Sabtu, 24 Mei 2008

[daarut-tauhiid] Isteriku Tetap Yang Paling Cantik

Isteriku Tetap Yang Paling Cantik

sumber : eramuslim.com
**
Pukul 4.05, alert di hpku membangunkan. Ia ikut bangun. Padahal, aku
tahu baru pukul 23.30, ia bisa tidur setelah berjibaku dengan kerjanya,
kerja rumah tangga, urusan dua anakku, dan mengurusi aku sebagai suami.
Belum lagi, pukul 01.15 terbangun untuk sebuah interupsi.

Ups, rupanya ia lupa menyetrika baju kantorku. Aku mandi, shalat lail dan
shalat subuh. ia selesai pula menyelesaikan itu. Plus, satu stel pakaian
kerjaku telah siap.

Aku siap berangkat. Ah, ada yang tertinggal rupanya. AKu lupa memandangi
wajahnya pagi ini. "Nda, kamu cantik sekali hari ini," kataku memuji.

Ia tersenyum. "Bang tebak sudah berapa lama kita menikah?" Aku tergagap
sebentar. Melongo. Lho, koq nanya itu. hatiku membatin. Aku berhenti
sebentar dan menghitung sudah berapa lama kami bersama. Karena, perasaanku
baru kemarin aku datang ke rumahnya bersama ust. Bambang untuk
meminangnya."Lho, baru kemarin aku datang untuk meminta kamu jadi istriku
dan aku nyatakan �aku terima nikahnya Herlinda Novita Rahayu binti Didi
Sugardhi� dengan mas kawin sebagaimana tersebut tunai." Kataku cuek sembari
mengaduk kopi hangat rasa cinta dan perhatian darinya.

Ia tertawa. Wuih, manis sekali. Mungkin, bila kopi yang aku sruput tak perlu
gula. Cukuplah pandangi wajahnya. "Kita sudah delapan tahun Bang." Katanya
memberikan tas kerjaku.

"Aku berangkat yah, assalamualaikum," kataku bergeming dari kalimat terakhir
yang ia ajukan.

Aku buru-buru. "Hati-hati yah dijalan." Sejatinya, aku ingin ngobrol terus.
sayang, KRL tak bisa menunggu dan pukul 7.00 aku harus sudah stand by di
ruang studio sebuah stasiun radio di Jakarta.

Aku di jalan bersama sejumlah perasaan. Ada sesuatu yang hilang. Mungkin
benar kata Dewa, separuh nafasku hilang saat kau tidak bersamaku. kembali
wajahnya menguntit seperti hantu. Hm, cantiknya istriku. Sayang, waktu tidak
berpihak kepadaku untuk lebih lama menikmatinya.

Sekilas, menyelinap dedaunan kehidupan delapan tahun lalu. Ketika tarbiyah
menyentuh dan menanamkan ke hati sebuah tekad untuk menyempurnakan Dien.
Bahwa Allah akan memberikan pertolongan. Bahwa rezeki akan datang walau tak
selembar pun kerja kugeluti saat itu. Bahwa tak masalah menerapkan prinsip
3K (Kuliah, Kerja, Kawin).

Sungguh, kala itu kupikir hanya wanita bodoh saja yang mau menerimaku,
seorang jejaka tanpa harapan dan masa depan. Tanpa kerja dan orang tua
mapan. Tanpa selembar modal ijazah sarjana yang saat itu sedang kukejar.
Tanpa dukungan dari keluarga besar untuk menanggung biaya-biaya operasional.

Dan, ternyata benar. Kuliahnya dan kuliahku bernasib serupa. Berantakan.
Waktuku habis tersita untuk mengais lembar demi lembar rezeki yang halal.
Sementara ia harus merelakan kuliahnya di sebuah perguruan tinggi negeri
untuk si Abang, anakku.

Kehidupan harus terus berjalan. Kutarik segepok udara untuk mengisi
paru-paruku. Kurasakan syukur mendalam. Walau tanpa kerja dan orang tua
mapan, �kapal�ku terus berlabuh. Bahkan, kini sudah mengarung lebih stabil
dibanding dua dan tiga tahun pertama.

Ternyata, memang benar Allah akan menjamin rezeki seorang yang menikah.
Allah akan memberikan rezeki dari arah yang tidak terduga. Walaupun tetap
semua janji itu muncul dengan sunatullah, kerja keras. Kerja keras itu
terasa nikmat dengan doa dan dampingan seorang wanita yang rela dan ikhlas
menjadi istriku.

Namun, aku tahu wajah cantik istri ku mungkin akan memudar dengan segala
kesibukan, mempersiapkan makanan untuk si Abang dan Ade yang mau berangkat
sekolah, mempersiapkan tugas-tugas untuk pekerjaanya, belum lagi mengurusi
tetek bengek rumah tangga. Kelelahan seolah menggeser kecantikan dan
kesegarannya. Untunglah, saat aku pulang, ia bisa mengembalikan semua
keceriaan itu dengan seulas senyum yang menyelinap dibalik penat dan
kelelahan.

Istriku cantik sekali pagi ini. Maafkan aku tak bisa menemanimu. Namun, doa
dan ridhaku selalu bersamamu.

*Sayangku,kumohon dekat di sini
temani jasadku yang belum mati
Aku melayang*
---------
*fikriaty ibnu abbas*

Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang
Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al
Baqarah : 45 ]

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
New business?

Get new customers.

List your web site

in Yahoo! Search.

Dog Groups

on Yahoo! Groups

discuss everything

related to dogs.

Yahoo! Groups

Join people over 40

who are finding ways

to stay in shape.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: