Jumat, 30 Mei 2008

[daarut-tauhiid] Jangan duduk bersama mereka!


Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
FYI...

Semoga bermanfaat

Hindari Bermajlis Istihza`!
Selasa, 20 Mei 08, klik di sini: http://www.alsofwah.or
id/?pilih=lihatannur&id=482


Virus mengerikan telah menjalar ke seluruh tubuh ummat islam, ada kalanya
hal tersebut mampu mendatangkan kebaikan dan yang pasti adalah akan membawa
dampak buruk yang sangat berbahaya bagi kaum muslimin. Virus tersebut
menyebar melalui salah satu makhluk yang sangat kecil, yakni lidah yang tak
bertulang. Melalui makhluk kecil mungil ini seseorang akan menjadi tinggi
dan mulia derajatnya atau menjadi hina dan rendah serendah-rendahnya. Dengan
sebab itu pulalah seseorang akan menjadi celaka atau selamat, ahli hikmah
menyebutkan : "keselamatan seorang insan adalah tergantung bagaimana ia
menjaga lisannya".


Di sebagian tempat-tempat berkumpul, majlis-majlis ta`lim,halaqoh-halaqoh
ataupun di warung-warung kopi terkadang mudah sekali mereka mempergunakan
lisan untuk hal-hal yang sangat buruk dan sesuatu yang diharamkan. Bahkan
sampai-sampai kepada ucapan-ucapan yang mengakibatkan pelakunya terjerumus
dalam kekufuran seperti ghibah, berdusta, memfitnah, menafsirkan ayat-ayat
Allah subhanahu wata'aala ataupun hadits-hadits nabi shallallahu 'alahi
wasallam dengan tanpa didasari oleh ilmu yang benar dan tidak hanya itu,
saja sampai-sampai kepada "istihzaa`" atau menghina, mencela dan merendahkan
Allah subhanahu wata'aala, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya tidak lain itu semua
berangkat dari niat yang jahat, hati yang sakit dan lemahnya agama yang
dimiliki. Allah subhanahu wata'aala berfirman, "Hai orang-orang yang beriman
janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi
mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan)
dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena)
boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita
(yang mengolok-olokkan)." (QS. al-Hujurat : 11). Makna 'as-Sukhriyyah' dalam
ayat tersebut adalah menghina, merendahkan dan memberitahukan aib dan
kekurangan-kekurangannya, terkadang dengan meniru atau mempraktekan melalui
perbuatan dan ucapan, terkadang dengan isyarat atau gaya yang betujuan
menghinanya.


Dan diantara bentuk 'istihzaa' atau penghinaan yang paling dahsyat dan
sangat berbahaya adalah: menghina agama dan pelakunya. Hal tersebut
merupakan perkara yang sangat berbahaya, sehingga para Ulama telah
bersepakat bahwa "istihzaa` (menghina) Allah subhanahu wata'aala, agama-Nya
dan Rasul-Nya merupakan sebuah kekufuran yang nyata dan yang menyebabkan
pelakunya keluar dari islam secara menyeluruh". Syaikhul Islam Ibn Taimiyah
berkata: "Sesungguhnya menghina Allah subhanahu wata'aala, ayat-ayat, dan
rasul-Nya adalah kekufuran yang pelakunya menjadi kafir setelah ia beriman".


Ironinya penyakit 'istihzaa` dan sukhriyyah' ini telah menjadi 'seni' bagi
mereka, sehingga kita dapati berbagai macam bentuk istihza`yang mereka
lakukan. Diantara mereka ada yang menghina jilbab/hijab (dengan mengatakan
ini adalah adat istiadat Arab kuno/tempo dulu).Juga ada yang mencela bahwa
pelaksanaan hukum syar`i (sudah tidak relevan lagi). Dan bagi mereka yang
menyerukan amar ma`ruf dan nahi mungkar tidak lepas dari hinaan dan celaan
dari 'lisan ganas' mereka. Celaan juga mereka lakukan terhadap sunnah-sunnah
rasulullah shallallahu 'alahi wasallam seperti jenggot yang dipanjangkan,
celana yang dipendekkan ataupun yang lainnya.


Dalam hal ini "al-Lajnah ad-Da`imah" berfatwa menjawab pertanyaan seputar
orang yang berkata kepada saudaranya: "Wahai Jenggot" dengan maksud menghina
maka dijawab: "Sesungguhnya istihzaa` (mengina) jenggot merupakan sebuah
kemungkaran yang besar. Ucapan 'wahai jenggot' dengan maksud merendahkan dan
menghina adalah kufur, dan apabila hanya bermaksud sebagai pengenal maka
bukanlah kekufuran. Hanya saja panggilan seperti itu tidaklah sepatutnya
untuk dilakukan.


Ketahuilah bahwa istihzaa` adalah sesuatu yang sangat membahayakan bagi
agama seseorang, firman Allah subhanahu wata'aala : "Dan jika kamu tanyakan
kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan
menjawab: 'Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja'.
Katakanlah: 'apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu
berolok-olok?'. Tidak usah kamu minta maaf karena kamu kafir sesudah beriman
Jika Kami memaafkan segolongan daripada (kamu lantaran mereka taubat),
niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah
orang-orang yang selalu berbuat dosa." (QS. at-Taubah : 65-66).


Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang munafiq yang berkata (tentang
Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam dan para sahabatnya), ia berkata:
tidaklah kami melihat para Qurra` (ahli membaca al-qur`an) kita, kecuali
mereka adalah orang-orang yang buncit perutnya, pendusta, dan pengecut".
Kemudian hal itu di sampaikan kepada Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam,
lalu orang munafik tersebut datang kepada rasulullah shallallahu 'alahi
wasallam, ketika itu beliau telah menaiki untanya lalu melanjutkan
perjalanan. Sambil berlari-lari orang tersebut memanggil-manggil Rasulullah
shallallahu 'alahi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah shallallahu
alahi wasallam sesungguhnya kami hanya bermain-main dan bersenda gurau, lalu
rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda, (dengan membaca ayat) yang
artinya: "Apakah dengan Allah , ayat-ayat-Nya dan rasul-Nya kamu selalu
berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.
." (QS. at-Taubah: 65-66). Sampai-sampai kedua kaki orang tersebut
tersandung-sandung batu dan tidak sedikitpun Rasulullah shallallahu 'alahi
wasallam menghiraukannya sedangkan orang itu bergelanyutan di tali pelana
unta rasulullah shallallahu 'alahi wasallam.


Sudah sangat maklum dalam sirah Rasul bahwa beliau adalah orang yang paling
sayang kepada umatnya. Sangat mudah menerima udzur (alasan) apabila mereka
salah dan minta dimaafkan. Kendatipun demikian, beliau tidak menerima
permintaan maaf dari orang-orang yang menghina Allah subhanahu wata'aala,
ayat-ayat-Nya dan rasul-Nya, demikianlah... alangkah besarnya dosa istihzaa`
tersebut sampai-sampai Allah subhanahu wata'aala berfirman: "Kamu telah
kafir sesudah beriman". Naudzubillah mindzalik.


Ibnul-Jauzi berkata dalam 'Zaadul- Masiir': "Hal ini menunjukkan bahwa
sungguh-sungguh dan bermain-main' dalam menampakkan kata-kata kekufuran
adalah sama."


Dan Syaikh as-Sa`di berkata: "Sesungguhnya menghina Allah subhanahu wata
aala dan rasul-Nya adalah sebuah kekufuran yang dapat mengeluarkan pelakunya
dari agama islam (menjadi kafir) karena dasar pokok agama ini dibangun
diatas pengagungan kepada Allah subhanahu wata'aala, agama Islam dan
Rasul-Nya. Dan istihzaa` terhadap hal tersebut berarti ia telah meghapus dan
membatalkan dasar pokok agama tersebut".


Demikian pula Syaikh Muhammad Bin Ibrahim berkata: "Sebagian orang ada yang
kerjaannya mencari-cari kesalahan para Ahli Ilmu apakah ia pernah bertemu
ataupun belum pernah bertemu mereka, seperti ucapannya: "si fulan itu begini
dan begitu (kelompok dakwah itu begini dan begitu)". Hal-hal seperti ini
dikhawatirkan pelakunya akan menjadi murtad. Dan tidaklah ia mencela mereka
kecuali karena mereka adalah orang-orang yang taat".


Allah subhanahu wata'aala berfirman yang artinya, " Kehidupan dunia
dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina
orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia
dari pada mereka dihari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang
yang dikehendaki-Nya tanpa batas." (QS. al-Baqarah: 212).


Dan sebagian dari mereka ada yang memungkiri ketika dikatakan kepadanya:
ucapanmu adalah termasuk istihzaa` (menghina) agama", lalu ia mengatakan,
kami tidaklah bermaksud menghina agama, tidak pula kepada pribadi seseorang,
akan tetapi kami hanyalah bercanda dan bergurau". Dan dia tidak faham akibat
dari gurauan dan candaan semacam itu. Sungguh hal itu adalah sebuah kehinaan
dan kebinasaan di dunia, bencana dan adzab yang pedih di akhirat. Allah
subhanahu wata'aala berfirman, artinya, "Tinggallah dengan hina didalamnya,
dan janganlah kamu berbicara dengan Aku. Sesunguhnya ada segolongan dari
hamba-hamba-Ku berdoa (di dunia) ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka
ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat yang
paling baik. Lalu kamu menjadikan mereka buah ejekan, sehingga (kesibukan)
kamu mengejek mereka, menjadikan kamu lupa mengingat Aku, dan adalah kamu
selalu mentertawakan mereka, sesungguhnya Aku membei balasan kepada mereka
di hari ini, karena kesabaran mereka; sesung-guhnya mereka itulah
orang-orang yang menang."(QS. al-Mukminun: 108-111).


Ejekan dan hinaan kepada orang biasa (orang pada umumnya) adalah sebuah
perbuatan yang menyakitkan dan permusuhan. Lebih-lebih jika hal itu di
tujukan kepada orang-orang yang beriman, kepada orang-orang yang 'iltizam'
(selalu menghidupkan sunnah-sunnah Rasul). Dalam hal ini Allah subhanahu
wata'aala berfirman: "Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan
mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah
memikul kebohongan dan dosa yang nyata." (QS. al-Ahzab: 58).


Saudaraku berhati-hatilah, jauhilah oleh kalian duduk-duduk di tempat-tempat
yang didalamnya terdapat maksiat kepada Allah subhanahu wata'aala, janganlah
bergabung bersama mereka. Janganlah dekat-dekat dengan mereka. Maksiat
adalah bak penyakit kronis, virus yang ganas yang mudah sekali menular.
Lebih-lebih jika engkau tidak memiliki kekebalan tubuh untuk menghalau dan
membentenginya yaitu iman dan ilmu yang kokoh. Allah subhanahu wata'aala
berfirman: "Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam al-Quran
bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan
(oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga
mereka memasuki pembicaraan yang lain. karena sesungguhnya (kalau kamu
berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah
akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam
jahannam." (QS. an-Nisa`: 140).


Maka sebuah kewajiban bagi kita untuk mengingkari perbuatan maksiat yang
kita temui sekuat tenaga dan kemampuan kita, menjauh dan mengelak dari
perbuatan-perbuatan dosa tersebut. Ingat bahwa Allah subhanahu wata'aala
senantiasa mengawasi gerak-gerik kita dan para malaikat selalu siap mencatat
segala ucapan dan perbuatan kita. Berupayalah untuk selalu menjaga lisan
karena lisan tidak bertulang, mudah terpleset dan jatuh kedalam kebinasaan
dan kecelakaan. Mudah-mudahan Allah subhanahu wata'aala senantiasa
membersihkan dan mensucikan lisan dan pendengaran kita dari segala noda dan
keburukan. Wallahul Musta`an.


Sumber: Disadur dari risalah "Falaa Taq`uduu Ma`ahum", Abdul Malik al-Qosim.
Oleh: Andri Abdul Halim Abu Thalhah

Netter Al-Sofwa yang dimuliakan Allah Ta'ala, Menyampaikan Kebenaran adalah
kewajiban setiap Muslim. Kesempatan kita saat ini untuk berdakwah adalah
dengan menyampaikan Artikel ini kepada saudara-saudara kita yang belum
mengetahuinya.
Semoga Allah Ta'ala Membalas 'Amal Ibadah Kita. Aamiin

Waassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
----------------------------------------------------------
YAYASAN AL-SOFWA
Jl.Raya Lenteng Agung Barat No.35 PostCode:12810
Jakarta Selatan - Indonesia
Phone: 62-21-78836327. Fax: 62-21-78836326.
e-mail: info@alsofwah.or.id, webmaster@alsofwah.or.id, admin@alsofwah.or.id
website: www.alsofwah.or.id

Artikel yang dimuat di situs ini boleh dicopy & diperbanyak dengan syarat
mencantumkan sumber: alsofwah.or.id serta tidak untuk komersil.
"Bersama Al-Sofwah Menapak Jalan Dakwah Salafusshalih"


[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
New web site?

Drive traffic now.

Get your business

on Yahoo! search.

Moderator Central

An online resource

for moderators

of Yahoo! Groups.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: