Rabu, 28 Mei 2008

[daarut-tauhiid] Fwd: Tragedi akademis di dunia Barat (kasus teori evolusi)

---------- Forwarded message ----------
From: Satrio Arismunandar <satrioarismunandar@yahoo.com>

Pengajaran Seimbang Teori Evolusi Diperjuangkan di AS

Senin, 26 Mei 2008

Evolusionis Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat mulai cemas. "Dogma
suci" evolusi semakin dibeberkan dan terus digoyang

Hidayatullah.com--Evolusionis Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain
patut cemas. Pasalnya, kejahatan diktatorisme mereka yang selama ini
mengangkangi dunia ilmu pengetahuan dan menindas mereka yang berani
mempertanyakan "dogma suci" evolusi semakin dibeberkan dan digoyang.

Film dokumenter fakta nyata "Expelled: No Intelligence Allowed" sudah sejak
18 April 2008 lalu diputar di sekitar 1000 gedung bioskop di seantero AS dan
mendapat sambutan luar biasa. Film yang bersitus di
www.expelledthemovie.comtersebut mengungkap fakta masa kini tentang
derita korban-korban kebiadaban
penindasan evolusionis itu.

Dampaknya, kini masyarakat luas AS menjadi tersadarkan, bahwa ada sesuatu
yang salah di negeri mereka: kebebasan akademis yang dijunjung tinggi di AS
diinjak-injak oleh para ilmuwan evolusionis. Di sisi lain, media massa,
lembaga dan para ilmuwan Darwinis termasuk yang paling lantang mencemooh dan
memburuk-burukkan film tersebut. Namun cercaan ini
menjadi bukti tersendiri bahwa aib evolusionis yang diungkap film tersebut
adalah benar.

Lantang bersuara

Evolusionis dogmatis ini memecat dan mencemooh rekan sesama ilmuwan yang
berani mengritik dan mempertanyakan keabsahan teori evolusi, atau
berpandangan selain teori evolusi. Sebagian korban-korban penindasan ini
bungkam, sebagian lagi menyembunyikan pandangannya yang menolak teori
evolusi agar tidak mengalami nasib tragis sebagaimana dialami rekan-rekannya
yang lain yang dikeluarkan dari jabatan akademisnya. Namun sebagian lagi,
seperti Dr. Guillermo Gonzalez dan Dr. Richard Sternberg, lantang bersuara
dan pantang menyerah menghadapi kedzaliman
evolusionis itu.

Dr. Sternberg adalah pakar biologi evolusi yang menekuni kaitan antara gen
dan homologi morfologi, serta seluk beluk informasi genomik. Di situs
resminya, www.rsternberg.net, ia menuturkan panjang lebar kekejaman akademis
yang dialaminya di Smithsonian Institution. Penindasan ini dideritanya
setelah ia meloloskan penerbitan tulisan ilmiah yang mendukung perancangan
cerdas di jurnal biologi yang dieditnya.

Kisah pilu serupa menimpa Dr. Guillermo Gonzalez, profesor astronomi di Iowa
State University (ISU), AS. Di situs www.freegonzalez.com ia memaparkan
pemecatan yang ia alamai di tempat penelitiannya.

Dengan 68 tulisan ilmiah di akhir masa kontrak akademisnya, Dr. Gonzalez
sebenarnya telah melampaui batas jenjang "luar biasa" di departemennya dalam
hal penelitian dengan prestasi 350% lebih tinggi dari yang ditargetkan.
Berdasarkan prestasi gemilang ini, salah seorang ilmuwan terkemuka yang
menilai pengajuan perpanjangan kontrak Dr. Gonzalez mendukung perpanjangan
kontrak yang diajukannya.

Pada tahun 2004, Dr. Guillermo Gonzalez menulis buku berjudul The Privileged
Planet (Planet Yang Diistimewakan), yang kemudian diangkat menjadi film,
www.privilegedplanet.com. Buku dan film tersebut mengemukakan bukti dari
ilmu astronomi dan fisika bahwa alam semesta dirancang sengaja bagi
kehidupan dan penemuan ilmiah.

Dr. Gonzalez mendapatkan penghargaan penting berupa dana dari the Templeton
Foundation untuk menulis bukunya The Privileged Planet sebagai bagian dari
kewajiban resminya di Iowa State University (ISU). Namun rekan-rekannya di
ISU menolak memperpanjang kerjanya, karena mereka tidak menghendaki
pendukung perancangan cerdas seperti Dr. Gonzalez ada di
departemen mereka. Akhirnya, Presiden ISU Gregory Geoffrey dan kemudian
lembaga Board of Regents of the State of Iowa di bulan Februari 2008 menolak
tuntutan perpanjangan kontrak kerjanya.

Ideologi evolusi

Perancangan cerdas memiliki pandangan bahwa kesempurnaan alam kehidupan ini
merupakan bukti keberadaan perancangan sengaja yang memunculkan makhluk
hidup, bertolak belakang dengan teori evolusi
yang menolak gagasan itu. Teori evolusi menihilkan adanya perancangan
sengaja di alam sebagaimana perkataan Charles Darwin sendiri:

"There seems to be no more design in the variability of organic beings, and
in the action of natural selection, than in the course which the winds
blow."

"Tampaknya tidak ada perancangan pada keberagaman makhluk hidup, dan pada
tindakan seleksi alam, selain dari proses yang digerakkan oleh tiupan
angin." (Francis Darwin (editor), The Life and Letters of Charles Darwin
(New York: D. Appleton, 1887), Volume I, hal. 278-285; Volume II, hal.
105-106.)

Evolusionis terkemuka, Stephen Jay Gould menegaskan hal serupa mengenai
pemikiran Darwin ini dalam perkataannya:

"Darwin developed an evolutionary theory based on chance variation and
natural selection imposed by an external environment: a rigidly
materialistic (and basically atheistic) version of evolution."

"Darwin membangun sebuah teori evolusi berdasarkan variasi kebetulan dan
seleksi alam yang dikenakan oleh lingkungan luar: sebuah versi materialis
kaku (dan pada dasarnya ateis) dari evolusi," (- Stephen Jay Gould, Ever
Since Darwin: Reflections in Natural History 33 (W.W. Norton 1977).)

Singkatnya, jika teori evolusi adalah teori ilmiah, maka teori evolusi dapat
leluasa dipertanyakan dan dikritik ilmiah, sebagaimana teori-teori ilmiah
lainnya. Namun kenyataannya tidak demikian. Teori evolusi adalah sebentuk
ideologi materialis dan ateis, yang perlu dipertahankan dengan cara
ideologis pula seperti penindasan kebebasan ilmiah, pemecatan, pembungkaman,
pencemoohan, pelarangan penjelasan tandingan teori evolusi dan segala
tindakan non intelektual dan non ilmiah lainnya.

Tidak pernah terbukti

Tidak sekedar itu, teori evolusi Darwin, salah satu versi teori evolusi yang
dominan saat ini, memang tidak pernah dibuktikan secara langsung. Dalam
perkataan pakar biologi AS, Jonathan Wells, hingga sekarang tidak pernah ada
terbitan ilmiah yang membenarkan dengan bukti langsung akan adanya proses
pembentukan spesies ala Darwin.

Dengan kata lain, teori evolusi Darwin didasarkan pada ketiadaan bukti
langsung. Darwin membeberkan bahasan panjang dalam bukunya The Origin of
Species by Means of Natural Selection". Tapi, Darwin tidak memiliki
bukti langsung apa pun yang mendasari hipotesis yang tercermin pada judul
bukunya itu. Tidak pula pengikutnya di masa kini dapat menunjukkan bukti
langsung itu.

Memperjuangkan kebebasan

"Kami, warga Negara Amerika yang bertanda tangan di bawah ini, mendorong
diterapkannya kebijakan oleh lembaga-lembaga akademis milik negara kami yang
menjamin kebebasan akademis guru dan murid untuk
membahas kekuatan dan kelemahan evolusi Darwin. Guru sepatutnya dilindungi
dari tindakan dipecat, diganggu, diancam, atau didiskriminasi akibat
mengajarkan secara berimbang kekuatan dan kelemahan ilmiah teori Darwin.
Siswa sepatutnya dilindungi dari tindakan diganggu, diancam, atau
didiskriminasi akibat mengemukakan pandangan mereka mengenai kekuatan dan
kelemahan ilmiah teori Darwin dengan cara yang semestinya."

Demikian bunyi petisi kebebasan akademis, www.academicfreedompetition.com,
yang sekarang sedang diperjuangan di AS. Petisi ini diperjuangkan seiring
dengan penyadaran warga negeri Paman Sam akan masalah serius tersebut lewat
film Expelled, www.expelledthemovie.com.

Hingga saat ini ada 5 negara bagian AS yang mempertimbangkan pemberlakuan
undang-undang mengenai kebebasan akademis ini, yang dirancang untuk
melindungi para staf pengajar di lembaga pendidikan
untuk mengajar teori evolusi secara berimbang, baik sisi kekuatan maupun
kelemahannya. Kelima negara bagian itu adalah: Missouri, Michigan,
Louisiana, Florida dan Alabama. Diharapkan dengan undang-undang
ini para staf pengajar tersebut akan terlindungi dari keganasan evolusionis
yang menindas kebebasan ilmiah.

Untuk negara bagian Florida, pihak terkait gagal meloloskan rancangan
peraturan ini. Peraturan apa pun yang berurusan dengan pengajaran teori
evolusi akan berhadapan dengan "peperangan dahsyat" akibat kuatnya
kelompok-kelompok Darwinis AS dalam menekan penentu kebijakan masalah
pengesahan undang-undang.

Mengapa para Darwinis begitu takut dengan undang-undang yang menjamin
kebebasan para pengajar untuk mengajarkan secara seimbang pendapat pro dan
kontra evolusi? Jelas, teori evolusi memang tidak cocok untuk diajarkan
dalam lingkungan kebebasan akademis. Karena kebebasan akademis akan
mengganggu proses indoktrinasi searah ideologi evolusi, yang menolak
pengungkapan kelemahan evolusi.
[wwn/www.hidayatullah.com]
.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
New web site?

Drive traffic now.

Get your business

on Yahoo! search.

Yahoo! Groups

w/ John McEnroe

Join the All-Bran

Day 10 Club.

Yahoo! Groups

Balance your life

by learning how to

make smart choices.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: