Rabu, 14 September 2011

[daarut-tauhiid] Boleh kok, shalat di langgar!

*Boleh kok, shalat di langgar!*

*(Blogged on FB and syarifniskala.com)*

*
*

Sering kali kita mendengar *joke* ringan saat mengantre di ruang wudhu,
"Shalat boleh kok di langgar." Benarkah? Bukankah shalat merupakan pilar
kedua dalam Islam? Bukankah banyak peringatan-Nya yang menunjukkan bahwa
shalat itu kewajiban utama? Bukankah banyak tulisan di *sticker* berbunyi,
"Shalatlah kamu sebelum dishalatkan"? Bukankah banyak ulama yang tidak
kompromi dengan para pembangkang shalat? Bukankah pembeda muslim dan
nonmuslim adalah shalat?


Yang benar adalah shalat itu boleh di langgar dan shalat itu tidak boleh
dilanggar. Lha, *piye iki*?


Shalat itu memang boleh di langgar karena di langgar berarti melakukan
shalat di sebuah tempat bernama langgar (mushala kecil, disebut juga surau).
Penting juga kita perhatikan penulisan (serta pengucapannya, jika
memungkinkan) kata di langgar. Jika dituliskan terpisah (ada spasi) antara
kata 'di' dengan kata 'langgar', itu berarti kata langgar merujuk pada nama
tempat.


Shalat juga boleh dilanggar oleh nonmuslim, seseorang yang belum balig,
tidak waras, atau perempuan muslim dewasa yang berhalangan (nifas atau
haid). Kemudian, walau shalat termasuk ibadah utama dalam Islam, bagi orang
yang gagal mengimaninya sebagai sebuah perintah-Nya, sangat mungkin
dilanggar. Pernah saya berdiskusi dengan mereka yang berpikiran sangat
liberal atau aliran kepercayaan, bahwa menurut persepsi mereka shalat memang
boleh dilanggar.


Shalat itu tidak boleh dilanggar jika Anda adalah seorang muslim yang taat.
Ingat ya, penulisan (jua pelafalan yang berhati-hati) kata 'di' dan
'langgar' menyatu itu memaksa kita pada persepsi kata langgar sebagai kata
kerja, bukan kata benda (menunjuk tempat), sehingga memberikan pengertian
diabaikan, ditinggalkan, atau ditabrak aturan mainnya.


So, shalat itu boleh di langgar tapi tidak boleh dilanggar.


Hmmm, sudah menjadi *life style* Andakah shalat lima waktu dan shalat sunat
utama (tahajud, dhuha)?


------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: