Sabtu, 24 Januari 2009

[daarut-tauhiid] Perut dan dibawah Perut

Perut dan dibawah Perut
Muhammad Arifin Ilham


Assalamu'alaikum Wr Wb

Bukankah
makan minum dan hubungan seks suami isteri itu halal? lalu mengapa saat
berpuasa kita harus mengendalikannya. Secuil rahasia terbaca
diantaranya :

Pertama : Halal saja orang mukmin itu mampu mengendalikannya apalagi
yang haram. Alangkah pakemnya rem iman orang mukmin itu dan ini modal
besar menghadapi kehidupan serba serbi maksiat, " jangankan yang halal
yang harampun susah".

Kedua : Justru halal harus dikendalikan kalau tidak terkendali
maka mubazir – isroof, dan itu sifat-sikap Syaitan yang dibenci oleh
Allah.( 17 : 27) Ditengah masyarakat yang konsumtif, " To have
more to use more", Islam mengajarkan, " What i need not i want",
itulah kesederhanaan.

Ketiga:
Disinilah keagungan ajaran Allah, dengan menahan makan minum terasa
lezatnya makan minum, betapa banyak orang yang sakit tidak bisa makan
minum atau orang yang memang susah tidak bisa makan minum karena
miskin. Allah ingin mendidik kita menjadi hambaNya yang pandai
bersyukur, apalagi Allah mengajarkan pengendalian seks kecuali kepada
yang dihalalkan. Pemuda –pemudi yang mampu menahan syahwatnya dan
berhasil tidak menjamah yang bukan mahramnya bukan saja membuat
dahsyatnya dan sakralnya sebuah pernikahan tetapi bahkan meraih
kepuasan spiritual dan kelezatan biologis walaupun ini sangat langka.
Ternyata puasa itu sehat, halal itu nikmat, isteri kita itupun menjadi
bidadari, SubhanAllah.

Keempat:
Makan minum adalah perut dan seks adalah dibawah perut, yang sekarang
menjadi " agama baru" yaitu materialisme dan hedonisme dan inilah yang
merusak tatanan desa dunia ini dan negeri inipun ambruk karena korupsi
dan seks, broken home, hatta juru dakwahpun tanpa malu menyebut tarif
ngamennya. Rasulpun ditanya tentang apa yang paling banyak menyebabkan
manusia masuk Syurga dan ke Neraka? Jawaban beliau ringkas :"mulut dan
kemaluan" -al fammu wal farju, siapa yang mampu menjaga mulut dan
kemaluannya Syurgalah baginya, kalau tidak Nerakalah untuknya.. Maaf,
jangan alergi bicara Syurga Neraka karena pada akhirnya satu diantara
dua itulah tempat kembali kita.

Kelima : Allah tidak berhajat sedikitpun pada makhlukNya Almustagna
'an 'ibaadihi maka segala perintah dan larangan Allah untuk
kemaslahatan makhlukNya. Allah tidak makan tidak minum, malah Allah
memberi makan minum, ( 6 – 14 ) dan Allah tidak memiliki pasangan, ( 6
: 101 ) karena itulah Allah mengajarkan kita untuk berakhlak
sebagaimana akhlaknya Allah, Takhallaqu biakhlaaqilllah demikian pinta
Allah dalam hadits Qutsi. Cinta, kasih sayang, menolong, senang
memberi, berjuang bahkan berkorban dan ini pula sifat
Malaikat-malaikat Allah yang didesaign oleh Allah tanpa nafsu, tidak
heran makhluk yang mulia itu terkagum-kagum kepada orang mukmin yang
berpuasa," punya nafsu kok bisa tahan".

Keenam : Terjadilah rivitalisasi rohani, pengimanan nafsu,
nafsu-jasmani yang liar ditundukkan oleh iman-rohani, lahirlah akhlak
yang mulia, ikhlas, sabar, syukur, rendah hati, jujur dan sebagainya.
Ketujuh : Kalau target hidup ini hanya makan-minum dan seks
itu adalah target hewan. "Dan Kami hendak memuliakan manusia pada
derajat yang mulia (dengan Alqur'an dan Sunnah) tetapi dia lebih
mencintai dunia dan memperturutkan hawa nafsunya maka perumpamaan
mereka bagaikan anjing… ( 7 : 176 ). Satelit intelijen Amerika belajar
kepada burung hud-hud Nabi Sulaiman, para hewan mengajarkan sains dan
tehnologi kepada manusia tetapi juga sifat-sifat hewan yang harus
menjadi pelajaran.

Kedelapan : Karena itulah Allah melarang puasa wishol, puasa tanpa putus,
misalnya tanpa buka seminggu atau puasa setiap hari. Dari pengalaman
puasa selama Ramadhan sangat efektif mencetak pribadi yang terbiasa
taat. Toh juga tidak selamanya berpuasa, bukankah ada saatnya berbuka?,
bukankah ada saatnya Idul Fitri, bukankah ada saatnya kita menghadap
Allah, bukankah suasana itu sangat membahagiakan?. Kalau begitu, apa
susahnya taat dan sabar sebentar di dunia yang sebentar ini, jangan
karena enak sesaat kita menderita berkepanjangan, justru olahlah hidup
yang sesaat ini untuk berarti hidup panjang hari tanpa akhir,
SubhanAllah terima kasih ya Allah Kau ajarkan kami berpuasa agar kami
bahagia. Selamat menikmati puasa saudaraku.

Wassalamu'alaikum Wr Wb


[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
===================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
mailto:daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: