Senin, 13 Mei 2013

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3709

sekolah-kehidupan

2 New Messages

Digest #3709
1
Konflik, Pembuktian Sebuah Hubungan by "sin thionk" ukhtihazimah
2
Warung Miza by "sin thionk" ukhtihazimah

Messages

Sun May 12, 2013 11:58 pm (PDT) . Posted by:

"sin thionk" ukhtihazimah

*republish tulisan di blog*
*
…tidak mungkin menghindari konflik, karena konflik adalah suatu
'pembuktian' dalam sebuah hubungan. [h.100, Amazing Parenting ~ Rani Razak
Noe'man]*

Sebenarnya kalimat di atas ditujukan untuk hubungan orangtua dan anak,
sesuai dengan tema yang diangkat buku Amazing Parenting, terbitan
NouraBooks itu. Tapi, setelah dipikir-pikir, kalimat tersebut bisa
diterapkan ke segala hubungan. Well, hubungan tidak mungkin dihindari
karena manusia adalah makhluk sosial. Sedangkan dalam berhubungan, tidak
akan mungkin bertemu dengan orang yang benar-benar bisa mengerti segala
yang kita lakukan dan inginkan. Pasti akan muncul masalah atau konflik
dalam kebersamaan hubungan tersebut. Jadi, seperti halnya hubungan yang tak
mungkin dihindari, maka konflik pun tak mungkin 'ditendang' begitu saja
dari kehidupan kita.

Semisal, dalam kehidupan rumah tangga. Konflik hadir menjadi tambahan
cerita dalam suka duka pasangan suami-istri. Dari situlah kemudian
'pembuktian' akan menjadi penentu arah jalan. Konflik yang kemudian
membesar, akan berakhir pada keputusan untuk tetap mempertahankan rumah
tangga, atau malah berujung dengan mengeluarkan 3 kali kalimat talak. Dan,
dari situlah 'pembuktian' sebuah hubungan terjadi.

Bagaimana dengan terjemahan surat Al-Ankabut ayat 2,

* Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:
"Kami telah beriman", sedang mereka belum diuji?*

Seseorang belum bisa dikatakan beriman, jika dia belum melewati ujian
dari-Nya. Berdasarkan sudut pandang saya, ujian bisa dikatakan 'konflik'
dalam diri seorang hamba terhadap Sang Pencipta. Apakah jalan hidupnya akan
menjadi pembuktian keimanannya, atau malah kemurtadannya? *sink! menohok
diri sendiri*

Ya, sebuah hubungan pasti berkonflik, maka tak ayal, selalu membutuhkan
'pembuktian'.

Wallahu'alam bisshawab

--
*Sinta,
http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com*
*http://bacaanreligiku.blogspot.com*

Sun May 12, 2013 11:59 pm (PDT) . Posted by:

"sin thionk" ukhtihazimah

*republish tulisan di blog*

Sudah hampir sebulan, kami membuka warung jajanan kecil-kecilan di depan
rumah. Sebenarnya membuka warung sudah terbersit sejak lama, tapi
eksekusinya belum juga terlaksanakan *sepertinya terlalu banyak berpikir*
lamaaa… sampai kami sendiri lupa. Suatu hari, pas kami sedang menikmati mie
ayam di deket Pasar Klender, di bagian depannya ada toko jajanan grosir.
Kembali terbersit di kepala kami, tentang rencana membuka warung cilik di
depan rumah. Tanpa berpikir lagi, setelah selesai menuntaskan isi mangkuk
mie ayam, kami segera menyeberang dan masuk ke toko grosiran tersebut, dan
pulang membaca sekardus makanan kecil.

Memang, dagangan kami sebagian besar adalah jajanan anak-anak karena posisi
rumah yang cukup strategis, berada di dekat area tempat anak-anak bermain
dan warga berkumpul. Jujur, untung dari warung tidak terlalu besar, bahkan
kecil sekali, tapi tetap menyenangkan. Apalagi, saat melibatkan Miza setiap
kali ada yang membeli. Ada aura antusias di wajah Miza setiap kali diajak
untuk melayani pembeli. Aktivitas menerima uang dan memasukkan uang ke
kotak penyimpanan, atau memberikan uang kembalian, menjadi salah satu hal
menyenangkan dan dianggapnya sebagai "area" bermain.

Lucunya, tak jarang ketika ada temannya yang memanggil Miza melalui tempat
berjualan, akan disodorinya makanan jualan. Saat diterima, senyum/tawa
merekah di bibir Miza. Hasilnya, si teman menganggapnya pemberian, dan
jualan pun berkurang tanpa pemasukan uang hehehehe… Alhamdulillah, meski
begitu, kami tidak terlalu mengejar keuntungan melalui warung kecil ini,
bahkan seringkali jualan berkurang karena kita cemilin sendiri. Tapi,
minimal melalui dibukanya warung kecil ini, rumah kami menjadi lebih ramai
dan Miza bisa berkenalan dengan aktivitas jual-beli. Alhamdulillah ^_^

--
*Sinta,
http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com*
*http://bacaanreligiku.blogspot.com*

Tidak ada komentar: