Messages In This Digest (5 Messages)
- 1.1.
- File - Moderator Sekolah Kehidupan From: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
- 2.
- (catcil) Man Jadda Wajada From: Yons Achmad
- 3.
- ( I s e n g ) Seandainya Aku Jadi ABURIZAL BAKRIE From: ~ Made Teddy Artiana ~
- 4.
- [REVIEW] The Wednesday Letters - Surat Cinta di Hari Rabu (walau sek From: Nia Robie'
- 5.
- (Catatan Kaki) JADILAH PEMENANG ...! From: Elisa Koraag
Messages
- 1.1.
-
File - Moderator Sekolah Kehidupan
Posted by: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sun May 16, 2010 3:40 am (PDT)
(Moderator) INFO: Cara Mudah Baca Email
Para anggota milis sekolah-kehidupan Yth.,
Dari pengamatan yang kami lakukan, jumlah postingan yang masuk ke milis kita rata-rata 20-30 email sehari baik berupa artikel maupun postingan lainnya. Sehubungan dengan itu maka kami menyarankan bagi semua anggota agar email-box tidak cepat penuh maka disarankan agar mengubah status posting-emailnya dari individual email menjadi digest atau web-only. Tetapi dari pengalaman yang kami lakukan, hal yang terbaik bila kita memilih option web-only. Dengan pilihan ini maka kita hanya bisa membaca seluruh postingan dengan cara membuka mail site, juga untuk membalas postingan, serta mengirim email langsung ke si penulis.
1. Cara mengubah sistem info email dari individual email ke digest atau web-only
Ketik http://groups.yahoo.com/ group/sekolah- kehidupan,
Sign in dulu, kemudian klik Edit Membership
Kemudian di bawah ubah pilihan dari individual email ke pilihan digest atau web-only.
Kemudian akhiri dengan klik tanda SAVE
2. Cara mudah untuk membuka mail-group.
Bila kita sudah ingin memilih dengan web-only, berarti informasi semua postingan harus
dilihat di mail site. Untuk itu ketik http://groups.yahoo.com/ group/sekolah- kehidupan.
Sign in dulu, kemudian klik view all, untuk melihat semua postingan dari dulu yang paling
lama sampai yang terbaru.
Untuk memudahkan membuka mail-site kita di waktu-waktu berikutnya maka alamat mail
tadi yang di awali dengan http://....., sebaiknya di book-mark atau di masukkan dalam
daftar favorite (ada di ujung atas sebelah kiri layar monitor). Klik Favorites, dan add.
Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih.
Salam Hormat,
Moderator Bersama
- 2.
-
(catcil) Man Jadda Wajada
Posted by: "Yons Achmad" kolumnis@gmail.com freelance_corp
Sun May 16, 2010 6:26 pm (PDT)
*Man Jadda Wajada*
*:yons achmad**
* *
*Wahai kesenangan dan kebahagiaan manakala datang
Dan wahai kesusahan dan kesedihan apabila hilang
Engkau bagai mentari nan dekat namun jauh
Wahai orang yang dekat namun jauh, kemarilah**.*
(Jallaludin Rumi)
Novel Negeri 5 Menara membetot saya untuk menyelami lagi teori "Man Jadda
Wajada".
Sebuah istilah Bahasa Arab yang artinya kurang lebih "Siapa yang
bersunggung-sungguh akan berhasil". Saya kira, engkau, saya, kita, akan
setuju teori itu tanpa interupsi. Masalah selanjutnya adalah PRAKTEK PRAKTEK
dan PRAKTEK. Yakin bahwa kebahagiaan akan kita peluk erat dan mekar pada
waktunya.
Dan prakteknya memang beragam...
Sejenak berkisah, selama saya tumbang. Terkapar sekitar lima hari kemarin,
saya manfaatkan untuk membaca buku sambil berbaring. Maklum untuk menulis,
duduk di depan komputer, apalagi berlama-lama rasanya tak kuat.
Satu-satunya, hiburan saya membaca buku. Saya baca kembali "Sang Pemimpi"
Ardrea Hirata, "The Davinci Code"nya Dan Brown, "Quantum Ikhlas" Erbe
Sentanu. Lalu "Sketsa Hidup Penulis Besar" karya Aulia Muhammad, "Mengintip
Rahasia Sukses 17 Pengusaha Bermodal Tekad" Ariyanto MB dan beberapa majalah
bisnis.
Saya merenung. Lama sekaliii. Terutama dalam soal karir dan bisnis. Saya
menghubungkannya dengan konsep Man Jadda Wajada itu.
Lalu saya melontarkan sebuah pertanyaan dalam situs jejaring Twitter :
Biasanya di umur berapa ya seseorang itu sukses berbisnis/berkarir?. Ada
yang jawab "Tergantung bisnisnya dan apa yang dijual". Masih agak absurd
juga jawaban ini.
Ada yang bilang, sebelum umur 30 kejar terus bisnis, pontang-pantang tak
masalah. Tapi, kalau bisa di umur 30 itu usaha sudah agak stabil dan mapan.
Boleh juga pendapat ini. Walau tentu lebih muda berhasil akan lebih baik.
Tapi taruhlah, usia 30 itu sebagai *deadline *atas usaha maksimal yang telah
dijalankan. Artinya, sebelum usia 30 proses pencarian bisnis yang cocok
mungkin boleh berproses. Gonta-ganti profesi dsb. Nah, di usia 30 tetapkan
pilihan.
Usia 30....
Was-was juga. Beberapa tahun kedepan saya mencapai umur itu.
Sudah setahun ini saya "berjualan ide" melayani klien. Prokspek bagus, hasil
lumayan. Hanya secara hitung-hituangan peruntungan memang belum memuaskan.
Saya berpikir, apakah saya dan tim kurang menerapkan konsep Man Jadda Wajada
itu.
Aha. Akhirnya. Saya mencoba untuk menjadikan konsep ini semacam etos kerja,
penyemangat dalam melayani klien, juga dalam berkarya. Man Jadda Wajada :
SIAPA BERSUNGGUH-SUNGGUH AKAN BERHASIL.
Tuhan memang selalu baik. Memberikan saya sakit untuk beberapa hari
menjadikan saya sejenak bisa membaca buku, merenung dan mengevaluasi bisnis.
Semoga saja setelah ini saya benar-benar bisa menerapkan konsep Man Jadda
Wajada ini. Sungguh-sungguh ya Sungguh-sungguh. YAKIN USAHA SAMPAI. []
* *
***Praktisi media, tinggal di pinggir Jakarta**
--
==========
yons achmad
http://penakayu.blogspot. com
"Kekuatan Ilmu Terletak Pada Bagaimana Kita Berbagi"
- 3.
-
( I s e n g ) Seandainya Aku Jadi ABURIZAL BAKRIE
Posted by: "~ Made Teddy Artiana ~" made.t.artiana@gmail.com
Sun May 16, 2010 8:55 pm (PDT)
*Seandainya Aku Jadi Aburizal Bakrie*
ditulis oleh Made Teddy Artiana, S. Komp
fotografer & penulis
*Aburizal Bakrie.* Siapa yang tidak kenal beliau ? 99% orang Indonesia pasti
pernah mendengar namanya tidak hanya didunia bisnis namun juga didunia
politik. Tidak berlebihan memang, karena sepak terjang Ical, kerap kali
menarik perhatian, alias membuat geger.
Terlepas dari masalah pengemplangan pajak, yang dituduhkan oleh Dirjen
Pajak, Indonesia Corruption Watch (ICW) dan mantan menkeu, Sri Mulyani yang
kabarnya mencapai *triliyun-triliyunan,* demikian juga masalah Lumpur
Lapindo, yang telah ditetapkan pemerintah sebagai bencana alam, dan belum
dapat teratasi hingga sekarang.
Terlepas dari itu semua, kalau boleh jujur, sejak dulu aku amat sangat
mengidolakan sosok Aburizal Bakrie. Dengan kerajaan bisnis yang begitu
menggurita, dari batu bara, perkebunan, minyak, telekomunikasi dan lain
sebagainya. Bayangkan berapa besar sumbangan yang diberikan oleh Bakrie
terhadap roda perekonomian Indonesia ? Berapa besar bisnisnya berhasil
menyerap tenaga kerja diseluruh negeri ini ? Berapa besar devisa yang
didatangkan oleh perusahaan-perusahaan mereka ?
*(Bandingkan dengan para koruptor goblok yang tidak tahu malu, yang bisanya
hanya nyolong, menggertak,main kuasa, memeras, memperkaya diri sendiri,
tanpa berdampak pada lapangan kerja untuk orang banyak dan kemakmuran
perekonomian bangsa. Kalau berani jadi pengusaha, jangan jago kandang doang
!!!)*
Buatku pribadi Aburizal Bakrie adalah sosok ideal anak bangsa yang
berkontribusi luar biasa dengan enterpreneur spirit yang dashyat. Lulusan
ITB ini adalah pengusaha nasional favorite buatku. Perwujudan segala
mimpi-mimpi ku. Pengusaha briliant, sukses sejak muda, kaya raya, cerdas dan
punya kekuasaan informal yang sangat besar.
Tidak hanya itu, *Ical* juga dikenal jago sihir. Dunia bisnis sering
membuktikan bahwa apa yang bagi sementara orang 'mustahil', dapat dirubah
oleh beliau menjadi 'kenyataan'.
Tahun 1997, ketika dunia bisnis berantakan dihajar krisis moneter, group
Bakrie seperti halnya perusahaan-perusahaan lain- termasuk kedalam daftar
'sekarat' dan harus masuk UGD, karena sudah megap-megap. Sepuluh tahun
kemudian, Bakrie sudah mencatatkan dirinya sebagai orang terkaya pertama di
Asia Tenggara !
Jauh melampaui Robert Kuok (orang terkaya di Malaysia - memiliki 7,6 miliar
dolar AS), Teng Fong (terkaya di Singapura - memiliki 6,7 miliar dolar AS),
Chaleo Yoovidya (terkaya di Thailand - memiliki 3,5 miliar dolar AS), dan
Jaime Zobel de Ayala (terkaya di Filipina memiliki 2 miliar dolar AS).
Tersebutlah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis perhotelan, Bumi
Modern namanya. Disekitar tahun 2000, group Bakrie masuk dan mengubah tidak
hanya nama melainkan juga bidang usaha Bumi. Bumi moderen berubah nama
menjadi Bumi Resources, bidang perhotelan jadi pertambangan batu bara.
Bumi mulai dikenal orang ketika ia membeli perusahaan tambang batubara
bernama PT. Arutmin Indonesia, ini menggemparkan karena jika dianalogikan
traksaksi pembelian ini mirip ikan teri menelan ikan tongkol. Apa yang
membuat bank dan para peminjam modal percaya akan visi Bakrie yang belum
tentu benar, dan merelakan penjaman duit sedemikian besar ?
Belum lagi selesai keterkejutan dunia bisnis, ditahun 2003, Bumi kembali
melakukan hal spektakuler, yang gaungnya sampai kedunia internasional : Bumi
membeli KPC (Kaltim Prima Coal)-perusahaan tambang batubara terbesar
didunia, dengan kapasitas produksi raksasa- dari tangan Rio Tinto. Kali ini
ikan teri itu, berhasil menelan ikan paus bulat-bulat !! Transaksi yang
mustahil, tapi berhasil dibuat jadi kenyataan oleh Bakrie.
Dari mana sumber dana pembeliaan berasal ? Apa yang mengakibatkan Rio Tinto
mau menjual 100% saham mereka kepada Group Bakrie dengan harga $500 juta,
padahal perkiraan harga pemerintah terhadap KPC sebesar $800 juta ? Apa
kekuasaan dan pengaruh Bakrie memang sedemikian luar biasa ?
Tidak ada yang dapat memberikan penjelasan dengan pasti. Itu adalah sebuah
transaksi keuangan yang demikian rumit, lobby-lobby super tangguh, visi yang
sangat luar biasa. *Transaksi yang hanya bisa dilakukan oleh para dewa !*
Itu belum seberapa, ketika telah mengambil alih KPC dan Arutmin, entah
kebetulan atau memang mata sihir keluarga Bakrie sudah dapat melihatnya,
beberapa bulan kemudian harga batu bara duniapun melejit, mencapai titik
tertinggi. Dengan kapasitas produksi raksasa dan harga jual batu bara yang
sangat tinggi, bayangkan keuntungan yang diraih oleh Bumi. Luar biasa !
Tidak munafik, saat itu aku dan beberapa teman yang memang berinvestasi di
pasar saham (dalam skala kecil tentu saja) ikut kecipratan rejeki nomplok
dari melambung-liar nya harga saham berkode BUMI ini. Setiap pagi kami, para
investor kecil-kecilan ini dengan tegang menatap tak berkedip layar monitor,
menyaksikan geliat saham BUMI. Bahkan *one day trading* yang kami lakukan
iseng-isengpun menghasilkan hasil yang luarbiasa cukup untuk makan siang
tiga bulan.
Seorang teman, dengan jumlah lot saham BUMI terbesar diantara kami, begitu
terobsesi, hingga terbawa mimpi ketika saham BUMI disuspen, karena otoritas
BEJ menuntut manajemen BUMI memberikan keterbukaan informasi pada investor
publik. Dalam mimpi temanku itu, ia dan aku (kok bisa-bisanya aku masuk
dimimpinya) menunggu mondar-mandir gelisah di sebuah pintu ruangan yang
tertutup yang bertuliskan 'JANGAN BERISIK BEJ DAN BUMI SEDANG MEETING'.
Beberapa tahun berlalu, harga saham BUMI yang dulu hanya berkisar 300-an,
akhirnya sempat menyentuh 8.000-an sebelum kemudian anjlok, *buy back* dan
bertengger diangka 2.000-an, sampai sekarang.
Rupanya akrobat belum selesai, group Bakrie kembali melakukan sesuatu yang
menggemparkan dunia bisnis. Mereka menjual Arutmin dan KPC dan nilai jual
belinya disekitar $3 miliyar (27 Triliyun), jauh diatas transaksi yang
dilakukan keluarga Sampoerna dengan Philip Moris, yakni sekitar $2 miliyar
(18 Triliyun). Membeli di harga $500 juta dan menjual beberapa tahun
kemudian diharga $3 miliyar !
Beberapa tahun kemudian, kembali terdengar isu bahwa Bumi akan membeli KPC
kembali dari tangan Tata Power dengan harga sesuai kesepakatan jual beli,
BUMI berhak menerima penawaran pertama jika Tata berniat menjual KPC dan
Arutmin. Dan kabarnya, harga itu sangat rendah, hanya 50 persen dari harga
beli Tata !
*Sedikit menyimpang dari itu semua. Apakah masuk akal jika pengusaha
sekaliber ini kemudian mati-matian hanya berniat jadi presiden
**Indonesia**? Aku meragukannya.
*
Aku rasa Aburizal nggak berminat jadi presiden, namun lebih dari itu, diatas
presiden. Sebuah kekuasaan informal yang sangat amat mempengaruhi presiden.
(persis mirip dengan kekuasaan bank-bank Yahudi terhadap Presiden USA)
Aku rasa itu sah-sah saja. Sepanjang sang saudagar tetap mengedepankan moral
dan membuat rakyat dan bangsa ini jauh lebih makmur dari sekarang. Karena
suka tidak suka, waktu sudah membuktikan bahwa kadang lembaga-lembaga
pengawas, tidak terlalu efektif untuk digunakan sebagai alat memonitor kerja
pemerintahan.
*So what is the plan ?*
Simple walau agak aneh memang, tapi tidak ada salahnya kita coba. Karena
pengaruh doa sampai kapanpun, adalah mendekatkan kita dengan kepada siapa
kita berdoa (TUHAN) dan mendekatkan hati kita untuk siapa kita berdoa.(anak,
istri, sahabat, orang lain, bahkan musuh).
Karena itu mari kita mendoakan 100 orang terkaya di Indonesia dengan hati
yang tulus, terutama ia yang berada dipuncak kumpulan mereka, Aburizal
Bakrie, supaya TUHAN yang memberikan segenap kecerdasan, keberuntungan,
keajaiban, kesehatan dan kemuliaan itu semakin memberkati mereka dengan
kemakmuran yang lebih dashyat, menganugrahkan keluarga mereka dengan
harmonis, kesehatan bagi mereka, istri, anak dan cucunya dan yang terpenting
dari semuanya itu, menggerakkan para taipan-taipan tersebut untuk punya hati
yang takut akan TUHAN dan tulus mengasihi bangsa dan rakyat Indonesia.
Sehingga teori gelas penuh yang akan tumpah kesekelilingnya itu akhirnya
dapat terwujud.
Apakah itu mungkin ? Sebagian kawan dekat ketika kuceritakan hal ini serta
merta mencibir : "Elu kurang istirahat, Made. Jadi mimpinya kebablasan !!".
Demo dan ancaman mungkin dapat melakukan sesuatu. Demikian pula kekerasaan
dan kerusuhan. Tapi 'doa' seringkali sudah dilupakan. Sebuah senjata
pamungkas yang sudah dibuang jauh-jauh, karena dianggap kuno, gak
menghasilkan dan lambat pengaruhnya.
Manusia lupa bahwa ketika kita berdoa kita berurusan dengan kekuatan Maha
Dashyat yang mengendalikan tidak hanya langit, bumi, laut dan segala isinya,
namun juga jutaan galaksi dan antariksa. Pribadi yang punya otoritas tunggal
terhadap waktu, masa dan nasib manusia. Jika IA menutup tak ada yang dapat
membuka, meninggikan dan tak ada yang sanggup merendahkan, mematikan dan
tidak ada seorangpun yang dapat menghidupkan.
Doa mengundang intervensi TUHAN. Apapun dapat terjadi jika IA sudah
terlibat. Tidak ada perkara sebesar apapun yang terlalu mustahil bagi TUHAN,
termasuk mengubah hati seseorang.
*(Bayangkan apa yang terjadi jika ratusan juta orang **Indonesia** ini
berdoa sungguh-sungguh, demi kemajuan dan kemakmuran bangsa)*
Kita kembali menengok judul diatas, kemudian seandainya saja aku akhirnya
memiliki kecerdasan, kekayaan dan pengaruh seperti Aburizal Bakrie. Apa sih
yang kira-kira akan kulakukan ?
Aku akan ikut mengawasi pemerintah. Memutasi pejabat-pejabat bandel ke
pedalaman gunung Jayawijaya. Menekan kepala daerah, yang waktu berkampanye
berjanji ini-itu, mengaku ahli, padahal 'telmi' setelah menjabat. Bahkan
mengawasi menteri-mentri, yang lebih suka tampil di televisi, berfoto jaim
di majalah dan pinggir jalan, padahal tidak berprestasi kerja. Memonitor
oknum anggota DPR yang asyik plesiran, main perempuan, korupsi dan lupa
bekerja. Mendukung kinerja presiden dan wapres, lewat jalur informal.
Aku akan memberikan pensiun Rp. 500 juta, kepada para guru yang sudah
terbukti mengabdi berpuluh-puluh tahun dengan iklash, mencerdaskan para
bakal gubernur, mentri, presiden dan pengusaha.
Memberikan 1 M, dalam bentuk ternak, modal kerja dan beasiswa, kepada desa
yang masyarakatnya terbukti telah bergotong royong membangun, menjaga dan
memakmurkan desa mereka.
Memanggil seluruh orang pintar Indonesia yang terpaksa harus kabur dan
bekerja di luar negeri, hanya karena gaji yang kurang dan kurangnya
penghargaan terhadap nasinalisme mereka.
Menganggarkan Rp. 1 Miliar setiap tahun untuk pesantren dan pusat-pusat
pendidikan agama diberbagai pelosok Indonesia, sehingga para ulama, pendeta,
pedanda dan tokoh agama dapat mengarahkan umat mereka kepada jalan yang
benar. Dan menjadikan pusat-pusat keagamaan iu sebagai pusat pembentukan
akhlak yang mulia, pemuda-pemuda militan 'yang berani hidup' berjuang untuk
memenuhi takdir mereka sebagai rahmat bagi semesta, dan bukan sebagai tempat
berakar nya dendam kesumat, kebencian, balas dendam yang pasti akan menambah
lebar luka, mengeruhkan hati nurani, yang jika dilanjutkan tidak akan
berakhir sampai kapanpun juga.
Hadiah Rp. 100 Miliar kepada para penegak hukum yang berani membongkar
hingga tuntas skandal kejahatan apapun ditubuh lembaga negara.
Memberikan pensiun 1 Triliyun bagi kepala negara/presiden dan wapres, dan
100 Miliar bagi kepala daerah setingkat gubernur, yang dalam masa
pemerintahannya telah berhasil membawa dampak kemakmuran dan kemajuan yang
signifikan bagi bangsa dan negara.
Dan banyak program lain.
Semoga TUHAN memberkati Aburizal Bakrie dan 100 orang terkaya di Indonesia,
sehingga menjadi 100 orang terkaya di dunia dan 100 orang terkaya yang
namanya tercantum juga di Sorga ! Karena sampai kapanpun Sorga tidak akan
mungkin terbeli dengan uang, seberapapun besar jumlahnya. Dan TUHAN tak
mungkin dapat kita akal-akali, seberapapun cerdas otak yang kita miliki.
(selesai)
*Tulisan-tulisan ku dapat dibaca di **
http://semarbagongpetrukgareng. <http://semarbagongpblogspot. com* etrukgareng. >blogspot. com/
*from Bali with love, Om canti..canti..canti Om
**MTA*
mobile# 081317822720
email# teddyartiana_photograhy@ yahoo.com
saya di Majalah Human Capital
http://www.portalhr.com/majalah/ edisiterbaru/ bisnis/1id1549. html
saya di Majalah SWA
http://swa.co.id/2009/08/ made-teddy- artiana
saya di Majalah Bahana
http://www.ebahana.com/warta- 2162-Dari- Hobi-Datanglah- Rejeki.html
saya di Kompas
http://ekonomi.kompasiana. com/2010/ 02/12/testimoni- seorang-mantan- karyawan- bca-resign- dari-tempat- kerjanya
- 4.
-
[REVIEW] The Wednesday Letters - Surat Cinta di Hari Rabu (walau sek
Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com
Sun May 16, 2010 11:41 pm (PDT)
*The Wednesday Letters - Surat Cinta di Hari Rabu*
(The New York Time Bestseller)
Penulis : Jason F. wright
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 332 hal, cetakan keempat 2009
Harga : (lupa)
Laurel dan Jack Nenek dan kakek yang meninggal dalam keadaan berpelukan
satu sama lain. Waktu kematian mereka hanya selang beberapa saat. Namun
setelah meninggalnya mereka membawa kisah-kisah menarik yang bisa membawa
pembaca lebih belajar menghargai cinta.
Warisan yang diberikan kepada anak-anak dan orang terdekat berupa sebuah
penginapan Domus Jefferson yang indah tidak sebanding dengan warisan-warisan
yang ditemukan putra dan putrinya, ribuan tumpukan surat dalam sebuah
gudang.
Jack, seorang suami dan ayah yang sangat berwibawa, berjanji kepada istrinya
untuk mengirimkan surat cinta setiap hari Rabu sejak awal pernikahnnya. Jack
menepatinya. Entah saat sedang di rumah atau di tempat yang sama, di tempat
yang berjauhan, dalam keadaan senang atau saat benar-benar merasa kecewa
dengan istrinya. Bahkan Jack sempat menuliskan surat beberapa saat ketika
kanker otak menghantarkan ia kepada kematian selang beberapa menit setelah
istrinya meninggal.
Membaca buku ini membaca tentang sebuah penyelesaian masalah dengan cara
berdamai. Entah masalah yang sedang dihadapi atau berdamai dengan masalah di
masa lalu yang menyakitkan. Jack dan Laurel 'berbicara' melalui ribuan surat
yang pada akhirnya mengajarkan anak-anaknya tentang bagaimana seharusnya
menghadapi masalah yang dialami masing-masing mereka.
Jack dan Laurel mempunyai 3 orang anak dengan permasalahannya masing-masing.
Matthew yang bergulat dengan pernikahannya, Malcolm yang selama dua tahun
memilih menghilang dengan setumpuk permasalahan, dan Samantha seorang
perempuan yang harus menjadi orang tua tunggal.
"Aku mencintaimu Lebih dari Star Trek" (Hal. 110)
Novel ini menyuguhkan pengungkapan perasaan seorang suami kepada istrinya
yang kadang begitu menyegarkan. Dan tak jarang Jack mengingatkan kembali
'kegilaan'Laurel dalam surat cintanya. Seperti bagaimana memukaunya acting
Laurel ketika bertemu dengan Elvis Presley yang pada akhirnya menghasilkan
selempeng plat mobil asal Tenesse. Kisah lucu itu dituliskan dalam surat
tertanggal 22 April 1970.
Bukan hanya hal lucu dan romantis, ada juga surat-surat yang ditulis jack
sebagai pembuka misteri hidup salah satu anak mereka yang secara biologis
bukan anak kandung dari Jack. Di sinilah yang membuat rentetan cerita yag
tidak mudah ditebak begitu menarik, terutama siapa sebenarnya ayah kandung
dari salah satu anak mereka.
Dalam bebrapa surat cinta yang dikirimkan Jack kepada istrinya, ada beberapa
puisi indah namun sederhana yang dituliskan Jack khusus untuk anak mereka.
*Mimpi*
*Setiap malam di sebuah mimpi
Seorang pria tua yang bijaksana
Berbisik di telinga Ayah.
"Mereka yang sempurna akan cepat dipanggil pulang."
Setiap subuh menyambut pagi hari
Ayah membuka mata yang lelah dan mengantuk
Yang kemudian membawa Ayah pada sebuah ranjang mungil
Ada seorang bocah laki-laki di sana.
Dia adalah putraku.
Meski Ayah hanya merawat bocah itu
Ayah selalu berdoa agarTuhan membiarkannya tumbuh dewasa bersama kami.*
39 tahun menguatkan mereka untuk berusaha menjalankan kehidupan
pernikahannya secara sempurna, walaupun masalah kerap mengganggu mereka.
Membaca buku ini adalah membaca tentang sebuah perjalanan tentang cinta,
pengertian, penerimaan satu paket di antara kekurangan dan kelebihan,
pengendalian emosi, berfikir secara jernih, keyakinan kepada jalan yang
diberikanNya yang pada akhirnya mengajarkan tentang bagaimana seharusnya
berdamai dengan masalah yang berujung indah.
***
Selamat membaca ^.^
Sambil tetap diiringi lagu "Tell Him" vs "I believe in You" kikikikik
Jadi inget pernah ngirim surat ke alm. Abah dulu... :)
- 5.
-
(Catatan Kaki) JADILAH PEMENANG ...!
Posted by: "Elisa Koraag" elisa201165@yahoo.com elisa201165
Mon May 17, 2010 12:16 am (PDT)
JADILAH PEMENANG
(Icha Koraag)
Pada suatu sore di sekitar kawasan puncak, saat mentari perlahan turun di ufuk barat, bias merahnya masih mewarnai langit. Sepoi angin dingin tak menghalau kehangatan mentari, walau yang pasti saat malam menjelang kehangatannya kan pudar dan berganti dengan dinginnya malam. Beberapa orang duduk di kedai kopi. Menikmati minuman hangat dan permandangan Senja.
Di seberang kedai nampak pengemis duduk sambil berharap sedekah dari orang yang lalu lalang. Ada dua orang laki-laki muda dalam kedai kopi yang mengarah ke seberang jalan, dimana pengemis duduk. Tiba-tiba terdengar deru suara mobil, dari arah kiri muncul sebuah sedan merah dengan kecepatan sedang. Sedan itu melewati si pengemis. Tiba-tiba sedan itu meningkatkan kecepatan yang sayangnya karena di depan tikungan, sedan itu meluncur tanpa hambatan ke jurang.
Orang-orang masih terpesona, tiba-tiba terdengar deru mobil lagi dari arah kiri. Kali ini dipacu perlahan. Tak disangka, pengendara sedan berhenti sesaat tepat di depan pengemis dan membuka jendela. Karena jalanan di depan macet akibat orang melihat mobil yang masuk jurang, si pengemudi sedan kedua turun dan memberikan uang langsung ke tangan pengemis.
Perlahan namun pasti, kerumunan orang mulai bubar. Pengemudi sedan keduapun meluncur menembus kumpulan orang-orang lalu hilang di kejauhan. Kedua orang muda yang dengan serius menatap drama satu babak, sama-sama menarik nafas panjang dan menghembuskan perlahan. Keduanya bertukar pandangan dan senyum.
Drama satu babak yang disaksikan kedua orang muda tadi, mengubah jalan kehidupan mereka. Orang muda pertama, sebut saja Kelana dan orang muda kedua sebut saja Kembara. Sejak menyaksikan drama kehidupan satu babak di sore itu, keduanya mempunyai ritual yang sama. Yaitu sama-sama memberikan sedekah setiap berjumpa dengan pengemis. Yang membedakan hanya alasan dan motivasinya. Keduanya hidup sukses dan bahagia.
Kelana beralasan, dengan memberikan sedekah pada pengemis, maka umurnya akan dipanjangkan. Sama seperti Pengemudi sedan kedua yang memberikan sedekah pada pengemis dan selamat dari jurang.
Kembara pun melakukan yang sama, dengan memberikan sedekah pada setiap pengemis yang dijumpai, bukan karena ia ingin umurnya dipanjangkan seperti pengemudi sedan kedua. Ia memberikan sedekah dengan alasan, ini adalah kesempatannya beramal. Kesempatan beramal hanya dimiliki orang yang hidup. Jika ia meninggal, ia tidak akan punya kesempatan itu. Jadi Kembara memutuskan akan terus beramal, selama hidupnya.
Kelana dan Kembara menyaksikan drama kehidupan satu babak, merubah jalan dan keyakinan hidup mereka dari contoh nyata yang sama. Akal, budi, kemampuan dan pengalaman Kelana dan Kembara yang tak sama, membuatnya menarik kesimpulan yang tidak sama pula. Namun keduanya melakukan hal yang sama-sama namun dengan motivasi dan tujuan yang berbeda.
Demikian pula dengan jalan kehidupan manusia. Seringkali kita protes bahkan marah pada sang pencipta karena kita menilai IA tidak adil. Kita merasa sama-sama punya latar belakang pendidikan sama, ketrampilan yang sama, kemauan yang sama tapi mengapa orang lain menurut kita memiliki nasib lebih baik dari kita.
Semua itu tak lepas dari batasan-batasan yang kita bangun dalam benak kita. Kita Tidak pernah membiarkan tuntunan Tuhan yang menjadi acuan kita. Walaupun kita memiliki dua tangan, dua mata, dua kaki, dua telinga, satu hidung, satu mulut, satu otak, namun Tuhan punya rencana berbeda untuk tiap ciptaanNya. Jadi yakinlah, walau banyak hal tentangNya yang tidak kita pahami, hal itu tidak akan membuat kita jatuh selama kita berjalan dalam kebaikan dan kebenaran sesuai ajaranNya. Dengan menjadikan IA pegangan/tuntunan dalam perjalanan kehidupan kita, niscaya kita akan menjadi pemenangnya. (17 Mei 2010. Pk. 13.50)
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
MARKETPLACE
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar