Minggu, 04 Mei 2008

File - [Artikel] Nama Baru Annisa

Nama Baru Annisa

KEHIDUPAN pribadi Annisa Tri Banowati kerap tak semulus yang
diharapkan. Dulu, hubungannya dengan Ari Sigit gagal. Begitu pula
setelah ia bertemu bintang sinetron Adji Pangestu, perceraian lagi-
lagi tak bisa ditolak. Sampai kini, Annisa masih sendiri, kendati
Adji dan Ari sudah menggandeng pasangan masing-masing.

Kisah sedih itu mengingatkan Nisa pada ucapan aktor Slamet Rahardjo
Djarot, sekitar enam tahun lalu. Kala itu, sutradara kondang ini
pernah bilang, nama "Annisa" sudah bagus. Tapi "Banowati" kan
artinya selalu sedih. Belakangan, banyak orang yang paham, kisah
pewayangan berpendapat sama. Mereka minta wanita bertinggi 168
sentimeter itu mengganti nama "Banowati". Dalam cerita pewayangan,
Banowati merupakan satu-satunya perempuan dari 100 orang bala
Kurawa. Ia dipersunting Arjuna, dan mati terbunuh dalam perang
Bharatayuda.

Pemain sinetron itu pun mulai serius memikirkan usul ini. Wanita
kelahiran 24 Mei 1976 itu sampai perlu berkonsultasi dengan eyangnya
di Yogyakarta, yang masih keturunan Sultan Hamengku Buwono VII. Sang
eyang tirakat 40 hari mencari jawaban perlu-tidaknya ganti nama.

"Aku sendiri salat hajat, salat tahajud, dan salat taubat," kata ibu
dari Muhammad Rafi Akbar Putra Pangestu, 4 tahun, ini. Akhirnya,
sang eyang ketemu nama baru, Siti Anissa Tri Hapsari. "Hapsari
artinya bidadari," katanya kepada Alfian dari Gatra. Nama "bidadari"
disandang sejak 28 Maret.

Sebagai ungkapan syukur, hari itu pula dilakukan kondangan di rumah
Nisa, di Cinere, Jakarta Selatan. Kerabat dekat, termasuk ibundanya,
Etty Sofiaty, hadir. Juga 40-an anak yatim. Setelah ganti nama, Nisa
mau membenahi kehidupan spiritualnya. "Sebab nama bagus saja tak
cukup. Aku mau umrah," kata janda cantik yang lagi sibuk mengurus
KTP, akta, dan kartu keluarga baru itu.

Sumber: Majalah Gatra Edisi 22 - 12 Apr 2004

Tidak ada komentar: