Rabu, 28 Mei 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2006

Messages In This Digest (25 Messages)

1a.
Re: [alhamdulillah] Segera terbit dua buku baru saya... From: fitria chakrawati
2.
(chicken soup) SUATU HARI DI PELATARAN MASJID From: fiyan arjun
3.
(Serba-Serbi) BBM: MAKHLUK YANG BISA NAIK, TAPI TIDAK BISA TURUN From: fiyan arjun
4.
(tafakur) TAHAJJUD SAYA MALAM ITU From: bujang kumbang
5a.
Re: Pasang Banner SK di Blog Kamu !! From: fiyan arjun
5b.
Re: Pasang Banner SK di Blog Kamu !! From: Syafaatus Syarifah
5c.
Re: Pasang Banner SK di Blog Kamu !! From: Tezar Ari Yulianto
6.
Fwd: [IYMC] Fw: Proses Penerimaan Mahasiswa Baru UI (edisi 1)_ mohon From: abdul azis
7a.
Re: Never Quit, Never Give Up From: Syafaatus Syarifah
8a.
Makasih banget ya semuanyaaa...*Alhamdulillah.. From: d r
8b.
Re: Makasih banget ya semuanyaaa...*Alhamdulillah.. From: Nia Robiatun Jumiah
9.
(cerpen) PEREMPUAN di  BAWAH SELAKANGANKU From: djati_prabowo
10a.
(HUMOR nih) DTS From: Arrizki Abidin
10b.
Re: (HUMOR nih) DTS From: ukhtihazimah
10c.
Re: (HUMOR nih) DTS From: Arrizki Abidin
11.
Hukum Gerak Dan Cinta From: manhaj_fithriy
12.
Woman, 95, writes her second children's book From: Ain Nisa
13a.
[EVENT] Meresensi Buku Bersama Maman S Mahayana From: Dani Ardiansyah
13b.
[EVENT] Meresensi Buku Bersama Maman S Mahayana From: Dani Ardiansyah
14.
PASANG BANNER SK DI BLOG KAMU!! (Teteup ^_^ ) From: fil_ardy
15.
[INFO] Bedah Buku "Ada Cinta di Masjidku" bersama Kajur Psikologi UP From: Rumah Ilmu Indonesia
16.
bukuA: Peta Masa Depanku, kado buat para Pengunjung & Pemilik Masa D From: petamasadepankuoo7 future
17.
(TANGGAPAN) PUISI: LONTE BUSUK --- TUK RIZKY From: Divin Nahb
18.
(TANGGAPAN) PUISI: TAK TERKENANG --- TUK RIZKY From: Divin Nahb
19.
(TANGGAPAN) PUISI: SURGAKU DAN DIA --- TUK RIZKY From: Divin Nahb

Messages

1a.

Re: [alhamdulillah] Segera terbit dua buku baru saya...

Posted by: "fitria chakrawati" fhyta_c@yahoo.com   fitriachakrawati

Tue May 27, 2008 5:32 am (PDT)

wah saya tertarik ikut nulis mas... seperti apa format penulisan yang dicari ya?

Fita Chakra

2.

(chicken soup) SUATU HARI DI PELATARAN MASJID

Posted by: "fiyan arjun" paman_sam2@yahoo.com   paman_sam2

Tue May 27, 2008 5:28 pm (PDT)

                                  SUATU HARI DI PELATARAN MASJID
                                                  Fiyan Arjun

Hari itu matahari sudah hampir condong di tengah-tengah kepala saya saat saya hendak menuju masjid terdekat. Di tambah dibarengi oleh suara adzan dzuhur yang sedang berkumandang. Hingga membuat langkah saya semakin di percepat. Ya, saat itu saya ingin menunaikan shalat dzuhur.

Dan itu juga bertepatan dengan jam istirahat kerja saya ketika suara adzan dzuhur itu bersahut-sahutan. Dan saya pun lantas melangkahkan niat saya untuk ke masjid. Tapi saat saya sedang menuju masjid tiba-tiba mata minus saya melihat para pramu wisma (pengemis) sedang bergerumul. Mencari nafkah dengan belas kasihan dari para jamaah masjid itu. Namun yang membuat saya sayangkan adalah ketika mereka mencari nafkah itu di bahu jalan masjid. Sambil mengulurkan tangan-tangan ringkih mereka tak peduli dengan para jamaah yang melewati bahu jalan masjid itu. Sehingga membuat para jamaah masjid itu merasa terganggu oleh mereka. Sungguh disayangkan jika hal itu terus berkelanjutan.

Sebenarnya bagi saya hal ini bukan asing lagi di ekor mata minus saya—yang tiap kali jika saya usai istirahat jam kerja lantas bergegas shalat. Menunaikan shalat dzuhur di masjid terdekat dari tempat saya bekerja pasti saya melihat para pramu wisma berkeliaran di pelataran masjid itu. Dan yang lebih memprihatinkan lagi jika hari Jum'at tiba saya melihat begitu banyak para pramu wisma seakan-akan reuni bagi mereka di tempat itu. Entah apakah itu sudah menjadi kebiasaan mereka atau tidak bagi saya sangat memprihatinkan saja. Lho, pelataran masjid kok jadi ajang reuni bagi pramu wisma (pengemis). Terlebih jika hari Jum'at tiba. Mereka akan berduyun-duyun mencari tempat yang strategis agar ada yang melihat lalu merasa belas kasihan terhadap mereka.

Bagi saya hal ini bukan hanya sekali saya melihat mereka beroperasi jika saya shalat dzuhur di masjid itu. Apalagi jika hari Jum'at tiba betapa banyak para pramu wisma membuat "lapak" untuk mereka masing-masing. Dan yang lebih membuat saya tak leluasa saat mereka membuat lapak di bahu jalan untuk para jamaah lewat menuju Rumah Allah itu. Dari mereka tak satu pun menyadari kalau apa yang dilakukan mereka itu menggangu ketertiban para jamaah yang mau menunaikan shalat Jumat saat itu. Semua pramu wisma dari kalangan usia ada. Baik dari usia paruh baya, manula hingga sampai anak-anak. Dari perempuan sampai yang lelaki. Semua tumplek jadi satu. Bersatu padu. Semua ada di bahu jalan masjid sedang mealukan aksinya!

Namun ada satu hal yang membuat saya menjadi pertanyaan ketika saya melihat para pramu wisma itu memenuhi bahu pelataran masjid tak seorang pun yang menegur. Terlebih ada yang melarangnya. Padahal setiap masjid ada orang yang menjaga keamanan dan keteriban masjid. Entah satpam atau marbot masjid seharusnya ada dan itu juga harus! Untuk melarang mereka mencari nafkah di bahu jalan masjid. Namun hal itu tetap saja dibiarkan berlalu. Para pramu wisma semakin menjadi-jadi memenuhi bahu jalan hingga sampai ke pelataran masjid. Batas suci masjid.

Padahal hal itu sangat menggangu para jamaah—yang melaksanakan shalat Jum'at, khususnya. Dan umumnya membuat suasana masjid yang—kondusif tiba-tiba menjadi tak khusyu (tenang) jika melihat keadaan para pramu wisama ada disekitar pelataran masjid sedang mencari nafkah itu. Bukan itu saja bahkan ada seorang anak pramu wisma (pengemis) sampa-sampai ada yang memasuki ke wilayah suci. Tempat untuk dijadikan sujud.

Apa yang dilakukan anak itu? Tak lain mencari belas kasihan dari para jamaah masjid. Saya yang melihat keadaan itu jadi merasa miris bahwa masjid bagi anak pramu wisma itu sama saja tempat lahan untuk mencari nafkah bagi dirinya. Masya Allah! Sebegitukah mencari nafkah hingga hal yang sangat dilarang jadi hal biasa saja? Dan yang lebih menohok hati saya lagi ketika usai shalat Jumat anak pramu wisma itu masih ada. Meminta-minta belas kasihan dari para jamaah masjid. Satu hal yang membuat hati saya tergelitik kemana keamanan masjid saat itu? Apakah tidak tahu bahwa ada anak pramu wisma sedang berkeliaran di tempat suci itu? Apakah keamanan masjid memang sudah tahu tapi tak mau tahu menahu. Kalau begitu buat apa ada keamanan masjid jika hal sepele semacam itu masih ada saja. Salah satu pramu wisma sampai lolos masuk ke Rumah Allah tanpa bersuci dahulu.

Sungguh bagi saya saat itu—usai shalat Jum'at saya jadi semakin penasaran dengan salah satu anak pramu wisma itu. Sudah melampui batas memasuki Rumah Allah hanya sekedar mencari sesuap nasi? Atau, jangan-jangan ada konspirasi antara kemanan masjid dan pramu wisma itu. Salah satunya anak pramu wisma itu? Entahlah jika hal itu masih berkelajutan bagaimana dengan nasib para jamaah yang menunaikan kewajibanNya jika terganggu oleh dari salah satu para pramu wisma hingga memasuki wilayah suci itu.

Inilah yang membuat saya semakin prihatin. Dan saya juga tak tahu harus berbuat apa? Dan juga apakah hal ini sama saja nanti jika saya shalat dzuhur di masjid yang lain? Ya, lihat saja nanti jika hal itu masih sama dengan masjid yang—sering saya shalat itu disaat jam istirahat kerja tiba saya. Insya Allah pasti saya akan menuliskan kembali....

                                                                                                                  25 Mei 2008
                            Ketika ditemani oleh tembang Rasa Yang Tertingal—band ST 12 .

3.

(Serba-Serbi) BBM: MAKHLUK YANG BISA NAIK, TAPI TIDAK BISA TURUN

Posted by: "fiyan arjun" paman_sam2@yahoo.com   paman_sam2

Tue May 27, 2008 5:36 pm (PDT)

BBM: MAKHLUK YANG BISA NAIK, TAPI TIDAK BISA TURUN
Fiyan Arjun
http://sebuahrisalah.multiply.com
ID YM:paman_sam2
 
 
Baru saja saya menaiki angkot dan baru menempati tempat duduk penumpang seusai saya pulang kerja. Tiba-tiba saya sudah mendengarkan sebuah nada keprotesan. Ya, apalagi kalau bukan keprotesan tentang kenaikan BBM yang sekarang ini lagi marak jadi buah bibir.
 
 
 
"Enak banget ya pemerintah naiki BBM. Apa tidak tahu sekarang rakyat lagi pada susah, " protes dari salah satu penumpang angkot tentang kenaikan BBM. Angkot berwarna biru telur asin. Mikrolet D.01 jurusan Kebayoran Lama-Ciputat yang saya tumpangi itu memprotes pemerintah. Sebuah keprotesan yang keluar dari mulut seorang ibu-ibu muda serta salah satu perwakilan rakyat Indonesia dari sekian juta jiwa penduduk di tanah air ini. Ironis memang mendengarnya.
 
 
 
Saya yang mendengar ibu tadi pun setali tiga uang dengannya. Ikut merasakan keprihatian atas apa yang dilontarkannya tadi. Ia merasakan kenaikan BBM membuatnya semakin menambah rakyat senggsara.
 
 
 
Ya, BBM : makhluk yang lagi marak sekarang ini dijadikan buah bibir. Lantaran kenaikan BBM semua rakyat menjerit dan menderita. Bukan saja ibu-ibu muda di dalam angkot bersama dengan saya itu. Saya pun kena dampaknya pula. Terlebih saya ini seorang pekerja harian. Tentu saja kenaikan BBM membuat saya getar-getir dibuatnya. Apa-apa saja mahal dan sudah naik.
 
 
 
Bayangkan sebelum kenaikan BBM terjadi saya tidak pernah seperti itu. Kemana saya berangkat dan pulang kerja saya tak memusingkan biaya transport dan juga makan siang jika jam istirahat tiba. Tapi saat kenaikan BBM akhirnya datang juga, saya pun harus berpikir seribu kali untuk melakukan ikat pinggang secara ketat. Terlebih untuk biaya transport dan makan siang saya. Saya harus benar-benar ekstra memikirkan keras agar saya tidak seperti dulu—sebelum kenaikan BBM terjadi.
 
 
 
Biasanya biaya transport saya tidak memperhitungkannya dan juga begitu pula dengan makan siang saya. Tapi ketika kenaikan BBM saya pun segera memutar otak. Bagaimana saya harus menghemat dan tidak menobok saat saya mebayar biaya transport dan biaya makan siang. Terlebih saya harus naik urat dahulu jika saya membayar transport kurang semestinya—sebelum BBM naik.
 
 
 
Akhirnya saya pun membuat keputusan dari dampaknya kenaikan BBM. Jika dulu saya membyayar transport tidak memikirkan jauh-dekat saya pulang-pergi kerja. Kini pun saya harus memperhitungkan. Apakah saya sudah standar membayar biaya trnspor atau tidak—jauh-dekat saya pulang-pergi kerja. Daripada Saya harus beradu argumen kepada sopir angkot. Narik urat dahulu lebih baik saya melakukan seperti itu. Begitu ketika saya makan siang. Jika tiba saat saya makan siang sepiring lima ribu dapat tempe satu, telur dadar plus sayur kini saya hanya dapat telur dadar plus sayur. Itu pun hanya kuahnya. Apakah saya harus narik urat dahulu seperti ketika saya membayar biaya trnsport? Tentu tidakkan?
 
 
 
Dan soal itu pun sudah saya pikirkan. Halnya ketika saya pulang-pergi kerja. Saya memutuskan membawa ransum dari rumah. Bekal makan siang untuk saya di tempat kerja. Ya, hitung-hitung hemat sekaligus merasakan masakan rumah ketika jam istirahat saya tiba.
 
 
 
Hal ini mengingkat saya pada judul iklan setengah halaman di surat kabar harian. Adalah senior Presiden, Jend. (Purn) Wiranto yang memasang iklan setengah halaman di harian ini, Rabu (21/5) lalu. Judul iklan itu dicetak besar-besaran dan berbunyi. "Semoga Presiden Menepati Janjinya Tidak Menaikan Harga BBM." (Republika, Senin, 26 Mei 2008).
 
 
 
Hal ini pun membuat saya tergelitik. Tersenyum pada iklan yang terpasang itu. Apakah iklan itu akan merubah keadaan sekarang? Saya rasa tidak. Mana ada sesuatu yang sudah naik bisa seperti semula. Turun kembali. Tidak mungkin! Begitu juga dengan iklan tersebut tak akan berpengaruh banyak. Tidak akan merubah situasi sekarang ini. Begitu juga dengan apa yang dilakukan oleh sebagian mahasiswa yang ikut protes. Ada yang memagari jalan raya dengan pembatas pagar serta sampai terjadi hal yang tidak inginkan. Ya, semua itu sia-sia dilakukan oleh rakyat dan juga mahasiswa.
 
 
 
Masalah ini pun serupa yang dialami oleh ibu-ibu muda tadi—penumpang angkot yang memprotes kenaikan BBM di dalam angkot bersama dengan saya. Ia tak akan mendapatkan apa-apa. Sedangkan kenaikan BBM tetap saja naik. Tak ada pengaruh dari berbagai belah pihak. Must go on. Tak peduli rakyat, mahasiswa, ibi-iubu muda yang protes itu dan juga saya sendiri. Semua itu sia-sia dilakukan. Kalau ada perubahan itu tak signifikan. Seperti adanya juga Bantuan Langsung Tunai (BLT). Belum tentu itu bisa merubah keadaan—yang sifatnya hanya sementara dan kenaikan BBM serta yang lain tetap naik.
 
 
Satu hal lagi BLT bukanlah solusi terbaik. Malah membuat rakyat semakin malas bekerja dan hanya mengandalkan uang seperak saja. Yang bagi mereka—pejabat, konglomerat, petinggi-petinggi tak ada artinya uang sebesar BLT yang diterima rakyat miskin dan termarjinalkan. Padahal lapar tak bisa menunggu keluarnya uang dari BLT serta kenaikan BBM. Yang naik tidak akan bisa turun! Bukankah begitu? Ya, tunggu saja mukjizat dari Tuhan.
 
Ciputat, 27 Mei 2008
Pukul:23:35 WIB
Ketika Indonesia sedang menangis dengan kenaikan BBM. Dan saya jugalah kena dampaknya. Tapi hal itu bisa disembuhkan oleh tembang Ma'af dari Surga-nya dari band Element.
 

4.

(tafakur) TAHAJJUD SAYA MALAM ITU

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Tue May 27, 2008 5:52 pm (PDT)

TAHAJJUD SAYA MALAM ITU
Fiyan Arjun
http://sebuahrisalh.multiply.com
ID YM:paman_sam2



Malam itu (lebih tepatnya dini hari) saya merasakan ada sesuatu yang menyergap di kalbu saya yangâ€"mulai hampr kering oleh lafaz-lafaz suci. Tahlil dan tahmid. Tak seperti biasanya malam itu saya bagai seorang anak kecil yang baru dilahirkan ke dunia. Hanya mampu menangis yang bisa dilakukannya.


Ya, saya menangisi segala dosa-dosa yang sudah saya perbuat selama hidup. Sudah dua puluh tujuh tahun lebih sya hidup di dunia ini â€"yang hanya bisa saya raih tanpa ada poin plus amal yang saya dapati selama ada di dunia ini. Jangan tanya apa yang bisa saya raih selama ini hidup di dunia ini? Dan juga jangan pula saya suruh membayangkan berapa banyak yang bisa saya dapati. Saya hidup tanpa ada sesorang yang merasa tak tersakiti oleh diri saya. Baik dari lisan maupun laku saya hal itu suatu yang amat saya dambakan.


Begitu pula dengan malam itu. Tahajjud saya malam itu. Ingin rasanya menghiasi malam-malam dengan tahajjud-tahajjud saya. Itulah yang saya inginkan. Mencoba untuk lebih mendekatkan diri kepada sang Khalik. Bahwa saya diciptakan olehNya bukan hanya untuk berkelana saja di dunia ini. Meraih kesenangan semata. Tapi saya ingin lebih mengenalNya di malam-malam saya. Malam-malam dengan tahajjudku.


Namun disayangkan rasa lelah seharian bekerja membuat saya terlena. Meninggalkan malam-malam saya dengan tahajjud. Itu yang lebih saya rasakan. Betapa hal semacam itu meraja di dalam diri saya. Tapi alhamdulilah malam itu saya masih dibangunkan dan dipercayakan untuk melakukan tahjjud yang sering saya lupakan itu. Hingga membuat saya merasa sebagai manusia yang hina dina begitu sombong dihadapanNya. Tak satu malam pun untuk bisa memuhasabbahkan diri saya. Betapa malunya diri saya dihadapanNya.

Tak terasa air berbentuk kristal kecil membasahi kelopak mata saya. Ia mengalir tanpa saya minta. Menetes membasahi sajadah kumal saya hingga merembas sampai ke tanah. Tanah tempat saya nanti kembali menemui sang Pencipta nanti. Namun dalam munajat saya kepadaNya yang begitu kuat tanpa sadar saya teringat dengan kata-kata seorang yang amat baik terhadap diri saya hingga saat ini. Tak lain ia adalah abang angkat saya.


Jangan lupa shalat tahajjud diperbanyak lagi. Ya, siapa tahu tahajjud yang sering kamu lakukan nanti bisa membawa keberkahan. Allah itu maha Mendengar dan juga maha Tahu apa yang diinginkan oleh kamu.


Kata-kata itu terus saja bermain di benak saya disaat saya ingin mengakhiri tahajjud malam itu. Kata-kata itu terus saja menarik saya untuk lebih menghayati dan terus meresapi dibalik hikmah yang tersimpan. Ya, saya menyadari bahwa saya hidup sangat memalukan. Hanya bergelimang dosa dan memuaskan nafsu semata. Dan akhirnya itu membawa ke jurang nista. Itulah yang saya ketahui dibalik kata-kata yang abang angakat sayakatakan dan mulai saya pahami. Ternyata hidup di dunia ini bukan hanya sekedar memuaskan nafsu dan angkara tetapi bagaiman kita hidup sebagai hamba-hambaNya untuk menjaga shalat malam-malamNya. Seperti tahajjud saya malam itu.

Ashalatu minannaum....
Ashalatu minannaum....

Tak sengaja ekor telinga saya sayup-sayup mendengar adzan. Adzan subuh yang tiba-tiba mengalunkan dan membawa ekor telinga saya sejenak untuk mendengarkarnya. Bahwa saya harus menunaikan kewajibanNya kembali. Dan hingga saya sadari ternyata tahajjud malam saya itu telah berakhir di malam itu.*


---------------------------------
Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga.
5a.

Re: Pasang Banner SK di Blog Kamu !!

Posted by: "fiyan arjun" paman_sam2@yahoo.com   paman_sam2

Tue May 27, 2008 5:58 pm (PDT)

apa kate Dede Kecil ceh
ngacung aje deh!!!
huwakakak....

--- On Tue, 5/27/08, Siwi LH <siuhik@yahoo.com> wrote:

From: Siwi LH <siuhik@yahoo.com>
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Pasang Banner SK di Blog Kamu !!
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Tuesday, May 27, 2008, 4:25 AM

kayaknya Dani cocokh kokh kaloh nulish tjeritah lutjuh cekali.....okeh langsung ke TKP...

 Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

----- Original Message ----
From: HUMASNET-sekolah kehidupan <humasnet_sk@ yahoo.com>
To: sekolah_kehidupan <sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com>; Kabinet SK <kabinet-eska@ yahoogroups. com>; Nursalam <salam.tranlator@ gmail.com>; Ugik SK <ugikmadyo@yahoo. com>
Sent: Tuesday, May 27, 2008 2:39:03 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] Pasang Banner SK di Blog Kamu !!

Assalamualaikum Wrwb

Dear Sahabat

Sebagai bukti kesetiaan (halah) kamu pada sekolah tercinta ini, maka diharapkan kepada semuanya untuk dengan rela, dan ikhlas, tulus dan tanpa pamrih memasang banner sekolah kehidupan di blognya masing-masing.
Biar syiar SK bisa tambah luas, biar tambah tenar, biar tambah lintcah kayah cincah laurah,

Gimana caranya? Perlua tau doong?? Ya iyaa laaah, masa ya iyaa dong, kan fiyan jameelah? bukan mulan jameedong.

Caranya, kamu bisa datang langsung ke blognya SK, dimanaaa?> Di sini tempatnya: http://sekolah- kehidupan. com/   <--- Klik aja link tersebut, dan dapatkan sensasi yang berbeda (halah) disana kamu bisa mendapatkan kode html banner SK yang asli, buatan lokal dengan citarasa global. (JANGAN DITERIMA JIKA SEGEL RUSAK!)

Kode HTML tersebut ada di sebelah kiri website. Tepat berada dalam sebuah kotak putih dibawah contoh bannernya dengan petunjuk: Copy the script below and paste it on your blog, artinya adalah : Sebenernya saya bisa aja langsung copas script htmlnya disini, tapi ... ga seruu dong? masa ga seruu lah?

Okeeh?? Copi kode script html tersebut dan paste di blog kamu dan nikmati hasilnya. Biarkan seluruh dunia tau bahwa kita semua adalah murid-murid dari sebuah sekolah bernama kehidupan.

Ada yang belom mudeng?? Kalo masih belom jelas silahkan tanya sama Novi atau Shinta. Heuheuhue..

Banner ini bisa dipasang di blog, kamu seperti MP, Blogspot, dll, tapi tidak bisa dipasang di kamar mandi, toilet dan telepon umum, tidak dijual bebas di wartel, binatu, or mini market kesayangan kamu.

Silahkan lihat contoh banner SK yang sudah terpasang dengan cantik di beberapa blog berikut ini

http://catatankecil .multiply. com/ dan di sini http://blog. indosiar. com/catatankecil /

Well, buat yang sudah pasang bannernya di blogg masing, silahkan ngacung karena anda berkesempatan mendapatkan hadiah mengezutkan: Ucapan Terimaksih :D

Wokeeeh??
Ditunggu partisisapinyaaaaa! !

Salam Banner Kehidupan
Departemen Humas & Jaringan SK

Sekolahkehidupan. com
Departemen Humas & Jaringan
Cp:085694771764

5b.

Re: Pasang Banner SK di Blog Kamu !!

Posted by: "Syafaatus Syarifah" syarifah@gratika.co.id   sya4215

Tue May 27, 2008 6:42 pm (PDT)

Lapor..
Udah pasang boss!

http://sya2.multiply.com
5c.

Re: Pasang Banner SK di Blog Kamu !!

Posted by: "Tezar Ari Yulianto" tezar_31@yahoo.com   tezar_31

Tue May 27, 2008 11:38 pm (PDT)

udah juga
http://tezar.blogspot.com

Syafaatus Syarifah <syarifah@gratika.co.id> wrote:
Lapor..
Udah pasang boss!

http://sya2.multiply.com



__._,_

Community Development..... Make Different

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
6.

Fwd: [IYMC] Fw: Proses Penerimaan Mahasiswa Baru UI (edisi 1)_ mohon

Posted by: "abdul azis" abdul_azis80@yahoo.com   abdul_azis80

Tue May 27, 2008 6:34 pm (PDT)



Note: forwarded message attached.

~ Jangan Mati Sebelum Berarti, Berbuatlah Yang Terbaik, Karena Hidup Hanya Sekali ~

Abdul Azis, S.Pd
Direktur Eksekutif Salman Institute

www.cahayarumah.multiply.com
http://indonetwork.co.id/salmaninstitute/profile/
YM. abdul_azis80
7a.

Re: Never Quit, Never Give Up

Posted by: "Syafaatus Syarifah" syarifah@gratika.co.id   sya4215

Tue May 27, 2008 6:46 pm (PDT)

Siip Mbak Jenny..
Inspiring banget...
Daku kmren juga abis baca "Living with dyslexia"
kisah nyata seorang doktor yg punya anaknya memiliki sindrom dyslexia itu, beliau juga nggak pantang menyerah, terapi sana-sini dan akhirnya
anaknya bisa tumbuh dengan normal
so sweet ...
**pagi2 jadi semangat

----- Original Message -----
From: Jenny Jusuf
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, May 27, 2008 5:07 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] Never Quit, Never Give Up

Pria berusia awal empatpuluhan itu berdiri dengan wajah berseri-seri. Rambutnya yang tersisir rapi dan pembawaannya yang sangat khas anak muda sempat membuat saya terkecoh saat menafsirkan umurnya.

.
8a.

Makasih banget ya semuanyaaa...*Alhamdulillah..

Posted by: "d r" dedew_cheesecake@yahoo.com   dedew_cheesecake

Tue May 27, 2008 8:22 pm (PDT)

Assalamualaikum wr wb,

Dear All,
Makasihh banget ya teman-teman yang udah ngucapin selamat atas kelahiran Nailah Aieola Nabihah tanggal 03 Mei 2008 lalu, jadi terharu hiks..hiks...alhamdulillah, Nailah sehat-sehat aja en minum asinya banyaak..amazing banget ya ternyata jadi seorang ibu, alhamdulillah dikasih kepercayaan sama Allah. Doain dek nai sehat yaa oom ganteng dan tantee cantik di milis..mmuah!

Terus, mo berbagi hepi lagi nih, alhamdulillah..buku ANAK KOS DODOL-ku terbitan Gradien, Yogya kini sedang masuk cetakan ketiga, dalam waktu dua bulan sejak terbit pertengahan April kemarin, benar-benar nggak nyangka euy.banyak email dan pm yang kuterima bilang suka buku itu..uhukk..uhuk..*keselek karena ge er.Alhamdulillah, buku ini masuk resensi di Sindo dan Jawa Pos, terus sempat mejeng di Koran Tempo juga...makasih banget..trus yang belom beli, buruaaan beli atuuhh hihihihi....

Dedew aka Dewi Rieka
www.dedew80.multiply.com

oh iya ini komen di Jawa Pos www.jawapos.com

Senin, 26 Mei 2008,
CUAP-CUAP

Petik Pelajaran Berharga
Saat membaca judul Anak Kos Dodol aja, aku langsung excited. Soalnya, aku kan belum pernah ngekos. So, aku pengin banget tahu gimana suka-duka sebagai anak kos. Begitu selesai baca seluruh isi novel ini, ternyata, dugaanku nggak meleset. Novel ini semenarik judulnya! Kocak abis dengan segala tingkah polah anak kos yang dodol-dodol, he he he... Meski bergenre komedi, novel ini memberikan pelajaran berharga buat aku. Cerita yang berjudul Ulang Tahun Ke-20 bikin aku nyadar bahwa kita harus berpikir sebelum bertindak. Sebab, suatu permainan yang kita anggap konyol bisa mencelakakan orang lain. Ugh, aku nggak bayangin gimana jadinya kalau Kayla lumpuh beneran. Hikmahnya, Dedew dkk jadi insaf. Novel kayak gini nih yang aku suka. Nggak cuma bisa bikin kita terhibur dengan ceritanya yang konyol, tapi ada pesan moral yang tersirat di dalamnya. Sayang, antara cerita satu sama lain nggak ada penghubungnya. Jadi, kayak baca kumpulan cerpen dengan karakter sama, namun topik berbeda.
Mustika Ayu
SMA Muhammadiyah 2 Surabaya
Kambing Jantan
Raditya Dika
4

Cerita Cewek Banget
Novel ini kocak abis. Soalnya, diceritakan dari sudut pandang si Dedew, penulis sekaligus pemeran utama novel ini. Jadi, kita benar-benar serasa ngalamin sendiri kegilaan tingkah anak kos. Aku yakin, walaupun yang baca bukan anak kos, pasti bakal ngerasa jadi kayak anak kos beneran. Tapi, ada yang bikin aku kurang suka, yaitu gaya bahasanya cewek banget. Mungkin karena penghuni kosnya cewek semua kali ya, belum lagi si 'aku' alias pemeran utamanya juga cewek. Menurutku, kurang mengena bagi cowok. Emang sih novel ini jadi lucu banget. Tapi, lucunya kebablasan. Saking hiperbolisnya, kadang menurutku, beberapa cerita jadi jayus. Misalnya, cerita Kisah VCD Bajakan, sang penulis menceritakan terlalu berbelit-belit dan jayus. Padahal, intinya kan dia ketipu saat beli VCD lagu malah dapat blue film. Maka, aku cuma kasih rating tiga buat novel ini.
Dendy Derrian Azis
SMAN 5 Surabaya
Cinta Brontosaurus
Raditya Dika
3

Isi Bikin Ketagihan
Kalau lagi stres, pusing tujuh keliling, sumpek, dan butuh hiburan, solusi yang paling jitu adalah membaca novel ini. Soalnya, novel ini sukses bikin aku ketawa ngakak sampai perutku sakit. Malah sampai nangis keluar air mata saking ngakaknya. Gimana nggak ngakak, kalau berbagai kedodolan yang mereka lakukan dalam novel itu persis kayak yang pernah aku lakukan bareng teman-teman kosku. Jadi, aku bacanya setengah geli, setengah tersindir. Maka, aku ngerasa cerita novel ini mengena banget. Mulai yang tidur ramai-ramai kayak pindang bejejer gara-gara takut setan hingga kelaparan dan ngutang biar bisa makan, ha ha ha... Pokoknya, cerita-cerita dalam novel ini nggak bakal ngebosenin deh. Kekurangannya cuma satu. Novel ini kurang tebel. Aku yang telanjur suka jadi kurang puas bacanya. Pengin baca lagi, lagi, dan lagi... aku sampai baca bolak-balik biar puas, he he he...
Intan Nurahma
STIE Perbanas Surabaya
Test Pack
Ninit Yunita
4

Satu Kata, Perfecto!
Cerita konyol, perasaan sedih kemanusiaan, sampai sentuhan romantisme diracik dengan tepat oleh sang penulis, Dewi. Anak Kos Dodol menjadi sebuah novel yang komplet. Ibarat makanan, novel ini kayak gado-gado. Sisi humor diwakili tingkah dodol anak kos yang di luar batas kemanusiaan. Contohnya waktu memanggang roti dengan cara menyetrika pakai setrika bekas pakaian dalam. Ih.. konyol banget kan? Tapi, sukses bikin ketawa. Sisi romantis dituangkan dalam cerita The Power of Love. Sasha yang sempurna bisa jatuh cinta sama Mas Pri yang sederhana. Cinta itu emang nggak pandang bulu. Romantis banget kan? Dengan baca novel ini, kita bisa terhibur sekaligus terinspirasi. Udah gitu, gaya bahasa Dewi anak muda banget, cenderung ringan, gampang dicerna, dan diikuti. Maka, aku kasih nilai sempurna untuk novel ini. Perfecto!
I Dewe Made Dwi
ITS
Anak Kos Dodol
Dewi "Dedew" Rieka
5

Karakter Bikin Bingung
Dilihat dari kulit alias cover-nya aja, novel ini lucu banget dan nggak biasa. Dibuat bolong-bolong kayak jendela anak kos. Masuk ke dalam, isi novel ini nggak kalah keren dari cover-nya. Biarpun ceritanya pendek-pendek, setiap kisah punya daya tarik sendiri dan meninggalkan tip atau renungan bagi kita. Misalnya nih, di cerita Horee Naik Gunung, kita bisa ikut bersyukur atas kebesaran Tuhan. Masalahnya, semakin banyak cerita, makin banyak pula karakter yang ditampilkan. Emang sih, dijelasin di bagian depan. Tapi, kita kan jadi terganggu gara-gara harus membolak-balik halaman dulu supaya paham setiap karakter. Kayak karakternya Julia atau Alisha. Aku sampai mengernyit setiap ada karakter baru muncul. Overall, semua cerita dalam novel ini bisa bikin aku tersenyum. Baik karena lucu maupun tersentuh akan kisahnya.
Nurma Risca
SMAN 8 Surabaya
Harry Potter Series
J.K. Rowling
4

8b.

Re: Makasih banget ya semuanyaaa...*Alhamdulillah..

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Tue May 27, 2008 9:34 pm (PDT)

selamat!!! maap pas aqiqah aku dan kawan2 bogor gak bisa dateng, ada rapat
milad di jakarta..
maap.. (ceritanya gak bisa ngomong f, nyunda beneur)
masih di bgr kah???

2008/5/28 d r <dedew_cheesecake@yahoo.com>:

> Assalamualaikum wr wb,
>
> Dear All,
> Makasihh banget ya teman-teman yang udah ngucapin selamat atas kelahiran
> Nailah Aieola Nabihah tanggal 03 Mei 2008 lalu, jadi terharu
> hiks..hiks...alhamdulillah, Nailah sehat-sehat aja en minum asinya
> banyaak..amazing banget ya ternyata jadi seorang ibu, alhamdulillah dikasih
> kepercayaan sama Allah. Doain dek nai sehat yaa oom ganteng dan tantee
> cantik di milis..mmuah!
>
> Terus, mo berbagi hepi lagi nih, alhamdulillah..buku ANAK KOS DODOL-ku
> terbitan Gradien, Yogya kini sedang masuk cetakan ketiga, dalam waktu dua
> bulan sejak terbit pertengahan April kemarin, benar-benar nggak nyangka
> euy.banyak email dan pm yang kuterima bilang suka buku
> itu..uhukk..uhuk..*keselek karena ge er.Alhamdulillah, buku ini masuk
> resensi di Sindo dan Jawa Pos, terus sempat mejeng di Koran Tempo
> juga...makasih banget..trus yang belom beli, buruaaan beli atuuhh
> hihihihi....
>
>
> Dedew aka Dewi Rieka
> www.dedew80.multiply.com
>
>
> oh iya ini komen di Jawa Pos www.jawapos.com
>
> Senin, 26 Mei 2008,
> CUAP-CUAP
>
> Petik Pelajaran Berharga
> Saat membaca judul Anak Kos Dodol aja, aku langsung excited. Soalnya, aku
> kan belum pernah ngekos. So, aku pengin banget tahu gimana suka-duka sebagai
> anak kos. Begitu selesai baca seluruh isi novel ini, ternyata, dugaanku
> nggak meleset. Novel ini semenarik judulnya! Kocak abis dengan segala
> tingkah polah anak kos yang dodol-dodol, he he he... Meski bergenre komedi,
> novel ini memberikan pelajaran berharga buat aku. Cerita yang berjudul Ulang
> Tahun Ke-20 bikin aku nyadar bahwa kita harus berpikir sebelum bertindak.
> Sebab, suatu permainan yang kita anggap konyol bisa mencelakakan orang lain.
> Ugh, aku nggak bayangin gimana jadinya kalau Kayla lumpuh beneran.
> Hikmahnya, Dedew dkk jadi insaf. Novel kayak gini nih yang aku suka. Nggak
> cuma bisa bikin kita terhibur dengan ceritanya yang konyol, tapi ada pesan
> moral yang tersirat di dalamnya. Sayang, antara cerita satu sama lain nggak
> ada penghubungnya. Jadi, kayak baca kumpulan cerpen dengan karakter sama,
> namun topik berbeda.
> Mustika Ayu
> SMA Muhammadiyah 2 Surabaya
> Kambing Jantan
> Raditya Dika
> 4
>
> Cerita Cewek Banget
> Novel ini kocak abis. Soalnya, diceritakan dari sudut pandang si Dedew,
> penulis sekaligus pemeran utama novel ini. Jadi, kita benar-benar serasa
> ngalamin sendiri kegilaan tingkah anak kos. Aku yakin, walaupun yang baca
> bukan anak kos, pasti bakal ngerasa jadi kayak anak kos beneran. Tapi, ada
> yang bikin aku kurang suka, yaitu gaya bahasanya cewek banget. Mungkin
> karena penghuni kosnya cewek semua kali ya, belum lagi si 'aku' alias
> pemeran utamanya juga cewek. Menurutku, kurang mengena bagi cowok. Emang sih
> novel ini jadi lucu banget. Tapi, lucunya kebablasan. Saking hiperbolisnya,
> kadang menurutku, beberapa cerita jadi jayus. Misalnya, cerita Kisah VCD
> Bajakan, sang penulis menceritakan terlalu berbelit-belit dan jayus.
> Padahal, intinya kan dia ketipu saat beli VCD lagu malah dapat blue film.
> Maka, aku cuma kasih rating tiga buat novel ini.
> Dendy Derrian Azis
> SMAN 5 Surabaya
> Cinta Brontosaurus
> Raditya Dika
> 3
>
>
> Isi Bikin Ketagihan
> Kalau lagi stres, pusing tujuh keliling, sumpek, dan butuh hiburan, solusi
> yang paling jitu adalah membaca novel ini. Soalnya, novel ini sukses bikin
> aku ketawa ngakak sampai perutku sakit. Malah sampai nangis keluar air mata
> saking ngakaknya. Gimana nggak ngakak, kalau berbagai kedodolan yang mereka
> lakukan dalam novel itu persis kayak yang pernah aku lakukan bareng
> teman-teman kosku. Jadi, aku bacanya setengah geli, setengah tersindir.
> Maka, aku ngerasa cerita novel ini mengena banget. Mulai yang tidur
> ramai-ramai kayak pindang bejejer gara-gara takut setan hingga kelaparan dan
> ngutang biar bisa makan, ha ha ha... Pokoknya, cerita-cerita dalam novel ini
> nggak bakal ngebosenin deh. Kekurangannya cuma satu. Novel ini kurang tebel.
> Aku yang telanjur suka jadi kurang puas bacanya. Pengin baca lagi, lagi, dan
> lagi... aku sampai baca bolak-balik biar puas, he he he...
> Intan Nurahma
> STIE Perbanas Surabaya
> Test Pack
> Ninit Yunita
> 4
>
>
> Satu Kata, Perfecto!
> Cerita konyol, perasaan sedih kemanusiaan, sampai sentuhan romantisme
> diracik dengan tepat oleh sang penulis, Dewi. Anak Kos Dodol menjadi sebuah
> novel yang komplet. Ibarat makanan, novel ini kayak gado-gado. Sisi humor
> diwakili tingkah dodol anak kos yang di luar batas kemanusiaan. Contohnya
> waktu memanggang roti dengan cara menyetrika pakai setrika bekas pakaian
> dalam. Ih.. konyol banget kan? Tapi, sukses bikin ketawa. Sisi romantis
> dituangkan dalam cerita The Power of Love. Sasha yang sempurna bisa jatuh
> cinta sama Mas Pri yang sederhana. Cinta itu emang nggak pandang bulu.
> Romantis banget kan? Dengan baca novel ini, kita bisa terhibur sekaligus
> terinspirasi. Udah gitu, gaya bahasa Dewi anak muda banget, cenderung
> ringan, gampang dicerna, dan diikuti. Maka, aku kasih nilai sempurna untuk
> novel ini. Perfecto!
> I Dewe Made Dwi
> ITS
> Anak Kos Dodol
> Dewi "Dedew" Rieka
> 5
>
>
> Karakter Bikin Bingung
> Dilihat dari kulit alias cover-nya aja, novel ini lucu banget dan nggak
> biasa. Dibuat bolong-bolong kayak jendela anak kos. Masuk ke dalam, isi
> novel ini nggak kalah keren dari cover-nya. Biarpun ceritanya pendek-pendek,
> setiap kisah punya daya tarik sendiri dan meninggalkan tip atau renungan
> bagi kita. Misalnya nih, di cerita Horee Naik Gunung, kita bisa ikut
> bersyukur atas kebesaran Tuhan. Masalahnya, semakin banyak cerita, makin
> banyak pula karakter yang ditampilkan. Emang sih, dijelasin di bagian depan.
> Tapi, kita kan jadi terganggu gara-gara harus membolak-balik halaman dulu
> supaya paham setiap karakter. Kayak karakternya Julia atau Alisha. Aku
> sampai mengernyit setiap ada karakter baru muncul. Overall, semua cerita
> dalam novel ini bisa bikin aku tersenyum. Baik karena lucu maupun tersentuh
> akan kisahnya.
> Nurma Risca
> SMAN 8 Surabaya
> Harry Potter Series
> J.K. Rowling
> 4
>
>
>
9.

(cerpen) PEREMPUAN di  BAWAH SELAKANGANKU

Posted by: "djati_prabowo" djati_prabowo@yahoo.com   djati_prabowo

Tue May 27, 2008 8:26 pm (PDT)

PEREMPUAN di BAWAH SELAKANGANKU

Fiyan Arjun

http://sebuahrisalah.multiply.com

ID YM:paman_sam2

Namaku Ben. Aku adalah lelaki sekaligus kepala rumah tangga bagi
seorang perempuan yang telah aku nikahi lima tahun lalu. Tapi sayang
pernikahanku dengan perempuan yang telah lima tahun bersama-samaku
bagai taman tak diberi air dan pupuk. Gersang dan tandus. Begitulah
hal yang kualami terhadap pernikahan dengan perempuan yang tak
memberiku keturunan itu.

Nay, begitu nama perempuan yang hidup satu atap denganku. Aku
menikahinya bukan karena keinginanku apalagi nafsuku. Aku menikahinya
lantaran tak bisa menolak permintaan ibuku yang sedang sakit-sakitan
itu. Andai kalau aku boleh memilih lebih baik aku memilih Rey. Rey,
perempuan yang selama ini telah menemaniku—saat aku belum menjadi
teman hidup Nay saat ini. Namun apa daya aku tak dapat menolak
keinginan ibuku saat itu. Seperti buah simalakama aku disaat
permintaan ibu ada dipundakku. Menolak permintaannya sama saja aku
memperpendek usianya saat itu. Tragis memang! Tapi aku tak bisa
menolak itu.

"Ben kapan kamu akan akan menikah. Toh, usiamu sudah cukup dan
pekerjaanmu juga ibu lihat sudah mapan. Kapan kau akan menikah dan
memberi ibu cucu. Atau, jangan-jangan ibu yang memilih calon untuk
kamu. Bagaimana kalau Nay? Anak dari rekan kerja ayahmu itu." Panjang
lebar ibuku menanyakan tentang pasangan hidupku.

Aku hanya diam. Tak dapat untuk lebih lanjut untuk menjawab
pertanyaan ibuku. Yang ada saat itu aku ingin memiliki Rey untuk
menjadi pasangan hidupku. Tak ada yang dapat menggantikan Rey dalam
hatiku. Siapa pun perempuan itu? Dan darimana asalnya aku tak begitu
tertarik. Walau pun perempuan itu anak dari pengusaha besar. Aku tak
sama sekali tak berminat untuk menikahinya.

"Ben, kok kamu bengong. Berarti kamu setuju dengan apa yang barusan
ibu katakan tadi kepada kamu," lanjut ibuku sambil terbatuk-batuk
yang sangat membuatku tak tega untuk menolak permintaannya itu.

"Baiklah, Bu aku setuju dengan apa yang ibu katakan tadi. Tapi dengan
satu syarat apabila pernikahanku nanti tak seperti pikiran ibu. Aku
harap ibu menerima hal tersebut," jawabku terbata-bata menghindari
perkataan yang membuat hatinya luka. Dan aku pun menyetujui
perjodohan itu.

Bukan, bukan aku menerima segala permintaan ibuku saat itu. Tapi
karena faktor kesehatan yang tak mungkin membuat sakitnya lebih parah
lagi. Dan aku pun hanya bisa pasrah dan menerima permintaan itu.
Walau aku saat membenci perjodohan—yang dilangsungkan tanpa
persetujuan sebelumnya. Hanya sepihak. Yakni, dari suara parau ibuku.

"Baiklah lusa ibu akan menelpon Nay untuk ibu kenalkan kepada kamu
nanti," lanjut ibuku dengan wajah yang begitu bahagia. Walau ia tak
tahu bahwa ada sesorang yang amat terluka dari perjodohan itu nanti.
Ya, orang itu tak lain aku dan Rey. Entah aku harus bicara apa nanti
bila aku berhadapan dengan Rey. Ternyata aku tak akan menikahi
dirinya. Aku menikahi perempuan lain. Padahal selama ini ia sudah
menyerahkan segalanya. Kegadisannya telah aku renggut sebelum tali
pernikahan mengikat aku bersamanya.

Kini perjodohanku dengan Nay telah menjadi bukti dari perjodohan
ibuku. Aku pun harus menjalani itu. Walau pun aku sudah memberi suatu
ketegasan pada Nay bahwa aku menikahnya lantaran aku kasihan terhadap
ibuku. Bukan karena aku mencinta dirinya. Terlebih aku hidup
bersamanya bagai terpasung dalam kukungan waktu yang membuat aku
semakin muak kepadanya.

"Mas, kok kopinya tidak Mas sentuh. Nanti dingin kopinya, lho." Suara
Nay menghamburkan lamunanku. Dan seketika itu pula lamunan tentang
permintaan ibuku lenyap. Yang ada hanya sunggingan lekung yang
menghias di bibir Nay saat aku melihat ke arahnya. Ketika sedang
menaruh kopi untukku di meja teras depan rumah sebagai teman pagiku.

"Ah, kamu bikin Mas terkejut saja!" kataku dengan sedikit agak keras
ketika terkejut dengan sapaannya itu.

Pagi itu di luar hujan turun deras. Dan aku terpaksa hanya berdiam
diri di rumah dengan perempuan yang selama ini tak aku pedulikan
dengan kehadirannya selama ini. Ingin keluar untuk menyelesaikan
tugas-tugas kerja di kantorku hujan deras itu menghalangiku untuk
meninggalkan rumah. Bagiku bersama-sama beberapa jam dengan perempuan
yang ada dihapanku ini hanya semakin membuat aku sakit. Sakit
dikarenakan aku tak begitu mencintai dirinya. Dan pernikahan adalah
salah satu rasa sakit yang tak ada obatnya.

Suatu hari pernah aku berterus terang kepada Nay. Bahwa selama aku
menikahinya selama lima tahun aku masih berhubungan dengan Rey dan
menghasilkan benih cinta padanya. Dan kini Rey sudah memiliki anak
dari benihku. Rey sekarang begitu bahagia dengan buah cintanya itu
tanpa ada ikatan pernikahanku dengannya. Sedangkan aku masih dalam
genggaman perempuan yang sudah bersama-sama denganku tanpa ada suara
tangisan dari seorang anak manusia. Hampa.

***

Malam semakin pekat bulan bulat masih malu-malu untuk menutupi
dirinya dibalik awan malam. Aku masih setia di dalam kamar bersama
Nay. Aku tatap perempuan itu secara seksama. Ya, perempuan yang ada
hadapanku ini begitu sabar menghadapi segala perilakuku yang—mungkin
kalau aku sebagai dirinya perceraian adalah jalan terbaik untuk
dijalani. Tapi perempuan ini begitu sabar mendampingiku selama lima
tahun. Dan selama itu pula aku telah mengkhianati dirinya.

"Lho, Mas belum tidur?" tiba-tiba suara teduh itu memudarkan
lamunanku malam itu. Nay menanyakan keadaanku. Kenapa aku belum tidur
selarut itu.

"Sudahlah kamu tidur saja! Aku tak apa-apa. Tidur saja kamu dulu
nanti kamu kesiangan bekerja." Kataku acuh.

"Mas...Mas marah padaku? Atau, mungkin Mas menganggap aku perempuan
mandul yang sudah lima tahun pernikahan kita belum membuahkan buah
cinta kita." Nay meratap atas kata-kataku yang mungkin menyakitkan
baginya.

"Sudahlah aku tak mau memikirkan itu semua. Aku di matamu bagai orang
sudah tercebur di sungai dan aku harus menyelam sekalian," jawabku
melapiaskan segala keragu-raguan dalam hati Nay.

Malam itu juga Nay menghiasi malam-malamku dengan airmatanya. Dan itu
tak membuatku sama sekali merasa iba terhadap dirinya. Hanya satu
keinginanku ia segera membenci dan memutus pernikahan ini segera. Itu
yang aku impikan sebagai lelaki yang lima tahun hidup bersamanya tak
merasa kebahagian yang dalam hidupku.

***

Keesokannya aku mendapatkan telpon dari Rey bahwa Kay sakit. Kay
adalah hasil buah cintaku pada Rey. Anak perempuanku--yang masih tiga
tahun itu mengalami sakit panas. Dan aku pun segera menjenguk Kay ke
rumah sakit. Tapi aku bingung darimana Rey bisa tahu nomor telpon
rumahku padahal aku tak pernah memberitahukannya. Aku pun bertanya-
tanya

"Ada apa Mas. Kok itu seperti suara perempuan," ujar Nay menanyakan
suara siapa dibalik telepon itu.

Aku tak menjawab sejenak. Memikirkan apakah aku harus menjawab
pertanyaan Nay atu tidak.

"Baiklah Mas kalau Mas tak mau menjawab itu semua. Nay juga tak mau
merusak kebahagian Mas. Kebahagian Mas juga adalah kebahagianku."

Aku terkejut saat Nay berkata seperti itu. Dari mana ia tahu bahwa
suara perempuan itu adalah perempuan lain dariku selain dirinya.
Padahal aku sudah menyembunyikan kebusukan darinya. Atau, jangan-
jangan kawanku Boy yang memberitahukan ini semua.

"Mas tidak usah menyalahkan siapaa-siapa. Aku tahu bahwa perempuan
itu adalh Rey. Kekasih Mas selama ini. Perempuan yang dulu pernah
menemuiku sebelum pernikahan kita. Ia mengatakan bahwa selama
pernikahan kita, ia telah berhubungan bersama Mas."

"Sudahlah Mas pergi saja aku juga tak menyalahkan Mas. Mungkin aku
yang patut dipersalahkan. Perempuan gabuk yang tak pantas
membahagiakan suaminya. Cepatlah Mas jangan sampai Kay kenapa-
kenapa," Nay melepaskan kepergianku dengan derai airmatanya yang
sudah membentuk anak sungai kecil.

Akhirnya aku pun sampai di rumah sakit. Rumah sakit dimana Kay
dirawat. Ternyata aku terlambat datang. Kay sudah lebih dahulu
meregang nyawa sebelum tiba kedatanganku. Kulihat Rey sedang mengisak
sedu sedan meratapi kepergian Kay. Dan itu kulihat dari parasnya yang
sembab penuh dengan airmata yang mengenangi kelopak matanya itu.

"Maa'f Rey aku datang terlambat. Ini akibat percakapanku dengan Nay
yang mengetahui hubungan aku bersamamu selama ini. Aku tahu ini
salahku dan suatu pelajaran untukku juga."

"Sudahlah aku tak mau membicarakan itu. Bagiku sekarang kau pulang
saja. Aku tak mau lagi merusak kebahagianmu besama Nay. Aku malu
sebagai sesama perempuan telah mengkhianati Nay selama ini."

Malam itu Rey terus-menerus menyalahkan dirinya. Ia menyadari bahwa
selama ia berhubungan denganku ia merasa bersalah kepada Nay,
istriku. Terlebih Rey juga seorang perempuan sama dengan Nay. Merasa
telah mengkhianti kaumnya. Perempuan yang merasa disakiti oleh lelaki
semacam aku. Lelaki yang begitu sok suci dihadapan seorang perempuan
yang bernama Nay itu.

Hidup tak dapat bisa terka. Begitu juga dengan perjalanan anak
manusia. Halnya perjalananku dengan Rey yang tak habis aku pikirkan.
Rey telah meninggalkan diriku setelah kepergian Kay, anak perempuan
dari rahimnya yang sudah tiada. Rey telah meninggalkan aku selamanya
dan juga telah melupakan kehidupannya bersama-sama denganku. Hilang
dari kehidupanku.

Kini sekarang aku berada di atas gundukan tanah merah. Dan orang yang
ada ada di dalam gundukan tanah ini tak lain adalah Kay, buah hasil
cintaku pada Rey. Ia lebih dahulu meninggalkanku. Aku hanya dapat
pasrah, tak bisa untuk mengahalangi maut yang menghampiri Kay. Tapi
satu hal yang aku sesali selama ini ternyata aku jugalah orang yang
membuat orang yang ada disekelilingku pergi selama-lamanya. Terlebih
ketika aku kehilangan Kay dan Rey. Mereka benar-benar meninggalkan
kehidupanku selama ini. Namun aku sempat tersadar perempuan-perempuan-
-yang ada dalam hidupku selama ini ternyata mereka jugalah yang
menyadari kekeliruanku. Terutama Nay yang selama ini telah sering aku
khianati.

Ciputat, 24 Mei 2008

10a.

(HUMOR nih) DTS

Posted by: "Arrizki Abidin" arrizki_abidin@yahoo.com   arrizki_abidin

Tue May 27, 2008 8:27 pm (PDT)

DTS (DEAR, TOAR, SELAR)
 
RATING SINETRON
 
Alkisah, munculah seorang wartawan muda dari salah satu media cetak. Muda yang identik dengan kritik cerdas. Namanya DEAR. Dia mendatangi seorang Produser yang bernama TOAR. TOAR telah banyak memproduksi sinetron di Negeri Kita dengan rating yang tinggi dan hari ini dia akan diwawancarai secara khusus oleh DEAR di apartemennya.
 
(Dalam apartemen)
 
(Dear memasuki ruangan)
Toar    :    (Dengan ramah dan suara yang besar) Aahh, silakan masuk
Dear    :    Terima kasih, Pak!
(Keduanya bersalaman)
Toar    :    Perkenalkan! ini penulias kesayangan saya.
Dear    :    Dear
Selar    :    Selar
Toar    :    Silakan duduk! Silakan duduk!
Dear    :    Terima kasih, Pak. Baik, saya langsung saja.
Toar    :    Ok.
(Dear duduk menghadap Toar dan Selar dengan posisi miring. Selar duduk tepat disamping Toar)
Dear    :    Sinetron bapak cukup sukses. Bagaimana menurut bapak?
Toar    :    Sukses sudah diperkirakan sebelumnya oleh saya. Perhitungannya sudah tepat untuk sinetron
                ini.
Dear    :    Perhitungan bagaimana, pak?
Toar    :    Orang-orang yang saya percayai telah bekerja dengan baik. Mereka berhasil mengetahui      
                keinginan pasar. (Berujar dengan bangga) Inilah yang diinginkan penonton kita.
Dear    :    Begitu ya, pak. Tapi dari survei yang dilakukan mahasiswa-mahasiswa STNK (Sekolah 
                Tinggi Negeri Kita) dari Fakultas Seni bahwa 1% penonoton kita menganggap sinetron yang
                diproduksi oleh bapak adalah sinetron yang membodohi masyarakat. Bagaimana menurut
                bapak?
Toar    :    HAHAHAHA...hanya 1%?
Dear    :    Ya, begitulah Tapi anehnya 99% dari mahasiswa-mahasiswa tersebut hanya bertemu 
                dengan yang 1% saja.
Toar    :    (Sedikit mengerutkan dahinya) Aaakh, anda pintar sekali menyentil. Begini anak muda. Saya
                bekerja di industri ini sudah belasan tahun. Saya selalu mengikuti keinginan pasar. Lihat saja!
                Ratingnya tinggi. Itu berarti penonton kita suka.
Dear    :    Rating tinggi kan bukan berarti berkualitas? Bagaimana kalau dilihat dari survei mahasiswa-
                mahasiswa STNK tersebut?
Toar    :    Waduuuhh, kalau masalah membodohi masyarakat ya tergantung penontonnya.
Dear    :    Maksudnya?
Toar    :   (Mulai kesal) Sudahlah! Penonton kita itu pintar-pintar. Mereka tahu caranya membedakan
                mana yang real, mana yang bukan.
Dear    :    Maaf pak. Penonton kita memang tahu cara membedakannya, tapi Buapak yang
                menyamakannya.
Toar    :    Lho, koq anda menyudutkan saya?
Dear    :    Tidak koq, bapak sendiri yang tersudutkan dengan jawaban-jawaban bapak.
Toar    :    (Marah) KE...KE...KELUAR!!!
Dear    :    (Dengan nada tegas) Baik, terima kasih untuk waktunya, pak. Selamat sore.
 
Dear pun bergegas meninggalkan ruangan. Ketika itu pula Selar beranjak dari kursinya dan mengikutinya sampai ke lobi apartemen.
 
(Di lobi)
Selar    :    Mas, sebentar mas!
Dear    :    Ada apa lagi ya?
Selar    :    (Dengan wajah ramah) Tidak, saya cuman...
Dear    :    Sudahlah! Anda sama saja. Mementingkan kepentingan pasar, rating, dan industri daripada
                kebodohan masyarakat. Diletakkan dilubang yang mana idealisme anda. Sepertinya sulit
                diambil lagi oleh anda. Selamat sore.
 
Dear kemudian jalan lagi dengan cepat meninggalkan Selar.
 
Selar    :    (Tersenyum bangga, berkata dalam hatinya) Akhirnya, ada juga yang menghargai idealisme 
                saya, walaupun belum saya wujudkan.
 
Selar kemudian kembali kedalam apartemen untuk beristirahat.  
 
*) Inspirasi dari cerpen Pegawai Negeri, karya Sobron Aidit. Cerita diubah sesuai dengan keinginan penulis, bukan pasar..hehe..
Salam
Riz-Q

10b.

Re: (HUMOR nih) DTS

Posted by: "ukhtihazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Tue May 27, 2008 9:24 pm (PDT)

Di sebuah ruang keluarga, tampak ibu menonton
sinetron dgn seriusnya, terlihat wajahnya berubah
geram. Sedangkan ayah hanya duduk santai di sofa
sembari membaca majalah.
Terbawa suasana kisah sinetron sang ibu berujar
emosi pada ayah,
"nyebelin banget sih tuh istri, maen marah2 mulu ma
suaminya. Suami juga...Koq bisa sabar gitu?!"
Dengan santainya ayah menjawab, "ya bisa lah bu,
buktinya ayah bisa sabar"

punten klo gak nyambung, abis baca tulisan DTS malah
dapet ide nulis ini ^_^
tfs pak rizqi

salam,
sinta

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Arrizki
Abidin <arrizki_abidin@...> wrote:
>
> DTS (DEAR, TOAR, SELAR)
>
> RATING SINETRON
>
> Alkisah, munculah seorang wartawan muda dari salah
satu media cetak. Muda yang identik dengan kritik
cerdas. Namanya DEAR. Dia mendatangi seorang
Produser yang bernama TOAR. TOAR telah banyak
memproduksi sinetron di Negeri Kita dengan rating
yang tinggi dan hari ini dia akan diwawancarai
secara khusus oleh DEAR di apartemennya.
>
> (Dalam apartemen)
>
> (Dear memasuki ruangan)
> Toar : (Dengan ramah dan suara yang besar)
Aahh, silakan masuk
> Dear : Terima kasih, Pak!
> (Keduanya bersalaman)
> Toar : Perkenalkan! ini penulias kesayangan
saya.
> Dear : Dear
> Selar : Selar
> Toar : Silakan duduk! Silakan duduk!
> Dear : Terima kasih, Pak. Baik, saya
langsung saja.
> Toar : Ok.
> (Dear duduk menghadap Toar dan Selar dengan posisi
miring. Selar duduk tepat disamping Toar)
> Dear : Sinetron bapak cukup sukses.
Bagaimana menurut bapak?
> Toar : Sukses sudah diperkirakan sebelumnya
oleh saya. Perhitungannya sudah tepat untuk sinetron
> ini.
> Dear : Perhitungan bagaimana, pak?
> Toar : Orang-orang yang saya percayai telah
bekerja dengan baik. Mereka berhasil mengetahui

> keinginan pasar. (Berujar dengan
bangga) Inilah yang diinginkan penonton kita.
> Dear : Begitu ya, pak. Tapi dari survei yang
dilakukan mahasiswa-mahasiswa STNK (Sekolah
> Tinggi Negeri Kita) dari Fakultas
Seni bahwa 1% penonoton kita menganggap sinetron
yang
> diproduksi oleh bapak adalah
sinetron yang membodohi masyarakat. Bagaimana
menurut
> bapak?
> Toar : HAHAHAHA...hanya 1%?
> Dear : Ya, begitulah Tapi anehnya 99% dari
mahasiswa-mahasiswa tersebut hanya bertemu
> dengan yang 1% saja.
> Toar : (Sedikit mengerutkan dahinya) Aaakh,
anda pintar sekali menyentil. Begini anak muda. Saya
> bekerja di industri ini sudah
belasan tahun. Saya selalu mengikuti keinginan
pasar. Lihat saja!
> Ratingnya tinggi. Itu berarti
penonton kita suka.
> Dear : Rating tinggi kan bukan berarti
berkualitas? Bagaimana kalau dilihat dari survei
mahasiswa-
> mahasiswa STNK tersebut?
> Toar : Waduuuhh, kalau masalah membodohi
masyarakat ya tergantung penontonnya.
> Dear : Maksudnya?
> Toar : (Mulai kesal) Sudahlah! Penonton kita
itu pintar-pintar. Mereka tahu caranya membedakan
> mana yang real, mana yang bukan.
> Dear : Maaf pak. Penonton kita memang tahu
cara membedakannya, tapi Buapak yang
> menyamakannya.
> Toar : Lho, koq anda menyudutkan saya?
> Dear : Tidak koq, bapak sendiri yang
tersudutkan dengan jawaban-jawaban bapak.
> Toar : (Marah) KE...KE...KELUAR!!!
> Dear : (Dengan nada tegas) Baik, terima
kasih untuk waktunya, pak. Selamat sore.
>
> Dear pun bergegas meninggalkan ruangan. Ketika itu
pula Selar beranjak dari kursinya dan mengikutinya
sampai ke lobi apartemen.
>
> (Di lobi)
> Selar : Mas, sebentar mas!
> Dear : Ada apa lagi ya?
> Selar : (Dengan wajah ramah) Tidak, saya
cuman...
> Dear : Sudahlah! Anda sama saja.
Mementingkan kepentingan pasar, rating, dan industri
daripada
> kebodohan masyarakat. Diletakkan
dilubang yang mana idealisme anda. Sepertinya sulit
> diambil lagi oleh anda. Selamat
sore.
>
> Dear kemudian jalan lagi dengan cepat meninggalkan
Selar.
>
> Selar : (Tersenyum bangga, berkata dalam
hatinya) Akhirnya, ada juga yang menghargai
idealisme
> saya, walaupun belum saya
wujudkan.
>
> Selar kemudian kembali kedalam apartemen untuk
beristirahat.
>
> *) Inspirasi dari cerpen Pegawai Negeri, karya
Sobron Aidit. Cerita diubah sesuai dengan keinginan
penulis, bukan pasar..hehe..
> Salam
> Riz-Q
>

10c.

Re: (HUMOR nih) DTS

Posted by: "Arrizki Abidin" arrizki_abidin@yahoo.com   arrizki_abidin

Wed May 28, 2008 12:08 am (PDT)

HEHEHE....mo nyambung ato tidak, yg penting sentilannya lucu. Kritik dalam bentuk humor kan bagus yah..biar ga da yg tersakiti hatinya, jd cuman ada yg :
Tergelitik
Tergelitik sampai menangis
Menangis terus sampai air mata jatuh tertumpah
Tertumpah ruah sampai bisa menjadi genangan
Lalu...
Bercermin pada genangan itu
Dan tersenyum
Seraya berkata dalam hati...
Oh, inilah diriku
Adakah ku bagian dari mereka?
Ah, Cuapek Duech
Salam
Riz-Q  

----- Original Message ----
From: ukhtihazimah <ukhtihazimah@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, May 28, 2008 11:24:51 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: (HUMOR nih) DTS

Di sebuah ruang keluarga, tampak ibu menonton
sinetron dgn seriusnya, terlihat wajahnya berubah
geram. Sedangkan ayah hanya duduk santai di sofa
sembari membaca majalah.
Terbawa suasana kisah sinetron sang ibu berujar
emosi pada ayah,
"nyebelin banget sih tuh istri, maen marah2 mulu ma
suaminya. Suami juga...Koq bisa sabar gitu?!"
Dengan santainya ayah menjawab, "ya bisa lah bu,
buktinya ayah bisa sabar"

punten klo gak nyambung, abis baca tulisan DTS malah
dapet ide nulis ini ^_^
tfs pak rizqi

salam,
sinta

--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Arrizki
Abidin <arrizki_abidin@ ...> wrote:
>
> DTS (DEAR, TOAR, SELAR)
>
> RATING SINETRON
>
> Alkisah, munculah seorang wartawan muda dari salah
satu media cetak. Muda yang identik dengan kritik
cerdas. Namanya DEAR. Dia mendatangi seorang
Produser yang bernama TOAR. TOAR telah banyak
memproduksi sinetron di Negeri Kita dengan rating
yang tinggi dan hari ini dia akan diwawancarai
secara khusus oleh DEAR di apartemennya.
>
> (Dalam apartemen)
>
> (Dear memasuki ruangan)
> Toar : (Dengan ramah dan suara yang besar)
Aahh, silakan masuk
> Dear : Terima kasih, Pak!
> (Keduanya bersalaman)
> Toar : Perkenalkan! ini penulias kesayangan
saya.
> Dear : Dear
> Selar : Selar
> Toar : Silakan duduk! Silakan duduk!
> Dear : Terima kasih, Pak. Baik, saya
langsung saja.
> Toar : Ok.
> (Dear duduk menghadap Toar dan Selar dengan posisi
miring. Selar duduk tepat disamping Toar)
> Dear : Sinetron bapak cukup sukses.
Bagaimana menurut bapak?
> Toar : Sukses sudah diperkirakan sebelumnya
oleh saya. Perhitungannya sudah tepat untuk sinetron
> ini.
> Dear : Perhitungan bagaimana, pak?
> Toar : Orang-orang yang saya percayai telah
bekerja dengan baik. Mereka berhasil mengetahui

> keinginan pasar. (Berujar dengan
bangga) Inilah yang diinginkan penonton kita.
> Dear : Begitu ya, pak. Tapi dari survei yang
dilakukan mahasiswa-mahasiswa STNK (Sekolah
> Tinggi Negeri Kita) dari Fakultas
Seni bahwa 1% penonoton kita menganggap sinetron
yang
> diproduksi oleh bapak adalah
sinetron yang membodohi masyarakat. Bagaimana
menurut
> bapak?
> Toar : HAHAHAHA...hanya 1%?
> Dear : Ya, begitulah Tapi anehnya 99% dari
mahasiswa-mahasiswa tersebut hanya bertemu
> dengan yang 1% saja.
> Toar : (Sedikit mengerutkan dahinya) Aaakh,
anda pintar sekali menyentil. Begini anak muda. Saya
> bekerja di industri ini sudah
belasan tahun. Saya selalu mengikuti keinginan
pasar. Lihat saja!
> Ratingnya tinggi. Itu berarti
penonton kita suka.
> Dear : Rating tinggi kan bukan berarti
berkualitas? Bagaimana kalau dilihat dari survei
mahasiswa-
> mahasiswa STNK tersebut?
> Toar : Waduuuhh, kalau masalah membodohi
masyarakat ya tergantung penontonnya.
> Dear : Maksudnya?
> Toar : (Mulai kesal) Sudahlah! Penonton kita
itu pintar-pintar. Mereka tahu caranya membedakan
> mana yang real, mana yang bukan.
> Dear : Maaf pak. Penonton kita memang tahu
cara membedakannya, tapi Buapak yang
> menyamakannya.
> Toar : Lho, koq anda menyudutkan saya?
> Dear : Tidak koq, bapak sendiri yang
tersudutkan dengan jawaban-jawaban bapak.
> Toar : (Marah) KE...KE...KELUAR! !!
> Dear : (Dengan nada tegas) Baik, terima
kasih untuk waktunya, pak. Selamat sore.
>
> Dear pun bergegas meninggalkan ruangan. Ketika itu
pula Selar beranjak dari kursinya dan mengikutinya
sampai ke lobi apartemen.
>
> (Di lobi)
> Selar : Mas, sebentar mas!
> Dear : Ada apa lagi ya?
> Selar : (Dengan wajah ramah) Tidak, saya
cuman...
> Dear : Sudahlah! Anda sama saja.
Mementingkan kepentingan pasar, rating, dan industri
daripada
> kebodohan masyarakat. Diletakkan
dilubang yang mana idealisme anda. Sepertinya sulit
> diambil lagi oleh anda. Selamat
sore.
>
> Dear kemudian jalan lagi dengan cepat meninggalkan
Selar.
>
> Selar : (Tersenyum bangga, berkata dalam
hatinya) Akhirnya, ada juga yang menghargai
idealisme
> saya, walaupun belum saya
wujudkan.
>
> Selar kemudian kembali kedalam apartemen untuk
beristirahat.
>
> *) Inspirasi dari cerpen Pegawai Negeri, karya
Sobron Aidit. Cerita diubah sesuai dengan keinginan
penulis, bukan pasar..hehe. .
> Salam
> Riz-Q
>

11.

Hukum Gerak Dan Cinta

Posted by: "manhaj_fithriy" abirsabil.81@gmail.com   manhaj_fithriy

Tue May 27, 2008 9:27 pm (PDT)

Asal dan awal setiap perbuatan adalah keinginan dan kecintaan. Tanpa
keinginan dan kecintaan, suatu perbuatan takkan terwujud. Namun dengan
adanya keinginan dan kecintaan, suatu perbuatan juga tidak mesti
lahir. Jadi sekalipun perlu, keduanya tetap tidak cukup.

Ketiadaan perbuatan selain disebabkan oleh ketiadaan keinginan, ia
juga dapat disebabkan oleh kebencian dan ketidaksukaan. Kebencian dan
ketidaksukaan dengan demikian merupakan penghalang suatu perbuatan.
Bahkan dapat dikatakan bahwa kebencian dan ketidaksukaan adalah asal
penolakan dan pengabaian (peninggalan suatu perbuatan).

Namun ketika kebencian berbenturan dengan kecintaan yang lebih kuat,
maka kebencian itu akan terkalahkan dan tidak lagi menjadi penghalang.
Seperti kecintaan untuk menjadi sehat akan mendorong seseorang meminum
obat sekalipun obat tersebut pahit. Begitupun ketika kecintaan
berbenturan dengan kebencian yang lebih kuat, maka kecintaan itu pun
akan terkalahkan. Seperti kebencian menjadi sakit, menghalangi
seseorang menyantap makanan tertentu sekalipun makanan itu adalah
kesukaannya. Benturan semacam ini tidak hanya terjadi antara kesukaan
dan ketidaksukaan, tapi juga antara kesukaan-kesukaan atau
ketidaksukaan-ketidaksukaan itu sendiri. Kesukaan yang lebih lemah
akan diabaikan demi mendapatkan kesukaan yang lebih kuat. Dan
ketidaksukaan yang lebih lemah tetap akan dikerjakan demi menghindari
ketidaksukaan yang lebih kuat.

Pengabaian yang disebabkan oleh ketidaksukaan/kebencian yang lebih
kuat ini sebenarnya juga didasari oleh kesukaan/kecintaan. Misalnya,
seseorang yang memilih untuk tidak menyantap makanan favorit tertentu
karena dapat menyebabkan penyakit (dan penyakit adalah sesuatu yang
dibenci). Pengabaian ini nampak didasari oleh kebencian. Namun lebih
mendasar dari itu, ia disebabkan oleh kecintaan terhadap kesehatan.
Kemudian, seseorang yang berada pada kondisi terdesak antara hidup
dengan memakan daging bangkai dan mati kelaparan. Ia akan memilih
memakan bangkai karena kebenciannya terhadap kematian lebih kuat. Dan
kebencian yang lebih kuat terhadap kematian ini tidak lain adalah
kecintaan untuk tetap hidup. Dengan demikian, kecintaan dan kesukaan
adalah asal dari kebencian dan ketidaksukaan. Atau, kecintaan
merupakan sebab adanya kebencian. Karena adanya hal yang bertentangan
dengan sesuatu yang dicintai, maka lahirlah benci. Tanpa sesuatu yang
dicintai, kebencian takkan ada. Berbeda halnya dengan kecintaan
terhadap sesuatu. Kadangkala, ia bisa disebabkan oleh sesuatu itu
sendiri, dan bukan karena sesuatu itu bertentangan dengan suatu hal
lain yang dibenci (seperti kecintaan kepada Allah). Sekali lagi,
kecintaan merupakan asal dari adanya kebencian sekaligus asal dari
hilangnya sesuatu yang dibenci. Tidak ada kebencian tanpa kecintaan.
Dan tidak akan hilang sesuatu yang dibenci, kecuali karena adanya
cinta. Oleh karena itu, keinginan dan kecintaan adalah asal dari
setiap gerak di alam semesta.

(Diambil (bukan sekedar terjemahan) dari kitab "qoo'idah fil mahabbah"
karangan Ibnu Taimiyyah rohimahullah).

12.

Woman, 95, writes her second children's book

Posted by: "Ain Nisa" jurnalcahaya@yahoo.com   jurnalcahaya

Tue May 27, 2008 9:43 pm (PDT)

inspiring!
tetap menulis kawan2!!

----- Forwarded Message ----
From: Farid Gaban <faridgaban@yahoo.com>
To: jurnalisme@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, May 28, 2008 10:58:33 AM
Subject: [jurnalisme] Woman, 95, writes her second children's book

Woman, 95, writes her second children's book

Associated Press, Tue May 27

WAUSAU, Wis. - Her latest book won't end up on any best-seller lists,
but this 95-year-old woman is proud just to say she's been published.

Marion Jacobson is a former teacher and guidance counselor in the
Wausau School District, and her love of reaching out to kids has never
waned. That's part of the reason she wrote, "Paddy, the Lonesome
Turtle," a 23-page story about a turtle with no friends.

"He asks people along the road to be his friend, but they all have an
excuse why they can't," Jacobson said. "Paddy keeps trying and finally
finds a whole family of friends. It's a cute story for kids."

The story, recently published by Vantage Press in New York, is her
second book. Last year she wrote, "Why the Giraffe Has a Long Neck,"

Jacobson doesn't have any kids, but she plans to share her new book
with her many nieces and grandnieces.

"This story brings out the fact that we're all different," Jacobson said,

After writing two books in her mid-90s, is a third one in the works?

"At my age?" Jacobson said, with a look of shock and a giggle. "I
think I've done well enough."

13a.

[EVENT] Meresensi Buku Bersama Maman S Mahayana

Posted by: "Dani Ardiansyah" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Tue May 27, 2008 10:14 pm (PDT)

KOMUNITAS PUISI FORUM LINGKAR PENA (Kompus_FLP)

Mempersembahkan *WORKSHOP MENULIS RESENSI BUKU* Sebuah pelatihan yang paling banyak ditanyakan para penulis dan rekan-rekan yang sedang belajar menulis. Acara ini tentu akan sangat bermanfaat bagi kita semua yang gemar menulis dan ingin menyelami lebih dalam kiat-kiat praktis menulis resensi buku sastra dan buku-buku lainnya. Peserta akan mendapatkan Sertifikat dan Konsumsi.

InsyaAlloh acara Workshop ini akan diadakan pada:

Hari/tanggal: Sabtu/31 Mei 2008
Waktu: Pukul 13.30 – 16.00 WIB
Tempat: Aula Madya UIN Syarif Hidayatullah
Ciputat, Banten

Pembicara: Maman S. Mahayana [Dosen Sastra FIB Universitas Indonesia]

*SUSUNAN ACARA*

13.30 – 13.35 WIB : Pembukaan oleh MC
13.35 – 13.40 WIB : Pembacaan Kalam Illahi
13.40 – 13.45 WIB : Sambutan Ketua Pelaksana
13.45 – 14.00 WIB : Penampilan Teater Lingkar Sastra Tarbiyah
14.00 – 15.45 WIB : Pelatihan Menulis Resensi Buku
15.45 – 16.00 WIB : Pembacaan Puisi oleh Komunitas Puisi FLP
16.00 : Penutupan oleh MC

*HTM*:
Umum: Rp 25.000,-/orang
Mahasiswa: Rp 10.000,-/orang
Khusus anggota FLP Ciputat: Rp 5.000,-/orang

Pembayaran & registrasi peserta dapat menghubungi:

Untuk FLP Ciputat dan mahasiswa dapat langsung menghubungi: RW Dodo (Ketua
FLP Ciputat) melalui hp no. 081585857114
Khusus untuk umum, pembayaran langsung ditransfer ke rekening: Atas nama : Lia Octavia No. rek : 0120075101 Bank : BCA. Bukti pembayaran harap dikirimkan via email yaitu liaoctavia(Baca: liaoctavia et gmail dot com) dengan menyebutkan nama, alamat lengkap,dan nomor telepon yang dapat dihubungi. Tidak menerima konfirmasi pembayaran via sms.

*Acara ini terselenggara atas kerjasama dan didukung oleh* :

FLP CIPUTAT
Komunitas Sekolah Kehidupan (Sekolahkehidupan.com)
LINGKAR SASTRA TARBIYAH (Fakultas Tarbiyah UIN)
Lingkar Pena Publishing House
* *

Lihat posternya di sini

Dani Ardiansyah
HP : 085694771764
http://edumuslim.org
http://catatankecil.multiply.com
http://hamasahputri.multiply.com


Dani Ardiansyah
HP : 085694771764
http://edumuslim.org
http://catatankecil.multiply.com
http://hamasahputri.multiply.com


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com
13b.

[EVENT] Meresensi Buku Bersama Maman S Mahayana

Posted by: "Dani Ardiansyah" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Tue May 27, 2008 10:14 pm (PDT)

KOMUNITAS PUISI FORUM LINGKAR PENA (Kompus_FLP)

Mempersembahkan *WORKSHOP MENULIS RESENSI BUKU* Sebuah pelatihan yang paling banyak ditanyakan para penulis dan rekan-rekan yang sedang belajar menulis. Acara ini tentu akan sangat bermanfaat bagi kita semua yang gemar menulis dan ingin menyelami lebih dalam kiat-kiat praktis menulis resensi buku sastra dan buku-buku lainnya. Peserta akan mendapatkan Sertifikat dan Konsumsi.

InsyaAlloh acara Workshop ini akan diadakan pada:

Hari/tanggal: Sabtu/31 Mei 2008
Waktu: Pukul 13.30 – 16.00 WIB
Tempat: Aula Madya UIN Syarif Hidayatullah
Ciputat, Banten

Pembicara: Maman S. Mahayana [Dosen Sastra FIB Universitas Indonesia]

*SUSUNAN ACARA*

13.30 – 13.35 WIB : Pembukaan oleh MC
13.35 – 13.40 WIB : Pembacaan Kalam Illahi
13.40 – 13.45 WIB : Sambutan Ketua Pelaksana
13.45 – 14.00 WIB : Penampilan Teater Lingkar Sastra Tarbiyah
14.00 – 15.45 WIB : Pelatihan Menulis Resensi Buku
15.45 – 16.00 WIB : Pembacaan Puisi oleh Komunitas Puisi FLP
16.00 : Penutupan oleh MC

*HTM*:
Umum: Rp 25.000,-/orang
Mahasiswa: Rp 10.000,-/orang
Khusus anggota FLP Ciputat: Rp 5.000,-/orang

Pembayaran & registrasi peserta dapat menghubungi:

Untuk FLP Ciputat dan mahasiswa dapat langsung menghubungi: RW Dodo (Ketua
FLP Ciputat) melalui hp no. 081585857114
Khusus untuk umum, pembayaran langsung ditransfer ke rekening: Atas nama : Lia Octavia No. rek : 0120075101 Bank : BCA. Bukti pembayaran harap dikirimkan via email yaitu liaoctavia(Baca: liaoctavia et gmail dot com) dengan menyebutkan nama, alamat lengkap,dan nomor telepon yang dapat dihubungi. Tidak menerima konfirmasi pembayaran via sms.

*Acara ini terselenggara atas kerjasama dan didukung oleh* :

FLP CIPUTAT
Komunitas Sekolah Kehidupan (Sekolahkehidupan.com)
LINGKAR SASTRA TARBIYAH (Fakultas Tarbiyah UIN)
Lingkar Pena Publishing House
* *

Lihat posternya di sini

Dani Ardiansyah
HP : 085694771764
http://edumuslim.org
http://catatankecil.multiply.com
http://hamasahputri.multiply.com

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com
14.

PASANG BANNER SK DI BLOG KAMU!! (Teteup ^_^ )

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Tue May 27, 2008 10:59 pm (PDT)

Assalamualaikum Wrwb

Dear Sahabat

Sebagai bukti kesetiaan (halah) kamu pada sekolah tercinta ini, maka
diharapkan kepada semuanya untuk dengan rela, dan ikhlas, tulus dan
tanpa pamrih memasang banner sekolah kehidupan di blognya masing-masing.

Biar syiar SK bisa tambah luas, biar tambah tenar, biar tambah lintcah
kayah cincah laurah,

Gimana caranya? Perlua tau doong?? Ya iyaa laaah, masa ya iyaa dong,
kan fiyan jameelah? bukan mulan jameedong.

Caranya, kamu bisa datang langsung ke blognya SK, dimanaaa?> Di sini
tempatnya: http://sekolah-kehidupan.com/ <--- Klik aja link
tersebut, dan dapatkan sensasi yang berbeda (halah) disana kamu bisa
mendapatkan kode html banner SK yang asli, buatan lokal dengan
citarasa global. (JANGAN DITERIMA JIKA SEGEL RUSAK!)

Kode HTML tersebut ada di sebelah kiri website. Tepat berada dalam
sebuah kotak putih dibawah contoh bannernya dengan petunjuk: Copy the
script below and paste it on your blog, artinya adalah : Sebenernya
saya bisa aja langsung copas script htmlnya disini, tapi ... ga seruu
dong? masa ga seruu lah?

Okeeh?? Copi kode script html tersebut dan paste di blog kamu dan
nikmati hasilnya. Biarkan seluruh dunia tau bahwa kita semua adalah
murid-murid dari sebuah sekolah bernama kehidupan.

Ada yang belom mudeng?? Kalo masih belom jelas silahkan tanya sama
Novi atau Shinta. Heuheuhue..

Banner ini bisa dipasang di blog, kamu seperti MP, Blogspot, dll, tapi
tidak bisa dipasang di kamar mandi, toilet dan telepon umum, tidak
dijual bebas di wartel, binatu, or mini market kesayangan kamu.

Silahkan lihat contoh banner SK yang sudah terpasang dengan cantik di
beberapa blog berikut ini

http://catatankecil.multiply.com/ dan di sini
http://blog.indosiar.com/catatankecil /

Well, buat yang sudah pasang bannernya di blogg masing, silahkan
ngacung karena anda berkesempatan mendapatkan hadiah mengezutkan:
Ucapan Terimaksih :D

Wokeeeh??
Ditunggu partisisapinyaaaaa! !

Salam Banner Kehidupan
Departemen Humas & Jaringan SK

Sekolahkehidupan. com
Departemen Humas & Jaringan
Cp:085694771764

15.

[INFO] Bedah Buku "Ada Cinta di Masjidku" bersama Kajur Psikologi UP

Posted by: "Rumah Ilmu Indonesia" rezaervani@yahoo.com   rezaervani

Tue May 27, 2008 11:41 pm (PDT)

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah, insya Allah roadshow bedah buku & Launching Penerbitan
Rumah Ilmu Indonesia dan Buku Pertamanya "Ada Cinta di Masjidku" dimulai
bulan Depan dari Bandung.

Insya Allah selanjutnya juga akan dilaksanakan event serupa di Jakarta,
Semarang, Solo dan Surabaya.

Mohon Doanya

Dan Kami tunggu pula kehadiran sahabat-sahabat disana.

Salam,
Rumah Ilmu Indonesia
www.rezaervani.com
komunitas : http://groups.yahoo.com/group/rezaervani

Rangkaian Road Show Bedah Buku & Launching
"Ada Cinta di Masjidku" <http://penerbitan.rezaervani.com/>

Masjid Al Asyari, Universitas Islam Bandung (UNISBA)
Jln. Taman Sari No.1 Bandung

Sabtu, 7 Juni 2008
09.00 – 12.00 WIB

Bersama
Aditya Purana (Direktur Rumah Ilmu Publishing)
Reza Ervani (Penulis, Penggagas Rumah Ilmu Indonesia)
Mif Baihaqi (Ketua Jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia)
Ustadz. Fuad Muhsin (MQTV)

Info :
Uni Intan 0813 212 90770
SMS Centre Rumah Ilmu Indonesia : 0817 433 344
email : penerbitan[at]rezaervani.com
website info : http://penerbitan.rezaervani.com
komunitas : http://groups.yahoo.com/group/rezaervani

GRATIS !!!

Don't Miss It

16.

bukuA: Peta Masa Depanku, kado buat para Pengunjung & Pemilik Masa D

Posted by: "petamasadepankuoo7 future" petamasadepanku007@yahoo.co.id   petamasadepanku007

Wed May 28, 2008 12:22 am (PDT)

Moderator Yang Terhormat,
Numpang disTribute n sosialisasi gagasan PMD.
DIBAWAH INI ADALAH KUTIPAN DARI ISI BUKU YANG BERJUDUL:
PETA MASA DEPANKU: Sebuah buku Petunjuk bagi para Pengunjung & Pemilik Masa Depan".
Tulisan Saudara Hayadin.
Penerbit eLSAS FOUNDATION------------------------------------

Manusia dilengkapi oleh Sang Pencipta dengan kemampuan untuk melihat sesuatu secara abstrak.. Gambaran abstrak tersebut tersimpan di dalam pikiran atau di dalam benak kita. Gambaran tersebut kemudian dapat dituangkan ke atas kertas dalam bentuk lukisan, puisi, prosa atau bentuk lainnya yang kreatif. Dapat pula dituangkan dalam bentuk patung, mesin, robot, bangunan, dan lain-lain. Gambaran tersebut dapat berupa abstrasi, draft, desain, ataupun rancangan.
Dalam kaitannya dengan masa depan, maka manusia juga memiliki gambaran abstrak tentang wujud masa depan yang ingin di capai. Para filosof menyebut gambaran tersebut sebagai “VISI”. Andrias Harefa, Pengarang buku ‘Menjadi Manusia Pembelajar’ menyatakan dalam bukunya bahwa visi ibarat janin dalam kandungan. Ia akan lahir dan tumbuh menjadi suatu entitas yang kompleks, berbeda dalam hal karya dan kompetensi dengan yang mengandungnya.
Visi adalah naskah masa depan Anda. Visi adalah gambaran yang Anda buat dalam Otak tentang siapa dan menjadi apa Anda pada 5, 10, 25, atau 50 tahun dari sekarang. Anda perlu meluangkan waktu untuk merenungkan, merumuskan, dan menuliskan Visi Anda secara jelas. Jangan menggambarkan masa depan hanya dalam benak dan otak atau pikiran Anda. Ia gampang kabur, bahkan hilang, dan berganti-ganti setiap saat.
Peta Masa DepanKu dapat menuntun Anda untuk menuliskan Naskah Masa Depan yang jelas dan realistik..

---------------------------------------------------------- ingin tahu lebih lanjut...?

silahkan miliki bukunya.
Kontak:
Andik Kuswanto: 0812 885 2356
Abdulah Masud : 0815 1966 2006

---------------------------------
Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga.
17.

(TANGGAPAN) PUISI: LONTE BUSUK --- TUK RIZKY

Posted by: "Divin Nahb" divin_nahb_dn@yahoo.com   divin_nahb_dn

Wed May 28, 2008 2:52 am (PDT)

Para moderator yang terhormat, bagaimana kalau kita adakan diskusi puisi. Ini aku posting beberapa puisi saudara Arrizky Abbidin yang sempat aku kupas. Mohon kiranya diberikan masukan kembali untuk kawan-kawan yang pandai bersyair dan kritis dalam alam imaji 'puisi'

Okay....

"Lonte Busuk"
oleh: Arrizky Abbidin

Kembang kembali merekah
Mekar
Kelopakku menganga
Dipaksa
Bukan kuminta
Benangsari melabuhkan benih fana


Lebah
Sungkurkan jantanku!
Toh kau dapat bagian termanis
Dan kau timbun dalam sarangmu
Rayakanlah jatahmu
Jatahku?
Tak perlu cemas
Kupuaskan pelangganmu


Larut dalam euforia malam
Pesta mengalun mengisi gejolak baru
Jalangkau bius jantanku
Hingga setubuh
Terbelenggu nafsu tak bermalu


Inilah caraku berdiri
Berpijak pada bumi
Dongkolku cukup dihati
Esok
Lebah menagih lagi
Siapkan aku disajaki benangsari
Duri buntutnya menohok
Lagi...
Lagi dan lagi
Hingga ku lelah dan tak berlari


Ah, malam nanti bereproduksi lagi
Sampai nanti
Terbunuhku mati
Telanjang diri
Dalam dosa tak terampuni


Kupasanku: LONTE BUSUK -- by Divin Nahb

Makna: dunia malam dalam kamus seorang laki-laki. Ada kemungkinan ini ada penggambaran sebuah diskotik malam yang menyuguhkan seorang wanita penghibur. Dan sang penyair memposisikan diri sebagai pegawai dalam diskotik tersebut. Apa benar? Mari kita telaah bersama puisi ini. Dari judul sangat tergambar sekali bahwa sang penyair ingin melukiskan seorang lonte atau pelacur yang sungguh dibencinya. Maka, padanan kata lonte diletakkannya busuk.
Penggambaran dunia malam akan seorang wanita yang mampu menghipnotis setiap laki-laki. Tidak terkecuali si narator aku. Sang wanita menggoda para pelanggannya dan pegawai itu mampu menahan. Namun pada akhirnya diapun larut dalam goda sang wanita. Dalam bait ketiga "Larut dalam euforia malam. Pesta mengalun mengisi gejolak baru. Jalang kau bius jantanku. Hingga setubuh. Terbelenggu napsu tak bermalu". Pegawai itu bercinta dengan sang wanita penghibur dengan gejolak penuh napsu. Namun sayangnya, sepertinya itu hanya sebuah imajinasinya saja.
Pegawai cukup dongkol dengan kehadiran wanita yang menggoda itu. Lalu dia harus berperang lagi dalam ruang diskotik yang dipenuhi napsu dan dosa. Tapi dia tetap melakukannya karena dia masih pegawai tempat hiburan malam.


Unsur Puisi: puisi ini penggambaran sebuah kebencian pada wanita penghibur. Nada yang diucapkan saat puisi dibacakan memiliki emosi ingin meletupka kekesalan akan seseorang, walau dalam bait selanjutnya nada gairah tercipta. Dan lagi-lagi kekesalannya tercuat dalam bait terakhir.
1. Imagery
o Visual Imagery atau Imajinasi Penglihatan terdapat dalam bait ketiga dan keempat "Pesta mengalun mengisi gejolak baru. Hingga setubuh". Disuguhkan penglihan akan sebuah pesta yang kemudian seperti melihat dua orang bersetubuh.


2. Gaya Bahasa
o Hiperbola. Gaya bahasa ini bermain pada bait terakhir "Ah, malam nanti bereproduksi lagi. Sampai nanti. Terbunuhku mati". Hanya karena melihat wanita penggoda dan berada dalam tempat hiburan, seperti ingin mati.
o Simbol. Gaya bahasa ini mengambil beberapa kata, bait pertama baris pertama "Kembang kembali merekah" Kembang itu penggambaran untuk wanita. Bait pertama baris terakhir "Benangsari melabuhkan benih fana" – bait kelima baris keenam "Siapkan aku disajaki benangsari" Benangsari adalah unsur bunga yang ingin dibuahi, jika diibaratkan manusia maka tepatnya adalah wanita. Sedangkan kata lebah dalam bait kedua baris pertama "Lebah" adalah penggambaran pelanggan wanita yang ingin mencicipi tubuh wanita itu, dan tentu saja ini adalah penggambaran seorang laki-laki. Ya... laki-laki yang bernapsu untuk menghisap madu dari seorang wanita penghibur. Sedangkan simbol terakhir adalah jantan dalam bait kedua baris kedua "Sungkurkan jantanku!" – bait ketiga baris ketiga "Jalang kau bius jantanku" Jantan artinya kelaki-lakian seorang pria.

Siapa yang mau berbagi keritikan

Yuk belajar sama-sama
Pak Epri????? Mbak Dyah???? Achi TM????? Dani????? Fiyan?????
atau siapa saja

Salam
Divin Nahb

18.

(TANGGAPAN) PUISI: TAK TERKENANG --- TUK RIZKY

Posted by: "Divin Nahb" divin_nahb_dn@yahoo.com   divin_nahb_dn

Wed May 28, 2008 2:55 am (PDT)

"Tak Terkenang"
oleh: Arrizky Abbidin

Hari ini hatinya mati
Kota terlelap menyerap malam
Puing-puing angkasa hanya berbasa-basi
Titip salam untuk sang penghuni kelam


Lima prajurit melingkar duduk disecapa hari ini
Satu berkata :
"Kita yang menumbuhkan atau Dia yang menumbuhkan?"
Yang lain bisu
Bukan terdiam
Hanya terlepas dari kata-kata


Benak dihati tak menyangkal
"Kita yang tanam!"
Cetus lisan yang berkata


Seakan tak kuasa menahan kantuk
Cahaya semakin redup
Lilin sisa semalam
Lunglai
Lemas melawan panas berkobar kecil


Beradu nyali
Siap melepas hari
Lelah mengejar ujung dari dunia
Kelak sisakan nyawa untuk kita semua


Bumi 'kan meringis
Mendekap raga dalam perutnya
Pahlawan tak bertuan terlelap dalam tidurnya
Di secapa
Awal tercipta




Kupasanku : TAK TERKENANG --- Divin Nahb

Makna: penggambaran tentang jiwa seseorang yang rasa hampanya menggenainya. "Hari ini hatinya mati" hati mati dirasa tidak memiliki rasa. Kesemuanlah yang menyelimutinya. Dalam hal ini, penyair menggambarkan perasaan itu ketika malam (dalam bait pertama baris kedua-keempat) "Kota terlelap menyerap malam. Puing-puing angkasa hanya berbasa-basi. Titip salam untuk sang penghuni kelam". Dan penggambaran ini pula terjadi di bait keempat baris pertama-ketiga "Seakan tak kuasa menahan kantuk. Cahaya semakin redup. Lilin sisa semalam".
Namun dalam kehampaan yang semu dan matinya hati, ternyata ada sebuah pemikiran yang dalam mengenai kehidupan "Kita yang menumbuhkan atau Dia yang menumbuhkan?" sebuah pemikiran mengenai sesuatu yang sulit untuk dijawab karena kebimbangan yang akhirnya rasa itu semu. Pergolakan pemikiran pun terbentur dikarenakan orang-orang di sekelilingnya, hingga adanya sebuah ungkapan dalam bait kelima pada seluruh barisnya "Beradu nyali. Siap melepas hari. Lelah mengejar ujung dari dunia. Kelak sisakan nyawa untuk kita semua". Perasaan kesemuan dan kehampaan digambarkan pula seperti bumi yang akan meringis dalam bait terakhir baris pertama.
Judul tak terkenangpun menjadi gambaran keseluruhan bahwa orang tersebut memang tidak mengenang interaksinya terhadap kehidupan karena pemikirannya rumit dijabarkan hingga rasa semupun hadir dalam hatinya.


Unsur Puisi: nada puisi ini ketika dibacakan penuh kehampaan namun ada beberapa bait yang bisa dijadikan penekanan. Ada kalanya bernada sendu, namun ketika terdapat bait tentang perjuangan hidup atau pertanyaan kehidupan, maka nada tersebut ada kobarannya walau intonasi tidak begitu pecah. Karena lagi-lagi diungkapkan suasana dalam puisi ini terkesan berasa semu dan hampa, bukan kegembiraan yang meletup.
1. Imagery
o Visual Imagery atau Imajinasi Penglihatan bermain dalam bait kedua baris pertama "Lima prajurit melingkar duduk di secapa hari ini" – bait keempat baris kedua-ketiga "Cahaya semakin redup.Lilin sisa semalam" . dari penggambaran itu tentu saja penyair menyuruh kita seolah melihat lima prajurit duduk melingkar dan ada pula sebuah lilin yang cahanya semakin meredup.
o Auditory Imagery atau Imajinasi Pendengaran dapat terasa dalam bait kedua baris kedua-ketiga "Satu berkata: "Kita yang menumbuhkan atau Dia yang menumbuhkan?" " – bait ketiga baris pertama-kedua "Benak di hati tak menyangkal "Kita yang tanam!" ".
o Internal Sensation atau Imajinasi yang dirasakan dari dalam. Terdapat dalam bait keempat baris pertama dan keempat "Seakan tak kuasa menahan kantuk. Lunglai". Kita dapat merasakan bagaimana rasanya mengantuk dan bagaimana tubuh yang lemas ataui lunglai.
o Tactile Imagery atau Imajinasi Sentuhan bermain pada bait keempat baris kelima "Lemas melawan panas berkobar kecil". Dalam kalimat itu, kita seperti merasakan bagaimana panasnya lilin.


2. Gaya Bahasa
o Hiperbola. Gaya bahasa ini bermain dalam bait kelima baris ketiga "Lelah mengejar ujung dari dunia" Pengejaran yang sangat luar biasa sekali.
o Personifikasi adalah benda-benda yang diperlakukan seperti manusia. Gaya bahasa ini bermain dalam bait pertama baris pertama-kedua "Hari ini hatinya mati. Kota terlelap menyerap malam" – bait terakhir baris pertama "Bumi 'kan meringis". Benarkah hati memiliki rasa untuk mati, kota mampu terlelap, dan bumi dapat meringis. Hanya ungkapan personofikasilah yang mewakilinya.
o Simbol. Gaya bahasa ini tergambar dalam bait pertama baris ketiga "Puing-puing angkasa hanya berbasa-basi". Puing-puing bisa diartikan sebagai penghuni langit; bintang dan bulan. Namun bukannya matahari karena tidak ada matahari di malam hari. Bait kedua baris pertama "Lima prajurit melingkar duduk di secapa hari ini" Prajurit diidentikan sebagai manusia yang pemberani. Bisa jadi kelima orang itu bukan prajurit, namun sikapnyalah yang seperti seorang prajurit. Orang yang berani dalam mengarungi kehidupan yang berliku. Kemudian simbol prajurit itu tergambar lagi pada bait terakhir baris ketiga "Pahlawan tak bertuan terlelap dalam tidurnya" Lima orang itu selain digambarkan sebagai seseorang yang memiliki sifat pemberani seperti prajurit, ternyata mereka juga dipandang sebagai pahlawan. Tentu saja pahlawan yang bertarung dalam kejamnya kehidupan.

Bagaimana??

Salam

Divin Nahb

19.

(TANGGAPAN) PUISI: SURGAKU DAN DIA --- TUK RIZKY

Posted by: "Divin Nahb" divin_nahb_dn@yahoo.com   divin_nahb_dn

Wed May 28, 2008 2:57 am (PDT)

"Surgaku dan dia"
oleh: Arrizky Abbidin

Lepas sakit itu, aduh katanya
Dia hanya ingin bahagia, sudah pendiam
Sendiri pula, dan kini sakit
Bukan gila
Berak kencingpun dicelana
Monyet? Mirip pun tak
Jangan sebut itu lagi


(Aku berkaca-kaca)


Sudah! Jangan diayunkan lagi
Kapan dia balas? Kapan dia balas?
Hanya menggerutu, itupun mungkin
Biar dia bermain dengan lantai
Kalau tahinya berserakan, biar
Dibersihkan, memang bukan aku
Tapi aku sayang
Tolonglah hentikan, dia sudah luka
Jangan jadikan gila, dia hanya ingin bahagia


(Air mataku menitih)


(Memelas dia)
Mintalah...Mintalah...
Apa aku kasih?
Tak
Apa aku tega?
Tak
Apa kau sayang?
Ya. Sangat


(Aku menangis)


Tuhan...
Kau Maha Mendengar, kan?
Baca hatiku, kan?
Percaya aku rela mati untuknya, kan?
Lalu, kenapa aku diam?
Aku takut, hatiku tidak
Cukup tidak?


(Aku terisak)


Kalau sampai nanti dia wafat
'Kan kucium, kesempatan yang takkan kulewat
Walau harus membekas dikeningnya
Dan jika sampai nanti
Di surga, bersama, akan kutebus
Semua yang didunia
Aku tak takut lagi
Surga, ada Kau dan dia
Jangan Kau renggut mimpi
Surgaku dan dia
Karena aku telah malu
Pada ayah


Kupasanku: SURGAKU DAN DIA --- by Divin Nahb

Makna: mungkin karena aku sudah tahu jalan ceritamu, maka ada kemudahan aku mengupas puisimu ini. Memang dalam puisi ini sangat jelas keterlibatan penyair dalam menggambarkan seseorang. Penggambaran sosok ayah akhirnya tergambar dan terjawab dalam baris akhir puisi ini "Pada ayah".
Penyair menggambarkan sosok yang sangat dicintainya yang sedang sakit parah. Seakan ingin melerakan orang tersebut untuk meninggal daripada dia menderita. Penggambarakan ini ada di baris "Tolong hentikan, dia sudah luka". Atau meminta orang itu disembuhkan dari sakitnya yang parah bukannya memintanya untuk dihentikan nyawanya. Penggambaran ini ada dalam baris "(memelas dia) Apa aku kasih? Tak Apa aku tega? Tak."
Kecintaan sang penyair sangat tergambar dalam baris "Apa kau sayang? Ya. sangat " – "Percaya aku rela mati untuknya, kan?" – " 'Kan kucium, kesempatan yang takkan kulewat. Walau harus membekas dikeningnya" atau juga dalam ekspresinya "(Aku berkaca-kaca) – (Aku mataku menitih) – (Aku menangis) – (Aku terisak)"
Isi penceritaan dan gambarannya sangat terlihat jika ditelusuri dari baris ke baris. Penggambaran cinta yang sangat menonjol hadir dalam baris " 'Kan kucium, kesempatan yang takkan kulewat. Walau harus membekas dikeningnya." Bekas ciuman yang ada dikeningnya berharap bisa menemani jasadnya dalam kubur. Hingga cinta penyair akan terus bersemanyam walau keduanya tidak lagi saling bertatap muka secara nyata.


Unsur Puisi: nada dalam puisi ini ketika dibacakan bernada patah. Bisa dirasakan luapan emosi penyair dalam keseluruhan isi. Ada kalanya marah, ada kalanya sedih, ada kalanya memprotes, dan ada kalanya pasrah. Orang yang membacapun akan bertanya siapakah orang yang beruntung itu yang sedang digambarkan sang penyair? Unsur puisi selanjutnya akan dibahas di bawah.
1. Imagery
o Visual Imagery atau Imajinasi Penglihatan bermain dalam bait pertama baris kelima "Berak kencingpun dicelana" – bait ketiga baris keempat-kelima "Biar dia bermain dengan lantai. Kalau tahinya berserakan, biar" – bait kelima baris pertama "(Memelas dia)" – bait kesembilan baris kedua-ketiga " 'Kan kucium, kesempatan yang takkan kulewat. Walau harus membekas di keningnya". Semua yang digambarakan penyair seakan dilihat juga oleh orang-orang yang membaca puisinya. Bagaimana seseorang dalam puisinya mengeluarkan kotoran dalam celana, bagaimana dia bermain dengan lantai, bagaimana kotoran itu berserakan, bagaimana dia memelas, bagaimana ada orang yang mencium samapai membekas di keningnya. Di sini juga kita seakan diperlihatkan bahwa si "aku" sedang menangis hingga terisak.
o Internal Sensation atau Imajinasi yang dirasakan dari dalam. Kita dapat merasakan dalam bait bait pertama baris pertama "Lepas sakit itu, aduh katanya". Dari kalimat itu kita bisa merasakan bahwa penyair "menyuruh" kita untuk merasakan sakit yang dirasakan orang yang digambarakan penyair.
o Olfactory Imagery atau Imajinasi Penciuman tergambar dalam baris "Berak dan kencingpun di celana. Kalau tahinya berserakan, biar" Seolah penyair menyuruh kita untuk dapat mencium bau kotoran itu sendiri.


2. Gaya Bahasa
o Hiperbola. Gaya bahasa ini bermain dalam bait ketujuh baris keempat "Percaya aku rela mati untuknya, kan?" – bait kesembilan baris kedua-ketiga "'Kan kucium, kesempatan yang takkan kulewat. Walau harus membekas di keningnya". Penggambaran yang sangat luar biasa dituturkan penyair sebagai cinta yang tidak begitu terkira untuk seseorang.
KAlau yang ini bagaimana??

Salam

Divin Nahb

Recent Activity
Visit Your Group
Find Balance

on Yahoo! Groups

manage nutrition,

activity & well-being.

Y! Messenger

Files to share?

Send up to 1GB of

files in an IM.

Yahoo! Groups

w/ John McEnroe

Join the All-Bran

Day 10 Club.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: