Rabu, 08 Mei 2013

[daarut-tauhiid] BAHASA ARAB, BAHASA AL-QUR'AN DAN HADITS

Bahasa Arab, Bahasa al-Qur'an dan Hadits<http://www.stibamks.net/2011/05/bahasa-arab-bahasa-al-quran-dan-hadits.html>

Akhir-akhir ini, bahasa Arab merupakan bahasa yang peminatnya cukup besar di Barat. Di Amerika misalnya, hampir tidak ada satu perguruan tinggi pun yang tidak menjadikan bahasa Arab sebagai salah satu mata kuliah. Termasuk perguruan tinggi Katolik atau Kristen, tentu saja dengan berbagai maksud dan tujuan mereka dalam mempelajarinya.
Sebagai contoh, Harvard University, sebuah universitas swasta paling terpandang di dunia yang didirikan oleh para petinggi dan pemuka Protestan. Demikian pula Georgetown University, sebuah universitas swasta Katolik, keduanya mempunyai pusat studi Arab yang kurang lebih merupakan Center for Contemporary Arab Studies.
Bahasa Kaya Kosakata
Pembaca yang budiman! Anda tidak akan menemukan satu bahasa pun di dunia ini yang memiliki kosakata sekaya bahasa Arab. Sebagai perbandingan, akar kata dalam bahasa Inggris ada sekitar 20 ribu buah. Tapi dalam bahasa Arab, jumlahnya mencapai sekitar 50 ribu buah. Dalam bahasa Inggris, Anda menemukan bahwa sebuah kata paling banyak bisa melahirkan derivasi (kata turunan) sebanyak 12 kata. Artinya, untuk sebuah kata, ada 12 kata jadian yang memiliki akar makna yang sama.
Sedangkan dalam bahasa Arab, sebuah kata secara umum bisa melahirkan antara 40 sampai 45 buah kata turunan. Jadi, jumlah global kosakata dalam bahasa Inggris adalah sekitar:
20.000 x 12 = 240.000 buah kosakata.
Sedangkan dalam bahasa Arab, jumlah itu mencapai sekitar:
50.000 x 40 = 2.000.000 buah.
Pernahkah Anda mengetahui rahasia ini sebelumnya?
Anda sangat pantas untuk berbangga dengan bahasa khas agama Anda. Bahasa para penduduk surga yang telah dipilihkan oleh Allah I. Adakah keutamaan yang lebih tinggi lagi selain itu?

Bahasa yang Unik
Yang juga menakjubkan dalam bahasa Arab adalah bahwa Anda bisa merasakan kandungan arti sebuah kata dari susunan huruf-hurufnya. Sebuah kata yang mengandung pengertian keras dan berat, biasanya menggunakan huruf-huruf yang juga berat. Seperti dalam kata "ÃóÛúáóÙó" (bersikap keras), Anda menemukan huruf Ghain (Û) dan Dha' (Ù).
Sebaliknya, jika kata tersebut mengandung pengertian yang ringan dan lembut, ia pun akan menggunakan huruf-huruf yang ringan, seperti kata "äÓúãóÉñ" (nyawa/jiwa), kata ini mengandung huruf-huruf lunak seperti Nun (ä), Sin (Ó), dan Mim (ã). Begitulah seterusnya.
Bahasa Arab, bahasa agama kita adalah bahasa yang unik dan luwes. Mengandung segala yang Anda inginkan. Bahasa ini bukanlah bahasa yang beku tak bernyawa, namun sebuah bahasa yang senantiasa hidup dan menyala-nyala.

Al-Qur'an dan Bahasa Arab
Di antara poin penting dalam upaya memahami al-Qur'an adalah bahasa Arab, yang sayang sekali tidak banyak dikenal oleh para remaja. Subhanallah, Anda melihat beberapa remaja yang betul-betul getol mempelajari bahasa-bahasa asing, namun mereka betul-betul berbalik sikap dalam kaitannya dengan bahasa Arab. Anda lihat misalnya, mereka begitu bangga dengan mengatakan, "Saya telah menguasai bahasa
Inggris!" Namun bahasa Arab seolah-olah tidak memiliki nilai bagi mereka.
Mari kita tanyakan pada diri kita: Mengapa Al Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab? Tidakkah Allah U sejak azali telah mengetahui bahwa pada zaman ini bahasa Inggris akan menjadi bahasa yang banyak digemari orang? Tapi kenyataannya, Allah Y justru memilih bahasa Arab sebagai bahasa Al Qur'an dan bahasa penduduk surga.
Bukanlah suatu kebetulan bahwa Al Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab, tapi justru karena kekayaan dan kesaksamaannya. Sulit dibayangkan, kalau suatu wahyu yang diturunkan kepada Sang Nabi terakhir diturunkan dalam lingkungan masyarakat yang bahasanya tidak memadai untuk merekam wahyu yang mencakup perbendaharaan kata tentang iman, hukum, kemasyarakatan, sejarah, politik, dan lain-lain. Kata-kata wahyu seyogyanya saksama tepat, tidak boleh ditukar, baik dalam kekhasannya maupun dalam keumumannya. Dan bahasa Arab istimewa mengenai tepat, saksama, dan terbatasnya (pastinya) pengertian kata-kata tertentu, hingga tidak dapat diartikan atau ditafsirkan lain. Tapi sebaliknya, sebagian kata lagi mempunyai rangkaian arti yang luas. Kadang-kadang dalam satu konteks terdapat dua arti, yakni harfiah dan tamtsiliah (allegorical). Dan inilah yang menjadikan para penerjemah Al Qur'an mengalami kesulitan.

Jasa al-Qur'an untuk Bahasa Arab
Salah satu hal yang juga cukup menarik adalah bahwa bahasa Arab telah mendapatkan faedah yang amat besar dari Al Qur'an. Kalaulah bukan karena Al Qur'an, tentunya bahasa ini sudah pudar dan tercabik-cabik.
Untuk menjelaskan hal ini, marilah kita cermati bahasa-bahasa Eropa. Bahasa-bahasa ini aslinya dari bahasa Latin dan Romawi. Namun kemudian wilayah Eropa mulai terpecah-pecah, sehingga mulai muncul beberapa dialek pecahan
dari bahasa Latin yang amat beragam. Kemudian Eropa pun betul-betul terbagi-bagi dalam beberapa negara di mana setiap negara memiliki bahasa tersendiri yang independen. Tentunya secara alami, bahasa-bahasa ini pun menjadi amat berbeda dari bahasa induknya, yaitu bahasa Latin. Padahal batas antara negara-negara itu saling bertemu satu sama lain.
Dari sini, lahirlah kemudian bahasa-bahasa lokal yang betul-betul independen dan tidak saling berhubungan, seperti bahasa Jerman, bahasa Perancis, Portugal, Spanyol, dan lain sebagainya.
Kemudian, bandingkan dengan negara-negara Arab. Semua penduduk negara-negara ini berbahasa Arab. Ini adalah berkat "jasa" Al Qur'an. Puji syukur ke hadirat Allah I atas segala nikmat Islam dan nikmat Al Qur'an.
Islam dan Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah bahasa Islam. Al Qur'an, hadits dan literatur-literatur induk Islam ditulis dalam bahasa Arab. Ibadah-ibadah tertentu, seperti shalat dan dzikir, harus dengan bahasa Arab. Ulama-ulama Islam, klasik dan kontemporer, umumnya adalah penutur Arab asli. Hampir tidak mungkin ber-"Islam" secara penuh tanpa bahasa Arab.
Dalam kaitannya dengan Al Qur'an, Allah r berfirman (artinya) :
"Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa Arab." (QS. Yusuf: 2).
"…Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa `Ajam, sedang Al Qur'an adalah dalam bahasa Arab yang terang". (QS. Asy Syu'araa : 103).
Kedua ayat di atas mengandung penegasan bahwa Al Qur'an berbahasa Arab. Sehingga Imam As-Syafi'i—rahimahullah—berkata, "Kandungan
Al Qur'an tidak akan mungkin diketahui oleh orang yang tidak memahami kekayaan dan keluasan makna yang terdapat dalam bahasa Arab."
Sebab, bahasa Al Qur'an hanya bisa dipahami dengan mempergunakan kaedah kebahasaan yang dipergunakan Al Qur'an. Dan bahasa Al Qur'an, dalam hal ini adalah bahasa Arab.
Umar bin Khaththab t berkata,
« ÇÍúÑöÕõæúÇ Úóáóì ÊóÚóáøõãö ÇááøõÛóÉö ÇáúÚóÑóÈöíøóÉö ÝóÅöäøóåóÇ ÌõÒúÁñ ãöäú Ïöíúäößõãú »
"Hendaklah kalian tamak (keranjingan) mempelajari bahasa Arab karena bahasa Arab itu merupakan bahagian dari agama kalian."
Mungkin sebelumnya, Anda tidak pernah membayangkan jika belajar bahasa Arab itu hukumnya wajib. Anda heran dan bertanya, "Bagaimana bisa?" Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah telah menjawab keheranan Anda, beliau mengatakan bahwa suatu amalan yang tidak akan sempurna kecuali harus dengan mengerjakan amalan tertentu, maka amalan tertentu itu hukumnya menjadi wajib pula. Misalnya, shalat tidak sah tanpa wudhu, maka wudhu menjadi wajib.
Jika kewajiban memahami Al Qur'an tidak mungkin sempurna tanpa pemahaman bahasa Arab yang baik, maka memahami bahasa Arab pun menjadi wajib.

Bahasa Arab dan Keinternasionalan
Bahasa Arab sampai saat ini masih merupakan bahasa yang tetap bertahan keinternasionalannya, sejajar dengan kedua bahasa internasional modern, bahasa Inggris dan Perancis.
Yang jelas, angka 0, 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya merupakan kontribusi Arab yang
besar sekali sumbangannya terhadap usaha mempermudah hitungan dan penulisan angka Romawi yang kurang realistis. Itulah sebabnya, di dalam semua kamus bahasa Inggris, angka-angka tersebut dinamakan "Arabic Numerals". Ini membuktikan keinternasionalan bahasa Arab yang tidak dapat disangkal sama sekali.
Nah, di manakah posisi Anda dari dua golongan manusia dalam menyikapi bahasa Arab: Minder belajar bahasa Arab atau minder tidak paham bahasa Arab??!
Semoga Anda termasuk golongan kedua, karena solusinya begitu mudah; BELAJAR. Namun jika sebenarnya Anda termasuk golongan pertama, maka ucapkanlah istirja' (Innalillahi wa inna ilaihi raji'un), karena ini musibah. Wallahu A'lam Bish Showab.

Alfikrah No. 17 Tahun XII/23 Jumadal Akhirah 1432 H
http://www.stibamks.net
***** This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *****


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: