Sabtu, 17 Mei 2008

[daarut-tauhiid] Pengajaran Seimbang Teori Evolusi Diperjuangkan di AS

sumber: KOLOM TEORI EVOLUSI MENANTI AJAL, www.hidayatullah.co.id

Pengajaran Seimbang Teori Evolusi Diperjuangkan di AS

Thursday, 15 May 2008

Evolusionis Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat mulai cemas.
"Dogma suci" evolusi semakin dibeberkan dan terus digoyang

Hidayatullah.com--Evolusionis Amerika Serikat (AS) dan negara-negara
lain patut cemas. Pasalnya, kejahatan diktatorisme mereka yang selama
ini mengangkangi dunia ilmu pengetahuan dan menindas mereka yang
berani mempertanyakan "dogma suci" evolusi semakin dibeberkan dan
digoyang.

Film dokumenter fakta nyata "Expelled: No Intelligence Allowed" sudah
sejak 18 April 2008 lalu diputar di sekitar 1000 gedung bioskop di
seantero AS dan mendapat sambutan luar biasa. Film yang bersitus di
www.expelledthemovie.com tersebut mengungkap fakta masa kini tentang
derita korban-korban kebiadaban penindasan evolusionis itu.

Dampaknya, kini masyarakat luas AS menjadi tersadarkan, bahwa ada
sesuatu yang salah di negeri mereka: kebebasan akademis yang dijunjung
tinggi di AS diinjak-injak oleh para ilmuwan evolusionis. Di sisi
lain, media massa, lembaga dan para ilmuwan Darwinis termasuk yang
paling lantang mencemooh dan memburuk-burukkan film tersebut. Namun
cercaan ini menjadi bukti tersendiri bahwa aib evolusionis yang
diungkap film tersebut adalah benar.

Lantang bersuara

Evolusionis dogmatis ini memecat dan mencemooh rekan sesama ilmuwan
yang berani mengritik dan mempertanyakan keabsahan teori evolusi, atau
berpandangan selain teori evolusi. Sebagian korban-korban penindasan
ini bungkam, sebagian lagi menyembunyikan pandangannya yang menolak
teori evolusi agar tidak mengalami nasib tragis sebagaimana dialami
rekan-rekannya yang lain yang dikeluarkan dari jabatan akademisnya.
Namun sebagian lagi, seperti Dr. Guillermo Gonzalez dan Dr. Richard
Sternberg, lantang bersuara dan pantang menyerah menghadapi kedzaliman
evolusionis itu.

Dr. Sternberg adalah pakar biologi evolusi yang menekuni kaitan antara
gen dan homologi morfologi, serta seluk beluk informasi genomik. Di
situs resminya, www.rsternberg.net, ia menuturkan panjang lebar
kekejaman akademis yang dialaminya di Smithsonian Institution.
Penindasan ini dideritanya setelah ia meloloskan penerbitan tulisan
ilmiah yang mendukung perancangan cerdas di jurnal biologi yang dieditnya.

Kisah pilu serupa menimpa Dr. Guillermo Gonzalez, profesor astronomi
di Iowa State University (ISU), AS. Di situs www.freegonzalez.com ia
memaparkan pemecatan yang ia alamai di tempat penelitiannya.

Dengan 68 tulisan ilmiah di akhir masa kontrak akademisnya, Dr.
Gonzalez sebenarnya telah melampaui batas jenjang "luar biasa" di
departemennya dalam hal penelitian dengan prestasi 350% lebih tinggi
dari yang ditargetkan. Berdasarkan prestasi gemilang ini, salah
seorang ilmuwan terkemuka yang menilai pengajuan perpanjangan kontrak
Dr. Gonzalez mendukung perpanjangan kontrak yang diajukannya.

Pada tahun 2004, Dr. Guillermo Gonzalez menulis buku berjudul The
Privileged Planet (Planet Yang Diistimewakan), yang kemudian diangkat
menjadi film, www.privilegedplanet.com. Buku dan film tersebut
mengemukakan bukti dari ilmu astronomi dan fisika bahwa alam semesta
dirancang sengaja bagi kehidupan dan penemuan ilmiah.

Dr. Gonzalez mendapatkan penghargaan penting berupa dana dari the
Templeton Foundation untuk menulis bukunya The Privileged Planet
sebagai bagian dari kewajiban resminya di Iowa State University (ISU).
Namun rekan-rekannya di ISU menolak memperpanjang kerjanya, karena
mereka tidak menghendaki pendukung perancangan cerdas seperti Dr.
Gonzalez ada di departemen mereka. Akhirnya, Presiden ISU Gregory
Geoffrey dan kemudian lembaga Board of Regents of the State of Iowa di
bulan Februari 2008 menolak tuntutan perpanjangan kontrak kerjanya.

Ideologi evolusi

Perancangan cerdas memiliki pandangan bahwa kesempurnaan alam
kehidupan ini merupakan bukti keberadaan perancangan sengaja yang
memunculkan makhluk hidup, bertolak belakang dengan teori evolusi yang
menolak gagasan itu. Teori evolusi menihilkan adanya perancangan
sengaja di alam sebagaimana perkataan Charles Darwin sendiri:

"There seems to be no more design in the variability of organic
beings, and in the action of natural selection, than in the course
which the winds blow."

"Tampaknya tidak ada perancangan pada keberagaman makhluk hidup, dan
pada tindakan seleksi alam, selain dari proses yang digerakkan oleh
tiupan angin." (Francis Darwin (editor), The Life and Letters of
Charles Darwin (New York: D. Appleton, 1887), Volume I, hal. 278-285;
Volume II, hal. 105-106.)

Evolusionis terkemuka, Stephen Jay Gould menegaskan hal serupa
mengenai pemikiran Darwin ini dalam perkataannya:

"Darwin developed an evolutionary theory based on chance variation and
natural selection imposed by an external environment: a rigidly
materialistic (and basically atheistic) version of evolution."

"Darwin membangun sebuah teori evolusi berdasarkan variasi kebetulan
dan seleksi alam yang dikenakan oleh lingkungan luar: sebuah versi
materialis kaku (dan pada dasarnya ateis) dari evolusi," (- Stephen
Jay Gould, Ever Since Darwin: Reflections in Natural History 33 (W.W.
Norton 1977).)

Singkatnya, jika teori evolusi adalah teori ilmiah, maka teori evolusi
dapat leluasa dipertanyakan dan dikritik ilmiah, sebagaimana
teori-teori ilmiah lainnya. Namun kenyataannya tidak demikian. Teori
evolusi adalah sebentuk ideologi materialis dan ateis, yang perlu
dipertahankan dengan cara ideologis pula seperti penindasan kebebasan
ilmiah, pemecatan, pembungkaman, pencemoohan, pelarangan penjelasan
tandingan teori evolusi dan segala tindakan non intelektual dan non
ilmiah lainnya.

Tidak pernah terbukti

Tidak sekedar itu, teori evolusi Darwin, salah satu versi teori
evolusi yang dominan saat ini, memang tidak pernah dibuktikan secara
langsung. Dalam perkataan pakar biologi AS, Jonathan Wells, hingga
sekarang tidak pernah ada terbitan ilmiah yang membenarkan dengan
bukti langsung akan adanya proses pembentukan spesies ala Darwin.

Dengan kata lain, teori evolusi Darwin didasarkan pada ketiadaan bukti
langsung. Darwin membeberkan bahasan panjang dalam bukunya The Origin
of Species by Means of Natural Selection". Tapi, Darwin tidak memiliki
bukti langsung apa pun yang mendasari hipotesis yang tercermin pada
judul bukunya itu. Tidak pula pengikutnya di masa kini dapat
menunjukkan bukti langsung itu.

Memperjuangkan kebebasan

"Kami, warga Negara Amerika yang bertanda tangan di bawah ini,
mendorong diterapkannya kebijakan oleh lembaga-lembaga akademis milik
negara kami yang menjamin kebebasan akademis guru dan murid untuk
membahas kekuatan dan kelemahan evolusi Darwin. Guru sepatutnya
dilindungi dari tindakan dipecat, diganggu, diancam, atau
didiskriminasi akibat mengajarkan secara berimbang kekuatan dan
kelemahan ilmiah teori Darwin. Siswa sepatutnya dilindungi dari
tindakan diganggu, diancam, atau didiskriminasi akibat mengemukakan
pandangan mereka mengenai kekuatan dan kelemahan ilmiah teori Darwin
dengan cara yang semestinya."

Demikian bunyi petisi kebebasan akademis,
www.academicfreedompetition.com, yang sekarang sedang diperjuangan di
AS. Petisi ini diperjuangkan seiring dengan penyadaran warga negeri
Paman Sam akan masalah serius tersebut lewat film Expelled,
www.expelledthemovie.com.

Hingga saat ini ada 5 negara bagian AS yang mempertimbangkan
pemberlakuan undang-undang mengenai kebebasan akademis ini, yang
dirancang untuk melindungi para staf pengajar di lembaga pendidikan
untuk mengajar teori evolusi secara berimbang, baik sisi kekuatan
maupun kelemahannya. Kelima negara bagian itu adalah: Missouri,
Michigan, Louisiana, Florida dan Alabama. Diharapkan dengan
undang-undang ini para staf pengajar tersebut akan terlindungi dari
keganasan evolusionis yang menindas kebebasan ilmiah.

Untuk negara bagian Florida, pihak terkait gagal meloloskan rancangan
peraturan ini. Peraturan apa pun yang berurusan dengan pengajaran
teori evolusi akan berhadapan dengan "peperangan dahsyat" akibat
kuatnya kelompok-kelompok Darwinis AS dalam menekan penentu kebijakan
masalah pengesahan undang-undang.

Mengapa para Darwinis begitu takut dengan undang-undang yang menjamin
kebebasan para pengajar untuk mengajarkan secara seimbang pendapat pro
dan kontra evolusi? Jelas, teori evolusi memang tidak cocok untuk
diajarkan dalam lingkungan kebebasan akademis. Karena kebebasan
akademis akan mengganggu proses indoktrinasi searah ideologi evolusi,
yang menolak pengungkapan kelemahan evolusi. [wwn/www.hidayatullah.co.id]

sumber: KOLOM TEORI EVOLUSI MENANTI AJAL, www.hidayatullah.co.id

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Search Ads

Get new customers.

List your web site

in Yahoo! Search.

Yahoo! Groups

Latest product news

Join Mod. Central

stay connected.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: