kreatif penulisan skenario dari novel? Bagaimana prospek seni adaptasi seperti ini di industri perfilman?
FLP CABANG BEKASI bekerjasama dengan LP3I Bekasi, mengadakan seminar:
DARI NOVEL KE LAYAR LEBAR (SEBUAH SENI ADAPTASI)
Pembicara:
Imam Tantowi (Sutradara Film Fatahillah)
Salman Aristo (Penulis skenario Brownies,
Catatan Akhir Sekolah, Jomblo, Laskar Pelangi)
Moderator:
Rico Ceper
Tempat dan tanggal: Bounquet Hall Harapan
Indah Bekasi, Sabtu 27 Maret 2010
Waktu: 9.00 s/d 13.00
HTM:
Umum : 50 ribu
Mahasiswa dan pelajar: 35 ribu
Fasilitas: sertifikat dan door prize dari pihak
sponsor
Info lebih lanjut hubungi:
Rizqo : 085715830431
Rio : 085782943636
Miyosi : 085649627382
Sudi : 081389642133
- 7.
-
Met Karaokean
Posted by: "agus_salims" agus_salims@yahoo.com agus_salims
Mon Mar 22, 2010 12:49 am (PDT)
Anak Malam
Tertawa riang gembira di bawah asuhan dewi purnama
Berdendang keras dan lepas seakan esok tiada
Akupun menjadi terlena,terhanyut terbawa suasana
Berselimut bulan dan bintang
Hidup tanpa beban,bebas merdeka
Anak-anak malam belantara kota
Dipayungi langit dan dewi purnama
Suara skuter meraung,memecah keheningan sunyi malam
Iringi sang kupu-kupu terbang lewat menggoda
Akupun menebar pesona,berharap-harap dia terlena
Lau pulang bersamaku menuju taman bunga,tak selamanya..
Anak-anak malam belantara kota
Dipayungi langit dan dewi purnama
Menikmati hidup dan merayakan cinta..
Anak-anak malam belantara kota
Dipayungi langit dan dewi purnama
Menikmati hidup dan merayakan cinta
Bersinarlah Kembali
Kemana engkau pergi,tiada kau hari ini
Serasa hampa hati tanpa kehadiranmu
Kemana kau menghilang biasanya kau disini
Menemani aku mengawali hari
Sebagian orang,mreka menghindarimu
Kau tak bisa mati,adakah mereka tahu
Disaat engkau hadir,bumi kelihatan indah
Kemana kau pergi, aku merindukanmu
Tak banyak yang kuminta, hanya kehadiranmu
Bersinarlah kembali,wahai mentariku
Tak banyak yang kuminta,hanyalah kehadiranmu
Bersinarlah kembali,bersinarlah kembali
Kuingin..
Engkau hadir selalu
Sinari..
Bumi awali hariku
Tiada anak kecil,berlarian di taman
Tiada bunga-bunga berkembang tanpamu
Aku berharap..
Mega mendung awan hitam itu cepat berlalu
Kuingin..
Engkau hadir selalu
Sinari..
Bumi awali hariku
Bintang Kejora
Aku merasa sungguh sehat sungguh segar
Setelah kulakukan itu
Aku merasa lebih muda sehari
Setelah aku lakukan itu
Kaulah bintang kejoraku di malam ini
Aku adalah bulan purnama
Bercinta kita membelah galaksi
Disaat kita lakukan itu
Pagi siang sore malam bukan masalah
Disaat kita akan begitu
Sebelum berangkat kerja dan sesudahnya
Tak lengkap bila tanpa begitu
Kaulah bintang kejoraku di malam ini
Aku adalah bulan purnama
Bercinta kita membelah galaksi
Disaat kita lakukan itu
Berikan yang terbaik yang kau punya
Kubuat kau melayang ke angkasa
Jangan kau buang waktu lagi
Berikan saja sekarang sayang
Kaulah bintang kejoraku di malam ini
Aku adalah bulan purnama
Bercinta kita membelah galaksi
Disaat kita lakukan itu
Aku dan kamu suka begitu
Kita semua suka begitu
Aku dan kamu suka begitu
Ditato
Bukanlah kejahatan bila kau punya tato
Aku dan kawan-kawan juga punya tato
Kami tak ganggu orang walau punya tato
Jarumnya menari- nari ala meksiko
Sakit tapi ingin
Ingin tambah lagi
ditato
Bukanlah kejahatan bila kau punya tato
Nona-nona manis sekarang punya tato
Dibanding jarum suntik mending jarum tato
Jarumnya menari-nari ala meksiko
Sakit tapi ingin
Ingin tambah lagi
Ditato
Buatlah hari ini,jangan kau tunda-tunda lagi
Kami akan menemani
Bila kau ingin bisa tambah lagi
Doggy-Doggy
(mari bersuka cita semuanya.. aku bilang yihu,kamu bilang yiha)
Doggy-doggy
Marilah kemari
Doggy-doggy
Bernyanyi bersama
Doggy-doggy
Ikuti irama
Doggy-doggy
Kita bergembira
Bernyanyi,bergembira
Tertawa riang bersama
Buang duka,buang lara
Mari kita semua bergembira
Doggy-doggy
Marilah kemari
Doggy-doggy
Bernyanyi bersama
Doggy-doggy
Ikuti irama
Doggy-doggy
Kita bergembira
Langkahkan kakimu,maju ke depan
Bergandeng tangan bersama
Gembira
Menuju kemenangan
Bergembira bersama bergandeng tangan
Di bawah langit malam yang bertabur bintang
Dengan alunan musik yang aku persembahkan
Sementara kau angkat skali lagi gelasmu kawan
Doggy-doggy
Marilah kemari
Doggy-doggy
Bernyanyi bersama
Doggy-doggy
Ikuti irama
Doggy-doggy
Kita bergembira
From the Doc to the Dog
Halo semuanya! Ini dari doktah, buat anak-anak jogjah.
This is no shaggy dog story, it is another worldwide sound unity
coming from the doc, going to the dog and it goes like this:
From di Doc to di Dog a just a tiny likkle step,
We can make it make it!
Everybody get down to di beat a di sound,
Come and shake it
Well alright now, this is original Dr. Ring Ding speaking on behalf of
the Shaggy Dog crew, seen? Watch me again
From di Doc to di Dog a just a tiny likkle step,
we can make it make it!
Ono just bend fi you knee to di new stylee
But don't break it
Yes, alright crowd a people I think you know what I am talking
about, seen? Alright
All around di world di people love di doggy
From Münster, Germany to Yogyakarta city
Dem bawl fi di doggy, dem nah want no puppy
Becah a disya style a gain nuff popularity
Just like German shepherd dog a known world widely
And di Asian chow chow, dem sey it a yummy
And dung inna Jamaica dem bawl out fi collie
When di gal dem get it, dem say "terima kasi"
But open ono ear dem and a listen to me
Disya style never get old, we update it daily
It was done by daddy, it was done by mommy
Nowadays it is done by you and by me
Do it pon di ground, or pon di third story
All you haffi do is to bring your body
Wine and go dung, whe me seh, rhythmically
Rock your anatomy and repeat after me:
From di Doc to di Dog a just a tiny likkle step,
we can make it make it!
Everybody get down to di beat a di sound,
Come and shake it
Mi seh:
Doc to di dog inna style and fashion
Best a when you do it inna combination
German a mix with di Indonesian
Listen to we, cyah we know how fi ram
Richer than di food, follow me, gudang makanan
Nicer than di taste of Bubur Ayam
Stronger than di smell of a whole durian
Sweeter than rambutan, we bring you satisfaction.
From di Doc to di Dog a just a tiny likkle step,
we can make it make it!
Everybody get down to di beat a di sound,
Come and shake it
From di Doc to di Dog a just a tiny likkle step,
we can make it make it!
Ono just bend fi you knee to di new stylee
But don't break it
Gosip
Slalu ditunggu tunggu
Apa saja yang baru
Tentang dia,mereka atau bahkan mugkin diriku
Takkan ada yang bisa
Takkan ada yang bisa menghindar
Hal yang satu ini, tak pernah pandang bulu
Tak ada yang bisa lari,takkan ada yang bisa sembunyi
Bagai petir di siang bolong,tak sangka disapa nyana
Dan semua mata memandang, semua telinga terbuka lebar
Khalayak menjadi gempar,ketika mereka mendengar
Gosip lagi lagi gosip
Digosok-gosok jadi makin sip
Gosip lagi lagi gosip
Percaya tidak, oke-oke saja
Percaya tak percaya itu terserah anda
Hanyalah intermeso diantara kita
Dari panggung-panggung hiburan, sampai-sampai ke meja wakil rakyat
Di desa dan juga di kota, di sepanjang jaman anak manusia
Semua mata memandang, semua telinga terbuka lebar
Dan khalayak menjadi gempar,ketika mereka mendengar
(kembali ke : gosip lagi lagi gosip )
Mencoba tutup telinga
Kau coba palingkan muka
Kau boleh coba berlari
Tapi dimana kau sembunyi
(kembali ke : gossip lagi lagi gossip)\
Honey
Ketika sepi dating,melanda hatiku
Ketika kosong,dating hinggap di kalbu
Engkau selalu hadir,engkau selalu datang
Engkau paling mengerti apa yang kumau
Jangan kau..dengarkan
Kata mereka yang selalu ingin memisahkan kita
Kobarkan,asmara jauh di dalam dada
Kalau kau bulan,kamu jadi bintangnya
Bila kau jadi bunga,aku jadi kumbangnya
Kau kau bulan,aku jadi bintangnya
Bila kau jadi bunga,aku jadi kumbangnya
Honeyku tersayang,honeyku tercinta
Hati dilanda rindu,tanpa kehadiranmu
Oh honeyku tersayang,honeyku tercinta
Temani diriku sampai.. akhir nanti.
Akhirnya kutemukan
Dia yang kucari
Sepanjang hidupku
Dia yang kucari
(kembali ke : honeyku tersayang,honeyku tercinta..)
Insomnia
Mata ini enggan terpejam
Tak ingin hati menutup malam
Hanya ditemani suara daun bergesekan
Aku bisa mendengar semua
Suara sepi jangkrik bernyanyi
Anjing menggonggong.. menghibur dirinya
Asap mengepul tiada henti
Dari rongga mulut ini
Andai kubisa seperti kamu
Asap mengepul tiada henti
Dari rongga mulut ini
Andai kubisa seperti kamu
Tidur lelap bagaikan bayi
Insomnia..
Nanti aku akan tidur
Bila waktu tiba di akhir nanti
Tak kan terjaga lagi aku
Tak kan terjaga lagi aku
Tak kan terjaga lagi aku
Oya..
Insomnia
(tak kan terjaga bila tiba saatnya
Takkan mata terbuka di akhir nanti).
Reggae
Lagu reggae.. hanyalah sebuah lagu reggae
Lagu reggae.. hanyalah sekedar lagu reggae oh yeah..
Berikan sedikit waktu
Untuk kami bernyanyi
Sambil menari-nari
Sekedar lepaskan rasa
Makin tinggi makin asik
Makin tinggi makin asik
Makin tinggi makin gila
Jadi mainkan musiknya
Lagu reggae.. hanyalah sebuah lagu reggae
Lagu reggae.. hanyalah sekedar lagu reggae oh yeah..
Janganlah kamu mengganggu
Orang-orang yang sedang asik
Janganlah kamu mengganggu
Kalau tak mau di ganggu
Karna kami sedang tinggi sedang asik
Sedang tinggi sedang asik
Makin tinggi makin gila
Jadi mainkan musiknya
Lagu reggae.. hanyalah sebuah lagu reggae
Lagu reggae.. hanyalah sekedar lagu reggae..alright
Kami paling senang
Melihat orang senang
Kami tidak suka
Diganggu dan dilarang
Karna kami sedang tinggi sedang asik
Sedang tinggi sedang asik
Makin tinggi makin gila
Jadi mainkan musiknya
Lagu reggae.. hanyalah sebuah lagu reggae
Lagu reggae.. hanyalah sekedar lagu reggae oh yeah..
Wanita
Laksana cuaca, cepat kau berubah, berganti wajah
Pagi kau,tersenyum manis,siangnya judes abis
Bila memang kubersalah,maafkanlah diri ini
Aku, hanyalah lelaki,yang tak luput, dari salah..
Oh Hey,kamu wanitaku,jangan hanya membisu,bicaralah kamu
Aku,akulah milikmu, dan engkau milikku,berikan senyummu..
Bila,kamu terus begitu,langit jadi kelabu,burung enggan bernyanyi
Ambil sebilah pisau,lalu belah dadaku,kau boleh ambil hatiku
Bila memang kubersalah,maafkanlah diri ini
Aku, hanyalah lelaki,yang tak luput, dari salah..
Oh Hey,kamu wanitaku,jangan hanya membisu,bicaralah kamu
Aku,akulah milikmu, dan engkau milikku,berikan senyummu..
Oh Hey kamu,kamu wanitaku,jangan kau membisu
Aku rindu, rindu senyumanmu,berikan senyummu..
SELAMAT KARAOKEAN YEAAHHHH....
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar