Senin, 26 Mei 2008

[FISIKA] Digest Number 2429

Messages In This Digest (4 Messages)

1a.
Re: plot logaritmik From: Timmy Siahaan
2a.
Re: Saya mau tanya mengenai teori medan kuantum.. From: Timmy Siahaan
3a.
Re: Gaya Gravitasi Bumi From: arifianto keren
4.
Terikat ruang-waktu From: arifianto keren

Messages

1a.

Re: plot logaritmik

Posted by: "Timmy Siahaan" timmy_fisika_ugm@yahoo.com   timmy_fisika_ugm

Sun May 25, 2008 1:02 am (PDT)

misal kita eksperimen, terus data yang didapat tampak tidak menunjukkan suatu kelinearan antara nilai-nilai observabel, katakanlah A dan C, (biasanya ada dua observabel), tapi menunjukkan kecenderungan eksponensial A=(suatu bilangan)^C. terus kita duga hubungannya adalah (misalnya) log A=(constant) C. Maka kita bisa bikin grafiknya sumbu vertikalnya nilai-nilai log A dan sumbu horizontalnya nilai-nilai observabel C. Kalau dugaan kita benar, kurvanya linear. Hal ini sama saja dengan memplot nilai-nilai A di sumbu vertikal tapi dengan skala logaritmik dan C skala biasa.
Saya nggak bisa menjelaskannya lebih jelas lagi, sorry:-).

Eric Johnson <go_learn@yahoo.co.id> wrote:
Mohon pencerahannya..

Dalam menganalisa hubungan dari kedua besaran, terkadang kita plot grafik dari kedua besaran tersebut dalam bentuk logaritmik.
Apa yang membedakan (dalam analsia) plot secara logaritmik dengan plot secara linier ?

pada kriteria seperti apa kita harus melakukan plot secara logaritmik?
Terimakasih atas penjelasannya..


---------------------------------
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!



2a.

Re: Saya mau tanya mengenai teori medan kuantum..

Posted by: "Timmy Siahaan" timmy_fisika_ugm@yahoo.com   timmy_fisika_ugm

Sun May 25, 2008 1:23 am (PDT)

Yang pakai akar itu akan 'simetris' di ruang manapun.

tiger_land_62 <tiger_land_62@yahoo.com> wrote: Dalam solusi persamaan medan kuantum relativistik diselesaikan dengan
menggunakan metode fourier dalam referensi ada dua versi..
Versi yang pertama normalisasinya Akar dari 2phi
Sedang Versi lain normalisasinya 2 phi (tanpa akar)
Dalam menghitung normalisasi kenapa ada dua versi?apa dua-duanya benar??





3a.

Re: Gaya Gravitasi Bumi

Posted by: "arifianto keren" arifianto_ipb@yahoo.com   arifianto_ipb

Sun May 25, 2008 5:47 pm (PDT)

Wa'alaikumsalam
saya coba menjawab,
Percepatan gravitasi tidak bergantung dari massa benda yang jatuh melainkan hanya bergantung dari ketinggian dari pusat gravitasi dan massa planet (berdasarkan Hk. Newton). jika ketinggian objek dari permukan tanah 25000ft dan misal kita anggap percepatan gravitasi seragam (secara sederhana) adalah sekitar 32ft/s^2 maka kecepatannya = sqrt(2*32*25000) =  1264.9 ft/s. dengan catatan tidak ada gaya gesek udara (tapi pada kenyataannya tidak mungkin terjadi di bumi ini). sedangkan pada keadaan realnya contohnya penerjun bebas dari pesawa terbang, biasanya sebelum membuka parasut, dia harus menghiyung sampai 10 (detik), karena antara detik ke-0 sampai detik ke-10 (pendekatan) semua onjek jatuh bebas dipercepat. namun karena adanya gaya gesek udara membuat percepatan objek mengecil sampai suatu saat gaya gravitasi sama dengan gaya gesek udara sehingga pada keadaan ini dicapai kecepatan terminal (terminal velocity) atau percepatannya nol. nah pada
keadaan ini baru lebih aman untuk membuka parasut.
maaf kalo ada yang salah.
Arifianto 
"cool like an ice"

----- Original Message ----
From: muhammad hanif <el_hunafa988@yahoo.com>
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Sent: Saturday, May 24, 2008 7:16:37 PM
Subject: [FISIKA] Gaya Gravitasi Bumi

Assalamu'alaikum. ..
saya anggota baru... mau tanya, kalau ada benda yang jatuh dari ketinggian 25000 kaki dan mempunyai massa sekitar 150 kilogram, kira-kira kecepatan jatuh kebuminya seberapa cepat?
seperti orang yang terjun bebas dari atas pesawat itu? dan rumus sederhananya seperti apa?
maklum saya bukan anak fisika, malah saya kuliah tentang keagamaan, namun saya suka sekali dengan fisika,mohon bantuan dan kerjasamanya.
terimakasih

M. Hanif Fikri


4.

Terikat ruang-waktu

Posted by: "arifianto keren" arifianto_ipb@yahoo.com   arifianto_ipb

Mon May 26, 2008 12:20 am (PDT)

Hal yang akan saya diskusikan disini mungkin terlalu abstrak dan hanya pemikiran saya saja.
Dalam pembahasan Teori Relativitas Einstein dibahas mengenai paduan ruang-waktu dalam dunia empat dimensi. Dalam aljabar linier mengenai Dimensi ruang ke-N (saya lupa nama sub babnya) dalam ruang N dimensi memungkinkan adanya ruang (N-1) dimensi, misalnya dalam ruang 3 dimensi kita dapat membuat (menggambar) 1 dimensi (garis) dan 2 dimensi (luasan) atau 3 dimensi (volum). tetapi jika ada makhluk yang hidup dalam ruang dua dimensi tidak akan pernah bisa membayangkan adanya dunia 3 dimensi atau empat dimensi.
Hal yang saya pikirkan adalah kita yang dari lahir hingga nanti menjelang kematian, sadar bahwa kita hidup dalam dunia 4 dimensi (ruang-waktu) tidak akan pernah bisa menyadari adanya dimensi ke-5 atau ke-6 dst. misal ada seekor kutu yang cerdas dari sejak menetas hidup diatas sehelai benang yang tipis. selama hidupnya yang dia tahu hanya maju atau mundur, tidak pernah dia mengalami belok ke kiri atau ke kanan, ke atas atau ke bawah. jika kutu tersebut dipindahkan ke atas sebuah bidang yang luas maka ia akan bingung karena selama hidupnya tidak ada konsep luas. kehadiran dimensi "baru" ini akan mengubah seluruh pola pikirnya tentang dunianya.
Alam semesta ini sangat luas, kita tidak akan pernah bisa mengetahui batasnya. mungkin saja sebenarnya ada dimensi lain di semesta ini yang tidak pernah kita sadari karena semua yang kita lihat, dengar, rasakan, semuanya terikat dengan dunia 4 dimensi yakni ruang (3 dimensi) dan waktu (1 dimensi). sebagai contoh (walau belum tentu benar), kita selama ini "menganggap" dimensi wakti hanya terdiri atas 1 dimensi (hanya bisa maju) karena hanya itulah yang bisa kita "rasakan" dan alami. maka semua keputusan dan pola pikir kita berdasarkan pengalaman kita itu. andaikan seorang manusia dipindahkan (seperti kasus kutu sebelumnya) dari dunia waktu 1 dimensi ke dunia waktu 2 dimensi, maka pasti manusia tersebut akan bingung karena apa yang ia alami saat itu sama sekali berbeda dengan pengalamannya seumur hidupnya.
Keputusan yang diambil oleh setiap makhluk semuanya berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang ia dapatkan selama hidupnya. Maka banyak orang berselisih pendapat mengenai suatu hal karena mereka memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda (seperti cerita tiga orang buta yang berselisih tentang bentuk gajah). Contohnya kehidupan setelah mati, ada orang yang percaya ada kehidupan setelah mati ada yang tidak percaya. hal ini analogi dengan ada orang yang percaya adanya dimensi lain selain 4 dimensi yang kita ketahui dan ada yang tidak percaya. perselisihan ini terjadi karena perbedaan pengalaman dan pengetahuan (bukan berarti ada yang pernah mati lalu hidup kembali lho). menurut saya kehidupan setelah mati analogi dengan kutu yang dipindahkan dari 1 dimensi ke 2 atau 3 dimensi atau bahkan ia dipindahkan ke dimensi yang sama sekali berbeda dengan yang sebelumnya. dengan kata lain saat makhluk hidup mati maka (menurut saya) ia tidak lagi terikat
dengan dimensi ruang-waktu, tidak ada luas maupun sempit, tidak ada lama atau sebentar semuanya tergantung individu masing-masing. tiap individu akan memiliki dimensi mereka sendiri. sekali lagi ini hanya pemikiran yang abstrak. silahkan jika ada yang ingin menanggapi.
 
Arifianto 
"cool like an ice"

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Moderator Central

Yahoo! Groups

Get the latest news

from the team.

Women of Curves

on Yahoo! Groups

A positive group

to discuss Curves.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: