Jumat, 11 Juni 2010

[daarut-tauhiid] Urgensi Mengkaji Sirah Nabawiyah

http://www.dakwatuna.com

Urgensi Mengkaji Sirah Nabawiyah

Oleh: Drs. DH Al Yusni
________________________________

dakwatuna.com – Sirah Nabawiyah merupakan seri perjalanan hidup
seorang manusia pilihan yang menjadi parameter hakiki dalam membangun
potensi umat. Sehingga, mempelajarinya bukan sekadar untuk mengetahui
peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa itu. Melainkan, mengkajinya
untuk menarik pelajaran dan menemukan rumusan kesuksesan generasi masa
lalu untuk diulang di kehidupan kiwari.

Melalui pemahaman sirah nabawiyah yang tepat, setiap muslim akan
mendapatkan gambaran yang utuh dan paripurna tentang hakikat Islam dan
terbangun semangatnya untuk merealisasikan nilai-nilai yang didapat
dalam kehidupannya saat ini. Apalagi sasaran utama dari kajian sirah
adalah mengembalikan semangat juang untuk merebut kembali kejayaan
yang pernah dimiliki umat Islam. Secara umum kepentingan kita mengkaji
sirah nabawiyah, adalah:

Memahami pribadi Rasulullah saw. sebagai utusan Allah (fahmu
syakhshiyah ar-rasul)

Dengan mengkaji sirah kita dapat memahami celah kehidupan Rasulullah
saw. sebagai individu maupun sebagai utusan Allah swt. Sehingga, kita
tidak keliru mengenal pribadinya sebagaimana kaum orientalis memandang
pribadi Nabi Muhammad saw. sebagai pribadi manusia biasa.

"Hai nabi, sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa
kabar gembira dan pemberi peringatan, Dan untuk jadi penyeru kepada
agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. Dan
sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin bahwa
Sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah." (Al-Ahzab:
45-47).

Mengetahui contoh teladan terbaik dalam menjalani kehidupan ini
(ma'rifatush shurati lil mutsulil a'la)

Contoh teladan merupakan sesuatu yang penting dalam hidup ini sebagai
patokan atau model ideal. Model hidup tersebut akan mudah kita dapati
dalam kajian sirah nabawiyah yang menguraikan kepribadian Rasulullah
saw. yang penuh pesona dalam semua sisi.
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (Al-Ahzab:
21).

Dapat memahami turunnya ayat-ayat Allah swt. (al-fahmu 'an-nuzuli aayatillah)

Mengkaji sirah dapat membantu kita untuk memahami kronologis ayat-ayat
yang diturunkan Allah swt. Karena, banyak ayat baru dapat kita
mengerti maksudnya setelah mengetahui peristiwa-peristiwa yang pernah
dialami Rasulullah saw. atau sikap Rasulullah atas sebuah kejadian.
Melalui kajian sirah nabawiyah itu kita dapat menyelami maksud dan
suasana saat diturunkan suatu ayat.

Memahami metodologi dakwah dan tarbiyah (fahmu uslubid da'wah wat-tarbiyah)

Kajian sirah juga dapat memperkaya pemahaman dan pengetahuan tentang
metodologi pembinaan dan dakwah yang sangat berguna bagi para dai.
Rasulullah saw. dalam hidupnya telah berhasil mengarahkan manusia
memperoleh kejayaan dengan metode yang beragam yang dapat dipakai
dalam rumusan dakwah dan tarbiyah.

Mengetahui peradaban umat Islam masa lalu (ma'rifatul hadharatil
islamiyatil madliyah)

Sirah nabawiyah juga dapat menambah khazanah tsaqafah Islamiyah
tentang peradaban masa lalu kaum muslimin dalam berbagai aspek.
Sebagai gambaran konkret dari sejumlah prinsip dasar Islam yang pernah
dialami generasi masa lalu.
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang fasik." (Ali Imran: 110).

Menambah keimanan dan komitmen pada ajaran Islam (tazwidul iman wal
intima'i lil islam)

Sebagai salah satu ilmu Islam, diharapkan kajian sirah ini dapat
menambah kualitas iman. Dengan mempelajari secara intens perjalanan
hidup Rasulullah, diharapkan keyakinan dan komitmen akan nilai-nilai
islam orang-orang yang mempelajarinya semakin kuat. Bahkan, mereka mau
mengikuti jejak dakwah Rasulullah saw.

Yang paling penting dalam memahami sirah nabawiyah adalah upaya untuk
merebut kembali model kepemimpinan umat yang hilang. Kepemimpinan yang
dapat memberdayakan umat dan untuk kemajuan mereka. Nabi Musa a.s.
membangkitkan kaumnya atas kelesuan berbuat bagi kemajuan bangsa dan
negerinya. Sehingga beliau mengingatkan kaumnya atas anugerah nikmat
yang diberikan Allah swt. pada mereka tentang tiga model kepemimpinan
umat yang pernah ada pada sejarah mereka.

Dan (Ingatlah) ketika Musa Berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku,
ingatlah nikmat Allah atasmu ketika dia mengangkat nabi-nabi di
antaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan
diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada
seorang pun di antara umat-umat yang lain." (Al-Maa-idah: 20).

Jadi, nilai utama yang hendak dibangun kembali dengan kajian sirah
nabawiyah adalah semangat berbuat untuk kemajuan bangsa dan umat
meraih harga dirinya di hadapan umat-umat yang lain. Lebih dari itu,
juga untuk mengembalikan hak kepemimpinan kepada umat Islam, umat nabi
pilihan.

Tiga Model Kepemimpinan

Model kepemimpinan umat sangat berpengaruh terhadap kemajuan dan
kemunduran sebuah bangsa. Karenanya Islam mengajak umatnya untuk
memilikinya kembali agar anugerah nikmat dari Allah swt. dapat
berfungsi lagi dan bertambah. Anugerah nikmat tersebut adalah model
kepemimpinan umat. Kepemimpinan yang mesti dimiliki umat agar mereka
mendapatkan hidup yang lebih baik, adil, sejahtera, dan sentosa. Model
kepemimpinan itu ialah:

Kepemimpinan spiritual (zi'amah diiniyah)

Kepemimpinan moral spiritual yang akan memberikan contoh pada umat
tentang apa yang perlu diperbuat dan dilakukan pada kehidupan
bermasyarakat. Sehingga masyarakat tidak terjerumus pada jurang
kehancuran moral yang akan membawa kesengsaraan kehidupan bangsa.
Kepemimpinan ini menjadi patokan dalam masyarakat yang dicontohkan
langsung oleh pimpinan masyarakat untuk menjadi panutan dalam akhlak,
ibadah, kesantunan, kedermawanan, perilaku keluhuran, dan lainnya.
Kemudian menyerukan pada masyarakat dengan penuh kesabaran agar dapat
mengikuti jejak dan langkah perbuatannya. Serta memberikan kesadaran
akan pentingnya moral bagi kehidupan berbangsa. Dengan begitu
masyarakat tidak lagi mencontoh perilaku kepribadiannya kepada
figur-figur yang keliru.

Kepemimpinan politik (zi'amah siyasiyah)

Kepemimpinan politik yang mengatur birokrasi dan administrasi
masyarakat dengan mengedepankan pelayanan dan pengabdian. Bukan
sebagai pemeras rakyat dan penyengsara umat. Hal ini akan terjadi bila
kepemimpinan struktural dipimpin oleh orang-orang shalih yang punya
kredibilitas. Kredibilitas mereka diakui untuk memimpin umat lantaran
kemampuannya menjalankan fungsi kepemimpinan dengan benar.

Kepemimpinan intelektual (zi'amah ilmiyah)

Kepemimpinan intelektual dapat mencerdaskan kehidupan umat.
Kepemimpinan ini dapat diraih bila semangat intelektual kembali
menggeliat. Sehingga, menciptakan kecerdasan umat secara massal.
Seluruh elemen masyarakat dapat memahami perkembangan zaman serta
dapat mengerti alur kehidupan. Dengan itu tidak ada lagi unsur
masyarakat yang menjadi obyek penderita dan terus dibodohi atas
kebijakan dan sikap orang lain. Dari sana umat ini akan menjadi
sokoguru dunia dalam ilmu pengetahuan. Setiap hari selalu muncul
hal-hal baru. Setiap waktu ada penemuan baru

"Bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui
segala sesuatu." (Al-Baqarah: 282).

Oleh karena itu, kajian sirah harus menghantarkan orang-orang yang
mempelajarinya kepada bangkitnya semangat juang untuk merebut kembali
model kepemimpinan umat. Sehingga, umat dapat merasakan kenikmatan
dalam hidup yang penuh anugerah. Kehidupan mereka tidak terzhalimi
sedikit pun. Bahkan mereka dapat dengan jelas melihat harapan dan
obsesinya ke depan. Wallahu 'alam bishshawaab.

http://www.dakwatuna.com/2007/urgensi-mengkaji-sirah-nabawiyah/


------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: