Senin, 23 Maret 2009

[daarut-tauhiid] Mengirimkan Pahala Untuk Mayyit


Mengirim Hadiah Pahala Bagi Mayyit

Do'a dan
ibadah baik maliyah maupun badaniyah bisa bermanfaat untuk mayyit berdasarkan
dalil berikut ini:

Dan
orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdo'a,
"Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman
lebih dahulu dari kami." (QS Al-Hasyr: 10)

Dalam ayat
ini Allah SWT menyanjung orang-orang yang beriman karena mereka memohonkan
ampun (istighfar) untuk orang-orang beriman sebelum mereka. Ini menunjukkan bahwa
orang yang telah meninggal mendapat manfaat dari istighfar orang yang masih
hidup.

a. Shalat
Jenazah.

Tentang do'a
shalat jenazah antara lain, hadits:

Dari Auf bin Malik ia berkata: Saya telah mendengar Rasulullah SAW berdoa, "Ya
Allah ampunilah dosanya, sayangilah dia, maafkanlah dia, sehatkanlah dia,
muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah kuburannya, mandikanlah dia dengan
air es dan air embun, bersihkanlah dari segala kesalahan sebagaimana kain putih
bersih dari kotoran, gantikanlah untuknya tempat tinggal yang lebih baik dari
tempat tinggalnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang
lebih baik dari pasangannya dan peliharalah dia dari siksa kubur dan siksa
neraka." (HR Muslim).

b. Doa bagi
Mayyit Saat Dikuburkan

Dari Ustman
bin 'Affan ra. berkata: Adalah Nabi SAW apabila selesai menguburkan mayyit,
beliau berdiri lalu bersabda, "Mohonkan ampun untuk saudaramu dan mintalah
keteguhan hati untuknya, karena sekarang dia sedang ditanya." (HR Abu Dawud)

c. Doa Saat
Ziarah Kubur

Diriwayatkan
oleh 'Aisyah ra bahwa ia bertanya kepada Nabi SAW, "Bagaimana pendapatmu kalau
saya memohonkan ampun untuk ahli kubur?" Rasul SAW menjawab, "Ucapkan: Salam
sejahtera semoga dilimpahkan kepada ahli kubur Mu'min dan Muslim dan semoga
Allah memberikan rahmat kepada generasi pendahulu dan generasi mendatang dan
sesungguhnya dengan kehendak Allah kami pasti menyusul." (HR Muslim).

d. Sampainya
Pahala Sedekah untuk Mayit

Dari
Abdullah bin Abbas ra bahwa Saad bin Ubadah ibunya meninggal dunia ketika ia
tidak ada di tempat, lalu ia datang kepada Nabi SAW untuk bertanya, "Wahai
Rasulullah SAW sesungguhnya ibuku telah meninggal sedang saya tidak ada di
tempat, apakah jika saya bersedekah untuknya bermanfaat baginya?" Rasul SAW
menjawab, "Ya." Saad berkata:, "Saksikanlah bahwa kebunku yang banyak buahnya
aku sedekahkan untuknya." (HR Bukhari).

e. Sampainya
Pahala Saum untuk Mayit

Dari 'Aisyah
ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang meninggal dengan mempunyai
kewajiban shaum (puasa) maka keluarganya berpuasa untuknya." (HR Bukhari dan
Muslim)

f. Sampainya
Pahala Haji Badal untuk Mayit

Dari Ibnu
Abbas ra. bahwa seorang wanita dari Juhainnah datang kepada Nabi SAW dan
bertanya, "Sesungguhnya ibuku nadzar untuk hajji, namun belum terlaksana sampai
ia meninggal, apakah saya melakukah haji untuknya?" Rasul menjawab, "Ya,
bagaimana pendapatmu kalau ibumu mempunyai hutang, apakah kamu membayarnya?
Bayarlah hutang Allah, karena hutang Allah lebih berhak untuk dibayar." (HR
Bukhari)

g.
Membayarkan Hutang Mayit

Bebasnya
hutang mayyit yang ditanggung oleh orang lain sekalipun bukan keluarga. Ini
berdasarkan hadits Abu Qotadah di mana ia telah menjamin untuk membayar hutang
seorang mayyit sebanyak dua dinar. Ketika ia telah membayarnya nabi SAW
bersabda:

"Sekarang engkau telah mendinginkan kulitnya." (HR Ahmad)

h. Dalil
Qiyas

Pahala itu
adalah hak orang yang beramal. Jika ia menghadiahkan kepada saudaranya yang
muslim, maka hal itu tidak ada halangan sebagaimana tidak dilarang
menghadiahkan harta untuk orang lain di waktu hidupnya dan membebaskan hutang
setelah wafatnya. Islam telah memberikan penjelasan sampainya pahala ibadah
badaniyah seperti membaca Al-Qur'an dan lainnya diqiyaskan dengan sampainya
puasa, karena puasa dalah menahan diri dari yang membatalkan disertai niat, dan
itu pahalanya bisa sampai kepada mayyit. Jika demikian bagaimana tidak sampai
pahala membaca Al-Qur'an yang berupa perbuatan dan niat.

Menurut
pendapat ini, maka bila seseorang membaca Al-Fatihah dengan benar, akan
mendatangkan pahala dari Allah. Sebagai pemilik pahala, dia berhak untuk
memberikan pahala itu kepada siapa pun yang dikehendakinya termasuk kepada
orang yang sudah mati sekalipun. Dan nampaknya, dengan dalil-dalil inilah
kebanyakan masyarakat di negeri kita tetap mempraktekkan baca Al-Fatihah untuk
disampaikan pahalanya buat orang tua atau kerabat dan saudra mereka yang telah
wafat. Jadi, mengirim pahala bagi mayyit bukanlah sesuatu yang diada-adakan
lalu dicari-cari dalilnya. Tetapi merupakan upaya untuk menghidupkan
sunnah-sunnah Rasul dengan kemasan yang mudah diterima masyarakat.

 

kunjungi : www.whitekingdom.co.cc

Pemerintahan yang jujur & bersih? Mungkin nggak ya? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Weight Loss Group

on Yahoo! Groups

Get support and

make friends online.

Yahoo! Groups

Auto Enthusiast Zone

Love cars? Check out the

Auto Enthusiast Zone

Cat Groups

on Yahoo! Groups

discuss everything

related to cats.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: