Selasa, 06 Mei 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 1958

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (25 Messages)

1a.
Re: Obat di Balik La Tahzan to m'rini & m'ugik From: Rini Nurul Badariah
2a.
selamat kali dua buat Dedew From: Rini Nurul Badariah
2b.
Re: selamat kali dua buat Dedew From: nusa_musafir
3a.
Re: Bekerjalah Sesuai Dengan Kemampuan From: sismanto
4a.
Re: [artikel] Do’a Khusus Untuk Madrim From: sismanto
5a.
Re: BELAJAR DARI NYAMUK From: sismanto
6.
Art-Living Sos 2008 (A-5 Hanya untukmu.... From: IETJE SRI UMIYATI GUNTUR
7a.
Re: [UCAPAN] Selamat Ulang Tahun untuk Penganten Baru (Retnadi Aini) From: nusa_musafir
7b.
Re: [UCAPAN] Selamat Ulang Tahun untuk Penganten Baru (Retnadi Ain & From: sismanto
8a.
Re: Jamaah From: Epri Saqib
8b.
Re: Jamaah From: Epri Saqib
9.
Mencari Mutiara di Dasar Hati - GERAI BUKU ON-LINE From: Epri Saqib
10.
Cerita: Orang-Orang Jenius From: rina
11.
Mereformasi Hati Nurani Menuju Ilahi From: arda dinata
12.
Sumi dan Gambarnya ~ Kumcer Ratna Indraswati Ibrahim From: Epri Saqib
13a.
kopdar BANDUNg From: Kang Chandra
14a.
Re: Obat di Balik La Tahzan From: sasa909691
14b.
Re: Obat di Balik La Tahzan From: novi khansa'
15a.
FW:Siapa Mau Buah Pisang??? (Tulisan Taufiq) From: galih@asmo.co.id
15b.
Re: FW:Siapa Mau Buah Pisang??? (Tulisan Taufiq) From: Nia Robiatun Jumiah
15c.
Re: FW:Siapa Mau Buah Pisang??? (Tulisan Taufiq) From: Lola Za
16a.
Kursus "Narasi" Pantau -- Yogyakarta From: siti nurasiah
17.
INFO LOWONGAN KERJA BUAT S1 TEKHNIK INDUSTRI From: Nia Robiatun Jumiah
18a.
Re: [wanita, keluarga dan anak] ORANG TUA DARI ANAK-ANAK YANG HEBAT From: asberandre01
19.
Re: [komunitas_portalinfaq] Jamaah From: yan_ku

Messages

1a.

Re: Obat di Balik La Tahzan to m'rini & m'ugik

Posted by: "Rini Nurul Badariah" rinurbad@gmail.com   thee_ok

Mon May 5, 2008 10:16 pm (PDT)

Dear Nopi,
nggak apa manja sekarang..nanti-nanti manjanya kan sama suami:p

Aku selalu mendoakanmu. Tetap optimis, seperti biasa.
maaf, kalo info harga bukumu 'menggemparkan'. Semoga Mbak Ugik tak
urung membelinya, jadi bisa kita bahas rame-rame deh
tulisanmu..(tambah penasaran neh aku).
InsyaAllah kusisihkan anggaran khusus. Mizan deket sih, dari
sini..setengah jam aja naik motor. Tapi malu hati kalo janjian sama
distributor trus belinya cuman satu buku, minta diskon pula:p

Selalu semangat ya, Nop..aku pun berusaha, walaupun sedih karena
terpaksa melewatkan Islamic Book fair..uhuk..
--
Salam,
Rini Nurul Badariah
http://rinurbad.multiply.com
http://sinarbulan.multiply.com

2a.

selamat kali dua buat Dedew

Posted by: "Rini Nurul Badariah" rinurbad@gmail.com   thee_ok

Mon May 5, 2008 10:16 pm (PDT)

Buat Jeng Dedew (dan Mas Bagus tentunya),
selamatnya dobel. Selain untuk kelahiran putri tersayang yang tangguh
(karena selama dalam kandungan, ibunya tak pernah teler..bahkan makin
lincah), juga untuk Anak Kos Dodol-nya yang memasuki cetakan kedua
dalam tempo singkat.
Semoga rizkinya senantiasa dimudahkan, amin..

--
Salam,
Rini Nurul Badariah
http://rinurbad.multiply.com
http://sinarbulan.multiply.com

2b.

Re: selamat kali dua buat Dedew

Posted by: "nusa_musafir" nusa_musafir@yahoo.com.my   nusa_musafir

Mon May 5, 2008 11:24 pm (PDT)

Amin. Selamat ya, Mbak. :) Semoga sukses2 slalu..

Salam hormat,

Aline

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Rini Nurul Badariah
<rinurbad@...> wrote:
>
> Buat Jeng Dedew (dan Mas Bagus tentunya),
> selamatnya dobel. Selain untuk kelahiran putri tersayang yang tangguh
> (karena selama dalam kandungan, ibunya tak pernah teler..bahkan makin
> lincah), juga untuk Anak Kos Dodol-nya yang memasuki cetakan kedua
> dalam tempo singkat.
> Semoga rizkinya senantiasa dimudahkan, amin..
>
> --
> Salam,
> Rini Nurul Badariah
> http://rinurbad.multiply.com
> http://sinarbulan.multiply.com
>

3a.

Re: Bekerjalah Sesuai Dengan Kemampuan

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Mon May 5, 2008 10:25 pm (PDT)

Kang Dadang,
Semakin mengalir aja tulisannya. Seandainya kita bisa melakukannya…sungguh
amaliah yang luar biasa sekali. Kadang-kadang saya juga sempat tersentil
oleh tulisan Kang Dadang, menginspirasi banget dan mulai sekarang saya akan
lebih meningkatkan lagi "tidak hanya sekedar Jobdes" SEMANGAT….!!!

Salam,
Sis

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "dkadarusman" <dkadarusman@...>
wrote:
> Untuk Update Artikel Terbaru Dari Dadang Kadarusman Melalui Email,
> klik disini: http://www.dadangkadarusman.com/contact-us/email-alert/
>

4a.

Re: [artikel] Do’a Khusus Untuk Madrim

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Mon May 5, 2008 10:27 pm (PDT)

Semoga Anak Indonesia Lulus Smeua dengan tanpa kecurangan di Sana Sini.
sehingga semakin mempertinggi derajat Indonesia di Kancah dunia. Amin

Salam,
Sis

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, dyah zakiati <adzdzaki@...>
wrote:
>
> Aamiin. Mudah-mudahan adik-adik kita (atau anak-anak kita ya:) berhasil
menempuh ujian (termasuk ujian kejujuran) dengan baik.
>
> Semua bantu doa yaaa.
> Salam
> Dyah
> Yang lagi dag-dig-dug memikirkan anak-anak.
> Semoga mereka bisa teguh memegang prinsip.
>

5a.

Re: BELAJAR DARI NYAMUK

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Mon May 5, 2008 10:33 pm (PDT)

Ma Arya, Gara-gara nyamuk ini ada yang jadi "Bos Obat Nyamuk". Benar-benar
orang yang dapat belajar dari Nyamuk (kehidupan). semoga banyak Shabat Eska
yang dapat menjadikan SK pelajaran ^_^

Salam,
Sis

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, abir sabil <manhaj_fithriy@...>
wrote:
>
> Pelajaran saya dari nyamuk adalah
> jangan jadi nyamuk
> yang hidup dari darah orang lain.
>
> Abir
>
> --- gopo_alhusna <gopo_alhusna@...> wrote:
>
> > wah bagus sekali mas arya, bener banget deh... achi
> > sendiri sering
> > ngerasain lelah kerja, ngeluh ini itu, keras
> > berpikir tapi dapetnya
> > seupil... padahal seupil apapun rejeki yang diberi
> > Allah sudah
> > sepatutnya kita syukuri ya? hhh.... jadi tobat
> > deh...
> >
> > semoga aja, achi dan suami jadi lebih rajin bekerja
> >
> > salam manis
> > Achi TM
> >
> > --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, arya noor
> > amarsyah arya
> > <arnabgaizir@> wrote:
> > >
> > > BELAJAR DARI NYAMUK
> > >
> > > Pernahkah kita mengeluh karena merasa amat
> > lelah bekerja?
> > Pernahkah kita merasa diperlakukan tidak adil,
> > karena tenaga dan
> > pikiran yang kita keluarkan dalam mencari nafkah
> > tidak seimbang
> > dengan imbalan yang diterima?
> > > Sikap mengeluh dan perasaan yang tergambar
> > di atas, mungkin
> > sering kita temukan, bahkan mungkin kita rasakan
> > sendiri.
> > > Tapi pernahkah kita terpikir, bagaimana
> > perjuangan seekor
> > nyamuk dalam mencari nafkah? Dia terbang dan hinggap
> > di kulit
> > seseorang dan pindah lagi ke kulit yang lainnya.
> > Nyamuk adalah hewan
> > yang senantiasa membutuhkan transfusi darah.
> > Pekerjaannya untuk
> > mencari makan selalu mengandung resiko. Betapa
> > tidak? Taruhannya
> > nyawa. Sedikit saja dia bengong atau keasyikan
> > menghisap darah
> > seseorang, maka nyawanya akan melayang. Plak!
> > “Mati kau!â€&#65533;
> > begitulah maki orang yang darahnya dihisap oleh
> > nyamuk.
> > > Kelelahan dan kejemuan kita dalam bekerja
> > dan mencari
> > nafkah tidak sebanding resiko yang harus ditanggung
> > oleh seekor
> > nyamuk.
> > > Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya ada
> > sebagian dosa yang
> > tidak bisa terhapus oleh shaum atau shalat. Beliau
> > ditanya, "Apakah
> > yang dapat menghapuskannya, wahai Rasulullah?"
> > Rasulullah
> > menjawab, "Bekerja mencari nafkah penghidupan." (HR
> > Abu Nu'aim,
> > dalam Al-Hilyah)
> > > Rasulullah pernah mencium tangan Sa'ad bin
> > Mu'adz ra,
> > tatkala beliau melihat bekas-bekas kerja pada tangan
> > Sa'ad, beliau
> > bersabda, "(Ini adalah)dua tangan yang dicintai
> > Allah ta'ala."
> > > Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah
> > tidak segan membuat
> > perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah
> > dari itu. Adapun
> > orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa
> > perumpamaan itu
> > benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir
> > mengatakan,
> > “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk
> > perumpamaan?â€&#65533; Dengan
> > perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah,
> > dan dengan
> > perumpamaan itu banyak orang yang diberi-Nya
> > petunjuk. Dan tidak ada
> > yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang
> > fasik.â€&#65533; (QS Al-
> > Baqarah (2):26)
> > >
> > >
> > >
> > > arnabgaizir.blogspot.com
> > > arnab20.multiply.com
> > >
> > >
> > > ---------------------------------
> > > Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan,
> > di bidang Anda di
> > Yahoo! Answers
> > >
> >
> >
> >
>
>
>
>
__________________________________________________________
> Be a better friend, newshound, and
> know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://
mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
>

6.

Art-Living Sos 2008 (A-5 Hanya untukmu....

Posted by: "IETJE SRI UMIYATI GUNTUR" ietje_guntur@bca.co.id

Mon May 5, 2008 10:34 pm (PDT)



Dear Allz....

Permisiiiiiiiii.....hehehehe....udah hari Selasa, yaaa ? Hmm...tapi masih semangat khaaan ? Iyalah...SEMANGAT HARI SELASA....he he ...Emang beda sih sama semangat hari Senin...tapi yang penting tetap menyala....dan selalu hangat...

Eeeh...ngomong-ngomong soal yang hangat-hangat niih...Saya punya cerita yang hangat juga...Cerita enteng-enteng aja...yang nggak bikin kening berkerut. Abis, kalau sudah cape...terus kening dikusut-kusutin...kapan kita mau menikmati hidup ini ? Kapan kita bisa bersyukur atas kenikmatan hidup yang penuh kelimpahan ini ?

Nah...supaya semua teman dan sahabatku tetap bisa tersenyum....di sini nih saya kirimkan sesuatu yang `hanya untukmu...´...hehehe...Bener...ini memang persembahan khusus untuk teman dan sahabat semua...

Selamat menikmati aja deeeh....

Salam hangat,

Ietje

Art-Living Sos 2008 (A-4.05.01

Start : 05/05/2008 16:42

Edit : 06/05/2008 10:35

HANYA UNTUKMU....

Pagi-pagi. Awal minggu.

Saya baru tiba di kantor, dan seperti biasa heboh dengan segala buntelan dari rumah. Ada buku...(niatnya mau diringkas, tapi beluuuum sempat...hiks). Ada majalah yang sudah seminggu belum sempat dibaca. Ada koran yang Cuma halaman depan doang. Ada gorengan yang tadi beli di gerobag pinggir jalan. Ada air minum yang dipersiapkan untuk di jalan. Ada...hmmm...oleh-oleh untuk teman-teman di kantor. Sekantung plastik keripik dari Bandung. Semua dibongkar dulu...dan dibagikan sesuai dengan tujuannya...

Tidak perlu menunggu lama. Keripik kentang khas Bandung itu sudah beredar kemana-mana. Menjadi milik publik. Dan serunya...semua heboh. Ada yang bilang enak. Ada yang bilang kurang banyak...(biasaaa...komentar komporator...tukang manas-manasin ) ...Ada yang berdoa, semoga lain kali masih ada oleh-oleh yang lebih mantap ( dan lebih banyak). Ada yang cengar-cengir sambil terus mengunyah dan Cuma bilang hmm...hmm...

He..hee..ehh...seneng rasanya kalau ada yang bisa diberikan buat teman-teman. Apalagi kalau sesuatu yang kita berikan itu disambut seperti harta karun yang mahal luar biasa. Rasanya hati ini pun menjadi berbunga-bunga.

♥

Bukan hanya saya yang suka membawakan oleh-oleh kalau pulang dari perjalanan . Teman-teman yang lain pun biasanya dengan penuh kesadaran dan kegembiraan selalu membawakan buah tangan dari tempat-tempat yang dikunjungi atau dari kampung halamannya. Kadang ada yang menjadi milik publik, tapi tak jarang ada bingkisan khusus untuk seseorang yang istimewa.

Seperti seorang sahabat baru saja pulang mudik dari kampungnya. Kali itu dia pun membawakan makanan khas dari kampungnya. Semua teman-teman yang dikenalnya sudah mendapat bagian. Tiba giliran saya, dia mengeluarkan sebuah bungkusan dari kertas. Lalu berbisik ," Ini khusus untuk mbak. Dibuat sendiri oleh kakakku."

Waaah...hati saya langsung berbunga-bunga. Khusus untuk saya ? Setelah mengucapkan terima kasih dengan penuh kegembiraan, saya mulai mengendus-endus bungkusan itu. Hmmm...aromanya enak...(kenapa mesti diendus dulu yaaa ?). Lalu saya pencet-pencet sekeliling bungkusannya...agak lunak. Saya mulai menebak-nebak. Apa isi bungkusan itu ? Hmmm...dari aroma dan bentuknya yang agak lunak...saya mulai meneteskan air liur...membayangkan isinya...dan bakal dimakan dengan apa...Waaah !!! Sungguh sensasi yang luar biasa. Mengendus...meraba...dan membayangkan...wuiiih....

Saya sengaja tidak membuka bungkusan itu, walaupun saya sudah menebak isinya. Itu adalah bumbu pecel kesukaan saya. Saya pikir nanti saja membukanya, ketika sudah lengang...atau ketika sudah di rumah. Rasanya pasti lebih asyik. Ada unsur kejutannya !

♥

Masih ada lagi. Seorang sahabat lain yang mudik ke kampung halamannya. Dia juga membawakan saya oleh-oleh yang khas kampungnya. Sebungkus teh ! Lho, kenapa teh ? Hmm...rupanya dia tahu banget, kalau saya ini Teh-mania juga. Hehehe...iya...saya nih selain tempe-mania dan kopi-mania, juga penggila teh ! Hidup saya belum lengkap tanpa minum teh di pagi hari. Dan bisa-bisa saya sakaw juga kalau 3 hari tidak menghirup aroma teh...hahaha...

Nah, sahabat yang tahu persis kegilaan saya pada teh, sengaja mencari teh tradisional yang hanya ada di kampungnya sana. Saya memang begitu. Udah doyannya banyak, syaratnya juga banyak...hahaha...norak banget deh ! Kalau teh yang sudah biasa ada di pasaran, ngapain juga mesti dibawa dari jauh ya ? Justru sesuatu yang khas...yang unik dan tidak terkenal, menjadi penuh makna ketika seorang sahabat dengan sengaja keliling pasar tradisional hanya demi teh untuk si Ietje...

Kalau bumbu pecel tadi saya endus-endus dulu untuk mencium aromanya, teh bawaan teman saya tidak perlu menunggu waktu untuk diendus. Kotaknya langsung saya buka, dan segera saya siapkan air panas untuk menyeduhnya. Siang itu saya memang belum minum teh. Jadi segelas teh tubruk hangat bisa menggelontor semua lemak makanan yang tadi menemani makan siang saya. Rasanya ? Hmm...segar....dan penuh cita rasa...

♥

Di saat yang lain. Beda situasi. Beda waktu. Di warung makanan langganan saya.

Saya sedang memilih-milih menu makanan untuk jatah makan siang saya. Tiba-tiba si Ibu Warung tersenyum sambil menghampiri saya. "Ada sayur asem tuh. Ada ikan pindang juga . Tempe juga udah digoreng garing tuh. Saya ambilin ya di belakang . Sambel tomat yang gak pake terasi ada. Nasinya setengah kan ? Oya...saya bikin pergedel jagung juga. Khusus deh buat Mbak !"

Huaaah...tahu juga dia kalo saya doyan pergedel jagung. Jadilah...siang itu saya dapat tambahan pergedel jagung yang digoreng bundar-bundar sebesar tatakan cangkir...bener-bener spesial...ukuran jumbo...hehe. Dimakan dengan sambal tomat tanpa terasi...waaawwwh...nikmat.

Si Ibu Warung belum puas menservis saya. Sambil mengiringi saya ke tempat duduk dia cengar-cengir." Dibikinin minuman es timun serut mau, ya ? Mumpung timunnya seger niih. Biar gak darah tinggi !"

Hmm...ya...ya...timun serut pakai es dan sedikit gula cair...diminum di siang hari terik begini...Bukan Cuma menurunkan tekanan darah tinggi, tapi juga bikin mata merem melek menahan kenikmatan.

Jadilah...makan siang itu berlangsung nikmat dan sedap. Lebih nikmat lagi karena si Ibu Warung tahu persis makanan kegemaran saya. Minuman kegemaran saya. Bahkan tempat duduk di pojok warung yang menghadap ke jalan di depannya. Tanpa saya menyebutnya, dia dengan cepat melayani saya dan menempatkan semua pesanan saya di sudut itu. Bahkan kadang-kadang dia tega meminta orang lain pindah ke lokasi lain demi saya...hehehe....(ini sih kebangetan...untungnya jarang terjadi).

♥

Pagi ini. Sepotong pisang goreng buatan sendiri sudah terhidang di meja saya. Kiriman dari seorang sahabat. Hmm...yummyyyyy....Pas banget ! Saya memang sudah beberapa hari ini kepengen pisang goreng. Tapi nggak mau yang dibeli...(hahaha...kepengen kok maksa ??). Untunglah ada yang bisa membaca hati saya...hiks...hiks...jadi deh, sarapan saya menjadi komplit...

Diam sendiri sambil menikmati pisang goreng yang dibawakan seorang teman dari rumahnya, membuat saya merenung.

Pemberian...sekecil apa pun, kalau diberikan dengan ketulusan dan hanya untuk seseorang akan sangat besar maknanya. Pemberian yang spesial, menjadi istimewa ketika ada nilai `hanya untukmu...´ di dalamnya. Ada ikatan dua hati di dalamnya. Seperti saya dan teman saya. Seperti saya dan sahabat-sahabat saya. Seperti saya dan Ibu Warung yang tahu persis keinginan saya.

Dalam hidup kita ini pun, perhatian dan ketulusan adalah sebuah kunci yang mengikat hati. Layanan, secanggih apa pun, tapi tanpa sentuhan hati, tanpa ketulusan hanya menjadi sekedar layanan prosedur. Layanan yang dilandasi paradigma ` hanya untukmu...´ adalah layanan yang istimewa. Yang membuat kita, pelanggan menjadi sahabat bagi orang yang memberikan layanan.

Saya masih mengunyah pisang goreng yang tersisa hangatnya. Menyesapnya pelan sambil membayangkan, ketika subuh tadi sahabat saya harus bangun lebih awal dan mempersiapkan segalanya. Saya tahu, di dalam setiap potongan pisang goreng itu ada cinta. Saya tahu, di dalam setiap potongan pisang goreng itu ada persahabatan ....

Saya mendoakan...semoga semua teman dan sahabat saya juga dapat merasakan sentuhan itu...sentuhan `hanya untukmu...´....

♥♥♥

Salam pisang goreng dan bumbu pecel,

Ietje S. Guntur

Special note : Terima kasih untuk sahabat-sahabat yang selalu memberikan hatinya bagiku...dan untuk kehidupan ini...Thanks buat Lina, Lisa, Kuri, Nyot, Joe....dan Ibu Warung Betawi di Pancoran dulu...thanks buat inspirasinya...

::BCA::
7a.

Re: [UCAPAN] Selamat Ulang Tahun untuk Penganten Baru (Retnadi Aini)

Posted by: "nusa_musafir" nusa_musafir@yahoo.com.my   nusa_musafir

Mon May 5, 2008 11:19 pm (PDT)


Assalamu'alaikum wr.wb.

Wah, selamat juga dari aline ya, Mbak. :)

Selamat ulang tahun dan selamat menempuh hidup baru... Sekali lg selamat
ya. Semoga menjadi keluarga yg sakinah, mawaddah warahmah. Amin.

PS: Makasih buat Mbak Sinta, Mbak Novi, Mbak April dan Mbak Ugik atas
isnformasinya ya lewat sms. Makasih banget... Miss you, sista! :)

Salam hormat,

Aline

atas informasinya
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Nia Robiatun Jumiah"
<musimbunga@...> wrote:
>
> Assalamu'allaikum
> RETNO!! met ultah yaq...
> hope u'll be a better person...
> eh udah jadi istri orang sekarang yaq...
> semoga dalam berkeluarga mendapat banyak kebaikan...
> amin...
>
> *peluk erat*
> kangeuuuun
>

7b.

Re: [UCAPAN] Selamat Ulang Tahun untuk Penganten Baru (Retnadi Ain &

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Mon May 5, 2008 11:30 pm (PDT)

Sebenarnya yang menjadi kado yang menarik buat Retno & Catur, di tengah
ketidakhadiran Aline alias mbolos beberapa bulan "akhirnya datang
juga"seperti dalam acara TV aja. dan itu bertepatan di kado pernikahan
Catur dan Retno. Sungguh...kado yang luar biasa. makasih aline dah
memberikan kado bagi kita semua

Salam,
Sis

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com,
"nusa_musafir" <nusa_musafir@...> wrote:
>
>
> Assalamu'alaikum wr.wb.
>
> Wah, selamat juga dari aline ya, Mbak. :)
>
> Selamat ulang tahun dan selamat menempuh hidup baru... Sekali lg selamat
> ya. Semoga menjadi keluarga yg sakinah, mawaddah warahmah. Amin.
>
> PS: Makasih buat Mbak Sinta, Mbak Novi, Mbak April dan Mbak Ugik atas
> isnformasinya ya lewat sms. Makasih banget... Miss you, sista! :)
>
> Salam hormat,
>
> Aline
>
> atas informasinya
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Nia Robiatun Jumiah"
> <musimbunga@> wrote:
> >
> > Assalamu'allaikum
> > RETNO!! met ultah yaq...
> > hope u'll be a better person...
> > eh udah jadi istri orang sekarang yaq...
> > semoga dalam berkeluarga mendapat banyak kebaikan...
> > amin...
> >
> > *peluk erat*
> > kangeuuuun
> >
>

8a.

Re: Jamaah

Posted by: "Epri Saqib" epri_tsi@yahoo.com   epri_tsi

Mon May 5, 2008 11:20 pm (PDT)

Makasih Achi,'
'
selamat ya novelnya, smg sukses :)

gopo_alhusna <gopo_alhusna@yahoo.co.id> wrote:
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Epri Saqib <epri_tsi@...>
wrote:

Asli sumpeh deh... pak epri, bagus bangeeet... dallleeemm getoh!
suer deh tekewwer-kewer... mantapp!!! selamat ya pak epri :-)
puisinya emang layak dapat bintang (masuk Annida euuy) ayo pak ep...
maju terus! Maknyoss

by : Achi TM

>
>
> Jamaah
>
>
> sungguh,
> aku rela
> meski hanya
> jadi sebutir pasir
>
>
> yang melengkapi pantai biru perawan
> di langit cerah, dengan nyiur melambai
> dan deburan merdu laut, dalam sebuah potret
>
>
> aku rela
> meski hanya
> jadi sebutir pasir
> di pemandangan indah itu
> : sungguh
>
>
>
> Epri Tsaqib, 1997 - 2007
>
> Dimuat di majalah An Nida, Mei 2008
>
> Pic taken From http://farm2.static.flickr.com
>
> http://epriabdurrahman.multiply.com/journal/item/148
>
>
> ---------------------------------
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo!
Mobile. Try it now.
>

---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
8b.

Re: Jamaah

Posted by: "Epri Saqib" epri_tsi@yahoo.com   epri_tsi

Tue May 6, 2008 1:05 am (PDT)

Siaaaapppppp......*

*sambil milih2 buku di rak...:) berapa judul ya Nia?

Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com> wrote:
KUERENZ... jadi pengen cepet2 kopdar lagi nih mas Epri, biar bisa belajar lagi... btw kalo ada rapat dan kopdar sk.. bawa buku puisi yang kerenz yaq.. aku pengen beli..
yang bagus aja
referensi dari mas Epri..
makasih
salam
nia

Pada 6 Mei 2008 09:51, Epri Saqib <epri_tsi@yahoo.com> menulis:




Jamaah


sungguh,
aku rela
meski hanya
jadi sebutir pasir


yang melengkapi pantai biru perawan
di langit cerah, dengan nyiur melambai
dan deburan merdu laut, dalam sebuah potret


aku rela
meski hanya
jadi sebutir pasir
di pemandangan indah itu
: sungguh



Epri Tsaqib, 1997 - 2007

Dimuat di majalah An Nida, Mei 2008

Pic taken From http://farm2.static.flickr.com

http://epriabdurrahman.multiply.com/journal/item/148


---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
9.

Mencari Mutiara di Dasar Hati - GERAI BUKU ON-LINE

Posted by: "Epri Saqib" epri_tsi@yahoo.com   epri_tsi

Mon May 5, 2008 11:23 pm (PDT)





Saudaraku,
genggam erat-erat tali keimanan kita.
Kenalilah diri. Pahami kebiasaannya. Rasakan setiap getarannya.
Lalu kecenderungannya. Waspadai kekurangannya.


Berdo'alah pada Allah agar ia menyingkapkan Ilmu-Nya tentang diri. Sebagaimana senandung doa yang dilanturkan Yusuf bin Asbath, murid Sofyan Ats Tsauri:"Allhummaarrifni nifsii".


Ya Allah kenalkan aku dengan diriku……Jiwa manusia banyak menyimpan rahasia . Misteri hati dan jiwa manusia sulit dikenali dengan baik kecuali dengan bantuan Allah swt pada kita. Karena itu ulama terkenal yang ahli dalam masalah kejiwaan Sahal bin Abdillah mengatakan bahwa mengenali diri sendiri itu lebih sulit dan lebih halus dari pada mengenali musuh .


Artinya,aib dan kekurangan yang terselubung dalam diri, sangat sulit dideteksi, dan harus dibuka oleh Allah agar seseorang dapat membersihkan diri dan jiwanya.


__________

Mencari Mutiara di Dasar Hati yang Seri 1 saat ini sudah dicetak 8 kali oleh penerbitnya. Sebuah Buku yang mampu mengajak kita dalam sebuah perenungan yang dalam mengenai hakikat hidup dan perjalanan yang panjang serta berbagai macam rintangan serta godaan yang hadir di hadapan kita.


Buku ini sangat tepat dibaca dalam kerangka upaya mengasah kepekaan ruhani kita, dan direkomendasikan buku ini kita baca pada waktu tafakkur sebagai "perhentian sejenak." Mengevaluasi perjalanan yang telah ditempuh, mensuplai energi baru bagi diri, dan merencanakan perjalanan berikutnya.


Kami juga menyediakan Seri ke 2 Mencari Mutiara di Dasar Hati yang ditulis oleh Ust. Muhammad Nursani. Silahkan anda pesan segera melalui website ini atau email ke epri_ts@yahoo.com

Seri 1 : Rp 29.000,-
Seri 2 : Rp 25.000,-

Ongkos kirim dalam kota Jakarta Rp 5000,-
Luar kota tergantung lokasinya.

www.geraibuku.multiply.com

---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
10.

Cerita: Orang-Orang Jenius

Posted by: "rina" patty_nz@yahoo.com   patty_nz

Mon May 5, 2008 11:33 pm (PDT)

Orang-Orang Jenius
Rina Nazrina

www.bonekarusia.wordpress.com

Dulu, waktu SMP di Bangli (suatu daerah pegunungan di Bali),
beruntung saya pernah sekelas dengan seorang jenius, yang kini
fotonya dipajang di tembok gedung Depdiknas bersama foto makhluk-
makluk jenius lainnya. Itu karena dia adalah anak Indonesia yang
pertama kali membawa pulang medali emas di Olimpiade Fisika
Internasional. Waktu itu di Italia, tahun 1999. Menyusul kemudian
penghargaan The First Step to Nobel Prize yang dia terima dari
Institut Fisika Polandia.

Dialah Agus Wirawan.

Sebenarnya ada dua nama I Made Agus Wirawan di kelas kami waktu itu.
Maka wali kelas kami dengan asal melabeli nama mereka dengan "A"
dan "B", supaya gampang kalo dipanggil tak perlu nengok dua-duanya.
Yang jenius itu Agus A.

Alkisah selama semester pertama di SMP, saya yang duduk manis di
bangku paling depan tidak terlalu menyadari kehadiran Agus A. Dia itu
anak yang tidak populer yang duduk di bangku pojok paling belakang.
Kecil pula perawakannya. Sama sekali tidak menonjol.

Kalau ada acara siapa-bisa-tunjuk-tangan-dan-berteriaklah, Agus A tak
pernah kedengaran suaranya. Juga kalau ada adegan siapa-merasa-pintar-
maju-ke-depan, Agus A juga tak muncul. Jelas dia itu bukan tipe banci
tampil.

Bagaimanapun, semester pertama di SMP mengesankan buat saya karena
waktu itu saya penyandang juara satu. Momen juara kelas yang pertama
dan terakhir yang saya alami. :p

Saya sudah amat jumawa ketika di semester berikutnya wali kelas kami
(yang kebetulan guru Matematika) mengumumkan bahwa ada seorang anak
di kelas kami yang selalu mendapat nilai 10 untuk ulangan Matematika
dan Fisika. Selalu. Setiap kali ulangan. Baik yang quiz bulanan,
maupun ulangan umum. Tapi karena nilai tingginya tidak merata di
semua pelajaran, jadinya dia cuma mendapat peringkat ke-3 di kelas.
Itulah Agus A.

Serentak Agus A menjadi anak yang paling populer saat pelajaran
Matematika / Fisika. Pagi-pagi, kalau hari itu ada PR Matematika /
Fisika, Agus A menjadi most wanted guy untuk dicontek PR-nya. Karena
jawabannya selalu benar. Selalu. Setiap kali.

Cuma seringkali para pencontek itu (termasuk saya sang mantan -dan
selalu hanya mantan- juara kelas) kena batunya kalau disuruh
menjelaskan caranya oleh guru. Karena seperti tipikal anak jenius,
Agus A suka membuat cara-cara penyelesaian soal yang tidak pernah
diajarkan guru. Berbagai caralah dia variasikan. Sayangnya, kalau
Agus A kami minta menjelaskan atau mengajarkan, kata-katanya tidak
pernah jelas buat kami. Tipikal anak jenius, rumit nian pemikirannya.

Beranjak SMU, saya dan Agus A bertemu lagi di sekolah yang sama,
meski beda kelas. Memang tidak banyak pilihan SMU di Bangli yang
mungil. Dan walaupun namanya tak ada lagi yang menyamai, tetap saja
saya mengingatnya sebagai Agus A.

Agus A cukup tersohor di SMU karena sekali lagi dia membuat teman-
teman di sekelilingnya ditegur guru karena ketahuan asal mencontek.

Sampai kemudian, di penghujung ujian akhir, terdengar kabar heboh
yang diumumkan saat upacara bendera hari Senin. Ya itu tadi, dia jadi
anak Bangli, Indonesia, pertama yang menggondol medali emas di
Olimpiade Fisika tingkat dunia. Hal yang waktu itu tidak repot-repot
saya bayangkan. Tidak heran, karena nilai 10-nya yang konstan itu
pasti berarti sesuatu. Ya memang dia jenius. Yang membuat saya iri
waktu itu hanyalah karena Agus A pernah ke Italia. Huhuhu.

Tapi ada pula yang memacu saya sejak itu untuk lebih rajin belajar
lagi. Rupanya latar belakang keluarga Agus A tidaklah begitu spesial.
Orang tuanya bukan yang berada, mereka keluarga petani, seperti
kebanyakan keluarga di Bangli. Agus A juga tidak pernah les sempoa,
atau les-les canggih lainnya. Dia hanya suka belajar di rumah, kerap
sambil tengkurep, karena tak tersedia meja belajar.

Saya ingat, waktu itu punya tiga meja belajar di rumah, peninggalan
keempat kakak saya. Saya baru saja berniat meminta pada orang tua
satu lagi meja belajar yang akan resmi milik saya -bukan turunan-
tapi akhirnya tidak jadi. Malu.

Cerita Lintang, tokoh based on true story yang diceritakan Andrea
Hirata dalam Laskar Pelangi, senantiasa mengingatkan saya pada si
anak ajaib Agus Wirawan. Sedih sangat saya oleh akhir kisah Lintang,
dan bersyukur demi kisah Agus A yang tidak harus demikian. Dia
berkesempatan menempuh pendidikan di California Institute of
Technology.

Teringat pula akan tokoh fiktif yang diciptakan Matt Damon dan Ben
Afflect di film Good Will Hunting. Will Hunting ini, orang yang
ketika kejeniusannya diketahui orang, ia malah mangkir dan tak mau
memanfaatkan kecerdasannya sama sekali. Ia menyebabkan banyak
psikiater menyerah, banyak ilmuan kecewa, dan seorang sahabat marah
besar. Semuanya lantaran, dibanding harus menjadi jutawan dengan cara
mudah (cuma mengutak-atik angka), Will Hunting lebih memilih
membanting tulang -dalam artian sebenarnya- sebagai tukang batu.

Dan akhirnya, yang dikejarnya dalam hidup bukanlah uang, bukan pula
ilmu pengetahuan. Tapi cinta. Akhir yang romantis.

Sedang bagaimana dengan Agus A kini, apa yang sedang ia kejar saya
tak tahu. Saya kehilangan jejaknya. Entah di mana anak itu berada.
Saya hanya berharap dia baik-baik saja. Dengar-dengar dia bergabung
di Lembaga Penelitian Fisika Indonesia dan bertindak sebagai
pembimbing adik-adik generasi pelanjutnya.

Well, I'm so proud of him.

www.narniarainz.blogspot.com

11.

Mereformasi Hati Nurani Menuju Ilahi

Posted by: "arda dinata" reusenews@yahoo.com   reusenews

Tue May 6, 2008 12:00 am (PDT)

Oleh: ARDA DINATA
Email: arda.dinata@gmail.com

Menurut As-Sayyid bin Abdul Maqshud, mereformasi dan
menjaga kesucian hati merupakan keharusan bagi setiap
muslim. Sebab, hati adalah poros kehidupan (perilaku)
seseorang. Bila hati bersemayam di atas kebenaran,
maka selamatlah seluruh anggota badan dengan tetap
berada di jalan kebenaran dan kebaikan. Bila hati
telah taat kepada Allah, maka seluruh raga manusia
akan taat kepada-Nya.

Mengingat pentingnya reformasi hati ini, maka Ibnul
Qayyim Al-Jauziah berkata, "Waspadalah kamu bila saja
Allah melihatmu sedang melakukan hal-hal yang
dilarang-Nya, dan waspadalah bila saja Allah melihatmu
sedang meninggalkan hal-hal yang diperintahkan-Nya."

Agar aktivitas hati nurani manusia selamat dalam
perjalanan menuju Ilahi, maka hati kita harus selalu
dihidupkan dan menghindari dari jeratan hawa nafsu.
Berikut ini beberapa perilaku yang membangunnya.

Mengikuti Sunah Nabi Saw

Merenungkan, mengikuti dan meneladani perilaku Nabi
Saw (cara beribadah, akidah berinteraksi dengan
sesama, dll), tentu akan menghidupkan hati yang mati.
Sehingga dengan mengkaji kembali akhlak beliau, kita
akan termotivasi untuk mengikutinya.

Salah satu perilaku yang dianjurkan adalah mendengar
dan menyimak ayat-ayat Alquran merupakan salah satu
jalan untuk menghidupkan hati nurani.

Memaknai Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh merupakan bahasa peringatan dari Allah
melalui perubahan yang terjadi pada manusia. Misalnya
adanya uban adalah preposisi kematian. Bila uban telah
bertebaran, itu pertanda ajal sudah menunggu di ambang
pintu. Karenanya, segera hati nurani kita untuk
bertobat dan kembali ke pangkuan-Nya.

Bahasa tubuh lainnya berupa curahan nikmat dalam
hidup. Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam
kitab Majmu' Fatwa, diantara hal yang dapat
menggerakkan dan menghidupkan hati adalah memikirkan
karunia dan nikmat Allah Swt.

Oleh karena itu, bagi seorang mukmin sejati tiada
pintu kebaikan yang terbuka dan kesempatan yang ada,
melainkan dimanfaatkannya secara maksimal untuk
menabung kebaikaan bagi akhir kehidupannya kelak. Ia
tidak pernah puas dan cukup dengan bekal ketaatan yang
pernah diamalkannya.

Banyak Berdzikir dan Berdoa

Berdzikir kepada Allah merupakan suatu usaha taqarrub
dan bentuk amalan yang sangat dicintai oleh Allah Swt.
Allah telah memerintahkan hamba-Nya agar senantiasa
berdzikrullah sebagai upaya untuk menghidupkan
sanubarinya (baca: QS. Al-Baqarah [2]: 152).

Sementara itu, keberadaan doa sesungguhnya dapat
menyadarkan hati seorang hamba kepada Allah Swt.
Dengan doa, orang yakin bahwa hanya Allah-lah yang
kuasa memberi manfaat, menolak bahaya, serta
menghidupkan dan mematikan hamba-Nya.

Berkunjung pada Ulama dan Orang Saleh

Menjalin persaudaraan dan menggunjungi para Ulama dan
orang-orang saleh membawa dampak psikologis yang besar
bagi perbaikan hati dan menghidupkan moralitas
seseorang. Ulama di sini adalah Ulama yang ikhlas
dalam kata dan perbuatan, mengamalkan pengetahuan yang
dimiliki dan zuhud serta wara' dalam kesehariannya.

Salah satu bentuk kunjugan tersebut ialah aktif
mendengarkan fatwa dan ceramah agama. Aktivitas
berkunjung semacam ini, ibarat cemeti yang dapat
mencambuk hati yang lalai dan bisa menjadi bekal ke
alam baqa.

Menyaksikan Proses Pemakaman Jenazah

Setiap mendengar berita duka tentang kematian,
seketika itu kita terhenyak dan mulai introspeksi
diri. Sudah cukupkah bekal kita jika suatu saat
dipanggil-Nya. Apalagi, bila kita ikut memandikan
jenazah, keinginan untuk membenahi diri dan
memperbanyak amal saleh kian besar.

Mendengar dan melihat langsung proses pemakaman
jenazah merupakan hal-hal yang dapat menggugah dan
menyadarkan hati nurani. Pikirannya melayang, jasad
itu kini berselimutkan kain kafan, beralaskan tanah
dan menyesakkan. Ia hanya berteman amal salehnya.

Mengingat Dosa, Surga dan Neraka

Mengingat perbuatan dosa, kita diharapkan mampu
menggerakkan hati nurani untuk menjauhinya. Ibnul
Qayyim menyatakan, ketahuilah, sesungguhnya sanksi dan
siksa terhadap dosa-dosa itu bermacam-macam. Ada siksa
di alam barzakh, di hari Mahsyar, dll. Jadi, tiada
dosa yang luput dari siksa.

Adapun banyak mengingat surga membuat diri selalu
memacu untuk taat kepada Allah agar dapat meraihnya
kelak. Sedangkan mengingat neraka dapat menimbulkan
rasa takut dan khawatir dalam diri kita sehingga
berupaya mengumpulkan bekal yang banyak dan berhenti
melakukan kezaliman.

Sering Meraba Derita Orang

Derita orang sakit dapat berkurang bila kita yang
sehat menjenguknya. Perilaku ini selain bernilai
pahala di sisi Allah, juga dapat menggerakkan hati
untuk mensyukuri karunia-Nya dengan taat terhadap
segala perintah Allah Swt.

Sementara itu, perilaku mengasihi orang-orang miskin
dan menyantuni anak yatim piatu dengan mencukupi
kebutuhannya, adalah salah satu pintu kebaikan dan
dapat menggerakkan hati ke jalan Allah Swt.

Itulah beberapa pelita reformasi hati yang dapat
diterapkan untuk menghidupkan dan membangunkan kembali
hati nurani yang telah mati agar menyalanya kembali
hati nurani menuju Ilahi. Wallahu'alam.***

Arda Dinata adalah pendiri Majelis Inspirasi Alquran
dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia,
http://www.miqra.blogspot.com.
http://arda-dinata.blogspot.com

__________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ

12.

Sumi dan Gambarnya ~ Kumcer Ratna Indraswati Ibrahim

Posted by: "Epri Saqib" epri_tsi@yahoo.com   epri_tsi

Tue May 6, 2008 12:17 am (PDT)

Who is This?





KUMPULAN cerpen Sumi dan Gambarnya bercerita tentang perjuangan kaum perempuan di segala segi kehidupan. Berbagai peran dilakoni tokoh-tokoh perempuan di buku ini seperti manjadi buruh, pembantu, sekretaris, plus tambahan peran di rumah menjadi istri dan ibu bagi anak-anaknya. Namun dengan peran ganda tersebut tetap saja perempuan termarginalkan dalam masyarakat dan lingkungan. Kerap perempuan diposisikan sebagai makhluk nomer dua dalam masyarakat yang patriarkis, setinggi apa pun karier yang mereka rintis dalam kehidupan.


Sumi dan Gambarnya adalah gambaran nyata kaum perempuan di Indonesia yang diangkat oleh Ratna Indraswari Ibrahim agar kita melihat kembali hakikat sebenarnya keberadaan perempuan dan laki-laki di bumi ini.



RATNA INDRASWATI IBRAHIM dilahirkan di Malang, Jawa Timur pada 24 April 1949. Pernah mengikuti pengajian di Fakultas Ilmu Alam Universitas Brawijaya, Malang. Beliau merupakan cerpenis yang prolifik. Cerpen beliau diterbitkan dalam antologi Cerpen Pilihan Kompas selama tiga tahun berturut-turut (1993-1996), dan antologi Cerpen Pilihan Harian Sore Surabaya Post (1993).


Beliau telah mendapat tempat pertama dalam pertandingan menulis puisi yang diselenggarakan Bali Post (1980). Mendapat predikat "Wanita Berprestasi" daripada pemerintah RI (1994), mendapat tempat ketiga dalam pertandingan menulis cerpen dan cerbung majalah Femina (1996-1999).


Cerpen-cerpennya dimuatkan dalam antologi Kado Istimewa 1992), Pelajaran Mengarang (1993), Lampor (1994), Laki-laki yang Kawin dengan Peri (1995), dan Anjing-anjing Menyerbu Kuburan (1997). Kumpulan cerpen tunggalnya: Menjelang Pagi (1994) dan Namanya, Massa (2001).

Harga buku : Rp 25.000,-

Hubungi Gerai Buku On-Line ; email epri_ts@yahoo.com


www.geraibuku.multiply.com

---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
13a.

kopdar BANDUNg

Posted by: "Kang Chandra" seruling_daud@yahoo.com   seruling_daud

Tue May 6, 2008 12:20 am (PDT)

Saya sudah di Bandung. Saya baru online di sini sekarang. Iya nih, kapan kita kopi darat lagi.

Ini nomer saya:
081377695053

teha <teha.sugiyo@toserbayogya.com> wrote:
lha itu baru usul. setujuuu... ayo sinta hidupin kompornya.. levi, di mana kau? bunda ammy, jangan ngumpet aja... mbak rini, sekali-kali keluar istana dong... ntar tak anterin deh... budi, siap-siap jadi seksi sibuk ya... kang chandra sudah balik bandung? yukni di mana gerangan dikau? hwahahaha... ayo pak hadian.. dirancang yuk, kapan urang bandung kopdar deui...

Hadian Febrianto wrote: Wilujeng atas perjuanganmu fey...
Pa Teha, usul... utk kopdar Bandung kita agendakan mencicipi masakan fety... okay?

Gmn teh fety?

--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
Ph/fax: (+6222) 2507537

http://penulis-muda.blogdrive.com
http://penerbitjabal.multiply.com

---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
14a.

Re: Obat di Balik La Tahzan

Posted by: "sasa909691" sasa909691@yahoo.com   sasa909691

Tue May 6, 2008 12:53 am (PDT)

aku setuju banget ama isi tulisannya mbak. tentang 'menulis mengobati
saya'. apalagi saat tidak ada seorangpun yang tepat untuk dijadikan
tempat curhat. menulis seolah momen pelepasan beban yang paling pas ...:-)

jadi inget kisahku sendiri, waktu nangis bombay paling heboh gara-gara
taaruf gagal. jadi malu kalo inget sedihnya waktu itu, ampe turun
berkilo-kilo berat badanku. padahal bukan pertama kalinya taarufku
gagal, tapi alasannya itu loh : "afwan, yang saya cari muslimah yang
udah 'jadi'/'terbina'".

gondok gak seeh...:-)

tapi itu dulu. sekarang sih udah ketawa ketiwi aja ingt cerita itu.
malahan sekarang aku ngumpulin kisah-kisah temen-temenku yang pada
taaruf (baik yang berhasil atau yang gagal).

kalo mau, yok kita tulis kisah itu jadi buku? keroyokan gitu... sapa
tahu mbak Novi dan temen-temen SK bisa bantu?

anisakuffa


--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, novi khansa'
<novi_ningsih@...> wrote:
>
>
>
>
>
> Ketika mengetahui kalau kisah saya lolos masuk kumpulan tulisan
bareng Mbak Asma, saya seneng banget. Beberapa "guru", teman terdekat,
tentunya orang rumah, especially mom, saya kabari. Mungkin akan
terlihat norak dan narsis. Tapi, saya seneng banget, akhirnya, saya
bisa membuktikan ke diri saya sendiri (khususnya) kalau saya bisa
nulis... Hmm, dalam arti, ada tulisan yang akan terbit karena selama
ini, banyak tulisan yang terpendam dan tidak lolos.
>
>
> Tapi, kemudian saya terbengong... sadar sih, buku itu tentang patah
hati dan jujur.. hehe, tulisan saya pun patah hati abis, hehe...
>
>
> Lalu, terbitlah bengong... kok kayaknya malu, ya kalau tulisan yang
isinya Nopi cengeng, Nopi .... dan Nopi.... akan beredar. Duh, apalagi
saya pakai nama asli (maksudnya asli + pena ;) dan nanti gimana kalau
orang yang kenal saya pada baca, pasti saya malu...
>
>
> Hmm, mikir...sampai berulang kali buka naskah tersebut, baca lagi,
baca lagi... hmm, gimana ya? Akhirnya, sampai pada pemikiran...
>
>
> Toh ini masa lalu dan masalah lu (kalo lo mau tahu ;p) dan hmm,
insya Allah banyak pelajaran yang bisa diambil di sini... Banyak banget.
>
>
> Kalau memang pada saat itu saya jatuh, terjerembab, nangis-nangis
bombay kayak film India, toh saya udah seneng dan dapat banyak banget
hikmah. Toh, saya memang harus melewati episode ini dalam hidup saya.
Kalaupun mau mengubur, ya emang udah lewat, tapi paling ngga... saat
ini saya bener-bener merasakan efek yang besar, selain perasaan saya
saat nulis itu...
>
>
> Hmm, dan secara bijaknya...
> dengan menuliskan kisah ini, semoga bisa menjadi pelajaran bagi
siapapun teman-teman saya, di mana pun kalian berada (hihi, sok banyak
punya temen :D). Moga dengan begitu, banyak orang yang membaca bisa
mengambil hikmah dan semoga bisa jadi pelajaran... :)
>
>
> Toh, selama ini tujuan saya menulis kan emang berbagi. Berbagi cinta
dan cerita ;) uhuy ;p. Selain saya jadikan menulis sebagai obat...
Yups, yups... tulisan ini adalah obat bagi saya ketika sedang "sakit".
>
>
> Pada saat nulis itu, saya seperti berusaha mengobati batin saya...
mengobati hati (tombo ati, dunk ;) ), dll... Selain saya berusaha
mencari penyelesaian dari kasus yang saya alami (kasus, kayak apaan
aja, hihi). Karena bisa dibilang saat itu obat saya nulis. Daripada
mencari-cari hal yang begitu sulit ditemukan mending nulis.
Alhamdulillah, berasa banget obatnya... :).
>
>
> Pokoknya yang jelas, saya berharap saya bisa menulis dalam keadaan
apapun dan menjadikan menulis sebagai terapi, obat, ekspresi dan
banyak lagi...
>
>
> Saya pun berharap bisa menularkan obat ini ke tema-teman...
> Eh, ntar dulu, ada juga yang menular itu kan penyakit, ya...hehe
> Maksudnya, membagi obat yang mudah ini buat semua :)
>
>
> Ada tulisan saya jaman dulu tentang menulis sebagai obat.
>
>
>
>
>
>
> Menulis mengobati saya
>
>
>
>
> Saya tak pernah bisa meninggalkan aktivitas ini walau tak ada
fasilitas bernama komputer atau laptop.
>
>
>
> Saya sadar benar kalau saya tak bisa tidak untuk menulis. Batin yang
rasanya menderita, hati yang sakit bisa terobati dengan menulis dan
terus menulis. Obat yang mungkin tidak langsung mengobati rasa sakit,
sendi-sendi yang pegal ataupun luka yang terus meneteskan darah, tapi
menulis memberi efek obat yang perlahan, tapi pasti.
>
>
>
> Menulis membuat beban di pundak berkurang sedikit. Menulis mengajak
saya untuk berpikir. Menulis membangkitkan nurani saya untuk sadar,
kalau tak ada gunanya lagi saya harus kecewa.
>
>
>
> Huah.. berulang kali saya membayangkan diri saya yang tengah sakit
hati memikirkan orang yang telah mengecewakan diri saya. Berulang kali
saya menangis dan menangis menyesalkan sikapnya yang tak saya
mengerti. Saya lelah... karena tak jua lagi mendapat jawaban. Hingga
akhinya saya menulis. Mengurai benang permasalahan yang ada. Mengingat
apa saja yang membuat saya menangis, sakit sekaligus marah...
>
>
>
> Membaca kembali perenungan saya, membaca ulang diari saya... hingga
akhirnya saya temukan jawaban pada puisi, esai, tulisan-tulisan saya
yang lain.
> Menulis bisa menjadi obat untuk masa kini dan masa datang. Menulis
mengajak saya untuk terus berpikir, menganalisis keadaan, memacu
adrenalin saya, mengingat berbagai memori yang terekam di otak saya,
baik yang senang, bahagia, sedih, berkesan, memalukan dan banyak hal...
>
>
>
> Menulis mengobati saya.
> Walau dalam tiap tulisan tidak seluruhnya menggambarkan permasalahan
saya, paling tidak saya tahu history kenapa saya bisa menulis seperti
itu, saya mengerti mengapa saya harus menulis, saya sadar tulisan itu
akan berguna satu saat nanti.
>
>
>
> Saya ingin terus menulis... untuk saya dan semoga berguna untuk semua.
>
>
>
> Yup, walau saat ini saya bilang menulis mengobati, tapi di saat lain
menulis juga teman saya mengekspresikan kebahagiaan dan keceriaan
saya. Menyimpan tawa saya, senyum saya yang tak pernah lepas dan
tentunya itu akan terus terekam dalam tulisan-tulisan panjang saya.
>
>
>
> Hmm, dan tentunya itu obat juga kan ketika saya lagi bad mood, bad
temperamen, bad day, dan lain-lain ;)
>
>
>
>
> Ok, yuk berobat dengan menulis... Ga mahal, kok. Cuma butuh pulpen,
kertas, atau pakai komputer atau laptop.
>
>
>
>
>
>
>
>
> novi_khansa&#39;kreatif
> ~Graphic Design 4 Publishing~
> YM : novi_ningsih
> http://akunovi.multiply.com
> http://novikhansa.rezaervani.com/
>
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.
Try it now.
>

14b.

Re: Obat di Balik La Tahzan

Posted by: "novi khansa'" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Tue May 6, 2008 2:27 am (PDT)

Aku juga setuju, seneng banget nulis euy... :D malah udah kecanduan kali...sampe hp jadi sarana nulis :D ;)

Aku jadi inget cerita mbak Icha waktu itu :)
Yah, emang kudu ngelewatin episode itu kali ya...
Hmm, tapi seru juga ya kita, jadi berbagi...
tapi sayang euy, belum sempat ketemuan, nih...pengen belajar masak, hehehe...
aku sering ingat2 jadwal mbak icha di rumah... (rabu kan ya?)
tapi kadang suka bentrok sama kerjaanku :D (kayak alasan, ya?)

Hmm, Nyebelin sih ya kalau ngomonmg gitu, emang ngukurnya gimana, tapi, kata temenku the show must go on ...

Wah, mbak
boleh juga tuh, ikutan kirim tulisan, biar bisa jadi hikmah dan pelajaran siapapun :D "obat" maksudnya ;) tapi pengalaman yang mana, ya... halah... ;p

Yuk, ikutan nulis bareng sama mbak icha :)

Mbak, kalo OL, buzz aku ya :)

See ya

SEMANGAAAAAAAAAAT ;)

sasa909691 <sasa909691@yahoo.com> wrote: aku setuju banget ama isi tulisannya mbak. tentang 'menulis mengobati
saya'. apalagi saat tidak ada seorangpun yang tepat untuk dijadikan
tempat curhat. menulis seolah momen pelepasan beban yang paling pas ...:-)

jadi inget kisahku sendiri, waktu nangis bombay paling heboh gara-gara
taaruf gagal. jadi malu kalo inget sedihnya waktu itu, ampe turun
berkilo-kilo berat badanku. padahal bukan pertama kalinya taarufku
gagal, tapi alasannya itu loh : "afwan, yang saya cari muslimah yang
udah 'jadi'/'terbina'".

gondok gak seeh...:-)

tapi itu dulu. sekarang sih udah ketawa ketiwi aja ingt cerita itu.
malahan sekarang aku ngumpulin kisah-kisah temen-temenku yang pada
taaruf (baik yang berhasil atau yang gagal).

kalo mau, yok kita tulis kisah itu jadi buku? keroyokan gitu... sapa
tahu mbak Novi dan temen-temen SK bisa bantu?

anisakuffa


--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, novi khansa'
<novi_ningsih@...> wrote:
>
>
>
>
>
> Ketika mengetahui kalau kisah saya lolos masuk kumpulan tulisan
bareng Mbak Asma, saya seneng banget. Beberapa "guru", teman terdekat,
tentunya orang rumah, especially mom, saya kabari. Mungkin akan
terlihat norak dan narsis. Tapi, saya seneng banget, akhirnya, saya
bisa membuktikan ke diri saya sendiri (khususnya) kalau saya bisa
nulis... Hmm, dalam arti, ada tulisan yang akan terbit karena selama
ini, banyak tulisan yang terpendam dan tidak lolos.
>
>
> Tapi, kemudian saya terbengong... sadar sih, buku itu tentang patah
hati dan jujur.. hehe, tulisan saya pun patah hati abis, hehe...
>
>
> Lalu, terbitlah bengong... kok kayaknya malu, ya kalau tulisan yang
isinya Nopi cengeng, Nopi .... dan Nopi.... akan beredar. Duh, apalagi
saya pakai nama asli (maksudnya asli + pena ;) dan nanti gimana kalau
orang yang kenal saya pada baca, pasti saya malu...
>
>
> Hmm, mikir...sampai berulang kali buka naskah tersebut, baca lagi,
baca lagi... hmm, gimana ya? Akhirnya, sampai pada pemikiran...
>
>
> Toh ini masa lalu dan masalah lu (kalo lo mau tahu ;p) dan hmm,
insya Allah banyak pelajaran yang bisa diambil di sini... Banyak banget.
>
>
> Kalau memang pada saat itu saya jatuh, terjerembab, nangis-nangis
bombay kayak film India, toh saya udah seneng dan dapat banyak banget
hikmah. Toh, saya memang harus melewati episode ini dalam hidup saya.
Kalaupun mau mengubur, ya emang udah lewat, tapi paling ngga... saat
ini saya bener-bener merasakan efek yang besar, selain perasaan saya
saat nulis itu...
>
>
> Hmm, dan secara bijaknya...
> dengan menuliskan kisah ini, semoga bisa menjadi pelajaran bagi
siapapun teman-teman saya, di mana pun kalian berada (hihi, sok banyak
punya temen :D). Moga dengan begitu, banyak orang yang membaca bisa
mengambil hikmah dan semoga bisa jadi pelajaran... :)
>
>
> Toh, selama ini tujuan saya menulis kan emang berbagi. Berbagi cinta
dan cerita ;) uhuy ;p. Selain saya jadikan menulis sebagai obat...
Yups, yups... tulisan ini adalah obat bagi saya ketika sedang "sakit".
>
>
> Pada saat nulis itu, saya seperti berusaha mengobati batin saya...
mengobati hati (tombo ati, dunk ;) ), dll... Selain saya berusaha
mencari penyelesaian dari kasus yang saya alami (kasus, kayak apaan
aja, hihi). Karena bisa dibilang saat itu obat saya nulis. Daripada
mencari-cari hal yang begitu sulit ditemukan mending nulis.
Alhamdulillah, berasa banget obatnya... :).
>
>
> Pokoknya yang jelas, saya berharap saya bisa menulis dalam keadaan
apapun dan menjadikan menulis sebagai terapi, obat, ekspresi dan
banyak lagi...
>
>
> Saya pun berharap bisa menularkan obat ini ke tema-teman...
> Eh, ntar dulu, ada juga yang menular itu kan penyakit, ya...hehe
> Maksudnya, membagi obat yang mudah ini buat semua :)
>
>
> Ada tulisan saya jaman dulu tentang menulis sebagai obat.
>
>
>
>
>
>
> Menulis mengobati saya
>
>
>
>
> Saya tak pernah bisa meninggalkan aktivitas ini walau tak ada
fasilitas bernama komputer atau laptop.
>
>
>
> Saya sadar benar kalau saya tak bisa tidak untuk menulis. Batin yang
rasanya menderita, hati yang sakit bisa terobati dengan menulis dan
terus menulis. Obat yang mungkin tidak langsung mengobati rasa sakit,
sendi-sendi yang pegal ataupun luka yang terus meneteskan darah, tapi
menulis memberi efek obat yang perlahan, tapi pasti.
>
>
>
> Menulis membuat beban di pundak berkurang sedikit. Menulis mengajak
saya untuk berpikir. Menulis membangkitkan nurani saya untuk sadar,
kalau tak ada gunanya lagi saya harus kecewa.
>
>
>
> Huah.. berulang kali saya membayangkan diri saya yang tengah sakit
hati memikirkan orang yang telah mengecewakan diri saya. Berulang kali
saya menangis dan menangis menyesalkan sikapnya yang tak saya
mengerti. Saya lelah... karena tak jua lagi mendapat jawaban. Hingga
akhinya saya menulis. Mengurai benang permasalahan yang ada. Mengingat
apa saja yang membuat saya menangis, sakit sekaligus marah...
>
>
>
> Membaca kembali perenungan saya, membaca ulang diari saya... hingga
akhirnya saya temukan jawaban pada puisi, esai, tulisan-tulisan saya
yang lain.
> Menulis bisa menjadi obat untuk masa kini dan masa datang. Menulis
mengajak saya untuk terus berpikir, menganalisis keadaan, memacu
adrenalin saya, mengingat berbagai memori yang terekam di otak saya,
baik yang senang, bahagia, sedih, berkesan, memalukan dan banyak hal...
>
>
>
> Menulis mengobati saya.
> Walau dalam tiap tulisan tidak seluruhnya menggambarkan permasalahan
saya, paling tidak saya tahu history kenapa saya bisa menulis seperti
itu, saya mengerti mengapa saya harus menulis, saya sadar tulisan itu
akan berguna satu saat nanti.
>
>
>
> Saya ingin terus menulis... untuk saya dan semoga berguna untuk semua.
>
>
>
> Yup, walau saat ini saya bilang menulis mengobati, tapi di saat lain
menulis juga teman saya mengekspresikan kebahagiaan dan keceriaan
saya. Menyimpan tawa saya, senyum saya yang tak pernah lepas dan
tentunya itu akan terus terekam dalam tulisan-tulisan panjang saya.
>
>
>
> Hmm, dan tentunya itu obat juga kan ketika saya lagi bad mood, bad
temperamen, bad day, dan lain-lain ;)
>
>
>
>
> Ok, yuk berobat dengan menulis... Ga mahal, kok. Cuma butuh pulpen,
kertas, atau pakai komputer atau laptop.
>
>
>
>
>
>
>
>
> novi_khansa&#39;kreatif
> ~Graphic Design 4 Publishing~
> YM : novi_ningsih
> http://akunovi.multiply.com
> http://novikhansa.rezaervani.com/
>
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.
Try it now.
>





novi_khansa&#39;kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply.com
http://novikhansa.rezaervani.com/

---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
15a.

FW:Siapa Mau Buah Pisang??? (Tulisan Taufiq)

Posted by: "galih@asmo.co.id" galih@asmo.co.id

Tue May 6, 2008 1:09 am (PDT)

*Aku Mau Buah Pisang*

*Tendo Akane*

"Buah apa yang kalian sukai?"

Pertanyaan itu yang sering kali aku dengar ketika aku masih duduk
dikelas taman kanak-kanak. Dan secara sepontan aku akan menjawab
"Pisang?."

Aku suka buah pisang, ya, memang itu kenyataanya. Gak peduli kata orang
buah pisang ialah buah yang murah jika dibandingkan dengan buah anggur
atau apel. Pun /image/ pisang saat itu yang aku tahu ialah buah kampungan.

Itu dahulu. Tapi sekarang berbeda. Bukan buah kesukaan aku yang berbeda,
tapi harga buah pisang dan /image/-nya saat ini. Buah pisang saat ini
ada yang mahal, pun /image/-nya sudah merupakan buah mewah, terbukti
dengan adanya beberapa rak yang dihuni buah pisang di supermarket kelas
nasional.

"Kenapa kamu suka pisang" tanya teman aku suatu hari.

"Enak" jawab aku.

"Memang mulai kapan sih kamu suka pisang?" ia lanjut bertanya.

Hmm.. saat ditanya seperti itu aku biasanya akan terdiam. Sebenarnya aku
sampai saat ini tidak tahu mulai kapan aku menyukai buah pisang. Tapi
menurut informasi dari mama, aku mulai menyukai buah pisang semenjak aku
bayi. (Wuih.. segitu enaknya buah pisang kan? sampai-sampai waktu aku
bayi saja sudah mulai suka dengan buah tersebut)

Tidak puas dengan informasi dari ibu dan karena jiwa detektif aku mulai
tumbuh, aku putuskan untuk menyelidiki kapan dan karena apa aku menyukai
buah tersebut. Aku memulai penyelidikan ini dari saudara terdekat aku.
Bibi.

"Memang bener ya Bi, aku suka buah pisang dari bayi?" tanyaku pada bibi
suatu hari, sambil terus aku mengunyah buah pisang ambon lumut.

"Iya, kamu dulu susah sekali makan, tapi kalo dikasih pisang langsung
dimakan." terang bibi.

"Trus kenapa aku bisa suka ya bi, tapi kok adik-adik pada gak suka?"
tanya ku lagi.

"Wah bibi juga gak tau tuh." pendek bibi menjawab.

Setelah lama aku menyelidiki lewat bibi, aku teruskan ke uwa, mamang,
adik dan teman-teman. Akhirnya sampai pada keputusan untuk menghentikan
penyelidikan dengan hasil akhir aku masih belum tahu sejarah awal mula
aku menyukai pisang.

******

bersambung.... he..he... kagok lagi ada kerjaan ngedadak.. tapi aku send
ke kalian ya.. abis kangen pengen silaturahmi.. tapi lagi gak ada ide
nulis..lagi buntu nih..

15b.

Re: FW:Siapa Mau Buah Pisang??? (Tulisan Taufiq)

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Tue May 6, 2008 2:06 am (PDT)

Wah gigihnya mencari asal muasal kapan menyukai buah pisang...
kalo aku penasarannya dengan arti nama aku
Nia Robiatun Jumiah, ada yang mau membantu?
kalo ditanya, aku juga suka sekali buah pisang
karena pisang dijadikan menu makan malam saat diet :D
kapan-kapan kalo kopdar yang nginep2 gitu... menu malam harinya pisang bakar
yak..
ngarep.. apalagi pake keju dan coklat..
(mpok nia, yang menunggu jam pulang, sambil ngebayangin pisang bakar)

Pada 6 Mei 2008 15:09, <galih@asmo.co.id> menulis:

>
> *Aku Mau Buah Pisang*
>
> *Tendo Akane*
>
> "Buah apa yang kalian sukai?"
>
> Pertanyaan itu yang sering kali aku dengar ketika aku masih duduk
> dikelas taman kanak-kanak. Dan secara sepontan aku akan menjawab
> "Pisang…."
>
> Aku suka buah pisang, ya, memang itu kenyataanya. Gak peduli kata orang
> buah pisang ialah buah yang murah jika dibandingkan dengan buah anggur
> atau apel. Pun /image/ pisang saat itu yang aku tahu ialah buah kampungan.
>
> Itu dahulu. Tapi sekarang berbeda. Bukan buah kesukaan aku yang berbeda,
> tapi harga buah pisang dan /image/-nya saat ini. Buah pisang saat ini
> ada yang mahal, pun /image/-nya sudah merupakan buah mewah, terbukti
> dengan adanya beberapa rak yang dihuni buah pisang di supermarket kelas
> nasional.
>
> "Kenapa kamu suka pisang" tanya teman aku suatu hari.
>
> "Enak" jawab aku.
>
> "Memang mulai kapan sih kamu suka pisang?" ia lanjut bertanya.
>
> Hmm.. saat ditanya seperti itu aku biasanya akan terdiam. Sebenarnya aku
> sampai saat ini tidak tahu mulai kapan aku menyukai buah pisang. Tapi
> menurut informasi dari mama, aku mulai menyukai buah pisang semenjak aku
> bayi. (Wuih.. segitu enaknya buah pisang kan? sampai-sampai waktu aku
> bayi saja sudah mulai suka dengan buah tersebut)
>
> Tidak puas dengan informasi dari ibu dan karena jiwa detektif aku mulai
> tumbuh, aku putuskan untuk menyelidiki kapan dan karena apa aku menyukai
> buah tersebut. Aku memulai penyelidikan ini dari saudara terdekat aku.
> Bibi.
>
> "Memang bener ya Bi, aku suka buah pisang dari bayi?" tanyaku pada bibi
> suatu hari, sambil terus aku mengunyah buah pisang ambon lumut.
>
> "Iya, kamu dulu susah sekali makan, tapi kalo dikasih pisang langsung
> dimakan." terang bibi.
>
> "Trus kenapa aku bisa suka ya bi, tapi kok adik-adik pada gak suka?"
> tanya ku lagi.
>
> "Wah bibi juga gak tau tuh." pendek bibi menjawab.
>
> Setelah lama aku menyelidiki lewat bibi, aku teruskan ke uwa, mamang,
> adik dan teman-teman. Akhirnya sampai pada keputusan untuk menghentikan
> penyelidikan dengan hasil akhir aku masih belum tahu sejarah awal mula
> aku menyukai pisang.
>
> ******
>
> bersambung.... he..he... kagok lagi ada kerjaan ngedadak.. tapi aku send
> ke kalian ya.. abis kangen pengen silaturahmi.. tapi lagi gak ada ide
> nulis..lagi buntu nih..
>
>
>
>
15c.

Re: FW:Siapa Mau Buah Pisang??? (Tulisan Taufiq)

Posted by: "Lola Za" lola_za@yahoo.com

Tue May 6, 2008 2:53 am (PDT)

makasih y buat smua artikel2'x...
ana minta izin y buat bahan d blog ana.....

Jzk 4 all.....

----- Original Message ----
From: Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, May 6, 2008 2:06:33 AM
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] FW:Siapa Mau Buah Pisang??? (Tulisan Taufiq)

Wah gigihnya mencari asal muasal kapan menyukai buah pisang...
kalo aku penasarannya dengan arti nama aku
Nia Robiatun Jumiah, ada yang mau membantu?
kalo ditanya, aku juga suka sekali buah pisang
karena pisang dijadikan menu makan malam saat diet :D
kapan-kapan kalo kopdar yang nginep2 gitu... menu malam harinya pisang bakar yak..
ngarep.. apalagi pake keju dan coklat..
(mpok nia, yang menunggu jam pulang, sambil ngebayangin pisang bakar)

Pada 6 Mei 2008 15:09, <galih@asmo.co. id> menulis:

*Aku Mau Buah Pisang*

*Tendo Akane*

"Buah apa yang kalian sukai?"

Pertanyaan itu yang sering kali aku dengar ketika aku masih duduk
dikelas taman kanak-kanak. Dan secara sepontan aku akan menjawab "Pisang…."

Aku suka buah pisang, ya, memang itu kenyataanya. Gak peduli kata orang
buah pisang ialah buah yang murah jika dibandingkan dengan buah anggur
atau apel. Pun /image/ pisang saat itu yang aku tahu ialah buah kampungan.

Itu dahulu. Tapi sekarang berbeda. Bukan buah kesukaan aku yang berbeda,
tapi harga buah pisang dan /image/-nya saat ini. Buah pisang saat ini
ada yang mahal, pun /image/-nya sudah merupakan buah mewah, terbukti
dengan adanya beberapa rak yang dihuni buah pisang di supermarket kelas
nasional.

"Kenapa kamu suka pisang" tanya teman aku suatu hari.

"Enak" jawab aku.

"Memang mulai kapan sih kamu suka pisang?" ia lanjut bertanya.

Hmm.. saat ditanya seperti itu aku biasanya akan terdiam. Sebenarnya aku
sampai saat ini tidak tahu mulai kapan aku menyukai buah pisang. Tapi
menurut informasi dari mama, aku mulai menyukai buah pisang semenjak aku
bayi. (Wuih.. segitu enaknya buah pisang kan? sampai-sampai waktu aku
bayi saja sudah mulai suka dengan buah tersebut)

Tidak puas dengan informasi dari ibu dan karena jiwa detektif aku mulai
tumbuh, aku putuskan untuk menyelidiki kapan dan karena apa aku menyukai
buah tersebut. Aku memulai penyelidikan ini dari saudara terdekat aku. Bibi.

"Memang bener ya Bi, aku suka buah pisang dari bayi?" tanyaku pada bibi
suatu hari, sambil terus aku mengunyah buah pisang ambon lumut.

"Iya, kamu dulu susah sekali makan, tapi kalo dikasih pisang langsung
dimakan." terang bibi.

"Trus kenapa aku bisa suka ya bi, tapi kok adik-adik pada gak suka?"
tanya ku lagi.

"Wah bibi juga gak tau tuh." pendek bibi menjawab.

Setelah lama aku menyelidiki lewat bibi, aku teruskan ke uwa, mamang,
adik dan teman-teman. Akhirnya sampai pada keputusan untuk menghentikan
penyelidikan dengan hasil akhir aku masih belum tahu sejarah awal mula
aku menyukai pisang.

******

bersambung.. .. he..he... kagok lagi ada kerjaan ngedadak.. tapi aku send
ke kalian ya.. abis kangen pengen silaturahmi. . tapi lagi gak ada ide
nulis..lagi buntu nih..

__________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
16a.

Kursus "Narasi" Pantau -- Yogyakarta

Posted by: "siti nurasiah" asia_bidakara@yahoo.co.id   asia_bidakara

Tue May 6, 2008 1:13 am (PDT)



KURSUS NARASI

PANTAU - YOGYAKARTA

21 Juni - 13 Juli 2008

Kursus Narasi

Yogyakarta

Anugerah Perkasa dan Budi Setiyono

Pantau membuka kursus baru bernama Narasi. Kursus ini dirancang untuk orang yang ingin belajar menulis panjang dengan memikat dan mendalam. Juga bagi mereka yang berminat menulis esai atau buku nonfiksi.

Kursus diadakan selama 16 sesi dengan frekuensi mingguan, setiap Sabtu dan Minggu di Momento-Yayasan Gaia, Yogyakarta. Cara mingguan ini sengaja dibuat agar peserta punya waktu mengendapkan materi belajar, mengerjakan pekerjaan rumah serta membaca. Jumlah peserta maksimal 20 orang agar ada waktu diskusi. Kursus ini ditekankan pada banyak latihan.

Tugas akhirnya berupa penulisan sebuah narasi sekitar 5.000 kata. Ia dilakukan sesudah peserta berlatih melakukan riset, liputan, wawancara, dan menulis. Jumlah kata sekadar pegangan saja. Ia bisa lebih pendek atau panjang lagi. Peserta akan membaca dan membicarakan karya-karya Joseph Mitchell, Truman Capote, John Hersey, Gay Talese dan Ryszard Kapuscinski serta membaca cerita Pham Xuan An dari Saigon.

INSTRUKTUR

Andreas Harsono wartawan Jakarta, pernah bekerja di harian The Nation (Bangkok), The Star (Kuala Lumpur) dan majalah Pantau (Jakarta). Ia menang beberapa penghargaan internasional antara lain The Correspondent of the Year dari The American Reporter (1997) serta Nieman Fellowship dari Universitas Harvard (1999-2000). Co-editor buku Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat (2005). Kini ia sedang menyelesaikan buku From Sabang to Merauke: Debunking the Myth of Indonesian Nationalism. www.andreasharsono.blogspot.com

Budi Setiyono wartawan Jakarta, pernah bekerja untuk Suara Merdeka (Semarang) dan majalah Pantau (Jakarta). Ia jadi co-editor buku Revolusi Belum Selesai yang berisi kumpulan pidato politik Presiden Soekarno serta Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. Kini ia sedang menyelesaikan buku soal penyair A.S. Dharta dari Lembaga Kebudayaan Rakyat. www.budisetiyono.blogspot.com

Anugerah Perkasa, lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 4 Desember 1977. Menempuh kuliah di fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) di Jogjakarta. Semasa kuliah, bergabung dengan majalah mahasiswa Himmah dan terakhir menjabat sebagai Wakil Pemimpin Umum. Pernah menulis untuk majalah Pantau di Jakarta, tentang Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), sebuah organisasi Islam fundamental di Jogjakarta. Pada 2004, mulai magang di Yayasan Pantau dengan menggelar pelatihan bagi wartawan televisi dan bekerja sama dengan Initiative for Policy Dialogue dari Universitas Columbia. Sejak 14 Februari 2005, bekerja untuk harian ekonomi Bisnis Indonesia di Jakarta, dengan konsentrasi liputan industri keuangan dan politik.

Arief Budiman Guest spekaer, guru besar kajian Indonesia di Universitas Melbourne, Australia. Sejak 1970an dikenal sebagai aktivis hak asasi manusia. Mendapatkan Ph.D sosiologi dari Universitas Harvard (1980), menulis beberapa buku, antara lain, "Pembagian Kerja Secara Seksual. Sebuah Pembahasan Sosiologis tentang Peran Wanita di Masyarakat", "Jalan Demokrasi ke Sosialisme: Pengalaman Chili di bawah Allende" dan "Sistem Perekonomian Pancasila dan Ideologi Ilmu Sosial di Indonesia."

SYARAT DAN BIAYA

Peserta terbiasa dengan dunia tulis-menulis. Entah menulis di blog, makalah, buku harian atau media. Mereka juga terbiasa melakukan riset dan akrab dengan internet. Latar belakang bisa dari berbagai disiplin ilmu, minat atau profesi. Angkatan pertama dan kedua terdiri dari aktivis, wartawan, dokter, pengacara, mahasiswa, dosen, manajer NGO dan sebagainya. Peserta juga lancar membaca naskah dalam bahasa Inggris karena banyak materi kursus dari bahasa Inggris. Biaya Rp 2,5 juta, bisa diangsur selama kursus.

SILABUS

MINGGU PERTAMA oleh Andreas Harsono & Arief Budiman
Sabtu, 21 Juni 2008 pukul 10:00-12:00 Pembukaan, perkenalan, pembicaraan silabus dan diskusi soal jurnalisme dasar, isu tentang objektivitas wartawan dengan membahas Sembilan Elemen Jurnalisme dari Bill Kovach dan Tom Rosenstiel serta membandingkannya dengan praktik jurnalisme di Jakarta a.l. byline, firewall, advertorial.
[Andreas Harsono]

Bacaan: Sebelum kuliah dimulai, sebaiknya Anda membaca resensi buku Sembilan Elemen Jurnalisme oleh Andreas Harsono (kalau tertarik baca bukunya The Elements of Journalism atau versi Indonesia Sembilan Elemen Jurnalisme karya Bill Kovach dan Tom Rosenstiel). Silahkan menelusuri www.journalism.org.

Sabtu, 21 Juni 2008 pukul pukul 13:00-15:00 -- Diskusi soal jurnalisme sastrawi, bagaimana Tom Wolfe memulai gerakan ini di Amerika Serikat pada 1960-an dan bagaimana suratkabar-suratkabar Amerika mengambil elemen-elemen genre ini. Diskusi tentang prinsip-prinsip dasar dalam melakukan reportase, membedakan mana yang fakta dan mana yang fiksi, kriteria dari gerakan literary journalism.
[Andreas Harsono]

Bacaan: Kegusaran Tom Wolfe oleh Septiawan Santana Kurnia; Ibarat Kawan Lama Datang Bercerita oleh Andreas Harsono; edisi jurnal Nieman Reports edisi Spring 2002 Volume 56 No. 1 tentang narrative journalism. Bacaan Nieman ini cukup tebal. Ini penting guna tahu sejarah dan perdebatan soal genre ini di Barat serta bagaimana genre ini masuk dalam cerita-cerita sehari-hari dalam suratkabar.

Minggu, 22 Juni 2008 pukul 10:00-12:00 -- Diskusi soal struktur karangan dengan contoh Hiroshima karya John Hersey. Ini sebuah karya klasik, dimuat majalah The New Yorker pada Agustus 1946, yang pernah dipilih sebuah panel wartawan dan akademisi Universitas Columbia sebagai naskah terbaik jurnalisme Amerika pada abad XX. [Andreas Harsono]

Bacaan: Hiroshima dalam majalah The New Yorker edisi 31 Agustus 1946 oleh John Hersey dan Menyusuri Jejak John Hiroshima Herseyoleh Bimo Nugroho. Usahakan baca John Hersey hingga selesai. Bacaan dari Bimo Nugroho membantu memahami Hiroshima.

Minggu, 22 Juni 2008 pukul 13:00-15:00 -- Diskusi soal deskripsi dan dialog dengan menggunakan Ngak Ngik Ngok karya Budi Setiyono serta contoh-contoh lain dalam buku Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat.[Andreas Harsono]

Pekerjaan rumah: Rekamlah pembicaraan dengan seseorang lalu buatlah satu deskripsi pendek, sekitar 200-500 kata. Siti Maemunah dari angkatan kedua membuat deskripsi menarik tentang Mbah Ndut, seorang dukun pijat, yang kawin beberapa kali. Kita akan membaca empat atau lima tugas ini pada pertemuan berikutnya. Kursus ini sifatnya sukarela. Kalau Anda lagi sibuk atau ada tugas kantor, tentu saja, Anda tak merasa harus mengerjakannya. Kalau mau tambahan, bacalah The Riverman karya Joseph Mitchell. Karya ini terkenal dengan deskripsinya soal Sungai Hudson.

MINGGU KEDUA Budi Setiyono
Sabtu, 28 Juni 2008 pukul 10:00-12:00 -- Diskusi membahas deskripsi serta teori soal feature. Bagaimana mencari fokus, angle dan outline dalam menulis sebuah feature. Bacalah Seandainya Saya Wartawan Tempo karya Goenawan Mohamad
[Budi Setiyono]

Pekerjaan rumah: Buatlah sebuah feature pendek, yang terkait dengan kehidupan atau pekerjaan Anda sehari-hari. Ini penting agar pekerjaan rumah ini tak terlalu membebani Anda. Carilah isu yang menarik!

Sabtu, 28 Juni 2008 pukul 13:00-15:00 -- Para peserta akan membacakan featurenya. Peserta lain menanggapi. Pekerjaan rumah akan difotokopi sesuai kebutuhan kelas agar setiap peserta mendapatkan selembar.
[Budi Setiyono]

Pekerjaan rumah: Buatlah satu kumpulan profile para peserta kelas ini. Kelas akan bikin undian. Masing-masing peserta akan mewawancarai satu peserta lain. Kami memperkirakan dalam enam minggu, semua karya ini bisa selesai. Kalau bagus bisa dibukukan (penjilidan sederhana).

Minggu, 29 Juni 2008 pukul 10:00-12:00 -- Diskusi dengan melihat karya-karya Ryszard Kapuscinski dari Warsawa. Kapuscinski seorang koresponden perang, meliput di Afrika, Asia dan Eropa. Perhatikan bagaimana dia memakai foto-foto lama untuk menerangkan karakter-karakternya.
[Budi Setiyono]

Bacaan: Shah of Shahs dan The Soccer War karya Ryszard Kapuscinski.

Minggu, 29 Juni 2008 pukul 13:00-15:00 -- Diskusi struktur karangan dengan melihat lima tulisan tentang Aceh dikerjakan empat orang berbeda. Bagaimana sebuah isu sama dikerjakan dengan sudut pandang dan metode beda-beda? Apa masing-masing kelebihan dan kekurangan? [Budi Setiyono]

Bacaan: Republik Indonesia Kilometer Nol karya Andreas Harsono, Kejarlah Daku Kau Kusekolahkan karya Alfian Hamzah, Panglima, Cuak, dan RBT dan Sebuah Kegilangan di Simpang Kraft karya Chik Rini, dan Orang-orang Di Tiro karya Linda Christanty.

MINGGU KETIGA oleh Anugerah Perkasa
Sabtu, 5 Juli 2008 pukul 10:00-12:00 -- Teknik wawancara dengan melihat teknik-teknik yang dikembangkan oleh International Center for Journalists. Peserta melakukan praktik wawancara di depan kelas. Sesudahnya menonton Black Hawk Down karya Mark Bowden untuk lihat deskripsi yang berubah jadi film.
[Anugerah Perkasa]

Bacaan: bacalah oleh Ten Tips For Better Interview (www.ijnet.org) dan The Art of the Interview oleh Eric Nalder. Kalau sempat bacalah dulu buku Black Hawk Down. Perhatikan beda buku dan film.

Pekerjaan rumah: Gunakan tape recorder atau handycam untuk interview seseorang, mungkin teman, keluarga atau lainnya. Dengarkan ulang dan catat kelebihan dan kekurangan interview tersebut. Buatlah deskripsi dari interview itu untuk kelas minggu depan. Bawa pula kaset rekaman untuk didengar atau ditonton bersama.

Sabtu, 5 Juli 2008 pukul 13:00-15:00 -- Membahas deskripsi dari hasil interview
[Anugerah Perkasa]

Pekerjaan rumah: Kalau Anda hendak membuat sebuah naskah panjang, isu apa yang menarik perhatian Anda? Buatlah outline serta argumentasi mengapa cerita itu menarik, tidak klise, bahal menyedot perhatian pembaca.

Minggu, 6 Juli 2008 pukul 10:00-12:00 -- Diskusi menggali, mengembangkan dan menajamkan ide laporan serta menemukan fokus dan angle. Bisa sharing soal bagaimana bikin biografi penyair A.S. Dharta, yang mendirikan Lembaga Kebudayaan Rakyat, serta hubungannya dengan Presiden Soekarno.
[Anugerah Perkasa]

Bacaan: Rangsang Detik karya A.S. Dharta, Selamat Jalan Sastrawan Sunda karya Budi Setiyono.

Minggu, 6 Juli 2008 pukul 13:00-15:00 -- Diskusi politik identitas dengan campuran agama, nasionalisme dan etnik dengan studi kasus etnik Tionghoa di Indonesia
[Anugerah Perkasa]

Bacaan: Hoakiao dari Jember oleh Andreas Harsono, The Culture of Chinese Minority in Indonesia oleh Leo Suryadinata, The Encyclopedia of the Chinese Overseas bagian Indonesia oleh Mary Somers Heidhues (h. 151-168).

MINGGU KEEMPAT oleh Budi Setiyono
Sabtu, 12 Juli 2008 pukul 10:00-12:00 -- Sekali lagi soal deskripsi. Kita akan diskusi hasil membuat profile sesama peserta kelas serta bicara soal editing. Nonton film Capote tentang Truman Capote, yang dibintangi Philip Seymour Hoffman. Situs web http://www.sonypictures.com/classics/capote/ [Budi Setiyono]

Bacaan: Kalau masih ada waktu, bacalah In Cold Blood karya Truman Capote. Ini karya klasik dari The New Yorker. Kalau ingin tahu bagaimana elemen-elemen narasi dipakai dalam straightnews pendek, bacalah Ini sebuah Kehormatan karya Jimmy Breslin.

Sabtu, 12 Juli 2008 pukul 13:00-15:00 -- Diskusi soal sikap terhadap kebenaran dengan independensi seorang penulis. Diskusi soal sosok Pham Xuan An, seorang wartawan majalah Time merangkap intel di Saigon, yang berperan dalam kemenangan Hanoi terhadap Saigon pada 1975. [Budi Setiyono]

Bacaan: Perfect Spy karya Larry Berman, karya-karya Bob Shaplen dari The New Yorker soal Perang Vietnam, surat protes Zalin Grant terhadap majalah The New Yorker. The Quiet Vietnamese: Journalist and Spy Pham Xuan An Led a Life of Ambiguity oleh Devid deVoss, My Friend the Spy oleh H.D.S. Greenway, The Journalist Who Spied oleh Stanley Cloud, Pham Xuan An: Vietnam War
Journalist and Spy oleh Bruce Palling.

Minggu, 13 Juli 2008 pukul 10:00-12:00 -- The Silent Season of A Hero mengubah cara wartawan menulis sosok di Amerika. Bacalah juga Frank Sinatra Has a Cold karya Gay Talese. Situs web resmi Gay Talese adalah www.randomhouse.com/kvpa/talese/index.html.

Minggu, 13 Juli 2008 13:00-15:00 -- warna sari, tanya jawab, penutupan.
[Budi Setiyono]

Pantau
Jl. Raya Kebayoran Lama No 18 CD Jakarta Selatan 12220
Telp/Fax. 021 7221031/021 7221055
Contact Person:
Dian Lestari - 0817272956
Email. dianlestariningsih@gamil.com
Siti Nurrofiqoh - 081 382 460 455
Email. siti_pantau@yahoo.com
Website. www.pantau.or.id

---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
17.

INFO LOWONGAN KERJA BUAT S1 TEKHNIK INDUSTRI

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Tue May 6, 2008 2:10 am (PDT)

*semoga bermanfaat*
*salam
Nia*
---------- Forwarded message ----------
From: setiono gua <bowo0126@yahoo.com>
Date: 2008/5/6
Subject: Fw: Re: [tpsdp2005mgi] FW: **Info Lowongan
To: Bowo <bowo0126@yahoo.com>

info dari kawan,
pls inform ...mungkin berguna untuk kawan, sodara, sejawat
Thanks

--- On *Tue, 5/6/08, irmawati@nsk.com <irmawati@nsk.com>* wrote:

From: irmawati@nsk.com <irmawati@nsk.com>
Subject: Re: [tpsdp2005mgi] FW: **Info Lowongan
To: bowo0126@yahoo.com
Date: Tuesday, May 6, 2008, 12:20 PM

Assalamu'alaikum Pak.. titip lowongan kerja yah..^-^ Butuh ASAP nih..makasih
banyak.
JOB CAREER VACANCY

PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia were located in MM2100 Cibitung
Bekasi requires professional, efficient and highly motivated individuals for
*PRODUCTION HANDLING STAFF (PHS)/PPIC STAFF*

* *

REQUIREMENTS

1. S1 INDUSTRIAL ENGINEERING DEGREE FROM REPUTABLE UNIVERSITY

2. GPA MIN 2.8 (SCALE 4.0)

3. FEMALE, 23-25 YEARS

4. EXPERIENCE AT LEAST 1 YEARS, FRESH GRADUATE ARE WELCOME

5. COMPUTER LITERATE

6. GOOD IN ENGLISH BOTH ORAL AND WRITTEN

7. GOOD INTERPERSONAL SKILLS

8. ABLE TO WORK UNDER PRESSURE IN TIME AND OBJECTIVE

Please send your application, resume in English and expected salary with
recent photograph no later than 2 weeks to: ika@nsk.com. (Put the code
*PHS*for subject email)

----- Original Message -----
*From:* setiono gua <bowo0126@yahoo.com>
*To:* politeknik-ui@yahoogroups.com ; poltek ui<poltek_jkt1@yahoogroups.com>
*Sent:* Tuesday, May 06, 2008 8:29 AM
*Subject:* Fw: [tpsdp2005mgi] FW: **Info Lowongan

--- On *Tue, 5/6/08, Supriadi, Supriadi <supriadi.supriadi@kcc.com>* wrote:

From: Supriadi, Supriadi <supriadi.supriadi@kcc.com>
Subject: [tpsdp2005mgi] FW: **Info Lowongan
To: tpsdp2005mgi@yahoogroups.com
Date: Tuesday, May 6, 2008, 7:09 AM

Supriadi
Tissue Production
PT. Kimberly-Clark Indonesia
Telp. 021 8983-5990 ext. 411

-----Original Message-----
From: TAUFIKWIDIYANTO@ denso.co. id
<TAUFIKWIDIYANTO@%20denso.co.%20id>[mailto:TAUFIKWIDIYANTO@
denso.co. id <TAUFIKWIDIYANTO@%20denso.co.%20id>]
Sent: Monday, May 05, 2008 12:40 PM
To: alumni-ftub@ yahoogroups. com <alumni-ftub%40yahoogroups.com>
Subject: **Info Lowongan

Selamat siang, rekan2 alumni FTUB.
ada info lowongan dari PT. Denso Indonesia (Astra group).

Dibutuhkan : S1 (Fresh graduate) Teknik Mesin.
Posisi : Production Engineering.

Bagi rekan2 yang mempunyai saudara / adik / teman silahkan
membagi info ini kepadanya.

Untuk yang berminat silahkan apply CV dan Prestasi akademik.
Kirim ke :

PT. Denso Indonesia
Jl. Kalimantan Blok E1-2
Kawasan Industri MM2100
Cikarang Barat - Bekasi (17520)

atau contact saya :
------------ --------- --------
Taufik Widiyanto
Compressor Prod. Engineering
PT.DENSO INDONESIA
Phone : 62-21-8980303 ext (353)
NiceNet : 5065-353
Fax : 62-21-8980605
------------ --------- --------

This e-mail is intended for the use of the addressee(s) only and may contain
privileged, confidential, or proprietary information that is exempt from
disclosure under law. If you have received this message in error, please
inform us promptly by reply e-mail, then delete the e-mail and destroy any
printed copy. Thank you.

------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it
now.<http://us.rd.yahoo.com/evt=51733/*http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ%20>

------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it
now.<http://us.rd.yahoo.com/evt=51733/*http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ>
18a.

Re: [wanita, keluarga dan anak] ORANG TUA DARI ANAK-ANAK YANG HEBAT

Posted by: "asberandre01" asberandre01@yahoo.co.id   asberandre01

Tue May 6, 2008 2:12 am (PDT)

dear Asma sembiring

membaca cerita anda, sangat trenyuh hati saya
seharusnya semua wanita indonesia belajar jadi dia
sampai sampai saya punya ide untuk membuka sekolah
khusus untuk para calon ibu, biar negara ini dipenuhi oleh
orang2 berkualitas hasil didikan para ibu seperti di cerita anda,

saya semakin terpacu untuk menjadi orang tua yang lebih baik untuk anak anak saya.

terimakasih untuk semuanya
terima kasih untuk Dear Asma Sembiring

best regard
andriansyah
================================
Ingin US$ 300/hari Temukan Di Sini
http://www.moneypuller.com

Ingin Rp 200 rb/hari, Arisan Online 80 rb dapat 3 M
http://www.arisan.fabiezone.com

Hasilkan USD 4000/bln Walau Kita Sedang Tidur
Http://www.mesinuang.info

================================
----- Original Message -----
From: asma_h_1999
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, April 30, 2008 10:48 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] [wanita, keluarga dan anak] ORANG TUA DARI ANAK-ANAK YANG HEBAT

ORANG TUA DARI ANAK-ANAK YANG HEBAT

Asma Sembiring

Dilla, bekas murid saya yang baru kelas 5 SD adalah anak dengan
kemampuan multitalenta dan luar biasa. Dalam usia 10 tahun, ia sudah
punya cita-cita mantap kelak akan menjadi apa. Ia belajar tekun dan
sungguh-sungguh, sesuatu yang jarang saya temui pada anak-anak seusia
Dilla yang lagi senang-senangnya main. Mengajar Dilla menyenangkan,
karena tanpa diajarpun ia sudah mahir menjawab soal-soal. Ditambah
lagi dengan hobinya belajarnya (suer, seumur-umur baru kali ini ada
orang menyebutkan hobinya belajar dan itu keluar dari mulut Dilla).
Tadinya saya khawatir dengan hobi Dilla karena terkesan anak-anak
seperti Dilla akan tumbuh menjadi anak yang terlalu serius, tak punya
teman dan asyik dengan dunianya sendiri.

Kekhawatiran saya ternyata tak beralasan. Selain memiliki prestasi
akademis yang baik di sekolahnya (Nilai ulangannya rata-rata selalu di
atas 9), tergabung dalam tim olimpiade matematika SD dari sekolahnya
serta mengikuti lomba bahasa Inggris antar SD dan berbagai lomba
lainnya, Dilla masih sempat bermain bersama teman-temannya, melukis
dan ikut kegiatan menari. "Tadinya saya khawatir Mba kalau Dilla
kecapean mengikuti kegiatan dan les ini itu. Tapi karena anaknya enjoy
ya saya biarin aja", cerita sang Mama. Dihampir seluruh kegiatan yang
dilakoni Dilla, ada Mama yang rajin menemani dan mengantarnya ke sana
ke mari.
***
Ibu empat anak ini berdedikasi luar biasa pada anak-anaknya. Empat
anaknya lahir berturut-turut dengan jarak usia satu tahun. Yang
tertua sedang menunggu informasi kelulusan SMAnya dan sudah diterima
di PTN favorit di Bandung, sementara yang terkecil kelas 3 SMP.
Keempat anaknya berhasil masuk sekolah terbaik di kota mereka dari SD
hingga SMA dengan nilai sangat baik. Mereka juga tumbuh menjadi
remaja yang santun.

Dalam sebuah kesempatan, saya bertanya tip-tip sang ibu tersebut
membesarkan putra-putrinya. Simpulan saya dari ceritanya adalah; ia
begitu telaten mengurusi anak-anaknya, mendedikasikan darma pada para
buah hatinya. Menemani anak-anak dari bangun tidur hingga hingga
tidur kembali, mengamati perkembangan akademis mereka lewat ngobrol
dengan para guru (di tempat les atau sekolah), memahami kondisi fisik
dan mental anak-kapan saat mereka letih dan mengajak mereka refreshing
untuk memulihkan semangat anak-anak tersebut.
***
Amara (27 th) bikin saya ngiri berat. Di usia 25 tahun, ia diterima
di sebuah lembaga yang cukup prestisius di Indonesia. Satu tahun
berikutnya ia mendapat beasiswa melanjutkan S2 dan S3 ke luar negeri.
Jika tak ada aral melintang, di usia 29 atau 30 tahun nanti, ia akan
menggondol gelar Master dan Phd di belakang namanya.

Keberhasilan seperti ini tidak ia dapatkan dalam satu jentikan jari.
Sejak kecil Amara dididik sang ayah untuk belajar dan bekerja keras.
"Ayah sampai bela-belain begadang menemaniku setiap ujian, bahkan
sampai jam 3 malam. Aku belajar, Ayah baca buku atau mengerjakan
sesuatu. Jadi aku tenang belajarnya karena ada yang nungguin", cerita
Amara.

Tak banyak orang tua luar biasa seperti ini, yang mendedikasikan
dirinya untuk terlibat dalam proses tumbuh kembang anak-anaknya
seperti para orang tua di atas di tengah jaman seperti sekarang ini,
dimana tuntutan kehidupan semakin tinggi. Mereka menghadirkan diri
dan ada saat anak-anak mereka membutuhkan sosok orang tua. Tidak
sekedar dalam makna fisik namun juga pemikiran, hati dan do'a untuk
kemajuan serta perkembangan terbaik putra-putri mereka. Memompa
semangat anak-anak mereka dikala terpuruk serta berbincang layaknya
antara orang tua dan anak di satu saat dan di lain waktu bertindak
sebagai teman atau sahabat.

Jadi jangan heran jika anda bertemu anak-anak yang hebat, sebab di
belakang mereka ada para ayah dan ibu dengan pengorbanan serta
komitmen yang luar biasa.

Bogor, 30 April 2008

__________ NOD32 3064 (20080429) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com
19.

Re: [komunitas_portalinfaq] Jamaah

Posted by: "yan_ku" yayan_unj@yahoo.com   c_al_iyan

Tue May 6, 2008 4:03 am (PDT)

[Blog Entry] MENDAKI BERSAMA LEBIH MENGUATKAN
</journal/item/23/MENDAKI_BERSAMA_LEBIH_MENGUATKAN> May 6, '08
6:55 AM
for everyone

<http://ya2nya2n.multiply.com/photos/hi-res/upload/SCA44AoKCoEAAF\
gebp41
> Sejenak memandak kelangit. Disebuah hamparan sabana
beralur setapak. Jalan Menanjak. Ya, ada Rudi, Imam, Hepy, Anto,
Tohir, Rusfan, Sony, dan aku dibelakang barisan terseok dengan
ransel terberat yang pernah ku bawa di punggung.



Hari itu padang sahara tujuan kami. Di ketinggian 1000 meter
memandangi alam sambil bertafakur . Keringat mulai mengucur
namun! anehnya segera terhempas oleh tiupan angin. Lelah
menyambangi namun! anehnya lagi segera lapang dengan hadir
indahnya alam sahara.



Mendaki bersama lebih menguatkan!. Walau masih dibelakang masih
saja terus mengejar agar tetap dalam satu barisan.
Bertahan..bertahan dan bertahan sekuat tenaga sampai ujung
waktu-ku.



-ya2n-


--- On Mon, 5/5/08, Epri Tsaqib <epri_tsaqib@yahoo.com> wrote:
From: Epri Tsaqib <epri_tsaqib@yahoo.com>
Subject: [komunitas_portalinfaq] Jamaah
To: komunitas_portalinfaq@yahoogroups.com
Date: Monday, May 5, 2008, 11:03 PM




<http://epriabdurrahman.multiply.com/photos/hi-res/upload/SB@9Ewo\
KCDoAAG1UBV81
>





Jamaah




sungguh,
aku rela
meski hanya
jadi sebutir pasir





yang melengkapi pantai biru perawan
di langit cerah, dengan nyiur melambai
dan deburan merdu laut, dalam sebuah potret





aku rela
meski hanya
jadi sebutir pasir
di pemandangan indah itu

: sungguh







Epri Tsaqib, 1997 - 2007



Dimuat di majalah An Nida, Mei 2008



Pic taken From http://farm2. static.flickr. com
<http://farm2.static.flickr.com/>



http://epriabdurrah man.multiply. com/journal/ item/148
<http://epriabdurrahman.multiply.com/journal/item/148>


Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo!
Mobile. Try it now.
<http://us.rd.yahoo.com/evt=51733/*http://mobile.yahoo.com/;_ylt=\
Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ%20
>


Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo!
Mobile. Try it now.
<http://us.rd.yahoo.com/evt=51733/*http://mobile.yahoo.com/;_ylt=\
Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
>
Recent Activity
Visit Your Group
Sitebuilder

Build a web site

quickly & easily

with Sitebuilder.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Yahoo! Groups

Wellness Spot

A resource for living

the Curves lifestyle.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: