Kamis, 30 Mei 2013

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3717

1 New Message

Digest #3717

Message

Wed May 29, 2013 1:39 pm (PDT) . Posted by:

"Nursalam AR"

PKS atau parpol atau ormas/lembaga Islam boleh bubar asal jangan Islam
yang bubar. Jika PKS atau parpol atau ormas/lembaga tsb merendahkan
atau memanipulasi kebenaran Islam, saya sepakat dengan usulan Mbak
Afifah Afra bahwa sebaiknya dilakukan amputasi terhadap bagian yang
busuk tsb. Ketimbang merusak satu tubuh lebih baik potong bagian yang
membusuk.

Saya rasa itulah sunnatullah atau janji Allah yang akan berlaku atas Islam
dan Muslim.
Kecuali jika sebagian kalangan Muslim sudah menganggap PKS melebihi
Islam sebagai agama, menuhankan Hilmi Aminuddin, atau bernabikan
Muhammad Anis Matta, bukan Muhammad bin Abdullah.

Wallahu a'lam bisshawwab.

2013/5/29 Dewi Setiowati <dewihusna4171@yahoo.com>

> **
>
>
> menanggapi sahabat kita, yons ahmad. kemarahan dan kebencian akan hilang
> ketika kita memahami sesuatu di balik setiap kejadian dan peristiwa. saya
> paham kenapa masyarakat begitu kaget, marah mungkin atau bahkan kemudian
> menjadi benci dengan PKS mengingat begitu maraknya berita negatif tentang
> PKS akhir-akhir ini sementara ada harapan besar yang diletakkan ke pundak
> PKS atau bisa jadi kebencian sudah tumbuh sejak sebelum kasus ini. Saya
> sendiri mengalami betapa tidak mudahnya belajar menerapakan Islam di tengah
> masyarakat yang masih harus banyak belajar tentang islam. Atau mereka yang
> sudah tahu tetapi belum paham atau sedang terkena penyakit hati entah
> sombong, ingin dihargai, etc. Belum lagi umur PKS yang belum terlalu lama
> dalam pergaulannya dengan masyarakat. Mungkin banyak terjadi gesekan di
> sana sini. Dalam kasus ini, melek media belum juga menjadi budaya. Cover
> both sides belum juga sepenuhnya dijalankan oleh media yang ada.
> ketidakseimbangan
> berita yang menyebabkan kader PKS terpicu emosinya. meski saya juga tidak
> sepakat apabila emosi kemudian menjadi pengendali. karena semua kejadian
> adalah lahir dari kehendak, ijin dari Alloh. Semua kejadian, baik
> buruk/baik tidak menjadi masalah selama kita mensikapinya dengan baik,
> sesuai dengan apa yang Alloh suka. Utk kita yang awam, mungkin harus selalu
> konfirmasi, tabayyun ketika mendengar sebuah berita, benarkah berita
> ini-benar, akurat dan lengkap- dan harus mendengar dari dua pihak, dalam
> hal ini KPK dan PKS. jangan berat sebelah. Jangan mudah ikut arus,
> pandangan publik. karena ketika semua bilang bergunjing adalah sah-sah saja
> sementara Alqur'an bilang itu haram, apakah kemudian kita akan santaei bae
> bergunjing ? PKS Piyungan mungkin bisa jadi rujukan utk info ttg PKS.
> sementara utk kader PKS. tetaplah cool, kalem serta terus melakukan apa yg
> bisa dilakukan, yang terbaik yg bisa dilakukan agar Alloh suka. toh sampai
> sekarang, ust Luthfi
> belum terbukti bersalah. dan batas penahanan adalah 30 mei.kita min
> berdoa, sholat dua rakaat atau shaum utk mendoakan kebebasan ust luthfi dan
> memohon agar Alloh bukakan yang benar itu benar, yg batil adalah batil. toh
> sekaliber aisyah r.a saja pernah dituduh berzina dengan sahabat Nabi saw,
> apatah lagi ini baru presiden PKS, noktah kecil di negara bernama
> Indonesia.
>
> saya sebagai kader pendukung PKS, dengan ini memohon maaf kepada semua
> yang merasa kecewa dengan PKS. Maafkan kami yang masih terbatas dan belum
> cukup memuaskan dalam melayani. belum cukup bijak bersikap sehingga sengaja
> atau tidak ada hati-hati yang terluka atau tersakiti. Mohon keikhlasan hati
> untuk semua yang tidak berkenan tentang PKS. Semoga semua yang terjadi
> sekarang, menjadikan PKS akan menjadi lebih baik di masa datang. Kalaupun
> PKS bisa bertahan dan masih ada setelah kasus ini. Kalaupun PKS harus
> bubar, keinginan kami utk menjadikan diri, keluarga, masyarakat, dan negara
> ini menjadi masyarakat yang disukai Alloh tidak akan pernah bisa
> dihentikan. Karena itulah perjanjian kami dengan Tuhan kami. wallahu'alam.
>
> ________________________________
> From: Yons Achmad <senjakarta@gmail.com>
> To: penulislepas@yahoogroups.com; sekolah-kehidupan@yahoogroups.com;
> jurnalisme@yahoogroups.com; mediacare@yahoogroups.com
> Sent: Monday, May 27, 2013 6:14 PM
> Subject: [penulislepas] GAGASAN : PKS (Memang) Antikritik
>
>
>
> *Kesimpulan untuk Imam Subkhan dan Yeni Mulati*
>
> Artikel Imam Subkhan, *PKS Terautolisis,* di *SOLOPOS* edisi Kamis (16/5)
> cukup menarik. Imam mencoba menggunakan istilah yang dikenal dalam biologi,
> autoloisis (pembusukan), untuk menggambarkan kondisi terkini Partai
> Keadilan Sejahtera (PKS). Partai ini sedang tercoreng berbagai kasus moral
> dan hukum.
>
> Kesimpulan dari artikel tersebut, PKS bakal ditinggalkan kader dan
> konstituennya. Tidak ada lagi kepercayaan. Diprediksikan pada Pemilu 2014,
> perolehan suara partai ini bakal terjun bebas dan menjadi partai gurem yang
> tinggal menunggu waktu kehancurannya.
>
> Tulisan tersebut mengusik salah seorang simpatisan PKS, Yeni Mulati, yang
> memberikan tanggapan berjudul *Semua Parpol Butuh Autolisis, SOLOPOS* edisi
> Senin (20/5). Seperti pada umumnya, tulisan-tulisan simpatisan PKS pasti
> merupakan pembelaan-pembelaan. Selalu mencari celah pembenaran bahwa PKS
> tidak bersalah.
>
> Dalam artikel tersebut, Yeni berargumen bahwa justru autolisis (pembusukan)
> itu diperlukan karena hal tersebut sebuah mekanisme penting untuk
> mempertahankan hidup organisme dengan cara membuang sel-sel yang sudah
> rusak dan mati.
>
> Menurut dia, jika Imam menjadikan autolisis sebagai kiasan tentang apa yang
> bakal terjadi pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sebenarnya secara tidak
> langsung Imam sedang mendoakan PKS untuk segera melakukan mekanisme yang
> akan memperkuat tubuh PKS dan membuat PKS kian bugar sepanjang masa.
> Begitulah argumen khas simpatisan partai, pintar menghindar dan membalikkan
> logika demi kepentingan citra partainya.
>
> Mengapa kader-kader PKS selalu mengemukakan pembelaan-pembelaan membabi
> buta atas beragam kasus moral dan hukum yang menjerat mereka? Tentu saja
> yang demikian salah satunya disebabkan karena menganggap diri mereka tidak
> bersalah, bersih. Mereka menutup mata atas fakta-fakta hukum.
>
> Dalam kasus Lutfhi Hasan Ishaaq (LHI) misalnya, di berbagai media sosial (*
> Facebook*, *Twitter*, *mailing list*), kader-kader PKS yang antikritik ini
> begitu membabi buta dalam melakukan pembelaan, sementara mereka
> mencaci-maki media dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sedang
> serius melakukan kerja-kerja pemberantasan korupsi.
>
> Sementara, saran-saran kebaikan tak pernah diterima. Mereka justru
> memberikan label (stigma) dengan sebutan "PKS Haters" (pembenci PKS) bagi
> siapa pun yang mencoba mengkritik PKS. Mereka dengan bangga menyebut diri
> mereka dengan sebutan "PKS Lovers".
>
> Jika ada yang mencoba memberikan saran kebaikan, sering terlontar kalimat
> yang tidak santun dan terkesan arogan, misalnya saya pernah mendapatkan
> contoh bagaimana arogansi tersebut diperlihatkan. Salah satunya dengan
> pernyataan begini: PKS Haters tak perlu repot-repot menyuruh kader PKS
> untuk bebenah dan intropeksi. Kami sudah melakukannya sebelum Anda
> memikirkannya.
>
> Nah, sekarang, apakah kritik yang ditulis Imam Subkhan tersebut adalah
> sia-sia belaka? Saya kira tidak. Bahkan kritikan-kritikan semacam itu
> diperlukan. PKS sekarang memang tidak sedang membutuhkan kritikan-kritikan
> semacam itu. Yang diperlukan PKS sekarang adalah pembelaan-pembelaan.
>
> Selemah apa pun pembelaan, itulah yang diperlukan. Agak kontradiktif
> memang. Padahal saya kira PKS akan menjadi besar justru oleh kritikan,
> cemoohan bahkan hujatan sekalipun, bukan justru lewat pujian dan
> pembelaan-pembelaan.
>
> Menjawab persoalan ini, saya kira seperti yang ditulis Imam Subkhan tidak
> sia-sia. Justru yang demikian itulah jalan untuk menjaga akal sehat, jalan
> untuk mengingatkan kelemahan sebuah partai politik (Islam) untuk kembali ke
> jalur yang benar. Partai politik (Islam) semestinya tidak menutup mata
> terhadap pembusukan dan kebusukan yang memang ada didalamnya.
>
> *Intelektual Profetik*
>
> Partai politik (Islam) mestinya juga membuka diri terhadap mata publik
> tentang kondisi partai politik dewasa ini. Suka atau tidak suka, langkah
> kritik semacam ini diperlukan untuk mencerahkan publik (umat).
>
> Dalam konteks demikian, apa yang dilakukan Imam Subkhan saya kira selaras
> dengan jalan intelektual profetik (kenabian) seperti yang digagas
> (almarhum) Kuntowijoyo, intelektual muslim di Jogja.
>
> Kuntowijoyo pernah menggagas akan pentingnya intelektual profetik
> (kenabian). Ide dasarnya diambil dari ayat Alquran: *Kamu adalah umat
> terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang makruf dan mencegah
> yang mungkar dan beriman kepada Allah* (QS Ali-Imron: 110).
>
> Kuntowijoyo menafsirkan ayat tersebut dengan tiga gagasan penting yaitu
> humanisasi (amar makruf), liberasi (nahi mungkar) dan transendensi (beriman
> kepada Allah). Dalam konsepsi ini, saya kira apa yang dilakukan Imam
> Subkhan adalah sebuah jalan liberasi: mengkritik performa partai politik
> dan membuka mata publik (umat) atas kebobrokan-kebobrokan yang ada di tubuh
> partai.
>
> Hasil akhirnya tentu saja bukan dalam kerangka "menghabisi" PKS, tetapi
> sebuah jalan untuk menguatkan partai Islam agar sesuai dengan cita-cita
> awal pendirinya: menjadi partai yang benar-benar bersih, menjaga moralitas,
> tidak korupsi dan benar-benar memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.
> Bukan sebaliknya, partai yang arogan, antikritik, hedonis serta mengunakan
> partai hanya untuk memperkaya diri sendiri.
>
> Dengan demikian, kita tetap perlu terus menumbuhkembangkan sikap kritis
> ini, dan perlu terus-menerus menyalakan akal sehat. Ini demi pencerahan,
> demi Indonesia yang lebih baik. (*senjakarta@gmail.com*)
>
> http://www.solopos.com/2013/05/27/gagasan-pks-memang-antikritik-410384
>
> --
> =====
> Yons Achmad
> Publicist @Kanetmedia
> 082123147969 (Pin: 2677F8AC)
> http://kanetmedia.com
> http://kanetdistro.com
> Twitter @senjakarta
> Email: Senjakarta at Gmail.com
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> ------------------------------------
>
> http://www.penulislepas.com
> Website Penulis Terbesar di Indonesia. Hadir Sejak Tahun 2001
>
> Facebook: http://www.facebook.com/penulislepas
> Twitter: http://www.twitter.com/penulislepas
>
> ==========
>
> Perhatian: Iklan Hanya Diperbolehkan Hari SENIN. Jangan lupa cantumkan tag
> [Iklan] pada subject/judul email Anda.
>
> Info lengkap (termasuk tatacara beriklan), klik
> http://www.penulislepas.com/about/aturan-pemasangan-iklan-di-milis-penulislepas
>
> ==========
>
> Mau MENERBITKAN BUKU, Bebas Penolakan Naskah?
> Klik http://www.DapurBuku.com
>
> ==========
>
> Ikutan milis tanpa membuat email penuh?
> Baca solusinya di http://jonru.multiply.com/journal/item/253
>
> =============================================
>
> Kalau mau keluar dari milis ini, kirim email kosong ke
> penulislepas-unsubscribe@yahoogroups.com. Setelah itu, tunggu email
> konfirmasi dari Yahoo! Groups. Balaslah email konfirmasi tersebut. Setelah
> itu, barulah keanggotaan anda terhapus.
>
> =============================================
> Yahoo! Groups Links
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>

--
Twitter : @pekerjakata
Blog : www.nursalam.wordpress.com
"Either you run the day or the day runs you."
(Jim Rohn)

Tidak ada komentar: