Kamis, 15 Mei 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 1976

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (25 Messages)

1a.
BAHASA ARAB DAN URGENSINYA From: arya noor amarsyah arya
1b.
Re: BAHASA ARAB DAN URGENSINYA From: setyawan_abe
2.
Perkawinan Dan Sinergisasi Keunggulan From: setyawan_abe
3.
BAHASA ARAB DAN URGENSINYA 2 From: arya noor amarsyah arya
4a.
Re: (profil) the humble madame asterix From: dyah zakiati
5a.
Re: Fwd: [supermom_s] Pengumuman Lomba Penulisan Artikel "Kartini Di From: dyah zakiati
6a.
Re: (cerpen) PENA YANG TERBUANG From: dyah zakiati
7a.
Re: Fwd: [supermom_s] Pengumuman Lomba Penulisan Artikel "Kartini Di From: bujang kumbang
8a.
Re: Kali ini HARUS BERHASIL... (KOPDAR BANDUNG) From: budi santoso
9.
(Inspirasi): tv... bad habbit! From: Alang Nemo
10a.
Re: mencari cinta From: dyah zakiati
10b.
Balasan: Re: [sekolah-kehidupan] mencari cinta From: muhammad kiran
11.
(OOT) WANITA CANTIK From: Arrizki Abidin
12a.
Re: [puisi] Cahaya Yang Bersinar -->kang dani From: Retno Arum Palupi
12b.
Re: [puisi] Cahaya Yang Bersinar -->kang dani From: Lola Za
13a.
Re: Saat Toilet Menjadi Inspirasi From: Nia Robiatun Jumiah
13b.
Re: Saat Toilet Menjadi Inspirasi From: Andriansyah
14.
(Pendidikan) Ruang Lingkup Pendidikan Islam From: sismanto
15a.
(Dunia Anak-anak) Aku Sayang Bunda! From: Siwi LH
15b.
Re: (Dunia Anak-anak) Aku Sayang Bunda! From: fiyan arjun
16.
[OOT] Hei Guys From: april_reto
17.
Re: (TANGGAPAN) Pagi Ini Aku Merasa Didzolomi....tuk : Achi TM From: Divin Nahb
18.
UASBN Ujian Kejujuran From: Levi Friantina
19a.
Re: [puisi] IBU From: yudhi mulianto
20.
Mari galang dukungan untuk selamatkan asset bangsa karena arogansi From: Imam Suyudi

Messages

1a.

BAHASA ARAB DAN URGENSINYA

Posted by: "arya noor amarsyah arya" arnabgaizir@yahoo.co.id   arnabgaizir

Wed May 14, 2008 4:46 am (PDT)

BAHASA ARAB DAN URGENSINYA (14-05-2008)
Pengetahuan bahasa Arab termasuk salah satu pengetahuan yang diperlukan dalam memahami Al-Qur'an dan As-Sunnah. Karena Al-Qur'an dan As-Sunnah bacaan yang berbahasa Arab.
Seseorang yang mengerti bahasa Arab -walau hanya sedikit-, akan berbeda dengan orang yang tidak mengetahui bahasa Arab sama sekali. Orang yang memahami bahasa Arab akan lebih lengkap pemahamannya terhadap Al-Qur'an dibandingkan dengan pemahaman seseorang yang memahami Al-Qur'an lewat terjemahannya semata.
Orang yang memahami surat al ashr dengan sedikit bekal bahasa Arab tentu akan berbeda dengan kaum muslimin pada umumnya. Sebab orang yang mempunyai pemahaman sedikit bahasa Arab mengetahui bahwa kata sumpah yang ada pada ayat pertama yang berbunyi والعصر itu berarti penegasan bahwa kabar yang ada pada ayat berikutnya adalah sangat penting. Kata إن pada ayat إن الإنسان juga memperkuat bahwa kabar yang ada pada ayat-ayat dalam surat al ashr sangatlah penting. Allah swt tidak memulai firmanNya dengan kata-kata, "Manusia dalam keadaan merugi". Tetapi Allah swt memulai ayat ini dengan kata-kata, "Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi". Namun ternyata tidak cukup sampai di sini. Allah juga membuka surat ini dengan kata sumpah, "Demi masa". Kata sumpah biasanya digunakan pada kesempatan terakhir. Bila seseorang memberi kabar kepada orang lain. Kemudian, setelah mendengar berita itu, ternyata pendengar berita tidak percaya. Untuk
meyakinkan pendengar berita, maka pembawa berita menambah kata "sungguh" di awal beritanya. Tapi ternyata tidak semudah itu meyakinkan orang terhadap sebuah berita. Sebagai langkah terakhir untuk meyakinkan orang, maka pembawa berita menambah kata sumpah di awal beritanya, "Demi Allah". Biasanya setelah mendengar kata sumpah ini, pendengar berita akan mempercayai isi berita. Begitulah biasanya, kata sumpah diletakkan pada kesempatan terakhir. Adapun di dalam surat al Ashr, Allah memulai dengan kata sumpah. Seolah-olah ini mengisyaratkan bahwa tak seorangpun diberi kesempatan untuk tidak percaya pada berita yang terdapat di dalam surat itu.
Sebuah kata yang ada di dalam tulisan manusia yang terdapat di buku-buku, surat kabar, majalah atau media tulis lainnya, kita akan dapat mengganti atau menukar sebuah kata dengan kata yang semakna dengannya. Sehingga persamaan kata itu banyak jumlahnya. Kadang kala kata-kata baru lebih sering digunakan daripada kata-kata lama. Namun sebuah kata yang terdapat di dalam Alqur'anul Karim tetap dan baku selamanya. Jika engkau tukar kata itu atau engkau ganti dengan kata lain yang semakna, niscaya makna-maknanya yang dimaksud akan hilang. Penulis buku ini mengatakan bahwa ia dapat mendatangkan ratusan contoh. Misalnya, kata فجاسوا خلال الديار tidak dapat diganti dengan ungkapan yang lain. Huruf ف dalam ungkapan فجاسوا tidak dapat diganti dengan kata ثم sehingga menjadi ثم جاسوا. (Al-Irtibath bainal Lughah wad Dîn, karya Dr. Kamil Jamil Walwil)

arnabgaizir.blogspot.com
arnab20.multiply.com

---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
1b.

Re: BAHASA ARAB DAN URGENSINYA

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Wed May 14, 2008 5:19 am (PDT)

Makasih Pak, jadi inget kata Imam Syafi'i, yg kurang lebih
isinya " ...seandainya Al-Qur'an tidak diturunkan seluruhnya,
niscaya ayat ini saja sudah cukup untuk menjadi pedoman manusia..."

Ya Allah..mudahkan hamba dalam memanfaatkan karunia ashrMu..

Salam

Arief

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, arya noor amarsyah arya
<arnabgaizir@...> wrote:
>
> BAHASA ARAB DAN URGENSINYA (14-05-2008)
> Pengetahuan bahasa Arab termasuk salah satu pengetahuan
yang diperlukan dalam memahami Al-Qur'an dan As-Sunnah. Karena Al-
Qur'an dan As-Sunnah bacaan yang berbahasa Arab.
> Seseorang yang mengerti bahasa Arab -walau hanya sedikit-,
akan berbeda dengan orang yang tidak mengetahui bahasa Arab sama
sekali. Orang yang memahami bahasa Arab akan lebih lengkap
pemahamannya terhadap Al-Qur'an dibandingkan dengan pemahaman
seseorang yang memahami Al-Qur'an lewat terjemahannya semata.
> Orang yang memahami surat al ashr dengan sedikit bekal
bahasa Arab tentu akan berbeda dengan kaum muslimin pada umumnya.
Sebab orang yang mempunyai pemahaman sedikit bahasa Arab mengetahui
bahwa kata sumpah yang ada pada ayat pertama yang berbunyi
والعصر itu berarti penegasan bahwa kabar yang ada pada ayat
berikutnya adalah sangat penting. Kata إن pada ayat إن
الإنسان juga memperkuat bahwa kabar yang ada pada ayat-ayat
dalam surat al ashr sangatlah penting. Allah swt tidak memulai
firmanNya dengan kata-kata, “Manusia dalam keadaan merugi”.
Tetapi Allah swt memulai ayat ini dengan kata-kata, “Sesungguhnya
manusia dalam keadaan merugi”. Namun ternyata tidak cukup sampai
di sini. Allah juga membuka surat ini dengan kata sumpah, “Demi
masa”. Kata sumpah biasanya digunakan pada kesempatan terakhir.
Bila seseorang memberi kabar kepada orang lain. Kemudian, setelah
mendengar berita itu, ternyata pendengar berita tidak percaya. Untuk
> meyakinkan pendengar berita, maka pembawa berita menambah kata
“sungguh” di awal beritanya. Tapi ternyata tidak semudah itu
meyakinkan orang terhadap sebuah berita. Sebagai langkah terakhir
untuk meyakinkan orang, maka pembawa berita menambah kata sumpah di
awal beritanya, “Demi Allah”. Biasanya setelah mendengar kata
sumpah ini, pendengar berita akan mempercayai isi berita. Begitulah
biasanya, kata sumpah diletakkan pada kesempatan terakhir. Adapun di
dalam surat al Ashr, Allah memulai dengan kata sumpah. Seolah-olah
ini mengisyaratkan bahwa tak seorangpun diberi kesempatan untuk
tidak percaya pada berita yang terdapat di dalam surat itu.
> Sebuah kata yang ada di dalam tulisan manusia yang terdapat
di buku-buku, surat kabar, majalah atau media tulis lainnya, kita
akan dapat mengganti atau menukar sebuah kata dengan kata yang
semakna dengannya. Sehingga persamaan kata itu banyak jumlahnya.
Kadang kala kata-kata baru lebih sering digunakan daripada kata-kata
lama. Namun sebuah kata yang terdapat di dalam Alqur’anul Karim
tetap dan baku selamanya. Jika engkau tukar kata itu atau engkau
ganti dengan kata lain yang semakna, niscaya makna-maknanya yang
dimaksud akan hilang. Penulis buku ini mengatakan bahwa ia dapat
mendatangkan ratusan contoh. Misalnya, kata فجاسوا خلال
الديار tidak dapat diganti dengan ungkapan yang lain. Huruf
ف dalam ungkapan فجاسوا tidak dapat diganti dengan kata
ثم sehingga menjadi ثم جاسوا. (Al-Irtibath bainal Lughah
wad Dîn, karya Dr. Kamil Jamil Walwil)
>
>
> arnabgaizir.blogspot.com
> arnab20.multiply.com
>
>
> ---------------------------------
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di
Yahoo! Answers
>

2.

Perkawinan Dan Sinergisasi Keunggulan

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Wed May 14, 2008 5:02 am (PDT)

Bertahun-tahun yang lalu, Aku berdoa kepada Tuhan untuk memberikanku
pasangan hidup, "Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak
memintanya", Tuhan menjawab.

Tidak hanya meminta kepada Tuhan, Aku juga menjelaskan kriteria
pasangan yang kuinginkan. Aku menginginkan pasangan yang baik hati,
lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan
sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuh
perhatian.

Aku bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang
selama ini kuimpikan. Sejalan dengan berlalunya waktu, Aku
menambahkan daftar kriteria yang kuinginkan dalam pasanganku.

Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hatiku,
" Hamba-Ku, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan. "
Aku bertanya, "Mengapa Tuhan?" dan Ia menjawab, " Karena Aku adalah
Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku
lakukan adalah benar." "

Aku bertanya lagi, "Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak
dapat memperoleh apa yang aku pinta dari-Mu?" "
Jawab Tuhan, "Aku akan menjelaskannya kepada-Mu, Adalah suatu
ketidak adilan dan ketidak benaran bagi-Ku untuk memenuhi
keinginanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan
seperti engkau.

Tidaklah adil bagi-Ku untuk memberikan seseorang yang penuh dengan
cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar,

atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam,
atau seseorang yang mudah mengampuni tetapi engkau sendiri masih
suka menyimpan dendam, seseorang yang sensitif, namun engkau sendiri
tidak…"

Kemudian Ia berkata kepadaku, "Adalah lebih baik jika Aku memberikan
kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas
yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu
mencari seseorang yang sudah mempunyai semuanya itu.

Pasanganmu akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan
melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan
menjadi satu. (sumber : dari email Pak Isman)
………..


MESKIPUN syarat menemukan keunggulan harus menjadi diri sendiri (the
real self) TETAPI orang tidak akan menjadi dirinya (the real self)
hanya dengan seorang diri melainkan mutlak membutuhkan keterlibatan
orang lain. MESKIPUN keunggulan menjadi syarat mutlak merealisasikan
kesuksesan TETAPI kesuksesan itu tidak bisa direalisasikan hanya
dengan keunggulan tunggal melainkan membutuhkan keunggulan orang
lain. MESKIPUN manusia punya keinginan umum yang sama TETAPI
kesamaan keinginan tersebut tidak bisa diraih tanpa keterlibatan
unsur pembeda yang melekat di diri orang lain.

Kenyataan demikian adalah ungkapan alam yang mempertegas bahwa
sinergisasi keunggulan merupakan alat merealisasikan keinginan.

Dalam praktek, meskipun ajaran sinergisasi telah dielaborasi ke
sekian kavling formal dan non-formal dengan pemahaman tertentu
tetapi tidak mungkin meninggalkan aspek paling mendasar yaitu antara
kita dan orang lain yang menggagas untuk melakukan sesuatu demi
tercapainya sesuatu yang kita inginkan.

Tak pelak lagi, munculnya fenomena sebagian MESKIPUN dan sebagian
TETAPI di atas, membuat tata letak hubungan kita dengan orang lain
rawan paradok dan penyimpangan. Hubungan kita dengan orang mestinya
menjadi sumberdaya (resource) solusi tetapi lebih sering justru
menjadi sumberdaya problem. Salah satu hal yang kita lupakan ketika
hubungan dengan orang lain terjadi adalah sinergisasi keunggulan.

Esensi
Sebelum Covey memperkenalkan istilah kebiasaan sinergisasi sebagai
cara mewujudkan pola kebiasaan hidup efektif (tercapainya tujuan
secara optimal dengan cara yang lebih mudah) sebenarnya Hukum Alam
telah mengajarkannya kepada kita melalui peristiwa perkawinan. Satu
orang lelaki dan perempuan dengan sinergisasi keunggulan jenis
kelamin bisa melahirkan anak lebih dari dua dan bisa menciptakan
kreasi hidup baru berupa rumah tangga.

Secara ilmiah, sinergisasi mengandung esensi yang tidak bisa
ditinggalkan, antara lain:

1. Transmigrasi mindset
Sinergisasi harus diawali dari kemauan merubah model mental,
paradigma hidup, dan sistem berpikir dimana kita adalah pemilik
tujuan bahkan pemilik kehidupan atau nasib .

Dengan menjadi pemilik, maka tanggung jawab menentukan keputusan dan
pilihan berada sepenuhnya di tangan kita. Tanggung jawab ownership
inilah yang akan melahirkan kesadaran transmigrasi mindset dari sama-
sama kerja ke kerja sama.

Dari contoh yang disebutkan diatas, meskipun perkawinan merupakan
peristiwa alamiah, tetapi tidak akan terjadi begitu saja tanpa
diawali perubahan mindset. Begitu perubahan mindset diputuskan maka
(kemudian) berubahlah status seseorang. Transmigrasi mindset dalam
kaitan dengan sinergisasi keunggulan adalah meletakkan orang lain
sebagai miracle bagi diri kita.

Einstein bilang: "You can choose everything miracle and nothing
miracle". Dengan mengawinkan miracle maka sinergisasi tidak akan
membikin anda lebih melarat melainkan lebih makmur luar-dalam
kecuali ada penyimpangan terhadap prinsip dasar hukum sinergi.

2. Semangat saling membangun kepercayaan
Sinergisasi keunggulan dengan orang lain tidak bisa meninggalkan
tuntutan kepercayaan dimana orang harus lebih dulu percaya atas
kemampuan dirinya dalam merealisasikan tujuan dan percaya atas
kebenaran dari prinsip yang diyakini serta memiliki kualitas yang
layak untuk dipercaya.

Praktek mengajarkan, kegagalan melangkah untuk menciptakan deal
sinergisasi dengan orang lain dari mulai urusan bisnis sampai ke
pacaran disebabkan oleh kualitas kepercayaan yang rendah. Logika
ilmiahnya, kalau kita tidak percaya kepada diri kita, tentu tidak
logis kalau kita menginginkan orang lain percaya.

Covey berpendapat, kelayakan dipercaya menuntut kredibilitas
keahlian profesi dan kredibilitas nilai. Kredibilitas profesi tidak
bisa direalisasikan sebelum orang memiliki self-confidence bahwa
dirinya punya sufficient asset (aset memadai) yang bisa
diaktualisasi menjadi sumber solusi hidup. Sementara kredibilitas
nilai tidak bisa diraih sebelum orang meyakini kebenaran dari
keyakinannya yang terekspresikan ke dalam karakter hidup.

Semua orang dipastikan punya keyakinan tetapi hanya sedikit yang
benar-benar meyakini kebenaran keyakinanya sehingga mudah
mengeluarkan percikan keragu-raguan yang mendorong orang untuk
memasuki ideologi "telor-ayam" ketika hendak membuat sinergisasi.

3. Perkawinan keunggulan yang berbeda
Sinergisasi bukan menyamakan atas dasar persamaan melainkan matching
yang secara harfiah diartikan dengan well-combined with atau to put
in competition yang oleh hukum alam diartikan dengan perkawinan
lawan jenis untuk membentuk pasangan.

Kenyataan mengajarkan bahwa orang yang telah sukses merealisasikan
gagasan, rata-rata telah dididik oleh hukum alam yang membuatnya
menjadi ahli mengawinkan keunggulan dirinya dengan orang lain yang
lebih banyak dan lebih beragam.

Teori networking membenarkan bahwa semakin banyak / beragam orang
yang kita kenal dan mengenal kita semakin besar kemungkinan
terjadinya transaksi peluang. Sinergisasi yang kita jalankan atas
kecenderungan persamaan aspek keunggulan atau kelemahan biasanya
baru berupa energi potential yang masih perlu direalisasikan menjadi
power.

4. Realisasi kekuatan baru yang bernilai lebih
Kualitas sebuah sinergisasi (strength) tetaplah ditentukan oleh
kreativitas, bukan oleh kuantitas orang yang kita kenal dan bidang
yang kita sinergisasikan. Oleh karena itu, kalau menyimak lanjutan
dari teori networking di atas, maka akan kita temukan: "It is not
who you know or who even knows you; it is who knows that you know
what you know". Jadi, buah sinergisasi tidak ditentukan oleh
kuantitas aktivitas melainkan kualitas kreativitas yang intinya
adalah menciptakan hidup kita menjadi lebih hidup.

Sinergisasi dalam bentuk apapun menuntut bangunan landasan
mentalitas untuk menciptakan kreasi (to create) yang lebih unggul.
Dengan mentalitas ini kita menghormati keunggulan orang lain yang
akan menjadi syarat bagi orang lain untuk menghormati kita.
Mentalitas mengeruk (to take) adalah realisasi keinginan untuk
memanfaatkan orang yang berarti membuat tata letak hubungan antara
subjek dan objek.

Kalau begitu bagaimana agar bisa menghasilkan pendekatan yang baik
atau pendekatan yang dibutuhkan oleh kepentingan sinergisasi ?

Arief
http://jalanku.multiply.com

3.

BAHASA ARAB DAN URGENSINYA 2

Posted by: "arya noor amarsyah arya" arnabgaizir@yahoo.co.id   arnabgaizir

Wed May 14, 2008 6:11 am (PDT)

BAHASA ARAB DAN URGENSINYA 2
Sebuah kata yang ada di dalam tulisan manusia yang terdapat di buku-buku, surat kabar, majalah atau media tulis lainnya, kita akan dapat mengganti atau menukar sebuah kata dengan kata yang semakna dengannya. Sehingga persamaan kata itu banyak jumlahnya. Kadang kala kata-kata baru lebih sering digunakan daripada kata-kata lama. Namun sebuah kata yang terdapat di dalam Alqur'anul Karim tetap dan baku selamanya. Jika engkau tukar kata itu atau engkau ganti dengan kata lain yang semakna, niscaya makna-maknanya yang dimaksud akan hilang. Penulis buku ini mengatakan bahwa ia dapat mendatangkan ratusan contoh. Misalnya, kata فجاسوا خلال الديار tidak dapat diganti dengan ungkapan yang lain. Huruf ف dalam ungkapan فجاسوا tidak dapat diganti dengan kata ثم sehingga menjadi ثم جاسوا. (Al-Irtibath bainal Lughah wad Dîn, karya Dr. Kamil Jamil Walwil)
Mengapa huruf fa tidak dapat diganti dengan tsumma. Karena huruf fa memberi pengertian berurutan dan langsung terjadi. Seperti kalimat Qaama Ar-Rajulu fadzahaba (Laki-laki itu berdiri lalu langsung pergi/tidak ada jeda waktu) Sedangkan tsumma pengertian agak berbeda. Misalnya, Qaama Ar-Rajulu tsumma dzahaba (Laki-laki itu berdiri kemudian pergi (ada jeda waktu). Inilah salah satu kemukjizatan Al-Qur'an, kata-kata yang terdapat di Al-Qur'an tidak dapat diubah dengan kata-kata yang semakna. Tidak memahami bahasa Arab, kadang-kadang dapat membuat seseorang salah memahami sebuah ayat. Jika kita salah memahami ayat, maka akan bisa berakibat fatal. Kita bisa menyalahkan Allah, bisa menyalahkan ayat dan sebagainya. Ayat 28 yang terdapat dalam surat al Kahfi adalah contohnya: أغفلنا قلبه terjemahannya, ….."yang telah Kami lalaikan hatinya." Sehingga orang-orang pada umumnya memahami bahwa Allah melalaikan seseorang dari mengingat Allah. Seolah-olah Allah telah
menetapkan kelalaian ada pada seseorang, menutup hatinya. Kemudian akan ditanya, dihisab dan akan diadzab? Pertanyaan semacam ini sudah muncul sejak dulu. Kaum muslimin zaman dulu telah mengamati ayat ini, sebagaimana kaum muslimin saat ini. Suatu ketika di sebuah majlis Abi Fatah Utsman bn Janiy ditanya tentang ayat ini. Orang itu bertanya, "Bagaimana Allah menaruh kelalaian pada diri seseorang. Kemudian ia dihisab dengan hisab yang keras." Abi Fatah Utsman bn Janiy adalah orang yang mengerti tentang bahasa Arab, ia hidup pada abad keempat hijriah. Ia menjawab, "Huruf hamzah dalam bahasa Arab, jika masuk ke dalam sebuah kata kerja (fi'il), maka akan memberi berbagai macam arti yang baru. Kata غفل jika ditambah hamzah ( أ ) maka akan menjadi kata أغفل . Kata أغفل menjadi punya arti baru karena ditambah huruf hamzah. Sehingga arti dari أغفلنا adalah وجدنا ه غافلا yang terjemahannya adalah, "Kami dapatkan dirinya dalam
keadaan lalai" dan bukan, "Kami lalaikan hatinya." (Al-Irtibath bainal Lughah wad Dîn, karya Dr. Kamil Jamil Walwil)

arnabgaizir.blogspot.com
arnab20.multiply.com

---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
4a.

Re: (profil) the humble madame asterix

Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Wed May 14, 2008 6:30 am (PDT)

Kereeeeen. Pasti jago bahasa Perancis banget yah, bu Tati (ya iya lah). Jadi kangen banget sama asterix. Biasanya sih aku pinjem temen ataw baca gratis di Gramedia Matraman sambil ketawa-ketawa kecil, hehe. Salut sama beliau. Makin berisi makin merunduk. Salam dari salah satu teman eska yah, kalau ketemu beliau lagi.

nb. Kalau melihat ada orang yang ngikik-ngikik sambil baca buku asterix or komik-komik lucu lain di Gramedia Matraman, tegur aja. Siapa tau itu aku. duh.

----- Original Message ----
From: retnadi aini <punya_retno@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, May 13, 2008 7:57:37 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] (profil) the humble madame asterix

the humble madame asterixoleh: Retnadi Nur'aini

Waktu
saya berumur sekitar 12 tahun dan pertama kali membaca serial Asterix,
saya ingat, hal pertama yang saya lakukan setelah usai melahap lembar
terakhir, adalah mengecek nama penerjemah. Ini karena, komik Asterix
yang asli Prancis ini diterjemahkan dengan sangat bagus. Mulai dari
nama tokoh pendukung, istilah yang digunakan, jargon, semuanya
disesuaikan dengan konteks budaya Indonesia. Hasilnya, sebuah komik
terjemahan yang sangat kocak dan menghibur.

Dan nama penerjemah yang luar biasa itu adalah Rahartati Bambang Haryo.

Nama yang sama terlintas di kepala saya saat saya menyusun TKA
majalah anak. Dalam TKA itu, ada satu rubrik berjudul "Paspor Ajaib"
yang berisikan tentang cerita terjemahan. Didesain secara bilingual
(satu halaman untuk bahasa asli, satu halaman untuk bahasa terjemahan),
rubrik ini bertujuan agar anak-anak dapat belajar menikmati karya
sastra dalam bahasa asli, sekaligus juga dalam bahasa terjemahanya. Dan
saya tahu, bahwa Bu Rahartati Bambang yang sudah menggarap sedikitnya
83 buku ini, adalah orang yang tepat.

Setelah proses browsing alamat yang cukup melelahkan, akhirnya saya
dapatkan juga alamat rumah dan no telpon Bu Rahartati, yang kemudian
akan saya panggil dengan Bu Tati. Dengan memberanikan diri, saya pun
menelponnya. Diluar dugaan, Bu Tati ternyata menyambut baik usul saya
dan langsung menyanggupi untuk menjadi pengisi rubrik saya. Saya ingat,
saya sempat grogi waktu menjelaskan bahwa karena ini hanya tugas
kuliah, maka saya tidak bisa memberikan bayaran, dan Bu Tati dengan
lembutnya menukas

"Udahlah Non, nggak usah mikirin itu. Saya tahu kok
ini tugas kuliah, dan pasti saya bantu semampu saya."

Dan janji itu benar-benar terlaksana. Tepat dua hari setelah teks
terjemahan saya kirimkan, Bu Tati langsung meng-SMS saya bahwa tugasnya
sudah selesai. Bahkan ia tak segan membacakan hasil terjemahannya via
telepon untuk saya. "Maaf ya, kalau yang saya pilihkan cerita ini,
soalnya saya memang pengemar cerita klasik," ujarnya saat saya tanya
kenapa dari satu buku kumpulan cerita berbahasa Prancis, ia memilih
cerita "Anak Kecil dan Gunung."

Sambil mengambil cerita itulah, saya kemudian bertandang ke rumah Bu
Tati, yang terletak di daerah Ciputat. Disanalah kami pertama kali
bertemu muka. Sebuah rumah mungil dengan ilustrasi khusus dari
penggambar Asterix, Uderzo, menghiasi ruang tamunya. Dan sepanjang
percakapan, saya betul-betul terkesan pada nenek 3 cucu yang dijuluki
Madame Asterix ini.

Mulai dari kayanya wawasan Bu Tati yang luas tentang politik, agama,
budaya, dan juga sastra. Saya ingat, kami bicara tentang toleransi
antar umat beragama. Saya sangat terkesan bahwa sebagai pemeluk
Katolik, Bu Tati masih menyempatkan diri mendengarkan ceramah Aa Gym.
Saya juga ingat, kami mengobrol lama sekali tentang sastra. Tentang
penulis favorit saya dan Citra, Budi Darma, yang ternyata adalah teman
lama Bu Tati. Tentang buku-buku favorit kami yang ternyata banyak yang
sama. Tentang kecintaannya menulis buku-buku anak yang dilengkapi
lagu-lagu, agar anak mudah belajar bahasa. Juga tentang maraknya
penulis baru yang mengangkat tema-tema kontroversial hanya karena
sekedar ingin eksis. "Saya kalau baca tulisan seperti itu suka mikir,
'Duh, ini apa sih?'," seloroh Bu Tati saat itu.

Tapi yang paling saya ingat adalah ajaran Bu Tati untuk berhati-hati
dalam menulis. "Tidak semua pembaca itu suka didekati. Makanya kita
harus pintar-pintar memilih kata sapaan. Banyak penulis yang menggunakan kata sapaan 'aku' padahal belum tentu pembaca itu mau
didekati," jelas Bu Tati yang sepanjang percakapan kami selalu
menggunakan kata 'saya-anda'.

Dan yang paling membuat saya terkesan adalah ke-rendah hatian Bu
Tati. Kesan ini pun menguat dalam pertemuan berikutnya, yaitu pada
diskusi buku Jostein Gaarder berjudul "Puteri Sirkus dan Lelaki Penjual
Dongeng." Saya ingat, meski dia hadir sebagai penerjemah buku itu,
alih-alih duduk di bangku depan sebagai pembicara, Bu Tati malah
memilih untuk duduk di bangku penonton. Dia juga mengungkapkan
keberatannya saat difoto oleh sejumlah wartawan. "Aduh, saya ini paling
benci difoto apalagi bicara di depan umum. Bisa ndredeg (Jawa: gemetar)
saya," tolaknya halus. Tolakan ini juga sempat saya terima dulu, saat
saya memintanya berfoto untuk majalah saya, yang kemudian digantikan
dengan selembar pas foto hitam putih ukuran 3x4.

Betapa bedanya reaksi Bu Tati dengan para penulis yang
berlomba-lomba difoto dan diwawancarai untuk sekedar unjuk gigi. Atau
para penulis yang rajin menjadi pembicara di sejumlah talkshow, untuk
sekedar bicara ngalor ngidul tentang apa saja. "Humble-nya orang ini
ya," ujar seorang wanita di samping saya.

Dan saya tersenyum. Hmmm, "humble". ..Satu kata yang pas.

Pas sekali.
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger .yahoo.com

5a.

Re: Fwd: [supermom_s] Pengumuman Lomba Penulisan Artikel "Kartini Di

Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Wed May 14, 2008 6:34 am (PDT)

Selamaaaat maz Fiyan dan mbak Fety (duo F)
Moga jadi superwriter:D

salam
Fyah (biar jadi trio F:)

----- Original Message ----
From: ugik madyo <ugikmadyo@gmail.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, May 14, 2008 8:11:20 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] Fwd: [supermom_s] Pengumuman Lomba Penulisan Artikel "Kartini Di Mata Supermoms"

Ada berita gembira dari milist Supermom nih.
Selamat buat Fiyan dan Fety.... selamat ya *_^
Hueeee penulis-penulis eSKa semakin berkibar saja nih
SEMANGAT.... ....

Ugik Madyo
(salah satu) moderator
============ ========= ========= =

6a.

Re: (cerpen) PENA YANG TERBUANG

Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Wed May 14, 2008 6:41 am (PDT)


Maz Fiyaaaan, eh, Benoooo, kamu harus meneruskan cita-cita itu! Harus!

----- Original Message ----
From: fiyan arjun <paman_sam2@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Cc: rezaervani@yahoogroups.com; tarbawi_community@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, May 13, 2008 11:00:44 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] (cerpen) PENA YANG TERBUANG

PENA YANG TERBUANG
Fiyan Arjun
Http://sebuahrisala h.multiply. com
ID YM:paman_sam2


Tak percaya aku ketika melihat keadaan lelaki renta itu. Hidupnya bagai tamsil. Hidup segan mati tak mau. Hanya menunggu sang Izrail mencabut dirinya dari raganya yang keriput dan tak bertenaga. Menyedihkan!

Tiap kali menjumpai laki-laki itu di rumahnya yang tak terawat dan tak terurus aku hanya bisa meratap diam-diam. Rumput liar pun siap memakan rumah lelaki itu�yang hampir rubuh. Pun dengan pohon perdu yang semakin banyak mencari cela-cela untuk bisa hidup. Selintas bila aku lihat ke arah rumah itu bak rumah tak berpenghuni. Sepi. Tak ada kehidupan. Apalagi aura semangat hidup bagi pemilik rumah itu. Sama sekali tak terpancarkan. Aku yang�sering kali melewati rumah itu tak bisa menutup mata. Baik ketika aku hendak pergi maupun usai pulang kerja. Aku sering kali melihat ke arah rumah itu. Ada rasa nelangsa yang menghimpit jiwaku. Ingin sekali membantu. Tapi apa daya aku hanya pegawai biasa. Yang hanya bisa berangkat pagi kadang pulang malam. Itu pun tak menentu. Kadang pula aku bermalam di tempat kubekerja. Ya, hitung-hitung untuk berhemat transport kerja.

Mbah Rekso, namanya�yang setia bila aku menyapa dirinya. Aku menyapa dirinya tak jauh dari tempat tinggalnya. Rumah setia baginya bila aku usai pulang bekerja pada pagi hari karena lembur. Bukan itu saja jika lelaki itu bersua denganku selalu menyapaku dengan panggilan Nak Beno. Pernah aku memberi penganan untuknya saat aku pulang pagi dan melewati rumahnya. Ya, aku sengaja memberinya sebagai peneman paginya serta sebagai pengganjal perutnya. Itulah hal yang aku lakukan jika aku pulang pagi dan menemui dirinya di perkarangan rumahnya yang sudah penuh dengan pohon-pohon perdu dan sejenisnya.

Pernah suatu pagi aku memergoki dirinya sedang mencari makanan untuk mengganjal perutnya. Ia mencari-cari pohon perdu yang dapat ia makan untuk mengganjal perutnya. Perkarangan rumahnya itu terdapat beberapa pohon singkong yang tumbuh. Dan pohon singkong itulah yang menolong dirinya. Sering pohon itu ia gunakan sebagai lauk makan paginya. Daunnya di rebus dengan air panas kemudian ia makan bersama nasi yang mungkin sudah tak layak di makan. Basi.

�Sedang apa Mbah disitu?� tanyaku ramah suatu pagi kepada lelaki itu berada di perkarangan rumahnya.

�Eh, Nak Beno sudah pulang kerja. Kok pagi-pagi sekali pulangnya,� jawabnya parau menanyakan kepulanganku pagi itu.

�Ya, nih Mbah, Beno dapat tugas lembur. Jadi pulangnya pagi-pagi sekali.� Kataku memberitahukannya. Dan kulihat lelaki itu sedang menggali sesuatu di perkarangan rumahnya. �Mbah, sedang apa?� lanjutku memperhatikan gerak-geriknya sejak tadi.

�Ndak...ndak Mbah tidak cari apa-apa kok, Nak! Ya, wis tho kamu pulang sana . Istirahat biar kamu kembali kerja nanti bisa sehat lagi.� Mbah Rekso memperingatkanku. Dan ia tak menjawab perkataanku itu.

�Mbah, jangan bohong! Beno tahu Mbah sedang apa. Sudahlah Mbah pohon singkong itu belum cukup besar. Nanti jika sudah besar Mbah bisa kok mengambilnya. Oya, Mbah, Beno bawa penganan kecil dari tempat kerja Beno.� Aku pun menyampari dirinya yang sedang bergelut dengan tanah. Dan menyuruhnya untuk berhenti menggali pohon singkong yang sedang ia gali dan memberi penganan yang kubawa. �Alhamdulillah, akhirnya ia menerima pemberianku itu.�

�Terima kasih, Nak Beno. Entah apa yang dapat Mbah balas untuk kebaikan, Nak Beno ini.� Tiba-tiba mata cekungnya itu mengeluarkan anak sungai hingga mengaliri pipinya yang sudah mengeriput. Ia meratap penganan yang aku berikan kepadanya. Lalu ia lantas meninggalkan penganan yang kuberikan di kursi setianya yang sudah kelihatan tua itu. Atau, jangan-jangan Mbak Rekso tak suka dan marah atas sikapku tadi. Pikirku. Heran melihat sikap Mbah Rekso. Namun dalam keherananku tiba-tiba aku melihat lelaki itu keluar dari istananya dengan membawa begitu banyak buku-buku yang tidak aku ketahui keberadaannya.

�Lho, kok Nak Beno bengong. Ayo, mendekat ke Mbah sini. Mbah mau memberikan kamu sesuatu. Terima hadiah dari Mbah ini sebagai tanda terima kasih Mbah kepada kamu.�

Mbah. Ya, Mbah begitu lelaki yang ada di hadapanku menyebutnya dirinya dengan panggilan Mbah. Begitu juga aku menyebutnya demikian. Mbah, lelaki renta yang hanya hidup sebatang kara sekaligus sebagai tetangga dekatku yag hampir cukup lama. Bahkan sebelum aku lahir lelaki itu�masih seperti dulu. Masih tetap ramah kepada siapa pun termasuk aku.

�Baik saya terima buku-buku ini, Mbah. Saya pasti akan membaca buku-buku yang Mbah berikan kepada saya. Saya balik dulu ya Mbah. Terima kasih, Mbah.� lanjutku meninggalkan lelaki itu sendirian dan ia mulai menikmati penganan yang kuberikan itu.

Keesokanya setelah aku bangun dari istirahatku sejenak aku melihat-lihat buku-buku yang diberikan lelaki renta itu�yang aku panggil Mbah Rekso itu. Lelaki yang selama ini telah menjadi tetanggaku. Kulihat satu persatu buku-buku yang�telah menjadi milikku itu. Ternyata ia masih menyimpan harta yang paling berharga untuk dirinya walau hanya buku-buku saja. Tapi bagiku tak mengapa. Terpenting lelaki itu memilkii harta berharga yang kini sudah ada dikamarku.


Baca semua buku-buku itu? Ah, mana sempat aku membacanya. Apalagi dengan kesibukanku sebagai pekerja keras. Itu pun sudah cukup menyita waktu. Aku pun teringat dengan apa yang aku katakan kepada lelaki renta tempo lalu.

Degh! Tiba-tiba jantungku tersontak terkejut ketika aku melihat satu persatu buku-buku yang diberikan lelaki itu. Terlihat dengan jelas oleh mata minusku. Tertulis jelas sebagai pengarang buku-buku yang kini sedang aku pegang. Rekso Selaksa Seno. Ya, bukankah itu nama sebenarnya Mbah Rekso? Tanyaku dalam hati. Memastikan kepastian nama yang tertera pada buku-buku yang diberikan oleh lelaki itu kepadaku. Kalau begitu Mbah Rekso dulu seorang penulis yang selama ini keberadaannya tak seorang pun yang mengetauinya dan melupakannya begitu saja. Aku pun menerawang lagi. Mencari keberadaan yang sesungguhnya mengenai nama yang tertera di balik sampul buku-buku itu. Entahlah, apakah aku harus bertanya kepada orangtuaku. Siapa tahu mereka mengetahui siapa sebenarnya Mbah Rekso itu.

Selang beberapa hari kemudian aku dikejutkan oleh kabar duka. Mbah Rekso telah meninggal di rumahnya ketika sedang menulis sesuatu. Entah apa yang Mbah Rekso tulis aku juga tak mengetahuinya. Itu pun aku mengetahuinya saat aku sedang berada di tempat kerjaku. Ibuku memberitahukanku tentang ketiadaan lelaki itu di dunia.

�Beno, ini ibu,� ucap ibuku dari balik telepon.

�Ya, ada apa, Bu?� jawabku singkat.

�Mbah Rekso meninggal hari ini. Kalau bisa kamu minta izin saja dulu,� kata ibuku memberitahukan untuk aku izin meninggalkan pekerjaan sementara waktu.

�Duh, Beno tidak bisa, Bu. Rekan kerja Beno hari ini tidak masuk. Mungkin nanti sepulang dari kerja Beno langsung ke rumah Mbah Rekso,� jawabku ramah menjelaskan kepada ibuku.

�Ya, sudah hati-hati kamu nanti di jalan.�

Klik. Suara telepon berhenti bersamaan dengan hentinya pencarianku tentang siapa Mbah Rekso sebenarnya. Hal itu pernah aku tanyakan kepda orangtuaku. Tapi mereka tak membuat aku puas. Apakah benar Mbah Rekso itu dulu seorang penulis? Pahlawan pena pada masa lalunya? Atau, Mbah Rekso sengaja menyembunyikan identitasnya. Siapa sesungguhnya diriny? Aku pun masih ditutupi rasa penasaranku.

Aku terpaku. Tak percaya atas kepergian Mbah Rekso yang begitu cepat meninggalkan dunia ini. Mungkin itu lebih baik bagi Mbah Rekso yang hanya hidupnya seorang diri. Tak ada seorang pun yang peduli dengan kehadirannnya. Hanya aku dan keluargaku yang berhubungan baik dengannya seorang.

Kini aku sudah ada di hadapan rumah lelaki renta itu. Kupandangi semua sekitar rumah lelaki yang telah menjadi kawan hidupnya bertahun-tahun. Dan aku pun mulai menjumpai para pelayat yang hari itu sedang takziah melihat raga Mbah rekso yang sudah terbujur kaku. Dengan gontai aku pun menyusuri para pelayat. Tapi saat aku sedang melangkah untuk menjumpai jenazah Mbah Rekso tiba-tiba ada seseorang memanggil namaku. Ternyata ayahku yang sedang menunggu kehadiranku.

�Ben...Beno.. .sini ayah ada perlu sama kamu,� kata ayahku memberitahukan maksud memanggilku.

�Ada apa, Yah?� ujarku tak mengerti. Apa maksud tujuan ayahku memnggil diriku ketika aku mulai ingin melihat Mbah Rekso yang terakhir kalinya.

�Ini ada surat buat kamu. Surat ini ayah temukan di meja Mbah Rekso sebelum ia meninggal. Dan inilah suratnya. Ternyata disini ada nama kamu ditunjukan oleh Mbah Rekso.� Ayahku langsung memberiku sepucuk surat yang hampir pudar warnanya. Putih tidak. Kecoklatan pun pula tidak. Ya, warnanya hampir sama dengan kehidupan Mbah Rekso selama ia hidup. Tak ada seorang yang memedulikan dirinya. Hidupnya tak jelas. Sepi dan hanya seorang diri yang menemani hidupnya.

Kubaca dan kubuka sepucuk surat itu. Aku makin penasaran dibuatnya. Ingin segera mengetahui isi surat itu. Tapi aku tak mau menggangu para pelayat. Terganggu dengan keadaanku. Akhirnya aku pun menemui tempat yang cocok untuk membaca surat terakhir yang di tulis Mbah Rekso itu. Ya, kursi tua Mbah Rekso tempat ia duduk meratapi hidupnya. Tempat yang cocok untuk aku tempati. Dan kursi itu berada di belakang rumahnya yang sebentar lagi ditinggalkan oleh penghuninya.

Perlahan-lahan kubuka secarik kertas itu. Namun sayang saat aku mulai membacanya tiba-tiba angin bertiup kencang sekali. Dan....aku pun melihat poto seorang penulis yang pernah aku baca karya-karyanya saat aku masih duduk dibangku sekolah. Penulis yang selama ini aku kagumi dengan karya-karyanya. Ternyata dialah penulis yang aku cari-cari selama ini. Dialah sahabat penaku sejak aku memulai menyukai karya-karyanya. Itu pun terlihat dari poto yang tertiup oleh angin dan aku memungutnya dari lantai yang sudah muali nrapuh. Di poto itu ada aku bersama Mbah rekso sewaktu aku meminta poto bersamanya. Entah kenapa tiba-tiba aku tak kuasa hingga tanpa sengaja air berbentuk kristal kecil keluar dari kelopak mataku. Terharu dan merasa iba dengan nasib seorang penulis. Pahlawan pena yang hidupnya merasa begitu menyedihkan. Terlupakan. Terbuang oleh zaman dan modernsasi dunia.

Tuk : Nak Beno.
Maukah Nak Beno meneruskan cita-cita Mbah ini. Menjadi seorang penuilis. Walau pun menjadi seorang penulis yang akhirnya nanti tak sebahagia Mbah. hanya terlupakan oleh zaman dan waktu. Namun harga sebuah karya--yang nanti kamu hasilkan tak dapat dibadingkan oleh apa puun hingga ke dunia yang kau tak ketahui. halnya Mbah. Maukah Nak Beno meneruskan cita-cita Mbah?

Aku diam. Tergugu. Tak bisa berkata-kata ketika aku sampai membaca isi surat terakhir Mbah Rekso. Gundah. Hingga aku bertanya-tanya pada diriku. Apakah aku bisa sepertinya? Dan jugakah aku harus menerima dengan keadaan sepertinya itu? Terbuang oleh zaman dan waktu. Ya, walau aku tahu aku pernah menyukai karya-karyanya dulu. Sedangkan aku sudah memilki duniaku. Menjadi seorang pekerja biasa. Haruskah aku mengikuti pesannya itu.? Aku mendengus. Menghela nafasku.


Ciputat, 14 Mei 2008

Ditemani oleh Tentang Dia-nya Melly Goeslaw.




7a.

Re: Fwd: [supermom_s] Pengumuman Lomba Penulisan Artikel "Kartini Di

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Wed May 14, 2008 6:50 am (PDT)

KEMENANGAN INI AKU PERSEMBAHKAN BUAT SAHABAT ESKA SEMUA
DOAKU BERSAMA KALIAN
SUKSES SEMUANYA......

wassalam
Fiyan Arjun

---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
8a.

Re: Kali ini HARUS BERHASIL... (KOPDAR BANDUNG)

Posted by: "budi santoso" magnifico_99@yahoo.co.id   magnifico_99

Wed May 14, 2008 7:18 am (PDT)

Tok..tok....kulo nuwun...
Mas Hadian na ayak??
Mas Hadian, maap ya....punten....
Abdi teh ada agenda jenguk Emak dalam rangka "birrul walidain"
Duh kayaknya ga bisa ikutan Kopdar dech,,,,,,
(sedih nich,,,acara yang ditunggu2)
Tar gantinya, aku undang Mas Hadian ma Pak Teha untuk "ngopi" bareng aja dech.
Aku tunggu ya di warung kopi depan BSM, ato di Hotel HYAT lagi. Wah nunggu Pak Sinang ke Bandung dulu dunk...biar ada yang traktir...he...he...(maap Pak Sinang, becanda..)

Semoga acaranya sukses,
Oia, kalo ada yang bisa aku bantu,
Insyaalloh siap lah.
OK Ndan??!

Salam perjuangan

Budi'S

---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
9.

(Inspirasi): tv... bad habbit!

Posted by: "Alang Nemo" dhoed_122@yahoo.com   ilalangalam

Wed May 14, 2008 7:30 am (PDT)

Sumber kegagalan: malas dan ketidakkonsistenan terhadap janji ...

Kalo anda termasuk yang doyan di rumah atau kostan, lebih baik menjauhi
yang namanya tidur-tiduran sambil nonton TV. Ya, inilah yang harus saya
hindari jika sedang berada di kostan karena bisa menimbulkan kemalasan
yang akut untuk mengerjakan sesuatu yang penting, seperti tugas-tugas
kuliah, kerjaan di organisasi bahkan naskah tulisan yang diminta
penerbit yang bentar lagi jatuh tempoe!

Beberapa hari ini saya mengalaminya. Awalnya memang karena lelah akibat
beraktivitas semacam kuliah, kerja, nikah (emangnya judul buku?).
Kuliah, tugas-tugas yang numpuk dan seabrek kegiatan di organisasi
sering membuat pikiran dan fisik saya lelah. Dengan alasan "refreshing"
saya pun menyetel (ini bukan b. Ind) TV dan mulai merebahkan diri di
kasur empuk. Tangan kanan asik memegang remote TV, kalo-kalo acara yang
nggak asik bisa pindah-pindah channel yang lebih asik atau pas
commercial break tat tit tut pindah stasiun TV.

Entar ah... 15 menit lagi, atau 10 menit lagi baru mandi atau memulai
belajar. Tapi ucapan tersebut tak kunjung dilakukan dan bisa ditebak apa
yang terjadi selanjutnya. Saya terus melanjutkan nonton TV, karena
ketika acara berakhir ternyata ada acara yang tidak kalah mengasikkan
untuk dinikmati. Dan saya baru selesai melakukan kebiasaan jelek
tersebut tengah malam menjelang tidur. Janji-janji mengerjakan ini itu
pun terbengkalai.

Ha.. ha.. ha.. manusia bodoh. Saya menertawakan diri sendiri ketika
menyadari kelalaian yang saya perbuat. Tapi setelah itu saya bertekad
tidak akan lagi mengulanginya karena sadar bahwa waktu kini sangat
berharga bagi saya. Seperti pada ungkapan di awal tulisan ini: "sumber
kegagalan: malas dan ketidakkonsistenan terhadap janji ..."

Lantas bagaimana solusinya?

Ada masalah, pasti ada solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Kalo saya lebih cenderung menggunakan tempat tinggal hanya untuk
beristirahat. Artinya tugas-tugas, belajar dan tetek bengek lainnya
berusaha diselesaikan di luar kostan. Pulang-pulang ke kostan pukul
00.00 pagi dengan hasil pekerjaan untuk esok atau lusa yang sudah
rampung, dibanding pulang lebih awal dengan mengharuskan menyelesaikan
pekerjaan di kostan. Lalu kalo sedang nggak ada pekerjaan? Ya, benar.
Nggak masalah kalo kita bermalas-malas ria, karena nggak ada tugas yang
harus dikerjakan. Tapi nggak etis juga. Buang-buang waktu untuk sesuatu
yang tidak penting (kecuali nonton berita: itu bagus). Menyiasati hal
itu, saya lebih suka keluar bersama ABe (AlangBike) -sepeda saya
berkeliling kota atau menjelajah rawa-rawa (emang pernah?). Intinya saya
harus keluar dari kostan. Bisa ke toko buku, ke Dago Pakar menikmati
alam atau ke event-event tertentu seperti pameran buku. Seru kan? Tapi
beberapa hari ini saya jarang bepergian dengan ABe kecuali kuliah dan ke
tempat-tempat yang tidak terlalu jauh dari kost. Apa sebab? Karet rem
ABe belum saya ganti, jadi sangat beresiko mengendarainya, apalagi di
trek berupa turunan.

Jadi, saya harus ganti karet rem ABe dan nggak boleh tidur-tiduran
sambil nonton TV lagi.. Yups.. mau berhasil kan? Tepatilah jadwal-jadwal
yang telah kita rencanakan!

mei, 2008

alangnemo
avonturir author
http://avonturir.multiply.com

10a.

Re: mencari cinta

Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Wed May 14, 2008 7:53 am (PDT)

Kucari cinta

Kucari cinta
dalam indah aneka bunga

ini cantik
ah
tidak
kuingin yang terindah
maka
kuterus berjalan

tapi
tak kutemukan lagi
stlah kutampik ribuan bunga

kutolehkan kepalaku
terlambat!
semua tlah terpetik

masih adakah
kesempatan
untukku?

----- Original Message ----
From: muhammad kiran <as_shaft@yahoo.co.id>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, May 13, 2008 11:05:12 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] mencari cinta

Mencari Cinta

suatu hari, nashrudin bertanya pada gurunya, �apa itu cinta? bagaimana saya bisa menemukannya?� gurunya menjawab, �ada taman bunga yang luas di depan sana . berjalan lah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambil lah satu saja bunga. jika kamu menemukan bungan yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta.� nashrudin pun berjalan. tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong tanpa membawa apa pun.

gurunya bertanya, �mengapa kamu tidak membawa satu pun bunga?� nashrudin menjawab, �aku hanya boleh membawa satu, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik).� lanjutnya, �sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana , jadi tak kuambil bunga tersebut. saat aku melanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya bunga-bunga yang kutemukan kemudian tak sebagus bunga yang tadi. jadi, tak kuambil sebatang pun pada akhirnya sampai aku keluar dari taman.

gurunya kemudian menjawab, �jadi, ya itu lah cinta.� di hari yang lain, nashrudin kembali bertanya pada gurunya, �apakah itu pernikahan?� bagaimana saya bisa menemukannya?�

gurunya pun menjawab, ada hutan yang subur di depan sana . berjalan lah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon. dan tebang lah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu pernikahan.

nashrudin pun berjalan. tidak seberapa lama kemudian dia kembali dengan membawa pohon. pohon tersebut ternyata bukan lah pohon yang segar atau subur dan juga tidak terlalu tinggi. pohon itu biasa-biasa saja.

gurunya bertanya, �mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?� nashrudin pun menjawab, sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir seluruh taman tempo hari ternyata aku kembali dengan tangan kosong. jadi di kesempatan ini, aku lihat pohon ini dan kurasa tidak lah buruk-buruk amat. aku yakin dan mantap maka kuputuskan untuk memilih dan menebang serta membawanya ke sini. aku tidak mau menghilangkan kesempatan lagi untuk mendapatkan sesuatu apa pun itu.�

yupz, dalam hidup memang penuh dengan pilihan. manusia harus berani untuk memilih dan menetapkan. memilih berdasarkan pemahaman dan pengetahuan maksimal yang kita miliki. bila perlu, bermusyawarah dan meminta masukan dari orang-orang yang fakih. berkontemplasi, minta ketetapan kepada Dia Yang Maha Tahu Yang Terbaik Untuk Kita melalui istikharah. itu sebagai bentuk pengakuan akan betapa banyak yang kita tidak tahu dan tidak mampu kontrol atas hal lain yang ada. sesudahnya, pasrah dan tawakkal.
________________________________
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

10b.

Balasan: Re: [sekolah-kehidupan] mencari cinta

Posted by: "muhammad kiran" as_shaft@yahoo.co.id   as_shaft

Wed May 14, 2008 7:10 pm (PDT)

ehmmmmm........., nice poem! insya Allah kesempatan itu masih ada. mungkin hanya kerugian akan waktu yang banyak hilang terbuang. ^_^ . wallahu 'alam.

dyah zakiati <adzdzaki@yahoo.com> wrote:
Kucari cinta

Kucari cinta
dalam indah aneka bunga

ini cantik
ah
tidak
kuingin yang terindah
maka
kuterus berjalan

tapi
tak kutemukan lagi
stlah kutampik ribuan bunga

kutolehkan kepalaku
terlambat!
semua tlah terpetik

masih adakah
kesempatan
untukku?

----- Original Message ----
From: muhammad kiran <as_shaft@yahoo.co.id>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, May 13, 2008 11:05:12 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] mencari cinta

Mencari Cinta

suatu hari, nashrudin bertanya pada gurunya, "apa itu cinta? bagaimana saya bisa menemukannya?" gurunya menjawab, "ada taman bunga yang luas di depan sana . berjalan lah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambil lah satu saja bunga. jika kamu menemukan bungan yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta." nashrudin pun berjalan. tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong tanpa membawa apa pun.

gurunya bertanya, "mengapa kamu tidak membawa satu pun bunga?" nashrudin menjawab, "aku hanya boleh membawa satu, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)." lanjutnya, "sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana , jadi tak kuambil bunga tersebut. saat aku melanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya bunga-bunga yang kutemukan kemudian tak sebagus bunga yang tadi. jadi, tak kuambil sebatang pun pada akhirnya sampai aku keluar dari taman.

gurunya kemudian menjawab, "jadi, ya itu lah cinta." di hari yang lain, nashrudin kembali bertanya pada gurunya, "apakah itu pernikahan?" bagaimana saya bisa menemukannya?"

gurunya pun menjawab, ada hutan yang subur di depan sana . berjalan lah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon. dan tebang lah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu pernikahan.

nashrudin pun berjalan. tidak seberapa lama kemudian dia kembali dengan membawa pohon. pohon tersebut ternyata bukan lah pohon yang segar atau subur dan juga tidak terlalu tinggi. pohon itu biasa-biasa saja.

gurunya bertanya, "mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?" nashrudin pun menjawab, sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir seluruh taman tempo hari ternyata aku kembali dengan tangan kosong. jadi di kesempatan ini, aku lihat pohon ini dan kurasa tidak lah buruk-buruk amat. aku yakin dan mantap maka kuputuskan untuk memilih dan menebang serta membawanya ke sini. aku tidak mau menghilangkan kesempatan lagi untuk mendapatkan sesuatu apa pun itu."

yupz, dalam hidup memang penuh dengan pilihan. manusia harus berani untuk memilih dan menetapkan. memilih berdasarkan pemahaman dan pengetahuan maksimal yang kita miliki. bila perlu, bermusyawarah dan meminta masukan dari orang-orang yang fakih. berkontemplasi, minta ketetapan kepada Dia Yang Maha Tahu Yang Terbaik Untuk Kita melalui istikharah. itu sebagai bentuk pengakuan akan betapa banyak yang kita tidak tahu dan tidak mampu kontrol atas hal lain yang ada. sesudahnya, pasrah dan tawakkal.

---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
11.

(OOT) WANITA CANTIK

Posted by: "Arrizki Abidin" arrizki_abidin@yahoo.com   arrizki_abidin

Wed May 14, 2008 5:39 pm (PDT)

Dari cerita teman...
Seorang anak laki-laki kecil bertanya
kepada ibunya 'Mengapa engkau menangis?'

'Karena aku seorang wanita', kata
sang ibu kepadanya.

'Aku
tidak mengerti', kata anak itu.

Ibunya hanya memeluknya dan berkata,
'Dan kau tak akan pernah mengerti'

Kemudian anak laki-laki itu bertanya
kepada ayahnya, 'Mengapa ibu suka menangis tanpa
alasan?'

'Semua
wanita menangis tanpa alasan', hanya itu yang dapat dikatakan oleh
ayahnya.

Anak laki-laki kecil itu pun lalu
tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita
menangis.

Akhirnya
ia menghubungi Tuhan, dan ia bertanya, 'Tuhan, mengapa wanita begitu mudah
menangis?'  

Tuhan berkata:
'Ketika Aku
menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang
istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun,
harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan '
 
'Aku
memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima
penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya '
 
'Aku
memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain
menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa
mengeluh '
 
'Aku
memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan,
bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya
'
 
'Aku
memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan
melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya
'
 
'Aku
memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik
takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan
ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu
'
 
'Dan
akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan.
 
Ini adalah
khusus miliknya untuk digunakan kapan pun ia butuhkan.'

'Kau tahu:
Kecantikan
seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, sosok yang ia
tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya.'
 
'Kecantikan
seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya -
tempat dimana cinta itu ada.

12a.

Re: [puisi] Cahaya Yang Bersinar -->kang dani

Posted by: "Retno Arum Palupi" retnoarum_palupi@yahoo.com   retnoarum_palupi

Wed May 14, 2008 5:40 pm (PDT)

seterang apa ya kang??:hihi: yg jelas nulis puisinya lagi
gelap-gelapan tuh kang...jadinya kebawa deh sama suasana malemnya yg
lumayan terang penuh bintang

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "fil_ardy" <fil_ardy@...> wrote:
>
> Duuh, Ukhti
> Kenapa berharap saja tidak boleh
> Seterang apa sih cahayanya?
> Sampe dirimu tak bisa memilikinya?
>
> Hehehe
> Salam
> Dani tea
>
> In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Retno Arum Palupi"
> <retnoarum_palupi@> wrote:
> >
> > Seperti bintang yang bersinar
> > Engkau bercahaya diantara banyak cahaya
> > Yah…hanya kau yang terlihat paling bercahaya
> > Diantara ribuan bintang yang berkilauan
> >
> > Mungkin tiada disadari
> > Kau berikan bias sinar cahaya itu padaku
> > Dan kurasakan terang dijalanku
> > Namun aku takut
> > Bahwa kelak cahaya itu kan meredup
> >
> > Aku hanya insan biasa
> > Yang mengharap cahaya itu kan tetap menyapa
> > Namun kusadari akan banyak hal
> > Aku mungkin tak pantas mendapat cahaya itu
> >
> > Pantaskah ku berharap? Ah…kurasa tidak
> > Walau kudapati bias cahayamu
> > Aku ternyata tidak cukup bercahaya
> > Diantara banyaknya cahaya disekitarmu
> >
> > Aku akan menjadi penghias langit sementara saja
> > Setelah itu meredup dan entah kapan kan bercahaya lagi
> > Bahkan kuyakin engkau tiada menyadari
> > Bahwa tanpa kau sadari aku mendapatkan cahaya darimu
> >
>

12b.

Re: [puisi] Cahaya Yang Bersinar -->kang dani

Posted by: "Lola Za" lola_za@yahoo.com

Wed May 14, 2008 5:57 pm (PDT)

Teh arum...,
bagus dech puisi'x...

teteh suka ma bintang y...,

truz berkarya y teh...

lam knal teh..,

Lola Za
Retno Arum Palupi <retnoarum_palupi@yahoo.com> wrote: seterang apa ya kang??:hihi: yg jelas nulis puisinya lagi
gelap-gelapan tuh kang...jadinya kebawa deh sama suasana malemnya yg
lumayan terang penuh bintang

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "fil_ardy" <fil_ardy@...> wrote:
>
> Duuh, Ukhti
> Kenapa berharap saja tidak boleh
> Seterang apa sih cahayanya?
> Sampe dirimu tak bisa memilikinya?
>
> Hehehe
> Salam
> Dani tea
>
> In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Retno Arum Palupi"
> <retnoarum_palupi@> wrote:
> >
> > Seperti bintang yang bersinar
> > Engkau bercahaya diantara banyak cahaya
> > Yah…hanya kau yang terlihat paling bercahaya
> > Diantara ribuan bintang yang berkilauan
> >
> > Mungkin tiada disadari
> > Kau berikan bias sinar cahaya itu padaku
> > Dan kurasakan terang dijalanku
> > Namun aku takut
> > Bahwa kelak cahaya itu kan meredup
> >
> > Aku hanya insan biasa
> > Yang mengharap cahaya itu kan tetap menyapa
> > Namun kusadari akan banyak hal
> > Aku mungkin tak pantas mendapat cahaya itu
> >
> > Pantaskah ku berharap? Ah…kurasa tidak
> > Walau kudapati bias cahayamu
> > Aku ternyata tidak cukup bercahaya
> > Diantara banyaknya cahaya disekitarmu
> >
> > Aku akan menjadi penghias langit sementara saja
> > Setelah itu meredup dan entah kapan kan bercahaya lagi
> > Bahkan kuyakin engkau tiada menyadari
> > Bahwa tanpa kau sadari aku mendapatkan cahaya darimu
> >
>





13a.

Re: Saat Toilet Menjadi Inspirasi

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Wed May 14, 2008 5:55 pm (PDT)

*mba siwi:* iya mba... toilet juga pas banget buat ngapal pas saat ujian...
pokonya segala jenis emosi, mulai dari nangis, senyum2 jatuh cinta, ketawa
ngakak, kesel, nyanyi marah-marah.. segala macem lah.. intinya sih..
seperti tempat peraduan halah... jadi emang harusnya difasilitasi lebih
wuoke ya mba...
*mas sis*: iya sama toilet juga tempat saya bobo (halah, imut banget
bahasanya...) pokonya kalo di kantor, indikasi saya ngantuk ato gak, diliat
dari seberapa sering saya bolak-balik ke toilet. karena untuk merefreshkan
otak, saya butuh minimal 5 menit tidur di toilet..
setelah itu segar kembali.. hi..hi...
mudah2an tidak dibilang korupsi waktu, karena ini demi keefektifan kerja...
(sok bijaksana.. hi..hi..)

2008/5/14 sismanto <siril_wafa@yahoo.co.id>:

> Waduh�.Nia,
>
> ini kalo aku tepatnya bukan tempat inspirasi, tapi jadi tempat bobok (*_*)
> Jadi ngingetin hafalan waktu di pesantren dulu�.
> Ngapalkan Alfiah, Imrithi, Jurumiyah (he�opo iki ??)
> Yang paling cepat itu ya di kamar 2 x 1 meter�
>
> Sempat ngapalin juga, & melarikan diri dari kejaran Pak Kiai biar nggak
> ikut jamaah subuh�eh�sampai ketiduran, ternyata kamar itu tidak hanya enak
> buat berekspresi tapi juga enak buat bobok �
> LHO�� ^_^
>
> Salam,
> Sismanto
> Nyoba ngingat-ngingat ndableknya dulu.
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> "Nia Robiatun
> Jumiah" <musimbunga@...> wrote:
> >
> > *Dalam ruangan satu kali 2 meter*
>
> >
> > *Tertumpah amarah dan segala sisa*
> >
> > *Bahkan kadang bahasia*
> >
> > *Dalam ruangan itu*
> >
> > *Kantuk dan penat hilang*
> >
> > *Dengan membuangnya bersama aliran air lewat rongganya*
> >
> > *Dalam ruangan itu,*
> >
> > *Di atas seongok benda putih*
> >
> > *Aku memilih berbuat apa saja sesukaku*
> >
> > *Di atasnya bak raja*
> >
> > *Yang punya singasana..*
> >
> > *Sendiri�*
> >
> > * *
> >
> > * *
> >
> > *-saat toilet pun bisa jadi inspirasi-*
> >
>
>
>
13b.

Re: Saat Toilet Menjadi Inspirasi

Posted by: "Andriansyah" asberandre01@yahoo.co.id   asberandre01

Wed May 14, 2008 5:56 pm (PDT)

dear all
saya paling bete klau ke wc tidak bawa buku/apa saja untuk di baca
bingung mau ngapain,
waktu yang terbuang cukup lama untuk urusan ke wc ini

kalau saya pribadi waktu tersebut memang perlu di manfaatkan
dan memang perlu juga ruangan tersebut di bikin senyaman mungkin

salam hangat untuk semua

best regard
Andriansyah
================================
Hasilkan USD 4000/bln Walau Kita Sedang Tidur
Http://www.mesinuang.info

Ingin US$ 300/hari Temukan Di Sini
http://www.moneypuller.com

Daftar Peluang Bisnis Manca Negara
http://www.trustedmoneymakersystem.com
================================
----- Original Message -----
From: Siwi LH
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, May 13, 2008 2:49 PM
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Saat Toilet Menjadi Inspirasi

aku sekarang juga lagi hobi nongkrong di toilet, bawa koran, bawa buku, bahkan maen game di hape...hehehe.... memang sudah saatnya ruangan 2 kali satu meter itu dibuat senyaman mungkin ya Nihaw... diberi pewangi, diberi tanaman-tanaman penyejuk mata, diberi telepon, kompi, taruh kulkas juga enak kali yah??

Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

----- Original Message ----
From: Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com>
To: sekolah kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Sent: Tuesday, May 13, 2008 2:20:29 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] Saat Toilet Menjadi Inspirasi

Dalam ruangan satu kali 2 meter

Tertumpah amarah dan segala sisa

Bahkan kadang bahasia

Dalam ruangan itu

Kantuk dan penat hilang

Dengan membuangnya bersama aliran air lewat rongganya

Dalam ruangan itu,

Di atas seongok benda putih

Aku memilih berbuat apa saja sesukaku

Di atasnya bak raja

Yang punya singasana..

Sendiri�

-saat toilet pun bisa jadi inspirasi-

----------------------------------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

__________ NOD32 3074 (20080505) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com
14.

(Pendidikan) Ruang Lingkup Pendidikan Islam

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Wed May 14, 2008 6:04 pm (PDT)

Ruang Lingkup Materi Pendidikan Islam
Oleh: Sismanto

Proses tarbiyah (pendidikan) mempunyai tujuan untuk melahirkan suatu
generasi baru dengan segala crri-cirinya yang unggul dan beradab.
Penciptaan generasi ini dilakukan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan
yang sepenuhnya dan seutuhnya kepada Allah SWT melalui proses tarbiyah.
Melalui proses tarbiyah inilah, Allah SWT telah menampilkan peribadi
muslim yang merupakan uswah dan qudwah melalui Muhammad SAW. Peribadinya
merupakan manifestasi dan jelmaan dari segala nilai dan norma ajaran
Al-Quran dan sunah Rasulullah

Asyyahid Sayyid Qutb telah merumuskan tiga faktor pendidikan bagi anak.
Pertama, Al-Quran sebagai sumber pembentukan yang satu-satunya. Natijah
dari keaslian sumber ini ialah lahirnya generasi yang serba murni hati,
akal, tasawwuf dan perasaan yang ikhlas. Kedua, membaca dan mempelajari
Al-Quran dengan maksud untuk melaksanakan perintah Allah dengan serta
merta sebaik sahaja didengar dan difahami. Dan ketiga, pengislaman yang
sama sekali mengakhiri kejahilan silam dan memisahkan dari kejahilan
sekitarnya.

Lingkup materi pendidikan Islam secara lengkap dikemukakan oleh Heri
Jauhari Muchtar dalam bukunya "Fikih Pendidikan", bahwa
pendidikan Islam melingkupi: (1) Pendidikan keimanan (Tarbiyatul
imaniyah), (2) Pendidikan keimanan (Tarbiyatul imaniyah), (3) Pendidikan
moral/akhlak ((Tarbiyatul khuluqiyah), (4) Pendidikan jasmani
(Tarbiyatul jasmaniyah), (5) Pendidikan rasio (Tarbiyatul aqliyah), (6)
Pendidikan kejiwaan/hati nurani (Tarbiyatulnafsiyah), (7) Pendidikan
sosial/kemasyarakatan (Tarbiyatul ijtimaiyah), dan (8) Pendidikan
seksual (Tarbiyatul Syahwaniyah).

kedelapan ruang lingkup materi pendidikan Islam di atas yang akan saya
uraikan dalam tulisan ini manjadi 3 materi pokok pembahasan yang
terkandung dalam; (1) Tarbiyah Aqliyah (IQ learning), (2) Tarbiyyah
Jismiyah (Physical learning), dan (3) Tarbiyatul Khuluqiyyah (SQ
learning).

Pertama, adalah Tarbiyah Aqliyah (IQ learning). Tarbiyah aqliyah atau
sering dikenal dengan istilah pendidikan rasional (intellegence question
learning) merupakan pendidikan yang mengedapan kecerdasan akal. Tujuan
yang diinginkan dalam pendidikan itu adalah bagaimana mendorong anak
agar bisa berfikir secara logis terhadap apa yang dlihat dan diindra
oleh mereka. Input, proses, dan output pendidikan anak diorientasikan
pada rasio (intellegence oriented), yakni bagaimana anak dapat membuat
analisis, penalaran, dan bahkan sintesis untuk menjustifikasi suatu
masalah. Misalnya melatih indra untuk membedakan hal yang di amati,
mengamati terhadap hakikat apa yang di amati, mendorong anak bercita
cita dalam menemukan suatu yang berguna, dan melatih anak untuk
memberikan bukti terhadap apa yang mereka simpulkan.

Kedua, Tarbiyyah Jismiyah (Physical learning). Yaitu segala kegiatan
yang bersifat fisik untuk mengembangkan biologis anak tingkat daya tubuh
sehingga mampu untuk melaksanakan tuigas yang di berikan padanya baik
secara indifidu ataupun sosial nantinya , dengan keyakinan bahwa dalam
tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat "al-aqlussalim fi
jismissaslim" sehingga banyak di berikan beberapa permainan oleh
mereka dalam jenis pendidikan ini.

Dan ketiga, Tarbiyatul Khuluqiyyah (SQ learning) Makna tarbiyah
khuluqiyyah disini di artikan sebagai konsistensi seseorang bagaimana
memegang nilai kebaikan dalam situasi dan kondisi apapun dia berada
seperti; kejujuran, keihlasan, mengalah, senang bekerja dan berkarya,
kebersihan, keberanian dalam membela yang benar, bersandar pada diri
tidak pada orang lain, dan begitu juga bagaimana tata cara hidup
berbangsa dan bernegara.

Oleh sebab itu maka pendidikan ahlak tidak dapat di jalankan dengan
hanya menghapalkan saja tentang hal baik dan buruk, tapi bagaimana
menjalankannya sesuai dengan nilai nilainya. Ada beberapa bagian dalam
hal ini aantara lain: (1) mengumpulkan mereka dalam satu kelompok yang
berbeda karakter, (2) membantu mereka untuk menemukan jati dirinya
dengan memberikan pelatihan, ujian, dan tempaaan, (3) membentuk
kepribadian/mendoktrin dengan selalu menjahui hal yang jelek dan
berpegang teguh terhadap nilai kebaikan.

Semoga di lain hari saya bisa memberikan ulasan yang lebih mendalam.
Salam saya buat sahabat, istri/suami, anak, dan keluarga Anda!

Sengata, 14 Mei 2008
Sismanto
http://mkpd.wordpress.com

15a.

(Dunia Anak-anak) Aku Sayang Bunda!

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Wed May 14, 2008 7:47 pm (PDT)

Aku Sayang Bunda !
By Siu Elha

Siapa tak kembang kempis hidungnya mendengar kalimat itu
keluar dari mulut kecil seorang anak yang belum genap 3 tahun. Gautama
Hutsuroyya, nama anak kedua saya, yang seminggu terakhir ini sering menggaungkan
kalimat sakti itu �Aku Sayang Bunda �.

Awalnya empat hari yang lalu, ketika tengah bercengkerama
tiba-tiba dia berlari ke arahku sambil berkata jelas �aku sayang Bunda!� dan dipeluknya
saya dari belakang serta tak lupa dihujani dengan ciuman, pipi kanan-kiri,
dahi, atas hidung, dan mulut. Kalau ada yang tertinggal satu, dia pasti minta
disempurnakan. Tak hanya hidungku yang kembang kempis waktu itu, karena semesta
hatiku menjadi terkembang selebar-lebarnya. Tiba-tiba sepenuh rasaku memuai
memenuhi seluruh rongga jiwaku. Asli jadi geer segeer geernya. Mengingat anak
keduaku ini cenderung jaim. Susah memperlihatkan cintanya, kecuali dirayu-rayu,
itupun hanya dapet senyumnya. Dan jika tiba-tiba ia bilang sayang Bunda, apa
yang anda rasakan seandainya jadi Bundanya?

Dan jadilah hari-hari terakhir ini sering sekali aku mendengar
kalimat penuh cinta itu, karena akupun meresponnya dengan bahasa tubuh yang
setulusnya keluar dari hatiku. Akupun memeluknya dengan sepenuh jiwaku, amboi
indahnya� Pasti yang sudah jadi mama, ibu, bunda merasakan ekstase yang tengah
melanda saya.

Hmmh.. saya teringat buku terbitan Kaifa dengan judul
Anugerah Terindah untuk Orang Tua, pengarangnya lupa-lupa ingat, karena sudah lamaa buku
itu kubaca, saat menjelang pernikahanku. Saya punya sepasang buku ini. Judul satunya
Anugerah Terindah untuk Anak-anak. Buku yang saat itu benar-benar membuka
cakrawala baru dalam paradigma saya tentang anak-anak. Bahwa sebenarnya
anak-anaklah yang banyakkk sekali memberi kita cinta, memberi energi tak
berbatas pada kita, orangtuanya. Salah besar jika para orang tua menganggap
dirinya telah memberi banyak hal pada anak-anaknya, karena sejatinya
anak-anaklah yang banyak memberi energi dan cinta kepada orangtua dalam
mengarungi hidupnya.

Ada yang tidak setuju??

Ujung, 15.05.08
Yang baru inget bulan depan dia ulang tahun�
Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

15b.

Re: (Dunia Anak-anak) Aku Sayang Bunda!

Posted by: "fiyan arjun" paman_sam2@yahoo.com   paman_sam2

Wed May 14, 2008 8:10 pm (PDT)

aku juga saya sama Bunda kok....
sayangnya seperti aku sama ibuku....
aku sering mencium tangan ibuku
dan aku juga sering membantunya
Bunda salamin sama si ganteng Gautama sama Gangga
Om Iyan kangen mo ketemu lagi...hehehe
mungkin di milad SK kalee ya...
met liburan ya adik-adik manies.....
sukses buat adik-adik Om Iyan yang pintar-pintar
sukses juga buat Bunda sekealurga. amin....

Nb:
mo tanya nih Bunda lomba itu ada sertifikatnya nggak ya?
kalo dapat aku senang sekali...
kalo tidak ada Om Iyan harap diadakan....
makasih!
16.

[OOT] Hei Guys

Posted by: "april_reto" april_reto@yahoo.com   april_reto

Wed May 14, 2008 8:07 pm (PDT)

Hei Guys, selamat pagi (di sini pagi)

Hanya ingin menyapa kalian semua...

Aku kangeeeeeeeeeeeeeeeennn...hiks hiks hiks

Adakah yang bisa membukakan pintu WC belakang???

Berhari-hari aku kekunci neh...

Tapi, dont worry, aku masih tetep semangat kok!

Mendengarkan kuliah bapak dan ibu guru

Semangat semangat semangat!!!

Salam,
-April-

17.

Re: (TANGGAPAN) Pagi Ini Aku Merasa Didzolomi....tuk : Achi TM

Posted by: "Divin Nahb" divin_nahb_dn@yahoo.com   divin_nahb_dn

Wed May 14, 2008 8:19 pm (PDT)

Wah... bentul kate Pak Kiki alias Rizki Cihuy itu!

Adeku yang bentar lagi berojolin anak (Eeeeeee: ceritanya ngeden)
Adeku yang ndutnya melebihi ndutku (He.... he... he...)
Adeku yang pedenya selangit (Uwekkkkk!!!)
Adeku yang duluan nikah dibandingin aku (Hiks... hiks.... hiks...)

Kamu sabar aja ya.....
Pertama, cuekin aja orang yang bilang gitu
Namanya juga komen.
Baca aja, selebihnya senyum-senyum

Karena ada dua tipe orang yang bikin kita semangat
1. Mengkritik dengan gaya bahasa membangun
2. Mengkritik dengan gaya bahasa menjatuhkan

Mungkin orang itu adalah tipekal orang nomor 2
So, santai aja. Novelmu itu novel kocak kok!!
Kalo pengen diseriusin ala Ayat-ayat Cinta
Ya orang itu salah alamat dong....
Tapi dalam novel itu mengajarkan kita sesuatu
Mungkin juga orang itu kadar sensitifitasnya rendah
Jadi kagak kesamber deh ame petir Qu-Li Girl kamu

Semua orang punya pikiran sendiri-sendiri
Biarin saja seperti itu
Inget ya.... bahwa hidup tidak semuanya indah
Hanya orang-orang yang sering dilanda kepahitan
Yang pertahanan hidupnya unggul

Jangan jadi cewek manis mulu makanya
Kali-kali pahit dong kayak kopi
Kayak aku yang ketiban kopi satu ton
PLETAK!!! Sakit bo!!!
Tapi aku ambil hikmahnya dan terus menanamkan cinta di hati
Yang ada, aku bisa bertahan walau harus mewek!!!
Wajar toh?!

So, santai ya Adeku yang doyan makan
Bentar lagi kamu kan punya baby,
Moso Ibunya nggak tahan sama hidup yang masih seupil ini
Pantang menyerah!!!!
Terus berkarya!!! Kasih gratisin novel ke AKU!!!

Ha ha ha maunya tuh!!!

Salam

Divin Nahb

18.

UASBN Ujian Kejujuran

Posted by: "Levi Friantina" levi_friantina@yahoo.com   levi_friantina

Wed May 14, 2008 8:53 pm (PDT)


UASBN Ujian Kejujuran

Adik saya yang bungsu duduk di kelas 6 SD. Saya sedang mencarikan
sekolah SMP yang cocok dengannya di Bandung. Sementara itu di tempatnya
tinggal sekarang, dia sedang menghadapi UASBN.

Saya lihat sekarang ini UAN atau UASBN - dulu zaman saya namanya EBTANAS
- menjadi momok yang menakutkan bagi murid, orang tua dan juga para
guru. Mungkin bagi murid SD, hal ini tidak terlalu membuat mereka
khawatir. Sepeti adik saya. Dia cenderung nyantai aja. Hanya saja
lingkungan di sekitarnya memaksanya untuk waspada. Gurunya bilang –
sebulan sebelumnya – kalau anak-anak harus berhenti dulu main PS.
Tapi mana bisa adik saya berhenti main PS.

Guru juga mewajibkan anak-anak membeli buku Esis, buku untuk latihan
UASBN. Buku itu terdiri dari tiga mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA
dan Matematika. Guru bilang, Ujian yang sekarang itu baru diterapkan.
Mereka jadi khawatir akan hasilnya. Waktu saya survai ke SMP-pun katanya
sekarang nggak ada tes masuk SMP Negeri tapi memakai nilai UASBN itu.

Akhirnya UASBN yang dicemaskan itu tiba. Sekarang mungkin adik saya
sedang ujian yang terakhir. Hari kemarin dia menelpon dan saya
menanyakan bagaimana ujiannya. Dia bilang Bahasa Indonesia cukup
lumayan. Lagi pula pengawasnya bilang peserta boleh kerja sama. Saya
kaget kok Ujian kerja sama? Adikku juga tidak mengerti. Pengawasnya dua
orang dan bilang mereka boleh kerjasama.

Dia tiba-tiba bilang tentang rahasia. Katanya tidak ada yang boleh tahu.
Ibu guru bilang tidak boleh ada yang tahu. Semua murid harus memiliki
pensil yang sama seperti Ibu guru. Lalu kalau ada jawaban yang tidak
tahu, kosongkan saja. Nanti ibu guru yang mengisi. Adikku bilang, kepala
sekolahnya juga tidak tahu tentang itu.

Saya kecewa sekali mendengar ini. Kok begitu sih? Saya memang mengerti
kekhawatiran para guru akan kelulusan muridnya tapi apa harus
mengajarkan ketidakjujuran pada anak didik? Akan jadi apa mereka setelah
dewasa? Guru yang harus mereka teladani saja mengajarkan kecurangan
seperti itu. UASBN memang penting, tapi yang paling penting mengajarkan
anak-anak tentang menjaga moral mereka.

Saya tanya sama adik soal yang dia tidak bisa. Katanya satu. Yah, semoga
nanti waktu dia sekolah di Bandung bareng saya, saya mampu
membimbingnya. Insya Allah.
Levi Friantina

19a.

Re: [puisi] IBU

Posted by: "yudhi mulianto" yudhi_sipdeh@yahoo.com   yudhi_sipdeh

Wed May 14, 2008 9:18 pm (PDT)


PUISINYA BAGUS nih...:-)

Ibu lagi ngga di rumah yah....sepi sendiri dong...

salam dari kakak

=========================

-lagi puisi atau kisah ttg ibu ;)
yeah, i love her verry much

IBU

Baru tiga hari saja
rasanya ada yang kurang

Baru beberapa malam saja
kok, ya sepi...

Ibu...
laraku...ada padamu
bahagiaku... ada untukmu
cintaku... kuharap tulus untukmu

Ibu
banyak bintang di langit
bersinar anggun menyapaku... .

tapi,
pancaran wajahmu
lebih menyilaukanku. ..

Sering kuberpikir.. .
sering kumerenung.. .

berjuta kasihmu tercurah
bagai air bah
berjuta cintamu hadir
menebar beribu kisah

@ketika ibu mudik, tapi aku ga diajak

novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi. multiply. com
http://novikhansa. rezaervani. com/

20.

Mari galang dukungan untuk selamatkan asset bangsa karena arogansi

Posted by: "Imam Suyudi" pekalian@yahoo.com   pekalian

Wed May 14, 2008 9:48 pm (PDT)

Hari ini saya baca artikel tentang kasus jurnalis cilik yang kritis dan kreatif di Jambi Ekspress. Saya prihatin dengan isi beritanya. Bayangkan, seorang bocah usia 13 tahun harus menjadi terdakwa kasus pencemaran nama baik karena menulis di sebuah buletin sekolahnya. Saya bukan mempersoalkan kasusnya karena secara hukum (mungkin) memang salah membuat berita tanpa konfirmasi. Yang saya sesalkan adalah proses hukum yang bakal dialami bakal berakibat pada matinya salah satu asset bangsa yang kreatif dan kritis. Bayangkan, ia cuma seorang bocah usia 13 tahun tapi mampu membuat buletin (menulis, mendisain, mencetak, dan mendistribusikannya) dengan gaya bahasa yang kocak, lugu, apa adanya, dan cenderung kritis untuk SEKOLAHNYA. Kenapa harus ada proses hukum meskipun ia "salah" di usia 13 tahunnya sampai-sampai diperlukan seorang pengacara profesional? Bentuk arogansi penguasa terhadap rakyatnya; lebih ekstrim lagi seorang pendidik terhadap anak didiknya yang berusia 13 tahun
di sebuah SEKOLAH; lembaga pendidikan yang salah satunya harus mampu mencetak generasi muda yang kritis dan kreatif? Apalagi buletinnya dibuat untuk sekolahnya; dari, untuk, dan oleh sekolahnya.
Teman-teman, nurani saya tergugah dengan kasus ini. Silahkan baca (atau sudah ada yang baca beritanya). Sungguh ironi di tengah runyamnya model pendidikan di negara tercinta kita. Saya menghimbau kita memberi dukungan moral agar asset bangsa ini tidak mati sebelum berkembang!


Rabu, 14 Mei 2008,
Selebaran Bocah Bintang Berusia 13 Tahun yang Berujung Laporan Pidana
Iseng Bikin Tertawa, Malah Bikin Murka Pengelola Sekolah. Hanya karena terlalu kreatif dan kerap berimajinasi saat menulis, seorang bocah 13 tahun yang duduk di kelas dua madrasah tsanawiyah (SMP) kini jadi tersangka. Kasus "jurnalis cilik" yang aktif bikin buletin ini sedang ditangani Polres Malang, Jawa Timur.

MARDI SAMPURNO, Malang

BINTANG sekilas seperti anak-anak pada umumnya. Status tersangka tak membuat dirinya murung. Dia terlihat ceria dan gemar berceloteh tentang apa saja yang diamati.

"Wah, masuk koran. Bisa terkenal dong," ujarnya sambil mengulurkan tangan kepada Radar Malang (Grup Jawa Pos) di rumahnya, Kompleks Perum Persada Bhayangkara, Singosari, Malang, Minggu (11/5) lalu.

Khoirul Abadi, 44, ayah Bintang, yang ikut mendampingi langsung merespons sikap anaknya. "Katanya ingin jadi wartawan. Nah ini ada orangnya," kata bapak tiga anak yang sehari-hari menjadi dosen di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.

Menurut Khoirul, anak pertamanya itu memang bercita-cita menjadi wartawan. Tak heran jika selama ini banyak karya tulis asal-asalan yang berbau karya jurnalistik.

Lihat saja buletin mini karyanya yang diberi nama Korap Cak! yang merupakan singkatan Korane Wong Sarap (Korannya Orang Gila, Cak). "Entah apa maksudnya. Yang jelas, itu sekadar ungkapan tanpa makna yang menunjukkan kreativitasnya," ujar Khoirul.

Buletin ini sudah dibuat dua edisi. Isinya kumpulan esai dan tempelan guntingan gambar foto yang diambil dari koran atau majalah. Buletin tersebut dibikin bocah yang hobi main sepak bola itu dari kertas sisa milik ayahnya yang tak terpakai.

Dari buletin itu, terlihat Bintang memang superkreatif dan lucu. Halaman depan salah satu buletin menampilkan guntingan foto pejabat sedang berceramah di depan warga. Pada teks foto diberi tulisan HANYA BENGONG: Pakde Yit ngapusi wong-wong. Sedangkan judul berita tersebut adalah Pakde Ngapusi? Inti beritanya, Pakde Yit sedang berpidato di depan warga dan para perangkat desa, karena sebentar lagi mereka bakal mendapat bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah. Namun, saat itu warga sedang membutuhkan fasilitas mandi cuci kakus (MCK). Karena tak sesuai keinginan warga, Bintang menilai Pakde Yit ngapusi (membohongi, Red) warga.

Di buletin itu juga tak lupa dicantumkan acara stasiun televisi yang diberi nama "Duren TV". Acara favorit pukul 04.00-05.00 adalah kejatuhan durian (ketiban duren). Lalu, pukul 05.00-06.00 dilanjutkan acara makan durian.

Hal serupa ditunjukkan di rubrik olahraga. Dia memasang gambar mobil balap F-1 yang dikendarai Felipe Massa. Dalam gambar itu Felipe Massa membuka sedikit helmnya. Dari gambar itu, teks foto berbunyi mobil Felipe sedang mogok dan pengemudinya mencoba menyembuyikan rasa malu dengan membuka sedikit kaca helmnya.

Dalam isi beritanya, pengemar busana T-shirt itu melakukan wawancara imajiner dengan pembalap asal Brazil tersebut di Australia. Salah satu kutipannya "My car is very bad!" ungkap Felipe, saat ditemui tim Korap Cak di Australia.

Buletin itu juga dibumbui iklan versinya, baik iklan lowongan maupun iklan jasa. Bahkan, dia membuat 10 peribahasa yang dipelesetkan.

Contohnya: Air susu dibalas dengan airmail = Kebaikan sesorang dibalas dengan surat; Ma'lu bertanya ma'gue yang jawab = Ibumu tanya, ibuku menjawab; Nasir sudah menjadi tukang bubur = Nasir sudah dapat kerja; dan serigala berbulu ayam = Serigala terkena kutukan.

Karena kreativitasnya itu, Bintang yang kini kelas II Madrasah Tsanawiyah (MTs) 1 Malang didapuk menjadi pengurus majalah sekolah. "Saya sudah mengisi satu kali tulisan tentang tokoh-tokoh wanita penting di Indonesia. Sedianya bulan depan baru terbit," kata Bintang. Bahkan, karena kepiawaiannya itu pula, dia kerap meraih peringkat 10 besar di kelasnya.

Disinggung tentang ulah usilnya menulis dua selebaran dari kertas kalender yang ditempel di gerbang sekolah Bani Hasyim (lokasinya berdekatan dengan rumahnya di Perum Persada Bhayangkara, Singosari) yang membuat dia jadi tersangka, Bintang mengaku menyesal. "Saya harus banyak mengendalikan diri saya. Saya salah dan minta maaf kepada Pak Aji (Aji Dedi Mulawarman, pengelola sekolah Bani Hasyim)," katanya.

Isi selebaran usilnya adalah pengumuman bahwa gedung sekolah itu dijual. Lalu, di selebaran lain ditulis "Dicari" yang diikuti nama anak Aji Dedi Mulawarman.

Menurut dia, saat membuat selebaran pada siang 24 Februari lalu itu tak ada sedikit pun niat untuk mengejek atau mempermalukan sekolah. Dengan tulisan itu, dia berharap bisa membuat teman-temannya tertawa. "Saya hanya ingin dua teman saya (diajak saat menempelkan selebaran) tersenyum melihat tulisan itu," katanya.

Meski sudah menjadi tersangka, Bintang mengaku tak bersedih. Kata dia, kedua orang tua dan teman-teman sekelasnya membesarkan hatinya kalau sekarang sedang diuji. "Saya harus lulus menghadapi ujian ini," katanya lirih.

Ada satu hal yang ditakutkan jika kelak dia menghadapi persidangan. Dia mengaku grogi saat duduk di kursi pesakitan sebagai terdakwa. "Yang pasti rasanya berbeda ketika duduk di bangku sekolah atau bangku di rumah. Katanya kursinya jika diduduki rasanya panas," katanya.

Sang ayah, Khoirul, mengakui bahwa anak pertamanya itu memang terlihat berbeda dengan beberapa teman sepermainannya. Sejak duduk di bangku madrasah (SD), dia sangat kritis. "Dia selalu bertanya tentang apa yang dilihat," jelasnya.

Jika tak puas, dia mencoba membuktikannya sendiri. "Pokoknya mirip wartawan, banyak tanya dan selalu ngeyel untuk mempertahankan argumennya. Karena itu, kami sempat kewalahan mengarahkannya," kata Khoirul.

Bocah yang gemar membaca novel ini selalu meluangkan sebagian waktunya untuk membuka internet. "Kemungkinan dari situlah dia banyak tahu tentang informasi terkini. Termasuk kemampuan berimprovisasi yang membuat dia jauh dari anak-anak seusianya," tambahnya.

Khoirul menyadari peristiwa yang menimpa anaknya kali ini cukup berat. Namun, dia mencoba mengambil hikmah dari semuanya. Khoirul berjanji mengawasi serta mengarahkan anaknya agar tidak mengulangi perbuatannya.

Kasus Bintang yang dilaporkan Aji Dedi Mulawarman dengan pasal pencemaran nama baik itu kini ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Malang. Dalam waktu dekat kasusnya dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Kepanjen, Malang.

Berbagai upaya damai sudah dilakukan keluarga Bintang. Namun, Aji Dedi dan Sekolah Bani Hasyim tetap melanjutkan proses hukum ke kepolisian. Mengapa tega memerkarakan anak kecil? Maskur SH, penasihat hukum pelapor, mengatakan, kasus itu tak bisa dianggap sepele. Sebab, hal itu sudah dilakukan beberapa kali.

Kata dia, tersangka harus diberi pembelajaran agar tak mengulangi perbuatannya. "Langkah hukum adalah langkah yang tepat untuk memberi pembelajaran," katanya. (el)


Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Instant hello

Chat in real-time

with your friends.

Share Photos

Put your favorite

photos and

more online.

Yahoo! Groups

Join people over 40

who are finding ways

to stay in shape.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: