Messages In This Digest (1 Message)
- 1a.
- Re: Inspirasi: Kembali kepada Fitrah From: ugikmadyo@gmail.com
Message
- 1a.
-
Re: Inspirasi: Kembali kepada Fitrah
Posted by: "ugikmadyo@gmail.com" ugikmadyo@gmail.com sinkzuee
Wed Aug 31, 2011 8:58 pm (PDT)
Mohon maaf juga, Eyang atas semua kesalahan saya selama ini.
Sebuah tulisan yang sangat indah dan mengena.
Mohon maap belum bisa sowan ke Eyang *tertunduk malu pol-polan
Powered by Telkomsel BlackBerry®
-----Original Message-----
From: Teha Sugiyo <kembangpring049@yahoo.co. >id
Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Date: Mon, 29 Aug 2011 01:57:26
To: sekolah kehidupan<sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com
Reply-To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Subject: [sekolah-kehidupan] Inspirasi: Kembali kepada Fitrah
Kembali kepada Fitrah
Oleh Teha Sugiyo
Setelah menjalani laku
puasa selama satu bulan penuh layaknya manusia, kita berharap ada perubahan
dalam diri. Tidak berlebihan. Seharusnyalah, harapan itu menjadi nyata. Hati
yang ringan, penuh ampunan dan rasa syukur,
semangat baru, hidup baru. Itulah hasil
ibadah puasa. Mudik, kumpul
bareng dengan keluarga. Berkat silaturahim dan saling memaafkan satu
sama lain, memberikan nuansa baru: semangat baru, tekad,baru, karya baru, dan
komitmen baru untuk menjalani hari-hari dalam hidup selanjutnya.
Inilah hari kemenangan!
Layak untuk kita rayakan. Kemenangan yang diraih setelah berlatih dan berjuang
melawan hawa nafsu. Berlatih jujur meski tanpa pengawas. Berlatih mengasah
kepekaan jiwa yang jauh dari rasa gengsi dan tendensi. Berlatih dermawan dan
ringan tangan kepada yang memerlukan bantuan.
Salah satu tanda
kemenangan cinta ini adalah: kebahagiaan memaafkan dan merelakan kekhilafan
saudara kita. Nuansa humanis yang kuat ini terbina secara otomatis manakala kita
mendapatkan tuangan cinta langit yang bersih dari hawa nafsu. Salah paham,
buruk sangka, ketersinggungan, kekhilafan, kekonyolan yang disengaja dan tak
disengaja, semua seolah sirna di hari kemenangan cinta ini.
Nuansa kebahagiaan kita rasakan karena kita benar-benar merasakan sentuhan
cinta dan kasih sayang Ar-Rahman. Bukan hanya nuansa kepuasan spiritual dalam
kekhusyukan dan ketenangan sujud dan tilawah. Ada kepuasan dalam berbuat baik. Kita
berbahagia karena harapan ampunan dan janji pembebasan-Nya seolah berada di
depan mata. Kita pun berbahagia karena orang-orang yang berada di sekeliling
kita juga merasakannya.
Kita semakin melengkapinya
dengan latihan jujur dan terbuka dengan diri sendiri. Latihan pengendalian
emosi. Latihan penguasaan diri. Latihan menghadapi situasi yang sebelumnya
tidak diperkirakan. Dari latihan-latihan ini tanpa kita sadari mempola hidup
kita secara rapi.
Momentum mahal ini sudah seharusnya kita gunakan untuk mengendalikan diri kita
agar senantiasa terkondisikan untuk tetap memelihara cinta Allah yang telah
kita raih di bulan ini. Jangan kita kotori dengan kemunafikan, kekerdilan jiwa,
kebodohan masa lalu yang diulang serta kelalaian.
Bulan Syawal adalah lembaran baru dalam hidup kita. Bulan pembenahan dan
peningkatan pencapaian yang kita raih di bulan Ramadan. Paling tidak, kita
perlu mempertahankan kejujuran yang kita
latih sebulan penuh. Rasa lapang dada yang mulai bersemi dalam dada.
Persaudaraan yang erat dan rasa persatuan yang terlihat mengental. Peka sosial
dan ringan tangan menolong.
Karunia besar Allah
dalam bulan Ramadan selayaknya kita
syukuri. Sudahkah kita berterimakasih kepada Allah setiap harinya? Allah
memberi kita hadiah 86.400 detik setiap harinya. Sudahkah kita menggunakan satu
detik saja untuk mengucapkan "terima kasih?"
Sudahkah pada hari yang berbahagia ini kita bersyukur kepada orang tua kita,
suami atau istri kita, anak-anak kita, kakak dan adik kita, teman seprofesi dan
sekantor kita, tetangga dan teman dekat kita, sanak famili dan orang-orang yang
kehadirannya kadang tak kita rasakan telah memberi kontribusi bagi kita.
Pakaian yang kita pakai, berapa banyak tangan terlibat memprosesnya. Makanan
yang kita makan, berapa banyak tangan yang berjasa. Gedung-gedung megah yang
kita tempati atau banggakan, berapa banyak keringat yang tercurah. Jalanan yang
bagus, kendaraan, sarana komunikasi, berapa banyak pihak yang terlibat dalam
kehidupan harian kita. Hingga kita menjadi seperti sekarang ini, berkat
sentuhan dan dedikasi banyak orang. Jika ini mampu kita renungi bersama, maka
kita akan sangat mudah berterima kasih pada orang lain. Setelah itu kita akan
dengan ringan mampu menyukuri karunia Allah.
Marilah melalui momentum
ini kita mampu memaknai Lebaran, Idul Fitri, hari kemenangan dan kebahagiaan
ini dengan kembali merenungi fitrah kita. Kembali pada fitrah kita, menyukai
kebenaran dan kebaikan, mewujudkan harapan baru: semangat baru komitmen baru
yang bermuara pada posisi kita masing-masing: berkeja jujur, keras, cerdas,
seksama, hemat dan taat pada peraturan. Dengan demikian, hidup ini akan menjadi
lebih indah karena terefleksi melalui kebaikan sosial, bermanfaat untuk sesama,
saling memaafkan, berlapang dada, berterimakasih, saling menolong demi
kebaikan dan kesejahteraan bersama.
Selamat Idul Fitri 1432 H
Mohon maaf lahir dan batin.
Selamat kembali kepada
fitrah yang baru: Menjadi manusia baru!
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
MARKETPLACE
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar