Jumat, 14 Oktober 2011

[daarut-tauhiid] Seandainya Dapat Kembali ke Dunia lagi

Seandainya Dapat Kembali ke Dunia lagi

Oleh: Dhamdham

Hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata: "Ya
Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia)…"(QS. Al Mukminun: 71)

Setiap manusia yang hidup pasti memiliki angan – angan. Memiliki cita – cita
dan keinginan. Mungkin seorang yang miskin akan melamun, "kapan saya bisa
kaya?" seorang yang kaya menginginkan supaya kekayaanya berkembang berlipat
ganda. Tatkala seorang sakit, dia akan membayangkan seandainya bisa sembuh.
Maka benar sabda Rasulullah saw, "Seandainya anak adam memiliki emas
segunung Uhud, pasti dia akan lebih senang seandainya memiliki dua emas
segunung Uhud, dia tidak akan merasa tercukupi melainkan tanah telah
memenuhi mulutnya, dan Allah akan memberikan ampunan kepada siapa saja yang
bertaubat." (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad dan ad Darini)

Maksudnya manusia akan senantiasa tamak terhadap dunia sampai dia meninggal
dan mulutnya terpenuhi oleh tanah kubur.

Manusia yakin mati adalah keniscayaan-Nya, namun tidak sedikit yang ketika
ajal menjemput, baru menyadari hakekat kehidupan dunia. Saat itulah dia
menyesali perbuatan yang pernah dilakukan di dunia. Namun semua sia – sia,
tidak ada lagi amal shalih baginya yang dapat dikerjakan, yang ada hanyalah
perhitungan amal. Maka kabar gembira bagi orang – orang shalih, "Dan itulah
jannah yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal – amal dahulu kamu
kerjakan." (QS. Az Zukhuf: 72)

Dan kabar buruk bagi si thalih (antonym shalih), "Sesungguhnya orang – orang
yang berdosa kekal di dalam azab Jahanam." (QS. Az Zukhuf: 74)

Angan – angan orang shalih

Mereka adalah orang – orang yang selamat dari siksa neraka yang kekal. Dan
mereka bertingkat – tingkat sesuai dengan derajat yang mereka peroleh. Orang
– orang shalih memiliki harapan dan angan diantaranya:

1.Setelah meninggal dunia, ia ingin segera diantar ke kubur. Dari Abu Said
al Khudri, Rasulullah saw bersabda, "Apabila jenazah telah siap, kemudian
dipikul oleh kaum laki – laki di atas punggungnya, apabila dia jasad yang
shalih, akan berkata, "Dahulukanlah aku, dahulukanlah aku". Apabila tidak
shalih, dia, "Celaka, ke mana mereka hendak pergi? Suara itu didengar oleh
siapapun kecuali manusia, dan seandainya saja mereka dapat melihat, pasti
akan goncang." (HR. al Bukhari dan an Nasa'i)

2. Dia berharap tidak kembali ke dunia dan berharap kiamat segera tiba,
sebab mereka melihat derajatnya yang begitu mulia di jannah. Dia ingin
segera masuk ke dalam kenikmatan yang kekal. Rasulullah saw telah
menceritakan kepada kita saat seorang mukmin ditanya oleh dua malaikat di
dalam kubur,"…Tiba – tiba terdengar suara yang memanggil dari langit,
hamba-Ku benar, maka persilahkan dia menempati tempat tidurnya di Jannah,
pakaikanlah pakaian Jannah, bukakanlah baginya pintu menuju Jannah. Kemudian
arwahnya datang beserta bau harum, kuburnya diluaskan sejauh mata memandang,
lalu datang seorang laki – laki berwajah tampan, berpakaian bagus dan harum,
dia berkata: saya datang memberi kabar gembira untukmu, ini adalah harimu
yang telah dijanjikan. Dia berkata: "Siapakah kamu?" Laki – laki itu
berkata: "Saya adalah amal shalihmu." Dia berkata: "Ya Rabbku bangkitkanlah
hari Kiamat, ya Rabbku bangkitkanlah hari Kiamat, sehingga saya dapat
kembali menemui keluarga dan hartaku…(HR. Abu Dawud, al Hakim, Ibnu
Khuzaimah)

Sedangkan orang kafir atau munafiq, akan berdoa: "Wahai Rabbku, janganlah
Engkau bangkitkan hari Kiamat." Sebab dia tahu apa yang akan terjadi setelah
alam kubur itu lebih dahsyat dari apa yang tengah dialaminya.

3. Orang shalih punya keinginan untuk menemui keluarganya agar bisa memberi
kabar gembia bahwa dia selamat dari neraka. Apabila seorang mukmin mati dan
melihat apa yang dijanjikan kepadanya serta selamat dari api neraka, dia
berkata "Biarkanlah aku (kembali), agar saya memberi kabar gembira kepada
keluargaku." Maka dikatakan kepadanya: "Tetaplah tinggal." (HR. Ahmad dari
Jabir bin Abdillah)

Dan Allah berfirman,

"Dikatakan (kepadanya): "Masuklah ke jannah". Ia berkata: "Alangkah baiknya
sekiranya kaumku mengetahui, apa yang menyebabkan Rabbku memberikan ampun
kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang – orang yang dimuliakan". (QS.
Yasin: 26-27)

4. Angan – angan orang mati syahid

Meskipun kedudukan tinggi telah mereka capai. Namun masih ada keinginan,
seandainya dapat kembali ke dunia untuk berjihad memerangi musuh – musuh
Allah. Dia ingin berperang dan ingin terbunuh hingga sepuluh kali, sebab dia
melihat karomah yang sangat besar. Dari Anas bin Malik, Rasulullah saw
bersabda, "Tiada seorangpun yang masuk jannah kemudian ingin kembali lagi ke
dunia , tidak ada satu permintaanpun di bumi kecuali mati syahid, dia ingin
kembali ke dunia kemudian terbunuh hingga sepuluh kali Karena dia melihat
banyak karomah." (HR. Ahmad, al Bukhari, Muslim, at Tirmidzi, an Nasai dan
Ibnu Hibban)

Angan – Angan Orang Thalih

Sesungguhnya orang – orang yang malas untuk memberikan hak – hak Allah
adalah orang lalai. Dia selalu mengundur – undur taubat dan mengatakan,
"Pasti nanti saya akan bertaubat." Dia yakin umurnya masih panjang dan tidak
sadar kematian bisa datang tiba – tiba. Saat itulah dia tidak dapat mengelak
dan lari darinya. Selanjutnya tinggalah ia sendiri di dalam kubur yang gelap
gulita. Saat itulah dia berangan – angan sesuatu yang tidak mungkin lagi
dicapai. Diantara keinginan orang – orang thalih adalah:

1. Ingin diberi kesempatan shalat di dunia, meskipun hanya dua rakaat. Dari
Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw melewati sebuah kuburan, beliau
bertanya: "Milik siapakah kuburan ini?" Para sahabat menjawab: "Fulan"
Beliau bersabda, "Dua rakaat lebih dicintai oleh pemilik kubur ini daripada
sisa hidup kalian." (HR. ath Thabrani)

Keinginan yang besar mereka adalah diberi kesempatan untuk shalat dua rakaat
agar dapat menambah kebaikannya. Sebab Rasulullah saw pernah bersabda,
"Shalat adalah sebaik – baik materi, barang siapa yang mampu memperbanyak
shalatnya, maka perbanyaklah." (HR. ath Thabrani)

2. Ingin bersedekah

Allah telah mengingatkan kepada hamba – Nya yang memiliki harta untuk
menyisihkan sebagian dari rizki yang telah diberikan kepada kaum miskin,
agar kelak ketika telah datang kematian dia tidak menyesal.

"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu
sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia
berkata: "Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai
waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk
orang – orang yang shalih. " (QS. Al Munafiqun: 10-11)

Mengapa dia berkata demikian? Sebab dia baru sadar bahwa shadaqah akan
memadamkan murka Allah. Umar bin Khathtab berkata: "Telah diceritakan
kepadaku bahwa seluruh amal saling membanggakan dirinya, lalu shadaqah
berkata: "Sayalah amal yang paling utama di antara kalian." (HR. Ibnu
Khuzaimah dan al Hakim)

3. Ingin beramal shalih

Ketiga, dia berharap kembali kedunia untuk menjadi orang shalih meskipun
hanya sesaat. Dia ingin memperbaiki amalnya dan menjadi orang yang taat
kepada Allah. Allah berfirman di dalam surat al Mukminun: 99 – 100. Mereka
adalah orang – orang yang lalai dari mensyukuri nikmat Allah dan tertipu
oleh nikmat yang dianugrahkan kepadanya.

Oleh karena itu bagi kita yang masih diberi kesempatan, hendaklah mulai
berfikir dan membayangkan bagaimana jika kita telah berada di kubur?
Sudahkah kita yakin dengan bekal amal kita selama ini? Wallahulmusta'an.

Jombang, 3 Agustus 2007

Sumber: ar-risalah no 75


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: